Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 162148 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Irsanty Collein
"Penelitian ini bertujuan memperoleh pemahaman mendalam tentang makna spiritualitas pada klien HIV/AIDS dalam konteks asuhan keperawatan.Rancangan penelitian ini adalah kualitatif fenomenologi dengan desain deskriptif eksploratif. Penelitian ini memperoleh lima tema yaitu (1) mendekatkan diri kepada Tuhan, (2) menghargai hidup pasca diagnosis HIV, (3) butuh dukungan dari orang terdekat, (4) mempunyai harapan untuk kehidupan yang lebih baik di hari depan,dan (5) kebutuhan spiritual yang tidak terpenuhi. Sebanyak 7 partisipan berpartisipasi menceritakan pengalamannya. Metode wawancara mendalam dan pengamatan lapangan merupakan alat bantu pengumpulan data. Data di analisis menggunakan metode Collaizi (1978). Hasil penelitian menyarankan perawat perlu melakukan pengkajian spiritual pada klien HIV/Aids selama di rawat di RS sehingga perawat dapat memberikan intervensi keperawatan yang tepat untuk membantu klien

This study aims to explore the meaning of spirituality in HIV / AIDS patients in the nursing care at RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo. This research is a qualitative research phenomenology design with descriptive explorative. There were five themes in this research including more attach to God, respect for life after HIV diagnosis, need a support system, hope for a better life and patient's spiritual need?s were not fulfilled. Seven participants were recruited in this study 7 participants.In-depth interviews, field note and the observation sheet were used to collect data. The seven procedural steps proposed by Collaizi (1978) were utilized in data analysis.The result suggested nurses are supposed to make an assessment for spiritual needs as a nursing intervention and optimize nursing curriculum."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T29407
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yasmin Zafira
"Untuk menanggulangi masalah penyakit HIV & AIDS, upaya yang sering dilakukan adalah upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Pemerintah, institusi kesehatan, maupun masyarakat kurang memperhatikan dampak sosial yang ditimbulkan dari HIV & AIDS. Salah satunya adalah stigma terhadap ODHA. Ditambah lagi dengan minimnya pengetahuan masyarakatmengenai HIV & AIDS.
Penelitian ini akan menjelaskan bagaimana hubungan antara pengetahuan mengenai HIV & AIDS dengan tingkat stigma terhadap ODHA. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan teknik survey 80 orang ibu di Jakarta Timur.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu dengan tingkat stigma terhadap ODHA yang tinggi, cenderung memiliki pengetahuan yang rendah mengenai HIV & AIDS. Stigma terhadap ODHA terangkum dalam empat dimensi stigma yang terukur secara empiris.

Coping with HIV & AIDS disease, people often use some promotive, preventive, curative, and rehabilitative approaches. Goverment, health institutions, and society usually ignore about social effects of HIV & AIDS. One major problem is PLWHA stigma. In many cases, people usually lack of proper knowledge about HIV & AIDS.
This study describes the relationship between HIV & AIDS knowledge and PLWHA stigma. Using quantitative approach, this study conduct a survey of 80 woman in East Jakarta.
The result found that woman with higher PLWHA stigma tends to have a lower knowledge of HIV & AIDS. The emerging of PLWHA stigma is constructed by a well measured four stigma domain.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S56428
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochamad Aldis Ruslialdi
"HIV/AIDS berdampak kepada peningkatan kerentanan terkena infeksi penyakit lain yang berujung kepada kematian. Menurut UNAIDS, Indonesia termasuk ke dalam daftar negara dengan kematian akibat AIDS tidak mengalami penurunan atau laju penurunannya kurang dari 25%. Penelitian ini merupakan penelitian observasional, dengan desain cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui gambaran kejadian dan faktor atau determinan utama yang berhubungan dengan kematian berkaitan AIDS pada pasien HIV/AIDS di unit rawat inap Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo pada tahun 2008-2012. Sampel penelitian ini sebanyak 207 pasien. Data pasien diambil dengan memanfaatkan data rekam medis pasien untuk melihat variabel independen yang terdiri dari jenis kelamin, umur, pekerjaan, kadar CD4, faktor risiko penularan, jumlah penyakit yang diderita, status gizi, riwayat gangguan syaraf pusat, riwayat konsumsi obat ARV, dan kondisi psikologis untuk nantinya dihubungkan dengan status kematian pasien HIV/AIDS. Analisis data dilakukan hingga analisis multivariat dengan model prediksi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kematian AIDS sebesar 28,5%. Dari hasil analisis multivariat didapatkan 4 variabel yang berhubungan dengan kematian AIDS, yaitu status gizi kurang dari normal (OR=4,75) dengan 95% CI (2,278-9,917), riwayat gangguan syaraf pusat (OR=1,82) dengan 95%CI (1,025-3,251), jumlah penyakit yang diderita lebih dari 5 penyakit (OR=4,09) dengan 95%CI (1,854-9,043), dan kadar CD4. Kadar CD4 menjadi faktor paling berpengaruh terhadap kematian AIDS dengan nilai OR sebesar 5,9 dengan 95%CI 2,096-17,106. Dari hasil penelitian ini dapat direkomendasikan upaya peningkatan awarenessakan pentingnya kontrol kadar CD4 darah untuk pasien HIV/AIDS dan upaya pendukung lainnya untuk mencegah kematian AIDS seperti peningkatan kualitas gizi pasien AIDS, skrining dan deteksi dini gangguan syaraf pusat, dan pencegahan komplikasi penyakit

HIV/AIDS impact to increased susceptibility to other diseases infections which lead to death. The death of AIDS is also a problem, especially in Indonesia. According to UNAIDS, Indonesia is included in the list of countries where deaths from AIDS do not decline or rate of less than 25% of his descent. This research is observational research, design with cross sectional. This research aims to know the description and the main factors which related to mortality of AIDS HIV/AIDS in inpatient unit RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo in 2008-2012. The sample of this research are 207 patients. Data collected by utilizing the patient's medical record data to see the independent variables consisted of gender, age, job, CD4 levels, risk factors of transmission, the amount of illness suffered, nutritional status, history of central nervous disorders, drug consumption history ARV consumption, and psychological conditions to be linked with the status of a patient's death related with HIV/AIDS. The data analysis done to multivariate analysis with prediction model.
The results showed that the AIDS death prevalence reach up to 28.5%. The results of Multivariate analysis obtained 4 variables related to the death of AIDS, poor nutritional status (OR=4,75) with 95% CI (2,278-9,917), central nervous disorder history (OR=1,82) with 95% CI (1,025-3,251), the number of illnesses suffered more than 5 disease (OR=4,09) with 95% CI (1,854-9,043), and CD4 levels. CD4 levels became the most influential factors towards AIDS deaths with a value of 5, 9 OR and 95% CI (2,096-17,106). From the results can be recommended the efforts to increased awareness toward control CD4 blood levels for HIV/AIDS patients and other supporting efforts to prevent deaths of AIDS such as improved quality of nutrition AIDS patients, screening and early detection of central nervous disorders, and prevention of complications of the disease.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S54451
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Argyo Demartoto
"Di tingkat nasional dan daerah telah terdapat kebijakan publik, program dan
kegiatan untuk menanggulangi HIV/AIDS, namun jumlah kasus HIV/AIDS
meningkat setiap tahun. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas
collaborative governance antarpemangku kepentingan dalam pelayanan
komprehensif berkesinambungan untuk menanggulangi HIV/AIDS di Kota
Surakarta. Penelitian ini merupakan studi kasus jenis exploratory. Informan
ditentukan dengan menggunakan purposive sampling. Pengumpulan data
dilakukan pada 2 Juli ? 2 September 2013 dengan wawancara mendalam,
observasi, focus group discussion, dan dokumentasi. Teknik analisis data
dengan model analisis interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberi
dan penerima layanan berperan dalam penanggulangan HIV/AIDS
sesuai tugas dan fungsinya masing-masing. Program pencegahan dan penjangkauan,
layanan kesehatan, reduksi bahaya, dan pemberdayaan belum
efektif karena komitmen terhadap tujuan dan sikap saling percaya antarpemangku
kepentingan belum optimal, petugas lapangan kurang profesional,
terdapat konflik laten antarpemangku kepentingan, kurang optimalnya koordinasi
antaranggota Komisi Penanggulangan AIDS Daerah Kota
Surakarta dan rendahnya anggaran untuk penanggulangan HIV/AIDS karena
HIV/AIDS belum menjadi isu prioritas dalam pembangunan daerah.
Disimpulkan bahwa kolaborasi governance antarpemangku kepentingan
belum efektif. Untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas kolaborasi
governance antarpemangku kepentingan, harus ada norma, struktur, dan
proses yang jelas dalam menanggulangi HIV/AIDS.
There have been public policies, programs and activities to cope with
HIV/AIDS in Indonesia at national and local level, but number of HIV/AIDS
cases is increasing every year. This study aimed to determine effectivity of
collaborative governance between stakeholders in a sustainable comprehensive
service to cope with HIV/AIDS in Surakarta City. This study was an
exploratory study. Informants were selected using purposive sampling technique.
Data collection was conducted on 2 July ? 2 September 2013 using
in-depth interview, observation, focus group discussion, and documentation.
Technique of data analysis was an interactive analysis model. Results
showed that service provider and receiver had taken roles in HIV/AIDS coping
based on their own duty and function. Prevention and outreach, healthcare
service, harm reduction and empowerment programs had not been yet
effective because of less optimal commitment to purpose and mutual trust
between stakeholders, less professional fieldworkers, latent conflict occurred
between stakeholders, less optimal coordination between AIDS
Coping Commission of Surakarta City members, and low budget for
HIV/AIDS coping as HIV/AIDS is not yet a priority issue in regional development.
In brief, collaborative governance between stakeholders is not yet
efffective. To improve the quality and collaborative governance effectivity
between stakeholders, there should be any clear norm, structure and
process in coping with HIV/AIDS."
Universitas Sebelas Maret, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Program Studi Sosiologi, 2015
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Albertina Nasri Lobo
"Tesis ini merupakan hasil penelitian tentang proses pendampingan wanita pekerja seks komersial sebagai upaya pencegahan HIV/AIDS oleh Perkumpulan Keluarga Berencanan Indonesia (PKBI) Papua di lokalisasi Tanjung Elmo Sentani. Dewasa ini fenomena masalah HIV/AIDS yang disebabkan oleh pekerja seks, terus meningkat hingga merambah ke dalam insitusi keluarga terutama kaum perempuan dan bayi. Kasus HIV/AIDS khususnya di Papua sejak tahun 1993 hingga sekarang, disebabkan oleh pekerja seks, budaya seks bebas, dan fenomena ketidakadilan jender terhadap perempuan Papua dan perempuan umumnya.
PKBI Papua sebagai salah satu lembaga swadaya masyarakat yang membantu dengan berbagai pelayanan sosial kepada Odha dan pekerja seks di Lokalisasi Tanjung Elmo Sentani. Lembaga ini dibentuk sejak tahun 1993, dan bertujuan melakukan pemberdayaan keluarga dan masyarakat dalam bidang ekonomi, sosial dan budaya, menyediakan pelayanan kesehatan, meningkatkan dan memberdayakan institusi adat serta melakukan kajian-kajian dalam bidang pendidikan, kesehatan dan kependudukan. Lokalisasi Tanjung Elmo Sentani merupakan lokalisasi yang dipilih pemerintah daerah sebagai wilayah pelaksanaan kebijakan penggunaan 100% kondom bagi pelanggan dan pekerja seks, namun disisi lain kebijakan ini hanya bersifat sosialisasi dan belum dijadikan sebagai peraturan perundang-undangan, sehingga masih ditemukan kasus-kasus HIV diantara pekerja seks di lokalisasi.
Tesis ini bertujuan untuk mengetahui proses pendampingan wanita pekerja seks sebagai upaya pencegahan HIV/AIDS di lokalisasi Tanjung Elmo oleh PKBI Papua, serta kendala-kendala selama melakukan pendampingan kepada wanita pekerja seks komersial di lokalisasi Tanjung Elmo Sentani.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Data dikumpulkan melalui studi kepustakaan, observasi dan wawancara dengan informan berjumlah 11 orang (1 orang Direkrut PKBI, 1 orang koordinator lapangan, 1 orang Manajer Kasus, 5 orang Wanita Pekerja Seks, 1 orang Tokoh Masyarakat, 1 orang Mujikari, 1 Orang dari pemerintah), yang dipilih melalui teknik purposive sampling dan snowball sampling. Analisis data menggunakan metode Miles and Huberman dan Spradley. Lokasi penelitian adalah Lokalisasi Tanjung Elmo Sentani Papua Teori dan konsep yang mendasari penelitian ini antara lain dikemukakan oleh Departemen Sosial RI bahwa pendampingan merupakan proses pembimbingan, pemberian kesempatan kepada masyarakat khususnya masyarakat miskin yang dilakukan oleh para pendamping atau fasilitator melalui serangkaian aktivitas yang memungkinkan komunitas tersebut memiliki kemampuan dan kepercayaan diri dalam menghadapi permasalahan di seputar kehidupannya.
Sedangkan tahapan proses pendamping difokuskan pada tahapan-tahapan intervensi menurut Zastrow mencakup tahapan persiapan, assesment, perencanan alternatif program, penformulasian rencana aksi, implementasi, evaluasi, terminasi.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa proses pendampingan wanita pekerja seks sebagai upaya pencegahan HIV/AIDS yang dilakukan oleh PKBI Papua di lokalisasi Tanjung Elmo terdiri atas proses persiapan, yaitu dilakukan dengan mempersiapkan tenaga pendamping (outreach worker), melakukan pelatihan dasar pendampingan kepada pendamping selama seminggu, pendalaman materimateri dan media pendukung dan melakukan perekrutan pendamping. Proses perkenalan dilakukan dengan memperkenalkan tim kerja, proram kerja kepada key person (pemerintah, tokoh masyarakat, mujikari, pekerja seks) yang dipusatkan di lokalisasi Tanjung Elmo Sentani. Proses Penjangkauan, yang dilakukan dengan mendatangi pekerja-seks, mujikari yang menetap di lokalisasi Tanjung Elmo, menyampaikan maksud dan tujuan penjangkauan, kemudian mengindentifikasian berbagai masalah dan kebutuhan yang dialami oleh dampingan, serta bersama-sama melakukan perencanaan program pendampingan selanjutnya berdasarkan waktu yang ditentukan, Proses Pelasaksanan pendampingan dilakukan selama lima hari dari jam 13.30-17.30 WIT, materi yang disampaikan: KIE, IMS, VCT, dan sumber-sumber pelayanan kesehatan untuk Odha, mendampingi dampingan jika berobat ke klinik, dan rumah sakit, melakukan advokasi, pemberian motivasi, pelatihan keterampilan kepada dampingan melalui kerjasama dengan pemerintah, mengupayakan pengakuan akan hak dan kesempatan kepada pengidap HIV di lokalisasi Tanjung Elmo.
Proses pelaporan dilakukan melalui mekanisme yaitu laporan pendamping, koordinator lapangan, program mananger, direktur lembaga dan akhirnya kepada donatur program. Proses Evaluasi dilakukan melalui evaluasi pertriwulan dan evaluasi akhir program, Kendala-kendala yang ditemukan terdiri atas kesiapan mental dan motivasi pekerja seks; mobilisasi tinggi yang dilakukan dampingan; rendahnya kontrol mujikari, sikap pelanggan yang berkunjung, serta keterbatasan akses.
Rekomendasi dan saran terutama ditujukan untuk lembaga dan pengambil keputusan (pemerintah) untuk membuka diri menjadi lebih peduli kepada dampingan HIV/AIDS, peningkatan kerjasama dengan pemerintahan dan melalui penyediaan panti-panti Odha, menerapkan pencabutan ijin usaha dan kerja kepada mujikari dan dampingan, serta perekrutan pendamping yang memiliki pengalaman sebagai penyandang masalah. Diperlukan pula peningkatan peran peer educator (PE), menyediakan sarana pelayanan sosial 24 jam, dan mengefektifkan metode social marketing ke daerah-daerah terpencil di Papua yang lebih besar daripada rata-rata skor pada pre-test.

This thesis contain a result of research concerning a adjacent process of female sex workers commersial as preventif effort of HIV/AIDS by Association of Planning Family Indonesia (PKBI) Papua ini localization of Tanjung Elmo Sentani. This is as the present time of fehnomenons HIV/AIDS problem, that caused by female sex workers, and the rise straight, until cleared in the family institute, especially is woman and her babys. The cases HIV/AIDS in particular the Papua from the time that 1993 years, until now, that caused by sex worker, the free sex culture, the discrimination gender because of sex worker, free sex culture, and fhenomenos of fehnomeno, was to the womens Papua and generally.
The PKBI Papua as efforts public services institution was to the support, with all sort social to Odha and sex worker in the localization of Tanjung Elmo. PKBI Papua is formed by private sector institute in 1993, and the goals include enableness of society and family in economics, culture and social, providing health services. Impowering and anableness culture institution and also conducting studies of education, health and residence. The localization of Tanjung Elmo Sentani is represent localization selectied by local government as use policy execution region 100% condom for customer of localization and not yet been made by as low and regulaton, so that still be found by HIV case of among sex wokers in localization.
This is research was us approached qualitative with type od description research. Data was clect through literature studies, observation and interviev with inforaman anount to 11 people (1 people Directur PKBI, 1 people of coordinator filed, 1 people case manager, 5 people female sex worker, 1 people from elite figurem 1 people mucikari, 1 people from government), what is selected by through technique of purposive sampling and snowball sampling. Analyse sata use method of Miles and Huberman and Spadley. Localization of research in localization of Tanjung Elmo Sentani.
The concept and theori constitution this research for example proposed by social Departemen RI, that adjacent quide process, opportunity gift to society specially the poor society by used and all fasilitator of through with refer to in the activity enabling communitas, own self belief and capability, in be up against problems of around his lif. Which step process asistancy while step in focused process intervention step, that is stage according to Zastrow include; (cover preparation step, assessment, alternative program planning, formulate action planning implementation program, evaluate program, termination).
From a result of researcsh khow that by a adjacent process on female sex workers as a preventive effort of HIV/AIDS by PKBI Papua in localization of Tanjung Elmo Sentani, of consisted is the preparation process, tahat is done drown aply is prepare oureach worker, doing elementary training for aoutreach worker, of during a weeks. Deepening of items and media supporting and ecruitment outreach worker. Proses aequaimtanceship done introducedly is team working, work pgram to key person (government, elite figure, mucikari, and female sex worker). The thing which of is centred in localization of Tanjung Emo Sentani. Outreach process, what is doing visit sex workers, mucikari, which expriensed of by client, and alsi together doing program adjacent planning, furthermore be based on a specified time implementation process adjacent, to doing induring five days from hours 13.30-17.30 WIT. The information materi is KIE, IMS,VCT, ams sources health services to Odha, the worked closely with the cleint, when mediciniz to clinic and the hospital, advocacy, motivator, the training of skill to outreach workers, through cooperation gevernmentaly, Striving confession of rights will and apportunity to the peoples with HIV, in Localization of Tanjung Elmo Sentani. Reporting process beging mechanism is reporte from outreach worker, coordinator filed, case manager, director institute and donator ptogram. Evaluate process is begins from evaluating quarterly and the fanaly evaluate program. Constraints found that mentalist and motivation of female sex workers, high mobilization which conducted by clinet. The low control from mujikari, the attitude costumer which vicit in localozation of Tanjung Elmo Sentani, and also the limination acess.
Recommendation and suggestion is especially addressed to the institute and decision ,aker (government) to become more expose for care to HIV/AIDS asjacent, increasing of coorperation with governance and by providing a relocation places of Adha, apllying worke and job permission repeal for pimp and adjacent, and also recruitment of adjacent with experience in same adjacent problem. Increasing of Peer Educator (PE) function was also needed, providing 24 hour social services, and effectiveness of social marketing method in isolated area in Papua.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
T24456
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
M. Luthfi Adillah
"Praktek Spesialis Keperawatan merupakan sebuah proses penting dari pendidikan profesi dalam rangka mengaplikasikan peran perawat spesialis yang berdampak pada upaya peningkatan kualitas layanan keperawatan. Praktek ini dilakukan dan dikembangkan berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui berbagai penelitian. Model Adaptasi Roy dan Teori Sosial Kognitif Bandura di RSUP Fatmawati Jakarta. Tiga kompetensi yang harus dicapai dalam praktek residensi ini adalah memberikan asuhan keperawatan menggunakan pendekatan teori keperawatan, menerapkan implementasi keperawatan yang berbasis bukti ilmiah (evidence based nursing practice), dan melakukan proyek inovasi keperawatan yang berguna bagi lahan yang menjadi tempat praktek residensi. Sebagai pemberi asuhan keperawatan, mahasiswa residensi telah memberikan asuhan keperawatan menggunakan pendekatan teori adaptasi Roy pada 1 kasus kelolaan utama dan 30 kasus resume pasien HIV/AIDS dengan berbagai infeksi oportunitis. Sebagai peneliti, mahasiswa residensi telah mengaplikasi penerapan permainan Kartu Inovatif Stop Stigma (KISS) dan hasil dari evidence based nursing ini menunjukkan peningkatan pengetahuan tentang HIV/AIDS dan menurunkan self stigma pada pasien HIV. Sedangkan sebagai innovator, telah dilakukan inovasi edukasi pengetahuan terkait pencegahan infeksi oportunistik yang mana media edukasi juga dibetuk dapat barcode dan hasil penerapan proyek inovasi ini menunjukkan manfaat yang sangat signifikan bagi peningkatan pengetahuan dalam melakukan pencegahan infeksi oportunistik pada ODHA.

Nursing Specialist Practice is an important process of professional education in order to apply the role of specialist nurses which has an impact on efforts to improve the quality of nursing services. This practice is carried out and developed based on science and technology through various research. Roy's Adaptation Model and Bandura's Social Cognitive Theory at Fatmawati General Hospital, Jakarta. The three competencies that must be achieved in this residency practice are providing nursing care using a nursing theory approach, implementing nursing implementation based on scientific evidence (evidence based nursing practice), and carrying out nursing innovation projects that are useful for the land where the residency practice takes place. As providers of nursing care, residency students have provided nursing care using Roy's adaptation theory approach to 1 primary management case and 30 resume cases of HIV/AIDS patients with various opportunistic infections. As researchers, residency students have applied the Innovative Stop Stigma (KISS) Card game and the results of this evidence-based nursing show increased knowledge about HIV/AIDS and reduced self-stigma in HIV patients. Meanwhile, as an innovator, we have carried out knowledge education innovations related to the prevention of opportunistic infections in which the educational media is also made of barcodes and the results of implementing this innovation project show very significant benefits for increasing knowledge in preventing opportunistic infections in PLWHA.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini tidak menghubungkan dua variabel atau mengkaji pengaruh life skill education dengan masalah HIV/AIDS,tetapi ingin mengetahui keadaan masing-masing variabel secara lepas
"
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Chahya Kharin Herbawani
"Laporan HIV/AIDS Triwulan 1 Tahun 2017 menyebutkan bahwa terjadi peningkatan jumlah kasus AIDS pada ibu rumah tangga, dari 172 orang pada tahun 2004 menjadi 12.302 kasus sampai bulan Maret 2017. Selain jumlah kasus yang terus meningkat, jumlah kumulatif AIDS menurut pekerjaan/status, ibu rumah tangga menempati urutan kedua terbesar yang menderita AIDS setelah kelompok lain-lain (Kemenkes RI, 2017).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktorfaktor yang berhubungan dengan upaya pencegahan HIV/AIDS pada ibu rumah tangga di wilayah kerja Puskesmas Bagor. Desain penelitian adalah cross-sectional. Jumlah responden yang diperoleh adalah 150 ibu rumah tangga. Data dianalisis dengan regresi logistik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang berhubungan dengan upaya pencegahan HIV/AIDS pada ibu rumah tangga adalah riwayat tes HIV (p=0,028) dan keterpaparan informasi tentang HIV/AIDS (p=0,014). Pada analisis regresi logistik multivariat diketahui bahwa riwayat tes HIV merupakan faktor yang paling mempengaruhi upaya pencegahan HIV/AIDS oleh ibu rumah tangga (p=0,028 95% CI: 1,06-13,54). Pada ibu rumah tangga yang telah terpapar informasi tentang HIV/AIDS memiliki peluang 3,787 kali lebih tinggi untuk melakukan upaya pencegahan HIV/AIDS baik daripada ibu rumah tangga yang belum pernah melakukan tes HIV.
Direkomendasikan kepada kementrian kesehatan, dinas kesehatan dan tenaga kesehatan untuk mensosialikasikan tes HIV sejak pra-nikah dan melakukan pendidikan kesehatan terkait HIV/AIDS yang dapat menjangkau seluruh ibu rumah tangga. Seperti melalui kelompok PKK dan pengajian. Sehingga, ibu rumah tangga dapat terpapar informasi tentang HIV/AIDS.

The first quarter of HIV/AIDS report 2017 mentioned an increase in the number of AIDS cases among housewives, from 172 cases in 2004 to 12.302 cases by March 2017. Besides the increasing number of the HIV cases, the cumulative number of AIDS by occupation group showed that the housewives group was the second largest with AIDS after unidentified group (Indonesian Ministry of Health , 2017).
The aim of this study was to determine the factors that influence the act of HIV/AIDS prevention among housewives in the work area of Bagor Community Health Centre. The study design was cross-sectional. The number of respondent who had obtained was 150 housewives. The data were analyzed with logistic regression.
The result of the study showed that factor corellated with HIV/AIDS prevention among housewives were HIV testing (p=0,028) and information exposure about HIV/AIDS (p=0,014). In multivariate logistic regression analysis was known that HIV testing was the most influencing factor for HIV/AIDS prevention in housewives (p=0,028 95% CI: 1,06-13,54). The housewives who have been done the HIV testing have 3,787 times higher chace to doing HIV/AIDS prevention than those who have not do it.
It is recommended to the ministry of health, health offices and health workers to conduct the reproductive health education related to HIV/AIDS include the HIV testing as pre-marital program, also health education that can reach all housewives such as with organization of husewives group. Thus, housewives can be exposed to information about HIV/AIDS.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T50337
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Toha Muhaimin
"Epidemi HIV/AIDS mempunyai dampak pada sosial ekonomi keluarga, terutama terhadap kualitas hidup anak remaja (12-18 tahun). Untuk melihat dampak HIV/AIDS dalam keluarga terhadap kualitas hidup remaja dan untuk mengidentifikasi berbagai faktor yang mempengaruhi besar dampak itu, telah dilakukan penelitian dengan menggunakan data survei tentang AIDS yang dikumpulkan tahun 2007 oleh Pusat Penelitian Kesehatan Universitas Indonesia. Variabel komposit yang terdiri variabel pendidikan, lingkungan sosial, dan aktivitas fisik, yang dikategorikan menjadi kurang baik dan baik, digunakan untuk mengukur kualitas hidup. Variabel-variabel ini kemudian dianalisis dengan regresi logistik untuk melihat besar dampak HIV/AIDS dalam keluarga, rumah tangga, dan anak terhadap kualitas hidup remaja. Hasil studi menunjukkan bahwa keberadaan HIV/AIDS dalam keluarga berdampak buruk terhadap kualitas hidup remaja (OR = 1,6). Dampak buruk ini lebih parah apabila remaja mendapat pengasuhan kurang baik (OR = 1,7) terutama bila pengasuhnya laki-laki (OR = 2,8) dan pendidikannya rendah (OR = 2,4). Pengaruh buruk tersebut ditemukan sama pada remaja perempuan dan remaja laki-laki.

HIV/AIDS epidemic has impacted the socioeconomy of the family, particularly the quality of life of adolescents (12 to 18 years of age). To assess the impact of HIV/AIDS in the family on the quality of life of adolescents and identify factors determining the extent of the impact, a research has been carried out using survey data on AIDS collected in 2007 by Center for Health Research, University of Indonesia. A composite variable consisting of education, social environment, and physical activity variables, which was categorized as less good and good, was employed to measure the quality of life. These variables were then subjected to multi-variable logistic regression analysis to examine the extent of impact of HIV/AIDS status in the family, household, and child towards the quality of life of adolescents. This analysis showed that HIV/AIDS in the family had adverse impact on the life of adolescents (OR = 1,6). The impact was worse on adolescents who lack of care (OR = 1,7), especially if the care givers were male (OR = 2,8) and had low level of education (OR = 2,4). The adverse impact was similar on both female and male adolescents."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>