Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 209246 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Lindah
"Khamir dapat hidup dan bahkan ban yak ditemukan pada beberapa
kultivar buah pisang. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan
mengidentifikasi khamir dari kelas Ascomycetes yang terdapat pada
beberapa kultivar buah pi sang berdasarkan kunci identifikasi Lodder (1971)
dan Kreger-van Rij (1984). !dentifikasi yang dilakukan meliputi produksi
urease, pengamatan sel dan koloni khamir, pembentukan miselium palsu,
pembentukan askospora, kemampuan fermentasi gula, dan asimi!asi C dan
N. Hasii penelitian menunjukkan bahwa dari 21 buah pisang yang terdiri atas
17 kultivar, diperoleh 4 marga khamir, yaitu Hanseniaspora, K/uyveromyces,
Pichia, dan Sacch.a. romyces, yarg terdiri dari 11 jenis khamir yang meliput1
25 isolat. Pada pisang costa ditemukan H'spora uvarum (Niehaus) Shehata,
Mrak et Phaff: pad a pi sang mas ditemukan K. wikenii van Der Walt, Ne! et
van Kerken; pada pisang raja ditemukan P. amethionina Starmer, Phaff,
Miranda et Miller var. amethionina; pada pisang ambon, nangka, uli, sereh,
dan tanduk ditemukan P. besseyi Kurtzman et Wickerham; pada pisang
ambon lumut ditemukan P. farinosa (Lindner) Hansen; pada pisang siem dan
'
rabek ditemukan P. kuyveri Bedford; pada pisang lampung, kepok, uli, mas,
angleng, dan kepok bangkok ditemukan P. membranaefaciens Hansen; pada
pisang gebyar dan mas ditemukan Sacch. bayanus Saccardo; pada pisang
-
mas ditemukan Sacch.bisporus (Naganishi) Lodder et Kreger-van Rij; pada"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1998
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Prebiotik merupakan bahan makanan yang ditujukan untuk meningkatkan pertumbuhan bakteri menguntungkan dalam saluran cerna. Buah Pisang mengandung inulin yang merupakan salah satu bahan prebiotik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan ekstrak buah pisang menjadi tablet kunyah prebiotik sehingga dapat meningkatkan kegunaan dan nilai jual dari buah pisang...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Najma
"Dalam penelitian ini, karbon aktif dari limbah kulit pisang digunakan sebagai sumber karbon untuk pertumbuhan nanokarbon dan karbon nanotube. Proses pertumbuhannya adalah dengan menggunakan metode pirolisis sederhana dan dekomposisi metana. Dibutuhkan suhu yang lebih tinggi untuk menghasilkan CNT dengan pirolisis sederhana yaitu 950°C sedangkan karbon aktif yang diimpregnasi dengan katalis Fe dan didekomposisi metana menghasilkan MWCNT tipe tip-growth. Aliran N2/CH4 memiliki hasil yang lebih baik daripada hanya aliran CH4 dalam suhu 800°C dan waktu reaksi 1 jam.
Karbon aktif yang dikalsinasi terlebih dahulu dapat menghasilkan nanokarbon dengan diameter lebih rendah yaitu 1,5-23nm dari pada karbon aktif tanpa kalsinasi (17-40nm). Konsentrasi metana rata-rata 1%wt Fe/karbon aktif 65,27% lebih besar daripada 5%wt Fe/karbon aktif 64,30%. Karbon aktif dari limbah kulit pisang ini dapat menghasilkan nanokarbon dan karbon nanotube walaupun memiliki luas permukaan rendah.

Activated Carbon (AC) from banana peel waste is used to growth of nanocarbon and carbon nanotube with Simplicity pyrolisis method and methane chemical vapour decomposition. Synthesis nanocarbon with simplicity pyrolisis have to in high temperature 950°C but with catalytic impregnation Fe and activated carbon via methane chemical vapour decomposition can produce MWCNT. CNTs formed over Fe catalyst illustrated a typical tip-growth phenomenon. The ideal condition at reaction temperature of 800°C and reaction time of 1 hour for Nanocarbons growth was noticed under N2/CH4 gas flow ratio of 2:1 rather than only CH4 atmosphere.
Activated carbon with calcination can produce nanocarbon with small diameter (1,5nm-23nm) rather than activated carbon with noncalcination (17-40nm). Average methane concentration 1%wt Fe/AC (65,27%) more high than 5%wt Fe/AC (64,30%). Therefore as a result, banana peel activated carbon can produce nanocarbon although have low-surface area.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42598
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Septianty Magdalena
"ABSTRAK
Saat ini pengolahan limbah menjadi pemanfaatan lain sedang gencar dilaksanakan. Pektin dapat diisolasi dari limbah kulit pisang menggunakan metode ekstraksi dengan asam. Pada penelitian ini, Pektin dekstraksi dari limbah kulit pisang menggunakan asam klorida (HCl). Pektin hasil ekstraksi kemudian dikarakterisasi secara kualitatif menggunakan spektroskopi Fourier Transform Infra Red (FTIR) dan parameter lain seperti bobot pektin, berat ekivalen, kadar metoksil, kadar galakturonat dan derajat esterifikasi. Dari hasil analisa didapat pektin yang optimum didapat dari variabel waktu ekstraksi 90 menit. Pektin hasil ekstraksi tersebut kemudian digunakan sebagai adsorben ion Lanthanum(III) dan Erbium (III). Adsorpsi pada ion La(III) dan Er(III) memiliki suhu dan waktu kontak optimum yang berbeda. Tetapi dari hasil pengujian isoterm adsorpsi, kedua ion logam ini baik ion La(III) dan Er(III) mengikuti isoterm adsorpsi Freundlich dengan kapasitas adsorpsi ion La(III) sebesar 4,404 , jauh lebih tinggi dibandingkan ion Er(III) dengan kapasitas adsorpsi sebesar 1,5798.

ABSTRACT
In this era, waste treatments to other uses are being aggressively implemented. Pectin can be isolated from banana peel waste using the extraction method with acid. In this study, pectin had been extracted from waste banana skin using hydrochloric acid (HCl). The results from extraction then characterized qualitatively using Fourier Transform Infra-Red spectroscopy (FTIR) and other parameters such as yield pectin, equivalent weight, levels of methoxyl, levels of galacturonate and also degree of esterification. From the analysis results, we obtained the optimum pectin is the variable extraction time of 90 minutes. Pectin from extraction results is used as an adsorbent of ion Lanthanum (III) and erbium (III). Adsorption of ion La (III) and Er (III) has the different optimum temperature and contact time. But from the result of examination of adsorption isotherms, both ion La (III) and Er (III) are following the Freundlich adsorption isotherms with adsorption capacity of ion La (III) is 4,404 much higher than ion Er (III) with the adsorption capacity around 1,5798."
2017
S67764
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Farouk Riza
"Dewasa ini material komposit berkembang amat cepat, penemuan baru terus bermunculan untuk mengimbangi kcbutuhan dunia pasar dan inclustri yang kian hari kian menuntut jenis material yang memiliki sifat dan penampakan terbaik. Dan agaknya di masa mendatang, komposit akan menjadi material yang andal dan amat dibutuhkan.
Salah satu hal yang menarik dalam perkcmbangan material Komposit adalah terkuaknya fenomena alam tentang komposit alami dan dewasa ini para penellti dan rekayasawan material banyak yang berpaling dan tertarik altan hal tersebut. Penulis sendiri mencoba menguak rahasia yang terdapat di dalam pclcpah pisang.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan terhadap pelepah tersebut. ternyata pelepah pisang memiliki susunan anatomi dari jaringan-jaringan di dalamnya membentuk sebuah sistem penguatan material scpcrti yang tcrdapat pada material Komposit penguaran serat. Selain itu tlari sifat Mckaniknya didapat nilai kekuatan tarik pelepah pisang dapat mcncapai angka 627 MPa dengan kadar air 11%-17% dan berat jenis 1,11 gr/cm3. Dari struktumya sendiri, polcpah pisang memililti struktur lapis seperti pada komposit lamina, dimana sebuah lapisan struktur diapit oleh dua buah lapisan bcrscrat."
Depok: Universitas Indonesia, 1996
S41229
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dendy Wahyu Nugroho
"Pembangunan kapal telah rnelaiui berbagai macam perubahan, dimana material baru atau variasi dari yang ada membuat teknik baru menjadi praktis dan memungkinkan. Sejak diperkenalkannya komposit berpenguat serat secara cepat untuk memperoleh informasi dan metode penggunaan dari material baro tersebut. Suksesnya komposit berpenguat serat (FRC) menjadi material terpopuler dalam industry pembangunan kapal disebabkan oleh beberapa keuntungan yang dimilikinya jika dibandingkan dengan material lainnya.
Melihat banyaknya keuntungan yang ditawarkan dari penggunaan material FRC pada pembangunan kapal, maka alangkah baiknya jika materiaJ tersebut juga digunakan dalam pembuatan kapa! nelayan maupun kapai angkut tradisional di Indonesia. Narnun karena jenis serat sintetis yang umumnya: digunakan sebagai bahan dari komposit berpenguat serat pada pembangunan kapal harganya relatif leblh mahal jika digunakan dalam pembangunan kapal nelayan dan kapal angkut tradisional, maka dalam peneHtian ini akan dicoba untuk menggunakan senlt alam yang dinilai lebih ekonomis dan memiliki sifat yang tidak jauh berbeda dari serat yang biasanya digunakan dalam industry pembangunan kapal.
Namun sebelum disosialisasikan kepada pemakainya, diperlukan analisa tegangan dan regangan terhadap lamina material FRC untuk memperoleh desain bentuk dan struktur geometri laminat yang optimum agar mampu menahan beban aplikasi yang akan diterimanya. Untuk memperoleh data sekunder dan pengujian laboratorium untuk memperoleh data dari objek penelitian secara langsung. Setelah menganalisa data yang diperoleh dari penelitian, kita dapat menentukan apakah serat alam dapat digunakan sebagai material alternatif dalam pembanguan kapal."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S37204
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Prastika Nabila Nahda
"Superkapasitor menjadi salah satu media penyimpanan energi listrik yang dapat digunakan sebagai alternatif baterai. Pada penelitian ini, telah dilakukan studi terhadap kinerja superkapasitor elektroda karbon mesopori yang disintesis dari kulit pisang. Mula-mula kulit pisang dikeringkan di bawah sinar matahari, lalu dihaluskan menjadi bubuk kulit pisang. Bubuk kulit pisang ini disintesis menjadi karbon mesopori dengan cara dipanaskan dan dikarbonisasi menggunakan template (pencetak). Pencetak yang digunakan adalah gel silika 60 dan MCM-41. Karbon mesopori yang dihasilkan dikarakterisasi menggunakan TGA, XRD, XRF, TEM, spektrofotometri Raman, N2-physisorption, dan FTIR untuk mengetahui sifat yang terbentuk. Karbon mesopori hasil sintesis dengan pencetak MCM-41 menghasilkan luas pemukaan spesifik sebesar 467,24 m2/g, sedangkan dengan pencetak silika gel 60 pada perbandingan prekursor karbon dan silika gel 3:1 menghasilkan luas permukaan spesifik 476,97 m2/g. Evaluasi kinerja sebagai superkapasitor dilakukan dengan membuat komposit nickel foam-karbon mesopori hasil sintesis dan menggunakannya sebagai elektroda kerja untuk superkapasitor. Pengujian dilakukan dengan menggunakan CV, GCD, dan EIS. Elektroda dari karbon mesopori hasil sintesis dengan pencetak MCM-41 memberikan nilai kapasitansi spesifik sebesar 38,71 F/g pada scan rate 0,1 V/s dan 12,20 F/g pada densitas arus 0,05 A/g. Elektroda dari karbon mesopori dengan pencetak gel silika 60 perbandingan 3:1 (MC-S-3@NF) menghasilkan nilai kapasitansi spesifik sebesar 23,14 F/g pada scan rate 0,1 V/s dan 7,91 F/g pada densitas arus 0,05 A/g. Sedangkan uji stabilitas elektroda MC-S-3@NF sebanyak 2500 siklus meningkatkan persen kapasitansi elektroda sebesar 30%.

Supercapacitors have become one of the electrical energy storage that can be used as an alternative to batteries. In this study, research has been conducted on the performance of mesoporous carbon supercapacitor electrodes synthesized from banana peels. Initially, banana peels were dried under sunlight, then ground into banana peel powder. This banana peel powder was synthesized into mesoporous carbon by heating and carbonizing it using a template. The templates used were silica gel 60 and MCM-41. The synthesized mesoporous carbon was characterized using TGA, XRD, XRF, TEM, Raman spectroscopy, N2-physisorption, and FTIR to determine the properties of material. Mesoporous carbon synthesized using the MCM-41 template resulted in a specific surface area of 467.24 m2/g, while using the silica gel 60 template at a carbon and silica gel precursor ratio of 3:1, it yielded a specific surface area of 476.97 m2/g. The performance evaluation as a supercapacitor was conducted by creating a composite of nickel foam-synthesized mesoporous carbon and using it as the working electrode for the supercapacitor. Supercapacitor evaluation was carried out using CV, GCD, and EIS. The synthesized mesoporous carbon with the MCM-41 template electrode provided a specific capacitance value of 38.71 F/g at a scan rate of 0.1 V/s and 12.20 F/g at a current density of 0.05 A/g. The mesoporous carbon with the silica gel 60 template at a 3:1 ratio electrode (MC-S-3@NF) yielded a specific capacitance value of 23.14 F/g at a scan rate of 0.1 V/s and 7.91 F/g at a current density of 0.05 A/g. Meanwhile, the stability test of the MC-S-3@NF electrode for 2500 cycles increased the electrode capacitance percentage by 30%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ummi Syifa Khusnuzon Ariyat Puteri
"ABSTRAK
Penelitian mengenai pengaruh kultivar dan bentuk olahan buah pisang
terhadap pertumbuhan anggrek Paphiopedilum liemianum Karas. & Saito telah
dilakukan di Laboratorium Biosari, Taman Wisata Mekarsari, Bogor, pada
November 2013 – April 2014. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh
bubur dan tepung pisang kultivar ambon lumut, batu, dan raja sereh terhadap
pertumbuhan anggrek P. liemianum secara in vitro. Penelitian menggunakan 7
perlakuan, yaitu media RE tanpa tambahan pisang (K), RE + 100 mgl-1 bubur
pisang ambon lumut (A1), RE + 27,74 mgl-1 tepung pisang ambon lumut (A2), RE
+ 100 mgl-1 bubur pisang batu (B1), RE + 18,02 mgl-1 tepung pisang batu (B2), RE
+ 100 mgl-1 bubur pisang raja sereh (C1), dan RE + 32,02 mgl-1 tepung pisang raja
sereh (C2). Hasil penelitian dianalisis secara deskriptif dengan perhitungan ratarata
dan deviasi standar untuk setiap parameter pertumbuhan. Secara umum tidak
ada perbedaan pengaruh yang cukup besar antara penggunaan bubur pisang dan
tepung pisang. Data menunjukkan perlakuan A2 cenderung baik untuk
pertambahan panjang daun, lebar daun, dan panjang akar pada eksplan. Selain itu,
perlakuan B2 baik untuk pertambahan jumlah daun dan jumlah akar. Dengan
demikian, tepung pisang ambon lumut dan tepung pisang batu dapat digunakan
sebagai alternatif bahan tambahan media untuk mendukung pertumbuhan daun
dan akar anggrek P. liemianum secara in vitro.

ABSTRACT
Two forms (pulp and powder) of 3 banana cultivars (ambon lumut, batu,
and raja sereh) were tested to improve the in vitro growth of Paphiopedilum
liemianum Karas. & Saito plantlets. Seven experimental treatments (RE with no
banana added (K), RE + 100 mgl-1 pisang ambon lumut pulp (A1), RE + 27,74
mgl-1 pisang ambon lumut powder (A2), RE + 100 mgl-1 pisang batu pulp (B1), RE
+ 18,02 mgl-1 pisang batu powder (B2), RE + 100 mgl-1 pisang raja sereh pulp (C1),
and RE + 32,02 mgl-1 pisang raja sereh powder (C2)) were used in order to find
the best result of plantlet growth. Based on the descriptive analysis of five growth
parameter, there was no difference between the effect of banana pulp and banana
powder use. The powder of pisang ambon lumut (A2) tends to affect on the
increase of the leaf length, the leaf wide, and the root length of plantlets, while
pisang batu powder (B2) tends to increase the number of leaves and roots. Thus,
pisang ambon lumut powder and pisang batu powder can be used as an alternative
additives to support in vitro growth of P.liemianum leaves and roots."
Universitas Indonesia, 2014
S54295
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Renny Junetty
"Starch can be used as excipient in tablet formulation. One of source of starch can be obtained from fruit of Musa paradisiaca var.sapientum which containing 70-95% starch in unripe fruits. The objective of this research was to observe the ability of starch obtained from Musa paradisiaca var.sapientum as disintegrant in Alopurinol tablet formulation by wet granulation. In tablet formulation, Musa paradisiaca var.sapientum starch was used as disintegrant compared to maize starch at concentrations 5%, 10% and 15% w/w. Properties of the Musa paradisiaca var.sapientum starch evaluated were: percentages of moisture and ash, pH, Scanning Electron Micrograph of starch granule, bulk and tapped densities. The tablets were evaluated for organoleptic, diameter, hardness, friability, disintegration time, assay and dissolution test. Results obtained indicate that Musa paradisiaca. var sapientum starch can be used as disintegrant in wet granulation Alopurinol tablets.

Pati/amilum dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembantu dalam suatu formulasi tablet. Salah satu penghasil pati adalah buah pisang raja yang mengandung 70-95% pati dalam keadaan buah yang masih mengkal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan pati buah pisang raja sebagai bahan penghancur pada tablet Alopurinol secara granulasi basah. Dalam formulasi digunakan bahan penghancur pati buah pisang raja dan pati jagung sebagai pembanding dengan masing-masing konsentrasi 5%, 10% dan 15% w/w. Karakterisasi pati buah pisang raja meliputi: kadar air, kadar abu, derajat keasaman (pH), indeks kompresibilitas serta bentuk dan ukuran partikel. Tablet yang diformulasi dievaluasi meliputi: organoleptis, ketebalan, diameter, kekerasan, keregasan, waktu hancur, penetapan kadar dan uji disolusi. Hasilnya menunjukkan bahwa pati buah pisang raja dapat digunakan sebagai bahan penghancur tablet Alopurinol yang dibuat secara ganulasi basah."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2008
S33013
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>