Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 29032 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
"Cabai merupakan sayuran dari famili solanaceae yang memiliki bnyak kegunaan, antara lain sebagai bumbu masak dan bahan ramuan obat-obatan . Dalam bidang farmasi , bahan obat yang berasal dari cabai besar (Capsicum annum L), disebut Capsicum fructus, sedangkan bahan obat yang berasal dari cabai rawit (Capsicum fructescens) disebut Capsici frutescentis fructus (Pitojo 2003)...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Riska Widyawati Purnomo
"ABSTRAK
Di Indonesia, sektor terbesar penyumbang inflasi berasal dari bahan pangan dan agrikultur. Terutama di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, cabai merah rawit merupakan penyumbang inflasi tertinggi tahun 2016. Sebuah perhitungan statistik sederhana menyatakan bahwa dalam lima tahun terakhir cabai merah rawit memiliki rata-rata tingkat fluktuasi tertinggi diantara semua komoditas. Beberapa faktor, seperti rantai pasok, disparitas harga, kuantitas produksi, gagal panen, dan harga minyak, sangat mungkin menjadi penyebab tingginya volatilitas harga. Penelitian ini mencoba untuk menemukan faktor kunci penyebab fluktuasi pada cabai merah rawit dengan menggunakan metode ARCH/GARCH. Metode ini mampu mengakomodasi andanya karakteristik heteroskedastisitas pada data runtut waktu. Di akhir penelitian, penulis secara statistik menemukan bahwa aktifitas pengepul merupakan bagian yang memiliki peran terbesar dengan konstanta 3,35 dalam persamaan peramalan fluktuasi harga cabai merah rawit. Model ini mampu menjadi referensi bagi pemerintah setempat untuk menentukan langkah yang tepat dalam menjaga stabilitas harga cabai merah rawit.

ABSTRAK
In Indonesia, the biggest factor causes inflation comes from food sector including food crops and agriculture. Especially in Wonogiri, one of district in Centre Java, Indonesia, red cayenne pepper takes a biggest part on inflation in 2016. A simple statistic counts its price volatility in recent five years and the average become the highest among commodities. Many reasons could bring this high volatility issue. Supply chain, price disparity, production, crop failure, and oil price are some possible root causes following the issue. This paper tries to find the key factor causes high volatility in red cayenne pepper using ARCH GARCH method. This method better than others in accommodate heteroscedasticity in time series data. In the end of research, researcher statistically found that the second level of supply chain become the biggest role with 3,35 of constanta in equation of fluctuatin in cayenne pepper price. Therefore, this model provides a reference for the governor to create right decision in maintain price stability of cayenne pepper."
2017
S66871
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifqah Azzahra
"

Cabai rawit merah (Capsicum frutescens L.) merupakan salah satu produk hortikultura Indonesia yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Namun, cabai rawit merah memiliki umur simpan yang singkat dengan penurunan kualitas yang sangat cepat. Penelitian ini dilakukan untuk memperpanjang umur simpan dan menjaga kualitas cabai rawit merah menggunakan metode pengembusan gas ozon dengan dosis tertentu, dilanjutkan dengan penyimpanan pada beberapa jenis kemasan. Gas ozon dengan dosis 1, 3, dan 5 ppm digunakan sebagai agen disinfektan untuk mencegah pertumbuhan bakteri pada cabai rawit merah. Kemasan bermaterial PP, LDPE, dan PET digunakan sebagai wadah pengawetan. Sampel disimpan selama 14 hari untuk dilihat perkembangan kualitasnya. Kualitas cabai yang dianalisis adalah total bakteri mesofil aerobik (TBMA), kandungan capsaicin, penurunan massa, dan organoleptik pada penyimpanan jam ke 1, 72, 168, dan 336. Penggunaan gas ozon dengan konsentrasi 3 ppm yang dilanjutkan dengan penyimpanan pada kemasan PET memberikan hasil yang terbaik dalam memperpanjang umur simpan serta mempertahankan kualitas cabai rawit merah. Masa simpan cabai rawit merah dapat diperpanjang hingga 7 hari dibandingkan cabai rawit merah tanpa ozonasi. Pada aspek pengujian TBMA, didapatkan hasil kandungan bakteri yang lebih kecil hingga 89% dibandingkan sampel tanpa ozonasi. Penurunan massa juga dapat ditekan hingga 35,5%. Kualitas cabai rawit merah untuk aspek kandungan capsaicin tidak dipengaruhi baik konsentrasi ozon maupun kemasan penyimpanan.


Cayenne pepper (Capsicum frutescens L.) is one of Indonesia's horticultural products that has high economic value. However, red cayenne pepper has a very short shelf-life and quality loss. This research will discuss the ozonation of red cayenne pepper to extend the shelf life and maintain quality. The method used is the spraying of gaseous ozone on red cayenne pepper with a certain dose, followed by storage in several types of packaging. Gaseous Ozone with concentration of 1,3, and 5 ppm will be utilized as a disinfectant to keep microorganisms from contaminating horticultural products. As preservation containers, PP, LDPE, and PET packing materials will be utilized. The quality of the chilies to be analyzed were total aerobic mesophyll bacterium (TBMA), capsaicin content, weight loss, and organoleptic including observation of color, aroma, and texture. The use of ozone gas with a concentration of 3 ppm, followed by storage in PET packaging, provides the best results in extending the shelf life and maintaining the quality of red chili peppers. The shelf life of red chili peppers can be extended up to 7 days compared to non-ozone-treated red chili peppers. In terms of TBMA testing, a smaller bacterial content was found, up to 89% lower compared to samples without ozonation. Mass reduction can also be suppressed up to 35.5%. The quality of red chili peppers in terms of capsaicin content is not affected by both ozone concentration and storage packaging.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Anggita Eunike
"

Populasi Indonesia terus mengalami peningkatan yang berdampak terhadap peningkatan kebutuhan pangan. Namun, upaya peningkatan ketersediaan pangan hanya berkonsentrasi pada bagaimana menghasilkan produksi pertanian tanpa diimbangi dengan inisiatif untuk mengurangi food loss and waste (FLW). Selain itu, FLW berdampak terhadap sosial, ekonomi, dan lingkungan. Sebagai respon terhadap pentingnya FLW untuk menurunkan kerawanan pangan akibat perubahan iklim, peneliti ingin mengkaji timbulan FLW cabai rawit sebagai komoditas unggulan di sepanjang rantai pasok dan dampaknya terhadap emisi karbon yang dihasilkan dari input produksi maupun penanganan FLW. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Sistem Dinamis, yang memungkinkan simulasi berbagai strategi untuk menurunkan FLW dengan intervensi sustainable agriculture dan circular economy. Penelitian ini melibatkan pengumpulan data dari berbagai tahapan rantai pasok cabai rawit, termasuk produksi, distribusi, dan penanganan sampah. Data-data ini kemudian digunakan untuk membangun model Sistem Dinamis yang menggambarkan hubungan antara variabel-variabel yang mempengaruhi FLW dan emisi karbon. Hasil simulasi strategi menunjukkan bahwa penerapan Good Agricultural Practices (GAP) dan Good Handling Practices (GHP) sebagai langkah reduce atau preventif menjadi strategi yang paling signifikan. Strategi ini mampu menurunkan FLW dan emisi karbon sebesar 88%. Selain itu, strategi ini juga menghasilkan profit yang lebih besar bagi petani, collector, dan retail dibandingkan dengan alternatif strategi lain yang merupakan langkah reuse dengan menjadikan FLW sebagai byproduct. Penelitian ini memiliki implikasi penting dalam pengelolaan FLW cabai rawit, di mana penerapan GAP dan GHP dapat menjadi alternatif strategi yang efektif dalam menurunkan FLW dan emisi karbon sekaligus meningkatkan keuntungan bagi pelaku bisnis dalam rantai pasok. Rekomendasi untuk penelitian lanjutan adalah melibatkan lebih banyak aktor dalam rantai pasok dan mempertimbangkan faktor-faktor eksternal seperti regulasi dan kebijakan yang dapat mempengaruhi implementasi strategi ini, termasuk adopsi teknologi dan awareness setiap aktor yang terlibat lebih luas terhadap FLW.


The population of Indonesia continues to increase, resulting in an increased demand for food. However, efforts to improve food availability have focused solely on agricultural production without sufficient initiatives to reduce food loss and waste (FLW). Additionally, FLW has social, economic, and environmental impacts. In response to the importance of FLW in reducing food insecurity due to climate change, researchers aim to examine the generation of FLW in chili peppers, a prominent commodity, along the supply chain and its impact on carbon emissions resulting from production inputs and FLW management. The System Dynamics method is employed to simulate various strategies for reducing FLW with interventions related to sustainable agriculture and circular economy. This study involves data collection from various stages of the bird's eye chili supply chain, including production, distribution, and waste handling. These data are then utilized to build a System Dynamics model that depicts the relationships between variables influencing FLW and carbon emissions. The simulation results demonstrate that the implementation of Good Agricultural Practices (GAP) and Good Handling Practices (GHP) as preventive measures is the most significant strategy. This strategy reduces FLW and carbon emissions by 88%. Furthermore, it yields higher profits for farmers, collectors, and retailers compared to the alternative strategy of reusing FLW as a byproduct. The findings of this research have important implications for managing FLW in the bird's eye chili supply chain, where the implementation of GAP and GHP can serve as effective alternative strategies for reducing FLW and carbon emissions while enhancing the profitability of businesses along the supply chain. Recommendations for further research include involving more stakeholders in the supply chain and considering external factors such as regulations and policies that may impact the implementation of these strategies, including the adoption of technology and broader awareness among all involved stakeholders regarding FLW."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Gumilang
"Cabai rawit merah (Capsicum frutescens L.) merupakan tanaman hortikultura dengan produktivitas dan nilai ekonomi yang tinggi di Indonesia. Namun, tanaman ini memiliki umur simpan singkat serta penurunan kualitas yang cepat karena aktivitas fisiologi maupun mikroorganisme. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi pengaruh ozonasi dengan variasi durasi kontak dan frekuensi pengembusan serta suhu penyimpanan setelah ozonasi terhadap umur simpan dan kualitas cabai rawit merah. Durasi kontak ozon yang digunakan adalah 4, 6, dan 12 menit sedangkan frekuensi pengembusan yang digunakan adalah 2 dan 3 kali dalam 12 menit. Variasi suhu penyimpanan setelah ozonasi yang digunakan adalah suhu kulkas (8 oC) dan suhu ruang (25 oC). Empat parameter kualitas dievaluasi selama masa penyimpanan hari ke-0, 3, 7, dan 14. Pada hari ke-14, pengembusan gas ozon satu kali dengan waktu kontak 12 menit dilanjutkan penyimpanan pada suhu kulkas menghasilkan nilai Total Bakteri Mesofilik Aerobik (TBMA) yang paling rendah yaitu 76 x 107, menekan persentase penurunan massa hingga hanya 1,2%, serta memberikan nilai organoleptik yang lebih baik. Adapun kandungan capsaicin pada titik-titik pengujian cenderung acak walaupun pada hari ke-14, perlakuan ozonasi cenderung menurunkan kadar capsaicin. Dari segi suhu penyimpanan, pada hari ke-7 dan ke-14, suhu kulkas mampu mempertahankan kandungan capsaicin lebih baik dibanding suhu ruang.

Cayenne pepper (Capsicum frutescens L.) is a horticultural crop with high productivity and economic value in Indonesia. However, it has short shelf-life and rapid decline in quality due to physiological and microorganism activities. This research evaluates the effect of ozonation with variations in contact duration and spraying frequency as well as storage temperature after ozonation on the shelf-life and quality of cayenne pepper. The ozone contact durations were 4, 6, and 12 minutes, while the spraying frequencies were 2 and 3 times in 12 minutes. Variations in storage temperature after ozonation were the room temperature (25 oC) and refrigerator temperature (8 oC). Four parameters evaluated during the storage period on day 0, 3, 7, and 14. On day 14, ozone gas sprayed once with a contact time of 12 minutes followed by refrigerator temperature storage resulted in the lowest Total Mesophilic Aerobic Bacteria (TMAB) of 76 x 107, lowest percentage of mass loss to only 1.2%, and better organoleptic. The capsaicin at all storage periods generally leaned to be random even though on day 14, the ozonation tended to reduce capsaicin. In terms of storage temperature, on day 7 and 14, the refrigerator temperature was better to maintain the capsaicin."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hafshoh Mahmudah
"pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu faktor penting untuk menentukan kesejahteraan suatu wilayah. akan tetapi, perbedaan kondisi geografis dan potensi wilayah menyebabkan perbedaan kondisi ekonomi yang berbeda antarwilayah. studi kasus dilakukan terhadap Provinsi Jawa Tengah karena merupakan salah satu kontributor PDRB terbesar di Indonesia, yang ternyata masih memiliki ketimpangan perekonomian antar kota dan antar kabupaten. untuk memudahkan visualisasi pertumbuhan dan penggerombolan dalam wilayah Provinsi Jawa Tengah tersebut. metode yang bisa digunakan untuk analisis gerombol sangat beragam. salah satu metode Self Organizing Map (SOM) yang mampu menggerombolkan data multidimensi disertai dengan visualisasinya dengan teknik Unsupervised Artifical Neural Network. aplikasi ini memudahkan visualisasi dan analisisnya karena diintegrasikan dengan Sistem Informasi Geografis (SIG). aplikasi yang dibuat selanjutnya digunakan untuk melakukan analisis gerombol dengan data studi kasus Provinsi Jawa Tengah. Visualisasi yang dihasilkan mampu menunjukkan pola pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jawa Tengah namun belum terlihat adanya pemusatan kutub pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jawa Tengah karena pola penggerombolan berdasarkan indikator pertumbuhan ekonomi masih menyebar."
Sekolah Tinggi Ilmu Statistik, {s.a.}
315 JASKS 7:2 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Larasati Priyono
"Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan aktivitas antioksidan ekstrak etanol cabai keriting hijau (Capsicum annuum ?Joe?s Long Cayenne? Linnaeus) dengan vitamin C. Konsentrasi ekstrak etanol yang digunakan 10, 20, 50, 100 dan 500 μg/ml, sedangkan vitamin C 0,7, 1,4, 3,5, 7 dan 14 μg/ml. Penentuan aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil) Free Radical Scavenging Assay. Dari metode ini, didapatkan nilai absorbansi dari hasil pengukuran spektrofotometri, yang kemudian dikonversi menjadi IC50. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol cabai keriting hijau (Capsicum annuum ?Joe?s Long Cayenne? Linnaeus) memiliki aktivitas antioksidan lemah (IC50 >150 μg/ml) dengan nilai IC50 335,154±9,831 μg/ml, sedangkan vitamin C, memiliki aktivitas antioksidan yang sangat kuat (<50 μg/ml) dengan nilai IC50 6,951 ± 0,05 μg/ml.

The objective of this study is to compare the antioxidant activity of green long cayennes (Capsicum annuum ?Joe?s Long Cayenne? Linnaeus) with vitamin C. Concentrations used for the extract are 10, 20, 50, 100, 200 and 500 μg/ml, while vitamin C are 0.7, 1.4, 3.5, 7, and 14 μg/ml. Antioxidant activity is measured by DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl) Free Radical Scavenging Assay. From this assay, absorbance value will be obtained from spectophotometry, and then converted to IC50. The result of this research is that the extract of green long cayenne (Capsicum annuum ?Joe?s Long Cayenne? Linnaeus) shows weak antioxidant activity (IC50 >150 μg/ml), with IC50 value of 335.154±9.831 μg/ml. Meanwhile, vitamin C shows very strong antioxidant activity (<50 μg/ml), with IC50 value of 6.951 ± 0.050 μg/ml."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ikhsan
"Penelitian ini fokus pada analisis penerapan e-government melalui aplikasi Sistem Informasi Online Layanan Administrasi (SIOLA) di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Tujuan dari keberadaan aplikasi ini adalah untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan menciptakan pelayanan yang efektif, efisien, cepat, mudah, serta semua pelayanan dapat diproses secara online tanpa ada lagi pelayanan secara manual. Pada penerapannya aplikasi ini masih mengalami beberapa kendala yaitu seperti masih ditemui pelayanan yang belum sepenuhnya dilakukan secara online dan ada beberapa layanan yang tidak aktif digunakan. Dengan menggunakan pendekatan post positivisme, peneliti melakukan analisis terhadap penerapan e-government melalui sistem informasi online layanan administrasi untuk mengetahui sejauh mana peran sistem informasi ini dalam menunjang proses pelayanan di Kemendagri. Menggunakan Teknik pengumpulan data melalui wawancara dan studi dokumentasi serta studi literatur dengan menggunakan teori IS Success Model oleh DeLone dan McLean (2003) yang terdiri dari 6 (enam) variabel yaitu system quality, information quality, service quality, intention to use/use, user satisfication dan net benefit, peneliti mendapatkan data sebagai dasar penilaian penerapan e-government melalui aplikasi SIOLA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan e-government melalui aplikasi SIOLA di Kemendagri belum berjalan dengan baik. Masih terdapat sejumlah indikator penunjang kesuksesan sistem informasi yang dinilai belum memadai.

This study focuses on analyzing the implementation of e-government through the application of the Online Service Administration Information System (SIOLA) at the Ministry of Home Affairs (Kemendagri). The purpose of this application is to improve service quality and create services that are effective, efficient, fast, easy, and all services can be processed online without manual service. In its application, this application still experiences several problems, namely services that have not been fully carried out online and some services that are not actively used. Using a post-positivism approach, researchers conducted an analysis of the implementation of e-government through an online information system for administrative services to determine the extent of the role of this information system in supporting the service process at the Ministry of Home Affairs. Using data collection techniques through interviews and documentation studies as well as literature studies using the IS Success Model theory by DeLone and McLean (2003) which consists of 6 (six) variables namely system quality, information quality, service quality, intention to use/use, user satisfication and net benefit, researchers obtain data as a basis for evaluating the implementation of e-government through the SIOLA application. The results of the study show that the application of e-government through the SIOLA application at the Ministry of Home Affairs has not gone well. There are still a number of indicators supporting the success of information systems that are considered inadequate."
Jakarta: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fikhi Luthfiah
"Pembangunan di Kota Depok belakangan ini mengalami banyak kemajuan, secara fisik maupun non fisik. Kota Depok berperan sebagai salah satu kota penyangga di wilayah Jabodetabek. Penelitian dilakukan untuk menganalisis perkembangan wilayah di Kota Depok dan kesesuaiannya dengan arahan pengembangan struktur ruang dalam kebijakan RTRW di Kota Depok. Penelitian ini menggunakan metode indeks komposit untuk menentukan tingkat perkembangan wilayah Kota Depok dan metode uji chi square untuk melihat hubungan antara tingkat perkembangan wilayah dengan lokasi kawasan arahan pengembangan struktur ruang. Variabel dalam penelitian ini adalah jumlah fasilitas sosial dan ekonomi, kependudukan, dan aksesibilitas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Perkembangan wilayah Kota Depok sejak 2009-2019 bergerak ke arah utara, selatan, dan tenggara, dilihat dari bertambahnya kelurahan yang tingkat perkembangan wilayahnya menjadi “Sedang”. Tahun 2009 kelurahan dengan indeks perkembangan wilayah tertinggi adalah Kelurahan Abadijaya. Kemudian di tahun 2019 kelurahan dengan indeks perkembangan wilayah tertinggi adalah Kelurahan Depok. Daerah PPK dan 4 SPK (SPK Cinere, SPK Cimanggis, SPK Tapos, dan SPK Cipayung) telah menjadi pusat perkembangan kota dan daerah yang mengalami perkembangan pun semakin meluas, dalam hal ini adalah kelurahan. Sehingga dapat dikatakan bahwa arahan struktur ruang kota depok dengan kondisi eksisting telah sesuai dan dapat mendorong perkembangan wilayah di daerah PPK dan SPK

Development in Depok City has recently experienced a lot of progress, both physically and non-physically. Depok City has a role as one of the buffer cities in the Jabodetabek area. This research needs to be done to analyze the regional development in Depok City and its suitability with the spatial structure development direction in the RTRW policy in Depok City. This study uses the composite index method to determine the level of development of the Depok City area and the chi-square test method to see the correlation between the level of regional development and the location on the directional area for the development of spatial structures. The variables in this study are the number of social and economic facilities, population, and accessibility. The results of this study indicate that the development of the city of Depok since 2009-2019 is to the noopen green space, south, and southeast, as sees from number of sub-districtwhose development levels have become “moderate”. The sub-district in 2009 with the highest development index was Sub-district Abadijaya. Then in 2019 the sub-district with the highest regional development index is Sub-district Depok. The PPK area and 4 SPKs (Cinere, Cimanggis, Tapos, dan Cipayung) have become the center of urban development and areas that are experiencing more widespread development, in this case are sub-district. So it can be said that the direction of the Depok City spatial structure with the existing conditions is suitable and can encourage regional development in the PPK and SPK areas."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>