Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11907 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Putu Inge Ruth Suantika
"The lack of interest from the public and health workers, such as nurses to carry out a pap test, is one of the triggers of cervical cancer cases. The purpose of this study was to identify the implementation of pap tests and barriers of nurses in Bandung, West Java. This study used a cross-sectional descriptive study design with a sample of 286 married nurses. Data collection was conducted during two months. The analysis was conducted by the Fisher exact test or chi-square test. The results showed that the level of education and religion had a significant relationship with the pap test behavior (p= 0,000; p= 0.031). The most perceived barrier was that respondents felt uncomfortable with the male examiners. So it was recommended to provide female examiners in the ob-gyn section in the hospitals and to improve the nurses' perceptions with pap test.

Fenomena yang terjadi pada kasus kanker serviks adalah minimnya minat dari masyarakat bahkan petugas kesehatan seperti perawat untuk melakukan pap smear sebagai bentuk pencegahan kanker serviks. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pelaksanaan pap smear serta hambatannya pada perawat di Kota Bandung, Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan desain studi deskriptif cross-sectional dengan jumlah sampel 286 perawat yang sudah menikah. Pengumpulan data dilakukan pada Februari hingga Maret 2018. Analisis menggunakan fisher exact test atau chi-square test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pendidikan dan agama memiliki hubungan yang signifikan dengan perilaku pap smear (p= 0,000; p= 0,0301). Hambatan yang paling dirasakan adalah responden merasa kurang nyaman dengan pemeriksa laki-laki sehingga direkomendasikan untuk penyediaan pemeriksa perempuan pada bagian obgyn di rumah sakit serta memperbaiki persepsi perawat yang salah terhadap pap smear."
Jakarta: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
610 UI-JKI 23:1 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Nurtjahjati Basuki
"Risiko penularan HIV bila menyusui mengakibatkan dilema pemberian makanan bayi akibat ancaman kurang gizi atau terinfeksi HIV pada praktik yang tidak tepat. Studi observsi deskriptif ini bertujuan mengeksplorasi praktik pemberian makanan bayi pada ibu resiko tinggi HIV di Bandung. Pesan yang disampaikan para pemangku kepentingan, keberadaan konselor makanan bayi, periode terungkapnya status HIV, kcpatuhan ibu serta kebiasaan masyarakat senempat adalah aspek-aspek yang mempcngaruhi praktik makanan bayi setempat. Pemberian makanan bayi pcngganti ASI tidak memenuhi criteria AFASS. Lemahnya komponen utama dalam sistem kesehatan yang mengelola program makanan bayi dari ibu resiko tinggi HIV menghalangi tercapainya tujuan yang diharapkan.

HIV transmission through breastfeeding caused dilemma in infant feeding practice due to likelihood of nutritional inadequacy or HIV transmission risk. A descriptive observational study was performed to explore infant feeding practice from HIV high risk mothers in Bandung. Aspects affecting the feeding practice were message of infant feeding endorsed by stakeholders, availability of trained counselors, the timing of HIV status revealed, mother's willingness to comply and the feeding norm. Replacement feeding practice was far from the expected AFASS criteria. Health system in charge of the infant feeding program lack main components to run properly and to reach the expected outcome."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2010
T32323
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bagus Hary Prakoso
"Permasalahan faktual public value creation dalam praktik kewirausahaan sosial dapat ditelusuri dengan menggunakan kerangka Moore?s strategic triangle. Pada permasalahan konseptual public value (Erridge, 2005) yang perlu dieksplorasi adalah (1) sulitnya mendefinisikan dan mengukur suatu nilai publik, (2) nilai-nilai di dalam sektor publik yang bersifat bersaing, (3) adanya penekanan yang kuat pada partisipasi tetapi sulit dicapai. (4) berpotensi menjadi tautological argument dimana nilai publik hanya bisa dicapai melalui capaian tujuan-tujuan sosial ekonomi, dan (5) konsep yang belum dikembangkan lebih jauh oleh pemerintah dan akademisi. Sementara dalam kewirausahaan sosial ditemukan masih sedikitnya penelitian yang menggunakan data empiris, perlunya mengeksplorasi pengukuran kesuksesaan, serta disiplin lain yang memperkuat konsep kewirausahaan sosial (Cukier, W., Trenholm, S., & Gekas, G., 2011).
Memperhatikan kedua jenis permasalahan tersebut, tujuan utama penelitian ini adalah mengeksplorasi varian strategic triangle dari Moore (1995) dalam praktik kewirausahaan sosial. Penelitian ini menggunakan studi kasus Ponpes Agribisnis Al Ittifaq di Bandung Jawa Barat, dipilih karena memenuhi karakteristik konsep kewirausahaan sosial (Dees, 1999) yang menghasilkan values atau outcomes yang diciptakan oleh hybrid voluntary sector melalui misi dan program. Soft Systems Methodology (SSM) digunakan untuk mengeksplorasi public value scorecard (Moore, 2002) dan memberikan pemecahan masalah yang mengacu pada kaidah Checkland (1990).
Penelitian ini memiliki simpulan yaitu dalam rangka menciptakan nilai publik yang berlegitimasi dan berkelanjutan secara politik, layak secara operasional dan administratif, dan bernilai secara substansi, PPAI secara praktik telah menggunakan varian-varian pada ketiga komponen strategic triangle dengan bobot kontribusi yang berbeda. Setiap varian mampu dilaksanakan oleh PPAI karena organisasi ini dipimpin seorang kyai yang memiliki kepemimpinan paternalistik dan kharismatik, serta didukung varianvarian utama lainnya sebagai perbaikan (improvement) dari public value scorecard. Varian-varian perbaikan itu adalah (1) jejaring kerjasama (collaborative network) untuk lingkungan otoritas, (2) kultivasi nilai-nilai agama dan budaya lokal untuk kapabilitas operasional, dan (3) strategi bisnis kemitraan dan hubungan patron klien untuk proposisi nilai publik.

The factual problems on public value creation in social entrepreneurship practice can be traced by exploring Moore?s strategic triangle. In conceptual problems on public value are related to (1) difficulty to define and measure a public value, (2) the contested values in public sector, (3) there is a strong emphasis on participation that is uneasy to be attained, (4) it potentially become tautological argument in which public value are merely attained through social economic goals, and (5) the unclear concept is not yet developed by government and academician (Erridge, 2005). And then, in social entrepreneurship, it is found that the least number of research using empirical data, the need exploration for measurement and achievement, and other disciplines to strengthen the concept of social entrepreneurship (Cukier, W., Trenholm, S., & Gekas, G., 2011).
Considering two kinds of problems above, the main purpose of this research is to explore the variant of the Moore?s strategic triangle (1995) in social entrepreneurship practice. This research utilizes Al Ittifaq's Islamic Boarding School for Agribusiness (PPAI) located in Bandung West Java as single case study. It is selected because PPAI as a hybrid voluntary sector has conformed with some characteristics of social entrepreneurship concept (Dees, 1999), which generates values and outcomes through its mission and programs. Soft Systems Methodology (SSM) is utilized to explore the public value scorecard (Moore, 2002) and also contribute to the problem solving interest which refers to Checkland concept (1990).
The concluding remarks of this research are in creating public value which legimate and politically sustainable, operationally and administratively feasible, and substantively valuable, PPAI practicallyimplemented variants of the strategic triangle with different weight of contribution and function. Then, every variant can be carried out by PPAI because it is led by the religious civic leader (kyai) who employs paternalistic and charismatic leadership, and supported by other prime variants which are the improvement of public value scorecard. Of those the improved variants are as follow: (1)collaborative network for authorizing environment, (2) cultivation of religious and local wisdom values for operational capability, and (3) business partnershipstrategy and patron client relationship for public value proposition."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
D2189
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Waskito
"Telah dilakukan penelitian aktivitas pair bonding pada Famili Hylobatidae di Bandung Zoological Garden. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perilaku pair bonding pada Famili Hylobatidae yang terdapat di Bandung Zoological Garden dan dikaitkan dengan kehadiran pengunjung. Subjek penelitian yaitu satu pasang siamang yang berasal dari alam liar dengan usia masing-masing 3 tahun, serta satu pasang owa jawa yang berasal dari alam liar dengan usia 25 tahun (♂) dan 29 tahun (♀). Penelitian dilakukan selama empat pekan dari Maret sampai April 2021 mulai pukul 09.00—16.00 WIB. Penelitian dilakukan dengan metode scan sampling dan ad-libitum. Perilaku yang diamati terbagi menjadi enam kategori utama yaitu allogrooming, presenting, embraces, behavioural synchronization, close proximity dan agonistic gestures. Kondisi pengunjung dibagi menjadi tiga kategori, yaitu aktivitas, kepadatan, dan kebisingan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa telah terbentuk pair bonding antara kedua individu siamang dengan ditemukan adanya aktivitas dan perilaku allogrooming, presenting, embraces, nongrooming, agonistic gestures, dan perilaku kebersamaan lainnya. Tidak ditemukan adannya aktivitas pair bonding pada pasangan owa jawa, meskipun proses perkawinan telah terjadi dan telah memiliki keturunan. Hal tersebut diasumsikan bahwa pair bonding pada owa jawa telah terdegradasi karena pemisahan antara individu jantan dan betina kurang lebih selama 6 bulan. Hasil penelitian pula menunjukkan bahwa aktivitas pair bonding pada Famili Hylobatidae di BAZOGA masih dapat teramati apabila dikaitkan dengan keberadaan pengunjung.

Research about pair bonding activities in the Hylobatidae Family at the Bandung Zoological Garden. This study aims to analyze the behaviour of pair bonding in the Hylobatidae family in Bandung Zoological Garden and associated with the presence of visitors. The research subjects are one pair of siamangs (with an age of 3 years each) from the wild and one pair of Javan gibbons from the wild with the age of 25 years (♂) and 29 years (♀). The research was conducted for four weeks from March to April 2021, starting at 09.00—16.00 WIB, using scan sampling and ad-libitum methods. In this study, the observed behaviour is divided into six main categories: allogrooming, presenting, embraces, behavioral synchronization, close proximity, and agonistic gestures. The condition of the visitors is also divided into three categories: activity, density, and noise. The results showed that the pair bonding has already formed between the two siamang individuals, with activities and behaviours found such as allogrooming, presenting, embraces, nongrooming, agonistic gestures, and other synchronous behaviours. There is no evidence of pair bonding activity in the Javan gibbon pair, even though the mating process had occurred and the presence of their offspring, which is the result of the mating process. It is assumed that pair bonding in Javan gibbons has been degraded due to the separation between male and female individuals for approximately six months. There is no influence of the presence of visitors on pair bonding behavior in the Hylobatidae Family at the Bandung Zoological Garden."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdur Rahim
"ABSTRAK
Manusia prasejarah memanfaatkan alam sekitar untuk bertahan hidup. Salah satu
sumber daya yang dimanfaatkan adalah moluska. Tulisan ini bertujuan untuk
menjelaskan pemanfaatan moluska pada situs Gua pawon. Informasi taksonomi,
jumlah spesimen teridentifikasi, dan jumlah minimum individu menunjukkan
bahwa moluska pada situs Gua Pawon dimanfaatkan sebagai bahan makanan
(Sulcospira) dan sebagai perhiasan (Pelecypoda). Moluska yang dimanfaatkan
dianalisis dengan cara melihat tipe-tipe kerusakan pada cangkang, diperkuat
dengan analogi etnografi untuk menjelaskan proses pemanfaatan moluska, sejak
dikumpulkan sampai dikonsumsi. Moluska yang dimanfaatkan sebagai perhiasan
dianalisis dengan melihat jejak buat pada lubang untuk mengetahui teknik
pembuatannya.

ABSTRACT
Prehistoric community exploited their environment to survive. One of the natural
resources exploited is molluscs. This thesis is intended to fully explain the
exploitation of molluscs at Gua Pawon. Based on taxonomy, Number of Identified
Specimens (NISP), and Minimal Number of Individuals (MNI), molluscs that
were exploited are Sulcospira as dietary consumption and Pelecypoda as
ornament. Utilized molluscs are analyzed through types of shell damage, and
supported with ethnographic analogy to explain utilization process of molluscs
from collection through to consumption. Ornament molluscs are analyzed by
observing the modification trace of the hole to understand its technology."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S57461
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Roelcke, Gottfried
Bandung: Bandung Society for Heritage Conservation , 1994
307.76 ROE a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Warner, Jill Diana
Kidlington: Elsevier, 2005
636WARA001
Multimedia  Universitas Indonesia Library
cover
Broyles, Bonita E.
New York: Delmar, 2009
615.14 BRO d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sofia Amalia
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas tingkat kepercayaan guru terhadap Disdik Kota Bandung
(studi atas Program BAP) sebagai upaya pengembangan e-learning di Kota
Bandung. Sebagai program baru, dibutuhkan kepercayaan masyarakat sebagai dasar
kesediaan mendukung. Namun, pada tahap implementasinya Disdik Kota Bandung
melakukan tindakan inkonsistensi pelaksanaan tugas sehingga menyebabkan belum
tercapainya target program, yaitu konten ajar digital lebih dari 1.000 dan 30.000
pengguna. Tujuan penelitian ini untuk menggambarkan tingkat kepercayaan guru di
Kota Bandung Provinsi Jawa Barat terhadap Dinas Pendidikan Kota Bandung (studi
atas Program BAP). Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan
instrumen kuesioner terhadap 100 responden. Tingkat kepercayaan guru diukur
berdasarkan 3 dimensi yang dikemukakan Lijeblad, Borrie, dan Watson, yaitu nilai
dan norma bersama, kesediaan untuk mendukung, dan penilaian kemampuan. Hasil
penelitian menunjukkan tingkat kepercayaan guru di Kota Bandung terhadap Disdik
Kota Bandung (studi atas Program BAP) sebanyak 62% berada pada kategori tinggi.

ABSTRACT
This thesis discussed about the teacher trust level to Bandung Department of
Education related to the implementation of BAP Program as an effort to develop elearning
in Bandung City. As a new program, it takes willingness of the public trust
as a basis for support. However, at the implementation stage Bandung Education
Department did inconsistencies action causing targets has not been achieved, more
than 1,000 digital teaching content and 30,000 users. Purpose of this study was to
describe teacher trust level to Bandung Department of Education related to the
implementation of BAP Program. Research is done in quantitative with
questionnaire to 100 respondents. Level of teacher trust measured by 3 dimensional
raised Lijeblad, Borrie, dan Watson, namely shared values and norms, willingness to
endorse, and perceived efficacy. The result showed that teacher trust level in
Bandung, West Java Province to Bandung Department of Education (Program BAP
study) 60% at the high category."
2014
S56479
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bagus Adityo
"Perubahan luas hutan menjadi hal yang aktual saat ini. Perlu adanya perhatian mengenai kawasan hutan yang beralih menjadi fungsi lain, karena berdampak pada keseimbangan lingkungan. Kabupaten Bandung Barat memiliki relief yang relative berbukit dan hampir seluruh wilayahnya terletak pada rata-rata ketinggian di atas 1000 mdpl memberikan kontribusi sebagai wilayah resapan dan wilayah yang memiliki potensi pergerakan tanah. Maka tujuan penelitian ini adalah mebangun model spasial deforestasi kawasan hutan dari tahun 2001, 2013 yang selanjutnya digunakan prediksi hingga tahun 2029 dengan menggunakan skenario bebas dan RTRW 2029 sebagai acuan. Model spasial dalam penelitian ini menggunakan pendekatan spasial dinamik, pendekatan keruangan dan pendekatan kuantitatif dengan analisa regresi. Faktor pendorong deforestasi dihasilkan berdasarkan hasil analisis dari ke tiga pendekatan tersebut adalah tingkat kelerengan, jarak dari jalan, jarak dari waduk, jarak dari sungai, jarak dari permukiman, jarak dari pertambangan, ketinggian dan kepadatan penduduk. Berdasarkan analisa regresi logistik faktor pendorong berpengaruh terhadap laju deforestasi. Pertambahan deforestasi tahun 2013 hingga perkiraan deforestasi tahun 2029 sebesar 77% sedangkan peruntukan hutan hingga pola ruang sebesar 86% hutan terkonversi. Hal ini menunjukan telah terjadi deforestassi di Kabupaten Bandung Barat.

Changes in forest area became an actual thing today. There needs to concern regarding the forests are switching became another function, because the impact on the balance of the environment. West Bandung District has a relatively the hilly relief and almost all of region is located at an average of altitude of be above 1000 meters above sea level as the contributing catchment areas and area having the potential for ground movement. So the purpose this research is building a spatial model of forest areas deforestation from 2001, 2013, which then used until 2029 the prediction using the free and spatial scenarios in 2029 as the reference. Spatial model in this study using a spatial approach is dynamic, spatial approach is and quantitative approach is to the regression analysis. Driving factors behind deforestation resulting based on the analysis from the the three approaches are level of slope, distance from the roads, distance from the reservoir, distance from the river, distance from the settlements, the distance from the mining, height and density of population. Based on logistic the regression analysis the driving factors of deforestation effect on deforestation increment in 2013 to estimates of deforestation by 77% by 2029 while the spatial pattern of forest allocation up by 86% forest converted. This indicated deforestation there has been in West Bandung regency."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
T42520
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>