Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 140505 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hayun
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1998
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Tin Kartini
"Modifikasi serat rayon sebagai adsorben dilakukan melalui pencangkokkan (grafting) monomer asam metakrilat (MA) dan komonomer N,N’ bisakrilamid (NNBA) dengan menggunakan teknik prairradiasi dalam udara dengan total dosis 20 kGy. Kondisi pencangkokkan dilakukan pada suhu 60oC, waktu reaksi 1 jam, konsentrasi MA 10% v/v (dalam air) serta variasi konsentrasi komonomer NNBA 0-15% w/w. Pengaruh konsentrasi komonomer NNBA dipelajari dengan melakukan karakterisasi serat rayon tercangkok. Karakterisasi serat tercangkok dilakukan dengan menentukan persen grafting (% G) dan swelling (% S) pada berbagai pH (3,0-9,0), mengamati perubahan morfologi serat dengan scanning electrone microscope (SEM) serta ketahanan terhadap panas dengan thermal gravimetric analysis (TGA) dan terhadap asam (HCl 1,0 N) dan basa (NaOH 1,0 N) dengan merendamnya dalam larutan asam dan basa selama 2 jam. Sifat adsorpsi serat tercangkok dipelajari pada berbagai konsentrasi komonomer dan berbagai pH menggunakan zat warna basa tekstil basic yellow 11 dan 12 (BY 11& 28) serta basic blue 41. Hasil karakterisasi terhadap serat rayon tercangkok menunjukkan bahwa kenaikkan konsentrasi NNBA menyebabkan turunnya % G, % S dan perbedaan % S dalam kondisi asam dan basa, memperkecil diameter serat serta meningkatkan ketahanan terhadap panas dan basa. Hasil ini menunjukkan komonomer NNBA dapat berfungsi sebagai crosslinker (pengikat silang). Kapasitas pertukaran ion serat rayon tercangkok dalam bentuk Na dengan sistem batch menurun dengan meningkatnya konsentrasi NNBA. Waktu kontak adsorpsi zat warna basa dengan sistim batch dicapai dalam waktu 120 menit. Laju reaksi meningkat dan selektivitas adsorpsi zat warna menurun dengan meningkatnya konsentrasi crosslinker. Kapasitas adsorpsi zat warna basa dengan sistem batch menurun dengan meningkatnya konsentrasi crosslinker dan pH larutan, namun kapasitas meningkat dengan meningkatnya sifat ionik dan keplanaran struktur zat warna basa,dengan urutan adsorpsi BB 41>BY 11>BY 28. Bentuk isotherm adsorpsinya mengikuti model persamaan Freundlich. Zat warna basa tidak dapat didesorpsi dengan sempurna menggunakan larutan garam (NaCl atau KCl 2000 mg/L), asam (HCl atau CH3COOH 0,5 M) maupun pelarut organic (metanol atau aseton)."
Depok: [Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, ], 2006
T40069
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Hariria
"N,N'-divanilidenaetilendiamina adalah senyawa hasil modifikasi kurkumin yang mempunyai efek koleretika. Dilihat dari strukturnya, senyawa ini dapat disintesis dari vanilin dan etilendiamina, dimana keberhasilan reaksi tergantung pada keasaman medium reaksi. Pada penelitian ini, sintesis senyawa dibuat dalam berbagai pH. Kemudian dilakukan pemeriksaan pendahuluan, identifikasi kimia, titik lebur dan penentuan struktur molekul dengan menggunakan spekrometer ultra ungu-cahaya tampak, infra merah dan resonansi magnetik inti. Dari hasil sintesis, didapatkan serbuk berwarna kuning yang pada penyimpanan mengalami perubahan menjadi coklat kekuningan kecuali yang disintesis pada pH 1. Pada identifikasi kimia, senyawa memberikan reaksi cincin perak terhadap pereaksi Tollens dan warna hijau terhadap Feri klorida. Titik lebur senyawa 208,5-208,9 °C. Dari hasil penentuan struktur, spekrum uv-vis memperlihatkan pola dan Xmaks yang hampir sama dengan vanilin. Spektrum infra merah memperlihatkan telah terbentuk gugus imina dan dari spektrum magnetik memperlihatkan atom Hidrogen yang berasal dari senyawa dan cemaran. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa senyawa yang disintesis adalah senyawa N,N'-divanilidenaetilendiamina dengan pH optimal sintesisnya adalah 1."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1997
S32092
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adhi Rahadi
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2000
S29663
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Putri Pratiwi
"Sintesis ramah lingkungan pada senyawa imina telah dilakukan dari turunan vanilin dan 2-hidroksi asetofenon dengan variasi kecepatan stirer dalam pelarut air. Selanjutnya, dilakukan kolom dan karakterisasi hasil produk serta uji toksisitas, antibakteri, dan antioksidan. Produk A [((E)-4-(1-(2-hydroxyphenyl) ethylidene amino)-1,5-dimethyl-2-phenyl-1H-pyrazol-3(2H)-one)] diperoleh dari turunan 2-hidroksi asetofenon pada kecepatan 250 rpm selama 24 jam. Sedangkan, vanilin menghasilkan produk B pada kecepatan 450 rpm selama 15 menit. hasil menunjukan bahwa % yield untuk produk A dan B bertutur-turut sebesar 40.68% dan 19.76%. Uji aktivitas antioksidan dan aktivitas biologi seperti: toksisitas dan antibakteri menunjukan hasil bahwa produk B lebih bersifat toksik dan aktif sebagai antioksidan dibandingkan produk A. Sementara uji aktivitas antibakteri menunjukan bahwa kedua produk tersebut memiliki respon positif terhadap bakteri S.aureus dan E.coli.

The green synthesis of imine compound was determined from vanillin and 2-hydroxy acetophenone. It had been synthesized under varying stiring speed in water solution. After that, the process was followed by kolom and chatacterization the reaction product, which were further examinated for its Tocicity, antibacterial and antioxidant activities test. The Product A, [((E) -4- (1- (2-hydroxyphenyl) ethylideneamino) -1,5-dimethyl-2-phenyl-1H-pyrazol -3 (2H) -one)] was synthesized from 2-hidroxy acetophenon under stiring 250 rpm and 24 hour reaction time. Meanwhilevanilin was determined product B ([((E) -4- (4-hydroxy- 3- (vinyloxy) benzylideneamino) -1,5-dimethyl-2-phenyl-1H- pyrazol-3 (2H) - one)]) under stiring 450 rpm and 15 minute reaction time. The % yield of product A and B were respectively 40.68% and 19.76%. The antioxidant and biological activities like toxicity and antibacterial activity showed that the product B are toxic and more active as an antioxidant than product A. While the antibacterial activity test showed that both products have a positive response to S. aureus bacteria and E. coli bacteria."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
T43876
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nathania Sutandi
"ABSTRAK
Resistensi antibiotik telah menjadi ancaman global. Salah satu contoh organisme yang resisten terhadap lebih dari satu antibiotik adalah methicillin-resistant Staphylococcus aureus MRSA . Dalam menghadapi permasalahan ini, alternatif yang dapat dipilih adalah dengan menggunakan tanaman herbal, yaitu Samanea saman. Oleh sebab itu, perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui efek antibakteri Samanea saman pada MRSA dan non-MRSA.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan aktivitas antibakteri ekstrak Samanea saman pada MRSA dan non-MRSAMetode: Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimental. Untuk memperoleh nilai minimum inhibitory concentration MIC digunakan broth dilution method. Selain itu, dilakukan pula penentuan nilai minimum bactericidal concentration MBC , dan jumlah koloni.Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak metanol daun Samanea saman terbukti tidak memiliki aktivitas antibakteri terhadap MRSA dan non-MRSA. Bakteri tumbuh di seluruh konsentrasi ekstrak yang digunakan. Nilai MIC dan MBC tidak dapat ditentukan. Selain itu, jumlah koloni bakteri pada setiap plat terhitung melebihi 250 koloni. Aktivitas antibakteri Samanea saman pada MRSA dan non-MRSA tidak dapat dibandingkan.Kesimpulan: Ekstrak metanol daun Samanea saman tidak memiliki efek antibakteri terhadap MRSA dan non-MRSA Kata kunci: MBC; MIC; MRSA; non-MRSA; Samanea saman.

ABSTRACT
Antibacterial resistance has been such a global burden nowadays. The well known example of multi drug resistance organism is the methicillin resistant Staphylococcus aureus MRSA . In response to the antibacterial resistance, the alternative that can be considered is the usage of herbal plant such as Samanea saman. Therefore, a research needs be conducted to investigate the antibacterial effect of Samanea saman on MRSA and non MRSA. Purpose This research aim is to compare the antibacterial activity of Samanea saman extract on MRSA and non MRSAMethods This research is an experimental study. To obtain the value of minimum inhibitory concentration MIC , broth dilution method was used. The value of minimum bactericidal concentration MBC and the number of colonies were also determined.Result This study revealed that methanol extract of Samanea saman leaves has no antimicrobial activity against MRSA and non MRSA. The bacteria grow in all concentration of the extract and therefore the MIC and MBC value could not be obtained. The level of antibacterial activity of Samanea saman in MRSA and non MRSA could not be compared.Conclusion The methanol extract of Samanea saman leaves does not have any antibacterial effect against MRSA and non MRSA. Key words MBC MIC MRSA non MRSA Samanea saman"
2016
S70436
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dianita
"Actinomycetes telah dikenal sebagai bakteri penghasil antibiotik terbesar di alam. Aktivitas antibakteri isolat Actinomycetes dari usus rayap yang merupakan koleksi Bioteknologi, BPPT, Serpong, Tangerang telah dilakukan penelitiannya. Sebanyak 50 isolat Actinomycetes di uji aktivitas antibakteri dengan menggunakan metode cakram terhadap bakteri Gram positif (Bacillus subtilis dan Staphylococcus aureus ATCC 25923) dan bakteri Gram negatif (Escherichia coli ATCC 25922).
Dari hasil pengamatan di dapat 2 isolat yang mempunyai aktivitas melawan bakteri Gram negatif, 9 isolat mempunyai aktivitas melawan bakteri Gram positif dan 4 isolat mempunyai aktivitas melawan bakteri Gram positif dan negatif. Isolat yang mempunyai aktivitas antibakteri selanjutnya di identifikasi secara genetik dengan teknik polymerase chain reaction (PCR). Identifikasi Actinomycetes sampai tingkat genus menggunakan enzim restriksi Sau3A1. Enzim ini signifikan untuk membedakan antara genus Streptomyces dan non Streptomyces dengan ukuran basa yang berbeda. Metode ini dilakukan dalam waktu singkat dengan menggunakan hasil polymerase chain reaction (PCR). Dari hasil identifikasi didapat 10 isolat yang merupakan genus Streptomyces, 4 isolat

Actinomycetes is recognized as prokaryot organism which produce a lot of antibiotic in nature. Antibacterial activity of Actinomycetes isolated from termits gut which is collected from Biotechnology, BPPT, Serpong, Tangerang had been investigated. A total of 50 isolates Actinomycetes were subjected to screen antibacterial activity by disc method against Gram positive (Bacillus subtilis dan Staphylococcus aureus ATCC 25923) and Gram negative (Escherichia coli ATCC 25922).
It was observed that 2 isolates were active against Gram positive, 9 isolates against Gram positive, and 4 isolates against both Gram positive and Gram negative. Isolates which have antibacterial activity were identified using polymerase chain reaction (PCR) technique, and then using restriction enzyme Sau3A1 to identify up to genus level of Actinomycetes. This enzyme significantly differentiate both Streptomyces and non Streptomyces with different base pairs. This method could be achieved in a short time, using PCR product of gen 16S rDNA. From identification results there were 10 isolates of Streptomyces and 4 isolates of non Streptomyces.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
S32845
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Valenshya Alfa Susanto
"Permintaan pasar terhadap vanilin alami sebagai senyawa perisa dan pengaroma sangat tinggi padahal produksi vanilin alami sangatlah rendah sehingga dibutuhkan metode alternatif produksi vanilin secara alami. Salah satunya adalah dengan metode biokonversi dengan bantuan mikroorganisme. Pseudomonas merupakan salah satu bakteri yang dapat melakukan biokonversi vanilin dari bahan dasar eugenol. Untuk mendeteksi jenis bakteri Pseudomonas yang dapat melakukan biokonversi vanilin, diperlukan sebuah metode skrining. Metode PCR memadai untuk digunakan sebagai metode pendeteksi secara molekuler bakteri Pseudomonas yang memiliki gen-gen yang berperan dalam biokonversi vanilin dari eugenol, yaitu gen ech (enoyl coA-hydratase) dan fcs (feruloyl coA-synthetase). Gen-gen tersebut mengkode enzim yang berperan dalam tahap terminal biokonversi vanilin dari eugenol pada Pseudomonas. Gen tersebut dikembangkan untuk menjadi penanda molekuler potensi suatu bakteri Pseudomonas yang dapat melakukan biokonversi vanilin dari eugenol. Namun, proses skrining dengan PCR membutuhkan kondisi yang optimum untuk mendapatkan hasil PCR yang spesifik. Ulasan artikel ini membahas mengenai skrining molekuler bakteri tanah Pseudomonas dengan penanda gen ech dan fcs dengan metode PCR konvensional.

The market demand for natural vanilin, as flavour and fragrance compound, is very high even though the production of natural vanilin is very low so that alternative methods of natural vanilin production are needed, one of which is the bioconversion method with the help of microorganisms. Pseudomonas is one of the bacteria that can perform bioconversion of vanilin from the basic ingredient of eugenol. A screening method to detect Pseudomonas bacteria that is able to carry out vanilin bioconversion is needed. The PCR method is adequate to be used as a molecular detection method for Pseudomonas bacteria which carries genes that play a role in the bioconversion of vanilin from eugenol, namely the ech (enoyl coA-hydratase) and fcs (feruloyl coA-synthetase) genes, genes that encode enzymes in the terminal stage of vanilin bioconversion of eugenol in Pseudomonas. These genes were developed to be a potential molecular marker of a Pseudomonas bacteria which can perform bioconversion of vanilin from eugenol. However, the screening process with PCR requires optimum conditions to get specific PCR results. This article review discusses the molecular screening of Pseudomonas soil bacteria using the ech and fcs gene as screening parameter by conventional PCR methods.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>