Ditemukan 23470 dokumen yang sesuai dengan query
Supriatna
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia,
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian Universitas Indonesia Library
Bumi Aryani
"Sistem informasi Geografis memproses data spasial, yang dapat direpresentasikan dengan struktur raster atau vektor. Representasi dengan struktur vektor lebih berkembang, padahal struktur data vektor membutuhkan algoritma vang rumit untuk melakukan proses kombinasi beberapa peta dan proses analisa data spasial [Burrs87]. Kerumitan itu tidak terjadi pada struktur data raster. Selain itu struktur vektor perlu konversi data raster ke vektor yang dapat menyebabkan hilangnya detil data akibat pereduksian. Kendala utama implementasi struktur data raster berkenaan dengan media penyimpanan, karena membutuhkan ruang penyimpanan data yang besar. Alternatif pemecahan masalah tersebut menggunakan struktur data quadtree yang banyak dikembangkan oleh banyak ahli [Same90]. Pada dasarnya representasi quadtree ada dua jenis: 1. Quadtree berpointer (Pointer quadtree), diimplementasikan dengan pohon (tree). 2. Quadtree tak-berpointer (Pointerless quadtree), yang diimplementasikan dengan listdari blok-blok. Dalam rangka memilih jenis representasi yang tepat untuk diimplementasikan pada kernel Sistem informasi Geografis berbasis raster, tugas akhir ini mengimplementasikan prototipe kernel berbasis quadtree berpointer dan tak-berpointer, dan kemudian melakukan uji unjuk kerja setiap primitif-primitif yang diimplementasikan (rotasi, translasi, dan sebagainya). Adapun parameter dari pengujian adalah waktu dan ruang penyimpanan data. Dari hasil unjuk kerja tersebut dilakukan analisa perbandingan."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 1995
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Gatot Ghautama
"Geographic information system application for archaeological and historic sites mapping in Indonesia."
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 2006
004.61 PED
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
"lnformasi Geografi adalah suatu sistem irformasi yang digunakan untuk Ststem memasukkan, menyimpan, memanggil kembali, mengolah, menganalisa dan menghasilkan data berejerensi geografis atau geospatial, untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu perencanaan. Dengan menggunakan SIG maka diharapkan akan lebih mudah bag; para pengambil keputusan untuk mengetahui lokasi tempat ibadah beserta irformasi yang tersedta yang ada di Kotamadya Denpasar. Karena dengan adanya SJG, maka akan dtgambarkan pula letak atau lokasi dati tempat ibadah pada kondisi yang sesungguhnya dalam bentuk peta Denpasar, Pada Thesis ini, akan dibuat suatu Sistem Irformasi Geogrqfis (SJG) berbasis Mobile Android dengan menggunakan Zachman Framework untuk informasi tempat peribadatan yang ada di Kotamadya Denpasar, yaitu: Masjid, Gereja, Pura, Vihara dan Kelenteng. Disini nantinya akan didapatkan suatu analisa-analisa dan visualisasi dalam bentuk Mobile Android yang dapat digunakan sebagai referensi untuk para pengambii keputusan terutama dalam pencarian lokasi peribadatan di Kotamadya Denpasar."
005 JEI 2:2 (2013)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Jakarta: BPPT, 1994
R 621.3678 DIR
Buku Referensi Universitas Indonesia Library
Barkah Rezasyah
"Universitas Indonesia (UI) merupakan suatu lembaga pendidikan yang memiliki aset dalam jumlah besar. UI sendiri saat ini telah memiliki sebuah Sistem Informasi yang menangani pengelolaan aset tersebut. Sistem Informasi tesebut bernama Sistem Informasi Manajemen Aset dan Fasilitas UI. Sistem yang ada belum dapat mendukung tampilan aset dalam bentuk geografis. Sehingga sedikit menyulitkan untuk memvisualisasikan letak geografis dari aset yang ada. Dengan adanya masalah di atas, maka dikembangkanlah sebuah Sistem Informasi Geografis untuk manajemen aset UI. Sistem ini bertujuan memfasilitasi Admin dan Penanggung Jawab dengan antar muka peta.
Sistem ini memiliki fungsi dasar memetakan peta aset UI ke data deskriptif asetnya. Sistem ini dikembangkan dengan menggunakan aplikasi ArcView 3.3 dan Visual Basic 6.0. Pengembangan sistem ini sendiri merupakan pengembangan tahap ketiga. Pengembangan tahap pertama adalah prototipe yang dikembangkan oleh tim SIMPEL, tahap berikutnya adalah pengembangan yang dilakukan oleh tim SIMAF UI yang mengembangkan sistem informasi yang digunakan oleh UI saat ini. Pengembangan Sistem Informasi Geografis Manajemen Aset UI (SIGMA UI) ini diharapkan dapat membantu pengelolaan aset menjadi lebih baik dan dapat menunjang dalam pengambilan keputusan.
ii SP-89, Pengembangan Sistem GA-UI,Berkah,FASILKOM,2004"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2004
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Nasikhin
"Perkembangan informasi yang begitu pesat menuntut dikembang kannya metode perolehan informasi yang mampu memberikan kemudahan bagi pengguna dalam menemukan informasi yang di -inginkan. Perolehan informasi geografis (Geographic Information Retrieval ? GIR) merupakan suatu metode pencarian informasi yang melibatkan kepedulian terhadap informasi geografis yang terdapat pada query maupun dokumen. Topik GIR muncul dengan latar belakang bahwa sebagian besar dokumen maupun query mempunyai referensi geografis yang perlu ditangani untuk meningkatkan hasil perolehan dokumen. Oleh karena itu, perlu adanya lokasi representatif yang merepresentasikan lokasi dari berita yang ada dalam dokumen. Dengan bantuan suatu basis data lokasi (gazetteer) yang diperoleh dari berbagai sumber, penentuan lokasi representatif dilakukan dengan mengambil nama kota dan negara yang mempunyai frekuensi terbanyak pada masing-masing dokumen.
Pada penelitian ini, dikembangkan berbagai metode perluasan query untuk sistem GIR. Evaluasi dilakukan dengan membandingkan nilai average precision yang dihasilkan setiap metode terhadap sistem Natural Language (NL). Metode utama yang dikembangkan adalah identifikasi lokasi berdasarkan informasi lokasi dan hubungan geografis yang terdapat pada query dengan mengambil informasi dari gazetteer (dinamakan metode GP). Metode tersebut berhasil memberikan peningkatan terhadap sistem NL sebesar 19.09%. Selanjutnya metode tersebut dikembangkan dengan pemberian bobot kata pada query (dinamakan metode GP_B), yang hanya berhasil meningkatan kinerja metode GP sebesar 1.35%. Penelitian dilanjutkan dengan mengevaluasi penggunaan relevance feedback yang dibedakan menjadi dua jenis, yaitu pseudo relevance feedback dengan mengambil kata-kata kunci terbanyak dan geoFeedback dengan mengambil nama-nama lokasi terbanyak. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa penggunaan pseudo relevance feedback berhasil meningkatkan kinerja metode GP maupun GP_B mencapai 9%, sedangkan penggunaan geoFeedback justru memberikan penurunan sekitar 5% terhadap kinerja kedua metode tersebut."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2007
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Monica Lestari Paramita
"Pesatnya perkembangan informasi menuntut dikembangkannya suatu sistem pencarian data yang baik, yang memberikan kemudahan untuk menemukan informasi yang diinginkan. Sistem pencarian data yang umum digunakan saat ini adalah sistem pencarian data berbasiskan kata. Masukan dari pengguna yang berupa pertanyaan (query) dalam bahasa natural (natural language) akan digunakan oleh sistem pencari informasi untuk menemukan dokumen yang mengandung kata-kata pada query tersebut. Pencarian ini menyebabkan jumlah dokumen yang ditemukan umumnya terlalu banyak karena dokumendokumen yang hanya mengandung sebagian kata dalam query juga akan ikut ditemukan. Jika ditinjau dari isinya, baik query maupun dokumen hampir selalu memiliki keterkaitan dengan lokasi di dalamnya. Hal-hal tersebut mendasari pengembangan sistem pencarian data yang berbasiskan kepada data-data geografis. Sistem bertujuan untuk mengambil nama lokasi dalam query dan membatasi pencarian data pada dokumendokumen yang memiliki lokasi representatif sesuai dengan query saja. Sistem yang dikembangkan dalam penelitian ini dinamakan Sistem Perolehan Informasi Geografis (Geographic Information Retrieval - GIR). Sistem GIR dikembangkan dengan 2 metode utama, yaitu metode pemilihan satu lokasi representatif (metode SLR) dan metode pemilihan banyak lokasi representatif (metode BLR) dalam dokumen. Evaluasi dilakukan dengan membandingkan nilai average precision tiap metode dengan Sistem Bahasa Natural (Natural Language - NL). Hasil metode SLR mengalami penurunan sebesar 15.67% sedangkan hasil metode BLR mengalami penurunan sebesar 6.54%. Untuk memperbaiki hasil tersebut, diimplementasikan 2 metode proses perluasan lokasi yaitu perluasan lokasi ke tingkat lebih tinggi dan lebih rendah (metode QE_S); dan perluasan lokasi ke tingkat yang lebih tinggi, lebih rendah dan tingkat yang sama (metode QE_ETS). Hasil metode SLR dengan QE_S (SLR_QE_S) mengalami peningkatan sebesar 29.23% dan hasil metode SLR dengan QE_ETS (SLR_QE_ETS) mengalami peningkatan sebesar 30.57%. Saat perluasan lokasi diimplementasikan dengan metode BLR, hasil yang diperoleh justru menurun, yaitu hasil metode BLR dengan QE_S (BLR_QE_S) memiliki penurunan sebesar 22.47% dan metode BLR dengan QE_ETS (BLR_QE_ETS) memiliki penurunan sebesar 34.36%. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa sistem GIR yang memberikan hasil terbaik adalah metode SLR_QE_ETS sedangkan sistem GIR yang memberikan hasil terburuk adalah metode BLR_QE_ETS."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Eddy Prahasta
Bandung: Informatika, 2003
910.285 EDD s
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library