Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 20464 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Salemba Empat, 2018
338.9 STR
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Sejalan pemberlakuan otonomi daerah, kewenangan daerah menjadi bertambah besar dan lebih berperan dalam melaksanakan pembangunan wilayah. Salah satu tujuan desentralisasi adalah meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi sehingga dapat meningkatkan kemandirian daerah dalam melaksanakan pembangunan secara berkelanjutan"
620 PUSKA 1:1 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Komala
"ABSTRAK
Indonesia adalah negara yang mengembangkan sektor pariwisata untuk meningkatkan perekonomiannya. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan membentuk Kawasan Ekonomi Khusus KEK . KEK Tanjung Lesung ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2012 dan diresmikan pada tanggal 23 Februari 2015. Tujuan penetapan KEK Tanjung Lesung secara umum adalah untuk meningkatkan investasi, menyerap tenaga kerja, dan meningkatkan pemanfaatan sumber daya lokal. Salah satu masalah dalam implementasi pengembangan KEK Tanjung Lesung adalah belum optimalnya pembangunan sarana transportasi dan fasilitas pendukung lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan bagaimana Implementasi pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung dan melihat apa saja yang yang menjadi faktor pendukung dan penghambat implementasi KEK Tanjung Lesung. Dalam menganalisis implementasi Kebijakan Pengembangan KEK Tanjung Lesung penulis menggunakan analisis implementasi Michael Hill dan Peter Hupe, faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi kebijakan menurut Van Meter dan Van Horn serta teori dari Kotler mengenai marketing place. Metode penelitian yang digunakan adalah postpositive. Hasil penelitian menunjukan implementasi KEK Tanjung Lesung masih belum optimal.
ABSTRACT
Indonesia is a country that develops the tourism sector to improve the economy. Among the ways in which to improve the economy, the Indonesian government established a Special Economic Zone KEK . One of the KEK formed is KEK Tanjung Lesung determined through Government Regulation No. 26 of 2012 and inaugurated on February 23, 2015. The objective of KEK Tanjung Lesung is to increase investment, to absorb labor, and to increase the utilization of local resources. However, the construction of transportation facilities and other supporting facilities in the KEK Tanjung Lesung is not optimal. This study aims to illustrate how the implementation of KEK Tanjung Lesung development and see the supporting and inhibiting factors of the implementation of KEK Tanjung Lesung. In analyzing the policy implementation, the development of KEK Tanjung Lesung, the writer uses the implementation analysis of Michael Hill and Peter Hupe, the factors that influence the implementation of the policy according to Van Meter and Van Horn and Kotler 39 s theory of marketing place. The research method used is postpostivis. The results showed that the implementation of KEK Tanjung Lesung is still not optimal. "
2018
T51646
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chaniago, Alvin Rizalsan
"Kondisi perekonomian antar daerah yang masih timpang satu dan lain membuat pemerintah Indonesia melaksanakan masterplan percepatan dan peluasan pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang mana salah satu strategi yang dilakukan adalah pengembangan koridor-koridor ekonomi dengan memanfaatkan keunggulan masing-masing wilayah. Prakteknya pengembangan ini dilakukan melalui Kawasan Ekonomi Khusus. Salah satu KEK yang baru dibentuk adalah KEK Tanjung Kelayang yang secara penunjukan administratfi paling cepat di Indonesia. KEK Tanjung Kelayang yang merupakan KEK pariwisata memiliki beberapa kendala seperti konflik sengketa tanah dan tidak tercapainya target investasi. Peneliti kemudian mencoba menganalisis implementasi dari Kebijkan KEK Tanjung Kelayang tersebut dengan menggunakan multiple streams/critical juncture approach dan model implementasi rational. Penelitian menggunakan pendekatan post-positivist dan dilakukan pengumpulan data dengan melakukan wawancara mendalam serta data sekunder dari literature. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa KEK merupakan inisiatif BUPP untuk mengembangkan kawasan dengan insentif dari pemerintah. Pemerintah ikut serta melihat potensi dari pengembangan kawasannya dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Dalam implementasi kebijakan dilakukan oleh banyak aktor-aktor yang terdiri dari pemerintah dan BUPP. Masalah yang menjadi hambatan KEK adalah lambatnya realisasi investasi yang dikarenakan banyak investor yang wait and see. Secara faktor-faktor penting implementasi yang menghambat ada pada indikator visi, misi yang kurang jelas, perencanaan target investasi yang kurang dan pengawasan tanpa intervensi.

Massive economic gap between each regions in Indonesa made the government of Indonesia to launch Indonesian masterplan to accelerate economic building (MP3EI) which one of its strategy to develop multiple economic corridor using each region specialities. In the development using special economic zone. One of the new Tanjung Kelayang SEZ which perform the fastest administration appointed in Indonesia. Tanjung Kelayang SEZ have some difficulties with land conflict and unreachable investment target. Then writer want to study about the implementation with streams/critical juncture approach and rational implementation model. This study was conducted with a post-positivist approach and data was collected by conducting in-depth interviews and literature studies as secondary data. The study result, that the SEZ was BUPP doing to do business with incentive from government. Government see this as an opportunity to develop the region. The implementation itself happened with lots of actor from government and BUPP. The problem with SEZ is that the investor choose to wait and see. The important factor that influenced the implementation are unclear vision and mission, unachievable investment target and monitoring without intervention."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Inda Annisa Fauzani
"Pengembangan suatu wilayah menjadi Kawasan Ekonomi Khusus berpotensi memberikan dampak bagi masyarakat yang ada di dalamnya. Dampak tersebut terjadi akibat adanya perubahan-perubahan dari adanya pengembangan kawasan. Akibatnya, masyarakat dapat merasakan ancaman dan gangguan. Masyarakat sebagai obyek pembangunan dituntut untuk mampu memiliki ketahanan agar tercapai sinergi pengembangan kawasan dengan pengembangan masyarakat. Kurangnya ketahanan pada masyarakat dapat menghilangkan kemampuan untuk dapat pulih dari gangguan dan beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di daerahnya. Resiliensi sosial merupakan kemampuan masyarakat untuk dapat bertahan, beradaptasi, dan pulih dari gangguan dan perubahan yang terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian resiliensi sosial masyarakat pada pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus, mengetahui faktor prioritas, dan penerapan faktor prioritas dalam manajemen perubahan. Wawancara dan kuesioner digunakan sebagai instrumen dalam penelitian ini yang disebarkan kepada pakar dan responden yang telah ditentukan. Dari penelitian yang dilakukan, didapatkan 43 faktor yang memiliki pengaruh terhadap pencapaian resiliensi sosial masyarakat dan 3 faktor yang menjadi faktor prioritas. Faktor prioritas tersebut kemudian dipetakan dalam kurva manajemen perubahan sehingga dapat diketahui strategi high level untuk mencapai resiliensi sosial masyarakat.

Development of a SEZ has the potential to have an impact on the community in it. These impacts occur due to changes from the development of the area, in the form of changes in the main regional industries and changes in the main livelihoods of the community. As a result, people can feel threats and disturbances. The community as the object of development is required to be able to have resilience in order to achieve a synergy between regional development and community development. Lack of resilience in the community can eliminate the ability to recover from disturbances and difficulty to adapt to changes that occur in their area. Social resilience is the ability of the community to be able to recover from disturbances and changes that occur. This study aims to identify and analyze social factors that influence the achievement of social resilience in the community in Special Economic Zones, finding the priority factors, and implementing priority factors in change management. Interviews and questionnaires were used as instruments in this study which were distributed to predetermined experts and respondents. From the research conducted, there are 43 factors that have an influence on the achievement of social resilience and 3 factors that become priority factors. The priority factors are then mapped in the change management curve so that high-level strategies can be identified to achieve social resilience."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Rajawali, 2010
330.598 192 QUO (1);330.598 192 QUO (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Siska
"Agroindustry has become the main pillar in South Kalimantan development, it can be found in RPJPD 2005-2025. Kandangan mainstay region as one of three leading region in South Kalimantan which potentially improved to push economy growth through agriculture based industry activity (agroindustry). The concept of agroindustry a side is expected to drive economic growth as well as to realize the equitable distribution of income. This research ains to: identify to economic development of the region in Kandangan mainstay regions, identify the main commodity, identify means of supporting agroindustry, and formulating development development strategies based agroindustry region. Entropy analysis shows the development of the economy sufficiently developed in Kandangan mainstay region dominated by the agricultural sector, namely food crops subsector. LQ an SSA analysis shows corn and rice crops become competitive commodities. There are only few of supporting infrastructure agroindustrial activities. Strategy formulation in the research is the improvement of infrastructure or infrastructure than can facilities inter regional connectivity in the region mainstay Kandangan and the government as the leading actor agroindustry development "
Kementerian Dalam Negeri Ri,
351 JBP 7:2 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Dalam optik hukum nasional, Free Trade Zone (FTZ), Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), dan Kawasan Khusus (KK) memiliki entitas tersendiri. Kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas merupakan wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia yang pembentukannya dengan undang-undang...."
SEKNEG 32 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Novita Lorenza Pereira
"Penelitian skripsi ini memiliki dua tujuan. Tujuan pertama adalah untuk menganalisis indikator process, output, dan outcome dari kebijakan insentif fiskal terhadap implementasi pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung. Tujuan kedua adalah untuk menganalisis mengapa belum semua kebijakan insentif fiskal untuk KEK belum dapat memaksimalkan implementasi pengembangan KEK Tanjung Lesung dilihat dari teori kebijakan publik dan pengaruhnya terhadap implementasi kebijakan insentif fiskal KEK Tanjung Lesung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui sudut pandang paradigma post positivisme dengan metode pengumpulan data jenis kualitatif. Berdasarkan analisis atas data yang sudah dikumpulkan tersebut, didapatkan dua kesimpulan sebagai jawaban atas dua pertanyaan penelitian. Untuk kesimpulan pertama, implementasi kebijakan insentif fiskal dalam pengembangan KEK Tanjung Lesung belum berjalan dapat dilihat dalam indikator process, output, dan outcome dalam pelaksanaan implementasi kebijakan insentif fiskal belum sepenuhnya dimanfaatkan oleh Badan Usaha Pembangun dan Pengelola (BUPP) atau Pelaku Usaha (PU). Sementara itu, untuk kesimpulan kedua, kebijakan insentif fiskal yang diimplementasi dalam KEK secara keseluruhan belum dapat memaksimalkan KEK Tanjung Lesung hal ini dapat diuraikan dari faktor - faktor yang mempengaruhi implementasi kebijakan insentif fiskal dalam pengembangan KEK Tanjung Lesung. Atas dua kesimpulan tersebut, dihasilkan dua saran. Untuk saran pertama, pemerintah pusat dan pemerintah daerah dapat memberikan dukungan terkait implementasi insentif fiskal yang belum tercapai dalam implementasi pengembangan KEK Tanjung Lesung. Sementara itu, untuk saran kedua diharapkan pihak pengelola juga meningkatkan infrastruktur KEK Tanjung Lesung dan kompetensi masyarakat sekitar sehingga dapat menarik investor asing dan pelaku usaha untuk dapat menamakan modal di KEK Tanjung Lesung.

This undergraduate thesis research has two objectives. The first objective is to analyze the process, output, and outcome indicators of fiscal incentive policies towards the implementation of the Special Economic Zone (SEZ) development in Tanjung Lesung. The second objective is to analyze why not all fiscal incentive policies for SEZs have been able to maximize the implementation of SEZ development in Tanjung Lesung, based on public policy theory and its influence on the implementation of fiscal incentive policies for SEZs in Tanjung Lesung. This research adopts a qualitative approach from the perspective of post-positivism paradigm with qualitative data collection methods. Based on the analysis of the collected data, two conclusions are drawn as answers to the research questions. Regarding the first conclusion, the implementation of fiscal incentive policies in the development of Tanjung Lesung SEZ has not been fully utilized, as indicated by the process, output, and outcome indicators in the implementation of fiscal incentive policies not being fully utilized by the Development and Management Agency or Business Actors. Meanwhile, for the second conclusion, fiscal incentive policies implemented in SEZs as a whole have not been able to maximize Tanjung Lesung SEZ. This can be attributed to the factors influencing the implementation of fiscal incentive policies in the development of Tanjung Lesung SEZ. Based on these two conclusions, two recommendations are proposed. The first recommendation is for the central and local governments to provide support for the implementation of unachieved fiscal incentives in the development of Tanjung Lesung SEZ. Meanwhile, the second recommendation is for the management to improve the infrastructure of Tanjung Lesung SEZ and enhance the competencies of the surrounding community, in order to attract foreign investors and business actors to invest in Tanjung Lesung SEZ."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agata Ayu Gita
"ABSTRAK
Perekonomian Indonesia cenderung meningkat, namun pertumbuhan tersebut masih belum merata. Beberapa daerah yang memiliki potensi masih memiliki batasan di kondisi infrastrukturnya. Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus KEK hadir sebagai kebijakan yang dapat memicu investasi dan penciptaan lapangan kerja yang produktif berbasis komoditas unggulan daerah untuk terwujudnya pemerataan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. KEK mendorong Indonesia sebagai pusat logistik, pusat produksi, dan pasar tenaga kerja yang kompetitif. KEK Bitung adalah salah satu yang turut mendukung industri kemaritiman Indonesia lewat posisinya yang strategis untuk logistik, sumber daya perikanannya, dan perkebunan kelapa. Dari segi lingkungan, ancaman pengasaman laut dan over-fishing terhadap sumber daya kelautan juga diteliti. Dengan pemodelan sistem dinamis, hasil penelitian menunjukan bahwa KEK memiliki kontribusi terhadap perekonomian dan mengurangi tingkat pengangguran. Untuk mendukung pengembangan KEK Bitung yang berkelanjutan, ada tiga faktor yang perlu ditingkatkan: produktivitas panen kelapa, produktivitas kapal perikanan, dan indeks edukasi. Maka dari itu intervensi kebijakan pembangunan fasilitas pendidikan dan peningkatan produktivitas sumber daya alam diuji coba. Hasil menunjukan bahwa kebijakan tersebut menghasilkan dampak yang lebih besar dibandingkan dengan Business as Usual KEK Bitung.

ABSTRACT
The Indonesian economy tends to increase, but the growth equity is still uneven. Some areas that having economic potential are still limited in the condition of the infrastructure. Development of Special Economic Zones SEZ is becoming a policy that could trigger investment and productive employment creation based on local competitive commodities for the realization of equitable economic growth. SEZ encourages Indonesia roles as competitive logistics center, production center, and labor market. Bitung SEZ is one SEZ that supports the maritime industry through its strategic position for logistics, fishery resources and coconut plantation. Furthermore, the threat of ocean acidification and overfishing towards marine resources also will be addressed. Using system dynamics modelling, the result of this research shows that SEZ is contributing to economic sector and decreasing level of unemployment. To support Bitung SEZ sustainable development, three factors should be improved coconut plantation productivity factor, fisheries ship management, and education index. Thus, policy intervention in developing education facilities and increasing resources productivity are tested. It shows that the policies giving greater impact compared to SEZ Business as Usual condition."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>