Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 128327 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Emil Muhaemil
"Penelitian ini bertujuan untuk melakukan identifikasi skema/skenario fraud yang
berpotensi terjadi pada perusahaan dan memberikan usulan perbaikan atas risiko
yang teridentifikasi dan rekomendasi strategi anti fraud yang sesuai dengan
peraturan OJK untuk meminimalkan terjadinya risiko fraud di dalam perusahaan.
Pendekatan penelitian (research method) yang dilakukan bersifat studi kasus atau
metode kualitatif. Data yang diperoleh dalam penelitian yang dilakukan berasal dari
sumber data primer dan sumber data sekunder, yaitu dengan cara interview atau
wawancara, observasi, serta studi dokumen atau document review. Hasil penelitian
menyimpulkan bahwa dari hasil fraud risk assessment atas proses bisnis,
didapatkan ada 8 (delapan) skenario fraud yang dapat terjadi pada proses
penerimaan aplikasi kredit dengan risiko fraud yang harus ditindak lanjuti adalah
88% dan 9 (sembilan) skenario fraud yang dapat terjadi pada proses penagihan
piutang dengan risiko fraud yang harus ditindaklanjuti sebesar 78%. Peneliti
merekomendasikan usulan pengendalian internal atas skema/skenario fraud yang
teridentifikasi dan telah menyusun strategi anti fraud dengan menggunakan
kerangka dari OJK yang telah disesuaikan dengan kondisi PT XYZ Finance.

This study aims to identify fraud schemes/scenarios that could potentially occur in
the company and provide recommendations for improvements to identified risks
and recommendations for anti-fraud strategies in accordance with OJK regulations
to minimize the risk of fraud within the company. The research approach (research
method) carried out is a case study or qualitative method. The data obtained in the
research carried out came from primary data sources and secondary data sources,
namely by means of interviews, observations, and document studies or document
reviews. The results of the study concluded that from the results of the fraud risk
assessment on business processes, there were 8 (eight) fraud scenarios that could
occur in the process of receiving credit applications with a risk of fraud that had to
be followed up by 88% and 9 (nine) fraud scenarios that could occur in the process
of collection of accounts receivable with a risk of fraud had to be followed up by
78%. Researcher recommends a proposal for internal control over identified fraud
schemes/scenarios and has developed an anti-fraud strategy using a framework
from the OJK that has been adjusted to the conditions of PT XYZ Finance
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andri Satria Himawan
"Bank XYZ sebagai salah satu bank BUKU III memiliki jenis produk dan aktivitas bisnis yang besar diikuti oleh risiko fraud yang besar. Kejadian fraud pada bank XYZ selama 5 tahun terakhir cenderung meningkat dan dapat berdampak buruk bagi reputasi dan kegiatan operasionalnya. Atas kejadian tersebut, penelitian ini akan berfokus pada evaluasi penerapan strategi anti fraud dan evaluasi efektivitas secara mendalam pada penerapan strategi anti fraud yang belum maksimal. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan menggunakan pendekatan studi kasus dengan metode pengumpulan data melalui studi dokumen dan wawancara serta analisisnya menggunakan kriteria sesuai peraturan OJK yang berlaku. Penerapan strategi anti fraud pada bank XYZ sudah memenuhi kriteria yang ditentukan. Penelitian ini menghasilkan rekomendasi mengenai perlu adanya pemantauan, evaluasi, dan tindak lanjut terhadap tindakan fraud dilaksanakan oleh divisi SKAI untuk memaksimalkan hasil evaluasi terhadap fraud yang terjadi dan menggunakan kerangka fraud diamond dalam melakukan identifikasi penyebab tindakan fraud.

Bank XYZ categorized as a BUKU III bank has a large variety of products and business activities followed by a large risk of fraud. Fraud incidents at Bank XYZ over the last 5 years tend to increase and potentially have a negative impact on its reputation and operational activities. Due to these incidents, this research will focus on evaluating the implementation of anti-fraud strategies as well as in-depth evaluating effectiveness of the implementation that have not been maximized. This research conducted in qualitative methods and took a case study approach with data collection methods through both document studies and interviews, whilst the analysis adopted criteria according to applicable OJK regulations. The implementation of the anti-fraud strategy at Bank XYZ has met the specified criteria according to POJK. This research resulted in recommendations regarding the necessity for monitoring, evaluation and follow-up of fraud implementation carried out by the SKAI division to maximize evaluation result on fraud occurred and using fraud diamond framework to identify the motivation of fraud act."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astrini Aning Widoretno
"Setiap organisasi apapun jenis, bentuk, dan skala operasinya memiliki risiko terjadinya fraud. Untuk itu diperlukan adanya strategi anti fraud untuk mendeteksi dan mencegah terjadinya fraud. Karya akhir ini bertujuan untuk menganalisis peran audit internal dalam penerapan strategi anti fraud dan penerapan strategi anti fraud yang dimiliki oleh PT. XYZ. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data studi lapangan. Dalam menganalisa, penelitian ini menggunakan 4 strategi anti fraud yaitu whistle blowing system, code of conduct, fraud training for employee dan fraud risk assessment. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa audit internal berperan aktif dalam menerapkan strategi anti fraud dan secara umum strategi anti fraud PT. XYZ telah memenuhi aspek dekteksi, pencegahan, dan investigasi.

Any type, scale, or shape of organization has risks of fraud. For that required anti fraud strategy to detect and prevent the occurrence of fraud. This final paper aims to analyze the role of internal audit in the implementation of anti fraud strategy and the implementation of anti fraud strategy of PT. XYZ. This study used a qualitative approach with field study data collection techniques. This research uses 4 anti fraud strategies that are whistle blowing system, code of conduct, fraud training for employee and fraud risk assessment. The results of this study indicate that internal audit plays an active role in applying anti fraud strategy and generally anti-fraud strategies of PT. XYZ has met the aspects of decteksi, prevention, and investigation."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Vita Astriana
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan strategi anti fraud, serta mengetahui tingkat fraud awareness pegawai di PT XYZ yang merupakan salah satu organisasi regulator mandiri di Indonesia. Penelitian ini berfokus pada praktik pelaksanaan, pencegahan, deteksi, dan respons PT XYZ terhadap fraud, serta menganalisispersepsi pegawai tentang alasan terjadinya fraud dan pelaksanaan strategi anti fraud di PT XYZ yang merupakan bagian dari topik fraud awareness.
Berdasarkan hasil penelitian, PT XYZ menerapkan strategi anti fraud sebagai upaya penegakan good corporate governance melalui pencegahan, deteksi, dan respons terhadap fraud dengan langkah investigasi dan corrective actions. Perbedaan persepsi pegawai mengenai alasan terjadinya fraud di PT XYZ berdasakan kelompok jenis kelamin tidak ditemukan. Akan tetapi, dalam hasil uji beda kelompok usia, terdapat perbedaan yang signifikan dan tidak signifikan pada indikator sistem pengendalian yang lemah dan diabaikan, prosedur yang tidak sepenuhnya dijalankan dengan baik, sistem rekrutmen yang belum memadai, pengetahuan pegawai dan manajemen tentang fraud yang belum memadai, dan pengawasan manajemen yang lemah. Perbedaan tersebut disebabkan oleh faktor, seperti perbedaan tingkat jabatan dan divisi, perbedaan gaya kepemimpinan, dan adanya beberapa indikator yang bersifat perseptif.
Selanjutnya, dalam persepsi pegawai mengenai upaya pengurangan risiko fraud di PT XYZ, tidak terdapat perbedaan persepsi pegawai, baik dari kelompok jenis kelamin, maupun kelompok usia. Kesamaan ini disebabkan oleh adanya faktor intervensi yang dilakukan di PT XYZ, di antaranya adalah penegakan nilai dan budaya organisasi yang dijalankan melalui proses internalisasi mengenai tujuan, nilai organisasi, budaya organisasi, serta regulasi ndash; bagi pegawai baru ndash; dan terus disosialisasikan secara berkala.

The purpose of this study is to analyze the implementation of anti fraud strategy, and to find out the level of fraud awareness of the employees in PT XYZ, one of self regulatory organization in Indonesia. Focus of this study are the implementation of fraud prevention, detection, and response in PT XYZ, and analyzing employees perception regarding reasons of fraud and implementation of anti fraud strategy in PT XYZ as parts of fraud awareness topic.
Based on the study, PT XYZ has been implementing the anti fraud strategy effectively as an effort to implement good corporate governance through prevention, detection, and responses to fraud, such as investigation and corrective actions. Variances in the perceptions regarding causes of fraud in PT XYZ are not found within gender groups. However, significant and insignificant variances based on age group are still found on several factors of fraud occurrence, such as the weak and neglected internal control system, the partially implemented procedures, inadequate recruitment system, inadequate knowledge of fraud within employees and management, and the management's weak supervision. The reasons behind those variances are the difference in managerial levels, divisions, and leadership style.
The perceptive statements are also found in certain reasons of fraud in PT XYZ that cause variance within employees perception. Variances in the perception regarding efforts to reduce fraud in PT XYZ within both genders and age groups. The similarity in employees perception is caused by certain intervention factors in PT XYZ, such as internalization of organizational goals, values, culture, and regulations for new employees. Organizational goals, values, culture, and regulations are also socialized periodically to current employees.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurhayati
"Penelitian ini adalah tentang Penerapan Strategi Anti Fraud Bagi Bank Umum (Studi Kasus oleh Karyawan Citibank Indonesia : Melinda Dee). Tujuan penelitian ini adalah untuk menganlisis penerapan Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/28/DPNP tanggal 9 Desember 2011 perihal Strategi Anti Fraud bagi Bank Umum khususnya Citibank Jakarta terkait kasus Fraud yang terjadi di internal bank tersebut.
Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini metode penelitian yuridis empiris. Metode penelitian secara empiris yaitu mengkaji pelaksanaan atau implementasi ketentuan hukum posistif atau perundang-undangan secara faktual pada peristiwa hukum tertentu yang terjadi dalam masyarakat.
Tulisan ini merupakan studi kasus dan penelitian yang dilakukan secara lansung dengan wawancara kepada nara sumber dimana kasus fraud dan penerapan strategi anti fraud terjadi di internal bank khususnya Citibank Jakarta yang merupakan data primer, dan juga menggunakan studi kepustakaan dan bahan - bahan sekunder yang mendukung tesis ini.
Hasil penelitian ini menyimpulkan pilar pencegahan dinilai memiliki nilai yang sangat strategis diantara pilar yang diterapkan Bank Indonesia dalam Strategi Anti Fraud karena merupakan langkah awal yang sesuai dengan kepentingan bank dalam menciptakan lingkungan dan budaya kerja yang propesional (good governance culture) tanpa adanya kecurangan (fraud).

This Study about the implementation of anti fraud strategy for commercial bank (case study by Citibank Employee : Melinda Dee). The purpose of this research is to analyze of the implementation of Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/28/DPNP on 9 Desember 2011 about the implementation of anti fraud strategy for commercial bank expecially Citibank Jakarta fraud in internal bank.
The methodology used in the study of empirical legal research methods. Methods of empirical research that examines the implementations or implementation of provisions of positive law or statutory law factually on certain events that happen in the community.
This paper in a case study and research interviews conducted directly with the source where cases of fraud and anti fraud strategy implementation occurs in particular internal bank Citibank Jakarta which is the primary data, and also the library and study materials-secondary materials that support this thesis.
The result of this study conclude prevention pillar considered to have value among the three pillars of Bank Indonesia applied the Anti-Fraud Strategy as in initial step in accordance with the bank's interest in creating a work environment and culture propfessionals (good governance culture) in the absence of fraud (fraud).
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2013
T35384
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurhayati
"ABSTRAK
Penelitian ini adalah tentang Penerapan Strategi Anti Fraud Bagi Bank Umum (Studi Kasus oleh Karyawan Citibank Indonesia : Melinda Dee). Tujuan penelitian ini adalah untuk menganlisis penerapan Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/28/DPNP tanggal 9 Desember 2011 perihal Strategi Anti Fraud bagi Bank Umum khususnya Citibank Jakarta terkait kasus Fraud yang terjadi di internal bank tersebut.
Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini metode penelitian yuridis empiris. Metode penelitian secara empiris yaitu mengkaji pelaksanaan atau implementasi ketentuan hukum posistif atau perundang-undangan secara faktual pada peristiwa hukum tertentu yang terjadi dalam masyarakat.
Tulisan ini merupakan studi kasus dan penelitian yang dilakukan secara lansung dengan wawancara kepada nara sumber dimana kasus fraud dan penerapan strategi anti fraud terjadi di internal bank khususnya Citibank Jakarta yang merupakan data primer, dan juga menggunakan studi kepustakaan dan bahan ? bahan sekunder yang mendukung tesis ini.
Hasil penelitian ini menyimpulkan pilar pencegahan dinilai memiliki nilai yang sangat strategis diantara pilar yang diterapkan Bank Indonesia dalam Strategi Anti Fraud karena merupakan langkah awal yang sesuai dengan kepentingan bank dalam menciptakan lingkungan dan budaya kerja yang propesional (good governance culture) tanpa adanya kecurangan (fraud)

ABSTRACT
This Study about the implementation of anti fraud strategy for commercial bank (case study by Citibank Employee : Melinda Dee). The purpose of this research is to analyze of the implementation of Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/28/DPNP on 9 Desember 2011 about the implementation of anti fraud strategy for commercial bank expecially Citibank Jakarta fraud in internal bank.
The methodology used in the study of empirical legal research methods. Methods of empirical research that examines the implementations or implementation of provisions of positive law or statutory law factually on certain events that happen in the community.
This paper in a case study and research interviews conducted directly with the source where cases of fraud and anti fraud strategy implementation occurs in particular internal bank Citibank Jakarta which is the primary data, and also the library and study materials-secondary materials that support this thesis.
The result of this study conclude prevention pillar considered to have value among the three pillars of Bank Indonesia applied the Anti-Fraud Strategy as in initial step in accordance with the bank?s interest in creating a work environment and culture propfessionals (good governance culture) in the absence of fraud (fraud).
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Wibowo
"Pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) berperan penting untuk menunjang akuntabilitas keuangan negara. Sesuai dengan siklus pengelolaan BMN, proses penjualan BMN memerlukan alur birokrasi yang panjang dan melibatkan berbagai pihak sehingga rentan terjadi risiko kecurangan (fraud). Untuk memitigasi risiko fraud tersebut, sebagai pengelola BMN, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) c.q. Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN), perlu melakukan fraud risk assessment (FRA) untuk mengidentifikasi, menganalisis, mengevaluasi, dan menetapkan respon yang sesuai terhadap berbagai skenario risiko fraud yang mungkin terjadi. Penelitian ini bermaksud untuk melakukan FRA pada proses penjualan BMN yang melibatkan peran DJKN. Penelitian dilakukan secara kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui analisis dokumen, kuesioner, wawancara, dan Focused Group Discussion (FGD). Berdasarkan hasil FRA, peneliti mengidentifikasi 26 skenario risiko fraud terkait proses penjualan BMN yang perlu diantisipasi oleh organisasi. Dengan mempertimbangkan selera risiko organisasi, terdapat tiga skenario risiko dengan level sangat tinggi, delapan skenario risiko dengan level tinggi, sepuluh skenario dengan level sedang, dan lima skenario dengan level rendah. Proses bisnis yang perlu mendapat perhatian organisasi karena memiliki beberapa risiko yang berada di atas risk appetite organisasi adalah penilaian dan lelang. Skema risiko fraud yang perlu diantisipasi meliputi korupsi dalam bentuk penyalahgunaan kewenangan, penerimaan gratifikasi yang dilarang, penyuapan, penipuan, benturan kepentingan, dan pemerasan. Skema risiko lainnya berkaitan dengan assets misappropriation dalam bentuk pencurian kas dan persedian serta pembocoran informasi. Beberapa strategi anti fraud yang perlu dilakukan untuk menekan terjadinya risiko fraud pada DJKN meliputi aspek preventif, detektif, dan responsif dengan mengoptimalkan konsep Model Tiga Lini dan kerangka kerja integritas yang dimiliki organisasi.

State-Owned Assets Management (SAM) plays an important role in supporting state financial accountability. In accordance with the SAM cycle, the asset sale process requires a long bureaucratic flow and involves various parties so that is vulnerable to the fraud risk. To mitigate the fraud risk, the Ministry of Finance (MoF) c.q. the Directorate General of State Assets Management (DGSAM) needs to conduct Fraud Risk Assessment (FRA) to identify, analyze, evaluate, and respond to various possible fraud risk scenarios. This study aims to conduct FRA on the sales process of State-Owned Assets (BMN). The research was conducted qualitatively with a case study approach. Data were collected using a combination of document analysis, questionnaires, interviews, and Focused Group Discussions (FGD). Based on the results of the FRA, the researchers identified 26 fraud risk scenarios related to the asset sale process that need to be anticipated by the organization. By considering the organization’s risk appetite, of all the risk scenarios, there are three very high level risk scenarios, eight high level risk scenarios, ten medium level scenarios, and five low level scenarios. Business processes that need to be prioritized for mitigation because they have several risks above the organization's risk appetite are asset valuation and auction. Fraud risk schemes that need to be anticipated include corruption in the form of abuse of authority, illegal gratuities, bribery, deceit for service users, conflicts of interest, and economic extortion. Other risk schemes relate to assets misappropriation in the form of theft of cash and inventories and information leakage. Several anti-fraud strategies that need to be implemented to reduce the fraud risk level include preventive, detective, and responsive aspects by optimizing the Three Lines Model concept and organizational integrity framework.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eifellyne Jovanca Bandi
"Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang keuangan, Perusahaan Asuransi tentunya memiliki eksposur terhadap berbagai risiko, salah satunya ialah risiko kepatuhan dan risiko hukum. Dalam melaksanakan kegiatan usahanya, Perusahaan Asuransi harus memiliki fungsi Manajemen Risiko guna memastikan bahwa lini usaha dan bisnisnya berjalan dengan lancar serta tidak menimbulkan suatu kerugian terhadap pihak manapun, terutama Pemegang Polis. Namun, seiring dengan perkembangan teknologi yang pesat, Perusahaan Asuransi lantas dihadapkan dengan berbagai tantangan untuk menyesuaikan seluruh tahapan dalam proses pertanggungan dengan dinamika perkembangan teknologi yang ada. Salah satu risiko yang kemudian muncul ialah risiko terjadinya fraud. Fraud yang kerap terjadi di berbagai Perusahaan Asuransi terbagi menjadi Agent Fraud, Application Fraud, dan Claim Fraud. Sejalan dengan dikeluarkannya Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 46/POJK.05/2017, Perusahaan Asuransi wajib untuk memiliki dan menjalankan strategi anti fraud di lingkup internal perusahaan guna memitigasi segala risiko kepatuhan dan risiko hukum yang mungkin terjadi. Guna menjalankan strategi anti fraud secara efektif, Perusahaan Asuransi perlu untuk mengadopsi sistem dan metodologi yang tepat. Dalam menjawab isu tersebut, eksistensi Fraud Detection System sebagai sistem anti fraud di industri keuangan hadir. Dalam penelitian ini, Penulis melakukan analisis terhadap prinsip, prosedur, serta efektivitas penggunaan Fraud Detection System sebagai upaya manajemen risiko Perusahaan Asuransi dalam menerapkan strategi anti fraud.

As a company that operates in the financial sector industry, Insurance Companies are certainly exposed to various risks, namely is compliance risk and legal risk. In carrying out its business activities, Insurance Companies are obliged to have Risk Management function to ensure that the business objectives of the Company run smoothly and do not cause any losses to any parties, especially the Policyholders. Nevertheless, along with the rapid development of technology, Insurance Companies are then faced with various challenges to accustom all stages in the coverage process with the dynamics of existing technological developments. One of the risks that then arises is the risk of fraud. Fraud that often occurs in Insurance Companies consists into Agent Fraud, Application Fraud, and Claim Fraud. In line with the issuance of the Financial Services Authority Circular Letter Number 46/POJK.05/2017, Insurance Companies are required to have and implement an anti-fraud strategy within the company to mitigate all compliance risks and legal risks that may occur. In order to carry out an effective anti-fraud strategy, Insurance Companies need to adopt the right and adequate system. In responding to these issues, the existence of the Fraud Detection System as one of anti-fraud systems in the financial industry will help to find the way. In this research, the Author analyzes the principles, procedures, and effectiveness of using the Fraud Detection System as a tool for Insurance Companies to implement anti-fraud strategy and perform risk management.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Palwoto
"PT. Bank A telah menerapkan Kebijakan Strategi Anti Fraud, dalam kurun waktu yang cukup lama, namun fraud pada perusahaan tersebut masih tetap terjadi. PT.Bank A belum melakukan pemetaan risiko fraud secara komprehensif, salah satunya karena PT. Bank A belum memiliki rancangan penilaian risiko fraud Fraud Risk Assesment/FRA.
Penelitian ini adalah untuk mengetahui langkah-langkah dalam perancangan penilaian risiko fraud dan penerapan FRA dalam pelaksanaan audit internal dan strategi anti fraud serta memetakan risiko fraud berdasarkan unit-unit dan proses bisnis pada PT.Bank.A.
Metode yang digunakan dengan menggunakan pendekatan matrik, yang dimulai dengan mengidentifikasi indikator faktor risiko dan kasus-kasus fraud yang pernah dilakukan audit internal guna menyusun inherent risk berdasarkan atas Dampak dan Kecenderungan. Selanjutnya melakukan asesmen terhadap internal control masing masing cabang guna mendapatkan residual fraud risk.
Berdasarkan penelitian dari 16 kantor cabang diperoleh hasil residual risk sebanyak 2 kantor cabang memiliki risiko fraud dengan kategori moderate to high, 3 kantor cabang memiliki kategori risiko moderate, 5 kantor cabang dengan kategori low to moderate, 6 kantor cabang dengan kategori low dan tidak terdapat kantor cabang dengan kategori high.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa rancangan fraud risk assessment ini dapat dijadikan model bagi PT. Bank A atau lembaga keuangan atau non keuangan lainnya sebagai dasar menetapkan unit dan proses bisnis yang perlu perhatian lebih dibanding lainnya terutama untuk auditor saat melakukan audit umum dan dalam penerapan Strategi Anti Fraud.

PT. Bank A has implemented the Anti Fraud Strategy Policy, for a considerable period of time, but the fraud on the company still persists. PT.Bank A has not conducted comprehensive fraud risk mapping, one of them is because PT. Bank A does not yet have a Fraud Risk Assessment FRA design.
This research was to determine the steps in planning a fraud risk assessment and application of fraud risk assessment in the implementation of internal audit anti fraud strategy and mapping fraud risk based on units and business process at PT. Bank A.
Method used by using matrix approach, which starts by identifying indicators of risk factors and fraud cases of internal audited to establish inherent risk based on impact and likelihood. Then, conduct the assessment of internal control of each branch office to obtain residual fraud risk.
Based on research from 16 sixteen branch offices, the result of residual risk is 2 two branch offices have fraud risk with moderate to high category, 3 three branch offices have moderate risk category, 5 five branch offices with low category to moderate, 6 six branch offices with low category and no branch office with high category.
The conclusion of this research is that the design of fraud risk assessment can be used as a model for PT. Bank A or other financial or non financial institution as the basis for establishing units and business processes that need more attention than others especially for auditors when conducting internal audits and in applying Anti Fraud Strategy.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irreza
"Thesis ini mengedepankan valuasi pada saat proses akuisisi PT MIF. Tujuan penelitian ini berfokus pada pemahaman tentang faktor-faktor yang mempengaruhi investasi pada industry multi-finance dan membandingkan nilai aktual perusahaan dengan analisa fundamental. Valuasi atas harga saham dimulai dengan menggunakan analisa fundamental menggunakan top-down approach, valuasi dihitung dengan discounted cash flow model dan relative valuation model. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa harga aktual perusahaan lebih tinggi dari hasil valuasi yang dilakukan karena terbatasnya jumlah perusahaan multi-finance yang tersedia saat ini.

This thesis focuses on the valuation of PT MIF during the acquisition process and conducted to gain a better understanding on factors considered for investment spending in multi-finance industry and to compare the value of the firm resulted by fundamental analysis and purchased price spent by investor. The valuation of stock price was calculated by fundamental analysis using top-down approach whereas the valuation was done using discounted cash flow model and relative valuation model. The result shows that the price and the valuation of the firm were overvalued, due to the limited numbers of multi-finance companies."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>