Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 136947 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Faizal Ode Putra
"Di dalam RUPTL 2019 - 2028, pengembangan Gardu Induk dan Transmisi telah dihitung dan diproyeksi kebutuhan tenaga listrik untuk 10 - 20 tahun kedepan, dimana kebutuhan untuk sektor industri menjadi bidang yang paling mendominasi dalam hal kebutuhan pemakaian energi listrik. Sebagai wujud nyata, adanya proyek pembangunan GI 150/20 kV Ciruas/ Gunung Mulia adalah untuk mendukung pengembangan porduksi PT Gunung Mulia Steel beberapa tahun ke depan dan juga sebagai antisipasi pertambahan kebutuhan tenaga listrik di wilayah Gardu Induk dan sekitarnya. Namun disisi lain, instalasi Konsumen Tegangan Tinggi yang dibangun oleh PT Gunung Mulia Steel belum tersambung dengan Gardu Induk 150/20 kV Ciruas/ Gunung Mulia dan belum siap beroperasi dikarenakan masih dalam tahap pembangunan. Hal ini tentunya dapat menjadi potensi kehilangan pendapatan penjualan energi listrik. Oleh sebab itu pada penelitian ini, dilakukan analisis finansial dan teknis pada proyek pembangunan Gardu Induk 150/20 kV Ciruas/ Gunung Mulia yang telah beroperasi untuk menentukan tingkat pengembalian investasi terhadap penjualan energi listrik sehingga dapat menilai apakah masih dikatakan layak atau tidak layak. Metode yang digunakan yaitu dengan cara mengumpulkan data - data teraktual dan beberapa parameter proyeksi kebutuhan tenaga listrik. Selanjutnya dari data - data tersebut, dilakukan pengolahan hasil perhitungan yang menunjukkan indikator IRR, NPV, B/C. Sesudah itu, dilakukan evaluasi dampak dan perbandingan terhadap pengembalian investasi dan penjualan tenaga listrik dengan menyajikan beberapa skenario. Selain itu dari pendekatan segi teknis, dengan adanya konfigurasi baru saat ini diharapkan tidak menyebabkan kemunduran dalam hal pelayanan mutu dan keandalan penyaluran tenaga listrik ke konsumen

In the 2019-2028 RUPTL, the development of substations and transmissions has been calculated and projected electricity needs for the next 10 - 20 years, where the need for the industrial sector is the most dominating field in terms of the need for electricity consumption. As a concrete manifestation, the existence of the Ciruas/ Gunung Mulia high voltage substation construction project is to support the development of PT Gunung Mulia Steel's production in the next few years and also to anticipate the increasing demand for electricity in the substation area and its surroundings. But on the other hand, the High Voltage Consumer installation built by PT Gunung Mulia Steel has not been connected to the Ciruas/ Gunung Mulia high voltage substation and is not ready to operate because it is still under construction. This of course can be a potential loss of income from sales of electrical energy. Therefore, in this study, a financial and technical analysis was carried out on the construction project of the Ciruas/ Gunung Mulia high voltage substation which has been operating to determine the rate of return on investment on the sale of electrical energy so that it can assess whether it is still feasible or not feasible. The method used is by collecting actual data and several projection parameters of electricity demand. Furthermore, from these data, the calculation results are processed showing the IRR, NPV, B / C indicators. After that, an evaluation of the impact and comparison of returns on investment and sales of electricity was carried out by presenting several scenarios. Apart from that, from a technical point of view, with the current new configuration it is hoped that it will not cause a setback in terms of service quality and reliability of electricity distribution to consumers."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Barlian Caxica Pristy
"Transformator adalah mesin listrik yang memiliki peran vital dan nilai yang paling tinggi dalam sistem tenaga listrik. Transformator sebagai jantung dari aliran daya listrik ke konsumen sehingga kegagalan operasi transformator merupakan hal yang sangat tidak diharapkan karena dapat menyebabkan pemadaman listrik. Oleh sebab itu dibutuhkan cara untuk memprediksi tingkat kegagalan transformator agar kegagalan transformator bisa diantisipasi untuk meningkatkan kontinuitas pelayanan listrik. Penelitian ini dilakukan untuk memprediksi tingkat kegagalan transformator dengan menggunakan data derajat polimerisasi isolasi kertas. Sebelum memperoleh data Derajat Polimerisasi DP isolasi kertas, terlebih dahulu dilakukan pengukuran kadar furan.
Dengan menggunakan metode Distribusi Weibull, data derajat polimerisasi dapat dimanfaatkan untuk memprediksi tingkat kegagalan transformator. Transformator yang diteliti laju tingkat kegagalannya adalah transformator gardu induk distribusi 150/20 KV Senayan dan Kembangan dan transformator gardu induk distribusi 70/20 KV Gandaria. Dari prediksi laju tingkat kegagalan selama dua belas hari diperoleh hasil bahwa transformator 150/20 KV Kembangan memiliki laju tingkat kegagalan paling tinggi dengan parameter kerusakan parameter beta sebesar 3.3884. Hal tersebut disebabkan oleh spesifikasi operasi pembebanan transformator daya yang melebihi standar yakni 94 standar maksimal 80 . Selain itu transformator ini memiliki kandungan air dalam isolasi minyak paling banyak yang hampir mendekati batas toleransi yaitu sebesar 9,72 ppm batas toleransi 10 ppm.

Transformer is an electric machine that has a vital role and the highest value in the power system. Transformer as the heart of the flow of electricity to the consumer so that the failure of the transformer operation is very unexpected because it can cause a power outage. Therefore, it is necessary to predict the failure rate of the transformer so that the failure of the transformer can be anticipated to increase the continuity of electricity services. This research was conducted to predict the failure rate of transformer by using data of degree of paper insulation polymerization. Before obtaining data Degrees of Polymerization DP paper isolation, firstly measured furan content.
Using the Weibull Distribution method, polymerization degree data can be utilized to predict the failure rate of the transformer. Transformer under investigation rate of failure rate is transformer substation of 150 20 KV distribution Senayan and Kembangan and transformer substation distribution 70 20 KV Gandaria. From the predicted twelve day failure rate, the transformer 150 20 KV Kembangan has the highest failure rate with the parameter of damage beta parameter of 3.3884. This is due to the specification of power transformer charging operation that exceeds the standard of 94 maximum 80 standard . In addition, this transformer has a water content in the most oil isolation that almost approaches the tolerance limit of 9.72 ppm tolerance limit of 10 ppm .
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68642
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rio Putra Hadianto
"Perencanaan pembangunan Gardu Induk Distribusi 150/20 kV pada Industri Spin Mill membutuhkan sistem proteksi tenaga listrik dari bahaya gangguan. Gangguan yang sering terjadi dan dianggap sangat berbahaya ialah gangguan hubung singkat. Pada perencanaan sistem proteksi ini menggunakan rele arus lebih sebagai pengaman dari gangguan hubung singkat. Dalam menentukan setting rele arus lebih dibutuhkan studi aliran daya untuk mendapatkan nilai arus nominal yang melalui rele. Selanjutnya dilakukan perhitungan arus gangguan hubung singkat tiga fasa untuk menentukan setting arus pada rele arus lebih. Berdasarkan hasil simulasi didapatkan bahwa koordinasi antar rele telah bekerja sesuai dengan letak gangguan yang terjadi dan waktu kerja antar rele berkisar 0,2-0,3 detik.

The planning development of Substation Distribution 150 20 kV on Spin Mill Industry requires electrical protection system from danger of electrical fault. Fault that often occurs and is considered very dangerous is short circuit. In planning this protection system uses overcurrent relay as a safety of short circuit interference. In determining the current relay settings, power flow studies are needed to obtain the nominal current value through the relay. Next step is calculate three phase short circuit current flows to determine the current setting current on overcurrent relay. Based on simulation, the results obtain that coordination between the relay has worked in accordance with the location of fault occurred and the working time between the relay ranges from 0,2 to 0,3 seconds."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67665
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferry Rivaldy
"Sistem transmisi tenaga listrik sangat penting perannya dalam mengalirkan daya dari pembangkit menuju beban melalui saluran transmisi. Dalam proses mengalirkan daya terdapat banyak gangguan yang dapat mengurangi kehandalan sistem tenaga listrik. Sehingga dibutuhkan suatu sistem proteksi yang dapat melindungi atau mengamankan saluran transmisi tersebut agar dapat bekerja secara selektif dan handal. Rele jarak merupakan salah satu jenis proteksi utama saluran transmisi yang bekerja berdasarkan perbandingan nilai impedansi. Selain sebagai proteksi utama saluran transmisi, rele jarak juga berfungsi sebagai proteksi cadangan jauh terhadap proteksi utama saluran transmisi di depannya. Dikarenakan terdapat penambahan gardu induk Nongsa, maka dibutuhkan penyetelan ulang rele jarak untuk menyesuaikan dengan sistem yang baru. Agar rele jarak dapat bekerja secara selektif dan handal, maka diperlukan suatu koordinasi penyetelan antar zona masing-masing sehingga tidak terjadi tumpang tindih. Lalu dilakukan simulasi gangguan hubung singkat satu fasa ke tanah, sehingga dapat ditinjau apakah gangguan yang terjadi berada di dalam atau di luar dari daerah operasi kerja rele jarak dengan menggunakan karakteristik rele jarak. Salah satu rele jarak yang dilakukan penyetelan impedansi adalah rele jarak pada GI Nongsa ndash; GI Batu Besar dengan impedansi sekunder zona 1 = 1,0204?; zona 2 = 1,9081?; zona 3 = 4,4974?; zona 4 = 0,3189?. Dan selanjutnya rele jarak pada GI Batu Besar ndash; GI Nongsa dengan impedansi sekunder zona 1 = 1,0204?; zona 2 = 13,77?; zona 3 = 26,2704?; zona 4 = 0,3189?.

Electricity transmission system is very important role in the flow of power from the plant to the load through the transmission line. In the process of draining power there are many disturbances that can reduce the reliability of power systems. So it takes a protection system that can protect or secure the transmission line in order to work selectively and reliably. Distance relay is one of the main types of transmission line protection that works based on impedance value comparison. In addition to being the primary protection of the transmission line, the distance relay also serves as a remote backup protection against the main protection of the transmission line in front of it. Due to the addition of Nongsa substations, it is necessary to reset the distance relay to adjust to the new system. In order for distance relay to work selectively and reliable, then required a coordination of setting between each zone so that does not happened overlap. Then simulated short circuit single phase to ground, so it can be reviewed whether the disturbance that occurs inside or outside of the working area of distance relay work by using the characteristics of distance relay. One of the distance relay impedance setting is the distance relay on GI Nongsa ndash GI Batu Besar with secondary impedance zone 1 1,0204 zone 2 1,9081 zone 3 4,4974 zone 4 0,3189. Then the distance relay on GI Batu Besar ndash GI Nongsa with secondary impedance zone 1 1,0204 zone 2 13,77 zone 3 26,2704 zone 4 0,3189."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosma Rosmala Dewi
"ABSTRAK
Rumah Sakit Daerah (RSD) merupakan tulang punggung pelayanan kesehatan bagi
masyarakat, oleh karena itu keberadaannya perlu didukung dengan kelembagaan yang kuat dan
tepat. Upaya memperbaiki kelembagaan RSD terus dilakukan salah satunya dengan mengubah
kedudukannya sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) dibawah Dinas Kesehatan dari
sebelumnya berkedudukan sebagai Lembaga Teknis Daerah (LTD). Namun demikian,
layaknya perubahan yang terjadi pada setiap organisasi, perubahan ini mendapat pertentangan
(resistensi) karena dinilai dapat mengganggu keotonomian rumah sakit serta membuat
koordinasi antara dinas kesehatan dengan rumah sakit menjadi buruk. Melalui pendekatan post
positivist, penelitian kualitatif yang dilakukan di RSUD Gunung Jati Cirebon ini berusaha
untuk menganalisis bagaimana konsep kelembagaan RSUD Gunung Jati Cirebon setelah
terjadi perubahan kedudukan menjadi UPT Dinas Kesehatan ditinjau dari aspek perspektif
instrumental serta menganalisis kendala atau masalah yang dihadapi RSUD Gunung Jati
Cirebon setelah terjadi perubahan kedudukan. Analisis dilakukan dengan membandingkan
antara teori yang ada dengan informasi yang diperoleh di lapangan dengan didukung berbagai
literatur baik dari buku, publikasi, laporan atau berita tentang perubahan organisasi khususnya
organisasi publik . Hasil penelitian menunjukan bahwa bentuk desain organisasi yang dianggap
paling sesuai untuk saat ini adalah sebagai entitas tersendiri dan bukan sebagai hubungan
atasan-bawahan, serta kendala yang dihadapi setelah terjadi perubahan adalah koordinasi yang
buruk antara dinas kesehatan dengan rumah sakit.

ABSTRACT
Regional Hospital (RSD) is the backbone of health services for the community, therefore
its existence needs to be supported by strong and appropriate institutions. Efforts to improve
the RSD institution continue to be carried out, one of which is by changing its position as a
Technical Implementation Unit (UPT) under the Health Office from previously being a
Regional Technical Institution (LTD). However, like the changes that occur in every
organization, this change gets a conflict (resistance) because it is considered to be able to
disturb the autonomy of the hospital and make coordination between the health office and the
hospital worse. Through a post positivist approach, this qualitative research conducted at
Gunung Jati Cirebon Hospital tried to analyze how the institutional concept of Gunung Jati
Cirebon Hospital after a change of position became the UPT in terms of instrumental
perspectives and to analyze the problems faced by hospital after change in position. Analysis
is carried out by comparing existing theories with information obtained in the field supported
by various literature both from books, publications, reports or news about organizational
changes, especially public organizations. The results of the study show that the form of
organizational design that is considered most appropriate for now is as a separate entity and
not as a superior-subordinate relationship, and the obstacles faced after a change occur are poor
coordination between the health office and the hospital."
2019
T54487
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S39438
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Kevin Marsahala
"Panel surya atap merupakan suatu terobosan dalam meningkatkan bauran energi terbarukan di Indonesia yang ramah lingkungan. Meskipun begitu, teknologi pembangkitan listrik ini tidak terlalu berkembang karena belum ada skema bisnis yang tepat. Penelitian ini bertujuan menganalisis potensi iradiasi matahari, seizing instalasi, potensi penjualan tenaga listrik dari instalasi panel surya atap, evaluasi proses bisnis, dan rekomendasi skema bisnis. Metodologi penelitian dilakukan dengan menggunakan Meteonorm Software untuk mengkalkulasi Global Horizontal Radiation. Kemudian, mengkalkulasinya dengan efisiensi modul, module mismatch, inverter, MPPT, kabel, dan shading untuk mengetahui produksi energi per kWh/m2. Hasil penelitian menunjukan bahwa skema bisnis Power Purchase Agreement dan sewa instalasi layak untuk diimplementasikan di kawasan industri Pulogadung berdasarkan Internal Rate of Return, Net Present Value, dan Pay Back Period. Penelitian ini merekomendasikan Power Purchase Agreement karena paling menguntungkan secara finansial dalam jangka panjang.

Solar photovoltaic rooftop is a breakthrough in increasing the renewable energy mix in Indonesia that is environmentally friendly. Even so, this electricity generation technology is not too developed because there is no appropriate business scheme yet. This research aims to analyze the potential of solar irradiation, seizing the installations, potential sales of electricity from solar photovoltaic rooftop installations, and evaluate business process and the recommendation. The research methodology was carried out using Meteonorm Software to calculate Global Horizontal Radiations. Then, it calculates with module efficiency, module mismatch, inverter, MPPT, cable, and shading to determine energy production per kWh/m2. The result of the study shows that the business schemes such direct purchase, installment purchase, power purchase agreement, and installation lease are proper to be implemented in Pulogadung Industrial Area based on Internal Rate of Return, Net Present Value, and Pay Back Period. This research recommends the power purchase agreement because it is the most financially profitable in the long term."
2018
T51779
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hartono
"ABSTRAK
Gardu induk merupakan salah satu komponen utama dalam sistem ketenagalistrikan. Peranannya sangat vital dalam penyaluran energi listrik. Dalam proses pembangunan gardu induk, seringkali terjadi keterlambatan yang mengakibatkan kerugian. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan respon terhadap faktor-faktor risiko yang berpengaruh pada waktu pelaksanaan, sehingga bisa dilakukan mitigasi dini agar keterlambatan dapat dihindari. Metode yang dilakukan adalah interview dengan para pelaksana pembangunan gardu induk dan divalidasi oleh para pakar. Hasil interview diolah secara statistik menggunakan perangkat lunak IBM SPSS 23. Variable penelitian sebanyak 52 faktor risiko. Hasil penelitian memperlihatkan terdapat 6 faktor risiko tinggi yang meliputi , 26 faktor risiko menengah, dan 5 faktor risiko rendah. Faktor-faktor risiko tinggi meliputi: perubahan desain engineering berkali-kali selama fase approval desain, keterlambatan pada submit dokumen approval, perubahan desain yang merubah kebutuhan alat dan sumber daya, kontradiksi risalah rapat selama proses desain, keterlambatan pengiriman pada peralatan utama, dan pencurian material di lapangan. Selanjutnya diberikan rekomendasi tindakan terhadap faktor-faktor risiko tinggi tersebut.

ABSTRACT
Substation is one of the main components in the electricity system. Its role is very vital distribute electrical energy. Delay in the process of constructing substations can result in losses. This study aims to get a response to the risk factors that influence the implementation time, so that early mitigation can be done so that delays can be avoided. The method used is an interview with the stake holder of the construction of the substation and validated by experts. The interview results were processed statistically using IBM SPSS 23 software. The research variables were 52 risk factors. The results showed that there were 6 high risk factors which included, 26 medium risk factors, and 5 low risk factors. High risk factors include: repeated engineering design changes during the design approval phase, delays in submitting approval documents, design changes that change equipment and resource requirements, minutes of meeting contradictions during the design process, delivery delays in major equipment, and material theft in the field. Furthermore, recommendations for action on these high risk factors are given.
"
2019
T55169
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abd. Jalil
"ABSTRACT
Salah satu Gardu Induk yang ada di wilayah PT. PLN Pelayanan Area Tanjung Priok adalah Gardu Induk Kemayoran. Besarnya jumlah dan variasi gangguan pada Gardu Induk Kemayoran selama satu tahun terakhir relatif tinggi dengan rata-rata 2 kali terjadi gangguan dalam sebulan. Untuk meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan, dilakukan analisis terhadap indeks keandalan setiap penyulang pada Gardu Induk Kemayoran. Metode yang dilakukan yaitu menghitung nilai SAIFI (System Average Interruption Frequency Index), SAIDI (System Average Interruption Duration Index), dan CAIDI (Customer Average Interruption Duration Index), dan Energi Not Served (ENS). Hasil perhitungan dan analisis didapatkan nilai SAIDI, SAIFI dan CAIDI Gardu Induk Kemayoran masing-masing yaitu 1,54 kali/tahun, 2,97 jam /tahun dan 1,93 jam/gangguan dengan nilai energi yang tidak tersalurkan sebesar 95850,98 kWh.

ABSTRACT
One of the substations in the area of ​​PT. PLN Tanjung Priok Service Area is the Kemayoran Substation. The amount and variation of disturbances at the Kemayoran substation during the past year is relatively high with an average of 2 interruptions occurring in a month. To improve customer service, an reliability index of each feeder is conducted at the Kemayoran Substation. The method used is calculating the SAIFI (System Average Interruption Frequency Index), SAIDI (System Average Interruption Duration Index), and CAIDI (Customer Average Interruption Duration Index), and Energy Not Served (ENS). Calculation and analysis results obtained SAIDI, SAIFI and CAIDI Kemayoran substation values ​​are 1.54 times/year, 2.97 hours/year and 1.93 hours/disturbance with the value of energy that is not channeled at 95850.98 kWh
"
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Turnip, Resi Natalia
"ABSTRAK
Masalah utama dari program remunerasi berbasis kinerja adalah desain dan penerapannya yang tidak efektif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas pola pembayaran insentif finansial berdasarkan pendapat dan pengalaman dokter, untuk dapat menjadi masukan yang dapat mendorong perbaikan dan keberhasilan implementasi pola pembayarannya terkait peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di RSUP Persahabatan tahun 2016. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif jenis Rapid Assessment Procedure dan pengambilan data dilakukan pada Juni 2016. Populasi penelitian ini adalah seluruh tenaga dokter yang bekerja di RSUP Persahabatan. Sampel terdiri dari para dokter yang telah mendapatkan insentif finansial dan melakukan pelayanan kesehatan secara langsung kepada pasien selama >2tahun serta pihak manajemen yang terkait penetapan insentif finansial dokter. Data diperoleh dengan wawancara mendalam dan FGD. Analisis data dilakukan menggunakan catatan pinggir dan rekaman suara dan dirangkum berdasarkan topik masing-masing sesuai pertanyaan. Hasil yang diperoleh adalah pola pembayaran insentif finansial berdasarkan kinerja berpengaruh terhadap perbaikan sikap dan perilaku dokter. Keselarasan internal yang mempertimbangkan isi dan nilai jabatan, dokter bertahan karena status PNS, besar selisih insentif dengan diluar tidak terlalu besar, dan kesempatan praktek pribadi. RS harus melakukan inovasi dan evaluasi terus menerus untuk melibatkan partisipasi penuh dokter dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan.

ABSTRACT
The main problem of performance-based remuneration program design and implementation is ineffective. This study aimed to analyze the quality of the payment scheme of financial incentives based on the opinions and experience of physicians, to be input to drive improvement and successful implementation of payment patterns related financial incentives to improve the quality of health care in Persahabatan Hospital in 2016. The study used a qualitative approach to the type of Rapid Assessment Procedure and the data collection was conducted in June 2016. The study population was the whole of doctors who work in Persahabatan Hospital. The sample consisted of doctors who have received financial incentives and conduct health services directly to patients at least for 2 years and management related to setting financial incentives doctors. Data obtained by in-depth interviews and focus group discussions. Data analysis was performed using marginal notes and voice recordings and summarized by topic each corresponding question. The result is a pattern of financial incentive payments based on the performance improvement effect on attitudes and behavior of physicians. Internal aligment that consider the content and the value of office, doctor persist because of the status of civil servants, a big difference in incentives to outside is not too big, and opportunity in private practice. Management must innovate and continuous evaluation to involve the full participation of physicians in improving the quality of service.
"
2016
T45999
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>