Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 52315 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Janiar Ningrum
"Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh status kehamilan (direncanakan atau tidak) terhadap komplikasi kehamilan dan pendarahan setelah dikontrol terhadap pengaruh faktor-faktor sosial dan ekonomi. Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari SDKI 2017. Unit analisis dalam penelitian adalah wanita usia subur (WUS) berumur 15-49 tahun yang berstatus kawin/hidup bersama dan memiliki kelahiran hidup dalam kurun lima tahun terakhir. Jumlah observasi penelitian sebanyak 14.508 WUS. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriprif dan inferensial dengan regresi logistik biner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel bebas utama, kehamilan tidak direncanakan secara signifikan berpengaruh positif terhadap komplikasi kehamilan dan pendarahan. Ibu dengan kehamilan tidak direncanakan lebih cenderung untuk mengalami komplikasi kehamilan dan pendarahan dibandingkan kehamilan direncanakan. Variabel bebas lain yang signifikan secara statistik memengaruhi komplikasi kehamilan adalah wilayah tempat tinggal, umur, paritas, jarak kelahiran, pendidikan, indeks kekayaan, riwayat komplikasi persalinan dan pemeriksaan antenatal. Selanjutnya, pada model kedua pendarahan, variabel bebas lain yang signifikan secara statistik memengaruhi pendarahan adalah jarak kelahiran, pendidikan, jenis pekerjaan, dan indeks kekayaan.

This study aims to examine the effect of pregnancy status (planned or unplanned) on pregnancy complications and vaginal bleeding after taking account for the influence of social and economic factors. The data used in this study came from the 2017 Indonesian Demographic and Health Surveys (IDHS). The unit of analysis in this study was women of childbearing age (WUS) aged 15-49 years who were married/living together and had live births within the last five years. The number of research observations was 14,508 WUS. Inferential analysis with binary logistic regression is used as the analytical method. The results showed that the main independent variable, unplanned pregnancy had a significant positive effect on pregnancy complications and vaginal bleeding. Mothers with unplanned pregnancies were more likely to experience pregnancy complications and vaginal bleeding than planned pregnancies. Other independent variables that have statistically significant influence to the first model are area of ​​residence, age, parity, birth spacing, education, wealth index, past pregnancy complications and antenatal care. Furthermore, in the second model, other independent variables which statistically significantly influenced vaginal bleeding were birth spacing, education, type of work and wealth index."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisinis Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sumiati Malasari
"ABSTRAK
Mual dan muntah adalah gejala umum yang terjadi pada trimester pertama kehamilan yang dikenal dengan morning sickness. Perencanaan kehamilan mungkin mempengaruhi morning sickness. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan melibatkan 101 ibu hamil yang diambil menggunakan teknik consecutive sampling. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner untuk mengukur variabel data demografi, cara mengatasi morning sickness, kemampuan mengatasi morning sickness dan status rencana kehamilan. Analisis data menggunakan uji distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan 63,6% ibu hamil mampu mengatasi morning sickness pada kehamilan direncanakan sedangkan pada kehamilan tidak direncanakan 47,8% ibu hamil mampu mengatasi morning sickness sehingga kehamilan direncanakan lebih mampu mengatasi morning sickness daripada kehamilan tidak direncanakan. Penelitian ini merekomendasikan pendidikan kesehatan dalam mengatasi morning sickness pada kehamilan tidak direncanakan untuk meningkatkan kemampuan ibu mengatasi morning sickness.

ABSTRACT
Nausea and vomiting are general symptoms that occur in the first trimester of pregnancy. These symptoms are commonly known as morning sickness. Planning the pregnancy may influence the morning sickness. The purpose of this research was to describe the ability to cope with morning sickness in planned pregnancy and unplanned pregnancy. The research used descriptive method. The sampling technique used was consecutive sampling with 101 pregnant women. The instrument used questionnaire to measure variable demographic data, how to cope with morning sickness, the ability to cope with morning sickness and plan of pregnancy. The data were analyzed using frequency distribution test. The result showed that 63,6 % of respondents were able to cope with morning sickness in planned pregnancy while 47,8 % of respondents were able to cope with morning sickness in unplanned pregnancy so that the planned pregnancy is more able to cope morning sickness than unplanned pregnancy. This study recommends health education in dealing morning sickness in unplanned pregnancy to increase mothers ability to cope morning sickness.
"
2015
S61006
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Puspitasari
"Tesis ini membahas mengenai ibu hamil yang mengalami komplikasi selama kehamilannya dengan kejadian kematian neonatal. Angka kematian neonatal di suatu daerah dapat dijadikan sebagai salah satu indikator dalam keberhasilan pelayanan kesehatan dan program pembangunan kesehatan. Selain faktor penyebab langsung, juga terdapat berbagai faktor pemicu terjadinya kematian neonatal. Faktor tersebut meliputi faktor sosial ekonomi, faktor ibu, faktor pelayanan kesehatan, faktor neonatal, faktor persalinan dan pelayanan postnatal. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan menggunakan analisis regresi logistik ganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penyebab kematian neonatal adalah kelengkapan kunjungan ANC, kunjungan neonatal, usia ibu, penolong persalinan, pendidikan ibu, pekerjaan ibu dan tempat persalinan. Responden yang mengalami komplikasi kehamilan mulas sebelum 9 bulan memiliki peluang sebesar 1,021 untuk mengalami kematian neonatal, responden yang mengalami komplikasi kehamilan perdarahan berlebihan memiliki peluang sebesar 1,170 kali untuk mengalami kematian neonatal, responden yang mengalami kommplikasi kehamilan demam memiliki peluang sebesar 1,153 kali untuk mengalami kematian neonatal, , responden yang mengalami komplikasi kehamilan kejang memiliki peluang sebesar 1,036 kali untuk mengalami kematian neonatal, responden yang mengalami komplikasi kehamilan dengan tanda bahaya lebih dari satu jenistanda bahaya seperti hipertensi, kepala pusing, posisi janin sungsang, dan oedema memiliki peluang sebesar 1,276 kali untuk mengalami kematian neonatal. Dan yang berkaitan dengan komplikasi kehamilan, diharapkan pemerintah melakukan upaya deteksi dini terhadapa komplikasi pada kehamilan dan perlu diikuti dengan pemantauan yang berkelanjutan pada kepatuhan ibu terhadap anjuran dari petugas kesehatan

This thesis discusses the pregnant women who experience complications during pregnancy with the incidence of neonatal mortality. Neonatal mortality rate in an area can be used as an indicator of the success of health care and health development programs. In addition to the direct causes, there are also many factors triggering the occurrence of neonatal mortality. These factors include socioeconomic factors, maternal factors, health service factors, neonatal factors, factors childbirth and postnatal care. This study used cross sectional design by using multiple logistic regression analysis. The results of this study indicate that the cause of neonatal mortality is completeness ANC, visit neonatal, maternal age, birth attendants, maternal education, maternal employment and the place of delivery. Respondents who experienced pregnancy complications heartburn before 9 months have a chance at 1,021 to experience neonatal death, respondents who experienced pregnancy complications excessive bleeding have a chance at 1,170 times to experience neonatal death, respondents who experienced kommplikasi pregnancy fever has the opportunity for 1,153 times to experience neonatal deaths , respondents who experienced pregnancy complications seizures have a chance at 1,036 times to experience neonatal death, respondents who experienced pregnancy complications with danger signs of more than one jenistanda hazards such as hypertension, headache, fetal position, breech presentation, and edema have a chance at 1,276 times to experience neonatal death. And associated with complications of pregnancy, it is expected the government to make efforts terhadapa early detection of complications in pregnancy and should be followed by continuous monitoring on compliance mother against the advice of health officials."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T45960
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lisa Indrian Dini
"ABSTRAK
Pendahuluan. Status kehamilan tidak diinginkan menjadi perhatian penting
karena kehamilan tidak diinginkan dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan bayi
yang akan dilahirkannya.
Tujuan Penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dan
pengaruh dari kehamilan tidak diinginkan terhadap perilaku ibu selama kehamilan
dan setelah kelahiran pada beda status ekonomi.
Metode Penelitian. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan
menggunkan data sekunder dari Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI)
tahun 2012. Populasinya adalah wanita usia 15-49 tahun yang pernah hamil dan
melahirkan dalam lima tahun terakhir saat survei dilakukan dengan sampel
sebanyak 11.742 responden.
Hasil Penelitian. Hasil analisis multivariabel menunjukkan bahwa ibu yang
mengalami kehamilan tidak diinginkan mempunyai peluang untuk tidak
melakukan perawatan kehamilan sebanyak 1,79 dibandingkan kehamilan
diinginkan, sedangkan ibu yang mengalami kehamilan tidak diinginkan
mempunyai peluang yang sama dengan kehamilan diinginkan terhadap perilaku
untuk tidak memberikan ASI eksklusif dan tidak memberikan imunisasi dasar
lengkap. Hasil analisis stratifikasi regresi logistik multivariabel menunjukkan
bahwa pengaruh status kehamilan tidak diinginkan terhadap perilaku perawatan
kehamilan, pemberian ASI eksklusif dan pemberian imunisasi dasar lengkap juga
dipengaruhi oleh status ekonomi.
Kesimpulan. Pentingnya mencegah kehamilan tidak diinginkan untuk
meningkatkan kesehatan ibu dan bayi.

ABSTRACT
Introduction. The status of unwanted pregnancy became an important attention
because unwanted pregnancy may influence the health of mother and their baby.
Objective. To describe and study the effect of unwanted pregnancies on the
behavior of the mother during pregnancy and after birth at different economic
status.
Methods. This study is a quantitative study using secondary data from Indonesian
Demographic and Health Survey (IDHS). The population is women aged 15-49
years who had pregnant and given birth in the last five years when the survey was
conducted with a sample of 11.742 respondents.
Results. The analysis show that the mothers who experienced an unwanted
pregnancy have the odds to no prenatal care as much as 1.79 compared to the
desired pregnancy, whereas mothers who experienced an unwanted pregnancy
have the same odds with the desired pregnancy to behavior to not giving exclusive
breastfeeding and not giving complete basic immunizations. Stratified
multivariable logistic regression shows that the influence of unwanted pregnancy
towards prenatal care, exclusive breastfeeding and complete basic immunization
was also influenced by economic status.
Conclusion. The importance of preventing unwanted pregnancy to improve
maternal and infant health."
2016
T46630
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarni Maniar Berliana
"Penelitian ini bertujuan untuk meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi status kehamilan pada wanita pernah kawin dan pengaruhnya terhadap perilaku perawatan kehamilan Data yang digunakan adalah hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2007. Analisis regresi logistik biner dengan efek random dan regresi Iogisti k biner biasa digunakan dalam studi ini.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecenderungan kehamilan yang tidak diharapkan lebih besar pada waniia yang mengandung pada umur lebih tua, berpendidikan lebih rendah, tidak memiliki otonomi dalam pemeriksaan kesehatan pribadinya, berasal dari rumah tangga menengah atau miskin, dan tinggal di perkotaan. Selain itu, terdapat perbedaan risiko kehamilan yang tidak diharapkan untuk wanita dengan karakteristik sosial-ekonomi dan demografi yang sama. Kehamilan yang tidak diharapkan memperbesar kecenderungan wanita untuk tidak memeriksakan kehamilannya pada semester pertarna kehamilan, tidak melakukan jumlah kandungan permeriksaan kehamilan sesuai anjuran program, atau tidak memeriksakan kehamilannya pada tenaga kesehatan profesiona.

This study aims to investigate fzctors aj_?%cting pregnancy intention among ever married women and their ejfects on prenatal care behavior. The data used for the analvsis is j$'om the 2007 Indonesia Demographic and Health Survey. Binary logistic regression with random-eject and ordinary logistic regression were applied in the stuafv.
The findings show that the probability of unintended pregnancy is higher among women who were pregnant at older ages, had lower education, had no autonomy in her own health care, came from poorer household and lived in urban areas. The results also show that there is correlation between unintended pregnancy risk for women with the same socioeconomics and demographic characteristics. Unintended pregnancy increased the risk that women would not use prenatal care in the first trimester, make recommended number of prenatal care visits, and receive prenatal care from professional source."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T33399
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nipsyah Lega
"ABSTRAK
BBLR merupakan indikator multidimensi yang penting untuk mengukur masalah kesehatan di masyarakat. Di Indonesia, prevalensi BBLR mengalami penurunan yang lambat padahal BBLR memberi beban ekonomi yang tinggi bagi negara. Komplikasi kehamilan dianggap sebagai determinan penting terjadinya BBLR di negara berkembang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komplikasi kehamilan terhadap kejadian BBLR pada anak terakhir yang lahir hidup di Indonesia tahun 2007 setelah dikontrol seluruh confounding. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional seperti desain sumber data SDKI 2007. Populasi sumber penelitian ini diambil dari 33 provinsi yang diambil dengan metode stratified two stage cluster sampling, sehingga peneliti melakukan analisis Complex sampling. Study participants dalam penelitian ini sebanyak 9.339 responden (11.839 responden sebelum dilakukan pembobotan).
Hasil analisis
diketahui prevalensi BBLR sebesar 5,3%, prevalensi komplikasi kehamilan 11,5% (1,3% mules sebelum 9 bulan, 2,2% perdarahan, 0,6% demam tinggi, 0,1% kejang dan pingsan, 5,8% komplikasi lainnya, dan 1,2% mengalami lebih dari 1 komplikasi kehamilan), dan prevalensi BBLR pada ibu yang mengalami komplikasi kehamilan sebesar 11,5%. Analisis multivariat Logistic regression didapatkan adanya peningkatan PR komplikasi kehamilan terhadap BBLR sebesar 3,184 (CI 95% 1,058 - 4,112) setelah dikontrol variabel confounder umur ibu saat melahirkan, jarak kelahiran, status paritas, riwayat BBLR, pendidikan ibu, tempat tinggal, lahir kembar dan jumlah kunjungan ANC serta mempertimbangkan interaksi antara komplikasi kehamilan dengan status paritas. Jenis komplikasi kehamilan yang paling mempengaruhi terjadinya BBLR adalah demam yang tinggi (POR 6,098 CI 95% 0,4206 ? 7,3606), mules sebelum 9 bulan (POR 5,113 CI 95% 0,22984 ? 6,05784).

ABSTRACT
Low birth weight is an important indicator to measure multidimensional health problems in the community. In Indonesia, the prevalence of low birth weight decreased slowly while LBW become a high economic burden for the country. Complications of pregnancy considered as an important determinant of the LBW in developing countries. This study aimed to determine the effect of pregnancy complications to LBW in Indonesia on 2007 after controlling all confounders. This study use cross-sectional design as the data source IDHS 2007. The source population of this study were taken from 33 provinces which drawn with a two-stage stratified cluster sampling, so the researchers conducted an analysis Complex sampling to prevent bias. Study participants in this study were 9.339 respondents (11.839 respondents prior to weighting).
Results of analysis
show LBW prevalence was 5.6%, 11.5% prevalence of pregnancy complications (1.3% abdominal contraction before 9 months, 2.2% bleeding, 0.6% of high fever, 0.1% seizures and fainting, 5,8% other complications, and 1.2% had more than one pregnancy complication), and 11.5% LBW in women with pregnancy complications. Pregnancy complications were associated with low birth weight. Multivariate logistic regression analysis showed that pregnancy complications women were 34 times more likely to delivered LBW (POR 2,507, 95% CI 1,982-3,173). LBW also associated with maternal age, birth interval, previous abortion, maternal education, wealth index, twins and antenatal visit. Types of pregnancy complications that mostly affecting the LBW are high fever (POR 6,098 CI 95% 0,4206 ? 7,3606), abdominal contraction before 9 months (POR 5,113 CI 95% 0,22984 ? 6,05784)."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T35368
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arwinda Nugraheni
"Kematian neonatal dini merupakan penyumbang kematian bayi dan perinatal yang merupakan indikator derajat kesejahteraan dan kesehatan bangsa. Angka kematian bayi dan perinatal di Indonesia masih tergolong tinggi dibanding negara Asia lainnya. Komplikasi kehamilan diduga menjadi faktor kuat kematian neonatal dini. Penelitian bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh adanya komplikasi kehamilan dan setiap jenis komplikasi kehamilan serta ingin mengetahui PAR (Population Attributle Risk) terhadap kematian neonatal dini di Indonesia pada anak yang lahir 2002-2007 terhadap kematian neonatal dini setelah dikendalikan seluruh confounding. Desain studi yang digunakan dalam penelitian ini adalah crossectional dengan analisis multivariat complex sample cox regression. Sampel penelitiansebanyak 13893 dari 33 provinsi Indonesia yang diambil dengan metode Stratified two-stage cluster design.
Hasil analisis menunjukkan komplikasi kehamilan terhadap kematian neonatal dini dimodifikasi oleh berat lahir. Peneliti membuat dua model untuk membuktikan pengaruh komplikasi kehamilan terhadap kematian neonatal dini. Pada model pertama, PR komplikasi kehamilan terhadap kematian neonatal dini pada strata berat lahir <2000 gram sebesar 28,74 (95%CI: 10,21-81,02) PAR 13,92%, pada stratum ≥2000 gram sebesar PR 1,03 (95%CI: 0,32-3,34) PAR 11,94%. Pada model kedua, PR prematuritas memiliki risiko tertinggi PR 3,98 (95%CI 1,36-11,63) dengan PAR 8,1%. Diharapkan pemerintah dan masyarakat dapat berperan aktif dalam penurunan dan penanggulangan komplikasi kehamilan sedini mungkin dengan Antenatal care.

Early neonatal death is a contributor to infant and perinatal mortality that is an indicator of well-being and health degree in the nation. Infant and perinatal mortality rate in Indonesia is still higher than other Asian countries. Complications during pregnancy may be a strong factor of early neonatal death. This study want to determine how much influence and PAR of complication during pregnancy to early neonatal death in Indonesia after adjusted all confounding. This study used the cross-sectional design study with complex samples cox regression to multivariat analysis. There were 13893 respondents from 33 provinces in Indonesia were taken by stratified two-stage cluster sample technique.
The Results indicated that there are effect modification of Complication during pregnancy and birth weight to early neonatal death. This study created 2fixed models in multivariat analysis. In the first model, PR complication during pregnancy with birth weight <2000 gr 28,74(95%CI 10,21-81,02) PAR 13,92, complication during pregnancy with birth weight ≥2000 gr PR 1,03 (95%CI 0,32-3,34) PAR 11,94. In third model, only proven premature has significant to be early neonatal death risk with PR 3,98 (95%CI 1,36-11,63) PAR 8,1%. Health ministry and public can improve efectiveness of ANC to reduce complication during pregnancy and premature.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T35351
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riadinni Alita
"ABSTRAK
Angka Kematian Ibu AKI dan komplikasi merupakan permasalahan dimasa perinatal yang disebabkan kondisi ibu hamil maladaptif selama kehamilan. Diperlukan terapi selama trimester III untuk meningkatkan kenyamanan kehamilan. Tujuan riset ini untuk menguji pengaruh self hypnosis terhadap penurunan ketidaknyamanan kehamilan pada ibu hamil trimester III. Penelitian ini merupakan randomized clinical trial dengan penentuan kelompok intervensi dan kontrol menggunakan randomisasi blok. Sampel penelitian berjumlah 66 responden, terdiri dari 33 responden sebagai kelompok intervensi yang diberikan self hypnosis selama dua minggu dan 33 responden sebagai kelompok kontrol. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner Maternal Physical Discomfort Scale MPDS dan Prenatal Self- Evaluation Questionnaire PSEQ-II . Hasil penelitin menunjukkan penurunan rerata ketidaknyamanan kehamilan setelah self hypnosis pada kelompok intervensi p=0,001; ?=0,05 . Penelitian ini merekomendasikan instrumen MPDS untuk mengukur ketidaknyamanan kehamilan dan self hypnosis dapat dikombinasikan dengan intervensi lain yang meningkatkan kenyamanan selama kehamilan
Maternal death and complication are problems during perinatal period caused by women rsquo s maladaptive conditions during pregnancy. Treatment is required during third trimester to increase pregnancy comfort. This research aimed to assess self hypnosisto decrease discomfort during third trimester. This randomized control trial applied randomization block for differenting both treatment and control groups. Total sample were 66 respondents, which involved 33 treatment group who received self hypnotherapyin two weeks and 33 respondents as the control group. Instrument utilised were Maternal Physical Discomfort Scale MPDS and Prenatal Self Evaluation Questioner PSEQ II Indonesian Version. There are decrease of pregnancy discomfort after self hypnosis intervention p 0,001 0,05 . This finding recommends utilisation of MPDS Indonesian Version for to assess pregnancy discomfort and propose self hypnosis which combined with other interventions to increase comfort during pregnancy. "
Depok: 2018
T49251
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewiyana
"Latar Belakang: Komplikasi kehamilan adalah masalah kesehatan yang sering terjadi selama hamil dan berdampak pada mortalitas dan morbiditas ibu dan bayi baru lahir. Studi terdahulu menunjukkan hubungan antara usia dengan jenis komplikasi kehamilan secara spesifik. Peneliti tidak menemukan studi di Indonesia yang membahas komplikasi kehamilan secara umum pada kelompok usia <20 tahun dan ≥35 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara usia ibu saat hamil dengan kejadian komplikasi kehamilan di Indonesia menggunakan data IFLS V 2014/2015.
Metode: Sampel yang di analisis pada penelitian ini berjumlah 1.325 setelah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Analisis multivariat menggunakan uji multiple cox regression digunakan untuk mengetahui pengaruh usia ibu yang berisiko dalam menyebabkan komplikasi kehamilan pada populasi ibu yang pernah melahirkan pada tahun 2013-2015. Pada penelitian ini dilakukan analisis pada sub populasi untuk jenis komplikasi tertentu. Dikontrol oleh kovariat konsumsi zat besi, kelengkapan ANC10T, riwayat hipertensi, DM dan TBC.
Hasil: Hasil studi menunjukkan prevalensi komplikasi kehamilan sebesar 24%. Tidak terdapat hubungan yang signifikan secara statistik. Hasil akhir analisis multivariat, komplikasi kehamilan secara umum pada usia ibu saat hamil <20 tahun (aPR 0,98, 95% CI 0,60–1,57), sedangkan usia ibu saat hamil ≥35 tahun memiliki risiko 1,16 kali mengalami komplikasi kehamilan dibandingkan kelompok usia ibu saat hamil 20-34 tahun setelah dikontrol dengan kovariat (aPR 1,16, 95% CI 0,85–1,57). Sub populasi komplikasi kehamilan pada usia ibu saat hamil <20 tahun memiliki risiko 1,35 kali mengalami komplikasi kehamilan (aPR 1,35, 95%CI 0,71-2,46), sedangkan usia ibu saat hamil ≥35 tahun memiliki risiko 1,18 kali mengalami komplikasi kehamilan (aPR 1,18, 95%CI 0,78-1,83) setelah dikontrol kovariat. Sub populasi pada komplikasi perdarahan antepartum, pada usia ibu saat hamil <20 tahun memiliki risiko 1,35 kali mengalami komplikasi kehamilan (aPR 1,35, 95% CI 0,54–3,42), sedangkan usia ibu saat hamil ≥35 tahun memiliki risiko 1,65 kali mengalami komplikasi kehamilan setelah dikontrol kovariat (aPR 1,65, 95% CI 0,92–2,96).
Kesimpulan: Terdapat peningkatan risiko pada sub populasi komplikasi kehamilan dan sub populasi komplikasi perdarahan antepartum yang berusia <20 tahun atau lebih dari ≥35 tahun, walaupun tidak bermakna secara statistik. Perlu penguatan deteksi dini pada kelompok usia berisiko, disertai penguatan edukasi pengenalan tanda bahaya komplikasi kehamilan yang umum terjadi, serta selalu menjaga kualitas dari layanan antenatal.

Background: Pregnancy complications are common health issues during pregnancy and impact maternal and neonatal mortality and morbidity. Previous studies shown a relationship between age and specific types of pregnancy complications. Author did not find studies in Indonesia that discussed pregnancy complications in general, particularly for maternal age of <20 years and ≥35 years. This study aims to analyze the association between maternal age and the occurrence of pregnancy complications in Indonesia using IFLS V data.
Methods: The total samples analyzed in this study were 1,325 after fulfilling the inclusion and exclusion criteria. Multivariate analysis with multiple cox regression was used to determine the effect of maternal age at risk in causing pregnancy complications in a population of mothers who gave birth in the years 2013-2015. This study analyzed sub-populations for specific types of complications controlled by covariates of iron consumption, ANC 10T completeness, history of hypertension, diabetes mellitus, and tuberculosis.
Results: The results showed that the prevalence of pregnancy complications was 24%. There was no statistically significant relationship. The final results of the multivariate analysis showed that pregnancy complications in general occurred in maternal age <20 years (aPR 0.98, 95% CI 0.60–1.57), while maternal age ≥35 years had a 1.16 times higher risk of experiencing pregnancy complications compared to maternal age 20-34 years after controlling covariates (aPR 1.16, 95% CI 0.85–1.57). The sub-population pregnancy complications analysis showed that maternal age <20 years had a 1.35 times higher risk of experiencing pregnancy complications (aPR 1.35, 95% CI 0.71-2.46), while maternal age ≥35 years had a 1.18 times higher risk of experiencing pregnancy complications (aPR 1.18, 95% CI 0.78-1.83) after controlling covariates. The sub-population antepartum hemorrhage, maternal age <20 years had a 1.35 times higher risk (aPR 1.35, 95% CI 0.54–3.42), while maternal age ≥35 years had a 1.65 times higher risk after controlling covariates (aPR 1.65, 95% CI 0.92–2.96).
Conclusion: There is an increased risk in the subpopulation of pregnancy complications and antepartum hemorrhage among maternal age <20 years or ≥35 years old during pregnancy, although the results were not statistically significant. The finding suggests the needs for adequate efforts for early detection among high risk pregnant women along with strengthening education on recognizing common danger signs of pregnancy complications and consistently maintaining the quality of antenatal care.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Fauziyah
"Kehamilan tidak diinginkan memiliki dampak pada kesehatan ibu dan anak. Kehamilan tidak diinginkan meningkatkan risiko konsumsi asam folat tidak adekuat sebelum kehamilan, merokok selama dan setelah kehamilan, terlambat memulai perawatan prenagtal, bayi berat lahir rendah, depresi pascapersalinan, dan kematian neonatal.
Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional menggunakan data sekunder Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2017. Penelitian ini menggunakan analisis multivariat regresi logistik model faktor risiko yang bertujuan mengetahui pengaruh paritas terhadap kehamilan tidak diinginkan pada wanita usia 15-49 tahun yang menikah atau hidup bersama dengan di kontrol oleh karakteristik individu (usia, pendidikan, pekerjaan, status ekonomi, tempat tinggal).
Hasil penelitian menunjukkan wanita yang memiliki paritas 2 anak berisiko 6 kali lebih besar (AOR; 5,4, 95% CI 4,2 - 6,8), paritas 3 anak berisiko 16 kali lebih besar (AOR; 15,7, 95% CI 12,2 - 20,3), wanita yang memiliki paritas >= 4 anak berisiko 27 kali lebih besar (AOR; 27,2, 95% CI 20,7 - 35,9) mengalami kehamilan tidak diinginkan dibandingkan dengan wanita yang memiliki paritas 1 anak, setelah dikontrol oleh usia dan pendidikan.

Unintended pregnancy have both impact on maternal and child health. Unintended pregnancy increase the risk of inadequate consumption of folic acid before pregnancy, smoking during and after pregnancy, late prenatal care, low birth weight, postpartum depression, and neonatal death.
This study used a cross-sectional study design using secondary data Indonesia Health and Demographic Survey (IDHS) in 2017. Multivariate logistic regression using model of risk factors aims to determine the effect of parity on unintended pregnancy in women aged 15-49 who married or live together controlled by individual characteristics (age, education, employment, economic status, place of residence).
The result showed women who had parity of 2 children at a risk 6 times higher (AOR; 5,4, 95% CI 4,2 - 6,8), parity of 3 children at risk 16 times higher (AOR; 15,7, 95% CI 12,2 - 20,3), women who have parity >= 4 children at risk 27 times higher (AOR; 27,2, 95% CI 20,7 - 35,9) experience an unintended pregnancy compared to women who have parity 1 child, after being controlled by age and education.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>