Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 54566 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Farras Barzani Firdausi
"Transportasi merupakan hal yang penting bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, hal itupun dipermudah dengan adanya transportasi umum. Jaringan transportasi umum yang baik akan sangat mendukung fungsi sosial di daerah perkotaan, serta membantu untuk mengurangi kemacetan dan polusi di lingkungan. Penggunaan Transportasi Pribadi semakin hari semakin bertambah jumlahnya, oleh karena itu, pemerintah menganjurkan kepada masyarakat untuk menggunakan Transportasi Umum. Untuk penelitian kali ini akan fokus kepada transportasi yang digunakan Mahasiswa Universitas Indonesia dalam melakukan pembelajaran dari rumah menuju Kampus Universitas Indonesia. Moda yang akan ditinjau merupakan transportasi berbentuk Bus. Tujuan penelitian kali ini adalah menentukan rute usulan dan lokasi tempat pemberhentian yang strategis berdasarkan persebaran tempat tinggal Mahasiswa Universitas Indonesia menggunakan aplikasi QGIS dan menganalisis preferensi apa saja yang mempengaruhi Mahasiswa Universitas Indonesia dalam peralihan penggunaan transportasi pribadi menuju penggunaan moda transportasi umum baru. Metode pengambilan data untuk praktikum ini adalah Stated Preference Method. Metode pengolahan data untuk praktikum ini menggunakan Discrete Choice Model. Survey pada penelitian ini dilaksanakan pada Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia Angkatan 2017 dan 2018 yang berdomisili di Kecamatan Pesanggrahan, Kebayoran Lama, Cilandak, Pasar Minggu dan Jagakarsa Jakarta Selatan. Variabel yang berpengaruh dalam penelitian ini adalah waktu, harga, jarak, dan frekuensi. Hasil dari penelitian ini adalah tarif yang dapat diterima masyarakat

Transportation is important for humans to meet their daily needs, and even then it is made easier by the existence of public transportation. A good public transportation network will greatly support social functions in urban areas, as well as help to reduce congestion and pollution in the environment. The use of private transportation is increasing day by day, therefore, the government encourages the public to use public transportation. For this research, we will focus on the transportation used by University of Indonesia students in learning from home to the University of Indonesia Campus. The mode to be reviewed is a bus. The purpose of this research is to determine the proposed route and location of strategic stops based on the distribution of residences for University of Indonesia students using the QGIS application and to analyze what preferences affect University of Indonesia students in shifting the use of private transportation to using new modes of public transportation. The data collection method for this practicum is the Stated Preference Method. The data processing method for this practicum uses the Discrete Choice Model. The survey in this study was carried out on students of the Faculty of Engineering, University of Indonesia, Class 2017 and 2018 who live in Pesanggrahan, Kebayoran Lama, Cilandak, Pasar Minggu and Jagakarsa Districts, South Jakarta. The variables that influence this research are time, price, distance, and frequency. The results of this study are rates that are acceptable to the community"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syifa Farhani Ramadhan
"Guna menyediakan layanan yang dapat mempermudah mobilisasi untuk warga Kota Depok serta mengurangi kemacetan di kota tersebut, pemerintah Kota Depok merencanakan untuk menyediakan layanan berbasis rel Cibubur-Pondok Cina (LRT Cibubur-Pondok Cina). Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis faktor yang paling berpengaruh dalam menentukan potensi permintaan, menganalisis tarif yang paling sesuai, membuat model yang paling sesuai, dan menganalisis tingkat potensi permintaan dari penyelenggaraan LRT Cibubur-Pondok Cina. Metode analisis yng digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan model logit binomial dengan pembangunan fungsi utilitas melalui pendekatan analisis regresi logistik. Proses pengambilan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner dengan menggunakan metode survei Revealed Preference dan Stated Preference. Kuesioner tersebut kemudian diuji menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas. Data yang didapatkan dikelompokkan ke dalam beberapa kelompok data. Setiap kelompok data dilakukan uji korelasi dengan metode Rank Spearman dan dilakukan pula metode Stepwise untuk menentukkan variabel bebas yang masuk ke dalam pemodelan. Setelah itu, dilakukan proses pembentukan fungsi utilitas, uji kelayakan, dan uji validasi serta dilakukan pemilihan model terbaik. Berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan, diketahui bahwa variabel yang paling berpengaruh terhadap potensi perminataan LRT Cibubur-Pondok Cina adalah Biaya 1 Kali Perjalanan, Tarif LRT, dan Penghematan Waktu, dengan tarif yang paling sesuai menurut preferensi responden adalah sebesar Rp10.000,00. Model yang digunakan dalam menentukan potensi permintaan diantaranya U = -0.472 + 0.289X11, U = 5.944 - 1.503X16, dan U = 1.328 - 0.309X17. Potensi permintaan penyelenggaraan LRT Cibubur-Pondok Cina berdasarkan preferensi tarif sebesar Rp10.000,00 adalah 80.77%.

In order to provide services that can facilitate mobilization for Depok City residents and reduce congestion in the city, the Depok City government plans to provide Cibubur-Pondok Cina rail-based services (Cibubur-Pondok Cina LRT). This study aims to analyze the most influential factors in determining potential demand, analyze the most suitable tariff, create the most suitable model, and analyze the level of potential demand for the implementation of the Cibubur-Pondok Cina LRT. The analytical method used in this study is to use a binomial logit model with the construction of a utility function through a logistic regression analysis approach. The data collection process was carried out by distributing questionnaires using the Revealed Preference and Stated Preference survey methods. The questionnaire was then tested using validity and reliability tests. The data obtained were grouped into several data groups. Each group of data was tested using the Rank Spearman method and the Stepwise method was also used to determine the independent variables included in the modeling. After that, the process of forming a utility function, feasibility test, and validation test is carried out and the best model is selected. Based on the data processing that has been done, it is known that the variables that have the most influence on the potential demand for the Cibubur-Pondok Cina LRT are the Cost of 1 Trip, LRT Tarrifs, and Time Savings, with the most suitable tariff according to respondents' preferences being IDR 10,000.00. The models used in determining potential demand include U = -0.472+0.289X11, U = 5.944-1.503X16, and U = 1.328-0.309X17. The potential demand for the implementation of the Cibubur-Pondok Cina LRT based on tariff preferences of Rp10,000.00 is 80.77%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adib Kanafani
New York: McGraw-Hill, [1983;1983;1983, 1983]
711.7 KAN t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fabianus Dhanang Pradanta
"ABSTRAK
Tingkat kemacetan jalan di kota besar cenderung meningkat dari tahun ke tahun.
Kemacetan jalan tersebut menyebabkan model distribusi barang dengan satu
Distribution Center (DC) untuk melayani semua titik pengiriman dalam satu kota besar
belum tentu menjamin ketersediaan barang. Fluktuasi permintaan dan batasan waktu
penerimaan di titik pengiriman menjadi hal yang harus diperhitungkan dalam
menentukan kombinasi rute yang paling efisien. Penambahan sub-DC untuk melayani
beberapa titik pengiriman bisa merupakan satu solusi agar tidak terjadi stock out. Hanya
saja penambahan sub-DC cenderung akan menambah total biaya operasional, baik biaya
pengiriman maupun biaya penyimpanan barang. Untuk itu perlu optimasi penentuan
tambahan sub-DC yang mempunyai biaya paling efisien, termasuk meneliti sejauh mana
perkembangan kondisi kemacetan akan membuat pilihan tambahan sub-DC tepat atau
tidak. Model CVRPTW (Capacitated Vehicle Routing Problem with Time Window)
dijalankan menggunakan VRP Speadsheet Solver. Kasus nyata pengiriman barang di
Jakarta digunakan sebagai benchmark dan mengetes validitas model yang dibuat. Dari
hasil eksperimen, selain didapat rute optimal hasil perhitungan, penambahan sub-DC
tetap menambah biaya operasional total, namun bisa dipilih lokasi sub-DC yang
memberikan tambahan paling kecil dibanding lokasi yang lain. Namun dalam jangka
panjang, dengan kondisi kemacetan ekstrim, penambahan sub-DC ternyata memberikan
biaya total yang lebih efisien dibandingkan bila hanya ada satu DC untuk melayani
semua titik pengiriman barang.

ABSTRACT
The level of traffic congestion in big cities tends to increase from year to year. Traffic
congestion causes the distribution of goods model with one Distribution Center (DC) to
serve all delivery points in one big city not necessarily guarantee the availability of
goods. The demand fluctuations and acceptance time limits at the point of delivery are
the things that must be taken into account in determining the most efficient route
combinations. The addition of sub-DC to serve multiple points of delivery can be one
solution to avoid stock out. It is just that the addition of sub-DC tends to increase the
total operations cost, both shipping and storage costs. Therefore, it is necessary to
optimize the determination of sub-DC additions which have the most efficient cost,
including to examine the extent to which the development of congestion conditions will
make the sub-DC sub-appraisal correct or not. The CVRPTW (Capacitated Vehicle
Routing Problem with Time Window) model is run using VRP Spreadsheet Solver. The
real case of delivery of goods in Jakarta is used as a benchmark and test the validity of
the model created. From the experimental results, in addition to the optimal route of
calculation results, the addition of sub-DC still adds the total operational cost but can be
selected sub-DC location which gives the smallest addition compared to other locations.
However, in the long term, with extreme traffic congestion conditions, sub-DC
additions turn out to provide a more efficient total cost than if there was only one DC to
serve all points of delivery."
2018
T51276
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Niken Taufiqurrahman
"Kenaikan permintaan energi perlu didukung oleh suplai energi yang dapat ememnuhi permintaan. Adanya keterbatasan sumber daya energi dan keterbatasan kemampuan keuangan untuk sektor energi, maka perlu dilakukan perencanaan energi terpadu. Di sektor transportasi, faktor utama yang mempengaruhi permintaan BBM adalah kenaikan jumlah kendaraan dan pertumbuhan ekonomi. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi, diperkirakan permintaan energi akan terus meningkat. Secara umum metode proyeksi dibagi menjadi dua, proyeksi kualitatif dan proyeksi kuantitatif. Metode kuantitatif, yang menggunakan data historis dapat dikelompokan menjadi dua kategori model, yakni model deret waktu, atau time series dan model proyeksi asosiatif (Associative causal).
Dalam skripsi ini dipilih satu metode dari masing-masing model, dan satu metode ekonometri. Kabupaten Cianjur merupakan salah satu kabupaten di propinsi Jawa Barat yang sedang berkembang, meningkatkan laju perekonomiannya akibat perkembangan kegiatan pariwisata maupun usaha pertanian dan perkebunan, sehingga perlu dilakukan kajian mengenai tata niaga BBM yang terkait dengan moda transportasinya. Elastisitas permintaan premium terhadap pendapatan cukup tinggi di Kabupaten Cianjur, sebesar 5,5 hal ini berarti, dengan kenaikan PDRB berubah sebesar 1% maka kenaikan permintan akan berubah sebesar 5,5%. Untuk solar elastisitas sebesar 3,8.
Metode time series yang digunakan adalah metode linear dan eksponensial, diantar kedua metode itu, metode eksponensial yang paling baik. Dengan acuan data BBM nasional, metode regresi jamak dengan menggunakan variabel bebas jumlah kendaraan, PDRB, Panjang jalan, Panjang jalan aspal adalah metode yang paling baik menggambarkan proyeksi permintaan premium dan solar, sehingga untuk kabupaten Cianjur yang merupakan bagian dari BBM nasional metode ini pula yang terbaik, tentunya setelah didukung dengan data-data yang menunjang. Untuk analisis infrastruktur, dilakukan estimasi permintaan dan suplai klaster. Kabupaten Cianjur dibagi menjadi 3 Wilayah Pembangunan, WPU (Wilayah Pembangunan Utara) dibagi menjadi 3 klaster, klaster WPT (Wilayah Pembangunan Tengah) dan WPS (Wilayah Pembangunan Selatan). Penambahan SPBU baru dibutuhkan pada tahun 2017, dengan 1 SPBU di wilayah WPT dan pada tahun 2009, dengan 1 SPBU di WPS.

The increase of energy demand should be supported by the energy supply to fulfill the demand. Taken into consideration depletions of energy resources and limitation of financial ability for energy sector an integrated energy planning is needed. In transportation sector main factor that affect demand of fuel are vehicle and income, increasing in these variables, will increase demand of fuel. There are two general approaches to forecasting, quantitative forecasts and qualitative forecasts. Quantitative forecast use mathematical models that rely on historical data (time series model) and/or causal variables to forecast demands.
For this final assignment choosen one method for each time series and causal model, and also one econometric model. Cianjur district, is one of developing district West Java province, increasing rate of economy with support of farm and travel sector, its necessary to make study of fuel distribution relate with transportation sector Elasticity demand of premium is 5,5, it means increasing PDRB for 1% will caused demand increasing about 5,5%. For automotive diesel oil, the elasticity is about 3,8. Time series method, we use linear method and exponential method, between this two methods, exponential is better than linear method.
Based on fuel national data, regression method using four independent variables; total vehicles, PDRB, lenght of road, Lenght of good road, is the best method among all method, we can conclude that for Cianjur consumption which is a part of national consumption, the best method is regression too, of course after supported with appropriated data. For infrastructure analysis, cluster demand and supply estimation. Cianjur district consist of 3 Developing area, WPU (North developing area) divided into 3 cluster, WPT (Middle developing area), WPS (South developing area). New Fuel station, need on 2017, with 1 new fuel station at WPT and on 2009, with 1 new fuel station for WPS.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S49693
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hermawan
"Penggunaan gas bumi pada pasar domestik menunjukkan bahwa gas bumi belum digunakan secara optimal dan merata pada setiap sektor pengguna (industri rumah tangga usaha kecil dan transportasi). Perbandingan penggunaan gas bumi pada sektor industri mencapai lebih dan 98% sedangkan penggunaan gas bumi pada sektor rumah tangga kurang dan 2%. Kurangnya infrastruktur distribusi gas bumi ke lokasi calon pelanggan merupakan kendala pemanfaatan gas bumi. Di sisi Iain penggunaan BBM khususnya minyak tanah untuk rumah tangga yang sampai saat ini masih disubsidi menempati peringkat BBM dengan subsidi tertinggi. Berkaitan dengan hal tersebut maka dalam penulisan thesis ini direncanakan pengembangan pipa distribusi gas bumi dengan pola investasi yang berbasis analisa resiko dalam rangka penggunaan gas bumi sebagai energi pengganti BBM pada sektor rumah tangga dengan harapan dapat menurunkan subsidi pemerintah.
Langkah Iangkah yang dilakukan meliputi pengumpulan data, pengembangan model keekonomian, pembuatan disain jalur pipa distribusi dan pengolahan data itu sendiri serta hasil kajian Sebagai lokasi kapan dipilih beberapa perumahan yang terdapat di Kota Tangerang yaitu perumahan Batuceper Permai dan Polri di Poris, Poris Indah, Tarnan Poris, Taman Poris Gaga dan Cipondoh Makmur.
Dengan menggunakan perangkat lunak Oil and Gas Economic Model (OGEM) dilakukan perhitungan keekonomian pada lokasi terpilih diperoleh besaran biaya distribusi gas dan harga gas. Berdasarkan perkiraan penggunaan 1 liter minyak tanah Setara dengan penggunaan 0,6 m gas bumi maka diasumsikan harga Jual gas sebesar 0,6 kalinya. Dengan pendekatan harga beli minyak tanah oleh masyarakat sebesar Rp 2.700 per liter yang dianggap sebagai kemampuan daya beli gas menunjukkan bahwa masih diperlukan bantuan pendanaan dari Pemerintah untuk pembangunan pipa distribusi gas bumi masing masing lokasi terpilih yang berkisar antara 25% sampai dengan 60%.
Suatu proyek akan menarik bagi investor apabila mempunyai tingkat kepastian dalam penanaman modalnya sekurang kurangnya sebesar 80%. Dalam pembangunan pipa distribusi gas bumi untuk keperluan rumah tangga pada lokasi terpilih dengan menggunakan simulasi Crystall Ball dengan tingkat kepastian sekitar 80% menghasilkan IRR yang cukup tinggi yaitu sekitar 19% yang menunjukkan bahwa penanaman investasi menarik apabila harga sesuai keekonomian."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T21266
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nandita Mirhanty
"

Indonesia adalah negara kepulauan dengan lebih dari 17 ribu pulau. Makadari itu, laut memegang peran penting bagi transportasi. Program Toll Laut sudah di implementasikan untuk mendukung konektivitas transportasi pada negara kepulauan ini. Namun, beberapa masalah masih terlihat pada kabupaten kepulauan, sebagai contoh, Kabupaten Sumenep. Kabupaten Sumenep berlokasi di Jawa Timur dengan total 126 pulau. Terdapat 6 pulau besar di Kabupaten Sumenep, yaitu, Pulau Madura, Pulau Poteran, Pulau Masalembu, Pulau Sapudi, Pulau Ra`as, dan Pulau Kangean. Jenis kapal yang beroperasi di wilayah Kabupated Sumenep bervariasi dengan kapasitas dan ukuran yang berbeda beda. Hal ini mengakibatkan faktor muat penumpang dan pendapatan kapal yang tidak seimbang. Tujuan dari penelitian ini berhubungan dengan skema kapal penumpang di wilayah Kabupaten Sumenep dengan mengoptimalisasi sistem and mendesain skema yang paling efisien. Data akan di proses dan di kalkulasi menggunakan linear programmingdengan Excel Data Solver. Fungsi objektif dari persamaan linear adalah untuk memaksimalkan pendapatan bersih setiap tahunnya, dengan jumlah penumpang per kapal dan frekuensi per tahun sebagai konstrain. Ukuran dan kapasitas kapal di asumsikan sama untuk semua rute, ukuran kapal yaitu 258 GWT dengan 2 mesin utama dna kapasitas 180 penumpang. Setelah menganalisa data, rute dari Pelabuhan Kalianget menuju Pelabuhan Masalembu dan Pelabuhan Kalianget menuju Pelabuhan Talango tidak berubah, dikarenakan jarak Masalembu yang terlalu jauh dan jarak Poteran yang terlalu dekat. Menurut hasil kalkulasi, rute yang menghasilkan pendapat bersih paling tinggi adalah Model 2, dengan rute Pelabuhan Kalianget-Pelabuhan Sapudi-Pelabuhan Brakas-Pelabuhan Batu Gulok-Pelabuhan Sapeken. Model 2 akan dikombinasikan dengan rute menuju Pulau Masalembu dan Pulau Poteran. Sebagai hasil total dari pendapatan bersih adalah Rp. 6,323,084,797,-.


 

Indonesia is an archipelagic country with more than 17 thousand islands. Hence, sea holds an essential part for transportation. Maritime Highway Program is already implemented to connect this archipelagic nation. However, some problems are still seen in some regencies, for example, Sumenep Regency. Sumenep Regency is located in East Java and the total of 126 islands. There are 6 main islands in Sumenep Regency, which are Main Island of Sumenep, Poteran Island, Masalembu Island, Sapudi Island, Raas Island, and Kangean Island. The type of vessels operated on Sumenep are heterogeneous, means that the capacity and size are different between one route and another. This leads to unbalance load factor and revenue between each vessels. The objective of this research are mainly related to passenger ship transportation scheme in Sumenep Regency by optimizing the system and designing the most efficient passenger sea transportation scheme in Sumenep Regency. In which, will be processed and calculated using linear programming in Excel Data Solver. The objective function of the linear equation is to maximize the net revenue obtained per year, with number of passenger and the frequency per year as its constrains.  The size and capacity of the vessel are assumed to be homogeneous for all routes, which are 258 GWT vessel with two main engine and capacity of 180 passenger. After analysing the data, the routes from Kalianget Port to Port of Masalembu and Kalianget Port to Talango Port will not be changed since the distance is either too far or too close to the main port which makes it not feasible to be included in the same group as the other islands. Based on the calculation, the route that gives the biggest revenue is Model 2, where the route is from Kalianget Port-Port of Sapudi-Brakas Port-Batu Gulok Port-Port of Sapeken. Model 2 Routing Scheme is then combined with the route to Masalembu Island and Poteran Island. As a result the total revenue obtained from this optimization is Rp. 6,323,084,797,-.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abhirama Prima
"Dalam konteks manajemen logistik, perusahaan FMCG umumnya memiliki sejumlah besar transportasi, produk, dan distributor. Sejumlah besar distributor yang beroperasi secara terpisah memiliki potensi kesalahan informasi yang diberikan kepada perusahaan. Ada kebutuhan untuk sistem informasi logistik untuk mengintegrasikan informasi dan operasi secara real-time untuk menyelesaikan masalah dan membuat keputusan yang tepat dan cepat. Penggunaan teknologi informasi seperti Internet untuk aplikasi berbasis hal-hal semakin dibutuhkan untuk inovasi dalam pengembangan proses logistik karena dapat mempercepat proses dan mengurangi biaya. Namun, ada risiko dan tantangan dalam menerapkan teknologi IoT ke sistem termasuk sumber daya manusia, kemampuan teknologi dan, sehingga perusahaan harus menyiapkan biaya investasi untuk memenuhi kebutuhan penerapan teknologi baru. Penilaian kelayakan ekonomi diperlukan untuk menilai apakah investasi dapat menguntungkan perusahaan. Penelitian ini menggunakan perhitungan Net Present Value (NPV), Periode Payback (PP), Return on Investment (ROI), dan Profitability Index (PI).

In the context of logistics management, FMCG companies generally have a large amount of transportation, products, and distributors. A large number of distributors operating separately has the potential for misinformation provided to the company. There is a need for a logistics information system to integrate information and operations in real-time to solve problems and make the right and fast decisions. The use of information technology such as Internet of things-based applications is increasingly needed for innovation in the development of logistics processes because it can speed up processes and reduce costs. However, there are risks and challenges in applying IoT technology to the system including human resources, technological capabilities and, so companies must prepare investment costs to meet the needs of implementing the new technology. An economic feasibility assessment is needed to assess whether the investment can benefit the company. This study uses the calculation of Net Present Value (NPV), Payback Period (PP), Return on Investment (ROI), and Profitability Index (PI)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T55396
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rika David
"ABSTRAK
Laporan ini menguraikan analisis kepatuhan PT WS dalam melakukan kewajiban perpajakan Pajak Penghasilan Badan, pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 21 dan pemungutan Pajak Pertambahan Nilai PPN . Hasil analisis menunjukkan bahwa PT WS sudah patuh terhadap kewajiban pembayaran dan penyampaian SPT Tahunan Badan. Pihak pemberi penghasilan atas jasa yang diberikan PT WS tidak perlu memotong Pajak Penghasilan Pasal 23. Untuk kewajiban pemotongan pajak withholding tax , PT WS tidak berkewajiban untuk melakukan pemotongan atas Pajak Penghasilan Pasal 21 yang diterima pengemudi. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa PT WS belum patuh terhadap kewajiban memungut dan melaporkan PPN.

ABSTRACT
This report explains about compliance level analysis of PT WS in performing tax obligations of Corporate Income Tax, withholding of Article 21 Income Tax and the collection of Value Added Tax. The result of analysis shows that PT WS has complied with obligation of payment and submission of Annual Tax Return. The user of the services provided by PT WS shall not withhold the Income Tax of Article 23. For the obligation of withholding tax, PT WS shall not be liable to withhold the Income Tax on Article 21 which the driver receives. The results of the analysis also shows that PT WS has not complied with the obligation to collect and report the VAT."
2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah Afifah
"[ABSTRAK
Salah satu opsi manajemen risiko bagi perusahaan asuransi adalah dengan
membagi atau mentransfer risiko yang ditanggungnya kepada perusahaan
asuransi lain, yang disebut reasuransi. Konsep reasuransi ini memberikan banyak
keuntungan bagi perusahaan asuransi, sekaligus membebani perusahaan dengan
biaya tertentu. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor yang
memengaruhi kebutuhan jasa reasuransi pada perusahaan asuransi di Indonesia
dengan melihat aspek loss ratio, gearing ratio, tingkat debt to equity ratio,
volatilitas biaya klaim, volatilitas hasil investasi, jenis organisasi, dan konsentrasi
lini pertanggungan perusahaan. Dari hasil penelitian kepada perusahaan asuransi
kerugian sebanyak 64 perusahaan dari tahun 2010-2013, dapat ditarik kesimpulan
bahwa kebutuhan reasuransi: sebanding dengan tingkat loss ratio, volatilitas biaya
klaim, gearing ratio, dan ukuran perusahaan; berbanding terbalik dengan DER;
berbanding terbalik dengan derajat konsentrasi lini pertanggungan, dan
dipengaruhi oleh jenis organisasi perusahaan.

ABSTRACT
An option for risk management in insurance company is to transfer or divide their
risk to other insurance company, this called reinsurance. The concept of
reinsurance is very helpful for insurance company with some benefits, yet causes
some expenses. This study aimed to analyze what factors influence the demand of
reinsurance in Indonesia by considering loss ratio, gearing ratio, debt to equity
ratio, claim cost volatility, investment return volatility, organizational form, and
business concentration. From the study of 64 insurance company in Indonesia
during 2010 ? 2013, it can be concluded that the need of reinsurance is: in line
with degree of loss ratio, claim cost volatility, gearing ratio, and company?s asset;
inversely with DER and business concentration; also influenced by organizational
form.;An option for risk management in insurance company is to transfer or divide their
risk to other insurance company, this called reinsurance. The concept of
reinsurance is very helpful for insurance company with some benefits, yet causes
some expenses. This study aimed to analyze what factors influence the demand of
reinsurance in Indonesia by considering loss ratio, gearing ratio, debt to equity
ratio, claim cost volatility, investment return volatility, organizational form, and
business concentration. From the study of 64 insurance company in Indonesia
during 2010 ? 2013, it can be concluded that the need of reinsurance is: in line
with degree of loss ratio, claim cost volatility, gearing ratio, and company?s asset;
inversely with DER and business concentration; also influenced by organizational
form.;An option for risk management in insurance company is to transfer or divide their
risk to other insurance company, this called reinsurance. The concept of
reinsurance is very helpful for insurance company with some benefits, yet causes
some expenses. This study aimed to analyze what factors influence the demand of
reinsurance in Indonesia by considering loss ratio, gearing ratio, debt to equity
ratio, claim cost volatility, investment return volatility, organizational form, and
business concentration. From the study of 64 insurance company in Indonesia
during 2010 ? 2013, it can be concluded that the need of reinsurance is: in line
with degree of loss ratio, claim cost volatility, gearing ratio, and company?s asset;
inversely with DER and business concentration; also influenced by organizational
form.;An option for risk management in insurance company is to transfer or divide their
risk to other insurance company, this called reinsurance. The concept of
reinsurance is very helpful for insurance company with some benefits, yet causes
some expenses. This study aimed to analyze what factors influence the demand of
reinsurance in Indonesia by considering loss ratio, gearing ratio, debt to equity
ratio, claim cost volatility, investment return volatility, organizational form, and
business concentration. From the study of 64 insurance company in Indonesia
during 2010 ? 2013, it can be concluded that the need of reinsurance is: in line
with degree of loss ratio, claim cost volatility, gearing ratio, and company?s asset;
inversely with DER and business concentration; also influenced by organizational
form.;An option for risk management in insurance company is to transfer or divide their
risk to other insurance company, this called reinsurance. The concept of
reinsurance is very helpful for insurance company with some benefits, yet causes
some expenses. This study aimed to analyze what factors influence the demand of
reinsurance in Indonesia by considering loss ratio, gearing ratio, debt to equity
ratio, claim cost volatility, investment return volatility, organizational form, and
business concentration. From the study of 64 insurance company in Indonesia
during 2010 ? 2013, it can be concluded that the need of reinsurance is: in line
with degree of loss ratio, claim cost volatility, gearing ratio, and company?s asset;
inversely with DER and business concentration; also influenced by organizational
form., An option for risk management in insurance company is to transfer or divide their
risk to other insurance company, this called reinsurance. The concept of
reinsurance is very helpful for insurance company with some benefits, yet causes
some expenses. This study aimed to analyze what factors influence the demand of
reinsurance in Indonesia by considering loss ratio, gearing ratio, debt to equity
ratio, claim cost volatility, investment return volatility, organizational form, and
business concentration. From the study of 64 insurance company in Indonesia
during 2010 – 2013, it can be concluded that the need of reinsurance is: in line
with degree of loss ratio, claim cost volatility, gearing ratio, and company’s asset;
inversely with DER and business concentration; also influenced by organizational
form.]"
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>