Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 48086 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fina Dwi Putri
"Penelitian ini bertujuan untuk menemukan hubungan antara pengetahuan, sikap, norma subjektif, dan perceived behavioral control dalam mempredikasi intensi memeroleh vaksin HPV dan menggali penjelasan lebih dalam terkait jawaban partisipan terkait intensi memeroleh vaksin HPV dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan cross-sectional, non-experimental dan mixed-methods. Partisipan dalam penelitian yang mengisi kuesioner secara online dan memenuhi kriteria penelitian yaitu sebanyak 173 partisipan dan 6 partisipan diantaranya mengikuti wawancara mendalam untuk data kualitatif. Pengambilan data kuantitatif menggunakan alat ukur yang dikembangkan oleh Chiang dkk. (2016), Marlow dkk. (2013, dan Catalano dkk. (2017), selanjutnya data kualitatif didapatkan melalui wawancara semi-terstruktur. Data kuantitatif diolah dengan analisa statistik multiple regression dan data kualitatif diolah menggunakan pendekatan fenomenologis. Hasil analisis multiple regression menunjukkan bahwa pengetahuan, sikap, norma subjektif dan perceived behavioral control secara signifikan (R2 = 0,221, p<0,05) memprediksi intensi memeroleh vaksin HPV. Perceived behavioral control ditemukan sebagai prediktor yang signifikan (β=0,32, p<0,05). Terdapat faktor lain, seperti kebutuhan untuk melindungi pasangan, riwayat penyakit dalam keluarga, faktor biaya dan urgensi yang dapat mempengaruhi intensi memeroleh vaksin HPV. Dari hasil penelitian diharapkan tenaga kesehatan dan pihak terkait dapat lebih aktif mensosialisasikan informasi terkait HPV dan vaksin HPV terutama menyasar pada aspek personal, serta mempertimbangkan biaya pemerolehan vaksin HPV agar lebih terjangkau.

The purpose of this study was aimed to find the correlation between knowledge, attitude, subjective norm, and perceived behavioural control in predicting intention to receive HPV vaccine and explore the evidences concerning intention to receive HPV vaccine and the factors influencing them. The methods that were used in this study consist of cross-sectional, non-experimental, and mixed-methods approaches. A total of 173 qualified participants took part in this study by answering online questionnaire and six participants were selected for an interview to obtain qualitative data. The technique of collecting quantitative data were using the measuring instrument developed by Chiang et al. (2016), Marlow et al. (2013), and Catalano et al. (2017), then the qualitative data were obtained through semi-structured interview. Quantitative data processed by using multiple regression analysis and qualitative data were prepared using phenomenologist approach. The result of multiple regression analysis showed that knowledge, attitude, subjective norm, and perceived behavioural control significantly able to predict people’s intention to receive HPV vaccine (R2 = 0.221, p < 0.05). Perceived behavioural control was found as a significant predictor (β = 0.32, p < 0,05). There were also other factors, for instance, the need to protect the spouse, family health record, expenditure factor, and urgency, which able to affect the intention to receive HPV vaccine. From the result of this study, the health personnel and those who related were expected to be more active in socialising the information related to the HPV and the HPV vaccine especially to personal aspect, and also to consider the cost to receive the vaccine to be more affordable for the unfortunates."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amelia Citra Kirana
"Infeksi human papillomavirus (HPV) merupakan salah satu penyakit menular seksual yang paling umum terjadi dan dapat menimbulkan berbagai beban kepada individu yang telah aktif secara seksual. Vaksin HPV yang sudah terbukti efektif dalam mencegah infeksi HPV masih memiliki tingkat penggunaan yang rendah di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh pengetahuan, sikap, dan norma subyektif terhadap intensi memeroleh vaksin HPV. Intensi seringkali diteliti sebagai salah satu hal yang dapat mewakili tingkah laku di masa mendatang. Partisipan dalam penelitian ini adalah perempuan dan laki-laki Indonesia berusia 18 hingga 26 tahun (N=380, M=21,34, SD=1,99). Partisipan menyelesaikan survei daring yang disusun menggunakan alat ukur yang sebelumnya digunakan oleh Catalano dkk. (2017), Chiang dkk. (2016), dan Marlow dkk. (2013). Hasil analisis multiple regression menemukan bahwa pengetahuan, sikap, dan norma subyektif dapat memengaruhi intensi secara signifikan (R2= 0,53, p>0,01). Norma subyektif ditemukan menjadi variabel prediktor yang paling kuat memengaruhi intensi β=0,54, p<0,01), yang kemudian diikuti oleh sikap β=0,32, p<0,01) dan pengetahuan (β=0,10, p<0,05). Partisipan ditemukan rata-rata memiliki pengetahuan yang rendah, sikap yang positif, norma subyektif yang positif, dan intensi yang sedang untuk memeroleh vaksin HPV dalam 12 bulan mendatang. Kesimpulan dari penelitian ini adalah intervensi dan promosi kesehatan seksual terkait vaksinasi HPV sebaiknya dilakukan dengan mempertimbangkan target populasi nasional yang tidak hanya berdasarkan usia, namun juga menyasar orang tua, tokoh agama, dan orang-orang berpengaruh lainnya.

As one of the most common sexually transmitted disease, human papillomavirus (HPV) infection can cause various burdens to many sexually active individuals. Despite the effectiveness of HPV vaccine in mitigating the risk of HPV infection, its uptake rate in Indonesia is low. The objective of this study was to examine the effects of knowledge, attitude, and subjective norm on intention to obtain the HPV vaccine. Intention has been studied as a proxy of future behavior. Indonesian male and female aged 18 to 26 years old (N=380, M=21.34, SD=1.99) completed an online survey adapted from Catalano et al. (2017), Chiang et al. (2016), and Marlow et al. (2013). Using multiple regression analysis, knowledge, attitude, and subjective norm were found to be significant predictors of intention (R2= 0.53, p<0.01). Subjective norm was found to be the strongest predictor of intention (β=0.54, p<0.01), followed by attitudeβ=0.32, p<0.01) and knowledge (β=0.10, p<0.05). On average, the participants were found to have a low knowledge, positive attitude, positive subjective norm, and moderate intention to obtain HPV vaccine in the next 12 months. It was concluded that future intervention and promotion programs to increase HPV vaccination rate in Indonesia should consider targeting national population that not only based on age, but also include parents, religious leaders, and other influential people."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bramantya Wicaksana
"Latar belakang: Orang dengan HIV (ODHIV) termasuk dalam populasi risiko tinggi untuk terjadi COVID-19 derajat berat. Vaksinasi merupakan salah satu modalitas penting dalam melawan penyakit ini akibat ketiadaan terapi yang efektif.
Tujuan: Mengetahui intensi penerimaan vaksin COVID-19 pada orang dengan HIV berbasis integrated behavior model.
Metode: Penelitian ini melalui dua fase,kualitatif dan kuantitatif. Pada fase kualitatif, kuesioner berbasis IBM dibuat berdasarkan hasil in-depth interview. Penelitian dilakukan di RS Cipto Mangunkusumo, RS Kramat 128, dan RS Kanker Dharmais dari September sampai Desember 2021. Kriteria inklusi adalah ODHIV ≥ 18 tahun dan eksklusi tidak dapat membaca atau menulis dan tidak mengisi kuesioner secara lengkap pada bagian IBM. Pengambilan data berbasis kertas atau dalam jaringan dengan metode acak sederhana. Analisis korelasi dan regresi linier dengan SPSS 25.
Hasil: Dari total 470 partisipan, 75,6% pasien ingin melakukan vaksin. Model yang telah dibuat dapat menjelaskan 43,4% varians pada intensi untuk melakukan vaksinasi COVID-19 pada ODHIV (adjusted R2 = 0,434). Sebagai tambahan, determinan yang bermakna adalah sikap instrumental (B = 0,006, p < 0,05), norma yang dirasakan (B = 0,026, p < 0,01), dan kendali yang dirasakan (B = 0,019, p = 0,008).
Kesimpulan: Integrated Behavior Model dapat memprediksi intensi ODHIV untuk melakukan vaksinasi COVID-19.

Background: People Living with HIV (PLHIV) are considered a high-risk population for severe COVID-19. Vaccination is an important modality in combating this disease due to the lack of effective therapies.
Objective: To determine the intention of COVID-19 vaccine acceptance among people with HIV based on the Integrated Behavior Model (IBM).
Method: This study went through two phases, qualitative and quantitative. In the qualitative phase, an IBM-based questionnaire was developed based on the results of in- depth interviews. The research was conducted at Cipto Mangunkusumo Hospital, Kramat 128 Hospital, and Dharmais Cancer Hospital from September to December 2021. Inclusion criteria were PLHIV ≥ 18 years old, and exclusion criteria were individuals who were unable to read or write and did not complete the IBM questionnaire fully. Data collection was done on paper or online using a simple random sampling method. Correlation and linear regression analyses were performed using SPSS 25.
Results: Out of a total of 470 participants, 75.6% of patients expressed the intention to receive the vaccine. The developed model could explain 43.4% of the variance in the intention to receive the COVID-19 vaccination among PLHIV (adjusted R2 = 0.434). Additionally, significant determinants were instrumental attitude (B = 0.006, p < 0.05), perceived norm (B = 0.026, p < 0.01), and perceived control (B = 0.019, p = 0.008).
Conclusion: The Integrated Behavior Model (IBM) can predict the intention of PLHIV to receive the COVID-19 vaccination.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Danifa Vanesia Purwanto
""ABSTRAK
"
Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi intensi wirausaha mahasiswa menggunakan teori perilaku yang direncanakan. Dalam teori ini, intensi seseorang dapat diukur dengan tiga indikator yaitu sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan persepsi kendali perilaku. Penelitian ini juga memprediksi intensi berwirausaha dengan membandingkan dua fakultas yang memiliki latar belakang pendidikan yang berbeda. Sampel penelitian adalah mahasiswa tingkat akhir FEB UI dan mahasiswa tingkat akhir FIB UI. Secara keseluruhan, hasil penelitian memperlihatkan bahwa dengan latar belakang pendidikan yang berbeda ditemukan perbedaan intensi wirausaha pada kedua fakultas tersebut. Faktor sikap terhadap perilaku dan persepsi kendali perilaku juga berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap intensi berwirausaha mahasiswa FEB UI dan FIB UI. Norma subjektif tidak memiliki pengaruh terhadap intensi berwirausaha mahasiswa FEB UI dan FIB UI.
"hr>"
"b>ABSTRACT
"
This researchs aims to predict students entrepreneurial intentions by applying TPB The Theory of Planned Behavior . In TPB framework, intention is a function of three antecedent which is attitudes toward behavior, subjective norms, and perceived behavioral control. This research also predict entrepreneurial intentions by making comparative analysis among different group of students with different educational backgroud. Sample of this study is final year students of Economic and Business faculty and Cultural Sciences faculty. Overall, the results showed that with the different of educational background theres is a differences of entrepreneurial intentions in both faculties. Student rsquo s attitude toward behavior and perceived behavioral control positively affects entrepreneurial intentions. Then, subjective norms doesn rsquo t have positive affect towards student rsquo s entrepreneurial intentions."
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tarinadiyya Shaliha
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas pengaplikasian model Theory of Planned Behavior untuk memprediksi intensi perilaku remaja terhadap pola makan sehat. Pengumpulan data dilakukan melalui survey kepada 230 siswa berusia 12-18 tahun di sebuah sekolah di Jakarta Selatan. Hasil penelitian menemukan bahwa persepsi kendali perilaku diikuti dengan sikap terhadap pola makan sehat adalah faktor terpenting dalam memprediksi intensi perilaku. Pola makan sehat dianggap sangat diperlukan dan berguna, selain cukup enak dan menarik. Keluarga dan guru merupakan agen sosialisasi yang paling berpengaruh. Hasil penelitian diharapkan dapat memberi informasi bagi pendidik dan otoritas publik maupun pemasar dalam merencanakan strategi komunikasi dan menciptakan kesadaran bagi agen sosialisasi dalam perannya untuk mendorong remaja menjalankan perilaku pola makan sehat.

ABSTRACT
The purpose of the study was to apply the theory of planned behavior to predict adolescents? behavioral intention for healthy eating. A sample survey of 230 students aged 12-18 years was conducted in a school in South Jakarta. Perceived behavioral control followed by attitudes were the most important factors in predicting behavioral intention. Healthy eating was perceived to be desirable and useful, and, to a lesser extent, interesting and enjoyable. Family and teachers were influential socialization agents. The results may inform educators and policy makers in designing health communication campaigns, particularly in making socializing agents aware of their role in encouraging healthy eating behaviors in adolescents."
2013
S46353
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Raihan Dwisatria
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari faktor hubungan hotel syariah dengan pengunjungnya yakni attitude, subjective norms, perceived behavioral control, moral reflectiveness, dan conscientiousnessterhadap intensi mengunjungi hotel syariah tersebut dan pengaruh mediasi dari attitudeterhadap pengaruh moral reflectiveness dan conscientiousness terhadap visit intention hotel syariah serta penelitian ini dilakukan pada hotel syariah di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode linear multiple regression menggunakan SPSS 22 dengan data primer yang dikumpulkan peneliti melalui kuesioner yang disebar di internet. Penelitian ini menemukan bahwa attitude, subjective norms, dan perceived behavioral control memiliki pengaruh positif terhadap intensi mengunjungi hotel syariah. Penelitian ini juga menemukan bahwa moral reflectiveness dan conscientiousness tidak memiliki pengaruh terhadap intensi mengunjungi hotel syariah. Selanjutnya, attitude memediasi pengaruh moral reflectiveness dan conscientiousness terhadap visit intention hotel syariah.

This study aims to determine the effect of relationship between attitude, subjective norms, perceived behavioral control, moral reflectiveness, and conscientiousness towards visit intention of sharia hotel and effect of moral reflectiveness and conscientiousness towards attitude towards sharia hotel. This study used linear multiple regression using SPSS 22 by collecting data with online administered questionnaire. The results of this study show that attitude, subjective norms, dan perceived behavioral control has positive influence on sharia hotel visit intention. The results of this study also show that moral reflectiveness and conscientiousness has no effect on visit intentions. Moreover, Attitude mediate the influence of moral reflectiveness and conscientiousness on sharia hotel visit intention."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Dzar Ghiffari Rahman
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memprediksi faktor-faktor yang menjadi penentu niat untuk mengonsumsi makanan khas Sumatera Utara. Peneliti menggunakan pendekatan theory of planned behavior sebagai dasar penelitian yang dimodifikasi dengan mengikutsertakan faktor ciri-ciri kepribadian terkait makanan yaitu food neophobia dan food involvement. Dalam penelitian ini, food neophobia dimasukkan untuk menilai efek moderasi pada setiap hubungan pada model, kecuali pada food involvement. Pengumpulan data dilakukan secara kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner daring kepada Warga Negara Indonesia yang bukan merupakan penduduk asli Sumatera Utara. Diperoleh sebanyak 1.319 responden yang masuk ke dalam kriteria pada penelitian ini dan kemudian dilanjutkan ke tahap analisis data. Untuk menganalisa hubungan antar variabel, digunakan metode partial least square-structural equation modeling (PLS-SEM) dengan alat analisis SmartPLS 3.0. Ditemukan bahwa attitude, subjective norm, perceived behavioral control, dan food involvement secara signifikan dan positif memengaruhi niat untuk mengonsumsi makanan khas Sumatera Utara. Sedangkan efek moderasi dari food neophobia hanya ditemukan pada hubungan antara perceived behavioral control terhadap niat untuk mengonsumsi makanan khas Sumatera Utara. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai pengetahuan tambahan bagi pebisnis kuliner terutama yang menyediakan hidangan khas daerah Sumatera Utara, Pemerintah Daerah, dan juga Kementerian Pariwisata agar dapat menentukan strategi yang tepat sehingga meningkatkan minat konsumen Indonesia untuk mengonsumsi makanan khas Sumatera Utara.

The purpose of this study is to predict the factors that determine intention to consume Sumatera Utara food. The researcher used the theory of planned behavior approach as the basis method and modified research by including food-related personality traits, food neophobia and food involvement. In this study, food neophobia was included to assess the moderating effects of each relationship in the model, except for food involvement. Data collection is carried out quantitatively by distributing online questionnaires to Indonesian citizens who are not Sumatera Utara people. There were 1,319 respondents who matched the criteria in this study and then proceeded to the data analysis stage. To analyze the relationship between variables, the partial least square-structural equation modeling (PLS-SEM) method is used with the SmartPLS 3.0 analysis tool. It was found that attitude, subjective norms, perceived behavioral control, and food involvement significantly and positively influenced the intention to consume Sumatera Utara food. While the moderating effect of food neophobia was only found in the relationship between perceived behavioral control and the intention to consume Sumatera Utara food. The results of this study can be used as additional insights for culinary businesses (especially those that provide Sumatera Utara food), Regional Government, and the Ministry of Tourism in order to determine the right strategy to increase the intention of Indonesian consumers to consume Sumatera Utara food."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Suhaeri
"Di negara berkembang kanker mulut rahim merupakan pembunuh nomor satu. Infeksi Human Papillomavirus (HPV) diketahui memiliki hubungan dengan insidensi kanker mulut rahim. HPV dikelompokkan menjadi high risk dan low risk berdasarkan kemampuannya menimbulkan kanker mulut rahim. Dari studi epidemiologi diketahui bahwa di Indonesia HPV yang termasuk high risk adalah HPV-16, -18, dan -52. Untuk menekan insidensi kanker mulut rahim diperlukan tindakan pencegahan berupa vaksinasi menggunakan Chimeric Virus-Like Particle (cVLP) yang merupakan pengembangan Virus-Like Particle (VLP) dengan mensubstitusikan epitope dari protein L1 HPV-18 dan -52 pada protein L1 HPV-16. Prediksi epitope T cell dilakukan dengan server MULTIPRED, sedangkan epitope B cell dengan server Conformational Epitope Prediction (CEP). Visualisasi data struktur protein L1 HPV-16, berupa Protein Data Bank (PDB), serta posisi epitope yang disubstitusikan dilakukan dengan software Swiss-Pdb Viewer (DeepView). Didapat dua sekuen vaksin cVLP yang kemudian diuji kesamaan strukturnya dengan struktur protein L1 HPV-16 native melalui BLAST pada database PDB. Hasil BLAST menunjukkan tingkat kesamaan sebesar 96% dan 94%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
S30260
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dedy Sugiono
"Kanker mulut rahim merupakan kanker yang menempati urutan kedua di dunia dan pertama di negara berkembang, termasuk di Indonesia. Insidensi kanker ini diketahui memiliki keterkaitan yang erat dengan infeksi Human Papillomavirus (HPV). Tipe HPV sendiri berdasarkan kemampuannya dalam menginduksi kanker mulut rahim digolongkan menjadi low-risk dan high-risk HPV. Di Indonesia, tipe HPV yang bersifat high-risk adalah tipe 16, 18, dan 52. Untuk menekan insidensi kanker mulut rahim di Indonesia, perlu dirancang vaksin chimeric Virus-Like Particle (cVLP) yang bersifat polyvalent dengan cara mensubstitusikan epitope dari protein L1 HPV-18 dan -52 pada backbone protein L1 HPV-16. Prediksi epitope T-cell dilakukan melalui server MULTIPRED, sedangkan untuk epitope B-cell dilakukan melalui server Conformational Epitope Prediction (CEP). Dari prediksi epitope T-cell dan B-cell, didapatkan empat rancangan sekuen vaksin yang dari pengujian similaritas sekuen terhadap protein L1 HPV-16 native melalui BLAST, keempatnya menghasilkan 96% identity. Keempat sekuen vaksin kemudian diprediksi struktur tersiernya melalui homology modelling dengan menggunakan viewer molekuler DeepView/Swiss-Pdb Viewer 3.7 dan server Swiss-Model. Struktur hasil homology modelling kemudian dievaluasi melalui Ramachandran Plot. Hasil evaluasi menunjukkan kualitas keempat struktur vaksin baik, sehingga kemudian keempat struktur vaksin diuji similaritas struktur tersiernya dengan protein L1 HPV native pada database Protein Data Bank (PDB) melalui VAST. Hasil VAST menunjukkan bahwa keempat vaksin memiliki nilai RMSD yang sama yakni 0,1 ?; sehingga dapat dikatakan keempat vaksin secara struktural sama dengan protein L1 HPV-16 native."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Badan penerbit FKUI, 2013
616.911 INF
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>