Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 166078 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fauziah Media Rahmawati
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan social support dan resiliensi dengan distres psikologis pada mahasiswa di Indonesia. Responden dalam penelitian ini merupakan mahasiswa berusia 18-25 tahun. Fenomena distres psikologis pada mahasiswa disebabkan oleh banyaknya tuntutan yang dibebankan pada mahasiswa dan sulitnya mencari sumber materi perkuliahan yang akan diikuti serta padatnya jadwal perkuliahan, sehingga untuk mengatasi hal tersebut diperlukan social support dan resiliensi bagi mahasiswa. Meski demikian, distres psikologis pada mahasiswa masih sering terjadi dan memiliki urgensi yang tinggi untuk diperhatikan dan diatasi. Penelitian terdahulu telah menemukan adanya interaksi resiliensi dalam pengaruh dukungan sosial terhadap penurunan tingkat distres psikologis.
Tipe penelitian kuantitatif dengan menggunakan tiga skala penelitian dalam pengambilan data yaitu MSPSS mengukur social support, HSCL-25 mengukur distres psikologis, dan CD-RISC untuk resiliensi. Teknik accidental sampling dengan pengambilan data secara online sebanyak 417 responden dengan hasil bahwa social support dan resiliensi berpengaruh signifikan terhadap distres psikologis. Implikasi penelitian yakni bagi mahasiswa untuk lebih menjalin komunikasi dengan teman, keluarga dan orang di sekitar agar mendapat dukungan sosial yang baik dan akan berdampak pada ketahanan mahasiswa dalam menghadapi setiap masalah sehingga distres psikologis akan menurun

This study aims to determine the relationship between social support and resilience with psychological distress in Indonesian students. Respondents in this study were students aged 18-25 years. The phenomenon of psychological distress in students is caused by the many demands placed on students and the difficulty of finding the source of the subject matter to be followed and the busy lecture schedule, so that to overcome this, it requires social support and resilience to students. Even so, psychological distress in students is still common and has a high urgency to be noticed and overcome.
This type of quantitative research uses three research scales in data collection, namely MSPSS to measure social support, HSCL-25 to measure psychological distress, and CD-RISC for resilience. The accidental sampling technique used online data collection was 422 respondents with the result that social support and resilience had a significant effect on psychological distress. The research implication is for college students to better communicate with friends, family and people around them in order to get good social support and will have an impact on student resilience in facing every problem so that psychological distress will decrease
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vira Andalusita Mulyaningrum
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara distres psikologis dan perceived social support pada mahasiswa. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode kuantitatif. Partisipan dalam penelitian ini adalah 1024 mahasiswa di Indonesia usia 18-25 tahun yang terdiri dari 727 orang perempuan 71 dan 297 orang laki-laki 29 . Distres psikologis diukur menggunakan Hopkins Symptom Checklist ndash; 25 HSCL-25 dan perceived social support diukur menggunakan Social Provisions Scale SPS .
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang negatif dan signifikan antara distres psikologis dan perceived social support pada mahasiswa r = -0,270, p = 0,000, signifikan pada LoS 0,01 . Artinya, semakin tinggi distres psikologis pada mahasiswa, semakin rendah perceived social support yang dimilikinya.

This research aimed to investigate the relationship between psychological distress and perceived social support among college students. This research was conducted using quantitative method. The participants of this research were 1024 college students in Indonesia aged 18 25 years old which consisted of 727 female 71 and 297 male 29 . Psychological distress was measured using Hopkins Symptom Checklist ndash 25 HSCL 25 and perceived social support was measured using Social Provisions Scale SPS .
The result of this research showed that there was a significant negative correlation between psychological distress and perceived social support among college students in Indonesia r 0,270, p 0,000, significant at LoS 0,01 . It means that the higher psychological distress, the lower perceived social support among college students.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S66357
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dito Aryo Prabowo
"Mahasiswa merupakan populasi dengan karakteristik perkembangan yang rentan terhadap distres psikologis karena tuntutan sosial dan diri yang berada di sekitarnya. Bentuk tekanan yang dapat menjadi keadaan yang menyulitkan, dapat menghasilkan faktor protektif yang diistilahkan sebagai resiliensi untuk membantu individu menghadapi kesulitan. Penelitian ini merupakan bagian dari payung penelitian psychological distress, dengan menggunakan tipe penelitian kuantiatif dengan desain korelasional, yang bertujuan untuk mencari hubungan antara distres psikologis dan resiliensi. Dua buah kuesioner digunakan untuk pengambilan data, yakni HSCL-25 untuk mengukur distres psikologis dan CD-RISC 10 untuk mengukur resiliensi. Menggunakan teknik convenience sampling dengan metode pengambilan data online dan offline dan uji statistik, dari 1024 respon didapatkan hasil bahwa r = -0,244, n = 1024, p < 0,01, two tailed. Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat resiliensi, maka semakin rendah tingkat distres psikologis mahasiswa.

Students may viewed as population characterized as vulnerable to psychological distress due pressures from self and society. However, the distressful nature of life events can enhance protective factors, named as resilience, to help them overcome the situations. As a part of psychological distress research, this research aims to seeks relationship between psychological distress and resilience among college students, with quantiative method and correlational study design. 1024 responses of two scales measure psychological distress with HSCL 25 and resilience with CD RISC 10, collected in online and offline responses with convenience sampling techniques. From statistical result, obtained r 0,244, n 1024, p 0,01, two tailed, means that as resilience level increased, psychological distress level may decreased.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S66460
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Auliana Tantya Puspa
"Penelitian terkini menunjukkan bahwa masa transisi menjadi mahasiswa merupakan masa yang penuh tekanan. Berdasarkan penelitian terdahulu, distress berhubungan dengan Perceived Social Support (PSS) di mana semakin tinggi PSS maka berhubungan dengan distres yang rendah. Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara distress psikologis dengan PSS pada mahasiswa baru Universitas Indonesia angkatan 2018 dan melihat sumber manakah yang memiliki hubungan paling kuat dengan distres. Partisipan berjumlah 269 mahasiswa baru UI. Penelitian ini menggunakan Self Report Questionnaire (SRQ) 20 untuk mengukur distres psikologis dan Multidimensional Scale of PSS (MSPSS) untuk mengukur PSS. Hasil menjukkan terdapat hubungan yang negatif antara kedua variabel tersebut dan keluarga merupakan sumber PSS yang memiliki hubungan paling kuat dengan distres psikologis. Hasil lain yang didapatkan adalah perempuan memiliki tingkat distres yang lebih tinggi dibanding laki-laki.

Recent studies shows that the period of being an undergraduate were full of pressure. Based on previous research, unpleasant stress, also called distress, is related to Perceived Social Support (PSS). This research was conducted to examine relationship between psychological distress and PSS among first year undergraduates of Universitas Indonesia. The participants were 269 first year undergraduate of UI. This study uses Self Report Questionnaire (SRQ) 20 to assess psychological distress and Multidimensional Scale of PSS (MSPSS) to assess PSS. The results show that there is significant negative relationship between that two variables, and also indicates that PSS from family has the strongest correlation with PSS. The result also show that women has higher level of stress than men."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Inaya Aafiya Khairunissa
"Meskipun mahasiswa telah mempersepsikan dukungan sosial yang berasal dari berbagai sumber, distres psikologis pada mahasiswa masih sering terjadi dan memiliki urgensi tinggi untuk diperhatikan dan diatasi. Perceived social support sebagai faktor sosial memengaruhi distres psikologis pada individu melalui persepsi bahwa dirinya dicintai, dipedulikan dan dihargai oleh orang lain sehingga individu merasa lebih percaya diri dalam mengatasi stresor. Self-compassion sebagai proses kognitif yang berperan dalam penilaian positif terhadap stresor melalui pemberian belas kasih dan kepedulian pada diri sendiri. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 416 mahasiswa berstatus aktif dalam rentang usia antara 18 hingga 25 tahun. Variabel distres diukur menggunakan Hopkins Symptom Checklist (HSCL), perceived social support diukur menggunakan Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS) dan self-compassion menggunakan Self-Compassion Scale (SCS). Analisis utama regresi linear berganda untuk mengetahui pengaruh perceived social support dan self-compassion terhadap distres psikologis. Hasil penelitian menemukan bahwa terdapat pengaruh positif yang signifikan dari perceived social support terhadap distres psikologis dan terdapat pengaruh negatif yang signifikan dari self-compassion terhadap distres psikologis

Although students have received social support from various sources, psychological distress on students is still common and has a high urgency to be noticed and overcome. Social support as a social factor influences psychological distress in individuals through the belief that they are loved, cared for and valued by others so that individuals feel more confident in dealing with stressors. Self-compassion as a cognitive process plays a role in positive appraisal of stressors through giving compassion and self-care. Participants in this study were 416 active status students in the age range between 18 to 25 years. Distress variables are measured using the Hopkins Symptom Checklist (HSCL), social support is measured using the Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS) and self-compassion using the Self-Compassion Scale (SCS). The main analysis of multiple linear regression is to determine the influence of social support and self-compassion on psychological distress. The results found that there was a significant positive effect of social support on psychological distress and there was a significant negative effect of self-compassion on psychological distress."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Fhaatma Thaib
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat moderasi self-efficacy terhadap hubungan perceived social support dan distres psikologis pada mahasiswa. Responden dalam penelitian ini merupakan mahasiswa berusia 18-25 tahun yang berjumlah 519 orang, terdiri dari 394 orang perempuan (71%) dan 125 orang laki-laki (29%) dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang negatif dan signifikan antara perceived social support dan distres psikologis (r=-0,283, p<0,001). Melalui analisis lebih lanjut, ditemukan bahwa terdapat efek moderasi self-efficacy tehadap hubungan perceived social support dengan distres psikologis pada mahasiswa. Perceived social support yang bersumber dari keluarga ditemukan sebagai prediktor penurunan distres psikologis yang lebih utama dibanding teman dan significant others. Implikasi penelitian ini sebagai rujukan intervensi dan penelitian lebih lanjut terkait distres psikologis pada mahasiswa.

This study was conducted to examine the moderating effect that can be given by
self-efficacy towards the relationship of perceived social support with
psychological distress among college students. Respondents in this study were
students aged 18-25 years, totaling 519 people, consisting of 394 women (71%)
and 125 men (29%) from various universities in Indonesia. The result indicated
negative and significant correlation between perceived social support and
psychological distress (r=-0,283, p<0,001). Through further analysis, it was found
that there is a moderating effect that can be given self-efficacy towards the
relationship of perceived social support with psychological distress among college
students. Perceived social support from family was a better predictor of reducing
psychological distress than friends and significant others. The implications of the
study as a reference for further intervention and research related to psychological
distress in college students.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Rachmawati
" ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara distres psikologis dan optimisme pada mahasiswa. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif kepada 1024 mahasiswa aktif di seluruh Indonesia. Teknik pengambilan sampel yang dilakukan adalah convenience sampling. Instrumen yang digunakan untuk mengukur distres psikologis adalah Hopkins Symptoms Checklist-25 HSCL-25 . Sementara itu, instrumen yang digunakan untuk mengukur optimisme adalah Life Orientation Test-Revised LOT-R . Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara distres psikologis dan optimisme r = 0,303, N = 1024, p < 0,01, two-tails . Hasil analisis data demografis menunjukkan bahwa jenis kelamin memengaruhi optimisme dan status pernikahan dapat memengaruhi distres psikologis.
ABSTRACT This research was conducted in order to seek the relationship between psychological distress and optimism among college students. Quantitative research method was conducted to 1024 active college students in Indonesia. The sampling technique used was convenience sampling. The instrument used to measure psychological distress was Hopkins Symptom Checklist 25 HSCL 25 . Meanwhile, the instrument used to measure optimism was Life Orientation Test Revised LOT R . The result indicated negative and significant relationship between psychological distress and optimism r 0,303, N 1024, p 0,01, two tails . Demographic data analysis revealed that gender influences optimism and marriage status influenced psychological distress."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S66643
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faradiella Damaputri
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara distres psikologis dan hardiness pada mahasiswa. Responden dalam penelitian ini merupakan mahasiswa yang berjumlah 1962 orang dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Pengambilan data dilakukan menggunakan alat ukur Hopkins Symptom Checklist-25 HSCL-25 untuk mengukur distres pikologis dan Dispositional Resilience Scale 15-Revised DRS 15-R untuk mengukur hardiness. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara distres psikologis dan hardiness r=-0,252, n=1962.

This study was conducted to examine the correlation between psychological distress and hardiness among college students. Respondents in this study were 1962 students from various colleges in Indonesia. The data were collected using Hopkins Symptom Checklist 25 HSCL 25 to measure psychological distress and Dispositional Resilience Scale 15 Revised DRS 15 R to measure hardiness. The result indicated there is a significant negative correlation between psychological distress and hardiness r 0,252, n 1962, p"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S67087
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arabella Aghnia Zahirah
"Semakin banyak individu yang meneruskan pendidikan ke perguruan tinggi dan tentunya memasuki perguruan tinggi memiliki tantangan akademis tersendiri. Tantangan tersebut dapat menjadi sumber distres psikologis yang berpotensi menghambat penyesuaian akademis mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran perceived social support pada hubungan antara distres psikologis dan penyesuaian akademis. Partisipan dalam penelitian ini merupakan mahasiswa tahun pertama yang memiliki rentang usia 18-22 tahun (N = 414). Analisis moderasi dilakukan dengan menggunakan Hayes' PROCESS. The Kessler 10-item questionnaire (K10), The Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS), dan Student Adjustment to College Questionairre (SACQ) digunakan untuk mengukur distres psikologis, perceived social support, dan penyesuaian akademis. Hasil penelitian menemukan bahwa distres psikologis memiliki hubungan negatif yang signifikan dengan penyesuaian akademis. Perceived social support dari teman ditemukan memoderasi hubungan antara distres psikologis dan penyesuaian akademis namun hal yang sama tidak ditemukan pada perceived social support dari keluarga dan significant others. Dengan demikian, membangun jaringan sosial dengan teman di perguruan tinggi dapat meningkatkan penyesuaian akademis mahasiswa baru.

Pursuing a higher education becomes increasingly popular however, entering university comes with its own academic challenges which can be a source of psychological distress that can potentially hinder students academic adjustment. This study aims to examine the role of perceived social support in moderating the relationship between psychological distress and academic adjustment. The respondents of this study are 414 first-year college students between the ages of 18 to 22 year old. To examine the moderating role of perceived social support, Hayes' PROCESS was used. The Kessler-10 Item Questionnaire (K10), The Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS), and Student Adjustment to College Questionnaire (SACQ) were used to measure psychological distress, perceived social support, and academic adjustment respectively. The results of this study show that psychological distress has a significant correlation with academic adjustment. Moreover, overall perceived social support does not moderate the relationship between the two variables. Conversely, perceived friends support is found to moderate the relationship between psychological distress and academic adjustment however, the same result was not found for perceived family and significant others support. The results imply that building peer network in university holds a significant role in first-year students' academic adjustment."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fathanah
"ABSTRAK
Menjadi mahasiswa merupakan kesempatan sekaligus tantangan bagi seseorang. Tantangan yang dialami cenderung lebih kompleks pada kelompok mahasiswa kurang beruntung, yaitu mahasiswa berlatar belakang ekonomi rendah. Berbagai tantangan yang dialami mahasiswa kurang beruntung di satu sisi berpotensi menyebabkan distres psikologis, sedangkan di sisi lain berpeluang meningkatkan resiliensi. Penelitian terdahulu menunjukkan inkonsistensi hubungan resiliensi dan distres psikologis yang mengindikasikan ada variabel lain yang dapat membantu menjelaskan korelasi antara resiliensi dan distres psikologis. Mindfulness memiliki korelasi positif dengan resiliensi dan korelasi negatif dengan distres psikologis, serta cenderung berkembang pada kelompok yang banyak terekspos tantangan hidup. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah mindfulness berperan sebagai mediator hubungan resiliensi terhadap distres psikologis pada mahasiswa kurang beruntung. Pengambilan data penelitian dilakuan dengan menyebarkan kuesioner distres psikologis HSCL-25 , resiliensi CD-RISC 10 , dan mindfulness FFMQ melalui google form. Data diperoleh dari 216 sampel mahasiswa Bidikmisi Perguruan Tinggi ldquo;X rdquo;, dimana Bidikmisi merupakan bantuan biaya pendidikan bagi mahasiswa berlatar belakang keluarga ekonomi rendah yang prestasi akademisnya baik. Analisis regresi berganda dengan SPSS menunjukkan mindfulness berperan sebagai mediator hubungan resiliensi terhadap distres psikologis ? = -0,479; p < 0,01 . Hasil penelitian dapat dimanfaatkan sebagai referensi untuk mengembangkan intervensi berbasis mindfulness untuk menunjang resiliensi dan menurunkan distres psikologis pada mahasiswa kurang beruntung.

ABSTRACT
Abstrak Abstract The challenges experienced in college life tend to be more complex among disadvantaged student, ie students with a low economic background. The challenges have the potential to cause psychological distress also increase resilience. Previous research has shown inconsistencies in resilience relationships and psychological distress which indicate there are other variables that may help explain the correlation between those variables. Mindfulness has a positive correlation with resilience and negative correlation with psychological distress and tends to develop in a group that is exposed to many life challenges. This study aims to see whether mindfulness acts as a mediator of resilience relationship to psychological distress in disadvantaged students. The research data were collected by distributing psychological distress questionnaires HSCL 25 , resilience CD RISC 10 , and mindfulness FFMQ through google form. Data obtained from 216 samples of University ldquo X rdquo Bidikmisi student, which Bidikmisi is an education tuition assistance for students with a low economic background of families with good academic achievement. Multiple regression analysis with SPSS showed mindfulness acting as a mediator of resilience relationship to psychological distress 0,479 p "
2018
T51119
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>