Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 111873 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Karina Widya Aisya
"Tujuan: Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh penyikatan pasta gigi dengan kandungan charcoal terhadap perubahan warna SIKMR yang mengalami diskolorasi akibat larutan kopi. Metode penelitian: Dua puluh empat spesimen Fuji II LC warna A3 berbentuk silinder (diameter 6 mm dan tebal 2 mm) dipolimerisasi menggunakan LEDMAX-Hilux selama 20 detik dengan iradiansi 800 mW/cm2. Spesimen direndam dalam akuades (37oC) selama 24 jam dan diukur warna awalnya dengan Colorimeter 3nh, NH 310. Spesimen direndam dalam larutan kopi (37oC) selama 7 hari, dibersihkan dengan ultrasonic cleaner, lalu diukur perubahan warnanya. Spesimen dibagi menjadi 3 kelompok (n=8) dengan penyikatan akuades, pasta gigi Colgate Total Professional CleanR, dan pasta gigi Colgate Total Charcoal Deep CleanR selama 4 menit 40 detik dengan beban 150 gram menggunakan sikat gigi elektrik Oral-B DB4010. Spesimen kemudian dibersihkan dengan ultrasonic cleaner dan diuji perubahan warnanya. Data dianalisis menggunakan uji One-Way ANOVA untuk menilai perbedaan perubahan warna
antarkelompok penyikatan. Hasil: Hasil menunjukkan SIKMR dengan penyikatan pasta gigi tanpa charcoal memiliki perubahan warna yang signifikan antara kelompok penyikatan akuades dan pasta gigi charcoal (p<0,5). Peningkatan perubahan warna paling tinggi terjadi pada penyikatan dengan pasta gigi tanpa charcoal. Kesimpulan:
Disimpulkan bahwa SIKMR setelah penyikatan menggunakan pasta gigi yang mengandung charcoal memiliki perubahan warna seperti kondisi penyikatan dengan akuades dan perubahan warna lebih rendah dibandingkan pasta gigi tanpa charcoal.

Objective: This study aims to evaluate the effect of brushing toothpaste with charcoal on discolored RMGIC due to coffee solution. Research method: Twenty four specimens of A3 color Fuji II LC cylindrical (6 mm diameter and 2 mm thick) polymerized using LEDMAX-Hilux for 20 seconds with an irradiance of 800 mW/cm2. The specimens were immersed in distilled water (37oC) for 24 hours and their initial color was measured with Colorimeter 3nh, NH 310. The specimens were immersed in coffee solution (37oC) for 7 days, cleaned with an ultrasonic cleaner, then the color change was measured. The specimens were divided into 3 groups (n=8) by brushing with distilled water, Colgate Total Professional CleanR, and Colgate Total Charcoal Deep CleanR toothpaste for 4 minutes 40 seconds with a load of 150 grams using an Oral-B DB4010 electric toothbrush. The specimens were then cleaned and measured for color changes. Data were
analyzed using the One-Way ANOVA test to assess differences in color change between brushing groups. Results: The results showed that RMGIC that brushed by toothpaste without charcoal had a significant color change between RMGIC that brushed by aquades and toothpaste with charcoal (p<0.5). The highest increase color change occurred in brushing with toothpaste without charcoal. Conslusion: It is concluded that RMGIC after
brushing using toothpaste containing charcoal has a color change such as brushing with aquades, and the color change occurred was lower than toothpaste without charcoal.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farih Aminah
"Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penyikatan dengan dan
tanpa pasta gigi charcoal terhadap kekerasan permukaan material restorasi semen
ionomer kaca modifikasi resin. Metode penelitian: Dalam penelitian ini digunakan
semen ionomer kaca modifikasi resin Fuji II LC. Sejumlah 24 spesimen berbentuk
silinder dengan ukuran diameter 6 mm dan tebal 2 mm yang dipolimerisasi dengan
menggunakan LED light cured LEDMAX-Hilux selama 20 detik dengan irradiansi 800
mW/cm2. Setelah polimerisasi, spesimen direndam dalam akuades pada suhu 37C
selama 24 jam. Spesimen diukur kekerasan permukaan awal dengan dengan Knoop
Microhardness tester Shimatzu HMV-G21 DT yang diindentasikan dengan beban 50 gf
selama 15 detik. Selanjutnya, specimen dibagi menjadi tiga kelompok (n=8) dengan
perlakuan penyikatan dengan akuades, pasta gigi tanpa charcoal Colgate Total
Professional Clean®, dan pasta gigi dengan charcoal Colgate Total Charcoal Deep
Clean® selama 4 menit 40 detik setara satu bulan penyikatan dengan beban 150 gram
menggunakan Oral-B DB4010 Advance Power Battery Toothbrush. Spesimen kemudian
dibersihkan dengan ultrasonic cleaner selama 20 detik dan diuji kekerasan permukaan
akhir. Data dianalisis menggunakan uji One Way Anova untuk menilai perbedaan
kekerasan permukaan antara kelompok penyikatan. Hasil: Semen ionomer kaca
modifikasi resin yang diberikan penyikatan dengan akuades, pasta gigi tanpa charcoal,
dan pasta gigi charcoal menunjukkan peningkatan kekerasan permukaan yang signifikan
antar kelompok (p<0,5). Peningkatan kekerasan permukaan paling tinggi terjadi pada
penyikatan dengan pasta gigi charcoal. Kesimpulan: Semen ionomer kaca modifikasi
resin setelah penyikatan menggunakan pasta gigi yang mengandung charcoal memiliki
kekerasan permukaan yang lebih tinggi dibandingkan pasta gigi yang tidak mengandung
charcoal

Objective: The aim of this study was to determine the effect of brushing with and without
charcoal toothpaste to surface hardness changes of resin modified glass ionomer cement.
Method: Resin modified glass ionomer cement Fuji II LC was used in this study. 24
specimens of 6 mm in diameter and 2 mm in thinkness with disk-shaped were prepared
and polymerized using LED light cured LEDMAX-Hilux in 20 seconds with irradiance
800 mW/cm2. After polymerization, specimens were immersed in 37C aquadest solution
for 24 hours. Specimens were measured initial surface hardness using Knoop
Microhardness tester Shimatzu HMV-G21 with 50 gf indentation in 15 seconds.
Futhermore, specimens were divided into three groups (n=8); brushed using distilled
water (group A), toothpaste without charcoal Colgate Total Professional Clean® (group
B), and toothpaste with charcoal Colgate Total Charcoal Deep Clean® (group C) for four
minutes and 40 seconds (equivalent to a month brushing) using Oral-B DB4010 Advance
Power Battery Toothbrush with a load of 150 gr. Specimens were cleaned with ultrasonic
cleaner in 20 seconds and were measured for final surface hardness. Data were anylized
using One Way Anova to assess the significant differences between brushed groups.
Result: The value of surface hardness of resin modified glass ionomer cement specimens
were increased significantly between groups (p<0,05). The enhancement of surface
hardness value of charcoal toothpaste was highest between brushed groups. Conclusion:
It was concluded that resin modified glass ionomer cement specimens after brushed with
charcoal toothpaste have a higher surface hardness than toothpaste without charcoal
"
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sumendap, Indira Betari
"Semen Ionomer Kaca (SIK) Konvensional dapat mengalami diskolorasi.Untuk mengetahui pengaruh penyikatan pasta gigi terhadap tingkat diskolorasi SIK Konvensional, dilakukan penelitian terhadap 24 spesimen SIK konvensional yang disikat oleh empat jenis pasta gigi dengan lama penyikatan 1, 2 dan 4 minggu, setelah sebelumnya direndam dalam larutan kopi. Terdapat peningkatan kecerahan warna seiring lama penyikatan pada setiap kelompok. Uji antar kelompok waktu menunjukkan adanya perubahan bermakna (p<0,05) pada beberapa kelompok pasta gigi sedangkan antar jenis pasta gigi menunjukkan perubahan bermakna (p<0,05) hanya pada minggu pertama dan ketiga. Penyikatan menggunakan pasta gigi pemutih menyebabkan peningkatan kecerahan warna SIK konvensional yang sebelumnya mengalami diskolorasi karena kopi.

Discoloration can also happen to restorative material, such as Conventional Glass Ionomer Cement (Conventional GIC). To identify the effect of brushing with whitening toothpaste to discoloration level of conventional GIC, twenty-four specimens were first immersed in coffee, then brushed by four different toothpastes. There were increase of lightness at longer time of brushing in every specimens. Test between time groups showed significant changes (p<0,05) only in some toothpaste groups and also significant changes (p<0,05) between toothpaste groups only in the first and third week. Whitening toothpaste can decrease discoloration level of stained conventional GIC.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sabrina Nabila Putri
"Latar Belakang: Resin komposit monokromatik cerdas merupakan jenis terbaru dari resin komposit yang menawarkan stabilitas warna yang lebih baik dibandingkan resin komposit konvensional. Kopi, sebagai minuman yang sering dikonsumsi, diklaim dapat menyebabkan perubahan warna pada restorasi gigi. Pasta gigi pemutih dianggap efektif untuk mengembalikan warna restorasi yang mengalami perubahan warna. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi efek dari beberapa pasta gigi pemutih terhadap stabilitas warna resin komposit, serta efektivitas pemutihannya setelah terdiskolorasi oleh larutan kopi. Metode: Spesimen resin komposit supra-nano-filled(Omnichroma; Tokuyama, Tokyo, Jepang) (n=50) disiapkan dan dibagi menjadi lima subkelompok (n=10) : Kelompok 1, Kontrol ; Kelompok 2, Pasta gigi pemutih mengandung komposisi material abrasif (Colgate Total White- Colgate-Palmolive); Kelompok 3, Pasta gigi pemutih mengandung komposisi material kimia (Vussen 28-Osstem Oral Care Company, South Korea); Kelompok 4, Pasta gigi pemutih mengandung komposisi blue covarine (Meridol gentle white-CP-GABA, Germany); dan Kelompok 5, Pasta gigi pemutih mengandung komposisi activated charcoal (Colgate Optic White (Charcoal)-Colgate-Palmolive). Setiap subkelompok sampel disimpan dalam inkubator bersuhu 37°C selama 24 jam, direndam dalam larutan kopi selama 24 jam dan disikat selama 4 menit dengan pasta gigi masing-masing. Pengukuran warna dilakukan sebelum perendaman dalam kopi, setelah perendaman dalam kopi, dan setelah proses penyikatan, dengan membersihkan sampel secara menyeluruh dengan ultrasonic cleaner selama 1 menit sebelum setiap pengukuran. Hasil perubahan warna dianalisis menggunakan Parametric One Way ANOVA dan diikuti dengan uji Post-Hoc Bonferroni untuk menentukan perbedaan signifikan antar kelompok jika data menunjukkan perbedaan yang signifikan.Hasil: Berdasarkan hasil perbandingan antar kelompok penyikatan, terdapat perbedaan ΔE* yang signifikan secara statistik antara kelompok penyikatan dengan pasta gigi pemutih mengandung material kimia, penyikatan dengan pasta gigi pemutih mengandung material blue covarine, dan pasta gigi pemutih mengandung activated charcoal ketika dibandingkan dengan kelompok kontrol, sedangkan antara kelompok pasta gigi pemutih mengandung material abrasif tidak berbeda signifikan ketika dibandingkan dengan kelompok kontrol.Kesimpulan: Pasta gigi pemutih menunjukkan efek pemutihan pada resin komposit. Perubahan warna terbesar diperoleh setelah menggunakan pasta gigi mengandung material kimia (hydrogen peroxide), sementara perubahan warna terkecil diamati setelah menggunakan pasta gigi pemutih mengandung activated charcoal.

Background: Smart monochromatic composite resin is the latest type of composite resin offering better color stability compared to conventional composite resins. Coffee, as a frequently consumed beverage, is claimed to cause discoloration of dental restorations. Whitening toothpastes are considered effective in restoring the color of discolored restorations.Objective: This study aims to evaluate the effects of several whitening toothpastes on the color stability of composite resin and their whitening effectiveness after being discolored by coffee solution.Methods: Supra-nano-filled composite resin specimens (Omnichroma; Tokuyama, Tokyo, Japan) (n=50) were prepared and divided into five subgroups (n=10): Group 1, Control; Group 2, Whitening toothpaste with abrasive material composition (Colgate Total White-Colgate-Palmolive); Group 3, Whitening toothpaste with chemical material composition (Vussen 28-Osstem Oral Care Company, South Korea); Group 4, Whitening toothpaste with blue covarine composition (Meridol gentle white-CP-GABA, Germany); and Group 5, Whitening toothpaste with activated charcoal composition (Colgate Optic White (Charcoal)-Colgate-Palmolive). Each subgroup sample was stored in an incubator at 37°C for 24 hours, immersed in coffee solution for 24 hours, and brushed for 4 minutes with each respective toothpaste. Color measurements were taken before immersion in coffee, after immersion in coffee, and after the brushing process, with thorough cleaning of the samples using an ultrasonic cleaner for 1 minute before each measurement. The color change results were analyzed using Parametric One-Way ANOVA followed by Bonferroni Post-Hoc test to determine significant differences between groups if the data showed significant variation.Results: Based on the intergroup comparison of brushing, a statistically significant difference in ΔE* values was found between the groups brushed with whitening toothpaste containing chemical material, whitening toothpaste containing blue covarine, and whitening toothpaste containing activated charcoal when compared to the control group. No significant difference was observed between the abrasive whitening toothpaste group and the control group. Conclusion: It can be concluded that whitening toothpastes showed a whitening effect on composite resins. The greatest color change was observed after using whitening toothpaste containing chemical materials (hydrogen peroxide), while the smallest color change was observed after using whitening toothpaste containing activated charcoal."
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Des Rahmah Hidayah
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pasta gigi yang mengandung charcoal terhadap kekasaran permukaan resin komposit nanohibrida. 24 spesimen resin komposit nanohibrida dikelompokkan menjadi 3 kelompok (n=8), masing-masing kelompok disikat dengan medium akuades, pasta gigi Formula Strong®, dan pasta gigi Formula Charcoal®. Penyikatan dilakukan sebanyak 5.000putaran kemudian dilanjutkan mencapai 10.000putaran. Ra diukur dengan Surface Roughness Tester. Data yang diperoleh dianalisa menggunakan Uji Repeated ANOVA dan One Way ANOVA. Ra setelah penyikatan dengan medium pasta gigi Formula Strong® dan Formula Charcoal® tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna. Dapat disimpulkan, tidak ada pengaruh kandungan charcoal terhadap peningkatan Ra resin komposit nanohibrida.

This study verified the influence of toothpaste contains charcoal on the surface roughness of nanohybrid composite resin. Twenty-four specimens of nanohybrid composite resin are divided into three group (n=8) brushed with distilled water, Formula Strong®, and Formula Charcoal® toothpaste. Brushing were performed for 5.000rotates and continued until 10000rotates. Ra were determined by Surface Roughness Tester. The results were statistically analized using Repeated ANOVA and One Way ANOVA test. The roughness mean values after brushing with Formula Strong® and Formula Charcoal® showed no statistically significant difference. These result suggest that no effect of charcoal on surface roughness of nanohybrid composite resin."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2016
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ninis Yekti Wulandari
"ABSTRAK
Penelitian ini menggunakan 35 gigi insisif sapi yang dibagi menjadi 5 kelompok dengan penyikatan dan tanpa penyikatan (n=7). Penyikatan dilakukan menggunakan 2 jenis pasta gigi, yaitu Theodent® yang mengandung theobromine dan Pepsodent® yang mengandung fluoride selama 4 menit 40 detik dan 20 menit tiap jenis pasta gigi. Spesimen lalu direndam dalam larutan kopi selama 45 jam.
Perubahan warna diukur menggunakan Vita EasyShade® dan hasil dianalisis dengan uji Kruskal Wallis dan uji Mann Whitney. Terdapat perbedaan nilai yang bermakna pada nilai ΔE* (P<0.05) antara kelompok tanpa penyikatan dan penyikatan namun tidak terdapat nilai bermakna antara jenis pasta gigi yang digunakan.

ABSTRACT
Thirty five bovine incisor teeth were divided into 5 groups, with or without brushing (n=7). Brushing is done using two types of toothpaste, Theodent® contains theobromine and Pepsodent® contains fluoride within 4 minutes 40 seconds and 20 minutes each type and then all spesimens immersed in coffee solution for 45 hours.
Color changes were measured using Vita EasyShade® and the results were analyzed with Kruskal Wallis test and Mann Whitney test. Significant differences occur in ΔE* values (P <0.05) between groups without brushing and brushing but there is no significant value between types of toothpaste used."
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifaldo Febriansyah
"Latar Belakang: Agen pemutih biasanya dibagi menjadi dua jenis aplikasi, yaitu teknik pemutihan di rumah dan di kantor. Pemutihan di kantor lebih efektif karena siklus perawatannya yang lebih pendek, kontrol rentang pemutihan yang lebih tepat, dan yang lebih penting, dapat menghasilkan pemutihan warna gigi yang memiliki nilai estetika. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis efek penerapan agen pemutih di kantor terhadap perubahan warna (ΔE) pada resin komposit mikrohidrid dan semen kaca ionomer modifikasi resin (RMGIC). Metode: Spesimen resin komposit mikrohidrid dan RMGIC (n=20) dibagi menjadi dua kelompok, masing-masing berisi 10 spesimen. Satu kelompok diperlakukan dengan agen pemutih 35% hidrogen peroksida, sedangkan kelompok kontrol direndam dalam air suling selama 24 jam tanpa aplikasi pemutih. Data nilai L*, a*, dan b* dari resin komposit dan RMGIC sebelum dan setelah aplikasi pemutih dianalisis menggunakan uji t berpasangan atau uji Wilcoxon, dan data ΔE dianalisis menggunakan uji t independen tidak berpasangan. Hasil: Terdapat perbedaan yang signifikan (p<0.05) pada perubahan kecerahan (ΔL), kromatik merah-hijau (Δa), dan kromatik kuning-biru (Δb) pada resin komposit mikrohidrid dan RMGIC sebelum dan setelah aplikasi agen pemutih. Perubahan warna (ΔE) pada resin komposit mikrohidrid dan RMGIC setelah aplikasi agen pemutih menunjukkan perbedaan yang signifikan secara statistik (p<0.05), dengan nilai berkisar antara 0.59-1.49. Kesimpulan: Total perubahan warna (ΔE) pada RMGIC setelah aplikasi pemutih lebih besar dibandingkan dengan resin komposit mikrohidrid. Kedua material menunjukkan perubahan warna yang signifikan (ΔE); namun, perubahan warna pada RMGIC terlihat secara visual, dengan nilai ΔE melebihi 1 (ΔE = 1.49).

Latar Belakang: Agen pemutih biasanya dibagi menjadi dua jenis aplikasi, yaitu teknik pemutihan di rumah dan di kantor. Pemutihan di kantor lebih efektif karena siklus perawatannya yang lebih pendek, kontrol rentang pemutihan yang lebih tepat, dan yang lebih penting, dapat menghasilkan pemutihan warna gigi yang memiliki nilai estetika. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis efek penerapan agen pemutih di kantor terhadap perubahan warna (ΔE) pada resin komposit mikrohidrid dan semen kaca ionomer modifikasi resin (RMGIC). Metode: Spesimen resin komposit mikrohidrid dan RMGIC (n=20) dibagi menjadi dua kelompok, masing-masing berisi 10 spesimen. Satu kelompok diperlakukan dengan agen pemutih 35% hidrogen peroksida, sedangkan kelompok kontrol direndam dalam air suling selama 24 jam tanpa aplikasi pemutih. Data nilai L*, a*, dan b* dari resin komposit dan RMGIC sebelum dan setelah aplikasi pemutih dianalisis menggunakan uji t berpasangan atau uji Wilcoxon, dan data ΔE dianalisis menggunakan uji t independen tidak berpasangan. Hasil: Terdapat perbedaan yang signifikan (p<0.05) pada perubahan kecerahan (ΔL), kromatik merah-hijau (Δa), dan kromatik kuning-biru (Δb) pada resin komposit mikrohidrid dan RMGIC sebelum dan setelah aplikasi agen pemutih. Perubahan warna (ΔE) pada resin komposit mikrohidrid dan RMGIC setelah aplikasi agen pemutih menunjukkan perbedaan yang signifikan secara statistik (p<0.05), dengan nilai berkisar antara 0.59-1.49. Kesimpulan: Total perubahan warna (ΔE) pada RMGIC setelah aplikasi pemutih lebih besar dibandingkan dengan resin komposit mikrohidrid. Kedua material menunjukkan perubahan warna yang signifikan (ΔE); namun, perubahan warna pada RMGIC terlihat secara visual, dengan nilai ΔE melebihi 1 (ΔE = 1.49)."
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dina Helmaya Anisja
"Latar Belakang: Penyikatan dengan pasta gigi mengandung bahan abrasi dapat mempengaruhi permukaan gigi dan restorasi.
Tujuan: Mengetahui pengaruh penyikatan pasta gigi nano calcium carbonate terhadap kekasaran permukaan nanoionomer.
Metode: Delapan belas spesimen nanoionomer disikat dengan akuabides, pasta gigi nano calcium carbonate dan calcium carbonate. Penyikatan dilakukan selama 30 menit dan diukur nilai kekasaran (Ra) menggunakan Surface Roughness Tester. Data hasil dianalisis dengan uji Repeated dan One Way ANOVA.
Hasil: Nilai kekasaran pemukaan nanoionomer meningkat secara bermakna (p<0.05) setelah penyikatan 20 menit dengan pasta gigi nano calcium carbonate.
Kesimpulan: Permukaan nanoionomer setelah penyikatan dengan pasta gigi calcium carbonate lebih kasar dibandingkan penyikatan dengan pasta gigi nano calcium carbonate.

Background: Brushing with tooth paste containing abrasive agent can influence both tooth surface and restorative material.
Aim: To identify the effect of brushing using nano calcium carbonate toothpaste to surface roughness of nanoionomer.
Methode: Each of eighteen nanoionomer speciments was brushed with aquabidest, nano calcium carbonate and calcium carbonate toothpaste. Brushing were done for 30 minutes and the roughness value (Ra) was measured using Surface Roughness Tester. The data was analyzed using Repeated and One Way ANOVA.
Results: The value of nanoionomer surface roughness increased significanlty (p<0.05) after 20 minutes brushing using nano calcium carbonate tooth paste.
Conclusion: Nanoionomer surface after brushing using calcium carbonate is more rugged than brushing using nano calcium carbonate toothpaste.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Putu Arya Ramadhan
"Karya ilmiah ini bertujuan untuk melihat efek penyikatan dengan pasta gigi terhadap basis gigi tiruan. Dilakukan uji penyikatan pada spesimen resin akrilik polimerisasi panas dengan menggunakan tiga jenis pasta gigi yang memiliki komponen bahan abrasif yang berbeda-beda yakni yang mengandung silika, pasta gigi yang mengandung silika dan kalsium karbonat, dan pasta gigi yang mengandung silika, kalsium karbonat, dan perlite selama 22 menit yang mewakili penyikatan selama satu tahun. Analisis statistik menggunakan uji t-berpasangan dan uji komparasi mean dengan Kruskall-Wallis menunjukkan nilai yang berbeda bermakna. Semakin kompleks bahan abrasif yang dikandung, semakin besar kekasaran permukaan yang dihasilkan.

The aim of the study is to analyze effect of brushing a base denture with toothpaste. Heat cured acrylic resin specimen, divided into 3 groups, each group brush by toothpaste that had a different abrasive component that containing silica, containing silica and calcium carbonate, and containing silica, calcium carbonate, and perlite for 22 minutes which represented brushing for one year. Statistical analysis using paired t-test and Kruskall-Wallis showed significantly different. The more complex abrasive material contained, the greater surface roughness resulted."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alviani Martha Ramadhani
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penyikatan menggunakan pasta
gigi nano calcium carbonate terhadap kekasaran permukaan resin komposit nanofil.
Penyikatan menggunakan 3 jenis bahan penyikat dengan lama penyikatan 10, 20, dan
30 menit. Kekasaran permukaan diuji menggunakan surface roughness tester dan
hasil dianalisis dengan uji repeated ANOVA dan one way ANOVA. Morfologi
permukaan setelah disikat selama 30 menit diamati menggunakan SEM. Nilai
kekasaran permukaan resin komposit nanofil meningkat secara bermakna (p < 0.005)
setelah dilakukan penyikatan dengan pasta gigi nano calcium carbonate tetapi
peningkatan nilai tidak setinggi penyikatan dengan pasta gigi lainnya.

ABSTRACT
This study aimed to determine the effect of brushing using toothpaste containing
nano calcium carbonate on the surface roughness of composite resin nanofill.
Brushing use 3 types of materials with brushing period within 10, 20, and 30
minutes. Surface roughness measured using surface roughness tester and the results
were analyzed by repeated ANOVA and one way ANOVA test. Surface morphology
after brushing for 30 minutes was observed using SEM. Nanofill Composite resin
surface roughness value increased significantly after brushing with toothpaste
containing nano calcium carbonate but the increase was not as high as the value of
brushing with other toothpastes."
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>