Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 87809 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fitri Dwiyani
"Rumah Sakit Kambang Jambi merupakan rumah sakit swasta tipe C di kota Jambi yang telah berdiri sejak tahun 2010. Sebagai upaya mengefektifkan pelayanan di tengah tingginya persaingan, RS Kambang hendaknya memiliki suatu rencana strategis (renstra) yang tepat dan cermat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang menjadi Critical Cuccess Factor (CSF), mengetahui posisi organisasi, dan merumuskan sasaran strategi disertai indikator kinerja terukur berdasarkan perspektif Balanced Scorecard. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain operational research di RS Kambang Jambi pada bulan September-Desember 2020. Data didapat dari indepth interview, Consensus Decision Making Group (CDMG), dan telaah data sekunder berupa dokumen tertulis. Data kemudian dianalisis kedalam 3 tahapan penyusunan resntra yaitu tahap input, matching, dan decision stage. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa faktor eksternal yang menjadi CSF adalah peluang dalam menarik pelanggan dari jejaring, sedangkan faktor internal yang menjadi CSF adalah aspek kekuatan berupa tersedianya pelayanan spesialis dan subspesialis dengan pilihan yang bervariasi. Jika dilihat dari posisinya RS Kambang berada pada posisi Hold and Maintain, sehingga berdasarkan hal tersebut akhirnya didapatkan 5 alternatif strategi, 12 sasaran strategis, dan 34 poin Key Permormance Indikator (KPI) yang berfokus di bidang pemasaran, SDM, keuangan, pelayanan pasien, serta sistem informasi rumah sakit.

Kambang Jambi Hospital is a privately owned hospital in the city of Jambi which has been established since 2010. As an effort to streamline services in the midst of competition, Kambang Hospital is managed with a strategic plan (renstra) that is precise and accurate. This study aims to identify internal and external factors that become the Critical Cuccess Factor (CSF), find out how to organize, and formulate strategies in measurable performance indicators based on the Balanced Scorecard perspective. The research used a qualitative approach with operational research design at Kambang Jambi Hospital in September-December 2020. Data were obtained from in-depth interviews, Consensus Decision Making Group (CDMG), and secondary study data in the form of written documents. The data were then analyzed in 3 stages of formal preparation, namely the input, matching, and decision stage. Based on the results of the study, it was found that the external factor that became CSF was an opportunity to attract customers from the network, while the internal factor that became a CSF was the strength aspect in the form of the availability of specialist and sub-specialist services with various choices. When viewed from its position, Kambang Hospital is in the Hold and Maintain position, so based on this we finally obtained 5 strategic alternatives, 12 strategic goals, and 34 Key Performance Indicators (KPI) points measured in the fields of marketing, human resources, finance, patient care, and hospital information system."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jevon Agustinus Dwi Putra
"Tesis ini bertujuan untuk mengukur kinerja Rumah Sakit Santa Elisabeth Sei Lekop Batam dengan pendekatan Balanced Scorecard. Pengukuran kinerja menggunakan Balanced Scorecard menawarkan solusi pengukuran kinerja yang menyeluruh dan komprehensif, terutama untuk Rumah Sakit Santa Elisabeth Sei Lekop Batam yang mengutamakan pelayanan kepada pasien, dengan aspek pendukung keuangan, pertumbuhan dan pembelajaran, serta proses bisnis internal yang pemusatan pada karyawan rumah sakit. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan deskriptif kuantitatif dengan sumber data primer berupa wawancara dan kuesioner, serta data sekunder seperti telaah dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja Rumah Sakit Santa Elisabeth Sei Lekop Batam dari kinerja perspektif keuangan dinilai kurang baik, kinerja perspektif pelanggan, kinerja perspektif proses bisnis, serta kinerja perspektif proses bisnis dinilai cukup baik. Serta pelaksanaan visi-misi Rumah Sakit Santa Elisabeth Sei Lekop Batam dapat disimpulkan misi pertama berupa memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas atas dasar kasih telah tercapai, misi kedua berupa meningkatkan sumber daya manusia secara profesional untuk memberikan pelayanan kesehatan yang aman dan berkualitas telah tercapai, serta misi ketiganya meningkatkan sarana dan prasarana yang memadai dengan tetap memperhatikan masyarakat lemah telah tercapai.

This thesis aims to measure the performance of Santa Elisabeth Sei Lekop Hospital Batam with the Balanced Scorecard approach. Performance measurement using the Balanced Scorecard offers a comprehensive and comprehensive performance measurement solution, especially for Santa Elisabeth Sei Lekop Hospital Batam which prioritizes service to patients, with aspects of financial support, growth and learning, as well as internal business processes that focus on hospital employees. This research is a qualitative and quantitative descriptive research with primary data sources in the form of interviews and questionnaires, as well as secondary data such as document review. The results showed that the performance of hopsital from a financial perspective was considered poor, customer perspective performance, business process perspective performance, and business process perspective performance were considered quite good. As well as the implementation of the visions and missions of Santa Elisabeth Sei Lekop Hospital Batam, it can be concluded that the first mission of providing quality health services on the basis of love has been achieved, the second mission of professionally increasing human resources to provide safe and quality health services has been achieved, and the mission of all three of them, improving adequate facilities and infrastructure while still paying attention to the weak have been achieved."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dayu Darawati
"Penelitian ini membahas dan mengulas tentang rencana strategis UPF BKMM Cikampek periode 2025-2029 dan menggunakan pendekatan Balance Scorecard sebagai pedoman dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengelolaan layanan selama periode waktu tersebut untuk mengidentifikasi faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Rencana strategis ini dilakukan dengan melihat dampak rumah sakit terhadap empat perspektif yaitu keuangan, pasien, proses bisnis internal dan pembelajaran dan pertumbuhan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan metode telaah literatur, wawancara, consensus decision making group (CDMG) dan telaah data sekunder.

Penelitian ini dilakukan dengan empat tahapan yaitu input stage dengan melakukan analisis situasi berdasarkan faktor internal dan eksternal UPF BKMM, matching stage untuk menentukan posisi agar UPF BKMM mengetahui strategi apa yang harus dilakukan menggunakan matriks IE dan matriks TOWS, decision stage untuk menentukan strategi prioritas dengan Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) serta implementasi  dengan menyusun pedoman penerapan menggunakan pendekatan Balance Scorecard.

Hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa terdapat beberapa faktor internal yang menjadi kekuatan bagi UPF BKMM Cikampek seperti sistem informasi rumah sakit (SIM RS) yang sudaah sepenuhnya terintegrasi dan mandiri, sedangkan faktor internal yang menjadi kelemahan UPF BKMM adalah sumber daya manusia yang belum memenuhi kapasitas. Salah satu contoh Faktor eksternal yang menjadi peluang adalah letak geografi dari UPF BKMM. UPF BKMM Cikampek terletak di lokasi strategis, dan peluang UPF BKMM untuk bekerjasama dengan pihak lain, dimana banyaknya Perusahaan-perusahaan swasta di wilayah UPF BKMM Cikampek. Sedangkan faktor eksternal yang menjadi ancaman adalah Institusi lain/pesaing dimana kompetisi layanan Kesehatan di daerah Karawang kian meningkat

. Posisi strategi  UPF BKMM Cikampek berada pada sel V dalam matriks IE yang berartikan Hold and  Maintain. Oleh karena itu, UPF BKMM dalam lima tahun kedepan memfokuskan pengembangannya dengan penetrasi pasar, pengembangan produk dan pengembangan pasar dengan tersusunnya empat prioritas strategi yaitu: 1) pengembangan layanan unggulan, 2) penetrasi pasar dengan meningkatkan upaya- upaya pemasaran serta bekerja sama dengan komunitas, 3) mendorong semangat pegawai untuk selalu meningkatkan pelayanan prima, dan 4) mengembangkan budaya tata kelola yang baik dan meningkatkan inovasi terkait pelayanan digitalisasi Selain itu tersusun juga key performance indicator (KPI) UPF BKMM Cikampek sebagai langkah- langkah untuk memenuhi pencapaian sasaran strategi.


This research discusses and reviews the UPF BKMM Cikampek strategic plan for the 2025-2029 period and uses the Balance Scorecard approach as a guide in planning, implementing and managing services during that time period to identify strengths, weaknesses, opportunities and threats. This strategic plan is carried out by looking at the hospital's impact on four perspectives, namely finance, patients, internal business processes and learning and growth. This research is qualitative research that uses literature review methods, interviews, consensus decision making group (CDMG) and secondary data review.

This research was carried out in four stages, namely input stage by conducting situation analysis based on internal and external factors of UPF BKMM, matching stage to determine the position so that UPF BKMM knows what strategy to use using the IE matrix and TOWS matrix, decision stage to determine priority strategies using Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) and implementation by preparing implementation guidelines using the Balance Scorecard approach.

The results of this research show that there are several internal factors that are strengths for UPF BKMM Cikampek, such as the hospital information system (SIM RS) which is fully integrated and independent, while the internal factors that are weaknesses of UPF BKMM are human resources that do not yet meet capacity. One example of an external factor that becomes an opportunity is the geographic location of UPF BKMM. UPF BKMM Cikampek is located in a strategic location, and there are opportunities for UPF BKMM to collaborate with other parties, where there are many private companies in the UPF BKMM Cikampek area. Meanwhile, external factors that pose a threat are other institutions/competitors where competition for health services in the Karawang area is increasing

. The position of the UPF BKMM Cikampek strategy is in cell V in the IE matrix which means Hold and Maintain. Therefore, in the next five years, UPF BKMM will focus its development on market penetration, product development and market development with four strategic priorities, namely: 1) development of superior services, 2) market penetration by increasing marketing efforts and working together with the community, 3) encouraging employee enthusiasm to always improve service excellence, and 4) developing a culture of good governance and increasing innovation related to digitalization services. Apart from that, key performance indicators (KPI) UPF BKMM Cikampek have also been prepared as steps to meet the achievement of strategic targets."

Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmadi
"Penelitian ini tentang perencanaan strategis rumah sakit PMC dengan pendekatan balanced scorecard telah dilakukan. Ruang lingkup penenlitian ini meliputi analisis lingkungan internal dan eksternal, menentukan alternative strategi, dan menentapkan alternative strategi terpilih yang sesuai bagi posisi rumah sakit PMC. Kemudian strategi terpilih ini dirumuskan dengan pendekatan balanced scorecard.
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian operasional (operational research), dimana data sekunder diperoleh dari BPS (Badan Pusat Statistik), data Laporan Tahunan Keuangan RS PMC , data Laporan Kinerja RS PMC dan data Master Plan PT RS Pelabuhan. Data primer dilakukan melalui CDMG (Consensus Decission Making Group) didapatkan variable-variabel yang menjadi factor strategis bagi rumah sakit PMC.
Teknik penyusunan strategi dilakukan dengan tiga tahapan: Tahap pertama (input stage) meliputi analisis lingkungan dengan perspektif balanced scorecard, evaluasi faktor dengan menggunakan EFE dan IFE. Dari input stage diketahui faktor peluang 2,15, ancaman 0,38, kekuatan 2,10 dan kelemahan 0,48.
Tahap kedua (matching stage) meliputi penetapan tujuan jangka panjang PMC sampai 2013 dan menentukan alternatif strategi dengan menggunakan matriks SWOT dan IE. Dari mathing stage diketahui matriks SWOT ada pada kotak Future Quadrant dan matriks IE ada pada kotak sel V Hold and Maintain.
Tahap ketiga (Decission stage) meliputi penetapan strategi terpilih RS PMC untuk tahun 2009-2013, kemudian penetapan strategi terpilih ini dikembangkan dengan pendekatan balanced scorecard pada ke empat perspektif. Pengembangan strategi meliputi sasaran strategis (Strategic objective), ukuran hasil (lag indicator), ukuran pemicu (lead indicator), tolak ukur (measurement), kebijakan/initiatif strategik (strategic initiatif), program dan penanggung jawab.
Pada akhir penelitian ini menyimpulkan bahwa strategi yang terbaik untuk RS PMC adalah penetrasi pasar dan pengembangan pelayanan kesehatan (product development). Direkomendasikan bagi RS PMC adalah membuka pasar baru berdasarkan peluang dan kekuatan yang dimilikinya, seluruh karyawan memahami visi, misi dan tujuan, jajaran manajemen memahami perencanaan strategis yang dikembangkan dengan pendekatan balanced scorecard.

This Research study is about strategic planning of PMC Hospital using balanced scorecard approach. The scope of this research includes internal and external enviroment analysis, determination of alternative strategy, and determinan of choosen alternative strategy is formulated using balanced scorecard appoarch.
The type of research conducted is operational research in which the secondary data is obtaned from BPS, annual finansial report data of PMC hospital. Performance report data of PMC and master plan data of PT Pelabuhan. The Primary data was obtained thru CDMG ( Concensus Decision Making Group), where variables of main strategis factors for PMC Hospital were found.
The strategic technical structure were done in three phases : 1). Input Stage, Which consist of enviromental analysis with balanced scorecard persepective, evaluation of factors using EFE & IFE. The result of the input stage shows probability factor 2,15, Threat 0,38, Poer 2,10 and weakness 0,48. 2). Matching Stage, which consists of determinan of long term objective of PMC Hospital untill the year 2013 and determination of alterntive strategy using matrix SWOT & IE. The Result of matching stage shows matrix SWOT was in future quadrant square and matrix IE was in cell V hold square and maintain. 3) Decision stage, which consists of determinan of choosen strategy of PMC hospital from 2009 until 2013, followed by the development of choosen strategy using balanced scorecard approach on the fourth perspective. The Strategy development inslude strategy aim, lag indicator, lead indicator, measurement, strategy initiative, program and responsibility.
At the end, this research study conclude that the strategy for PMC hospital is market penetration and product development. This research study suggest PMC Hospital to open new market based on the change and power it has all of the employee has to understand the vision, mission and objective of hospital; and the managerial structure should also understand the strategic planning of PMC hospital that was developed using balanced scorecard approach.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T29081
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Irfan Rohot Uli Manik
"Latar Belakang: RSU Hermina Podomoro merupakan salah satu rumah sakit swasta yang memiliki pelayanan poliklinik eksekutif. Unit layanan ini diharapkan dapat menjadi layanan unggulan rumah sakit. Data rekam medis menunjukkan bahwa dalam kurun waktu empat tahun terakhir, angka kunjungan dari unit poliklinik eksekutif belum pernah mencapai target sesuai yang telah ditetapkan. Keberadaan layanan eksekutif sendiri sesungguhnya dapat memberikan pemasukan yang cukup besar bagi rumah sakit. Jika angka kunjungan poliklinik eksekutif bisa meningkat hingga mencapai target maka pemasukan rumah sakit juga semakin besar.
Tujuan penelitian: secara umum adalah tersusunnya rencana strategi peningkatan kinerja poliklinik eksekutif RSU Hermina Podomoro untuk periode 2024-2027. Secara khusus adalah teridentifikasi analisis situasi dan diperolehnya gambaran positioning poliklinik eksekutif, tersusunnya strategi yang tepat bagi RSU Hermina Podomoro untuk mengembangkan layanan poliklinik eksekutif, ditetapkannya indikator kinerja yang tepat digunakan untuk mengevaluasi implementasi rencana strategi dengan pendekatan Balanced Scorecard, ditetapkannya target sesuai dengan indikator kinerja yang digunakan dan ditetapkannya aktivitas dan biaya yang dibutuhkan.
Metode penelitian: Jenis data pada penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer berupa data kualitatif hasil wawancara mendalam dan Consensus Decisions Making Group (CDMG) bersama informan. Data sekunder terdiri dari datakuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif berupa laporan rekam medis, laporan kinerja rumah sakit dan data pendukung lain sedangkan data kualititatif adalah dokumen internal RS dan dokumen eksternal yaituregulasi pemerintah, literatur, hasil penelitian dan data pendukung lain.
Hasil penelitian: visi dan misi rumah sakit mendukung rencana strategis pengembangan layanan poliklinik eksekutif. Analisis lingkungan internal dan eksternal dengan EFE Matrix dan IFE Matrix menunjukkan data yang mendukung untuk pengembangan. Hasil Matching Stage pada matriks IE menunjukkan posisi rumah sakit pada sel 1 di matriks IE, yaitu grow dan build. Hasil QSPM digabungkan dengan teori yang ada dalam penentuan strategi prioritas menghasilkan urutan strategi sebagai berikut: optimalisasi promosi layanan poliklinik eksekutif, optimalisasi sarana danfasilitas, optimalisasi produk serta layanan, optimalisasi teknologi, optimalisasi SDM serta optimalisasi service excellence poliklinik eksekutif. Strategi yang ada dilengkapi dengan 28 (dua puluh delapan) KPI dengan target, aktivitas dan biaya masing-masing.
Kesimpulan: rencana strategis yang dibuat lengkap dengan indikator sesuai BSC dan target akan mampu menjadi pedoman bagi RSU Hermina Podomoro dalam mewujudkan layanan poliklinik eksekutifsebagai layanan unggulan.

Background : Hermina Podomoro General Hospital is a private hospital that has executive polyclinic services. This service unit is expected to become the hospital's superior service. Medical recorddata shows that in the last four years, the number of visits from the executive polyclinic unit has never reached the target that has been set. The existence of executive services itself can actually provide quite a large income for hospitals. If the number of visits to executive clinics can increase to reach the target, the hospital's income will also increase.
Objectives : In general, the preparation of a strategic plan for improving the performance of the executive polyclinic of Hermina Podomoro General Hospital for the period 2024-2027. Specifically, the identificationof a situation analysis and obtaining a picture of the positioning of the executive polyclinic, thepreparation of an appropriate strategy for Hermina Podomoro General Hospital to develop executive polyclinic services, the establishment of performance indicators appropriate to use to evaluate the implementation of strategic plans using the Balanced Scorecard approach, setting targets in accordance with the performance indicators used and determining the activities and costs needed.
Method : The types of data in this research are primary data and secondary data. Primary data is qualitative data from in-depth interviews and the Consensus Decisions MakingGroup (CDMG) with informants. Secondary data consists of quantitative data and qualitative data. Quantitative data is in the form of medical record reports, hospital performance reports and other supporting data, while qualitative data is internal hospital documents and external documents, namely government regulations, literature, research results and other supporting data.
Results : The hospital's vision and mission supports the strategic plan for the development of executive polyclinic services. Analysis of the internal and external environment with the EFEMatrix and IFE Matrix shows data that supports development. The Matching Stage results in the IE matrix show the position of the hospital in cell 1 in the IE matrix, namely grow and build. The QSPM results combined with existing theory in determining priority strategies produce the following strategy sequence: optimizing promotion of executive polyclinic services, optimizingfacilities and facilities, optimizing products and services, optimizing technology, optimizing human resources and optimizing service excellence at executive polyclinics. The existing strategy is equipped with 28 (twenty eight) KPIs with their respective targets, activities and costs.
Conclusion: The strategic plan made complete with indicators according to the BSC and targets will be able to serve as a guide for Hermina Podomoro General Hospital in realizing executive polyclinic services as superior services.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mega Ayu Marina S.A.
"Pergeseran dan pcrubahan paradigma bisnis yang berorientasi pada kepuasan pelanggan, mendorong rumah sakit melakukan evaluasi dan perubahan terhadap system manajemennya. Rumah sakit berusaha bertahan dan memenangkan kompetisi bisnis ini dengan cara meningkatkan kuantitas dan kualilas pelayanan kesehatan dengan aeuan pengelolaan yang tepat sehingga arah dan tujuannya diketahui dengan jelas. Balanced Scorecard merupakan konsep pengukuran kinexja secara financial dan non financial, komprehensif, adaptii responsive, focus serta penyeimbang ekstemal dan internal. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari - April 2009 di Unit Rawat Inap Rumah Sakit Ananda Bekasi dengan penelusuran data sekunder dan data primer dari penerapan keempat perspektif pada Balanced Scorecard Desain penelitian ini menggmakan metode survey dengan pendekatan kuantitatif melalui penyebaran kuesioner survey kepuasan pasien dan karyawan rawat inap dan kualitatif berupa analisis wawancara mendalam, telaah dokumen sena Fokus Gro up Discussion. Hasil penelitian Balanced Scorecard di Unit Rawat Inap Rumah Sakit Ananda Bekasi 2009 sebagai berikut : (1) Penilaian kinexja menggunakan pendekatan konvensional. (2) Perspektif keuangan ; rasio pertumbuhan pendapatan positif sebesar 1,408. Rasio efektititas berhasil mencapai tergat pendapatan dengan baik sebesar 1,096. Rasio efisiensi sebesar 9,178%. (3) Pcrspektif Pelanggan ; pangsa pasar I`3.W&I inap berada diposisi keempat yaitu 10,19%. Kepuasan pasien rawat inap adalah 90% nilai kepuasan tertinggi pada pernyataan "Dokter menguasai berbagai tindakan seduai dengan keahiiannya" dan terendah pada "Pelayanan pengobatan yang cepat dan tepat" (4) Perspektif proscs Intemal ; proses inovasi sudah berjalan baik yaitu adanya pengembangan pelayanan hemodialisa dan CT Scan. Rasio Pertumbuhan Hari Perawatzumya stabil. Etisiensi pelayanan kinexja adalah 65% dari nilai ideal. (5) Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran ; tingkat kepuasan karyawan adalah 90%. Nilai kepuasan teninggi adalah pemberian gaji sesuai tanggung jawab, kesempatan untuk menduduki jabatan lbih tinggi bagi yang mampu, menambah pengetahuan melalui seminar dan pelatihan Serta atasan mempcrlalcukan bawahan dengan baik Dan terendah tcrhadap pcnyodiaan pakaian seragam untuk karyawan setiap tahun Turnover karyawan meningkat yaitu 12,6%. Kapabilitas System informasi yaitu pengadaan teknologi system infomlasi dan pemakaian indikator kinelja untuk pengambilan keputusan sudah beljalan cukup baik. Motivasi dan pemberdayaan data sekunder belmn ada, tetapi hasil wawancara dari satan yang masuk sbagian besar sudah terealisasi. (6) keterkaitan antar indikator kineda tercamum dalam Company Scorecard dan Personal Scorecard.
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa manajemen Rumah Sakit Ananda Bekasi untuk membangun komitmen dalam menerapkan Balanced Scorecard. Sarannya adalah seminar dan pelatihan, pendokumentasian saran dan kritik dan mengoperasionalkan infrastruktur sistem informasi rumah sakit.

The improvement and changing of business paradigm that oriented on customer service have encourage hospitals to evaluate anda change their management sytem. The hospitals triend to suvive and win these business competitions by improving their health service quality and quantities with the “ri ght” procedure so they can have the “right” aim to achieve their goals. Balanced Scorecard approach is a performance evaluation system that evaluates financially and non financially, comprehensive, adaptive, responsive, focus and lmowleges the internal and eksternal factors. This research was performed from February until April 2009 at the Ward Unit of Ananda Hospital Bekasi by collecting of primary and secondary data of the four elements for the Balanced Score evaluation. Design of this research is a quantitative research by collecting question of the ward unit patient and hospital employees, document searching and with focus group discussion. With Balanced Scorecard approach, these research concluded that in 2008 (1) the ward unit of Ananda Hospital still uses conventional approach to evaluate the work performance, (2) from the financial perspective that income growth ratio was positive (l,408), effective ratio was able to achieve the target level (1,096) and efficiency ratio was 9,178%. (3) from the customer perspective, the Ananda Hospital was on the 4"’ position in Bckasi (l0,l9%), patient satisfaction for ward unit was 90% and highest for “Dokter menguasai berbagai tindakan sesuai dengan keahliannya” and lowest for “pelayanan pengobatan yang cepat dan tepat”. (4) From intemal process perspective, the performance was good with improvement of hemodyalisis and CT Scan facilities. The hospital length of stay growth ratio was stable, with health service emciency ratio was 65% from ideal. (5) From the growth and learning perspective; the employes satisfaction level was 90%. Highest satisfaction is for “Pemberian gaji sesuai tanggung jawab, kesempatan untuk menduduki jabatan lebih tinggi bagi yang rnampu, menambah pengetahuan melalui seminar dan pelalihan serta atasan memperlakukan bawahan dengan baik” and lowest for “Penyediaan pakaian seragam untuk karyawan setiap tahun". Employee turnover was increased to l2.6%. Information system capability were provide information system technology and judgment wether the decision for a certain problem was already good. Secondary motivation data was not achieved but the data achieved from the interview concluded that almost all of the improvement was already been completed. There is also a relationship between all of aspect that used in Company Scorecard and Personal Scorecard. This research concluded that Ananda Hospital Management have to improve the application of the balanced scorecard approach. Suggestion for Ananda Hospital Management is to provide seminars and training, suggestion and critics documentation and use of infrastructural informational system for the hospital."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T34403
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Adryan Hermawan
"Balanced scorecard digunakan pertama kali oleh organisasi sektor privat dalam rangka mengukur kinerja proses internal bisnis sebuah perusahaan menghasilkan laba, kemudian organisasi sektor publik mulai menggunakan pendekatan ini dalam rangka mengukur kinerja organisasi melayani dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Organisasi sektor publik di Indonesia yang pertama kali menggunakan balanced scorecard adalah Kementerian Keuangan dengan diterbitkannya Keputusan Menteri Keuangan Nomor 87/KMK.01/2009 tentang Pengelolaan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Departemen Keuangan pada tanggal 24 Maret 2009. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan mengevaluasi penerapan balanced scorecard di Kementerian Keuangan pada tahun 2017 setelah delapan tahun balanced scorecard tersebut pertama kali diterapkan. Selain itu, penelitian ini juga hendak memperbandingkan balanced scorecard tersebut dengan tahun sebelumnya untuk melihat adanya upaya perbaikan atau peningkatan kinerja dari tahun sebelumnya serta analisis atas tercapainya dan tidak tercapainya masing-masing IKU Menteri Keuangan. Terdapat 12 sasaran strategis Kementerian Keuangan dengan terdiri dari 27 Indikator Kinerja Utama (IKU) dan 2 sub IKU yang peneliti evaluasi. 

Balanced scorecard was used for the first time by private sector organizations in order to measure the internal business process performance of a company to generate profits, then public sector organizations began to use this approach in order to measure the performance of organizations in order to serving and improving peoples welfare. The public sector organizations in Indonesia that first used the balanced scorecard were the Ministry of Finance with the issuance of Minister of Finance Decree Number 87/KMK.01/2009 concerning Management of Key Performance Indicators in the Ministry of Finance on March 24, 2009. Therefore, this study aimed to evaluate applied balanced scorecard at the Ministry of Finance in 2017 after eight years of balanced scorecard was first applied. In addition, this study also wants to compare the balanced scorecard with the previous year to see any improvement or performance improvement from the previous year and an analysis of achieved and non-achieved of each Minister of Finance KPIs. There are 12 strategic objectives of the Ministry of Finance consisting of 27 Key Performance Indicators (KPI) and 2 sub-KPI which are researchers evaluated."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuyun Widyaningsih
"Organisasi Profesi Ikatan Bidan Indonesia (OP-JBI} merupakan satu wadah untuk menghimpun seluruh anggota IBI dalam pelaksanaan fungsinya sebagai salah satu kekuatan sostal, dalam mempersatukan din setiap anggotanya. Sesuai dengan AD-ART OP IBI 2003-2008 BAB HI pasal 6, OP JBI bertuyuan untuk menggalang dan mempererat persatuan dan persaudaraan sesama bidan, sexta dengan organisasi perempuan dan pihak yang terkait watuk mencapai visi dan misi, membina dan Tmengayomi angpofa serta mengembangkan dan meningkatkan pendidikan, pengetahuan dan keterampilan terutama dalam profesi kebidanan, berperan setta dalam pembangunan, terutama dalam pemeliharaan dan peningkatan derajat kesehatan masyarakat, khususnya kesehatan ibu dan anak, dan meningkatkan martabat dan kedudukan bidan serta memberdayakan perempuan dalam masyarakat. Untuk mencapai tujuannya sebagaimana tercantum dalam pasai 7 OP-IBI melakukan kegiatan ke dalam dan ke tuar organisasi, dengan demikian untuk mendukung kegiatan dimaksud, diperlukan perencanaan strategis (Renstra). Berdasarkan hasil wawawancara dengan ketua umum PP [BI menyatakan bahwa “Renstra [BI yang ada saat ini sudah habis masanya yaitu 2003-2008, dengan demikian perlu disusun kembali Renstra OP [BI untuk masa 5 (lima) tahun ke depan yaitu 2009-2013".
Dalam mengembangkan rencana strategis OP JBI dilakukan penelitian yang dilaksanakan di sekretariat kantor PP IB} pada bulan Nopember 2007 sampai Pebruari 2008. Penelitian meaggunakan rancangan penelitian operational research dengan pemecahan masalah secara deskniftif analitik dengan metode kualitauf. Kegiatan penelitian dilaksanakan melalui proses COMG dan wawalcara dengan para pengurus PP IBL, PD, donatur dan Anggota IBI.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa SWOT matriks dan IE matriks yang dilandasi oleh hasil dan: EFE dan IFE matriks posisi OP IBI berada dalam future quadrant, sedangkan JE matriks berada pada sel ke 5 yattu hold and maintain. Strategi yang cocok dengan visi, misi, dan tujuan janpka panjang dari organisasi IBI adalah strategi market penetration, product development dan market development. Berdasarkan konsep dan BSC upaya yang paling banyak yang harus dilakukan oleh OP IBI adalah yang berkaitan dengan persfektif bisnis intemal Langkah terakhir dalam membangua BSC yaitu menetapkan target dan program, dari 49 indikator menghasikan 84 program dengan total pengeluaran dana sebesar 25.6% pertahun. OP IBI telah menyusun program dan target selama 5 (lima) iahum, mulai 2009-2013.
Penelitian menyimpuikan bahwa OP IB] dapat menggunakan faktor-faktor yang menguatkan posisinya, dengan prinsip meningkatkan kekuatan yang ada untuk Mmengatasi Kelemahan dan memanfaatkan peluang yang ada untuk menghindan ancaman yang muacul, sehingga OP IBI dapat bertahan dan tetap eksis dalam lingkungan #@ig ters berubah! .
Disarankan agar OP IBI memformulasikan program maupun target tahunan yang ingin dicapai berdasarkan prioritas program, dan rencana strategis OP IB] tahun 2009-2013 menjadi acuannya, melakukan himbauan kepada PD dan PC agar menyusun rencana strategi lanjutan dengan mengadopsi dan adaptasi rencana strategi yang telah disusun dengan memperhatikan SWOT masing-masing. Melakukan evaluasi terus-menerus terhadap pelaksanaan strategi terpilih, sebingga dapat dijadikan wmpan balik untuk penyusunan strategi selanjutnya. Untuk meningkatkan mutu pendidikan dan pelayanan OP IBI hendaknya mempercepat terealisasinya pembentukan kolegium kebidanan Indonesia. Untuk Mitra dan Donor diharapkan dapat membenkan dukungan dan memfasilitasi dalam implementasi programprogram yang telah direncanakan oleh OP [BI dalam 5 (lima) tahun mendatang.

The organization of Indonesian Midwife Profession Association (OP-IBI) is aa institution for midwives in Indonesia to unify all of members in midwife in Indonesia In one organization. According to AD-ART OP IBI 2003-2008 chapter HT section 6, OP IBI have set goals in order to collect and strengthen the unity and other related parties in order to achieve the vision and mission of organization, consalt and look after, protect, develop and increase their education, knowledge, and skills in midwifery, particularly to increase the degree of public health, especially maternity and infants and so does increase the dignity and privilege of midwife in Indonesia and empower the women’s role in society. Therefore, to achteve the objective as noted in section 7 OP-IBE conducted the internal and external activities, to support the activities mentioned above, it’s necessary to built strategic plan (Renstra). Based on interview with the general chief of PP IBY, its stated that “The /B/'s Renstra we known before, has come io its expired time, which is 2003-2008, therefore Renstra needs to rearrange for next five years period of 2009-2013”.
In the developing strategic plan, of OP-IBI has conducted some study at secretanat office of PP IBL, begin at November 2007 to February 2008. The study based on operational research with descriptive analytics problems control and qualitative method, The study conducted through CDMG process and interview with the official member of PP IB], PD, funder, and member of JBI.
The study showed that SWOT matrix and JE matrix which based on the result of EFE and IFE positional matrix OP 1B1 is in fisture quadrant, while TE matrix is in the fifth cell, that is hold and maintain. The strategy that taatch to vision, and mission and the long-term objectives of IBI is market penetration, product development, and market development. Based on the concept of BSC, the most important effort to execute by OP IBI is related to the internal business perspectives. The last step is construct BSC is determine the target and program, from 49 indicators used, produced 84 programs with total budget 25, 6% per year. OP IBI has arranged the program and 5 years, starts from 2009 to 2013.
The study conclude that OP [BI could use the factors that strengthen its position, with the principle to increase the ability to over come the weakness and take the opportunity to avoid the threat, so that OP IBI could survive and holding on in the dynamics change of environment.
It’s suggested that OP IBI should formulate program or annual target to achieve based on the prionty program and strategic plan of OP IBI by the year 20092013 to be the referral, suggesting the PD and PC to arrange advance strategic adopting and adapting strategic planned arranged based to each of the SWOT. Conducting continues evaluation upon the execution of chosen strategic planned, so that could became a feed back to arrange the further strategy. In the way of increase the quality of education and services of OP IBI, it’s should be accelerate the realization of establishing the collegtums of Indonesian midwife. For the counterpart and donor, hopefully could raise the support and facilitate implementation of programs planned by OP IBI for the next 5 years.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T34563
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Mulyani
"Rumah sakit Hermina Tangerang merupakan rumah sakit swasta anggota ke-sebelasdari Hermina Hospital Group. Ketatnya persaingan antar rumah sakit khususnya di areKota Tangerang menuntut rumah sakit untuk berupaya meningkatkan kemampuan diriuntuk memberikan pelayanan kesehatan yang prima kepada masyarakat sehinggamenjadikan RS Hermina Tangerang sebagai rumah sakit yang unggul dan terkemuka diwilayah cakupannya terutama era Jaminan Kesehatan Nasional ini.
Tesis ini membahas tentang perencanaan strategi RS Hermina Tangerang denganpendekatan Balanced Scorecard sehingga dapat dijadikan pedoman dalam melakukanperencanaan, pelaksanaan maupun pengendalian pelayanan selama kurun waktu 20018-2022. Pendekatan Balanced Scorecard merupakan salah satu metode yang mampu mengintegrasikan seluruh aspek dan menempati posisi strategis dalam sistemmanajemen strategis dengan melakukan pengamatan terhadap trend perubahanlingkungan makro dan lingkungan industry dan berdampak signifikan terhadapperencanaan strategis, penyusunan program, dan penyusunan anggaran, serta berperandalam memperluas ukuran kinerja personil dalam tahap implementasi dan tahappemantauan. Trend perubahan lingkungan tersebut ditafsirkan dampaknya terhadap rumah sakit melalui empat perspektif : keuangan, customer, proses bisnis internal, danpembelajaran dan partumbuhan.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan cara mengumpulkan data sekunderkuantitatif dan mengambil data primer melalui wawancara mendalam dan ConsensusDecision Making Group. Melalui kerangka kerja, dilakukan 3 tahapan yaitu tahap inputstage, matching stage dan decision stage yaitu menentukan strategi prioritas denganmenggunakan matriks QSPM Quantitave Strategic Planning Matrix.
Hasil penelitian diperoleh posisi strategi RS Hermina Tangerang Grow and Builddengan strategi alternative penetrasi pasar , pengembangan pasar pengembanganproduk, dan tersusunnya 4 strategi prioritas, yaitu: 1 pengembangan pelayananunggulan rumah sakit hemodialisa. Klinik tumbuh kembang, fisioterapi, kemoterapi,layanan bedah sentral ; 2 pengembangan dan penetrasi pasar dengan meningkatkanupaya-upaya pemasaran; 3 peningkatan kerjasama dengan perusahaan industry danasuransi; 4 pengembangan dan penambahan gedung dan area lahan parker. Selain itu,tersusunnya key performance indicator di RS Hermina Tangerang sebagai langkah pemenuhan pencapaian sasaran strategi. Pelaksanaan rencana strategi ini memerlukandukungan dan rencana aksi yang aplikatif dan penjabaran yang lebih rinci sehinggamemudahkan dalam pelaksanaan dan evaluasinya, serta komitmen dari seluruh jajaranmanajemen dan staf pelaksana di rumah sakit.Kata kunci: rencana strategi, Balanced Scorecard.

Hermina Hospital Tangerang is a private hospital member , the eleven members of theHermina Hospital Group. The tight competition among hospitals, especially inTangerang Municipality, demands hospitals to improve their ability to provide excellenthealth services to the public, making Hermina Hospital Tangerang a superior andprominent hospital in its coverage area, especially the era of National Health Insurance.
This thesis discusses the strategic planning of Hermina Hospital Tangerang with Balanced Scorecard approach so that it can be used as guidance in planning, implementation and controlling service during the period of 20018 2022. The Balanced Scorecard approach is one of the methods that can integrate all aspects and occupystrategic positions in strategic management systems by observing the changing trends ofmacro environment and industrial environment and having significant impact onstrategic planning, programming, and budgeting, performance of personnel in theimplementation stage and monitoring stage. These environmental change trends areinterpreted to impact the hospital through four perspectives finance, customer, internalbusiness processes, and learning and growth.
This research is a qualitative research by collecting quantitative secondary data and taking primary data through in depth interview and Consensus Decision Making Group.Through the framework, done 3 stages of stage, input stage, matching stage anddecision stage that is determining priority strategy by using QSPM matrix Quantitave Strategic Planning Matrix.
The result of this research is the strategic position of Hermina Hospital Tangerang isGrow and Build with alternative strategy of market penetration, product developmentmarket development, and the formulation of 4 priority strategies, namely 1 development of excellent service of hospital hemodialysis, development and growthclinic, physiotherapy, chemotherapy, and surgery centre 2 market development andpenetration by increasing marketing efforts 3 increasing cooperation with industry andinsurance companies 4 development and addition of building and parking area ofparker. In addition, the compilation of key performance indicators in RS HerminaTangerang as a step to achieve the achievement of strategic targets. Implementation ofthis strategic plan requires the support and action plan applicable and more detaileddescription so as to facilitate the implementation and evaluation, as well as commitmentfrom all levels of management and executive staff in the hospital.xiUniversitas IndonesiaKeywords strategic plan, Balanced Scorecard.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T51166
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susi Nursilah
"Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kinerja RSUD Cicalengka melalui pendekatan balanced scorecard. Desain penelitian adalah deskriptif analitik dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan kinerja keuanganbaik: pendapatan meningkat,peningkatan pengeluaran biaya tidak lebih besar dari rasio pertumbuhan pendapatan, realisasi pendapatan mencapai target, cost recovery meningkat. Yang perlu diperhatikan adalah perbandingan realisasi dengan anggaran pengeluaran terdapat selisih yang cukup besar. Kinerja pelanggan dinilai kurang:jumlah komplain pelanggan meningkat kembali, tingkat retensi dan akuisisi pelanggan rendah. Kinerja proses bisnis internal dinilai cukup: kemampuan inovasi dan pertumbuhan pasien rawat inap baik, pertumbuhan pasien rawat jalan perlu mendapat perhatian. Kinerja pembelajaran dan pertumbuhan dinilai baik:tingkat absensi pegawai baik, produktivitas pegawai dan akses terhadap pendidikan dan pelatihan meningkat. Secara keseluruhan kinerja RSUD Cicalengka adalah cukup.

The purpose of this study was to analyze the performance of RSUD Cicalengka Kabupaten Bandung through a balanced scorecard approach. The study design was a descriptive analytic with a qualitative approach. The results showed good financial performances, such as an increased revenue, increased expenses of which are not greater than the ratio of revenue growth, achieved target of revenue realization, and increased cost recovery. It is noteworthy that the comparison of actual to budget expenditures were in considerable margin. Meanwhile, the customer performance is quite disappointing, which indicated by the increased number of customer complaints, and the low rate of customer retention and acquisition. Internal business process performance is fairly good, such as good innovation ability and growth in inpatient, but outpatient growth needs attention. Learning and growth performance is good, such as decent employee absenteeism and increased employee productivity and access to education and training. Therefore, the overall performance of RSUD Cicalengka is fairly good."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T44652
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>