Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 168296 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sabila Djauhari
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi intensi
PNS Badan Kepegawaian Negara RI dalam membayarkan zakat profesinya pada
BAZNAS. Theory of Planned Behavior yang dimodifikasi dengan tambahan
variabel Literasi Zakat PUSKAS BAZNAS menjadi dasar landasan teori penelitian
ini. Metode penelitian berupa kualitatif survey dan menggunakan SEM-PLS
(Structural Equation Modelling-Partial Least Square) sebagai alat analisisnya.
Sampel berupa 119 orang PNS BKN yang bertugas di BKN RI Pusat. Hasil dari
penelitian ini menunjukan bahwa pengetahuan zakat tidak berpengaruh secara
langsung terhadap intensi membayar zakat ASN, namun secara bersama-sama
dengan variabel lainnya, yaitu Attitude Towards Behaviour, Subjective Norms dan
Perceived Behavioral Control mempengaruhi intensi membayar zakat PNS BKN.
Variabel Attitude Towards Behaviour dan Perceived Behavioral Control
mempengaruhi intensi membayar zakat PNS BKN sedangkan variabel Subjective
Norms tidak berpengaruh terhadap intensi membayar zakat PNS BKN

This study studies the factors that influence the intention of the Civil Servants of Badan
Kepegawaian Negara RI in paying their zakat profession at BAZNAS. The Theory of
Planned Behavior which is modified with the addition of Zakat Literacy by PUSKAS
BAZNAS’s variable, form the basis of this research theory. The research method using
qualitative survey and SEM-PLS (Structural Equation Modeling-Partial Least Square) as
an analysis tool. The sample consisted of 119 BKN civil servants who were assigned at
BKN RI Pusat. Results indicated that zakat knowledge had no direct effect on BKN
civil servants’s intention to pay zakat, but jointly with other variables, Attitude
towards behaviour, Subjective norms dan Perceived Behavioral control, had
significant effects on BKN civil servants’s intention to pay zakat. Attitude towards
behaviour and Perceived Behavioral control had significant effects on ASN
intention to pay zakat. Subjective norms had no significant effects on BKN civil
servants’s intention to pay zakat.
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Eko Prasetyo
"DKI Jakarta sebagai ibukota negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia memiliki potensi zakat yang sangat besar dan akan sangat bermanfaat bila dioptimalkan pemungutannya. Penelitian ini menunjukkan bahwa lembaga amil zakat yang profesional akan menciptakan kepercayaan dan kepuasan Muzakki dalam hal membayar zakat penghasilan. Kepercayaan dan kepuasan Muzakki melibatkan faktor-faktor reliability, responsiveness, confidence, emphaty, tangible, credibility, human resource, dan morality. Penelitian ini menggunakan analisa crosstab dan Structural Equation Model (SEM) pada 94 responden (Pegawai Negeri Sipil pemerintah provinsi DKI Jakarta), dengan menggunakan Partial Least Square (PLS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden memiliki kepercayaan yang cukup tinggi kepada lembaga amil zakat, namun belum merasa puas atas pelayanan yang diberikan. Pemberlakuan peraturan pemerintah atas kewajiban membayar zakat penghasilan dan sosialisasi akuntabilitas serta keberhasilan yang telah dicapai lembaga amil zakat merupakan kunci terlaksanannya pengumpulan zakat penghasilan yang optimal.

DKI Jakarta as the capital of a country with the largest Moslems in the world has the very large zakat potential and will be very useful when it levied optimized. This study shows that professional zakat institutions will create trust and satisfaction from their Muzakki, one of which is in terms of paying income zakat. Muzakki?s confidence and satisfaction in paying zakat on zakat institutions involving reliability, responsiveness, confidence, empathy, tangible, credibility, human resource, and morality. This study uses crosstabs analysis and Structural Equation Model (SEM) in 94 respondents (civil servants of DKI Jakarta province government), by using Partial Least Square (PLS). The results showed that the respondents have a high enough confidence to zakat institutions, but not satisfied with the zakat institution?s service. The implementation of government regulations on the obligation to pay income zakat and socialization about accountability and the success that has been achieved by zakat institutions are the key of an optimal zakat collection."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Umar Said
"Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia memiliki potensi dana zakat yang sangat besar. Namun potensi yang sangat besar tersebut belum bisa direalisasikan sepenuhnya, bahkan masih berada di kisaran satu persen dari potensinya. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang muzakki untuk membayar zakat di Badan Amil Zakat BAZ atau Lembaga Amil Zakat LAZ. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Structural Equation Modeling SEM.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari enam variabel, yaitu religiusitas, pengetahuan, pendapatan, kualitas layanan, kredibilitas, dan pengaruh sosial, hanya variabel kredibilitas yang mempengaruhi intensi/minat untuk membayar zakat di BAZ atau LAZ. Selain itu, minat mempengaruhi perilaku membayar zakat di BAZ atau LAZ. Penelitian ini menunjukkan pentingnya peningkatan kredibilitas BAZ dan LAZ agar semakin banyak masyarakat yang membayarkan zakatnya melalui mereka, sehingga realisasi pengumpulan dana zakat bisa mendekati potensinya.

Indonesia as the largest Muslim country in the world has an enormous potential of zakat funds. But this enormous potential can not be fully realized, even still in the range of one percent of its potential. This study aims to examine the factors that affect a person muzakki to pay zakat in the Amil Zakat Boards BAZ or Amil Zakat Institutions LAZ. The method used in this research is Structural Equation Modeling SEM.
The results showed that of the six variables, namely religiosity, knowledge, income, service quality, credibility, and social influence, only credibility variable affect the intention to pay zakat in BAZ or LAZ. In addition, intention influences the behavior of paying zakat in BAZ or LAZ. This study shows the importance of increasing the credibility of BAZ and LAZ so that more people pay zakat through them, so that the realization of zakat fund collection could be close to its potential.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Efri Andini
"Zakat mempunyai fungsi penting utnuk menjaga stabilitas ekonomi dan kesejahteraan umat Islam. Di Indonesia mempunyai potensi zakat sangat besar namun penghimpunan zakat masih tergolong rendah. Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS RI) baik pusat, termasuk provinsi, kabupaten dan kota belum menyerap penghimpunan zakat secara masif dan optimal. Zakat profesi termasuk dalam kerangka fiqih kontemporer yang penghimpunannya cukup besar. Penelitian ini bertujuan untu mengetahui faktor yang mempengaruhi intensi seseorang muzakki dalam membayar zakat profesi melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS RI). Intensi muzakki ini akan didasari oleh Theory of Planned Behavior (TPB). Sebanyak 309 responden yang dianalisa menggunakan Partial Least Square Structural Equation Modelling (PLS-SEM). Hasil analisa kuantitatif berbasil PLS-SEM menunjukan variabel Atittude Towards Behavior, Perceived Behavioral Control, Religiusitas dan Kualitas Pelayanan berpengaruh signifikan terhadap intensi muzakki membayar zakat profesi melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS RI). Akan tetapi, variabel Subjective Norm ditemukan tidak signifikan terhadap intensi muzakki membayar zakat profesi melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS RI).

Zakat has an important function to maintain economic stability and the welfare of Muslims. In Indonesia, the potential for zakat is very large, but zakat collection is still relatively low. The National Amil Zakat Agency (BAZNAS RI) both at the center, including provinces, districts and cities have not absorbed massive and optimal zakat collection. Profession zakat is included in the framework of contemporary fiqh whose collection is quite large. This study aims to determine the factors that influence the intention of a muzakki in paying profession zakat through the National Amil Zakat Agency (BAZNAS RI). This muzakki intention is based on the Theory of Planned Behavior (TPB). A total of 309 respondents were analyzed using Partial Least Square Structural Equation Modeling (PLS-SEM). The results of the quantitative analysis based on the PLS-SEM show that the Atittude Towards Behavior, Perceived Behavioral Control, Religiosity and Service Quality variables have a significant effect on muzakki's intentions to pay profession zakat through the National Amil Zakat Agency (BAZNAS RI). However, the Subjective Norm variable is found to be insignificant towards the muzakki's intention to pay profession zakat through the National Amil Zakat Agency (BAZNAS RI)."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Umrotul Khasanah
"Secara teoritis, kemiskinan merupakan akibat dari praktek kebijakan ekonomi yang tak sesuai dengan azas keseimbangan. Islam menganggap disiplin ekonomi (pemanfaatan sumber daya produktif dengan pertimbangan efisiensi biaya dan optimalisasi manfaat sosial) sebagai bagian atau salah satu aspek keseimbangan dalam tanggungjawab sosial yang harus dijaga. Fungsi ekonomi sebagai bagian dari tanggungjawab sosial sangat diutamakan dalam Islam demi tercapainya keharmonisan dalam hubungan aghniya-masakin (kaya-miskin). Dalam Islam, banyak mekanisme tanggungjawab sosial bisa dilaksanakan, antara lain melalui zakat, infak sedekah, wakaf, jizyah, kharaj, rikaz, ghanimah, dan sebagainya. Tesis ini menaruh perhatian pada masalah pengelolaan dana zakat.
Sesuai dengan persoalan yang diangkat dalam penelitian tesis ini yang berkaitan dengan paradigma sosial, yaitu pendayagunaan dana zakat bagi pemberdayagunaan umat, penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif, menelusuri hubungan sebab-akibat sebagaimana berlaku dalam penelitian "fakta sosial' dan juga pemahaman mendalam (verstehen dalam istilah Weber). Metodologi ini lebih bersifat mementingkan aspek kedalaman, bukan hanya berorientasi pada keluasan cakupannya.
Persoalan zakat yang menyimpan potensi ekonomi sangat besar dipandang panting melihat cara memanfaatkannya didasarkan pada fungsi sosialnya bagi kepentingan masyarakat yang menyentuh kalangan miskin maupun kaya. Kendali Islam mendorong setiap pribadi untuk bekerja secara cerdas, berkompetisi dan berprestasi, Islam juga menentang kerakusan, keserakahan, dan kepemilikan kekayaan secara berlebihan. Apabila seluruh mekanisme tanggungjawab sosial yang Islami itu benar-benar dilaksanakan, masyarakat Islam bisa menjadi masyarakat dengan tingkat kesejahteraan tinggi, dan terbebas dari segala bentuk ketimpangan sosial.
Dalam penelitian ini ditemukan, bahwa ternyata terdapat empat model organisasi pengelola zakat, yaitu model birokrasi (pemerintah), model organisasi bisnis, model organisasi sosial kemasyarakatan (ormas) dan model tradisional.
Dalam hal penghimpunan dana zakat, sejumlah badan dan lembaga amil zakat yang menganut model birokrasi, model organisasi bisnis, dan model organisasi kemasyarakatan, telah mampu mengerahkan dana zakat dalam jumlah besar, dari ratusan juta rupiah hingga belasan miliar rupiah pertahun. Mereka mampu berbuat begitu karena mereka menerapkan prinsip dan proses manajemen pengelolaan zakat secara profesional. Pengelolaan zakat ditangani dengan perencanaan matang serta didukung suprastruktur dan infrastruktur yang memadai. Sementara itu, lembaga amil dengan model tradisional hanya mampu membuat kinerja konstan, dari tahun ke tahun tidak mengalami perkembangan berarti.
Dalam hal pendayagunaan dana zakat, lembaga amil model organisasi bisnis dan model birokrasi sudah siap dengan rencana pendistribusian dan program pemberdayaan sehingga pemanfaatan dana zakat bisa dilakukan secara terarah. Hal ini antara lain disebabkan keunggulan manajemen mereka yang ditandai dengan penyusunan skala prioritas dalam pendayagunaan zakat yang dibuat atas dasar urgensi kebutuhan fakir-miskin dan Para asnaf lainnya. Selain itu, mereka juga menerapkan nilai-nilai akuntabilitas dan transparansi dalam manajemen keuangan, dan terbuka bagi auditing oleh akuntan publik. Semua itu dituangkan dalam sistem dan prosedur kerja yang rapi.
Yang masih menjadi kelemahan umum organisasi amil zakat adalah lemahnya upaya pengembangan jaringan antar-lembaga (aliansi strategis), serta kegiatan koordinasi, integrasi dan sinergi. Apabila aspek manajemen ini diperbaiki, perolehan dana zakat diperkirakan akan dapat ditingkatkan dan program pemberdayaan umat pun dapat dilaksanakan secara lebih luas dan lebih terarah.

Analysis on the Model of Zakah Fund Management in Indonesia: A Study on Zakah Fund Raising Agents and Institutions Theoretically, poverty is a phenomenon brought about by practices of economic policy that deviates the principle of equilibrium. Islam regards the economic discipline (the use of productive resources by taking into accounts of cost efficiency and most advantages of social utility) as part of equilibrium in the social responsibility. Economic function as part of social responsibility is urgently demanded by Islam in order to achieve a harmonious equilibrium in the relation-ship between the haves and the haves-not. In Islam, many social responsibility mechanisms can be performed among others through zakah, infak, sedekah, wakaf jizyah, kharaj, rikaz, ghanimah, and so forth.
This thesis pays attention to the problems of zakah fund management. In accordance with the problem brought up in the research of this thesis that relates to the social paradigm (the utility of zakah fund for ummah empowerment), this research used qualitative methodology, tracing the cause-effect relationship as validated in the research on "social fact" and deep comprehension (versetehen as Weber saying). This methodology puts heavier stresses on the depth aspect, in addition to the breadth aspect.
The zakah problem hides a huge economic potential, so it is considered import-ant to view how it is utilized, based on its social function for the community interest that affects the haves and the haves-not communities. As we know that not only does Islam motivate every individual to work, compete and achieve smartly, but it also aggresses greediness, covetousness and exaggerate ownership of asset. If all the mechanisms of social responsibility is really carried out, the Islamic community can be the one with high level of prosperity, and free from any kinds of social deviation.
In this research, it was found that there are four models of zakah fund raising agents or institutions, namely the bureaucracy model, the business organization model, the non-government organization model and the traditional model.
In the case of zakah fund collection, a number of zakah fund raising agents or institutions with the bureaucracy model, the business organization model, the non-government organization model can mobilize zakah fund in a huge account, from hundreds million rupiah up to teens billions rupiah. They are able to do so now that they apply the principles and the processes of professional management. The zakah is tackled in Islamic shariah, with fine planning and supported further by sufficient infrastructures and supra-structures. Meanwhile, the zakah fund raising institutions with the traditional model can only make a constant performance, year after year they do not undertake a significant development.
In the case of zakah fund utility, the zakah fund raising agents or institutions with the bureaucracy model and the business organization model, usually prepare with planned distribution and empowerment programs so that the utility of the zakah fund can be performed in a directed manner. This is partly caused by their management excellence that is marked by the arrangement of priority scale in the use of the fund on the basis of the haves-not needs. Besides, they also apply the values of accountability and transparency in the finance management, and be open to audit by the public accountants. All it is detailed in the neat procedure and system.
That what is still a general weakness in the zakah fund raising organizations is the weak effort in inter-institutional network development (strategic alliance), as well as coordination, integration and synergism. If these aspects of management are mended, the mobilization of zakah fund will presumably be able to be increased and the empowerment programs for the community (ummah) can be performed in a broader scale.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T11926
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Gusti Anwari
"Skripsi ini menganalisis peran audit internal dalam penerapan prinsip syariah di Badan Zakat Nasional (BAZNAS). BAZNAS merupakan lembaga non struktural yang dibentuk oleh pemerintah yang bertujuan untuk memfasilitasi pengelolaan zakat yang bersifat nasional setelah dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat. Seiring dengan perkembangan BAZNAS, penerapan prinsip syariah menjadi sangat penting untuk diterapkan sesuai dengan kaidah syariah dan sesuai dengan standar dan hukum yang berlaku. Internal Audit berperan sebagai pengawas, konsultan dan katalisator dalam memastikan kegiatan kinerja BAZNAS efektif sesuai dengan tujuan, prinsip yang diyakini.

This thesis analyzes the role of internal audit in applying sharia principles in the National Zakat Agency (BAZNAS). BAZNAS is a non-structural institution formed by the government which aims to facilitate the management of zakat which is national in nature after the issuance of Law Number 38 of 1999 concerning Zakat Management. Along with the development of BAZNAS, the application of sharia principles is very important to be implemented in accordance with sharia principles and in accordance with applicable standards and laws. Internal Audit acts as a supervisor, consultant and catalyst in ensuring that BAZNAS's performance activities are effective in accordance with the objectives, principles it believes in."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Ayu Legowati
"ABSTRAK

E-zakat merupakan sebuah inovasi baru yang dapat digunakan oleh para muzakki untuk membayar zakat secara online. Di Indonesia pembayaran zakat secara online sudah ada sejak tahun 2016. Pembayaran zakat melalui layanan e-zakat dapat memberikan manfaat bagi para muzakki karena lebih memudahkan, menghemat waktu, praktis dan dapat digunakan dimanapun dan kapanpun. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi intensi muzakki menggunakan layanan e-zakat dalam membayar zakat profesi. Zakat profesi atau disebut juga dengan zakat penghasilan dinilai dapat menjadi sumber pendanaan yang cukup besar dalam penghimpunan zakat karena sifatnya yang tetap dan rutin. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Technology Acceptance Model (TAM) dan Theory Planned Behavior (TPB). Dalam penelitian ini jumlah sampel adalah sebanyak 172 responden dengan kriteria pernah membayar zakat profesi namun belum pernah menggunakan layanan e-zakat. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis Structural Equation Modeling (SEM) dengan menggunakan software AMOS 24.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap (attitude), norma subjektif (subjective norm), persepsi perilaku kontrol (perceived behavioral control) berpengaruh terhadap intensi muzakki menggunakan (intention to use) layanan e-zakat. Sedangkan persepsi manfaat (perceived usefulness) tidak berpengaruh terhadap intensi muzakki menggunakan (intention to use) layanan e-zakat dalam membayar zakat profesi. Selain itu, penelitian ini juga menemukan persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use) berpengaruh terhadap persepsi manfaat (perceived usefulness) layanan e-zakat.


ABSTRACT

 


E-zakat is an innovation that can be used by muzakki to pay zakat by online. In Indonesia, online zakat payments has been established since 2016. Payment of zakat through e-zakat services can provide benefits for the muzakki because it is easier, saves time, practical and can be used anywhere and anytime. The purpose of this study is to find out what factors that influence the intention of muzakki to use e-zakat services in paying zakat profession. Zakat profession or also called zakat on income considered to be a good source of funding in the collection of zakat because it is fixed and periodic. The theory used in this study is Technology Acceptance Model (TAM) and Theory Planned Behavior (TPB). In this study, the sample is 172 respondents who had paid zakat profession but had never used e-zakat services. The data analysis method used is Structural Equation Modeling (SEM) analysis using AMOS 24.0 software. The results showed that attitude, subjective norms, perceived behavioral control influence the intention of muzakki to use e-zakat services. While perceived usefulness does not influence the intention of muzakki to use e-zakat services in paying zakat profession. In addition, this study also found that perceived ease of use have an influence on the perceived usefulness in e-zakat services. 

"
2019
T54707
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2003
S24427
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lia Nezliani
"Potensi zakat di Indonesia mencapai 3,4% dari total PDB tahun 2010, atau Rp217 triliun. Namun demikian realisasi penghimpunan zakat skala nasional baru mencapai 3-5% dari potensi tersebut atau total mencapai Rp8 triliun per akhir tahun 2019. Hal ini menunjukan bahwa gap atau kesenjangan sangat lebar yaitu antara potensi  dan realisasi dalam penghimpunan Zakat. Salah satu faktor yang menjadi penyebab rendahnya realisasi penghimpunan zakat adalah karena kurangnya kepercayaan Muzaki terhadap Amil. Apabila pemerintah akan mengeluarkan Peraturan Presiden untuk secara otomatis memungut dari gaji bulanan ASN (Aparat Sipil Negara) pegawai di lembaga negara atau otoritas keuangan maka diperlukan suatu assessmen tentang tingkat kepercayaan pegawai otoritas keuangan untuk membayar zakat kepada Amil dalam hal ini BAZNAS sebagai lembaga yang berwenang melakukan tugas pengumpulan dan pengelolaan zakat secara nasional.
Tesis ini bertujuan untuk mengukur kepercayaan Pegawai Otoritas Keuangan kepada BAZNAS dalam bentuk indeks kepercayaan Pegawai Otoritas Keuangan untuk membayar zakat ke BAZNAS. Indeks diukur berdasarkan International Zakat Core Principles. Tesis ini melakukan studi kepada Pegawai BI, OJK, LPS dan Kemenkeu. Hasil penelitian menghasilkan indeks "percaya" dari 220 Responden. Indeks terdiri dari Indeks Fungsi Intermediasi, Indeks Manajemen Risiko dan Indeks Tata Kelola Syariah. Seluruh indeks masuk dalam kategori "percaya".

The potential Zakat in Indonesia reached 3.4% of total GDP in 2010, or reached Rp233 trillion. However, the realization of zakat collection on a national scale only reached about 3-5% or Rp8 trillion in total as of the end of 2019. The lack of Muzaki's confidence in Amil is one of the factors which is expected. If the government has a purpose to issue a Presidential Regulation to deduct automatically from the monthly salary of ASN (State Civil Apparatus), employees in state institutions, or financial authorities, then an assessment of the level of trust of financial authority employees is required. In this case BAZNAS as he authorized institution to conduct collecting and managing zakat nationally. This thesis aims to measure the trust index of Financial Authority Employees to pay zakat to BAZNAS based on the International Zakat Core Principles. Thus this thesis will conduct a study of Financial Authority Employees (BI, OJK, LPS and Ministry of Finance). This thesis constructs the trust index of Financial Authority Employees to pay zakat to BAZNAS (100 scale) based on International zakat core principles which is composed of Intermediation Function, Risk Management and Shari'ah Governance, and the overall trust index.
The index produces a "trust" grade from 220 respondents represented by BI, OJK, LPS and Ministry of Finance. The break down of index consists of Intermediation Function Index, Risk Management Index and Sharia'ah Governance Index also produces a "trust" grade.
"
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2020
T55039
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asih Riska Nurmasari
"Penelitian ini membahas dua permasalahan, yaitu kedudukan Badan Amil Zakat Nasional BAZNAS dalam ruang lingkup hukum administrasi negara dan pelaksanaan pengelolaan zakat dalam penyelenggaraan pelayanan publik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu yuridis normatif, dengan tujuan penelitian untuk mengkaji kedudukan pendirian BAZNAS sebagai penyelenggara pengelolaan zakat secara nasional dan mengkaji pelayanan publik dalam pelaksanaan pengelolaan zakat. BAZNAS merupakan lembaga pemerintah yang menyelenggarakan tugas pemerintahan yang berwenang melakukan pengelolaan zakat secara nasional. Sebagai organisasi penyelenggara pelayanan publik, BAZNAS berkewajiban menjalankan kegiatan pelayanan jasa publik dalam pengumpulan dana zakat, pendistribusian dan pendayagunaan zakat di bidang kesehatan, pendidikan, dan ekonomi. Adanya pengawasan secara eksternal dari masyarakat maupun dari pemerintah diharapkan dapat mencapai tujuan pelayanan yang diselenggarakan oleh BAZNAS guna mewujudkan kewajiban pemerintah dalam menyelenggarakan hak beragama sesuai syariat Islam, meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan untuk menyalurkan zakat yang lebih merata dalam masyarakat.

Research discusses about two problems, that is about the position National Zakat Agency BAZNAS within the scope of the administrative law and implementation zakat management of public services. The method used in this research is normative juridical, the purpose of this research is to study the establishment BAZNAS position as organizer of zakat management nationally and examines public service in the implementation of zakat management. BAZNAS is an institution that organizes tasks of the government is authorized to make the management of zakat nationwide. As an organization of public service providers, BAZNAS obliged to run the activity of public services in collecting zakat, distribution, and utilization of zakat in the areas of health, education, and economics. Their external supervision from the public and from the government is expected to achieve the purpose of service organized by BAZNAS to realize the government 39 s obligation to organize religious rights, to improve the welfare of society and to distribute zakat more evenly in society.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2017
S66079
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>