Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 218456 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ainaya Ayu Cahyani
"Asap kebakaran hutan mengandung senyawa karsinogenik yang dapat menghasilkan spesi oksigen reaktif melalui proses metabolisme di dalam tubuh. Spesi oksigen reaktif yang terbentuk dapat berinteraksi dengan makromolekul seperti DNA, sehingga menyebabkan kerusakan oksidatif DNA. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh paparan asap kebakaran hutan terhadap pembentukan senyawa DNA adduct 8-OHdG menggunakan HPLC fase terbalik dengan detektor UV pada panjang gelombang 254 nm. Fase gerak yang digunakan berupa campuran natrium fosfat 0,1 mol/L pH 6,7 dan metanol (85:15, v/v). Hasil penelitian menunjukkan bahwa paparan asap kebakaran hutan meningkatkan konsentrasi 8-OHdG dalam urin korban kebakaran hutan dengan konsentrasi sebesar 2,76 ± 1,94 ppm. Penelitian ini juga dilakukan untuk menganalisis senyawa S-PMA dalam urin korban kebakaran hutan sebagai biomarker spesifik paparan benzena. Senyawa S-PMA dianalisis menggunakan LC-MS/MS dengan fase gerak berupa diklorometana yang mengandung asam asetat 1%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa senyawa S-PMA terdeteksi di dalam urin korban kebakaran hutan dengan konsentrasi sebesar 0,011 ± 0,01 ppb, sehingga mengindikasikan adanya benzena di dalam asap kebakaran hutan tersebut.
Forest fire wood smoke contains carcinogenic compounds that can produce reactive oxygen species through metabolic processes in the human body. The reactive oxygen species formed can interact with macromolecules such as DNA, thus causing oxidative damage to DNA. This study was conducted to analyze the effect of forest fire wood smoke exposure on the DNA adduct 8-OHdG formation using reverse-phase HPLC with a UV detector at a wavelength of 254 nm. The mobile phase used was a mixture of 0.1 M sodium phosphate pH 6.7 and methanol (85:15, v/v). The result showed that forest fire wood smoke exposure increased the concentration of 8-OHdG in the urine of forest fire victims with a concentration of 2.76 ± 1.94 ppm. This study was also conducted to analyze S-PMA compounds in the urine of forest fire victims as a specific biomarker of benzene exposure. S-PMA compound was analyzed using LC/MS-MS with dichloromethane containing acetic acid 1% as a mobile phase. The result found that the S-PMA compound was detected in the urine of forest fire victims with a concentration of 0.011 ± 0.01 ppb that indicating the presence of benzene in forest fire wood smoke."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ainaya Ayu Cahyani
"Asap kebakaran hutan mengandung senyawa karsinogenik yang dapat menghasilkan spesi oksigen reaktif melalui proses metabolisme di dalam tubuh. Spesi oksigen reaktif yang terbentuk dapat berinteraksi dengan makromolekul seperti DNA, sehingga menyebabkan kerusakan oksidatif DNA. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh paparan asap kebakaran hutan terhadap pembentukan senyawa DNA adduct 8-OHdG menggunakan HPLC fase terbalik dengan detektor UV pada panjang gelombang 254 nm. Fase gerak yang digunakan berupa campuran natrium fosfat 0,1 mol/L pH 6,7 dan metanol (85:15, v/v). Hasil penelitian menunjukkan bahwa paparan asap kebakaran hutan meningkatkan konsentrasi 8-OHdG dalam urin korban kebakaran hutan dengan konsentrasi sebesar 2,76 ± 1,94 ppm. Penelitian ini juga dilakukan untuk menganalisis senyawa S-PMA dalam urin korban kebakaran hutan sebagai biomarker spesifik paparan benzena. Senyawa S-PMA dianalisis menggunakan LC-MS/MS dengan fase gerak berupa diklorometana yang mengandung asam asetat 1%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa senyawa S-PMA terdeteksi di dalam urin korban kebakaran hutan dengan konsentrasi sebesar 0,011 ± 0,01 ppb, sehingga mengindikasikan adanya benzena di dalam asap kebakaran hutan tersebut.

Forest fire wood smoke contains carcinogenic compounds that can produce reactive oxygen species through metabolic processes in the human body. The reactive oxygen species formed can interact with macromolecules such as DNA, thus causing oxidative damage to DNA. This study was conducted to analyze the effect of forest fire wood smoke exposure on the DNA adduct 8-OHdG formation using reverse-phase HPLC with a UV detector at a wavelength of 254 nm. The mobile phase used was a mixture of 0.1 M sodium phosphate pH 6.7 and methanol (85:15, v/v). The result showed that forest fire wood smoke exposure increased the concentration of 8-OHdG in the urine of forest fire victims with a concentration of 2.76 ± 1.94 ppm. This study was also conducted to analyze S-PMA compounds in the urine of forest fire victims as a specific biomarker of benzene exposure. S-PMA compound was analyzed using LC/MS-MS with dichloromethane containing acetic acid 1% as a mobile phase. The result found that the S-PMA compound was detected in the urine of forest fire victims with a concentration of 0.011 ± 0.01 ppb that indicating the presence of benzene in forest fire wood smoke."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mutiara Andra Sari
"Kebakaran hutan dan lahan menghasilkan asap yang diketahui mengandung Polycyclic Aromatic Hydrocarbon (PAH). Efek adanya kerusakan oksidatif pada DNA akibat paparan asap kebakaran hutan dan lahan terhadap risiko kanker diselidiki melalui deteksi biomarker 8-Hidroksi-2’-Deoksiguanosin (8-OHdG) dan 1-Hidroksipiren (1- OHP), metabolit utama piren, sebagai indikator paparan PAH dalam urin. Analisis biomarker paparan PAH dalam urin 24 jam dilakukan secara acak dalam suatu populasi di Kota Dumai, Provinsi Riau. Kandungan 8-OHdG dalam sampel urin dianalisis menggunakan HPLC detektor UV dengan fasa gerak buffer natrium fosfat 0,1 M pH 6,7 dan metanol (85:15, v/v). Sementara, kandungan 1-OHP dalam urin dideteksi menggunakan HPLC detektor flourosens dengan eluen metanol dan air (60:40, v/v). Analisis kedua senyawa tersebut dilakukan dengan kromatografi fasa terbalik mode isokratik. Hasil pengujian menunjukan bahwa 8-OHdG terdeteksi pada seluruh sampel dalam rentang konsentrasi 25,29 g/L hingga 2,16 mg/L urin (n = 11), lebih tinggi dibandingkan dengan konsentrasi 8-OHdG dalam urin individu sehat (1,42 μg/L – 4,25 μg/L). 1-OHP dalam urin juga terdeteksi dalam empat dari lima sampel yang diuji, menandakan bahwa terdapat potensi besar kerusakan oksidatif DNA akibat paparan PAH
orest fires generate woodsmoke that contain Polycyclic Aromatic Hydrocarbon (PAH). The effect of DNA oxidative damage due to woodsmoke exposure on cancer risk can be investigated through the detection of urinary 8-Hydroxy-2’-Deoxyguanosin (8-OHdG) and 1-Hydroxypyrene, main metabolite of pyrene, as indicators of PAH exposure. Analysis biomarkers of PAH exposure in 24 hours urine was performed within a population randomized in Dumai City, Riau Province. The 8-OHdG levels in urine samples were analyzed by using HPLC with UV detector using sodium phosphate buffer 0.1 M pH 6.7 and methanol (85:15, v/v) as mobile phase. Meanwhile, 1-OHP levels in urine was detected by using a HPLC with fluorosens detector using methanol and water (60:40, v/v) eluent. Analysis of both compounds was performed by reverse phase chromatography with isoratic mode. The results showed that 8-OHdG was detected in all samples with concentration range of 25.29 μg/L to 2.16 mg/L urine (n = 11), higher than urinary 8-OHdG of health person (1,42 μg/L – 4,25 μg/L). Urinary 1- OHP was also detected in four of five samples. It indicates that there was a high potential of DNA damage caused by PAH exposure"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Purbayanti
"ABSTRAK
Kebakaran hutan dan lahan gambut dapat menghasilkan polutan yang mengandung senyawa karsinogen PAH pada partikulat (PM10) yang dapat berkontribusi terhadap peningkatan kerusakan oksidatif DNA. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi dini risiko kanker dengan melakukan pengukuran terhadap biomarker 8-OHdG pada sampel serum masyarakat kota Palangka Raya yang merupakan indikator kerusakan oksidatif DNA dan biomarker 1-OHP pada sampel urin untuk mengetahui paparan senyawa karsinogen PAH selama periode kabut asap tahun 2015. Hasil yang diperoleh akan dibandingkan dengan kontrol yang berasal dari masyarakat kota Batu. Jumlah sampel yang digunakan untuk analisis sebanyak 29 orang responden dari kota Palangka Raya sebagai kelompok terpapar dan 23 orang responden sebagai kelompok kontrol. Angket digunakan untuk mengumpulkan informasi terkait riwayat penyakit, merokok, pekerjaan, pola hidup dan aktivitas saat periode kabut asap.
Hasil yang diperoleh terdapat perbedaan yang signifikan pada kadar 8-OHdG kelompok terpapar dan kontrol (Pvalue = 0,0001), dengan nilai rerata kelompok terpapar sebesar 5,606 ± 1,162 ng/mL dan kelompok kontrol sebesar 4,059 ± 0,709 ng/mL. Peningkatan kadar 8- OHdG pada kelompok terpapar terdapat hubungan yang signifikan pada lama paparan (P-value = 0,03). Perbedaan yang signifikan juga teramati pada biomarker 1-OHP antara kelompok terpapar dan kontrol (P-value = 0,0001), dengan nilai rerata kelompok terpapar sebesar 4,569 ± 4,267 μmol/mol kreatinin dan kelompok kontrol sebesar 0,733 ± 0,746 μmol/mol kreatinin. Peningkatan kadar 1-OHP pada kelompok terpapar terdapat hubungan yang signifikan pada lama paparan (P-value = 0,001) dan penggunaan masker (P-value = 0,03). Penelitian ini memberikan bukti ada hubungan antara kebakaran hutan dan lahan gambut dengan peningkatan kerusakan oksidatif DNA yang berkontribusi terhadap risiko kanker.

ABSTRACT
Forest and peatland fires can produce pollutants that contain carcinogenic PAH compounds in particulate matter (PM10), which contribute to increased oxidative DNA damage. This study aims to detect early cancer risk by measuring the biomarker 8-OHdG in serum samples urban of Palangkaraya which is an indicator of oxidative damage to DNA and biomarkers of 1-OHP in urine samples to determine exposure to carcinogenic compounds of PAH during periods of smoke haze in 2015. The results obtained were compared with the control group. The samples used for the analysis were 29 participants from Palangkaraya as the exposed group and 23 participants from Kota Batu as the control group. The questionnaire used to collect information related to medical history, smoking, occupation, lifestyle and activity during the smoke haze period.
The results obtained are significant differences of 8-OHdG levels in exposed group than control group (P-value = 0.0001), with the mean of the exposed group of 5,606 ± 1,162 ng/mL and a control group 4.059 ± 0.709 ng/mL. Increased levels of 8- OHdG in the exposed group there is significantly associated with long exposure (P-value = 0.03). Significant differences were also observed at 1-OHP biomarkers between exposed group than control (P-value = 0.0001), with the mean of the exposed group of 4,569 ± 4,267 μmol/mol kreatinin and a control group 0,733 ± 0,746 μmol/mol kreatinin. Increased levels of 1-OHP in the exposed group there is significantly associated with long exposure of smoke (P-value = 0.001) and the use of masks (P-value = 0.03). This study provides evidence of the correlation between forest and peatland fires with increased oxidative DNA damage that contribute to cancer risk.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2016
T45182
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shafa Pratiwi
"Bisphenol A (BPA) merupakan senyawa kimia yang penggunaannya cukup luas, salah satunya dalam pembuatan plastik polikarbonat yang banyak digunakan untuk wadah makan dan minum. BPA diketahui dapat menginduksi stress oksidatif dalam tubuh melalui enzim sitokrom P450 dengan menghasilkan spesies oksigen reaktif (ROS). Keadaan stress oksidatif yang parah dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan, seperti risiko kanker dan penyakit degeneratif lainnya. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi senyawa 8-OHdG sebagai indikasi adanya kerusakan oksidatif DNA. Penelitian dilakukan secara in vitro berdasarkan reaksi Fenton-like dengan menginkubasi 2’-dG, Cu(II), Zn(II), H2O2, dan BPA, yang kemudian hasilnya dianalisis menggunakan HPLC. Pada studi, diamati pengaruh waktu inkubasi, suhu, dan pH reaksi. Hasil analisis menunjukkan adanya penurunan 8-OHdG pada waktu inkubasi yang lebih lama dan pH yang lebih basa, serta memberikan kenaikan 8-OHdG pada suhu inkubasi yang lebih tinggi. Selain itu, adapun studi biomonitoring yang dilakukan pada urin balita pengguna botol susu plastik sebagai gambaran adanya paparan BPA. Biomonitoring dilakukan dengan mengumpulkan tiga urin balita sebagai kontrol dan tiga urin balita sebagai sampel terindikasi BPA. Sebelum dianalisis menggunakan LC-MS/MS, sampel urin diberikan enrichment melalui metode solid phase extraction (SPE) dan LC-MS/MS dilakukan validasi. Hasil analisis urin tersebut menunjukkan bahwa kadar 8-OHdG terdeteksi lebih tinggi pada sampel urin balita pengguna botol plastik terindikasi BPA.

Bisphenol A (BPA) is a chemical compound that is widely used, such as in the manufacture of polycarbonate plastic which usually is used for food and drink containers. BPA is known to induce oxidative stress in the body through cytochrome P450 enzymes by producing reactive oxygen species (ROS). The state of severe oxidative stress will cause several health problems, such as the risk of cancer and other degenerative diseases. Therefore, this study aimed to detect 8-OHdG compounds as an indication of DNA oxidative damage. The study was conducted in vitro based on the Fenton-like reaction by incubating 2'-dG, Cu(II), Zn(II), H2O2, and BPA, then being analyzed with HPLC. This study also observed the effect of incubation time, temperature, and pH. The results of the analysis showed a decrease in 8-OHdG at a longer incubation time and a more alkaline pH, as well as an increase in 8-OHdG at a higher temperature. In addition, a biomonitoring study was also conducted on the urine of toddlers who used plastic milk bottles as a representation of BPA exposure. Biomonitoring was carried out by collecting three toddler urine as controls and three toddlers urine as samples indicated by BPA. Before being analyzed with LC-MS/MS, urine samples were given enrichment through the solid phase extraction (SPE) method and LC-MS/MS validation was performed. The results of the urine analysis showed that higher levels of 8-OHdG were detected in the urine samples of toddlers using plastic bottles indicated by BPA.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vina Yusrika Utami
"
ABSTRAK
Kanker merupakan penyakit yang dapat menyerang berbagai organ tubuh
sehingga berisiko mematikan. Kurangnya informasi dan metode untuk mendeteksi
risiko kanker secara dini menjadi salah satu penyebab meningkatnya angka
kejadian dan kematian akibat kanker di dunia. Oleh karena itu, berbagai metode
sedang dikembangkan untuk mendeteksi risiko kanker secara dini, salah satunya
dengan identifikasi biomarker kerusakan DNA berupa DNA adduct. Pada
penelitian ini dianalisis 8-OHdG, yaitu adduct dari basa guanin yang mengalami
serangan spesies reaktif pada posisi C-8. Analisis kuantitatif konsentrasi 8-OHdG
dalam sampel dilakukan menggunakan instrumen HPLC-UV pada panjang
gelombang 254 nm dengan komposisi eluen metanol : buffer fosfat 20:80.
Sembilan orang penderita kanker payudara (CA) dan 17 orang perokok (SP)
dipilih sebagai sampel pada penelitian ini. Sebagai kontrol, diambil 31 sampel non
perokok (NK). Pada sampel kelompok CA, SP, dan NK terdeteksi 8-OHdG
masing-masing sebesar 0,913 ? 124,171 mg 8-OHdG/g kreatinin, 4,121 - 66,731
mg 8-OHdG/g kreatinin, dan 0,035 - 47,493 mg 8-OHdG/g kreatinin. Hasil
analisis dan uji statistik menunjukkan bahwa sampel penderita kanker payudara
memiliki konsentrasi 8-OHdG yang lebih tinggi daripada sampel perokok dan
sampel kontrol. Konsentrasi 8-OHdG dapat menggambarkan tingkat kerusakan oksidatif DNA

ABSTRACT
Cancer is a disease that can affect various organs of the body so that it
may cause the risk of lethal. Lack of information and methods for early detection
of cancer risk is one cause of increasing incidence of and mortality from cancer in
the world. Therefore, various methods are being developed for early detection of
cancer risk, one methods is with the identification of biomarkers of DNA damage
in the form of DNA adducts. In this study, 8-OHdG was analyzed, which is the
guanine base adducts of the reactive species atatck at C-8 position. Quantitative
analysis of 8-OHdG concentration in the sample was carried out using HPLC-UV
instrument at a wavelength of 254 nm with eluen composition of methanol :
phosphate buffer 20:80. Nine people with breast cancer (CA) and 17 smokers (SP)
was chosen as the sample in this study. As a control, 31 samples of non-smokers
was taken. On a sample group of CA, SP, and NK, 8-OHdG were detected
respectively by 0,913 ? 124,171 mg 8-OHdG/g creatinine, 4,121 - 66,731 mg 8-
OHdG/g creatinine, dan 0,035 - 47,493 mg 8-OHdG/g creatinine. Analysis and
statistical result indicate that breast cancer samples have higher concentrations of
8-OHdG than the control samples and samples of smokers. 8-OHdG
concentrations may reflect the level of oxidative DNA damage.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S43733
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Proboningrum
"Metil paraben merupakan salah satu bahan kimia yang banyak digunakan sebagai pengawet karena aktivitas antimikrobanya yang tinggi dan efektif dalam melindungi produk terhadap ragi dan jamur. Namun paparan metil paraben yang terus menerus dapat menyebabkan dampak buruk terhadap kesehatan dengan memproduksi spesi oksigen reaktif yang dapat memicu kerusakan oksidatif pada Asam Deoksiribonukleat (AND). Indikator biologis terjadinya kerusakan oksidatif DNA yang diamati pada penelitian ini adalah senyawa 8-Hidroksi-2'-Deoksiguanosin (8-OHdG). Melalui studi in vitro, diuji pengaruh penambahan metil paraben, waktu inkubasi 5 dan 7 jam, dengan dan tanpa radiasi sinar UVA pada kondisi pH 7,4 dan temperatur 37°C. Diperoleh hasil konsentrasi 8-OHdG tertinggi pada sampel 2-deoksiguanosin dengan penambahan metil paraben, waktu inkubasi yang lebih lama (7 jam), serta dengan paparan radiasi UVA. Sedangkan melalui studi in vivo, penambahan metil paraben pada pakan tikus menyebabkan terbentuknya senyawa 8-OHdG yang terdeteksi pada urin.

Methylparaben is considered as one of the most infamous material used as a preservative for its high and effective antimicrobe activity against yeast and fungi. Yet despite its advantages, being exposed to methyl paraben continuously can cause damaging effects towards health; which is caused by its contribution towards the production of Reactive Oxygen Species that may lead to Deoxyribonucleic Acid (DNA) damage through oxidative stress. The DNA Adduct 8-Hidroxy-2'-Deoxyguanosine (8-OHdG) is commonly used as a biological indicator for DNA oxidative damage in the body. Through in vitro studies, the amount of 8-OHdG production by methylparaben and Ultraviolet-A rays (UVA) exposure is analysed. In vitro analysis was conducted in physiological pH (7,4), with incubation time varied of 5 and 7 hours, temperature set to 37°C, with and without the exposure of UVA rays. The result was 8-OHdG formation peaked when 2'-deoxyguanosin was exposed to methylparaben and UVA rays for the longest period (7 hour). Meanwhile, through in vivo studies, known that rats exposed to methyl paraben will show an increase of 8-OHdG concentration."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chendy Permatasari Wibowo
"Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pembentukan DNA Adduct 8-OHdG akibat kerusakan oksidatif DNA yang disebabkan oleh paparan akrilamida (1 mg/kg BB) dan Cu (II) (10 mg/kg BB). Studi in vivo dilakukan dengan menggunakan kelompok tikus (Rattus norvegicus) galur Sprague Dawley yang diberi paparan selama 28 hari dan dilakukan pengambilan sampel urin setiap 7 hari. Studi in vitro dilakukan dengan mereaksikan 2-„deoksiguanosin pH 7,4 dengan akrilamida, Cu (II), H2O2 melalui reaksi Fenton-like pada suhu 37 °C. Analisis 8-OHdG dilakukan dengan instrumentasi LC-MS/MS ionisasi positif, fasa terbalik, dengan gradien elusi campuran ammonium asetat 20mM dan asetonitril. Hasil studi in vivo menunjukkan bahwa paparan akrilamida, Cu, dan gabungan akrilamida + Cu (II) mengakibatkan adanya kerusakan DNA yang dapat menimbulkan risiko kanker. Kelompok paparan gabungan akrilamida + Cu (II) menunjukkan kadar yang paling tinggi, hal ini menunjukkan adanya kesinergisan antara akrilamida dan Cu (II) pada pembentukan kadar 8-OHdG. Pengujian kadar 8-OHdG secara berkala menunjukkan kadar 8-OHdG yang semakin meningkat seiring dengan lamanya waktu paparan. Hasil studi in vitro menunjukkan bahwa akrilamida tidak menginduksi pembentukan 8-OHdG secara langsung, melainkan perlu adanya proses metabolisme terlebih dahulu.

This study was conducted to analyze the formation of 8-OHdG DNA Adduct due to oxidative DNA damage caused by exposure to acrylamide (1 mg / kg BB) and Cu (II) (10 mg / kg BW). In vivo studies were carried out using a group of Sprague Dawley rats (Rattus norvegicus) that were exposed for 28 days of exposure and urine samples were taken every 7 days. In vitro studies were carried out by reacting 2-oksdeoxiguanosine pH 7.4 with acrylamide, Cu (II), H2O2 through Fenton-like reaction at 37 ° C. The 8-OHdG analysis was performed with positive ionization LC-MS / MS instrumentation, reversed phase system, with a mixture of elution gradient of ammonium acetate 20mM and acetonitrile. The results of in vivo studies showed that acrylamide, Cu, and acrylamide combined Cu (II) exposure caused DNA damage that could cause cancer risk. The exposure group of acrylamide combined Cu (II) combined showed the highest levels, this indicates a synergy between acrylamide and Cu (II) in the formation of 8-OHdG levels. Periodic analysis of 8-OHdG levels shows that 8-OHdG levels are increasing along with the length of time of exposure. In vitro testing shows that acrylamide does not directly induce the formation of 8-OHdG, but rather requires a metabolic process first."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wilis Okti Pamungkas
"Metil paraben telah digunakan sebagai bahan pengawet selama lebih dari 50 tahun karena dianggap non toksik. Namun, penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa metil paraben dapat terakumulasi dalam tubuh dan dapat menyebabkan oxidative stress sehingga terjadi kerusakan DNA dengan membentuk 8-OHdG. Studi ini bertujuan untuk mengetahui adanya pembentukan kerusakan oksidatif DNA akibat paparan metil paraben yang berinteraksi dengan logam tembaga (I). Studi dilakukan secara in vitro melalui reaksi Fenton dan secara in vivo. Pada studi in vitro, 2’-deoxyguanosine direaksikan dengan metil paraben bersama logam tembaga (I) pada waktu inkubasi dan pH yang bervariasi. Studi in vivo dilakukan dengan memberikan paparan metil paraben, logam tembaga (I) maupun metil paraben dan tembaga (I) pada Rattus norvegicus.
Hasil studi in vitro dianalisis dengan menggunakan LC-MS/MS dan plasma dianalisis dengan ELISA kit untuk mengetahui konsentrasi 8-OHdG yang terbentuk. Berdasarkan hasil studi menunjukkan bahwa baik metil paraben maupun logam tembaga (I) dapat memicu pembentukan 8-OHdG baik pada studi in vitro maupun pada studi in vivo. Pada Studi in vivo, metil paraben tidak memberikan efek sinergis terhadap logam tembaga (I) pada pembentukan 8-OHdG, karena penambahan metil paraben ternyata menurunkan konsentrasi 8-OHdG yang dihasilkan pada paparan logam tembaga (I).

Methyl paraben has been used as a preservative for more than 50 years because it is considered as non-toxic substance. However, recent research shows that methyl parabens can accumulate in the body and can cause oxidative stress resulting in DNA damage by forming 8-OHdG. This study aims to determine the formation of oxidative damage to DNA due to exposure to methyl paraben which interacts with copper (I). The study was carried out in vitro through the Fenton reaction and in vivo. In vitro study, 2'-deoxyguanosine was reacted with methyl paraben with copper (I) at various incubation and pH times. While in vivo studies were carried out by giving exposure to methyl paraben, copper (I) and methyl paraben with copper (I) on Rattus norvegicus.
The results of in vitro studies were analyzed using LC-MS / MS and plasma were analyzed by ELISA kit to determine the formed 8-OHdG concentration. Based on the results of the study, it was shown that both methyl paraben and copper metal could trigger the formation of 8-OHdG in both in vitro studies and in vivo studies. In in vivo study, methyl paraben did not provide a synergistic effect on metal copper (I) on the formation of 8-OHdG, because the addition of methyl paraben apparently reduced the concentration of 8-OHdG produced by exposure to copper (I) metal.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
T52748
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatma Irawati
"Penyakit kanker disebabkan oleh peristiwa karsinogenesis dan ditandai dengan adanya kerusakan oksidatif DNA. Senyawa tert-butilhidroquinon TBHQ diduga sebagai pemicu terjadinya peristiwa karsinogenesis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengidentifikasi adanya pembentukan DNA adduct 8-hidroksi-2 rsquo;-deoksiguanosin 8-OHdG akibat adanya paparan senyawa TBHQ pada 2 rsquo;-deoksiguanosin dan calf thymus DNA secara in vitro dengan variasi pH, waktu, dan suhu.
Penelitian ini dilakukan menggunakan 2 39;-deoksiguanosin-5 39;-monophosphat dan TBHQ melalui reaksi fenton dengan variasi pH yaitu 7,4 dan 8,4, variasi waktu inkubasi yaitu 1 jam dan 3 jam, dan variasi suhu yaitu 37oC dan 60oC. Kemudian sampel dari 2 rsquo;-deoksiguanosin dianalisis menggunakan HPLC, sedangkan sampel dari calf thymus DNA dianalisis menggunakan UV-Vis. Dilakukan juga uji kestabilan 8-OHdG dengan variasi pH menggunakan HPLC.
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa konsentrasi pembentukan 8-OHdG lebih banyak terjadi berturut-turut pada pH 8,4 daripada pH 7,4, dengan waktu inkubasi 3 jam daripada dengan waktu inkubasi 1 jam, dan pada suhu 60oC daripada suhu 37oC, serta menunjukkan adanya reaksi fenton. Rasio kemurnian calf thymus DNA pada ?260/?280 yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1,83. Terjadi pergeseran puncak panjang gelombang maksimum dari hasil inkubasi calf thymus DNA dan senyawa TBHQ serta Fe2 yang menandakan terjadinya perubahan struktur DNA. Hasil uji kestabilan 8-OHdG pada kondisi asam dan basa menunjukkan 8-OHdG mengalami kerusakan.

Cancer is caused by a carcinogenesis and is characterized by DNA oxidative damage. The tert butylhydroquinone TBHQ compound is thought to be the trigger for the carcinogenesis. The aim of this study was to investigate and identify the formation of 8 hydroxy 2 39 deoxyguanosine 8 OHdG adduct DNA due to exposure of TBHQ compounds to 2 39 deoxyguanosine and calf thymus DNA in vitro by pH, time, and temperature variations.
This study was carried out using 2 39 deoxyguanosine 5 39 monophosphate and TBHQ by fenton reaction with pH variation of 7.4 and 8.4, variation of incubation time ie 1 hour and 3 hours, and temperature variation ie 37oC and 60oC. Then a sample of 2 39 deoxyguanosine was analyzed using HPLC, while samples from the calf thymus DNA were analyzed using UV Vis. It also performed a stability test of 8 OHdG with pH variation using HPLC.
The results show that the concentration of 8 OHdG formation occurs more successively at pH 8.4 than pH 7.4, with an incubation time of 3 hours than with an incubation time of 1 hour, and at a temperature of 60 C rather than 37 C, fenton reaction. The purity ratio of calf thymus DNA in 260 280 used in this study was 1,83. There is a maximum wavelength peak shift from the incubation of the calf thymus DNA and the TBHQ and Fe2 compounds indicating the change in DNA structure. Stability test results of 8 OHdG on acid and base conditions showed 8 OHdG damage.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
T49640
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>