Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 152509 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ilham Akbar Mustafa
"Industri semen adalah salah satu bidang industri besar yang ada di berbagai wilayah Indonesia, yang mempunyai dampak positif maupun dampak negatif untuk kelestarian lingkungan serta masyarakat yang berada disekitarnya. Industri semen berkelanjutan saat ini adalah suatu konsep yang dilakukan untuk menjadikan industri semen lebih ramah lingkungan dengan mengurangi dampak negatif lingkungan, sosial, ekonomi dari kegiatan pengoperasian industri semen. Tujuan dari riset ini adalah menganalisis dampak lingkungan fisik dari kegiatan produksi industri semen PT. Conch North Sulawesi Cement. menganalisis dampak sosial dan dampak ekonomi disekitar Kawasan PT. Conch North Sulawesi Cement serta menganalisis upaya yang dapat dilakukan dalam menangani permasalahan lingkungan dan sosial di wilayah industri semen PT Conch North Sulawesi Cement menuju industri semen berkelanjutan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan metode analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukan bahwa hingga saat ini kualitas lingkungan di wilayah industri semen masih memebuhi baku mutu kualitas lingkungan sedangkan persepsi masyarakat menilai bahwa industri semen memberikan lebih banyak memberikan dampak negative terhadap sosial ekonomi masyarakat. Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan komunikasi efektif antara perusahaan, dan masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah. Kesimpulan riset ini adalah industri semen di wilayah Kabupaten Boolang memberikan dampak negatif terhadap sosial ekonomi masyarakat sedangkan kualitas lingkungan masih dalam kategori baik sehingga upaya yang dilakukan adalah dalam menangani dampak sosial ekonomi masyarakat.

The cement industry is one of the major industrial fields in various regions in Indonesia that has a positive or negative impact on environmental sustainability and the surrounding communities. The sustainable cement industry is currently a concept implemented to make the cement industry more environmentally friendly by reducing its impact. negative environmental, social, economic consequences of operating the cement industry. The purpose of this research is to analyze the environmental impact of the cement production activities of PT. Conch North Sulawesi Cement. analyzing the socio-economic impacts around the PT. Conch North Sulawesi Cement and analyze the efforts that can be made in addressing environmental and social problems in the cement industry area of PT Conch North Sulawesi Cement towards a sustainable cement industry. The method used in this research is descriptive analysis method and SWOT analysis method. The results showed that up to now the environmental quality in the cement industrial area still meets the environmental quality standards, while the public's perception is that the cement industry has had more negative impacts on the socio-economic community. Efforts that can be made include effective communication between the company and the community, which is facilitated by the government. This research concludes that the cement industry in the district of Boolang has a negative impact on the socio-economy of the community, while the quality of the environment is still in a good category so that efforts are made to address the socio-economic impact of the community."
Depok: Sekolah Ilmu Lingkungan Uiniversitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jamaludin
"Pertumbuhan penduduk berimplikasi positif terhadap peningkatan permintaan semen. Hal ini menjadi perhatian serius, terutama dalam keberlanjutan kawasan karst sebagai salah satu bahan baku utama industri semen. Kawasan karst Klapanunggal sebagai satu kesatuan ekosistem dengan industri semen memerlukan upaya pengembangan untuk harmonisasi dan keberlanjutan. Penelitian ini menggunakan metode gabungan (mix methode) kuantitatif dan kualitatif, serta melakukan analisis secara deskriptif, dan menggunakan analisis Miles & Huberman untuk mengembangkan konsep. Hasil penelitian menunjukan industri semen di Klapanunggal memberikan dampak positif terhadap PDRB dan infrastruktur. Namun, industri semen belum memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan pendapatan masyarakat. Hasil pemantauan emisi dan udara ambien saat ini memenuhi baku mutu nasional dan perlu dipertimbangkan untuk peningkatan teknologi dalam menurunkan emisi dan polutan sehingga dapat memenuhi baku mutu yang berlaku secara global. Berdasarkan hasil penilaian Valuasi ekonomi, kawasan karst Klapanunggal memiliki valuasi ekonomi dengan nilai sebesar Rp.4.156.219.112,40 selama satu tahun, berdasarkan hasil analisis mencatat bahwa jumlah kunjungan ke kawasan karst Klapanunggal tidak dipengaruhi oleh jarak tempuh dan biaya yang dikeluarkan oleh responden. Kawasan karst Klapanunggal memiliki keunikan bagi penggiat wisatawan minat khusus panjat tebing dan telusur gua. Untuk menciptakan harmonisasi dan keberlanjutan kawasan karst Klapanunggal diperlukan konsep pengembangan kawasan karst terintgerasi industri semen yang didukung oleh sinergi dan kolaboratif dari semua pemangku kepentingan.

The positive implications of population growth on the escalating demand for cement raise significant concerns, particularly regarding the sustainability of the karst region, a vital source of raw materials for the cement industry. The Klapanunggal karst area, as an integrated ecosystem with the cement industry, requires development initiatives to attain harmony and sustainability. This research using a mixed-method design, this research utilizes both descriptive analysis and Miles & Huberman's analytical framework to develop concepts. The findings reveal that the cement industry in Klapanunggal has a positive impact on the Regional Gross Domestic Product (PDRB) and infrastructure. However, it has not significantly contributed to the improvement of community income. Current monitoring of emissions and ambient air meets national standards, yet consideration should be given to enhancing technology to reduce emissions and pollutants, ensuring compliance with global standards. The economic valuation of the Klapanunggal karst region amounts to Rp. 4,156,219,112.40 annually, with visitation numbers unaffected by distance or incurred costs. The Klapanunggal karst region holds possesses distinctive attractions for specialized tourism activities, including rock climbing and cave exploration. To cultivate a balanced and sustainable environment in the Klapanunggal karst area, the formulation of an integrated karst development concept, supported collaboratively by all stakeholders in a synergistic manner, becomes indispensable."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harry Ahmad Fakri
"Hazardous waste will be an environmental problem if not managed properly. Co processing in cement industry which use hazardous waste as alternative material and fuel, is expected to be a solution of hazardous waste management. This research was conducted at cement factory. Sustainability factor in co processing activities needs to be studied. Co processing activities need to be analyzed by economic benefits, social acceptability, and environmental requirements to fulfill sustainability. Economic benefit analysis was conducted by efficiency approach for cement factory, cost efficiency of hazardouse waste management, and labor required. Analysis of social acceptance was conducted by analysis of perception of stakeholders. The fulfillment of environmental requirements was conducted by comparing environmental quality standards and liabilities in licenses issued by the government. The result of this study is co processing activities meet the rules of sustainability. PT. ITP has conducted hazardous waste management for 41 hazardous waste generators, 22 types of hazardous waste, and 7,861.23 tons of hazardous waste in July 2015 June 2016. PT. HI has conducted hazardous waste management for 71 hazardous waste generators, 53 types of hazardous waste, and 59,494.91 tons of hazardous wastev in July 2015 June 2016. The average efficiency per year obtained from 1 the use of alternative raw materials of 1.5 for PT.ITP and 1.42 for PT. HI 2 alternative fuel usage of 2.22 and for PT.ITP and 11.03 for PT.HI. Hazardous waste management is cheaper if managed through co processing. For the community, co processing activities provide jobs opportunity. The stakeholders accept co processing activities with average of 76 and has a frequency of distribution 39 for perception strongly agreed. Co processing has fulfilled environmental requirements consisting of compliance with air quality standards, dioxin, furans, compatibility of hazardous waste type, and product SNI compliance.

Limbah bahan berbahaya dan beracun B3 akan menjadi permasalahan lingkungan apabila tidak dikelola dengan tepat. Kegiatan co-processing di pabrik semen dengan memanfaatkan limbah B3 sebagai bahan baku dan bahan bakar alternatif dianggap dapat menjadi solusi dalam pengelolaan limbah B3. Penelitian dilakukan di pabrik semen yaitu PT. ITP dan PT. HI yang telah melakukan kegiatan co-processing, namun kegiatan ini perlu dikaji keberlanjutannya. Untuk memenuhi kegiatan co-processing yang berkelanjutan, perlu dilakukan kajian manfaat ekonomi, analisis keberterimaan sosial, dan kajian pemenuhan persyaratan lingkungan. Kajian manfaat ekonomi dilakukan dengan pendekatan efisiensi bagi pabrik semen, efisiensi biaya pengelolaan limbah B3, dan tenaga kerja yang dibutuhkan. Analisis keberterimaan sosial dilakukan melalui analisis persepsi pihak yang berkepentingan dengan menggunakan metode analisis skala Linkert. Pemenuhan persyaratan lingkungan dikaji dengan cara membandingkan baku mutu lingkungan, kesesuaian limbah B3 yang dimanfaatkan, dan pemenuhan standar produk. Hasil riset ini adalah kegiatan co-processing memenuhi kaidah keberlanjutan berdasarkan manfaat ekonomi, keberterimaan sosial, dan pemenuhan persyaratan lingkungan. Pabrik semen PT. ITP telah melakukan pengelolaan limbah B3 terhadap 41 perusahaan penghasil limbah B3, sebanyak 22 jenis limbah B3, dan 7.861,23 ton limbah B3 selama periode Juli 2015-Juni 2016. Adapun PT. HI telah melakukan pengelolaan limbah B3 terhadap 71 perusahaan penghasil limbah B3, sebanyak 53 jenis limbah B3, dan berjumlah 59.494,91 ton limbah B3 selama periode Juli 2015-Juni 2016. Efisiensi rata-rata per tahun yang diperoleh dari 1 penggunaan bahan baku alternatif sebesar 1,5 bagi PT.ITP dan 1,42 bagi PT. HI 2 penggunaan bahan bakar alternatif sebesar 2,22 dan bagi PT.ITP dan 11,03 bagi PT.HI. Penghasil limbah B3 mengeluarkan biaya pengelolaan yang lebih murah apabila dikelola melalui co-processing. Bagi masyarakat kegiatan co-processing memberikan lapangan pekerjaan. Pihak yang berkepentingan menerima keberadaan kegiatan co-processing dengan nilai rata-rata 76 dan memiliki frekuensi distribusi 39 untuk persepsi sangat setuju. Kegiatan co-processing telah memenuhi persyaratan baku mutu emisi udara, dioksin, furan, kesesuaian jenis limbah B3, dan pemenuhan syarat SNI produk."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Permatasari
"Kebutuhan energi listrik dan ketergantungan sumber energi batubara, sedangkan proses pembakaran batubara tidak terbakar habis sehingga menghasilkan limbah berupa fly ash. Kegiatan pemanfaatan limbah fly ash di industri semen dapat berpotensi menimbulkan dampak lingkungan berupa pencemaran udara. Oleh sebab itu, diperlukan konsep keberlanjutan pemanfaatan limbah fly ash sebagai alternatif bahan baku di industri semen. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis potensi dampak lingkungan pada pemanfaatan limbah fly ash menjadi semen, menganalisis manfaat finansial bagi industri semen, dan menentukan alternatif keberlanjutan pemanfaatan limbah fly ash berdasarkan konsep produksi bersih. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan metode AHP. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi partikulat pada kegiatan pemanfaatan limbah fly ash di tidak melebihi baku mutu namun berpotensi menimbulkan dampak lingkungan dengan sebaran periode 24 jam sebesar 219 µg/m3, sedangkan periode tahunan tertinggi sebesar 67,2 µg/m3. Pemanfaatan limbah fly ash dapat mengurangi penggunaan bahan baku gypsum dan trass hingga 3,2 %. Manfaat finansial yang diterima industri semen adalah efisiensi biaya material sebesar Rp6.052.872.369,02 pada tahun 2018 dan Rp32.730.142.087,09 pada tahun 2022. Konsep produksi bersih sebagai alternatif keberlanjutan pemanfaatan limbah fly ash di industri semen PT ABC adalah dengan menerapkan recycle partikulat yang ditangkap oleh DC dan EP.

The demand for electrical energy and dependence on coal energy sources, while the coal combustion process does not burn out, resulting in waste in the form of fly ash. The utilization of fly ash waste in the cement industry can potentially cause environmental impacts in the form of air pollution. Therefore, the concept of sustainability of fly ash waste utilization as an alternative raw material in the cement industry is needed. The objectives of this study are to analyze the potential environmental impacts on the utilization of fly ash waste into cement, analyze the financial benefits for the cement industry, and determine alternative sustainability of fly ash waste utilization based on the concept of clean production. The research method used is quantitative method with AHP method. The results showed that particulate concentrations in fly ash waste utilization activities did not exceed quality standards but had the potential to cause environmental impacts with a 24-hour period distribution of 219 µg/m3, while the highest annual period was 67.2 µg/m3. Utilization of fly ash waste can reduce the use of gypsum and trass raw materials by up to 3.2%. The financial benefits received by the cement industry are material cost efficiency of Rp6,052,872,369.02 in 2018 and Rp32,730,142,087.09 in 2022. The concept of clean production as an alternative to the sustainability of fly ash waste utilization in the cement industry of PT ABC is to implement the recycle of particulates captured by DC and EP."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Barin Elyasa
"Tren produksi semen secara global maupun dalam negeri mengalami kenaikan setiap tahunnya. Faktanya industri semen berperan menyumbang emisi karbon global sebesar 5% Selain pencemaran udara. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis aspek sosial ekonomi (tingkat kesehatan, penerapan keselamatan kerja dan upah karyawan), menganalisis dampak lingkungan (global warming potential dan abiotic depletion) dan menyusun konsep pengelolaan lingkungan industri semen. Tingkat kesehatan, penerapan keselamatan kerja dan upah karyawan dianalisis dengan metode statistik deskriptif, sedangkan global warming potential dan abiotic depletion dianalisis menggunakan metode Life Cycle Assessment (LCA). Hasil penelitian menunjukkan Upah pekerja yang diberikan tergolong cukup sesuai dengan beban kerja yang diberikan; tingkat kesehatan pekerja tergolong sehat; penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) tergolong baik dan Dampak lingkungan berupa Global Warming Potential (GWP) dan penurunan abiotik (Fossil Fuel) sebesar 965,55 kg CO2 eq/Ton semen dan 2.467,10 MJ setiap ton semen. Kesimpulannya adalah perlu adanya upaya melakukan kegiatan efisiensi energi dengan menutup false air yang pada unit kiln dan menggunakan bahan bakar alternatif.

The trend of cement production globally and domestically has increased every year. The fact is that the cement industry plays a role in contributing to global carbon emissions by 5% besides air pollution. The purpose of this study was to analyze socio-economic aspects (level of health, application of work safety and employee wages), analyze environmental impacts (global warming potential and abiotic depletion) and develop environmental management concepts for the cement industry. The level of health, implementation of work safety and employee wages were analyzed using descriptive statistical methods, while global warming potential and abiotic depletion were analyzed using the Life Cycle Assessment (LCA) method. The results of the study show that the wages given to workers are classified as sufficient in accordance with the workload given; the level of workers' health is classified as healthy; the implementation of Occupational Health and Safety (K3) is classified as good and the environmental impacts are in the form of Global Warming Potential (GWP) and reduction of abiotic (Fossil Fuel) of 965.55 kg CO2 eq/tonne of cement and 2,467.10 MJ per tonne of cement. The conclusion is that efforts are needed to carry out energy efficiency activities by closing the false water in the kiln unit and using alternative fuels."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
David Putra Sanjaya
"

Industri manufacturing saat ini dituntut untuk bisa mengimplementasikan prinsip prinsip keberlanjutan baik itu dalam aktivitas operasional maupun dalam proses pengambilan keputusan. Konsep tentang sustainability saat ini didefinisikan sebagai korelasi antara tiga prinsip utama: pertumbuhan ekonomi, keadilan sosial, dan pemberdayaan lingkungan. Untuk mencapai keberlanjutan di Industri manufaktur perlu mengadopsi pendekatan yang berintegrasi yang didalamnya memasukkan indicator multi demension sehingga mangarah pada interconnection pada ekonomi, lingkungan dan aspek sosial. Untuk mengubah cara organisasi menjalankan dan menghasilkan nilai bagi berbagai pemangku kepentingan, Corporate Sustainability Performance (CSP) sangatlah penting. Kerangka kerja CSP harus menekankan kualitas yang akan mengarahkan eksekutif bisnis dan pembuat keputusan menuju pembangunan berkelanjutan. Industri Fiber Cement adalah Industri yang memproduksi material komposit bangunan dan konstruksi yang banyak digunakan di negara maju dan berkembang karena kekuatan dan daya tahannya. Analisis risiko dapat digunakan untuk mengidentifikasi dan mengelola ancaman dan peluang yang diperlukan oleh transisi masyarakat menuju keberlanjutan Analisis ini menjadi basic dari strategi perencanaan manajemen resiko untuk menuju sustainability agar Industri bisa memprediksi proses bisnis yang dapat merugikan dan dapat meminimalisir dari segala kemungkinan yang akan merugikan bisnis.

 


The manufacturing industry is currently required to be able to implement the principles of sustainability both in operational activities and in the decision-making process. The concept of sustainability is currently defined as the correlation between three main principles: economic growth, social justice, and environmental empowerment. To achieve sustainability in the manufacturing industry, it is necessary to adopt an integrated approach which includes multi-dimensional indicators so as to lead to interconnection in the economic, environmental and social aspects. To change the way organizations run and generate value for various stakeholders, Corporate Sustainability Performance (CSP) is essential. The CSP framework should emphasize qualities that will guide business executives and decision makers towards sustainable development. The fiber cement industry is an industry that produces building and construction composite materials that are widely used in developed and developing countries because of their strength and durability. Risk analysis can be used to identify and manage the threats and opportunities required by society's transition towards sustainability. This analysis forms the basis of a risk management planning strategy towards sustainability so that the industry can predict business processes that can be detrimental and can minimize all possibilities that will harm the business.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Priatama Arifin
"[ABSTRAK
Skripsi ini merupakan penelitian pertama yang dilakukan untuk menganalisa dampak kepemilikan terhadap efisiensi teknis industri semen Indonesia. Dengan mengambil sample data tahun 2003-2011, penelitian ini ingin melihat dampak dari kepemilikan terhadap efisiensi teknis industry semen di Indonesia. Untuk mengukur tingkat efisiensi teknis industri, penelitian ini menggunakan metode Stochastic Frontier Analysis (SFA). Sedangkan untuk mengetahui dampak kepemilikan, penelitian ini menggunakan variabel dummy kepemilikan yang kemudian diregresi terhadap nilai efisiensi teknis industri dengan menggunakan metode Generalized Least Square (GLS). Penelitian ini menemukan bahwa kepemilikan asing berpengaruh positif dan signifikan terhadap efisiensi teknis pada industri semen Indonesia.

ABSTRACT
This thesis is the first study to analyze the effect of ownership on the technical efficiency of the Indonesian cement industry by using data set on plant level from 2003 to 2011. Stochastic Frontier Analysis model is used to estimate the technical efficiency level of the industry. Furthermore, the ownership variable is regressed with the technical efficiency through Generalized Least Square Method. The study conclude that that foreign ownership has a positive and significant effect on technical efficiency score of the Indonesian cement industry., This thesis is the first study to analyze the effect of ownership on the technical efficiency of the Indonesian cement industry by using data set on plant level from 2003 to 2011. Stochastic Frontier Analysis model is used to estimate the technical efficiency level of the industry. Furthermore, the ownership variable is regressed with the technical efficiency through Generalized Least Square Method. The study conclude that that foreign ownership has a positive and significant effect on technical efficiency score of the Indonesian cement industry.
]"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S58704
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asterina Zarnia
"ABSTRAK

Permenperind No.12 Tahun 2012 mengungkapkan bahwa industri semen di Indonesia diharapkan mampu menurunkan emisi spesifiknya sebesar 2% pada tahun 2015 dan 3% pada tahun 2020. Dalam mendukung tercapainya target ini, pemerintah dapat membuat berbagai kebijakan terkait. Salah satu kebijakan yang dapat dipilih oleh pemerintah adalah Pajak Karbon. Penelitian in bertujuan mengetahui dampak dari penerapan pajak karbon pada industri semen. Analisa kebijakan dimodelkan secara dinamis dengan menggunakan perangkat Powersim melalui beberapa skenario kebijakan. Melalui model dinamis yang dibuat, ditemukan bahwa pajak karbon optimal pada industri semen di Indonesia adalah sebesar Rp 810.000 per kelebihan CO2 dari ambang batas. Pajak karbon ini layak diterapkan karena memiliki dampak fiskal yang kecil dan mampu membuat industri semen menurunkan emisi nya sesuai target yang ditetapkan.


ABSTRACT

Ministry of industry decree No.12/2012 stated that Indonesia cement industry can reduce its emission by 2% voluntarily in 2015, and 3% obligatory in 2020. In order to support reaching that targets, government can make a lot of policies. One of the policy that can be chosen by government is carbon tax. The objective of this research is determine the impacts of carbon tax design implementation on Indonesia cement industry. Policy analysis is modelled dynamically using Powersim software through some policy scenarios. By the dynamic model, found that the optimal carbon tax on cement industry is Rp 810.000 per excess CO2 from the threshold. This carbon tax is feasible to implement because it has small fiscal impacts and capable to reduce Indonesia cement industry’s emissions corresponding to the target assigned.

"
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S60064
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Firmansyah Koswara
"Banyaknya aplikasi beban nonlinier pada sistem distribusi tenaga listrik dimana salah satunya komponen penting yang digunakan pada sistem tenaga listrik adalah transformator daya telah membuat arus sistem menjadi sangat terdistorsi dengan persentase kandungan harmonik arus THD (Total Harmonic Distortion) yang sangat tinggi. Dari hasil pengukuran di PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk diketahui bahwa pada salah satu transformator daya yaitu pada transformator 3 terdapat harmonik dengan persentase THD arus sebesar 26.3 % yang melebihi batas IEEE 519-1992 yang diijinkan yaitu 15 %, harmonik yang dominan adalah harmonik ke-3, ke-5 dan ke-7. Meski demikian pengaruh distorsi harmonik pada komponen secara umum adalah penurunan kinerja dan bahkan kerusakan suatu alat.

Nonlinear load applications on electric power distribution system in which one of the important components used in electrical power systems are power transformers making the current system highly distorted caused by high the percentage THD current harmonic content (total harmonic distortion). Results of measurements in PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk is discovered in one of power transformer power labeled as transformer 3 has percentage of harmonic current THD in amount of 26.3% that exceeds the IEEE 519-1992 limits standards which is only allow 15% of the dominant harmonic on the 3rd harmonic, the 5 and to-7. Yet the influence of harmonic distortion on the general component is decreased performance and even damage a tool. Therefore, this writing will be explained by result of observation on harmonic distortion effect at transformers performance which is one of the electric power system fundamental components. Power Transformers performance can be determined through Power losses parameter that happened on transformers when operating with non linear and linear Load. Harmonic Distortion cause Power losses on transformers which is proportionally increase to high harmonic components current in loads current."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51285
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
David Karunia Mulyono
"Industri Semen dan Industri Tekstil merupakan dua subsektor padat energi dari sektor industri. Oleh karena itu perlu dilakukan suatu kajian terhadap kebutuhan energi dari keduanya pada tahun 2020 supaya dapat dijadikan dasar bagi Pemerintah dalam mengambil kebijakan yang dianggap perlu. Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah permodelan dengan menggunakan sistem dinamik. Setelah dilakukan perhitungan, untuk industri semen dengan tingkat pertumbuhan konsumsi per kapita sebesar 3,4% per tahun maka dibutuhkan tambahan kapasitas pabrik semen sebesar 10.000.000 ton pada awal tahun 2015 sehingga total kebutuhan energi untuk industri semen Indonesia pada tahun 2020 adalah 2.831.647,28 BOE. Untuk industri tekstil dengan tingkat pertumbuhan konsumsi per kapita sebesar 10% per tahun tingkat intensitas energi pada tahun 2020 adalah 109.897,91 BOE/ juta orang.

Cement Industry and Textile Industry are the two energy-intensive subsectors of the industrial sector. Therefore it needs to do a study on energy needs of both in 2020 so that can be used as the basis for government in making policies that are considered necessary. The method used in this study is modeling using dynamic system. After doing the calculations, for the cement industry with a growth rate of consumption per capita of 3.4% per year is required additional capacity of 10 million tonnes cement plant in early 2015 so that total energy demand for Indonesian cement industry in 2020 will be 2.831.647,28 BOE. For the textile industry with a growth rate of consumption per capita by 10 % peryear rate of energy intensity in 2020 will be 109.897,91 BOE / million people ."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51687
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>