Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 126654 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Putra Ramadhan
"Interdialytic Weight Body Gains (IDWG) merupakan dampak sekunder dari asupan cairan dan/atau makanan yang berlebihan serta umum yang terjadi pada pasien hemodialisis karena adanya disfungsi ekskresi ginjal. saat pasien mengalami IDWG berat, maka jumlah cairan yang ditarik selama penarikan cairan akan ditingkatkan. Hal ini meningkatkan risiko terjadinya komplikasi selama penarikan cairan pada hemodialisis Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan tingkat IDWG dengan risiko komplikasi selama penarikan cairan pada pasien yang menjalani hemodialisis. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan antara IDWG dengan perubahan tekanan darah pada penarikan cairan jam ke-1 (p value 0,043), terdapat dan hubungan antara tingkat IDWG dengan kram otot pada penarikan cairan jam ke-4 (p value 0,039). Studi ini menunjukkan, tidak terdapat hubungan antara tingkat IDWG dengan sakit kepala, mual, dan muntah pada penarikan cairan jam ke-1 sampai dengan jam ke-4. Berdasarkan penelitian ini, IDWG berhubungan dengan perubahan tekanan darah jam ke-1 dan kram otot pada jam ke-4 penarikan cairan. Berdasarkan penelitian ini, IDWG berhubungan dengan perubahan tekanan darah jam ke-1 dan kram otot pada jam ke-4 penarikan cairan.

Interdialytic Weight Body Gains (IDWG) is a secondary impact of excessive fluid and/or food intake. In addition, IDWG is common in hemodialysis patients due to the dysfunction of renal excretion which has an impact on fluid buildup. Interdialytic Weight Body Gains (IDWG) is a secondary impact of excessive fluid and/or food intake and is common in hemodialysis patients due to renal excretion dysfunction. If the patient has severe IDWG, it will have an impact that fluid withdrawal will be increased. This was increases the risk of complications during fluid withdrawal on hemodialysis. The study aimed to identify the relationship of IDWG levels with risks during fluid withdrawal in patients undergoing hemodialysis. This was a descriptive analytical study, which 90 patients undergoing HD was recruited using consecutive sampling. The results of this study showed that there is a relationship between IDWG and changes in blood pressure in the 1st hour fluid withdrawal (p value 0,043), there is a relationship between IDWG levels and muscle cramps in the withdrawal of fluid at the 4th hour (p value 0,039). This study showed there is no relationship between IDWG levels with headaches, nausea, and vomiting at the 1st to 4th hour fluid withdrawals. Based on this study, IDWG is associated with changes in blood pressure at the 1st hour and muscle cramps at the 4th hour of fluid withdrawal."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Made Sumaharianta Radin
"Angka kejadian gagal ginjal kronik (GGK) terus meningkat, tercatat pada data internasional society of nefrology di tahun 2020 ada 850 juta jiwa kasus gagal ginjal kronik di dunia. Hemodialisis merupakan terapi ginjal yang paling banyak dijalani pasien GGK, pasien yang menjalani terapi hemodialisis harus mematuhi diet cairan. Sulitnya pasien untuk meningkatkan kepatuhan diet cairan, sehingga peneliti melakukan penelitian berupa Audio Recording Hypnosis yang bertujuan untuk meningkatkan kepatuhan diet cairan pasien dan menurunkan Interdialytic Weight Gain (IDWG) pasien. Peneliti menggunakan desain quasi eksperimen dengan pre-test dan post-test. Sebanyak 70 responden dibagi menjadi 35 kelompok kontrol dan 35 kelompok perrlakuan. Responden perlakuan didengarkan sugesti sedangkan pada kelompok kontrol didengarkan motivasi, pasien mendengarkannya kurang lebih 10-15 menit saat melangsungkan hemodialisis di jam ke 3. Hasil penelitian ini terdapat perbedaan yang signifikan terhadap tingkat kepatuhan sebelum diberikan audio recording hypnosis dan setelah diberikan sugesti (0.00 < 0.05)c, tetapi tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan (0.22 > 0.05). Pada IDWG tidak ada perbedaan yang signifikan antara sebelum dan setelah diberikan sugesti (0.50 > 0.05), kelompok kontrol dan kelompok perlakuan tidak memiliki perbedaan yang signifikan (0.31 > 0.05). Hasil penelitian ini menjadi rekomendasi pada asuhan keperawatan untuk mengedukasi pasien dalam meningkatkan kepatuhan diet cairan dan menurunkan IDWG dengan memberikan sugesti yang tepat pada pasien GGK yang menjalani hemodialisis.

The incidence of chronic kidney failure continues to increase, according to data from the International Society of Nephrology, in 2020 there were 850 million cases of chronic kidney failure in the world. Hemodialysis is the most common kidney therapy for CKD patients. Patients undergoing hemodialysis therapy must adhere to a fluid diet. It is difficult for patients to increase fluid diet compliance, so researchers conducted research in the form of Audio Recording Hypnosis which aims to increase patient fluid diet compliance and reduce patient Interdialytic Weight Gain (IDWG). Researchers used a quasi-experimental design with pre-test and post-test. A total of 70 respondents were divided into 35 control groups and 35 intervention groups. The results of this study showed a significant difference in the level of compliance before being given audio recording hypnosis and after being given suggestions (0.00 < 0.05), but there was no significant difference between the control group and the intervention group (0.22 > 0.05). In the IDWG there was no significant difference between before and after suggestions were given (0.50 > 0.05), the control group and the intervention group did not have a significant difference (0.31 > 0.05). The results of this study provide recommendations for nursing care to educate patients in increasing fluid diet compliance and reducing IDWG by providing appropriate suggestions to CKD patients undergoing hemodialysis"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuni Permatasari Istanti
"Latar belakang: Interdialytic Weight Gains (IDWG) merupakan peningkatan volume cairan yang dimanifestasikan dengan peningkatan berat badan sebagai indikator untuk mengetahui jumlah cairan yang masuk selama periode interdialitik dan kepatuhan pasien terhadap pengaturan cairan pada pasien yang mendapatkan terapi hemodialisis. Peningkatan IDWG melebihi 5% dari berat badan kering dapat menyebabkan berbagai macam komplikasi seperti hipertensi, hipotensi intradialisis, gagal jantung kiri, asites, pleural effusion, gagal jantung kongestif, dan dapat mengakibatkan kematian. IDWG dapat disebabkan oleh berbagai macam factor baik faktor internal yang meliputi usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, rasa haus, Stres, Self efficacy, maupun faktor eksternal yaitu dukungan keluarga dan social serta jumlah intake cairan. Tujuan: penelitian ini bertujuan untuk mengetahui factor-faktor yang berkontribusi terhadap IDWG pada pasien CKD yang menjalani hemodialisis di unit hemodialisis RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan crossectional, dengan menggunakan 48 pasien sebagai responden penelitian yang diambil dari 79 pasien yang menjalani HD. Hasil; Hasil analisis menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara masukan cairan dengan IDWG (r=0,541, p-value = 0,000), dan tidak ada hubungan yang signifikan antara umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, rasa haus, dukungan keluarga dan sosial, self efficacy serta stress dengan IDWG. Kesimpulan dari penelitian ini adalah masukan cairan merupakan factor yang berkontribusi secara signifikan terhadap IDWG. Rekomendasi dari penelitian ini adalah dilakukannya pendidikan kesehatan secara terstruktur tentang pengaturan masukan cairan secara mandiri oleh pasien.

Background: Interdialytic Weight Gains (IDWG) is fluid volume excess that manifest by increasing body weight as an indicator of patient fluid intake and patient compliance on fluid restriction during interdialytic period of hemodialysis treatment. Increasing IDWG more than 5% from dry weight can affect more complications like hypertension, intradialysis hypotension, left heart failure, ascites, pleural effusion, Congestive heart failure, and death. Many factors that contribute IDWG are internal factors like age, gender, education, thirst, stress, self efficacy; extemal factors like family and social support, and fluid intake. The purposes of this research is to know the factors that contribute IDWG on Chronic Kidney Deseases (CKD) patient with haemodialysis at PKU Muhammadiyah Yogyakarta Hospital. Methods: Forty eight patients were collected from seventy nine HD patients. Bivariate analysis reveaied that the demographic factors (age, gender, education), fluid intake, sensation of thirst, family and social support, self efficacy, and stress was independent determinant of IDWG. The result of this research showed significant relationship between fluid intake and IDWG (r=0,54I, p-value = 0,000), and no significant relationship between age, gender, education, thirst, family and social support, self efficacy and stress with IDWG. The research concluded fluid intake is a significant factor contribute of IDWG. It is recommended to develop health education about fluid management to increase the self care of haemodialysis patient in health care."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T26578
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yuni Permatasari Istanti
"ABSTRAK
Latar belakang: Interdialytic Weight Gains (IDWG) merupakan peningkatan volume cairan
yang dimanifestasikan dengan peningkatan berat badan sebagai indikator untuk mengetahui
jumlah cairan yang masuk selama periode interdialitik dan kepatuhan pasien terhadap pengaturan
cairan pada pasien yang mendapatkan terapi hemodialisis. Peningkatan IDWG melebihi 5% dari
berat badan kering dapat menyebabkan berbagai macam komplikasi seperti hipertensi, hipotensi
intradialisis, gagal jantung kiri, asites, pleural effusion, gagal jantung kongestif, dan dapat
mengakibatkan kematian. IDWG dapat disebabkan oleh berbagai macam factor baik faktor
internal yang meliputi usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, rasa haus, Stres, Self efficacy,
maupun faktor eksternal yaitu dukungan keluarga dan social serta jumlah intake cairan. Tujuan:
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui factor-faktor yang berkontribusi terhadap IDWG pada
pasien CKD yang menjalani hemodialisis di unit hemodialisis RS PKU Muhammadiyah
Yogyakarta. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif analitik dengan
pendekatan crossectional, dengan menggunakan 48 pasien sebagai responden penelitian yang
diambil dari 79 pasien yang menjalani HD. Hasil: Hasil analisis menunjukkan ada hubungan
yang signifikan antara masukan cairan dengan IDWG (r=0,541, p-value = 0,000), dan tidak ada
hubungan yang signifikan antara umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, rasa haus, dukungan
keluarga dan sosial, self efficacy serta stress dengan IDWG. Kesimpulan dari penelitian ini
adalah masukan cairan merupakan factor yang berkontribusi secara signifikan terhadap IDWG.
Rekomendasi dari penelitian ini adalah dilakukannya pendidikan kesehatan secara terstruktur
tentang pengaturan masukan cairan secara mandiri oleh pasien.

ABSTRACT
Background: Interdialytic Weight Gains (IDWG) is fluid volume excess that manifest by increasing body weight as an indicator of patient fluid intake and patient compliance on fluid restriction during interdialytic period of hemodialysis treatment. Increasing IDWG more than 5% from dry weight can affect more complications like hypertension, intradialysis hypotension, left heart failure, ascites, pleural effusion, Congestive heart failure, and death. Many factors that contribute IDWG are internal factors like age, gender, education, thirst, stress, self efficacy; external factors like family and social support, and fluid intake. The purposes of this research is
to know the factors that contribute IDWG on Chronic Kidney Deseases (CKD) patient with haemodialysis at PKU Muhammadiyah Yogyakarta Hospital. Methods: Forty eight patients were collected from seventy nine HD patients. Bivariate analysis revealed that the demographic factors (age, gender, education), fluid intake, sensation of thirst, family and social support, self efficacy, and stress was independent determinant of IDWG. The result of this research showed
significant relationship between fluid intake and IDWG (r=0,541, p-value = 0,000), and no significant relationship between age, gender, education, thirst, family and social support, self efficacy and stress with IDWG. The research concluded fluid intake is a significant factor
contribute of IDWG. It is recommended to develop health education about fluid management to increase the self care of haemodialysis patient in health care."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Hidayati
"Konseling analisis transaktional merupakan bentuk konseling yang dapat diterapkan untuk mengatasi kenaikan interdialytic weight gain pada pasien chronic kidney disease. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas konseling analisis transaktional tentang pembatasan cairan terhadap penurunan interdialytic weight gain pada pasien chronic kidney disease yang menjalani hemodialisa. Penelitian ini menggunakan desain quasi experiment dengan pendekatan pretest-posttest control group. Responden penelitian ini sebanyak 24 responden. Analisis bivariat dan univariat menggunakan uji statistik t-test dan annova. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konseling analisis transaktional berpengaruh terhadap penurunan interdialytic weight gain dengan nilai p=0,0003. Perawat disarankan menerapkan konseling analisis transaktional ini guna mengantisipasi peningkatan interdialytic weight gain yang berlebihan.

Transactional analysis counseling is a tipe of counseling that can be applied to addres of interdialytic weight gain in patients with chronic kidney disease. The goal of this research was to determine the effectiveness of transactional analysis counseling on a fluid restriction interdialytic weight gain in patients with chronic kidney disease undergoing hemodialysis. This study used a quasi experiment design approach to pretest-posttest control group. The respondents of this study were 24 patients. Univariate and bivariate analyzes were using the statistical of test t-test and ANNOVA. The study conclude that transactional analysis counseling effects the in reducting of interdialytic weight gain with p = 0.0003. Therefore, nurses are advised to apply transactional analysis counseling to anticipate interdialytic weight gain.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
T32526
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puteri Wahyuni
"Latar Belakang: Hipertensi merupakan kasus terbanyak pada pasien hemodialisis HD . Tekanan nadi sentral merupakan prediktor yang kuat terhadap mortalitas dengan penyebab apa pun, banyak faktor yang mempengaruhi tekanan nadi sentral, baik secara langsung maupun tidak langsung, di antaranya adalah interdialytic weight gain IDWG . IDWG dikatakan berhubungan dengan mortalitas akibat penyebab apa pun, namun belum jelas mekanismenya.
Tujuan: Mengetahui tekanan nadi sentral dan korelasinya dengan IDWG pada pasien penyakit ginjal tahap akhir PGTA yang menjalani HD di RSCM.
Metode: Penelitian ini merupakan studi potong lintang pada pasien PGTA yang menjalani HD di RSCM. Dilakukan pemeriksaan tekanan nadi sentral dengan alat sfigmokor, dan dihitung IDWG dalam satu bulan terakhir, selanjutnya dikorelasikan.
Hasil: Didapatkan 67 subyek yang memenuhi kriteria inklusi. Median usia 53.0 rentang inter-kuartil [RIK] 44.0-62.0 tahun, subyek dengan jenis kelamin perempuan lebih banyak ditemukan. Lamanya menjalani HD median 51,3 RIK 23,8-88,8 bulan. Median tekanan nadi sentral 45 RIK 32,67-56,67 mmHg. Rerata IDWG adalah 2,71 simpang baku [SB] 1,08 kg atau 5,04 SB 1,88 . Tekanan nadi sentral tidak berkorelasi dengan IDWG dengan r = 0,088 p=0,478.
Simpulan: Tekanan nadi sentral pada pasien PGTA yang menjalani HD di RSCM mediannya sebesar 45 RIK 32,67-56,67 mmHg. Tekanan nadi sentral tidak berkorelasi dengan IDWG.

Background: Hypertension is the most prevalent case in patients undergoing hemodialysis HD . Central pulse pressure is a strong predictor of mortality of any cause. Many factors are related to central pulse pressure, either directly or indirectly, including interdialytic weight gain IDWG. IDWG are said to be associated with mortality of any cause in HD patients, but the mechanism underlying that association remained unclear.
Objective: To find central pulse pressure and its correlation with IDWG in end stage renal disease ESRD patients undergoing HD in Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Indonesia.
Methods: Cross sectional study on all ESRD patients undergoing HD in Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Central pulse pressure was measured using Sphygmocor. IDWG of patients within the last month were obtained, and then a correlation analysis was conducted on both variables.
Results: This study included 67 subjects that met inclusion criteria. The median range age of participants was 53.0 44.0 62.0 years old, with more female subjects present. The median range of duration of HD was 51.3 23.8 88.8 months. Median range of central pulse pressure was 45 32,67 56,67 mmHg. The mean of IDWG was 2.71 standard deviation SD 1.08 kg or 5.04 SD 1.88. This study found that there were no correlation between central pulse pressure and IDWG, r 0.088 p 0.478.
Conclusions: Median range of central pulse pressure in ESRD patients undergoing HD in CMGH was 45 32,67 56,67 mmHg. Central pulse pressure had no correlation with IDWG.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
T58955
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Welas Riyanto
"Penambahan berat badan diantara dua waktu hemodialisis (interdialysis weight gain = IDWG) melebihi standart 1,5 kg dapat berdampak terhadap kualitas hidup pasien CKD. Efek negatif terhadap keadaan pasien, diantaranya hipotensi, kram otot, hipertensi, sesak nafas, mual, muntah, edema perifer, ascites.
Tujuan dari penelitian ini mengetahui hubungan antara penambahan berat badan di antara dua waktu hemodialisis (interdialysis weight gain = IDWG) dan kualitas hidup pasien , baik domain kesehatan fisik, psikologis, hubungan sosial dan lingkungan.
Metode penelitian ini menggunakan deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel sebanyak 76 pasien.
Hasil analisis menggunakan one way analysis of variance menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara penambahan berat badan diantara dua waktu hemodialisa dengan kualitas hidup pada semua domain (p = 0,000, ά 0,05). Domain kesehatan fisik 21,62 (SD 5,18) domain psikologis 18,45 (SD 18,45) domain hubungan sosial 9,24 (SD 9,24) dan domain lingkungan 25,67 (SD 25,67). Variabel confounding tidak mempunyai kontribusi terhadap kualitas hidup (p>0,05).
Rekomendasi hasil penelitian lebih lanjut adalah meneliti hubungannya karakteristik adat istiadat, budaya, stress dan kecemasan terhadap kualitas hidup.

Weight gain between the two time of hemodialysis (Interdialysis Weight Gain = IDWG) in excess of 1.5 kg standard can implicate on quality of life to Chronic Kidney Disease (CKD) patient. The negative effect of IDWG on patient conditions, are hypotension, muscle cramps, hypertension, shortness of breath, nausea, vomiting, peripheral edema, ascites.
The objectives of this study is to ascertain the relationship between IDWG and patients quality of life (QoL) in term of physical health domain, psychological, social relationships and environment.
This research method used descriptive correlation with cross sectional approach. Sample of 76 patients.
Analysis outcome used one way analysis of variance indicated that there were any significant relationship between weight gain in between two time hemodialysis with quality of life (QoL) on all domains (p = 0.000, ά 0.05). Physical health domain 21.62 (SD 5.18), Psychological domain 18.45 (SD 18.45) Social relations domain 9.24 (SD 9.24) and Environment domain 25.67 (SD 25.67). The confounding variables did not contribute to the quality of life (p> 0.05).
The Recommendation of the following of this study outcome are to investigate the relationship of patient life in many characteristics of custom, cultural, stress and anxiety with quality of life."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
I Putu Arsana
"Pendahuluan: Hiperhidrasi meningkatkan risiko kematian pada pasien hemodialisis (HD) kronik. Hiperhidrasi berdasarkan brain-type natriuretic peptide(BNP) plasma >356 pg/ml berisiko tinggi kematian pada pasien dengan HD kronik. Pengeluaran akumulasi air berlebih seminggu pada prosedur HD kronik dua kali seminggu lebih sedikit dibandingkan HD kronik tiga kali seminggu sehingga berpotensi lebih mudah mengalami hiperhidrasi. Penelitian ini bertujuan mengetahui proporsi pasien dengan hiperhidrasi serta hubungan usia, tekanan darah sistolik(TDS)pradialisis, interdialytic weight gain(IDWG), dan ultrafiltrasi(UF) dengan hiperhidrasipada pasien HD kronik dua kali seminggudi Rumah Sakit Umum Pusat Nasional(RSUPN)Dr. Cipto Mangunkusumo.
Metode: Penelitian ini merupakan studi potong lintang untuk mengetahui proporsi pasien dengan hiperhidrasi,serta hubungan usia, TDS pradialisis, IDWG, dan UF dengan hiperhidrasi pasien HD kronik dua kali seminggu di RSUPNCiptoMangunkusumo. Hiperhidrasi berdasarkan BNP plasma >356 pg/ml. Analisis bivariat dan multivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan usia, TDS pradialisis, IDWG, dan UF dengan hiperhidrasi. Hasil: Sebanyak 129 pasien yang dianalisis. Hiperhidrasi didapatkan sebesar 62%. Pada analisis multivariat menunjukkan bahwa TDS pradialisis berhubungan dengan hiperhidrasi (adjusted OR=3,84; IK 95%: 1,51-9,74; p<0,005) Kesimpulan: Proporsi pasien dengan hiperhidrasi pada HD kronik dua kali seminggu sebesar 62%. Pada analisis multivariat didapatkan hanya TDS pradialisis berhubungan dengan hiperhidrasi.

Introduction: Hyperhydration is an independent higher mortality risk factor in maintenance hemodialysis (MHD) patients. In Indonesia, twice-weekly HD is the most common of MHD. Twice-weekly HD patients may have higher risk of interdialytic water accumulation lead hyperhydration than thrice-weekly HD patients.The aim of study was identifying the proportion of patients with hyperhydration, and relationship of age, predialytic systolic blood pressure (SBP), interdialytic weight gain (IDWG), and ultrafiltration (UF) to hyperhydration in twice-weekly HD patients at Dr. Cipto Mangunkusumo National General Hospital. Methods: A cross sectional study in twice-weekly HD patients at Dialysis Unit-Dr. Cipto Mangunkusumo National General Hospital. Hyperhydration was based on plasma brain-type natriuretic peptide (BNP) >356 pg/ml. Bivariate and multivariate analysis was done to analyze relationship of age, predialytic SBP, IDWG, and UF with hyperhydration. Results:One hundred twenty-nine patients were analyzed, proportion of patients with hyperhydration in twice--weekly HD patients was 62%. In multivariate analysis, predialytic SBP was related to hyperhydration (adjusted OR= 3.84; 95% CI, 1.51-9.74; p=0.005).
Conclusion: The proportion of patients with hyperhydration in twice-weekly HD patients was 62%. In multivariate analysis the predialytic SBP was related to hyperhydration in twice-weekly HD patients at Dr. Cipto Mangunkusumo National General Hospital.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saly Marla Papeti
"ABSTRAK
Interdialytic weight gain IDWG merupakan masalah yang dijumpai pada pasien hemodialisis HD dan mempengaruhi probabilitas kesintasan akibat adanya akumulasi cairan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesintasan tiga tahun pertama pasien HD kronik berdasarkan IDWG. Desain penelitian menggunakan studi kohort retrospektif dengan metode Kapplan-Meier untuk analisis kesintasan pada 72 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 87.5 responden mengalami IDWG berlebih dengan 16.7 responden mengalami event, dan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara IDWG berlebih dan HID terhadap kesintasan tiga tahun. Hal ini disebabkan terpenuhinya dosis HD dan kecepatan aliran darah yang mempengaruhi tercapainya adekuasi HD. Hasil penelitian ini dapat memotivasi perawat untuk memantau IDWG, pencapaian dosis HD dan berat badan pada akhir sesi HD.

ABSTRACT
Interdialytic weight gain IDWG is a problem in hemodialysis patients and influencing the probability of survival due to fluid accumulation. This study aims to assess the survival the first three years of chronic hemodialysis patients based interdialytic weight gain. The study design used a retrospective cohort study using Kapplan Meier method for survival analysis on 72 respondents. The results showed that there were 87.5 of respondents experiencing excessive IDWG with 16.7 of them experienced event, and there was no significant association between excessive IDWG and intradialysis hypotension against the survival of three years. This could be resulted by the fulfillment of the hemodialysis dose and quick of blood Qb which affect the achievement of hemodialysis adequacy. The results of this study can motivate nurses in monitoring IDWG, achieving hemodialysis dose and body weight at the end of hemodialysis session. "
2017
T47266
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ana Khumaeroh
"Pasien dengan Gagal Ginjal Terminal (GGT) membutuhkan terapi pengganti ginjal berupa hemodialisis (HD). Untuk mencapai keberhasilan HD diperlukan kepatuhan pasien terhadap pembatasan cairan. Kepatuhan cairan dapat tercapai saat pasien mampu melakukan penyesuaian diri dengan penyakit GGT dan terapi HD. Penyesuaian diri pasien HD terhadap penyakit GGT dan pembatasan cairan dapat berhubungan dengan penerimaan diri. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui hubungan penerimaan diri dengan kepatuhan pembatasan cairan pasien HD. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan consecutive sampling pada 121 responden. Pengumpulan data dengan kuesioner kepatuhan cairan dan self acceptance scale serta studi dokumentasi. Analisis yang digunakan yaitu Chi-Square dan regresi logistic. Hasil penelitian didapatkan responden yang patuh terhadap pembatasan cairan sebanyak 79,3% dan penerimaan diri sebanyak 78,5%. Hasil analisis didapatkan adanya hubungan yang signifikan antara penerimaan diri dengan kepatuhan cairan (p=0,024) namun tidak terdapat hubungan yang signifikan antara penerimaan diri dengan IDWG (p=0,154). Ada hubungan variabel konfonding lama menjalani HD dengan kepatuhan cairan (p=0,033), variabel konfonding adekuasi HD dengan IDWG (P= 0,011). Namun, pada variabel konfonding lainnya tidak terdapat hubungan signifikan dengan kepatuhan cairan, diantaranya adalah: usia, jenis kelamin, pendidikan dan komorbiditas. Selanjutnya pada analisis multivariat variabel yang paling dominan mempengaruhi kepatuhan cairan adalah penerimaan diri (p=0,006) setelah dikontrol variabel jenis kelamin dan lama menjalani HD serta mampu memprediksi sebesar 21% terhadap kepatuhan pembatasan cairan. Rekomendasi penelitian ini adalah perawat perlu mengidentifikasi serta melakukan upaya meningkatkan penerimaan diri pasien untuk meningkatkan kepatuhan cairan dengan intervensi seperti therapy reality dan terapi berpikir positif. Perawat harus lebih memperhatikan adekuasi HD dan berat badan kering pasien untuk menghindari peningkatan IDWG. Selain itu, rekomendasi untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat menggunakan instrumen penelitian yang mampu melihat waktu yang dibutuhkan pasien HD untuk mencapai tahap acceptance serta melakukan analisis lanjutan pada hasil penelitian ini tentang kesenjangan hasil antara kepatuhan cairan yang tinggi berdasarkan kuesioner namun mayoritas responden pada IDWG berat.

Patients with End Stage Renal Disease (ESRD) requires a renal replacement therapy in the form of hemodialysis (HD). To achieve success of HD requires patient compliance with fluid restrictions. Fluid adherence can be achieved when the patients is able to adjust to ESRD and HD therapy. Adjustment of patients HD to ESRD and fluid restriction can be related to self acceptance. This study aimed to identify the relationship between self acceptance and fluid adherence in ESRD patients undergoing HD. This study used cross sectional design with consecutive sampling of 121 respondents. Data collection used fluid adherence questionnaires, self acceptance scale and documentation studies. The analysis used chi square and logistic regression. The result showed that 79,3% of respondents had adherence to fluid restriction and 78,5% of them had self acceptance. The analysis result also showed there was a significant relationship between self acceptance and fluid adherence (p=0,024), but no significant relationship between self-acceptance and IDWG (p=0.154). There was significant relationship between confounding variable of the length of time undergoing HD and fluid adherence (p=0.033), adequacy HD and IDWG (p=0,011). However, other confounding variables were not significant relationship with fluid adherence, which were: age, gender, education, and comorbidities. Furthermore, the multivariat analysis found that self acceptance was the most dominant variable affecting fluid adherence (p=0.006) after controlling by variables of the sex and the length of time undergoing HD, which can predicted 21% to fluid adherence. Recommendations for this study are nurses need to identify and make efforts to increase patient self-acceptance to improve fluid compliance with interventions such as reality therapy and positive thinking therapy. Nurses should more attention to HD adequacy and dry weight of the patient to avoid an increase in IDWG. In addition, recommendations for further researchers are expected to use research instruments that are able to see the time needed for HD patients to reach the acceptance stage and carry out further analysis on the results of this study regarding the gap in results between high fluid adherence based on the questionnaire but the majority of respondents on the IDWG severe."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>