Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 93044 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhamad Adnan Sriyadi
"Energi sinar matahari sebagai sumber daya alam yang banyak terdapat di negara yang dilewati garis khatulistiwa contohnya seperti di Indonesia. Penggunaan energi matahari di Indonesia masih sangat sedikit sekali sehingga harus lebih banyak lagi pengunaanya mengingat makin menipisnya bahan bakar fossil. Nelayan adalah salah satu kelompok yang dapat memanfaatkan energi sinar matahari sebagai sumber listrik penggerak kapal. Saat ini pengunaan bahan bakar fossil masih jadi yang terbesar yang digunakan oleh para nelayan. Penelitian ini dilakukan untuk mendesain pengunaan panel surya sebagai sumber listrik pada kapal nelayan ukuran 5 GT. Energi matahari yang diserap oleh panel surya diubah menjadi energi listrik kemudian disimpan dalam baterai. Energi listrik yang disimpan dalam baterai akan diambil oleh motor listrik yang berfungsi menggerakan kapal

Solar energy as a source of natural resources are many in a country which passed by the equator such as Indonesia. Consumption this energy is still very few in Indonesia once so as to be more consumption remember the lack of fossil fuel. Fishers are one of a group which can use solar energy of a ship as a source electricity. Now, using of fuel fossil still so the largest used by the fishermen. This report is written to design using solar panel converted into electrical energy then stored in a battery. Kept in baterry of electricity to be taken by electric motor that serves moving ship."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Adnan Sriyadi
"Energi sinar matahari sebagai sumber daya alam yang banyak terdapat di negara yang dilewati garis khatulistiwa contohnya seperti di Indonesia. Penggunaan energi matahari di Indonesia masih sangat sedikit sekali sehingga harus lebih banyak lagi pengunaanya mengingat makin menipisnya bahan bakar fossil. Nelayan adalah salah satu kelompok yang dapat memanfaatkan energi sinar matahari sebagai sumber listrik penggerak kapal. Saat ini pengunaan bahan bakar fossil masih jadi yang terbesar yang digunakan oleh para nelayan. Penelitian ini dilakukan untuk mendesain pengunaan panel surya sebagai sumber listrik pada kapal nelayan ukuran 5 GT. Energi matahari yang diserap oleh panel surya diubah menjadi energi listrik kemudian disimpan dalam baterai. Energi listrik yang disimpan dalam baterai akan diambil oleh motor listrik yang berfungsi menggerakan kapal

Solar energy as a source of natural resources are many in a country which passed by the equator such as Indonesia. Consumption this energy is still very few in Indonesia once so as to be more consumption remember the lack of fossil fuel. Fishers are one of a group which can use solar energy of a ship as a source electricity. Now, using of fuel fossil still so the largest used by the fishermen. This report is written to design using solar panel converted into electrical energy then stored in a battery. Kept in baterry of electricity to be taken by electric motor that serves moving ship."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saddam Abdul Azziz
"Industri galangan kapal menghasilkan produk seperti bangunan apung, struktur bangunan lepas pantai, dan kapal, termasuk kapal ikan. Namun pembuatan sebuah kapal memerlukan waktu lama dan cukup mahal dikarenakan bentuk lambung kapal yang streamline sehingga memerlukan proses bending. Maka dibuat sebuah alternatif yaitu berupa kapal pelat datar dengan tujuan untuk memudahkan proses manufaktur sehingga proses produksi kapal dapat dilakukan di galangan kecil dan dapat menekan biaya. Pada penerapannya kapal pelat datar jenis monohull yang berbentuk V memiliki stabilitas yang kurang baik saat berlayar. Maka dibuat sebuah desain kapal pelat datar dengan jenis semi trimaran sebagai solusi dari masalah tersebut. Namun perubahan jenis lambung ini tentunya akan berpengaruh kepada nilai hambatan total kapal. Pada penelitian ini dirancang suatu kapal ikan pelat datar semi trimaran 5 GT dengan variasi sudut semi trimaran 0°, 10°, dan 15° yang akan diuji nilai hambatan totalnya pada kondisi pembebanan saat kapal berangkat (kondisi 1), telah menangkap ikan (kondisi 2), dan saat pulang (kondisi 3). Pengujian ini dilakukan pada kecepatan 6 – 10 knot dengan menggunakan software Maxsurf Resistance dan ANSYS Fluent. Hasil dari simulasi didapatkan bahwa kapal dengan variasi sudut trimaran 0° memiliki nilai hambatan total paling kecil pada kecepatan 10 knot kondisi 2 yaitu 4992.9 N
The shipbuilding industry produces products such as floating structures, offshore, and ships, including fishing vessels. However, making a ship takes a long time and is quite expensive due to the streamlined hull shape that requires a bending process. Then an alternative was made in the form of a flat plate vessel with the aim of facilitating the manufacturing process so that the ship production process can be carried out in small shipyards and can reduce costs. In its application, the V-shaped monohull type flat plate vessel has poor stability while sailing. Then made a flat plate vessel design with semi trimaran type as a solution to this problem. However, this change in the type of hull will certainly affect the total resistance value of the ship. In this study, a 5 GT semitrimaran flat plate fishing vessel was designed with a semi trimaran angle variation of 0°, 10°, and 15° which will be tested for the total resistance value under loading conditions when the ship departs (condition 1), has caught fish (condition 2 ), and on return (condition 3). This test was carried out at a speed of 6 – 10 knots using Maxsurf Resistance and ANSYS Fluent software. The results of the simulation show that the ship with a semi trimaran angle variation of 0° has the smallest total resistance value at a speed of 10 knots in condition 2, which is 4992.9 N."
Depok : Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christofer
"Kapal ikan di Indonesia yang sebagian besar masih bersifat tradisional membuat modernisasi kapal ikan menjadi hal yang penting untuk meningkatkan perkembangan dan daya saing nelayan di Indonesia. Langkah awal modernisasi bisa dimulai dari kapal pelat datar karena memiliki proses produksi yang relatif mudah dan murah. Lebih lanjut, demi mempercepat laju modernisasi, kapal baja perlu dibuat semakin unggul supaya lebih dipilih oleh nelayan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengusulkan suatu metode optimasi struktur kapal untuk mengurangi massa kapal yang akan memengaruhi keseluruhan performa kapal secara signifikan. Karena topologi dan bentuk struktur kapal umumnya sudah dioptimasi berdasarkan kegunaan dan keamanan, maka optimasi yang paling penting dan efektif untuk kapal tradisional adalah optimasi ukuran dengan ketebalan pelat yang menjadi variabel desain. Optimasi dimulai dengan mendesain struktur kapal yang akan mengalami iterasi analisis struktur pada kekuatan melintang dan memanjang dan pengubahan ketebalan pelat lambung hingga mendapat ketebalan pelat yang optimal. Analisis struktur menggunakan metode elemen hingga karena cocok untuk permasalahan yang kompleks, dapat diandalkan, dan efisien. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa optimasi sukses memperoleh struktur kapal yang lebih optimal dengan penurunan massa kapal hingga 28.87% dan pemenuhan semua kriteria kekuatan dan batasan yang ada. Metode optimasi yang digunakan hanya memerlukan tiga iterasi untuk memperoleh desain optimum dan keseluruhan proses optimasi dapat diselesaikan dalam waktu yang wajar.

Most fishing vessels in Indonesia still have traditional characteristics. Consequently, the modernization of fishing vessels becomes an important thing to improve the development and competitiveness of fishermen in Indonesia. As the initial step, modernization could start from a flat hull ship because the production is relatively easy and cheap. Moreover, to improve the modernization rate, steel ships need to become more impeccable to make them preferable to the fishermen. Therefore, this study focuses on proposing a method for ship structural optimization to reduce the ship mass, thereby significantly affecting overall ship performance. Since the topology and shape of the ship structure are generally already optimized based on functionality and safety, hence the most crucial and effective optimization for the traditional ship is size optimization with plate thickness being the variable design. Optimization starts by designing the ship structure that will run into an iteration of structural analysis on the longitudinal and transversal strength and updating the hull plate thicknesses until the optimum plate thicknesses are obtained. The structural analysis uses the Finite Element Method as it is suitable for complex problems, reliable and efficient. The result shows that the optimization successfully gets an optimum ship structure with the reduction of ship mass up to 28.87% while meeting all strength requirements and constraints. The optimization method only needs three iterations to obtain the optimum design and the optimization process can be finished in a reasonable amount of time."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusuf Donner Dwiyantama
"Sistem propulsi merupakan salah satu komponen utama dalam perancangan sebuah kapal. Kapal. Kapal ikan merupakan kapal atau alat apung lainnya yang dipergunakan untuk melakukan penangkapan ikan, pengangkutan ikan, pengolahan ikan, pelatihan perikanan, dan penelitian/eksplorasi perikanan. Saat ini sistem propulsi yang mayoritas digunakan pada kapal ikan yaitu, sistem propulsi bahan bakar.
Penelitian ini dilakukan untuk merancang kapal ikan dengan sistem propulsi elektrik dan menganalisis perbandingan penggunaan antara sistem propulsi bahan bakar dengan sistem propulsi elektrik.
Setelah dari perancangan dan analisis di dapatkan bahwa sistem propulsi elektrik secara efisiensi dan energy ramah lingkungan lebih baik dari sistem propulsi bahan bakar. Namun dari segi berat dan biaya awal instalasi maka sistem propulsi bahan bakar lebih baik disbanding sistem propulsi elektrik.

Propulsion system is one of the main component in a ship designing process. Fishing ship is a ship other floating tools used for fishing, fish transportation, fish processing, fisheries training, and fisheries research exploration Today the majority propulsion system that used in fishing ship that, fuel propulsion system.
The purpose of this research are to design a fishing ship with an electric propulsion system and to analyze the comparison of the use between fuel propulsion system and electric propulsion system.
After the design and analysis, the electric propulsion system in an efficient and environmentally friendly energy is better than the fuel propulsion system. But from the weight and installation cost Diesel Propulsion better than electric propulsion.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Elvan Nawawi
"Indonesia, sebagai salah satu negara kepulauan terbesar, memiliki potensi di sektor maritim. Pemerintah RI menempatkan industri perkapalan sebagai salah satu sektor industri prioritas untuk dikembangkan. Industri galangan kapal merupakan industri yang dapat menghasilkan produk seperti kapal dan bangunan lepas pantai. Salah satu produk dari industri galangan kapal adalah kapal ikan. Kapal ikan merupakan kapal yang berfungsi untuk menangkap dan membawa ikan hasil tangkapan. Sebagian besar kapal ikan tradisional terbuat dari kayu yang memerlukan perawatan tinggi dan biaya besar. Modernisasi kapal ikan dengan penggunaan material seperti baja, alumunium 5083, dan HDPE penting untuk meningkatkan daya saing nelayan. Penelitian ini mengoptimalkan bagian superstruktur dan hatch cover kapal ikan 5 GT dengan metode Finite Element Method (FEM) dan persamaan bending stress untuk mengurangi massa kapal. Hasil dari optimasi ini menunjukkan bahwa tegangan yang terjadi pada struktur tetap memenuhi standar dari badan klasifikasi. Optimasi menunjukkan penurunan berat: untuk material mild steel, penurunan berat superstruktur sebesar 45%, dan hatch cover sebesar 46%. Untuk aluminium 5083, penurunan berat superstruktur sebesar 17,34% dan hatch cover sebesar 18,95%. Sebaliknya, pada material HDPE terjadi peningkatan berat struktur sebesar 78.08 kg, atau sekitar 161.857 % dari berat desain. Hasil ini menunjukkan pentingnya pemilihan material dan ketebalan pelat yang tepat untuk mencapai efisiensi optimal dalam konstruksi kapal.

Indonesia, as one of the largest archipelagic countries, has significant potential in the maritime sector. The Indonesian government prioritizes the shipbuilding industry as one of the key sectors for development. The shipyard industry is capable of producing products such as ships and offshore structures. One of the products of the shipyard industry is fishing boats. Fishing boats are vessels used for catching and transporting fish. Most traditional fishing vessel are made of wood, which requires high maintenance and significant costs. Modernizing fishing vessel with materials such as steel, aluminum 5083, and HDPE is crucial to enhancing the competitiveness of fishermen. This study optimizes the superstructure and hatch cover of a 5 GT fishing vessel using the Finite Element Method (FEM) and bending stress equations to reduce the vessel's mass. The results of this optimization show that the stress occurring in the structure still meets the standards of the classification society. The optimization shows a weight reduction: for mild steel material, the superstructure weight is reduced by 45%, and the hatch cover by 46%. For aluminum 5083, the superstructure weight is reduced by 17.34% and the hatch cover by 18.95%. Conversely, with HDPE material, there is an increase in structural weight of 78.08 kg, or approximately 161.857% of the design weight. These results demonstrate the importance of selecting the appropriate material and plate thickness to achieve optimal efficiency in ship construction. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Djakaria
"Kapal merupakan salah satu alat transportasi laut yang sering digunakan oleh para nelayan, dilihat pada tahun 2018 terdapat 2,6 juta nelayan yang ada di Indonesia. jumlah nelayan yang sengat banyak tersebut di antaranya memiliki kesulitan dalam melakukan pembuatan kapal ikan dengan model streamline, dikarenakan tidak adanya alat bending, mahalnya alat-alat, serta langkanya material kayu. Kapal pelat datar ini menjadikan salah satu opsi untuk mengatasi masalah tersebut, kapal tersebut dibuat dengan menggunakan konstruksi bentuk lambung yang disederhanakan tanpa adanya proses bending. Namun dengan dibuatnya kapal pelat datar ini tentunya nilai hambatan kapal ikan tersebut akan menjadi lebih besar dibandingkan dengan kapal ikan konvensional akan tetapi memiliki kelebihan yaitu konstruksi lambung yang lebih sederhana, biaya yang lebih murah, dan mempermudah para nelayan dalam proses pembuatan dan perbaikan. Oleh karena itu dibuatlah 3 model jenis kapal ikan pelat datar dengan variasi lebar chine yaitu 1 m, 1,5 m, 2 m dan pada tiap kondisi pembebanan yaitu kondisi 1 saat kapal ingin berangkat, kondisi 2 saat muatan paling berat dan kondisi 3 saat kapal pulang. Model dan variasi tersebut akan dilakukan pengujian hambatan kapal ikan dengan bantuan aplikasi. Pengujian hambatan kapal ikan dilakukan pada kecepatan 6-10 knot yang dilakukan pada tiap model dan tiap kondisi. Proses pengujian ini dilakukan agar mendapatkan model kapal pelat datar yang memiliki nilai hambatan yang paling kecil di antara lainya. Hasil simulasi menemukan bahwa kapal ikan pelat datar bahwa model kapal 1 dengan lebar chine 1 m memiliki nilai hambatan paling kecil di antara model lainya yaitu sebesar 3514,2 N pada kecepatan 10 Knot
Ships are one of the sea transportation tools that are often used by fishermen, seen in 2018 there were 2.6 million fishermen in Indonesia. A number of fishermen who are stinging a lot them have difficulties in making fishing boats with a streamlined, due to the absence of bending, expensive tools, and the scarcity of wood materials. This flat plate ship is one option to overcome this problem, the ship is made using a simplified hull construction without any bending. However, with the construction of this flat plate ship, of course, the resistance value of the fishing vessel will be greater than that of a conventional fishing vessel, but it has the advantages of simpler hull construction, lower costs, and easier for fishermen in the manufacturing and repair process. Therefore, 3 models of flat plate fishing vessels were made with variations in chine width, namely 1 m, 1.5 m, and 2 m and for each loading condition, namely condition 1 when the ship wanted to depart, condition 2 when the cargo was the heaviest and condition 3 when the ship go home. These models and variations will be tested for fishing vessel resistance with the help of applications. The fishing vessel resistance test was carried out at a speed of 6-10 knots which was carried out on each model and in each condition. This testing process is carried out in order to get a flat plate ship model that has the smallest resistance value among others. The simulation results found that the flat plate fishing vessel model 1 with a chine width of 1 m has the smallest resistance value among other models, which is 3514.2 N at a speed of 10 knots.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Miftah Dhia Falah
"Kapal pelat datar merupakan salah satu bentuk pengembangan dari kapal konvensional dengan meniadakan proses pelengkungan pada pelat kapal, peniadaan proses pelengkungan ini membuat lambung kapal cenderung tidak streamline. Pada penerapannya kapal pelat datar jenis monohull dengan lambung yang tidak streamline juga memiliki performa stabilitas yang kurang, penambahan cadik dapat menjadi salah satu solusi dalam penggunaan kapal pelat datar jenis monohull ini. Cadik sendiri merupakan bentuk lambung kecil tambahan pada kedua sisi kapal dan sangat umum digunakan pada kapal nelayan tradisional Indonesia untuk meningkatkan performa stabilitas. Namun penambahan cadik tentunya mempunyai potensi untuk menambah nilai hambatan total, terlebih lagi bentuk kapal pelat datar yang tidak streamline ini memiliki karakter nilai hambatan yang lebih besar dari kapal konvensional. Dengan adanya penambahan cadik, interferensi gelombang sangat mungkin terjadi dengan nilai yang berbeda beda bergantung pada konfigurasi jarak clearance dan stagger cadik. Secara umum kapal pelat datar yang tidak streamline ditambah dengan adanya tambahan cadik pada kedua sisinya tentu sangat berpengaruh terhadap hambatan yang dihasilkan dan menjadi tujuan analisis penelitian ini. Pengujian ini dilakukan pada Froude number 0,3 – 0,6 dengan interval 0,1 dan konfigurasi jarak clearance 2, 2,5; 3 meter dari center line kapal dengan posisi cadik pada bagian tengah (S/L = 0,2) dan belakang (S/L = 0) kapal. Penelitian ini diharapkan dapat memperlihatkan pengaruh penambahan cadik pada kapal ikan pelat datar pada tiap konfigurasi clearance dan stagger terhadap nilai hambatan kapal. Hasil simulasi menemukan bahwa konfigurasi S/L = 0; C/L = 0,182 (2 meter dari center line pada bagian belakang kapal) memiliki nilai rata -rata penambahan hambatan total paling kecil dengan 45,92%.

A flat plate vessel is a form of development from a conventional vessel by eliminating the bending process on the ship's plate; eliminating this bending process makes the ship's hull tend not to be streamlined. In its application, a monohull flat plate ship with a hull that is not streamlined also has poor stability performance; the addition of an outrigger can be one of the solutions for this monohull type flat plate vessel. The outrigger is an additional form of the small hull on both sides of the ship and is commonly used on Indonesian traditional fishing vessels to improve stability performance. However, the addition of outriggers certainly can increase the total resistance value. Moreover, the non-streamlined flat plate hull has a higher resistance value than the conventional streamline hull. With the addition of outriggers, wave interference is very likely to occur with different values depending on the configuration of the outrigger clearance and stagger distance. In general, flat plate ships with a non-streamlined hull and additional outriggers on both sides are certainly very influential on the resulting significant resistance. This research simulation was carried out on Froude numbers 0.3 – 0.6 by 0.1 intervals with clearance configuration distances of 2, 2.5, 3 meters from the centreline of the ship, the outrigger position in the middle of the ship (S/L = 0.2) and at rear (S/L = 0) of the ship. This study is expected to show the effect of adding outriggers on flat plate fishing vessels in each configuration of clearance and stagger to the value of ship resistance. The simulation results found that the configuration S/L = 0; C/L = 0.182 (2 meters from the centreline at the rear of the ship) has a minor average value addition of total resistance with 45.92%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Katri Yulianto
"Teknologi motor dengan permanen magnet semakin sering digunakan pada penggerak kendaraan listrik, hal ini dikarenakan motor dengan permanen magnet memiliki power density dan efisiensi yang lebih baik daripada motor induksi. Pada penelitian ini melakukan desain motor sinkron permanen magnet kapasitas 5 kw, sebagai penggerak pada sepeda motor listrik, dengan jenis internal rotor, tipe Interior Permanen Magnet Synchronous Motor (IPMSM). Magnet yang digunakan menggunakan jenis Neodymium Iron Boron (NdFeB). Motor didesain pada wilayah operasi kecepatan putar 1200-4000rpm, dengan target ideal torsi dari 40Nm saat kecepatan 1200rpm s.d 12Nm saat kecepatan 4000rpm. Desain awal dilakukan melalui perhitungan desain, dengan menyesuaikan parameter ketersedian komponen yang ada, dilanjutkan dengan membuat gambar desain 2D dimensi awal hasil perhitungan, kemudian diekspor ke software finite element motorsolve untuk dilakukan analisa kinerjanya. Dari simulasi kinerja telah didapatkan hasil desain yang mendekati spesifikasi desain. Desain motor menghasilkan keluaran daya sekitar 4.85 kW dengan torsi keluaran 38.63Nm pada kecepatan 1200 rpm, dan 9.68Nm pada kecepatan 4020 rpm, dengan efisiensi motor sebesar 94.2%. Dari prototipe yang dihasilkan terjadi perbedaan parameter hasil uji pada resistansi, Ld dan Lq, sehingga masih terdapat ketidaksesuaian pada prototipe dengan hasil simulasi.

Permanent magnet motor technology is increasingly being used in electric vehicle propulsion because permanent magnet motors have higher density and efficiency than induction motors. This research develops a permanent magnet synchronous motor with a capacity of 5 kw for use as a drive on an electric motorcycle, with an internal rotor type, Interior Permanent Magnet Synchronous Motor (IPMSM). The design uses Neodymium Iron Boron (NdFeB) Magnets. The motor is designed for speeds ranging from 1200 to 4000rpm, with an ideal target torque of 40Nm at 1200rpm and 12Nm at 4000rpm. The design is carried out by calculations, by adjusting the parameters of the availability of existing components, until the design dimensions are obtained, then create a 2D design drawing and export it to the finite element motorsolve software for performance analysis. The design results from the performance simulation are close to the design specifications. The motor design generates approximately 4.85 kW of power with an output torque of 38.63Nm at 1200 rpm and 9.68Nm at 4020 rpm and a motor efficiency of 94.2 percent. From the resulting prototype, there is a difference in the test results parameters of resistance, Ld and Lq."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rinda Ramardhiani
"Mobil listrik merupakan mobil ramah lingkungan yang menjadi salah satu solusi sebagai mobil alternatif pengganti mobil konvensional. Sama halnya dengan mobil konvensional, mobil listrik juga dilengkapi dengan panel indikator pada dashboard yang merupakan tampilan sebagai sumber informasi yang mengkomunikasikan antara pengemudi dengan kondisi mesin secara aktual. Namun kebutuhan informasi yang dibutuhkan antara panel indikator pada mobil listrik dengan mobil konvensional tidak sama. Maka dari itu, dilakukannya penelitian ini guna merancang dan melengkapi kebutuhan informasi desain panel indikator untuk mobil listrik dimana objek yang dijadikan dalam penelitian ini adalah Mobil Listrik Nasional Universitas Indonesia. Aspek yang menjadi dasar dalam melakukan perancangan ini adalah aspek dari sisi preferensi konsumen, dengan menggunakan metode conjoint analysis yang menghasilkan 3 kombinasi desain terbaik, dan juga dari sisi ergonomi, dengan melakukan pengujian terhadap 3 kombinasi desain dari hasil conjoint analysis menggunakan metode eye tracking, agar nilai guna dari panel indikator untuk Mobil Listrik Nasional Universitas Indonesia semakin baik serta sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen.

Electric car is an environmental friendly car that become alternative substitute for conventional car. Similar to conventional car, it is also completed with indicator panel on its dashboard which is a display to present information to connect machine and human on a real time. However, there are some differences information required between electric car's indicator panel and conventional car's indicator panel. This research is conducted to find the proper design and also to complete information requirements of indicator panel of electric car, and the object of this research is University of Indonesia's National Electric Car. This research conducted based on two major aspects, that is consumer's preferences, using conjoint analysis to obtain top three design, and also ergonomic, by testing three combinations of indicator panel design which produced by conjoint analysis using eye tracking method, in order to enhance the value of indicator panel for University of Indonesia's National Electric Car and also to meet consumer's preferences and needs."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59159
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>