Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 210837 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siregar, Ren Adam Abdillah
"Audit internal perlu merespon perubahan yang ada saat ini dengan strategi yang inovatif dan pendekatan tangkas yang didukung dengan kemampuan yang memadai. Peran audit internal pada sektor publik bergantung pada keefektifan dan efisiensi informasi akuntansi. BPKP sebagai unit audit internal pemerintah yang melakukan kegiatan jasa asurans dan consulting bertanggung jawab langsung kepada presiden. BPKP memiliki suatu sistem terintegrasi dalam melaksanakan pengawasan bernama SIMA dan juga menggunakan lebih dari 60 aplikasi yang sudah aktif dan berjalan hingga saat ini, Penelitian ini menjelaskan pemanfaatan teknologi informasi dalam kegiatan audit dan asurans yang dilakukan BPKP sebagai unit audit internal dan melakukan analisis teknologi informasi pada berbagai tools yang tersedia dalam implementasi audit internal dan memberikan saran untuk perbaikan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan strategi penelitian studi kasus dengan wawancara. Untuk mencapai tujuan penelitian, teori Technology-Organization-Environment (TOE) Framework digunakan agar dapat menjelaskan adopsi TI dalam suatu organisasi. Penelitian ini menjadi pionir dalam membahas adopsi teknologi informasi dalam implementasi audit internal di sektor publik sedangkan penelitian terdahulu yang menggunakan teori TOE Framework sebagian besar berpusat pada sektor privat dan audit eksternal. Meskipun dengan banyaknya aplikasi yang aktif dan operasional serta sistem informasi yang terintegrasi, BPKP baru saja akan merilis pengawasan internal berbasis elektronik. Adanya keterbatasan kompetensi auditor, finansial dan dukungan infrastruktur menjadi faktor-faktor penting yang mendasari pemanfaatan teknologi informasi di organisasi ini. Sejumlah aplikasi teknologi informasi juga dapat disederhanakan menjadi sebuah sistem informasi yang lebih general dan terintegrasi untuk menghindari kesia-siaan.

Internal audit needs to respond to current changes with innovative strategies and agile approaches which are supported by adequate capabilities. Financial and Development Supervisory Board (BPKP) as the government internal audit unit, which performs assurance and consulting services, is directly responsible to the president. BPKP has an integrated system in carrying out supervision called Accountability Management information System (SIMA) and also uses more than 60 applications that are already active and running to date. This study describes the use of information technology in auditing and assurance activities carried out by BPKP as an internal audit unit and conducting information technology analysis at various tools available in the implementation of internal audit and provide suggestions for improvement. This is a qualitative research that utilizes a case study research strategy with interviews. To achieve the objectives, the Technology- Organization-Environment (TOE) Framework theory is used to explain IT adoption in an organization. This research is a pioneer in discussing the adoption of information technology in the implementation of internal audit in the public sector where previous research using the TOE Framework theory mostly focused on the private sector and external audit. Despite the large number of active and operational applications as well as an integrated information system, BPKP has recently launched an electronic-based internal supervision. The existence of limited auditor competence, financial and infrastructure support are important factors that underlie the use of information technology in this organization. A number of information technology applications can also be simplified into a more general and integrated information system to avoid waste."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Editha Dewi Purnamasari
"Tata Kelola Teknologi Informasi merupakan bagian yang harus dikelola secara baik dikarenakan sangat penting untuk organisasi dalam mencapai tujuan dan strateginya. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat kapabilitas Tata Kelola Teknologi Informasi di Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Padang Lawas Utara dengan kerangka kerja COBIT 2019. Hal ini dilakukan untuk mengetahui informasi ketercapaian tingkat kapabilitas pada proses Tata Kelola di tempat studi kasus.Penelitian ini mengumpulkan data secara kualitatif yaitu melakukan wawancara dengan semi-terbuka bersama tiga responden yaitu Ketua Bidang Layanan E-Governance dan LPSE, Ketua Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi, dan Kasubbag Keuangan, data ini merupakan data primer. Kemudian melakukan analisis dokumen untuk data sekundernya. Penelitian ini melakukan Pengolahan data dengan secara kuantitatif menggunakan kuesioner yang dibagikan dan dibuat berdasarkan aktivitas pada proses panduan kerangka kerja COBIT 2019 dan dilakukan validasi terhadap hasil tingkat kapabilitas dengan kodefikasi hasil wawancara maupun analisis dokumen organisasi. Dalam menganalisa adopsi teknologi COBIT 2019 dilakukan untuk menilai tingkat kapabilitas saat ini di Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Padang Lawas Utara. Hasil dari penelitian ini adalah menginformasikan bahwa tingkat kapabilitas berada pada level 1 yaitu Performed. Sehingga rekomendasi terhadap penelitian ini adalah perancangan aktivitas yang disarankan dari panduan kerangka kerja COBIT 2019. Perlu adanya budaya transparansi, dokumentasi, dan prioritas dalam pengelolaan layanan TIK dan E-Governance sehingga dapat digunakan sebagai komunikasi ke pihak pemangku kepentingan dalam meninjau terselenggarakannya harapan sesuai dengan tujuan orgnisasi.

Information Technology Governance is a part that must be managed properly because it is very important for the organization in achieving its goals and strategies. This study aims to measure the level of capability of Information Technology Governance at the Communication and Information Office of North Padang Lawas Regency with the COBIT 2019 framework. This is done to find out information on the achievement of the capability level in the Governance process in the case study site. This study collects qualitative data. Namely conducting semi-open interviews with three respondents, namely the Head of the E-Governance and LPSE Services Division, the Head of the Information and Communication Technology Division, and the Head of the Finance Subdivision, this data is primary data. Then do document analysis for secondary data. This study carried out data processing quantitatively using questionnaires that were distributed and made based on activities in the COBIT 2019 framework guide process and validated the results of the capability level with the codification of interview results and analysis of organizational documents. In analyzing the adoption of COBIT 2019 technology, it was carried out to assess the current level of capability at the Communication and Information Office of North Padang Lawas Regency. The result of this research is to inform that the capability level is at level 1, namely Performed. So the recommendation for this research is the design of activities suggested from the COBIT 2019 framework guidelines. There needs to be a culture of transparency, documentation, and priorities in the management of ICT and E-Governance services so that they can be used as communication to stakeholders in reviewing the implementation of expectations in accordance with the objectives organization."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Akmal
Jakarta : Indeks, 2006
657.458 AKM p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Anastasia Jessica
"Tujuan penelitian ini adalah menganalisis peranan audit internal pada suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN), apakah masih pada tahap sebagai pemeriksa kesesuaian kegiatan perusahaan dengan peraturan, atau sudah berkembang menjadi mitra bisnis manajemen yang dapat memberikan masukan untuk meningkatkan sistem manajemen agar dapat menambahkan nilai perusahaan. Penelitian dilakukan pada sebuah BUMN yang bergerak di bidang konstruksi, PT Hutama Karya (Persero). Data-data yang digunakan adalah dokumen-dokumen dan laporan-laporan penunjang kegiatan audit internal perusahaan, serta hasil wawancara dengan auditor internal dan auditee.
Hasil penelitian menyebutkan bahwa peranan audit internal PT Hutama Karya masih cenderung berada pada tahap sebagai pemeriksa kesesuaian dengan peraturan yang berlaku, tetapi sudah mulai berkembang sedikit demi sedikit untuk menjadi mitra bisnis bagi manajemen. Namun perkembangan ini masih belum efektif karena lingkup audit yang terbatas pada pemeriksaan kesesuaian, serta kurangnya apresiasi auditee atas keberadaan audit internal.

The objective of this research is to analyze the role of internal audit in a State-Owned Enterprise (SOE), whether it?s still in the stage of evaluating the company?s activity compliance to the regulations, or it?s already evolved to be a business partner for management to help adding value for the company. This research is done in a SOE which is in a construction field, PT Hutama Karya (Persero). The data used in this research are documents and reports supporting the activities of the company's internal audit, as well as the result of interviews with the internal auditors and auditees.
The result of this research states that the role of internal audit in PT Hutama Karya is still more to the role of evaluating the company's activity compared to the regulation, although it also has improved bit by bit to be management's business partner. This improvement is still not yet being effective, since the scope of audit work is still limited to checking the compliance to regulations, and the lack of appreciation from the auditee about the existence of internal audit unit.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erman
"Penelitian ini diilhami dari pihak manajemen VICO Indonesia yang ingin penerapan outsourcing teknologi informasi ini dipikirkan sebagai cara untuk mendapatkan beberapa manfaat dengan penekanan pada Peningkatan kualitas pelayanan, Peningkatan keefektifan biaya, Peningkatan fleksibilitas sumber daya staf dan mendapatkan biaya TI yang sebenarnya dan sudut pandang bisnis bahwa Outsourcing teknologi Informasi merupakan suatu proyek investasi dalam bidang teknologi informasi, sehingga pengukuran nilai ekonomis atau nilai bisnis dari investasi teknologi informasi dilakukan untuk memastikan bahwa siklus hubungan antara perspektif bisnis dan perspektif teknologi informasi dapat berjalan. Artinya, dipandang dari sudut pandang bisnis, suatu investasi teknologi informasi seharusnya mampu memberikan suatu nilai tambah bagi bisnis.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran sejauh mana suatu proyek investasi teknologi informasi memberikan kontribusi kepada perusahaan melalui manfaat-manfaat yang diharapkan akan diperoleh dari proyek tersebut.
Dalam penelitian ini digunakan metode Information economics Metode ini yang dikembangkan untuk mengkaji proyek-proyek. investasi tekntalugi informasi, dan mampu mengkaji suatu alternatif teknologi komunikasi melalu dua pendekatan, yaitu dari sisi finansial dan dari sisi non finansial. Metode ini mampu pula membantu pengambil keputusan untuk melakukan pemeringkatan kelayakan antara beberapa altematif investasi teknologi informasi yang disesuaikan dengan tujuan perusahaan.
Untuk menunjang penelitian ini telah disebarkan 30 kuesioner kepada karyawan pimpinan dengan jabatan Manager hingga Vice President. Metode yang digunakan adalah survey dengan populasi sebesar 53 orang dan digunakan sampel sebanyak 30 orang.
Dari hasil penelitian ini hasil ROI akhir yang diperoleh Outsourcing teknologi informasi VICO setelah menggabungkan manfaat nyata (tangible benefits) dan manfaat semi nyata (quasi intangible) adalah sebesar 150,01%. Sedangkan Nilai Skor akhir outsourcing teknologi informasi adalah 61 dari total nilai maksimum 100. Skor ini menggambarkan bahwa implementasi outsourcing teknologi informasi yang dilakukan oleh VICC Indonesia masih kondisi yang cukup baik atau layak. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa gabungan manfaat nyata (tangible), semi nyata (quasi intangible) dan tidak nyata (intangible) adalah gambaran investasi teknologi informasi yang lebih akurat dan komprehensif.
Dari hasil Penelitian ini, disarankan dilakukan implementasi manfaat innovation valuation untuk meningkatkan kinerja outsourcing teknologi informasi. Perbaikan kinerja tersebut terjadi apabila VICD menerapkan strategi teknologi informasi perusahaan sebagai berikut: 1.) Aset teknologi yang ada ditingkatkan utilisasinya dengan cara menyewakan aset tersebut kepada pihak ketiga. 2.) Perangkat lunak hasil pengembangan bisa dipasarkan secara komersial kepada perusahaan sejenis untuk meningkatkan pendapatan.

The research was inspired by The Management of VICO Indonesia that required implementation of Information Technology (IT) outsourcing to get benefits with improvement on cost effectiveness, service level, staff resource and IT Cost From the aspect of business that IT outsourcing is an investment project of the Information Technology, so that measurement of economic value or business value of information technology investment to ensure that cycle of relation between business perspective and Information Technology perspective is ambulatory together. It means, in the light of look into business, an Information Technology investment ought to could give an added value for business.
The objective of research is to get the picture how far Information Technology investment project give contribution to company through expected benefits will be obtained from the project.
The research used the Information Economics method. The method developed to study the projects of information technology investment, and also could as alternative through two approaches that is from side of financial and non financial. This method could also assist the decision maker to conduct level eligibility between some information technology investment alternatives with a purpose to company.
To support the research, 30 questionnaires were spread to employees with position as Manager till Vice President. The Method used is survey with population 53 peoples and used as sample are 30 peoples.
From the research result that ROI final which obtained by IT Outsourcing of VICO after joining tangible benefits and intangible quasi are 150.01 %. While final Value Score of IT outsourcing is 61 from totalizing maximum value 100. This score depict that implementation of Information Technology (IT) outsourcing conducted by VICO Indonesia still good enough condition or competent. This research could be concluded that the benefit alliance of tangible, intangible quasi and intangible is more comprehensive and accurate of Information Technology investment image. From the research result, is suggested to be conducted implementation of Innovation valuation benefits to improve performance of Information technology outsourcing. Improvement will be happened if VICO apply information technology strategy as follows: 1.) Improve the utilization of the existing asset technology and rent to third party. 2.) The result of software development can be marketed commercially to similar company to increase earnings.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T22430
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pasaribu, Halim Irwansyah
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui implementasi fungsi dan peran departemen internal audit di PT. Indika Energy Tbk serta pandangan audittee terhadap fungsi dan peran internal audit perusahaan. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian adalah deskriptif analisis. Penelitian juga dilakukan dengan studi literatur, penelitian lapangan dengan cara observasi dan menyebarkan kuesioner.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa internal audit telah menjalankan fungsi dan peranannya dengan baik untuk meningkatkan pengendalian intern perusahaan telah memadai, meskipun masih terdapat beberapa kelemahan seperti dalam penyusunan rencana kerja audit tahunan belum berdasarkan risk based audit, serta belum dilakukannya monitoring follow up terhadap hasil audit.

This research was conducted to find out the implementation of the function and role of the internal audit department at PT. Indika Energy Tbk and audittee view of the internal audit function and the role of the company. The method of analysis used in the study is descriptive analysis. Research is also done with literature studies, field research by observation and distributing questionnaires.
The results of this study indicate that the internal audit has implemented adequately it?s function and role to improve firm internal controls, although there are some weaknesses such as the preparation of the annual audit work plan not based on risk-based auditing, and his not followed up on audit result.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T33780
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fillardhi
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan internal audit dalam meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan efektifitas sistem pengendalian intern. Metode penelitian yang dilakukan yaitu metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data penelitian lapangan dan penelitian kepustakaan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Inspektorat Jenderal telah mendorong, mensosialisasikan satuan kerja menerapkan akuntabilitas dengan pemantauan dan pendampingan agar para pegawai melaporkan semua bentuk kegiatan, melakukan pendampingan dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan standar akuntansi pemerintah, transparansi akan informasi yang dapat diakses oleh masyarakat melalui website berisi laporan keuangan, RKAKL dan info pemenang lelang yang menjadi rekanan dalam menjalankan program, dan juga nomor telpon, email pengaduan. Tetapi permasalahan disebabkan karena masih lemahnya sistem pengendalian intern dan penerapan PP 60/2008 tentang SPIP (Sistem Pengendalian Intern Pemerintah) yang belum efektif yaitu lingkungan pengendalian, penilaian risiko, kegiatan pengendalian, informasi dan komunikasi, pemantauan pengendalian intern. Dalam lingkungan pengendalian penerapan kode etik yang masih belum maksimal masih adanya pelanggaran yang terjadi, penilaian kerja pegawai yang kurang transparan, peran APIP yang efektif masih terkendala atau masih belum maksimal, pada penilaian risiko yaitu sistem penilaian risiko masih belum ada, informasi atau data dari satuan kerja kurang dikomunikasikan dengan baik, pada pemantauan telah memiliki prosedur kegiatan pemantauan yang bersifat rutin maupun bersifat khusus.

This study aims to determine the role of internal audit in improving accountability, transparency and effectiveness of the internal control system. The Research method used is a qualitative method of data collection techniques field and library research.
The results show that the General Inspectorate has been encouraging, disseminating the work units implementing accountability by monitoring and assistance for employees to report all forms of activities, provide guidance to the preparation of financial statements in accordance with standards government accounting, transparency of information which can be accessed by the public through the website contains financial statements, RKAKL and the info up to the winner to become a partner in running the program, and also telephone number, e-mail complaints. But the problem is caused due to weak internal control systems and the application of Regulation 60/2008 on the SPIP ineffective control environment, risk assessment, control activities, information and communication, monitoring of internal control. In the control environment the application of the code of ethics that is still not up to the persistence of the violations that occurred, the assessment of employees working less transparent, the role of APIP effective still constrained or is not maximized, the risk assessment of the system of risk assessment is still not there, information or data from unit work less well communicated, on the monitoring procedures of monitoring activities that are routine and special character.
"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lisa Sulistiowati W. P.
"Peran yang dijalankan oleh Internal Audit sangatlah penting terutama dalam industri perbankan dalam melakukan pengawasan, menjaga dan mengamankan kegiatan usaha Bank untuk mencapai tujuan bank secara keseluruhan. Good Corporate Governance (GCG) adalah suatu sistem, proses, dan seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara berbagai pihak yang berkepentingan (stakeholders) terutama dalam arti sempit hubungan antara pemegang saham, dewan komisaris, dan dewan direksi demi tercapainya tujuan organisasi (Agoes, 2005). GCG bertujuan untuk memberikan nilai tambah bagi pencapaian tujuan perusahaan secara keseluruhan. GCG memuat prinsip-prinsip umum yang harus dipatuhi, yaitu transparency, accountability, responsibility, independency dan fairness (TARIF). Agar Divisi Internal Audit menjalankan fungsinya dengan baik, dan untuk mengetahui peranannya dalam penerapan GCG perlu dilakukan evaluasi secara terus menerus. Karya akhir ini bertujuan untuk mengetahui peranan dari Divisi Internal Audit PT BEI dalam penerapan GCG. Pembahasan menggunakan metode audit objective dalam manajemen audit, yang akan mempermudah dalam pengambilan kesimpulan dan saran pada karya akhir ini. Terbentuknya Divisi Internal Audit PT BEI merupakan bagian dari penerapan GCG. Faktor pendorong dibentuknya Divisi Internal Audit adalah adanya Peraturan Bank Indonesia N0.1/6/PBI/1999 tentang Penugasan Direktur Kepatuhan (Compliance Director) dan Penerapan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank Umum.
Divisi Internal Audit mempunyai peran dan fungsi membantu Direktur Utama dan Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan, melakukan evaluasi atas efektivitas dan efisiensi sumber daya, serta memberikan saran perbaikan dan informasi yang relevan dan objektif tentang kegiatan kerja yang dikaji pada semua tingkatan manajemen. Divisi Internal Audit PT BEI dalam penerapan GCG ternyata telah berperan sebagai konsultan dan katalisator dan telah menerapkan prinsipprinsip GCG secara umum. Divisi ini telah memiliki visi, misi, tujuan dan strategi yang jelas, dan seharusnya juga memiliki pengendalian intern yang kuat untuk mencapai tujuan tersebut. Berdasarkan kesimpulan dari analisis dengan pendekatan pengendalian intern yang disyaratkan COSO, ternyata Divisi Internal Audit masih memiliki kelemahan dalam pengendalian internnya yang memerlukan perbaikan. Hal ini antara lain dapat dilihat dalam hal kebijakan sumber daya manusia terkait dengan rekruitmen dan mutasi karyawan di lingkungan divisi ini sepenuhnya dilakukan oleh Divisi Sumber Daya Manusia dan Umum (Divisi SDU) tanpa melibatkan Divisi Internal Audit."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T 24115
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wuryan Andayani
Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta, 2008
657.458 WUR a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Rizal Ardy Hariandy Hamid, editor
"Penelitian ini bertujuan mengetahui tingkat kapabilitas Itama sebagai internal audit, terkait dengan tugas pengawasan yang dilakukannya dan perumusan strategi yang perlu disusun agar dapat meningkatkan tingkatan yang telah dicapai sehingga dapat mencapai paradigma internal audit yang lebih tinggi untuk memenuhi syarat sebagai Enterprises Consultant sesuai dengan harapan dari para pemangku kepentingan.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer berupa data yang langsung diperoleh dari objek penelitian dan data sekunder diperoleh dengan cara mencari teori- teori terkait dengan internal audit, peraturan perundangan serta data- data olahan lain yang terkait dengan topik penelitian ini, sedangkan untuk melakukan pengukuran terhadap kapabilitas internal audit digunakan alat pengukuran Internal Audit Capability Model (IA-CM) yang dikembangkan oleh The Institute of Internal Auditors (IIA) yang penerapannya telah disesuaikan seperlunya dengan keadaan serta permasalahan yang terjadi di Indonesia.
Hasil penelitian menunjukan bahwa Itama sebagai internal audit BPK secara keseluruhan tata kelola pengawasan yang dilakukannya berada pada Level 3 (Integrated) pada tingkatan ini Itama baru memulai tugas dan fungsinya sebagai enterprises consultant yang berarti bahwa secara keseluruhan proses tata kelola Itama telah mampu menilai efisiensi, efektivitas, ekonomis suatu kegiatan dan mampu memberikan konsultasi pada tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern.
Hasil penelitian ini menyarankan agar Itama melakukan pengembangan organisasi melalui penguatan fungsinya, menyusun perangkat lunak sendiri yang selaras dengan tugas dan fungsinya, Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia yang dimiliki, Dukungan yang penuh dari Badan untuk penguatan kewenangan yang dimiliki Itama perlu segera diwujudkan dan meningkatkan peran sebagai role model dalam membangun Risk Awareness bagi organisasi.

The goals of this study are to determine Inspectorate of Supreme Audit Institution of Indonesia (Itama) capability as an internal audit and formulating the internal audit strategies in order to achieve a higher capability level for changing the new paradigm of internal audit as enterprises consultants in accordance with stakeholder expectation.
This research is a qualitative research with descriptive design and case study. The data used are primary data obtained from the objects directly and secondary data from the theories, regulations and others that were processed related to this research. This research is using IA - CM approach developed by The Institute of Internal Auditors (IIA), in which has been implemented and adapted in Indonesia and the problems that occur.
The results indicate that Itama?s capability overall assurance on governance is in Level 3 (integrated) which mean that start a function as an enterprises consultants. In addition, it has developed a process to assess and report on the overall efficiency, effectiveness and economy of its operation activities or programs, or conduct engagements on governance, risks management and control.
The results suggest Itama develop the organization by strengthening the function, developing standard methodology, procedures and tools to be used by internal auditors, ensuring that internal auditors continously, maintaining and enhancing their proffesional capabilities, Board support for the capacity needed for internal audit activity to discharge its responsibilities and as a role model, increasing risk awareness implemented within organization.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>