Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 139235 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bonita Putri Arinida
"Pandemi COVID-19 yang melanda dunia memberi dampak pada semua sektor, tidak hanya kesehatan namun juga pendidikan. Adanya pandemi dengan transmisi penularan virus melalui droplet dan kontak langsung menyebabkan dikeluarkannya kebijakan belajar dari rumah. Tesis ini membahas mengenai bagaimana manajemen pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pada murid kelas 1 SDN 04 Kebon Sirih selama belajar dari rumah dengan meninjau upaya yang dilakukan puskesmas dan pendampingan orang tua murid. Selama ini, puskesmas rutin melaksanakan usaha kesehatan gigi dan sekolah (UKGS) langsung ke murid saat belajar di sekolah. Namun dengan adanya pembelajaran jarak jauh, intervensi perilaku yang selama ini diupayakan tampak menjadi tombak dalam pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut anak usia sekolah. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode wawancara mendalam dan telaah dokumen. Informan penelitian adalah koordinator program UKGS di Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Suku Dinas Kesehatan Kota Jakarta Pusat, puskesmas kecamatan dan puskesmas kelurahan, petugas UKGS di puskesmas kelurahan, kepala puskesmas kecamatan dan kelurahan, orang tua murid dan guru sekolah. Hasil penelitian menunjukkan pemberian KIE dan konseling melalui daring yang belum terencana dengan baik dan penjaringan daring belum optimal. Adapun dari sisi orang tua murid, pengetahuan dan pendampingan kesehatan gigi dan mulut terhadap anak terbatas. Konseling daring diharapkan tersedia dan walaupun akses ke pelayanan kesehatan cukup dekat namun orang tua masih takut dengan keadaan pandemi. Diperlukan adanya kebijakan yang lebih kuat dan terfokus ke kegiatan UKGS melalui daring dengan kerja sama lintas sektor dan berbagai inovasi kegiatan yang dapat dilakukan secara rutin dan terarah.

Impact of COVID-19 pandemic has hit the world on all sectors, not only health sector but also education sector. Transmission of COVID-19 virus through droplets and direct contact has led to the issuance of study from home policy. This thesis discusses how management of oral health on grade 1 students at 04 Elementary School Kebon Sirih while studying from home by reviewing the efforts made by the primary health care and parents’ monitoring of students is. Before pandemic happens, primary health care routinely implemented school dental health program (UKGS) directly to students at school. However, by distance learning, the behavioral interventions that have been pursued have become the spearhead in maintaining oral health for children. This research is a qualitative study using in-depth interviews and document review. The research informants were the coordinator of the UKGS program at the DKI Jakarta Provincial Health Office, the Central Jakarta City Health Office, primary health care, UKGS’ officers at primary health care, head of primary health care, parents of students and school teachers. The results showed that the provision of IEC and online counseling were not well planned and online screening was not optimal. Knowledge and assistance on oral health of parents for their children is limited. There is a need for a stronger and more focused policy on online UKGS activities with cross-sector cooperation and various innovative activities that can be carried out routinely and structured."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Agra Adhiprasasta
"ABSTRAK
Downtown, adalah penamaan lain dari sebuah Pusat Kota yang terkenal dengan karakternya yang terdiri dari gedung pencakar langit dan berfungsi sebagai Central Bussiness District (CBD). Hal tersebut merupakan pemandangan umum Downtown yang terjadi pada negara-negara maju, sedangkan Downtown di Jakarta sedang menuju proses kesana. Gedung-gedung tinggi dan pencakar langit sebagai simbol perusahaan ternama masih berdampingan dengan Kampung yang merupakan tempat tinggal orang-orang golongan rentan. Adanya pengembangan baru menyebabkan terjadinya Transformasi pada Kampung dalam bentuk Gentrifikasi yang terjadi secara bertahap. Salah satu bagian tersebut adalah kawasan Kebon Sirih yang terletak di Ring 1, Jakarta Pusat. Pengembangan baru di Kebon Sirih merubah hunian Kampung menjadi gedung perkantoran dan Condominium yang merubah tatanan sosial dan budaya masyarakat. Pada umumnya bagi masyarakat yang terbebaskan mereka pindah ke luar Jakarta, dan bagi yang masih bertahan mereka menjalin hubungan Simbiosis yang saling menguntungkan dengan pihak pengembang. Temuan tersebut menjadi dasar dan metode dalam merancang kawasan Kebon Sirih untuk mempertahankan terjadinya Gentrifikasi yang lebih besar.

ABSTRACT
Downtown, is a naming for a City Center that is famous for its character consisting of skyscrapers and serves as the Central Business District (CBD). This is a common view of Downtown that occurs in developed countries, while Downtown in Jakarta is heading there. Tall buildings and skyscrapers as a symbol of well-known companies are still sided by side with Kampung which is home to vulnerable people. The existence of new developments led to the transformation of the village in the form of gentrification that occurred gradually. One of these parts is the Kebon Sirih area located in Ring 1, Central Jakarta. The new development in Kebon Sirih has changed the residential area of ​​the Village to become an office building and Condominium that has changed the social and cultural structure of the community. In general, for the liberated people, they move outside Jakarta, and for those who still survive they establish a symbiotic relationship that is mutually beneficial with the developer. These findings form the basis and method for designing the Kebon Sirih area to sustain greater Gentrification."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Frilya Rachma Putri
"Latar belakang: Pada saat ini belum terdapat instrumen yang digunakan untuk mengidentifikasi alasan penolakan sekolah oleh anak Sekolah Dasar di Indonesia. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan validitas dan reliabilitas School Refusal Assesment Scale - Revised (SRAS-R) dalam bahasa Indonesia.
Metode: 100 anak-anak dan 100 orang tua dari SDN Sumur Batu 04 Pagi Kemayoran Jakarta Pusat berpartisipasi dalam penelitian ini. Uji validitas dilakukan untuk menilai konten dan membangun validitas. Uji reliabilitas juga dilakukan dalam penelitian ini. SPSS Windows diterapkan untuk menganalisis seluruh data.
Hasil: Versi SRAS-R Indonesia kuesioner anak (Cronbach s α = 0,836) dan kuesioner orang tua (Cronbach s α = 0,827). Kesahihan isi (content validity) untuk item dan skala juga menunjukkan validitas yang kuat. Analisis komponen utama (PCA) menunjukkan kesesuaian data yang dengan nilai kolerasi yang kecil dari model keempat faktor pada SRAS-R asli. Kesahihan konstruksi (construct validity) menghasilkan 4 komponen yang mewakili kuesioner orangtua dan 3 komponen dalam kuesioner anak.
Kesimpulan: Kesahihan isi (content validity) dan kesahihan konstruksi (construct validity) versi SRAS-R Indonesia telah dikonfirmasi melalui penelitian ini. Meskipun diperlukan penelitian lebih lanjut, versi SRAS-R Indonesia merupakan instrumen potensial yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi alasan penolakan sekolah pada anak di Indonesia.

Background: Recently there is no instrument to identify the reason for school refusal among primary school students in Indonesia. Therefore, this study aimed to obtain the validity and reliability of School Refusal Assesment Scale-Revised (SRAS-R) in Indonesian language.
Methods: 100 children and 100 parents from Sumur Batu 04 Pagi public elementary school Kemayoran Jakarta participated in the study. Validity tests were conducted to assess the content and construct validity. Reliability test was also conducted in this study. SPSS for Windows was applied to analyze the whole data.
Results: SRAS-R Indonesian version showed an excellent internal consistency for the reliability test in children questionnaire (Cronbach s α = 0.836) and parent questionnaire (Cronbachn s α = 0.827). Content validity for items and scales also indicated a strong validity. Principal component analysis (PCA) indicated poor data suitability from the four-factor models of the original SRAS-R. Construct validity obtained 4 components that represent the parent s questionnaire and 3 components in the children s questionnaire.
Conclusion: Content and construct validity of the SRAS-R Indonesian version is confirmed from this study. Although further research is required, the SRAS-R Indonesian version was found to be a potential instrument in identifying the reason of school refusal in Indonesia.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
T58664
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devi Marlina S.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S48046
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Rachmawati
"Penelitian ini melihat hubungan antara kesehatan mental penduduk DKI Jakarta dengan kunjungan ke ruang terbuka hijau selama pandemi. Penelitian ini juga ditujukan melihat apa saja faktor yang menentukan dan mendorong penduduk DKI Jakarta untuk mengunjungi ruang terbuka hijau selama pandemi. Penelitian ini menggunakan metode survei, dengan jumlah 137 responden yang merupakan penduduk DKI Jakarta. Terlihat masih tingginya tingkat kunjungan penduduk DKI Jakarta ke ruang terbuka hijau saat pandemi walaupun jumlahnya menurun dibandingkan sebelum pandemi. Namun, masih banyak penduduk DKI Jakarta yang tidak memiliki akses yang sama untuk mengunjungi ruang terbuka hijau karena jumlahnya yang masih belum mencukupi. Padahal aksesibilitas menjadi faktor yang sangat memengaruhi kunjungan ke ruang terbuka hijau. Kemudian, tingginya tekanan mental saat pandemi dapat memengaruhi penduduk DKI Jakarta untuk mengunjungi ruang terbuka hijau. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa persepsi terhadap risiko COVID-19, serta sikap, norma sosial, dan tingkat kesulitan terhadap kunjungan ke ruang terbuka hijau saat pandemi mempengaruhi penduduk DKI Jakarta dalam keputusan untuk melakukannya.

This study examines the relationship between the mental health of DKI Jakarta residents and visitation to green open spaces during the pandemic. This research intends to see what factors determine and encourage DKI Jakarta residents to visit green open spaces during the pandemic. This study uses a survey method for DKI Jakarta residents, with a total of 137 respondents. Green open space visits during the pandemic are still high compared to visits before the pandemic. However, DKI Jakarta residents still do not have the equality to use it because the availability of green open spaces is not enough, even though accessibility highly influences green open spaces visits. The mental distress of DKI Jakarta residents can affect their visits to green open spaces. The results also show that the perceptions of the DKI Jakarta residents influence them on the decision to visit green open spaces during the pandemic. These perceptions include perceptions of the risk of COVID-19, the safety of being in green open spaces, the social norms regarding the behavior, and the level of difficulty from a psychological perspective."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Ayu Hanifa
"Latar Belakang: Berdasarkan data dari Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2018, angka gigi berlubang pada anak di Indonesia mencapai 92,6%. Masalah rongga mulut yang sering terjadi pada anak adalah karies dini/Early Childhood Caries (ECC) yang terjadi pada anak usia 3-6 tahun. ECC yang tidak dirawat akan menyebabkan rasa sakit, abses, pembengkakan, gangguan mastikasi, dan meningkatkan risiko terjadinya karies pada gigi tetap anak. Akibat dari pandemi COVID-19 yang penularannya dapat terjadi melalui aerosol dan droplet menyebabkan adanya limitasi kunjungan ke dokter gigi. Sebagai tindakan pencegahan karies, maka perlu diberikan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) mengenai pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut anak (PKGMA) kepada orang tua. Pengetahuan orang tua berdampak pada kesehatan gigi dan mulut anaknya. Untuk mengurangi penyebaran infeksi maka dilakukan pembatasan sosial, berdasarkan hal tersebut, orang tua perlu diberikan KIE menggunakan media visual secara daring melalui platform video conference mengenai PKGMA.
Tujuan: Mengetahui perbedaan pengetahuan orang tua mengenai pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut anak, sebelum dan setelah dilakukan KIE menggunakan media visual secara daring.
Metode: Dilakukan penelitian eksperimental secara daring sebanyak 45 orang tua murid dengan anak usia 3-6 tahun yang terdaftar di TK dan RA dipilih secara acak di Kecamatan Setia Budi, Jakarta Selatan yang bersedia mengisi kuesioner sebelum dan setelah pemberian KIE dengan menggunakan media visual secara daring mengenai PKGMA.
Hasil: Berdasarkan uji non-parametrik Wilcoxon, menunjukan bahwa terdapat perbedaan bermakna secara statistik pada skor total pengetahuan orang tua mengenai pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut anak setelah diberikan KIE dengan media visual secara daring.
Kesimpulan: Media visual secara daring dapat meningkatkan pengetahuan orang tua mengenai pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut anak pada masa pandemi COVID-19.

Background: According to Indonesia Baseline Health Research (RISKESDAS) 2018, the prevalence of caries experiences in children is 92,6%. Early Childhood Caries (ECC) is a major oral health problem found in the 3 -6 years old age group. Untreated decayed teeth can lead to pain, abscess, swelling, difficulties in eating, and increase the risk of caries development in permanent dentition. However, due to COVID-19 pandemic, which can be transmitted through droplets and aerosols, it causes the limitation of dental visits. Parents’ knowledge has an impact on children’s oral health. Therefore, in order to prevent ECC, communication, information, and education intervention regarding children oral health care should be given to the parents via online. Social distancing measures are used to reduce the spreading of infection, based on this condition, parents are being given online communication, information, and education using visual media via video conferences platform regarding children oral health maintenance.
Objectives: To identify the differences of parental knowledge regarding children oral health care before and after online communication, information, and education using visual media.
Methods: The design of this study is an experimental study a total of 45 parents with children of age 3-6 years from randomly selected preschool at Setia Budi, South Jakarta were asked to fill out the questionnaire before and after online communication, information, and education using visual media via video conferences platform.
Results: Based on non-parametric Wilcoxon test, there is a significant differences of parental knowledge on children oral health care after online communication, information, and education using visual media.
Conclusion: Online visual media could improve the parental knowledge on children oral health care during COVID-19 pandemic.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadiya Bunga Annisa
"Latar Belakang: Karies gigi sulung atau Early Childhood Caries (ECC) merupakan masalah kesehatan gigi dan mulut yang paling banyak diderita anak-anak di dunia. Di Indonesia, karies diderita oleh 45,5% anak kelompok usia 3-4 tahun dan 90,2% oleh anak kelompok usia 5-9 tahun. Jika dibiarkan tidak dirawat, karies gigi sulung dapat menyebabkan sakit, bengkak, abses, gangguan mengunyah, dan meningkatkan risiko karies pada gigi tetap. Kondisi tersebut memerlukan perawatan di dokter gigi. Adanya pandemi COVID-19 yang ditransmisikan melalui aerosol dan droplet, membuat perawatan di dokter gigi jadi terbatas. Kondisi kesehatan gigi dan mulut anak tidak lepas dari peran orang tua sebagai pengasuh. Oleh karena itu, diperlukan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) bagi orang tua untuk meningkatkan pengetahuan terkait pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut anak di rumah sebagai upaya pencegahan karies gigi sulung. Tujuan: Mengetahui perbedaan pengetahuan orang tua mengenai pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut anak, sebelum dan setelah pemberian KIE dengan media audiovisual secara daring. Metode: Dilakukan penelitian secara daring dengan desain studi eksperimental. Sebanyak 44 orang tua dengan anak usia 3-6 tahun yang terdaftar di TK di Kecamatan Setia Budi, Jakarta Selatan dipilih secara acak untuk mengisi kuesioner sebelum dan setelah diberikan KIE dengan media audiovisual secara daring melalui aplikasi video conference selama 3 menit. Hasil: analisis data menunjukkan bahwa terdapat perbedaan bermakna pada pengetahuan orang tua mengenai pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut anak setelah diberikan KIE dengan media audiovisual secara daring. Kesimpulan: Media audiovisual secara daring dapat digunakan untuk meningkatkan pengetahuan orang tua mengenai pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut anak pada masa pandemi COVID-19.

Background: Early Childhood Caries (ECC) represents as most common oral health
disease of children worldwide. In Indonesia, caries found in percentage of 45,5% of
children between 3 and 4 years of age, and 90, 2% of children between 5 to 9 years of
age. Dental caries can lead to pain, swelling, dental abscess, masticatory dysfunction, and
increase risk for caries development in permanent dentition if left untreated. Those
condition are necessary for dental treatment at dental practices. The emergence of
COVID-19 pandemic results in limitation of dental services. Parents as caregiver plays a
fundamental role in maintaining their children oral health care. Therefore, it is important
to provide an adequate communication, information, and education for the parents to raise
their knowledge on children oral health care at home as ECC prevention strategy.
Objectives: To assess the difference of parental knowledge on children oral health care,
before and after online communication, information, and education using audio visual
media. Methods: This experimental study comprised of 44 parents with children of age
3 to 6 years old kindergartens at Setia Budi, South Jakarta who were selected randomly
to fill out the questionnaire before and after online communication, information, and
education using audio visual media via video conference platform for 3 minutes. Results:
Data analysis showed significant differences of parental knowledge on children oral
health care after online communication, information, and education using audio visual
media. Conclusion: Online audio visual media could improve the parental knowledge
on children oral health care during COVID-19 pandemic.
Background: Early Childhood Caries (ECC) represents as most common oral health disease of children worldwide. In Indonesia, caries found in percentage of 45,5% of children between 3 and 4 years of age, and 90, 2% of children between 5 to 9 years of age. Dental caries can lead to pain, swelling, dental abscess, masticatory dysfunction, and increase risk for caries development in permanent dentition if left untreated. Those condition are necessary for dental treatment at dental practices. The emergence of COVID-19 pandemic results in limitation of dental services. Parents as caregiver plays a fundamental role in maintaining their children oral health care. Therefore, it is important to provide an adequate communication, information, and education for the parents to raise their knowledge on children oral health care at home as ECC prevention strategy. Objectives: To assess the difference of parental knowledge on children oral health care, before and after online communication, information, and education using audio visual media. Methods: This experimental study comprised of 44 parents with children of age 3 to 6 years old kindergartens at Setia Budi, South Jakarta who were selected randomly to fill out the questionnaire before and after online communication, information, and education using audio visual media via video conference platform for 3 minutes. Results: Data analysis showed significant differences of parental knowledge on children oral health care after online communication, information, and education using audio visual media. Conclusion: Online audio visual media could improve the parental knowledge on children oral health care during COVID-19 pandemic.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanatashya Tania
"Latar Belakang: Pandemi COVID-19 melibatkan berbagai sektor kehidupan yang berpeluang menimbulkan permasalahan yang menjadi sumber stress bagi masyarakat, salah satunya adalah perubahan metode pelaksanaan pembelajaran di perguruan tinggi menjadi pembelajaran daring melalui media dan terhubung dengan jaringan (internet). Pembelajaran daring dengan beban akademis ditambah kewajiban untuk isolasi dapat berpengaruh terhadap berkurangnya interaksi sosial dan menjadi faktor risiko untuk fenomena academic burnout dan penurunan nilai kesehatan mental. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan pembelajaran daring di masa pandemi Covid-19, faktor internal, dan faktor eksternal terhadap academic burnout dan kesehatan mental mahasiswa preklinik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia tahun 2021. Metode: Studi cross-sectional berupa kuesioner online pada mahasiswa preklinik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia tahun 2021 dengan total population sampling berjumlah 372 mahasiswa pada bulan Juli hingga Agustus 2021. Kuesioner terdiri dari 39 pertanyaan. Digunakan uji korelasi melalui uji Spearman dengan melihat nilai p-value dan r (koefisien korelasi) untuk analisis statistik. Hasil: Berdasarkan uji Spearman, terdapat hubungan yang signifikan (p<0,05) antara pembelajaran daring dengan academic burnout dan kesehatan mental, antara beberapa dimensi academic burnout dengan durasi pendidikan dan dukungan orang tua, dan antara beberapa dimensi kesehatan mental dengan dukungan orangtua dan dukungan peer group. Kesimpulan: Semakin baik persepsi mahasiswa terhadap kualitas pembelajaran daring, maka semakin rendah nilai academic burnout dan semakin tinggi kualitas kesehatan mentalnya. Selain itu, mahasiswa masih banyak mahasiswa yang memiliki nilai academic burnout di tingkat moderat dan tinggi, dan nilai kesehatan mental yang di bawah rata-rata. Kemudian, ditemukan bahwa durasi pendidikan dan dukungan sosial dari orang tua dan peer group memiliki hubungan dengan beberapa dimensi dari academic burnout dan kesehatan mental.

Background: The COVID-19 pandemic involves various sectors of life that may cause many problems that become a source of stress for the community, one of which is the change in the method of conventional learning in universities to online learning through media and connected to the internet. Online learning with an academic load and obligation to social distancing during a COVID-19 pandemic can affect reduced social interaction and be a risk factor for the phenomenon of academic burnout and mental health decline. Objective: To determine the relationship of online learning during the COVID-19 pandemic, internal and external factors to academic burnout and mental health of undergraduate Undergraduate Dental Students University of Indonesia in 2021. Methods: Cross- sectional study in the form of online questionnaires for undergraduate dental students with a total population sampling of 372 students from July to August 2021. The questionnaire consists of 39 questions. The correlation test is used through the Spearman test by looking at the p-value and r (correlation coefficient) for statistical analysis. Results: Based on the Spearman test, there was a significant relationship (p<0.05) between online learning and academic burnout and mental health, between several dimensions of academic burnout and the duration of education and parental support, and between several dimensions of mental health and parental support. peer group support. Conclusion: The better the student's perception of the quality of online learning, the lower the academic burnout value and the higher the quality of mental health. In addition, there are still many students who have moderate and high academic burnout scores, and mental health scores that are below average. Then, it was found that the duration of education and social support from parents and peer groups was associated with several dimensions of academic burnout and mental health."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dendi Dharmawan
"Kondisi pandemi COVID-19 membuat seluruh kegiatan pembelajaran dilakukan secara daring dan memicu kurangnya aktivitas fisik yang nantinya dapat berpengaruh pada kualitas tidur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik dan perilaku sedentari dengan kualitas tidur pada mahasiswa kesehatan selama pandemi COVID-19. Desain penelitian yang digunakan yaitu analitik deskriptif dengan pendekatan cross-sectional. Penelitian ini melibatkan 213 mahasiswa kesehatan di rumpun ilmu kesehatan dengan menggunakan teknik convenience sampling. Instrumen yang digunakan yaitu International Physical Activity Questionnaire Short Form (IPAQ-SF), Sedentary Behaviour Questionnaire (SBQ), dan Pittsburg Sleep Quality Index (PSQI). Hasil penelitian yang dilakukan menggunakan Chi-square menghasilkan tidak adanya hubungan antara aktivitas fisik dengan kualitas tidur (p=0,636; α=0,05) dan menggunakan uji Spearman antara perilaku sedentari dengan kualitas tidur (p=0,808; α=0,05). Berdasarkan hasil penelitian tersebut, pengajar/dosen dapat membuat sesi khusus untuk peregangan setelah beberapa jam selama mengajar agar dapat meningkatkan motivasi mahasiswa untuk melakukan aktivitas fisik dan menjaga tidur dikala pandemi.

The COVID-19 pandemic condition makes all learning activities became online and triggers a lack of physical activity which can affect sleep quality. This study aims to determine the relationship between physical activity and sedentary behavior with sleep quality in health students during the COVID-19 pandemic. This research was used analytical descriptive with a cross-sectional approach. There were 213 health students in the health sciences group who participated by using convenience sampling technique. The instruments used are International Physical Activity Questionnaire Short Form (IPAQ-SF), Sedentary Behavior Questionnaire (SBQ), and Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). The results of research analyzed by using Chi-square method and showed no relationship between physical activity and sleep quality (p = 0.636; = 0.05) and using Spearman test between sedentary behavior and sleep quality (p = 0.808; = 0.05). Based on the results of the study, teachers/lecturers can create special sessions for stretching after a few hours during teaching in order to increase students' motivation to do physical activity and maintain sleep during the pandemic."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ages Setia Rahayu
"Adiksi internet merupakan penggunaan internet maladaptif dan menjadi salah satu perilaku kecanduan yang meningkat selama pandemi COVID-19, terutama di kalangan pelajar dapat mempengaruhi kualitas tidur. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara adiksi internet dan kualitas tidur mahasiswa kesehatan. Desain penelitian ini adalah dengan pendekatan potong lintang menggunakan sampel mahasiswa Rumpun Ilmu Kesehatan sebesar 185 responden yang dipilih dengan teknik convenience sampling. Adiksi internet diukur menggunakan instrumen Internet Addiction Test (IAT) dan kualitas tidur diukur menggunakan instrumen Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi adiksi internet dan kualitas tidur buruk cukup tinggi terjadi pada mahasiswa. Prevalensi kualitas tidur buruk yaitu 61,6% mahasiswa dan 69,2% mahasiswa memiliki adiksi internet ringan hingga berat. Hasil analisis statistik menunujukan ada hubungan yang signifikan (p= 0.004 : X2= 13.319) antara adiksi internet dan kualitas tidur. Penelitian ini dapat menjadi rekomendasi promosi kesehatan sebagai upaya mengurangi adiksi internet dan memperbaiki kualitas tidur mahasiswa.

Internet addiction (IA) is defined as a maladaptive internet use and one of the most growing addictive behaviors during COVID-19 pandemic, especially among students affecting their sleep quality. This study aimed to identify the relationship between internet addiction and sleep quality among health students. This study used cross sectional design, involving 185 samples of students from the faculty of health science at University of Indonesia. Samples were selected by convenience sampling. IA was measured by using Internet Addiction Test (IAT) while sleep quality was measured by using Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). The results shows that the prevalence of IA and poor sleep quality is high enough among college students. The prevalence of poor sleep quality is 61,6% among the students and 69,2% of the students are having mild to severe IA. The result showed a significant relationship (p= 0.004 : X2= 13.319) between IA and sleep quality. This study recommended health promotion as a preventive effort to reduce IA and to increase students sleep quality."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>