Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 170399 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hanifah Iskhia Dilla
"Alur pelayanan rumah sakit yang profesional di tuntut agar dapat dijalankan dengan baik dan sesuai dengan yang diinginkan pengguna jasa kesehatan dengan mengutamakan patient safety dan mutu pelayanan. Salah satu alur pelayanan di rumah sakit adalah pelayanan rawat jalan. RS X memiliki pelayanan rawat jalan dengan kunjungan yang terus meningkat setiap tahunnya dan banyaknya komplain terkait pelayanan rawat jalan yang menjadi hambatan terhadap alur rawat jalan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif berupa wawancara dan observasi dengan memakai konsep lean thinking. Observasi dibagi menjadi 5 proses: pasien tanpa pemeriksaan penunjang, pasien control rawat inap dan control rawat jalan dengan penunjang, pasien dengan pemeriksaan penunjang dari perawat, pasien dengan pemeriksaan penunjang dari dokter, dan pemeriksaan penunjang dari perawat dan dokter. Hasilnya menunjukkan adanya temuan berupa waste defect, overproduction, waiting, transportation, inventory, motion dan excess processing. Proses yang paling lama dan banyak ditemukan waste adalah pada proses pemeriksaan penunjang dari perawat dan dokter. Seluruh waste tersebar pada beberapa unit dalam pelayanan rawat jalan RS X. Usulan perbaikan jangka pendek diberikan berupa pemberian arahan serta teguran kepada petugas agar tidak perlu mengulang pekerjaan, pembuatan banner petunjuk serta alur pelayanan dan penerapan 5S. Usulan perbaikan jangka panjang yang diberikan berupa perbaikan alur pelayanan rawat jalan dengan mempertimbangkan pengurangan waste yang ditemukan.

The flow of professional hospital services is demanded to be carried out properly and in accordance with what health service users want by prioritizing patient safety and quality of service. One of the service lines in the hospital is outpatient services. RS X is a hospital with outpatient services that has an increasing number of visits every year. However, this has resulted in many complaints regarding outpatient services which are an obstacle to the outpatient flow. The concept of lean thinking is used so that outpatient services at RS X can be improved. Until later it will be given improvements to outpatient flows through proposals to improve outpatient flows using simulation applications. This research uses qualitative methods in the form of interviews and observations. Observation is divided into 5 processes: patients without supporting examinations, inpatient control patients and outpatient control with support, patients with supporting examinations from nurses, patients with supporting examinations from doctors, and supporting examinations from nurses and doctors. As a result, waste was found in the form of waste defects, overproduction, waiting, transportation, inventory, motion and excess processing. The process that is the longest and the most waste is found in the supporting examination process from nurses and doctors. All of the waste is scattered in several units in the outpatient services of X Hospital. Proposals for short-term improvements are given in the form of giving directions and warnings to officers so that they do not need to repeat work, making banner instructions as well as service flow and implementation of 5S. The proposed long-term improvement is to improve outpatient service flow by considering the reduction of waste found."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nicky Anelia
"Tesis ini membahas kepuasan pasien JKN berdasarkan mutu pelayanan rawat jalan di RS “X” Jakarta yang diukur melalui 5 dimensi mutu pelayanan kesehatan, terdiri dari tangible, reliability, responsiveness, assurance, dan emphaty. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji dan menganalisis kepuasan pasien JKN berdasarkan mutu pelayanan rawat jalan di RS “X” Jakarta tahun 2023. Penelitian ini adalah penelitian dengan metode campuran (mix methode) dengan melakukan pengambilan data kuantitatif terlebih dahulu, kemudian diperkuat dengan data kualitatif kepada stakeholder pemberi pelayanan kesehatan. Berdasarkan analisis deskriptif statistik diketahui bahwa 29 item sudah mendapatkan nilai kesesuaian diatas 90%, artinya pasien sudah puas dengan dimensi mutu pelayanan rawat jalan secara keseluruhan. Dari hasil analisis diagram kartesius didapatkan 14 item pada kuadran II yang perlu dipertahankan prestasinya karena dinilai sangat baik dan melebihi harapan pasien, 11 item pada kuadran IV, 8 item pada Kuadran III dan 5 item pada kuadran I yang menjadi prioritas untuk dilakukan perbaikan. Hasil studi kualitatif menunjukkan bahwa manajemen rumah sakit juga telah melakukan inovasi dan improvement secara berkelanjutan dalam pemberian layanan kesehatan kepada pasien JKN. Pengukuran NPS menunjukkan bahwa sebanyak 53,8% pasien sudah berada pada level. Untuk meningkatkan kualitas layanan, rumah sakit dapat terus melakukan impelentasi manajemen mutu terpadu yang berfokus pada penjenjangan prioritas secara simultan sehingga dapat disusun upaya mempertahankan prestasi dimensi yang sudah baik dan meninjau efektivitas upaya-upaya perbaikan yang dilakukan dapat memenuhi harapan pasien.

This thesis discusses the satisfaction of National Health Insurance (JKN) patients based on the quality of outpatient care at Jakarta “X” Hospital, which is measured through 5 dimensions of healthcare quality: tangible, reliability, responsiveness, assurance, and empathy. The aim of this research is to examine and analyze the satisfaction of JKN patients based on the quality of outpatient care at Jakarta “X” Hospital in the year 2023. This study utilizes a mixed methods approach, starting with the collection of quantitative data, followed by qualitative data from healthcare service stakeholders. Based on descriptive statistical analysis, it is revealed that 29 items have achieved suitability scores above 90%, indicating that patients are satisfied with the overall quality dimensions of outpatient care. The Cartesian diagram analysis results in 14 items located in Quadrant II, which need to maintain their excellent performance as they are evaluated to exceed patient expectations, there are 11 items in Quadrant IV, 8 items in Quadrant III, and 5 items in Quadrant I, which are prioritized for improvement efforts. The qualitative findings indicate that the hospital management has consistently engaged in innovation and continuous improvement in providing healthcare services to JKN patients. The NPS measurement indicates that 53.8% of patients are already at the promoters level. The hospital should continue implementing integrated quality management, focusing on prioritization strategies concurrently, to sustain the dimensions that perform well and assess the effectiveness of improvement efforts to meet patient expectations."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Pirtha Agus Isnanti
"Rumah Sakit Fikri Medika Dan Rumah Sakit Proklamasi Program Pelayanan Karawang Sehat Tahun 2016 Skripsi ini membahas utilisasi rawat inap kasus typhoid fever pada RS. Fikri Medika dan RS. Proklamasi Program Pelayanan Karawang Sehat tahun 2016 berdasarkan variabel demografi (jenis kelamin, umur, status perkawinan), PPK I (asal rujukan), spesialisasi pelayanan, diagnosis, lama hari rawat dan biaya perawatan berdasarkan komponennya. Desain penelitian ini adalah kuantitaif bersifat deskriptif dengan rancangan penelitian cross sectional. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan rata-rata biaya perawatan yang signifikan antara RS. Fikri Medika dan RS. Proklamasi dan komponen yang berkontribusi adalah pemeriksaan dokter dan obat. Pola utilisasi di kedua rumah sakit sama pada variabel jenis kelamin, status perkawinan, spesialisasi pelayanan dan lama hari rawat. Berdasarkan umur, diagnosis dan PPK I (asal rujukan) terdapat perbedaan. Terdapat perbedaan yang signifikan pada pola utilisasi, sehingga disarankan kepada program perlunya audit medis dan biaya untuk mencagah fraud dan abuse, meningkatkan kualitas dan kualifikasi sumber daya manusia untuk meningkatkan review utilisasi serta bagi rumah sakit agar mengklaimkan biaya sesuai dengan cinical pathway tarif yang disepakati.

This study discusses the utilization of inpatient case of typhoid fever in hospital Fikri Medika and hospital Proklamasi, Karawang Sehat Service Program 2016 based on demographic variables (gender, age, marital status), basic health services (origin of referral), service specialization, diagnosis, length of stay and maintenance cost by component. The design of this research is quantitative descriptive with cross sectional study design. The results of this study indicate a significant difference in mean maintenance costs between hospitals Fikri Medika and Proklamasi and components that contribute are physician examinations and drug. The utilization patterns in both hospitals are the same in the gender variables, marital status, service specialization and length of stay. Based on age, diagnosis and basic health services (referral origin) there are differences. There are significant differences in utilization patterns, so it is advisable to the program for medical audits and fees for fraud and abuse prevention, improving the quality and qualifications of human resources to improve the utilization review and for hospitals to claim costs in accordance with agreed cinical pathway rates."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S69750
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jihan Paramita
"Kepuasan pasien merupakan evaluasi subjektif terhadap layanan rumah sakit yang berperan penting dalam membangun loyalitas dan meningkatkan citra rumah sakit. Salah satu faktor yang sering menyebabkan ketidakpuasan pasien adalah waktu tunggu yang terlalu lama. Selain Actual Waiting Time (AWT), faktor subjektif seperti Expected Waiting Time (EWT), Perceived Waiting Time (PWT), dan Disconfirmation juga turut memengaruhi tingkat kepuasan pasien. Berdasarkan survei awal, terungkap bahwa waktu tunggu pasien BPJS di Poliklinik Reguler Rumah Sakit PMI Bogor masih belum memenuhi standar pemerintah, yang menyebabkan tingkat kepuasan pasien yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara EWT, PWT, AWT, dan Disconfirmation terhadap kepuasan pasien BPJS di Poliklinik Reguler Rumah Sakit PMI Bogor pada tahun 2024. Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain studi cross-sectional terhadap 132 sampel pasien. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner, observasi, serta data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi antara PWT, AWT, dan Disconfirmation dengan kepuasan pasien BPJS di Poliklinik Reguler Rumah Sakit PMI Bogor pada tahun 2024, sementara EWT tidak menunjukkan hubungan yang signifikan dengan kepuasan pasien BPJS. Saran untuk perbaikan rumah sakit meliputi penyediaan demo registrasi pasien, layar monitor kedatangan dokter, loket prioritas bagi lansia dan anak-anak, serta dorongan kepada pasien untuk mengisi survei kepuasan dan memberikan umpan balik. Temuan ini dapat ditingkatkan pada penelitian berikutnya dengan perbaikan instrumen, teknik sampling, serta pendalaman melalui pendekatan kualitatif.

Patient satisfaction is a subjective evaluation of hospital services that plays a crucial role in building loyalty and enhancing the hospital's image. One factor that often leads to patient dissatisfaction is excessively long waiting times. In addition to Actual Waiting Time (AWT), subjective factors such as Expected Waiting Time (EWT), Perceived Waiting Time (PWT), and Disconfirmation also influence the level of patient satisfaction. Based on an initial survey, it was revealed that the waiting time for BPJS patients at the Regular Polyclinic of PMI Hospital Bogor still does not meet government standards, leading to low patient satisfaction. This study aims to examine the relationship between EWT, PWT, AWT, and Disconfirmation on BPJS patient satisfaction at the Regular Polyclinic of PMI Hospital Bogor in 2024. The research method uses a quantitative approach with a crosssectional study design involving 132 patient samples. Data collection was carried out through questionnaires, observations, and secondary data. The results of the study show a correlation between PWT, AWT, and Disconfirmation with BPJS patient satisfaction at the Regular Polyclinic of PMI Hospital Bogor in 2024, while EWT does not show a significant relationship with BPJS patient satisfaction. Recommendations for hospital improvements include providing a patient registration demo, doctor arrival monitor screens, priority counters for the elderly and children, and encouraging patients to complete satisfaction surveys and provide feedback. These findings can be enhanced in future research with improved instruments, sampling techniques, and deeper qualitative approaches."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naufal Hilmi Marzuq
"Di era globalisasi saat ini, semakin tingginya perkembangan pelayanan kesehatan di Indonesia dan bertambahnya komplain masyarakat membuat harapan masyarakat terhadap rumah sakit menjadi semakin berkualitas dan terjangkau. Pada dasarnya kepuasan pasien adalah suatu hal yang hasilnya sangat bervariasi, dikarenakan terkait dengan harapan/persepsi masing-masing dari personal. Tingkat kepuasan sendiri akan masuk kategori terpenuhi jika pelayanan yang diberikan sudah sesuai atau sudah masuk kategori dengan yang diharapkan oleh pasien. Dimensi yang biasa digunakan untuk mengukur kepuasan pasien adalah teori SERVQUAL dengan melihat kualitas pelayanan dari 6 dimensi yaitu akses (accessbility), proses penerimaan (admission process), waktu tunggu (waiting times), lingkungan fisik (physical environment),konsultasi dokter (physician consultation) dan informasi (information). Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain studi cross-sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah probability sampling dengan total responden sebanyak 76 responden. Adapun kriteria inklusi pada penelitian ini yaitu pasien dengan pembayaran BPJS rawat jalan/rawat inap yang sedang dan sudah pernah berobat di RSU Sriwijaya Palembang atau wali pasien. Kriteria eksklusi yaitu pasien yang berobat selain menggunakan jaminan PBJS. Data terkumpul dianalisis dengan uji asumsi klasik, uji regresi linear dan uji koefisen determinasi terhadap kepuasan dan analisis bivariat dan multivariat terhadap loyalitas dengan variabel akses, proses, waktu tunggu, lingkungan fisik, konsultasi dokter dan informasi. Dari hasil penelitian, didapatkan hasil distribusi pada dimensi akses (82,6%), proses (70,2%), waktu tunggu (55,1%), lingkungan fisik (96,1%), konsultasi dokter (94,8%) dan informasi (77,4%) merasa puas dengan kualitas layanan yang diberikan dan pada loyalitas pasien didapatkan sebesar (51,2%) pasien loyal pada RSU Sriwijaya Palembang. Terdapat hubungan yang signifikan antara proses penerimaan (p=0,002), waktu tunggu (p=0,003), konsultasi dokter (p=0,029) dan informasi (p=0,012) dengan kepuasan pasien, sedangkan untuk loyalitas terdapat hubungan signifikan pada dimensi waktu tunggu (p=0,035) dan konsultasi dokter (p=0,012). Kesimpulannya, berdasarkan hasil penelitian ini, RSU Sriwijaya Palembang perlu mempertahankan dan meningkatkan kualitas pelayanan dengan melakukan evaluasi SIMRS untuk mengatasi masalah prosedur penerimaan, melakukan pelatihan SDM agar memiliki self-monitoring yang tinggi dan melakukan evaluasi secara berkala mengenai kualitas pelayan.

In the current era of globalization, the increasing development of health services in Indonesia and the increase in public complaints have made people's expectations of hospitals become more qualified and affordable. Basically, patient satisfaction is something whose results vary widely because it is related to the expectations/perceptions of each person. The level of satisfaction itself will be categorized as fulfilled if the services provided are appropriate or have entered the category expected by the patient. The dimension commonly used to measure patient satisfaction is the SERVQUAL theory by looking at service quality from 6 dimensions, namely accessibility, admission process, waiting times, physical environment, physician consultation and information. This research is a quantitative study with a cross-sectional study design with 363 respondents. The collected data were analyzed by classical assumption test, linear regression test and coefficient of determination test for satisfaction and bivariate and multivariate analysis on loyalty with variables of access, process, waiting time, environment. physical, physician consultation and information. From the results of the study, the distribution results obtained on the dimensions of access (82.6%), process (70.2%), waiting time (55.1%), physical environment (96.1%), pyhsician consultation (94.8%) and information (77.4%) were satisfied with the quality of services provided and on patient loyalty obtained (51.2%) loyal patients at Sriwijaya Hospital Palembang. There was a significant relationship between the process (p = 0.002), waiting time (p = 0.003), doctor consultation (p = 0.029) and information (p = 0.012) with patient satisfaction, while for loyalty there is a significant relationship on the dimensions of waiting time (p = 0.035) and physician consultation (p = 0.012). In conclusion, based on the results of this study, Sriwijaya Hospital Palembang needs to maintain and improve service quality by evaluating SIMRS to overcome the problem of admission procedures, conducting HR training to have high self-monitoring and conducting periodic evaluations of service quality."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tarigan, Silvia Evalina
"Siloam Hospitals TB Simatupang merupakan salah satu tempat dilakukannya percobaan aplikasi yang dinamakan “My Siloam”. Aplikasi ini digunakan untuk membuat jadwal kunjungan unit rawat jalan sesuai jadwal praktek dokter dengan sistem online. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh penggunaan Aplikasi My Siloam terhadap kepuasan pasien dan waktu tunggu di Unit Rawat Jalan SHTB. Penelitian dilakukan di Unit Rawat Jalan SHTB pada bulan November tahun 2019. Penelitian ini merupakan mix-method study (kuantitatif-kualitatif).
Studi kuantitatif menggunakan cross-sectional design. Kemudian studi kualitatif menggunakan metode wawancara mendalam. Sampel penelitian adalah pasien yang datang berobat ke Unit Rawat Jalan SHTB sebanyak 384 pasien. Kepuasan pasien dan waktu tunggu antara sebelum dan sesudah penggunaan aplikasi My Siloam berbeda signifikan (p<0,05). Aplikasi My Siloam efektif dalam meningkatkan capaian kepuasan pasien dan waktu tunggu di Unit Rawat Jalan SHTB. Faktor yang berhubungan signifikan dengan kepuasan pasien adalah pengetahuan (p<0,001), sikap (p<0,001) dan cara pembayaran (p<0,001). Sedangkan umur (p=0,261), jenis kelamin (p=0,490), pendidikan (p=0,508) dan pekerjaan (p=0,896) tidak berhubungan signifikan dengan kepuasan pasien.
Faktor yang berhubungan signifikan dengan waktu tunggu adalah konsistensi dokter (p=0,046) dan konsistensi pasien (p=0,037). Terdapat empat formulasi strategis yang dapat dimanfaatkan oleh Unit Rawat Jalan SHTB untuk meningkatkan penggunaan aplikasi My Siloam antara lain patient education, employee & doctor’s engagement, IT development, dan internal consolidation.

Siloam Hospitals TB Simatupang is one of the places for trial applications called "My Siloam". This application is used to schedule outpatient unit visits according to the doctor's practice schedule with the online system. This study aims to analyze the effect of using My Siloam Application on patient satisfaction and waiting time at Outpatient Department of SHTB. This study was conducted at Outpatient Department in November 2019. This study was a mixed-method study (quantitative-qualitative).
Quantitative studies using cross-sectional design. Then the qualitative study uses in-depth interviews. The sample was 384 patients who came to Outpatient Department of SHTB. Patient satisfaction and waiting time between before and after the use of My Siloam application were significantly different (p <0.05). My Siloam application is effective in increasing patient satisfaction and waiting time at Outpatient Department of SHTB. Factors that were significantly related to patient satisfaction were knowledge (p <0.001), attitude (p <0.001) and mode of payment (p <0.001). While age (p = 0.261), gender (p = 0.490), education (p = 0.508) and occupation (p = 0.896) were not significantly related to patient satisfaction.
Factors that were significantly related to waiting time were doctor consistency (p = 0.046) and patient consistency (p = 0.037). There are four strategic formulations that can be utilized by Outpatient Department of SHTB to increase the use of My Siloam application, including patient education, employee & doctor’s engagement, IT development, and internal consolidation.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Yulie Cynthia
"Latar Belakang : Penilaian kepuasan pasien terhadap pelayanan perioperatif anestesia cukup kompleks dengan menggunakan kuesioner yang melibatkan berbagai aspek kepuasan pasien, antara lain pemberian informasi, ketidaknyamanan dan ketakutan serta interaksi staf dan pasien. Kuesioner tersebut harus dilakukan validasi terlebih dahulu agar dapat diterapkan pada pasien di RSUPN Cipto Mangunkusumo. Tujuan penelitian ini adalah Mendapatkan tingkat kepuasan pasien dan mengetahui hubungan antara tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan perioperatif anestesia di RSUPN Cipto Mangunkusumo.
Metode : Sebanyak 120 pasien pascaoperasi elektif ikutserta dalam penelitian dengan rancang potong lintang di RSUPN Cipto Mangunkusumo dengan menggunakan kuesioner kepuasan, di mana 30 pasien dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Penilaian kepuasan pasien dari perhitungan skor kepuasan dalam kuesioner.
Hasil : Kuesioner kepuasan yang digunakan memiliki validitas yang baik dengan nilai Cronbach alpha 0,923 dan koefisien korelasi 0,808-0,844 untuk item informasi, Cronbach alpha 0,335 untuk item ketidaknyamanan, Cronbach alpha 0,786 item ketakutan serta Cronbach alpha 1,000 item interaksi staf dan pasien. Kepuasan pasien terhadap pemberian informasi berhubungan bermakna dengan jenis pembiusan (p<0,05).
Kesimpulan : Pasien merasa puas terhadap pelayanan perioperatif anestesia terkait pemberian informasi, juga terkait dengan interaksi staf dan pasien.

Background : Measuring patient satisfaction on perioperative anesthesia care is complex, using questionnaires which consists on the aspects of patient satisfaction, such as giving information, discomfort, fear and staff-patient satisfaction. The aim of this study is getting to know the level of patient satisfaction and the correlation between the level of patient satisfaction with perioperative anesthetic care in Cipto Mangunkusumo Hospital.
Methods: A total of 120 elective postoperative patients participated in the study with a cross-sectional design in Cipto Mangunkusumo Hospital using a satisfaction questionnaire, in which 30 patients were tested on the validity and reliability. Assessment of patient satisfaction were done by calculating the satisfaction score in questionnaires.
Results: The satisfaction questionnaire used has good validity with Cronbach's alpha values of correlation coefficients 0.923 and 0.808 to 0.844 for the information items, Cronbach's alpha 0.335 for the discomfort items, Cronbach's alpha 0.786 for fear items and Cronbach's alpha 1,000 for staff and patient interaction items. Patient satisfaction on information was related to the type of anesthesia (p <0.05).
Conclusions : The patients satisfaction with the perioperative anesthetic care were related with the administration of information and the interaction of staff and patient.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muchtar
"Komunikasi terapeutik yang efektif dan efisien antara perawat dan pasien adalah salah satu faktor yang penting dalam meningkatkan tingkat kepuasan. Tingkat kepuasan pasien merupakan salah satu hal yang mempengaruhi mutu pelayanan rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara komunikasi terapeutik terhadap tingkat kepuasan pasien di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Koja.
Metode penelitian menggunakan pendekatan cross sectional dengan desain korelasi yang melibatkan 100 pasien yang dipilih secara random sampling. Data dianalisis dengan korelasi pearson, uji T independen dan regresi linear.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara komunikasi terapeutik dengan kepuasan pasien. Tahapan komunikasi terapeutik yang paling berhubungan dengan kepuasan pasien adalah tahap kerja.
Saran dari hasil penelitian ini adalah meningkatkan keterampilan komunikasi terapeutik dengan melakukan pelatihan komunikasi terapeutik untuk meningkatkan kepuasan pasien.

Effective and efficient therapeutic communication between nurses and patients is one of the important factors in increasing satisfaction levels. The level of patient satisfaction is one of the things that affects the quality of hospital services. This study aims to identify the relationship between therapeutic communication to the level of patient satisfaction in the inpatient room of the Koja Regional General Hospital.
The research method used a cross sectional approach with a correlation design involving 100 patients selected by random sampling. Data were analyzed by Pearson correlation, independent T test and linear regression.
The results showed that there was a relationship between therapeutic communication and patient satisfaction. The stages of therapeutic communication that are most related to patient satisfaction are the stages of work.
Suggestions from the results of this study are improving therapeutic communication skills by conducting therapeutic communication training to improve patient satisfaction.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T53851
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Fitri Wulandari
"Perencanaan Pasien Pulang (P3) merupakan suatu proses yang kompleks yang bertujuan untuk menyiapkan pasien dalam masa transisi di rumah sakit sampai pasien tersebut kembali ke rumahnya, dimana pelaksanannya harus dibuat sejak awal pasien datang ke pelayanan kesehatan. Namun pelaksanaannya di rumah sakit,P3 telah selesai dilakukan sebelum pasien pulang, atau sebelum pasien keluar dari unit layanan. Diperlukan berbagai upaya untuk meningkatkan pelaksanaan P3 di rumah sakit.Untuk itu peneliti melakukan Intervensi Manajemen P3 dengan menambahkan skrining Blaylock Risk Assessment Screening Score (BRASS) pada tahap pengkajian oleh perawat.
Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi pengaruh intervensi manajemen P3 pada lama rawat dan kepuasan pasien di rumah sakit. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperiman. Penelitian ini menggunakan purposive sampling dengan melibatkan masing masing 46 pasien rawat inap sebagai kelompok kontrol dan kelompok intervensi, sehingga jumlah sampel sebanyak 92 responden.
Kelompok intervensi diberikan intervensi manajemen P3 dan kelompok kontrol dibeikan P3 sesuai standar rumah sakit. Pada kedua kelompok diukur lama rawat dan kepuasan pasien sebelum dan setelah intervensi. Lama rawat dilihat dari rekam medis pasien dan dibenadingkan dengan clinical pathway yang ada di rumah sakit. Instrument kepuasaan pasien menggunakan modifikasi dari Satisfication Sub Scale of Newcastel Satisfication to Nursing Scale (NSNS).
Hasil penelitian didapatkan bahwa pelaksanaan manajemen intervensi P3 pada kelompok intervensi meningkatkan kesesuaian lama rawat pada penyakit DM, TB Paru dan DBD (p = 0,0001) dengan standar lama rawat rumah sakit dan meningkatkan kepuasaan pasien di rumah sakit (p= 0,002).
Rekomendasi: Pelaksanaan P3 perlu dilakukan pengembangan di rumah sakit, melalui pembaharuan metode pemberian P3, selain itu perlu dilakukan pelatihan atau sosialisasi terhadap pelaksanaan metode pemberian P3 yang efektif.

Discharge Planning is a complex process that aims to prepare patients in the transition period at the hospital until the patient returns to his home, where the implementation must be made from the beginning the patient comes to health services. However, the implementation in the hospital, discharge planning was completed before the patient returned home, or before the patient left the hospital. Various efforts are needed to improve the implementation of discharge planning in hospitals. For this reason, the researcher conducted a Management Discharge Planning Intervention by adding a screening Blaylock Risk Assessment Screening Score (BRASS) at the assessment stage by the nurse.
The purpose of this study was to identify the effect of discharge planning management intervention on length of stay and patient satisfaction at the hospital. This research is a quasi- experimental study. This study used purposive sampling by involving each of 46 inpatients as a control group and intervention group, so the number of samples was 92 respondents.
The intervention group was given a discharge planning management intervention and the control group was given discharge planning according to hospital standards. In both groups measured length of stay and patient satisfaction before and after intervention. The length of stay is seen from the patient's medical record and is compared with the clinical pathway in the hospital. Instrument satisfaction of patients using a modification of the Satisfication Sub Scale of Newcastle Satisfaction to Nursing Scale (NSNS).
The results showed that the implementation of discahrge planning management interventions in the intervention group increased the length of stay in DM, pulmonary TB and DHF (p = 0,0001) with the standard hospital stay and increasing patient satisfaction at the hospital (p = 0,002).
Recommendation: Implementation of discharge planning needs to be developed in a hospital, through renewal of the method of giving discharge planning, in addition it is necessary to conduct training or outreach on the implementation of an effective discharge planning method.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
T54515
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>