Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 161264 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hasan
"Transit Orientasi Development (TOD) adalah jenis pengembangan perkotaan yang memaksimalkan jumlah tempat tinggal,bisnis dan rekreasi dalam jarak berjalan kaki dari transportasi umum. Semakin padatnya kota Jakarta mendorong pemerintah atau pengembang untuk membuat kawasan TOD. TOD yang dibuat harus mencakup semua aspek tempat tinggal, bisnis dan rekreasi tidak seperti sekarang yang didominasi oleh apartemen. Penelitian ini diharapkan dapat memaksimalkan fungsi TOD tersebut. Memaksimalkan fungsi TOD dapat dilakukan dengan meningkatnya ridership. Penelitian ini juga bertujuan untuk membuat pengguna beralih menggunakan transportasi umum kereta untuk menuju ke pertokoan dan hotel. Teknik pengumpulan data berupa survey dan wawancana akan digunakan dalam menyelesaikan penelitian ini. Hasil penelitian menunjukan bahwa jenis properti hotel lebih banyak menggunakan MRT/KRL dibandingkan dengan jenis properti pertokoan. Selain itu saran strategi perpindahan moda transportasi diberikan berdasarkan hasil benchmarking yang disesuaikan dengan masukan dari pada pengguna, saran strategi berfokus pada 3 faktor utama yaitu waktu, kenyamanan, dan biaya.

Transit Orientation Development (TOD) is a city development concept that maximize the number of residentials, businessess, and recreations within walking distance from the public transportation. As jakarta becomes more crowded, governments or developers are pushed to create TOD area. The TOD concept that is going to be made must consist every aspect such homes, businesses, and recreations different with the existing which dominated by the apartments. This research is hoped to be able to maximize the function of the TOD. Maximizing the functions of TOD can be done by increasing the ridership. This research also aims to make the private transportation users shift to the public train to go to shop matters and hotels. Data collection techniques for this research are in form of surveys and interviews. The results showed that the type of hotel property uses more MRT / KRL compared to the type of shopping property. In addition, the advice on transportation mode transfer strategy is given based on the results of benchmarking which are adjusted to the input from the user, the strategy recommendation focuses on 3 main factors namely time, comfort, and cost."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rowi Darmawiredja
"Perancangan kawasan Transit Oriented Development di Sawah Besar dilakukan sebagai respons adanya pembangunan stasiun kereta bawah tanah di daerah tersebut. Lingkungan yang kompak perlu dihadirkan di Sawah Besar sehingga lingkungan menjadi lebih hidup karena tingginya intensitas aktivitas yang terjadi di sana. Salah satu fasilitas yang disediakan dalam kawasan yang dikembangkan ini adalah hotel untuk menunjang aktivitas komersil yang terjadi. Akses pada hotel dirancang berasal dari dua sisi untuk menunjang pejalan kaki dan pengguna kendaraan pribadi. Pemandangan hijau dihadirkan untuk meningkatkan daya tarik serta memberikan kenyamanan bagi pengunjung kawasan maupun hotel.

The design of the Transit Oriented Development area in Sawah Besar was carried out in response to the construction of a subway station in the area. A compact environment needs to be presented in Sawah Besar so that the environment becomes more alive because of the high intensity of activities that occur there. One of the facilities provided in this developed area is a hotel to support the commercial activities that occur. Access to the hotel is designed from two sides to support pedestrians and private vehicle users. The green view is presented to increase attractiveness and provide comfort for visitors to the area and hotels."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Karina
"Transit-Oriented Development (TOD) merupakan salah satu konsep perencanaan kota yang berfokus pada keberlanjutan. Terdapat dua kepentingan bisnis di TOD, yakni bisnis operator transit yang berfokus pada peningkatan jumlah penumpang dan bisnis properti yang berfokus pada peningkatan land value dari properti yang dibangun di sekitar stasiun. Penelitian ini bertujuan untuk membuat model optimasi ridership dan nilai lahan menggunakan metode pemrograman linier dan sistem dinamik pada TOD yang berdiri di lahan terbangun yang berbasis MRT. Pada penelitian ini diketahui komposisi lahan yang optimal untuk menghasilkan ridership maksimal yaitu residensial sebesar 27%, komersial 28%, perkantoran 10%, pemerintahan 10%, hotel 5% dan jenis pengembangan lahan lainnya sebesar 19%. Hasil potensi peningkatan ridership dengan komposisi lahan tersebut dapat meningkat hingga 11% dari rata-rata harian ridership eksisting MRT Jakarta saat ini. Sedangkan untuk menghasilkan land value maksimal pada kawasan TOD, diketahui bahwa rentang terbaik untuk mendapatkan nilai lahan maksimal dari properti residensial berada pada radius 100-200 meter yang dapat meningkatkan nilai lahan sebesar 86%, sedangkan untuk properti komersial dan perkantoran berada pada radius 200-300 meter dan dapat meningkatkan nilai lahan sebesar 11,6%. Berdasarkan simulasi pada penelitian diketahui untuk mendapatkan ridership dan nilai lahan yang optimal untuk properti residensial dapat dibuat dengan komposisi 27% pada jarak 100-200 dan 800-900 meter. Sedangkan untuk properti komersial dan perkantoran secara berurut dengan komposisi 28%, dan 10% pada jarak 100-300 meter.

Transit-Oriented Development (TOD) is one of the urban planning concepts that focuses on sustainability. There are two business interests in TOD, namely the transit operator business that focuses on increasing the number of passengers, and the property business that focuses on increasing the land value of properties built around the station. This study aims to create an optimization model for ridership and land value using linear programming and dynamic systems methods in TOD located in built-up land based on the MRT. The research reveals the optimal land composition to achieve maximum ridership, which consists of 27% residential, 28% commercial, 10% office, 10% government, 5% hotel, and 19% other types of land development. The potential increase in ridership with this land composition can reach up to 11% of the current average daily ridership of the existing Jakarta MRT. Meanwhile, to achieve maximum land value in the TOD area, it is found that the best range to obtain maximum land value from residential properties is within a radius of 100-200 meters, which can increase the land value by 86%. For commercial and office properties, the optimal radius is between 200-300 meters, resulting in an 11.6% increase in land value. Based on the simulation in this study, it is determined that to achieve optimal ridership and land value for residential properties, a composition of 27% within a range of 100-200 and 800-900 meters can be implemented. As for commercial and office properties, the respective compositions are 28% and 10% within a range of 100-300 meters."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhil Muhammad Fajri
"Banyak pemerintah pusat maupun daerah saat ini mengembalikan fokus strategi pembangunan mereka kepada kebijakan peningkatan transportasi publik untuk menanggulangi dampak kesehatan, sosial, dan ekonomi dari kemacetan lalu-lintas kendaraan bermotor di kota-kota mereka. Dengan tujuan tersebut, pemerintah Provinsi Sumatera Selatan memutuskan untuk membangun Light Rail Transit LRT di Kota Palembang dengan jalur dari Bandara Sultan Mahmud Badaruddin SMB II sampai ke kawasan Jakabaring. Namun, apakah pembangunan LRT di Kota Palembang cukup untuk mencegah terjadinya kemacetan total pada tahun 2019 dan apakah LRT Palembang akan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kota Palembang yang telah terbiasa menggunakan kendaraan pribadi dan kendaraan umum eksisting? Dengan dasar pemikiran ini, diadopsi teori Transit Oriented Development TOD pada penelitian ini sebagai jawaban dari pertanyaan tersebut. Penelitian ini berfokus pada analisis potensi penerapan konsep TOD pada kawasan Stasiun Simpang Polda LRT Kota Palembang dengan menggunakan beberapa indikator pengukur lsquo;TOD-ness rsquo; dari beberapa penelitian terdahulu dan TOD Standard oleh ITDP. Menggunakan 8 indikator pengukur potensi yang baru, penilaian potensi penerapan konsep TOD pada kawasan Stasiun Simpang Polda LRT Kota Palembang menunjukkan bahwa kawasan transit ini memiliki cukup potensi untuk diterapkannya konsep TOD dengan menerapkan beberapa rencana pengembangan pendukung konsep TOD.

Many central and local governments are now restoring the focus of their development strategy to public transportation improvement policies to address the health, social and economic impacts from traffic congestion in their cities. With this goal, the government of South Sumatera Province decided to build Light Rail Transit LRT in Palembang City with the route from Sultan Mahmud Badaruddin II Airport to Jakabaring area. However, is the development of LRT in Palembang city enough to prevent total traffic congestion in 2019 and whether LRT Palembang will be utilized by the people of Palembang City who have been accustomed to using private vehicles and public transportation existing With this rationale, the Transit Oriented Development TOD theory was adopted in this study as the answer to those questions. This study focused on analyzing the potential application of the TOD concept on the Simpang Polda Station Area by using several 39 TOD ness 39 measurement indicators from some previous research and TOD Standard by ITDP. Using 8 new potential indicators, the assessment of the potential application of the TOD concept on the Palembang City LRT Simpang Police Station showed that this transit area has enough potential for the implementation of the TOD concept by applying several supporting development plans."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rozaan Alexander Mirza Roland
"Jakarta sebagai ibukota negara Indonesia, sekaligus pusat perekonomian negara menyebabkan banyaknya movement atau pergerakan setiap harinya. Pergerakan ini dilakukan dengan bantuan beberapa jenis alat transportasi, namun mayoritas pergerakan di Jakarta masih berketergantungan dengan penggunaan transportasi pribadi seperti mobil, dan sepeda motor. Untuk mengatasi ketergantungan ini pemerintah DKI Jakarta telah berupaya untuk meningkatkan transportasi umum di Jakarta, dengan pengembangan beberapa moda seperti Kereta KRL, MRT, Bus TransJakarta, dan juga Kereta Api Bandara. Untuk mendukung konektivitas antar moda transportasi tersebut, pemerintah DKI Jakarta telah mengembangkan beberapa kawasan TOD, salah satunya terletak di Dukuh Atas. 
Penelitian ini menganalisis keterpaduan jadwal antar masing-masing moda transportasi yang terdapat di Dukuh Atas dengan mengamati jadwal yang tersedia yang disediakan oleh masing-masing operator moda transportasi serta waktu berjalan penumpang antar masing-masing moda serta menganalisis waktu tunggu yang disebabkan oleh jadwal dan membandingkannya dengan preferensi penumpang yang diperoleh melalui survei. 
Hasil analisis menunjukkan bahwa integrasi antara jadwal masing-masing mode tidak terintegrasi sepenuhnya karena beberapa mode lebih terhubung daripada yang lain, perbedaan antara jumlah jadwal yang tersedia serta perbedaan headway memainkan peran penting dalam integrasi dan juga hasil analisis ini.

Jakarta as the capital city of Indonesia, as well as the main economy hub of the country generates a lot of movement every single day. The movement of these people are done with the help of transportation, but most of them are privately own transportation modes such as cars, and motorcycles. To combat the high dependency on privately own transportation modes, the local government has been trying to improve the public transportation sector within the city of Jakarta, with developments of multiple modes of transportation such as the MRT, and KRL Trains, as well as the TransJakarta Buses, and also the Soekarno-Hatta Airport Railink. To support the connectivity between those modes of transportation, the local government has develop several TOD areas, one of it is located in Dukuh Atas.
This study analyzed the integration of schedule between each transportation mode located in Dukuh Atas by observing the available schedule provided by each mode of transports operator as well as the passenger walking time between each mode whilst also analysing the waiting caused by the schedule and comparing it with the passengers preference that is obtained through a survey.
The result of the analysis shows that the integration between schedules of each mode are not fully integrated as some modes are more connected than the other, the difference between the amount of available schedules as well the difference in headway plays a major factor on the integration as well as the result of the analysis.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raisa Alda Hairiah
"SymbioSa Communal Living (Co-Living) merupakan sebuah proyek perancangan yang didasari oleh konsep rumah modern di mana para penghuni saling berinteraksi dan bersosialisasi secara komunal karena kesamaan minat ataupun pekerjaan. Dengan pendekatan kualitatif berupa studi literatur dan data survey, program-program ruang dipilih untuk memenuhi kebutuhan penghuni, baik yang terikat secara komunal, maupun ruang dengan kepentingan privasi. Konsep communal living ini juga dijadikan sebagai jawaban atas kebutuhan tempat tinggal di Kawasan Berorientasi Transit (TOD) Sawah Besar yang telah dirancang. Proyek SymbioSa ini dirancang menyesuaikan dengan tema kawasan, menawarkan fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan oleh karakter pekerja di kawasan TOD, seperti ruang-ruang komunal yang digunakan bersama (dapur, ruang makan, ruang workshop), sampai dengan konsep kamar pribadi yang melindungi privasi dan produktivitas.

SymbioSa Communal Living (Co-Living) is a design project based on the concept of a modern home where inhabitantsinteract and socialize communally because of similar interests or jobs. With a qualitative approach in the form of literature studies and survey data, spatial programs are selected to answer the needs of inhabitants, both those who are communally bound, as well as spaces with privacy interests. The concept of communal living is also used as an answer to the housing needs in the Transit Development Oriented Area (TOD) Sawah Besar that has been designed before. The SymbioSa project is designed according to the concpet of the area, offering the facilities needed by the character of workers in the TOD area, such as communal spaces that are shared (kitchen, dining room, workshop room), to the concept of private rooms that protect privacy and productivity."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Athaya Sekar Ayu
"Kemacetan lalu lintas dan polusi udara merupakan masalah transportasi di Jakarta yang sudah lama tidak kunjung usai. Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulai mengubah paradigma Car Oriented Development menjadi Transit Oriented Development dalam mencapai transportasi berkelanjutan. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pun kemudian mengamanatkan PT MRT Jakarta sebagai pengelola kawasan TOD, salah satunya di Blok M. Dalam penyelenggaraannya, PT MRT Jakarta dapat menerapkan manajemen strategis. Tujuan dalam penelitian ini adalah menganalisis hasil dari manajemen strategis dalam penyelenggaraan transportasi umum berbasis sustainable transportation melalui TOD di Blok M. Penelitian ini menggunakan teori manajemen strategis oleh Wheelen dan Hunger (2012). Berlandaskan pendekatan post-positivist, verifikasi teori pada penelitian ini dilakukan berdasarkan pengumpulan data kualitatif melalui wawancara mendalam terhadap 7 informan, observasi, dan studi kepustakaan. Berdasarkan hasil penelitian, hasil dari manajemen strategis penyelenggaraan transportasi umum berbasis sustainable transportation melalui transit oriented development di kawasan TOD Blok M masih belum optimal. Strategi dan program yang telah dilakukan dinilai sebagai upaya yang cukup baik, akan tetapi belum sesuai dengan prinsip sustainable transportation dan TOD. Hal tersebut ditunjukkan dari kualitas beberapa transportasi umum yang kurang baik, kurang memadainya jalur pejalan kaki dan jalur sepeda beserta fasilitasnya, dan kurangnya hunian terjangkau.

Traffic congestion and air pollution are transportation problems in Jakarta that have not been resolved for a long time. Therefore, the Provincial Government of DKI Jakarta has begun to change the paradigm of Car Oriented Development to Transit Oriented Development in achieving sustainable transportation. The Provincial Government of DKI Jakarta then mandated PT MRT Jakarta as the manager of the TOD area, one of which is in Blok M. In its implementation, PT MRT Jakarta can apply strategic management. The purpose of this study is to analyze the results of strategic management in the implementation of sustainable transportation-based public transportation through TOD in Blok M. This research uses strategic management theory by Wheelen and Hunger (2012). Based on a post-positivist approach, theory verification in this study was carried out based on collecting qualitative data through in-depth interviews with 7 informants, observation, and literature study. Based on the results of the research, the results of the strategic management of public transportation based on sustainable transportation through transit oriented development in the TOD Blok M area are still not optimal. The strategies and programs that have been carried out are considered a fairly good effort, however, they are not yet in accordance with the principles of sustainable transportation and TOD. This is shown by the poor quality of some public transportation, inadequate pedestrian and bicycle paths and their facilities, and lack of affordable housing."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shanen Patricia Angelica
"Kinerja pelayanan transit di DKI Jakarta masih membutuhkan peningkatan pada beberapa aspek pelayanan seperti keandalan, kenyamanan dan keamanan suatu moda transportasi. Atas dasar permasalahan tersebut, penelitian ini membahas tentang kinerja pelayanan transit di Kawasan TOD Dukuh Atas, Jakarta. Dalam pengukurannya, penelitian ini menggunakan delapan dimensi terkait kinerja pelayanan transit dari Eboli dan Mazzulla (2011) yaitu rute dan karakteristik, keandalan pelayanan, kenyamanan dan kebersihan, biaya, informasi, keamanan serta keselamatan, layanan pelanggan dan lingkungan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode pengumpulan data mix-method yaitu melalui wawancara dan penyebaran kuesioner kepada 100 orang responden. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi pengguna transportasi publik terhadap kinerja pelayanan transit di Kawasan TOD Dukuh Atas termasuk kedalam kategori “Baik”. Meski begitu, terdapat beberapa temuan seperti keluhan mengenai halte TransJakarta yang terlalu jauh, keterlambatan moda transjakarta, kepadatan penumpang pada jam sibuk dan ketiadaan petugas di dalam moda TransJakarta.

The performance of public transit service in DKI Jakarta province still needs some improvement in several aspects of service such as reliability, comfort and security of transport modes. Based on the issues, this study examined the service performance of public transit in the TOD Area of Dukuh Atas, Jakarta. For measuring the results, this study uses eight dimensions of public transit performance from Eboli and Mazzulla (2011) namely routes and security, service, comfort and cleanliness, cost, information, security, and safety, customer service and the environment. This study uses a quantitative approach with mixedmethod data collection through interviews and distributing questionnaires to 100 respondents. The result of this study shown that the perceptions of public transportation users towards performance of transit service in the Dukuh Atas TOD Area is included in the “Good” category. However, there are several issues such as the distance of the TransJakarta bus stop, delays in the TransJakarta service, crowdednessness of passengers during rush hours and the absence of officers in the TransJakarta."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Radintya Cahya Arundati
"Urbanisasi yang pesat di Jakarta telah berkontribusi pada perlunya kebijakan transportasi berkelanjutan yang diharapkan dapat mengatasi kemacetan lalu lintas; dengan mengurangi jumlah kendaraan pribadi, pengguna didorong untuk beralih dari menggunakan kendaraan pribadi ke transportasi umum. Untuk mengurangi masalah kapasitas jalan, Jakarta menggalakkan angkutan umum massal dan memperkenalkan konsep Transit Oriented Development di sekitar stasiunstasiun angkutan umum tersebut, dengan penekanan pada kepadatan penduduk yang tinggi dan kawasan multifungsi dalam rangka mendorong mobilitas berkelanjutan yang mendukung integrasi dalam kota. Mass Rapid Transit merupakan salah satu moda transportasi terbaru dan tercanggih di Jakarta dengan tujuan pemerintah menjadi pelopor penggunaan transportasi umum massal di seluruh tanah air. Beberapa area stasiun dibangun di sepanjang koridor MRT dengan Stasiun Blok M sebagai salah satu yang terbesar dan tersibuk karena terletak di area utama kota dengan transportasi umum lainnya seperti Transjakarta, RoyalTrans, dan JakLingko, hanya berjalan kaki dari stasiun. Penelitian ini menganalisis keterpaduan antara moda transportasi dan ruang rekreasi di sekitar kawasan, serta rencana konsep yang akan diterapkan pada Taman Martha Tiahahu dan Simpang Mahakam. Bersamaan dengan panduan desain kota dan panduan pemerintah Jakarta tentang kota, kuesioner juga disebarkan secara online untuk memahami kebiasaan penumpang transit serta kenyamanan dan aksesibilitas pengguna. Hasil analisis menunjukkan bahwa integrasi antara moda dan kawasan rekreasi dinilai cukup memadai dengan beberapa perbaikan, Taman Martha Tiahahu dan Plaza Transit Mahakam diharapkan dapat mendukung integrasi dan TOD di kawasan tersebut. Survei menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat cukup puas dengan kondisi eksisting Blok M namun lebih memilih perbaikan fasilitas umum.

Rapid urbanization in Jakarta has contributed to the need for sustainable transportation policies which hoped would eradicate traffic congestion; by reducing the number of private vehicles, users are encouraged to switch from using their privately owned vehicles to public transportations. To reduce road capacity problem, Jakarta promoted mass public transportation and introduced Transit Oriented Development concept around those public transportation stations, with the emphasis on high population density and multifunctional area in order to promote sustainable mobility that supports integration in the city. Mass Rapid Transit is one of the newest and most advance modes of transportation in Jakarta with the government aiming for it to become the pioneer of mass public transportation uses around the country. Several stations area built along the MRT corridor with Blok M Station as one of its largest and busiest as it is located in the prime area of the city with other public transportations such as Transjakarta, RoyalTrans, and JakLingko, just a walking distance from the station. This study analyzes the integration between modes of transportation and recreational spaces around the area, as well as the concept plan that would be implemented to Taman Martha Tiahahu and Simpang Mahakam. Alongside the city design guide and governmental guide of Jakarta regarding the city, a questionnaire was also spread online to understand transit ridership habit as well as user’s comfortability and accessibility. The result of the analysis shows that the integration between modes and recreational area are considered to be adequate enough with some improvements, Taman Martha Tiahahu and Plaza Transit Mahakam hoped to be able to support integration and TOD in the area. Survey shows that the majority of people as satisfied enough with the existing condition of Blok M but would prefer an improvement on the public facility.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riza Harmain
"Pertumbuhan penduduk yang cepat di kawasan perkotaan menyebabkan perubahan struktur lingkungan yang menjadi permasalahan lingkungan. Salah satu cara mengurangi permasalahan lingkungan adalah perencanaan penggunaan lahan. Salah satu cara mengimplementasikan perencanaan penggunaan lahan yaitu dengan pembangunan kawasan Transit-Oriented Development (TOD). Penerapan konsep TOD di perkotaan harus mempertimbangkan kondisi geografis, kondisi lingkungan dan kondisi sosial ekonomi masyarakat yang dipahami sebagai daya dukung lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis daya dukung lingkungan alami, menganalisis daya dukung sosial ekonomi, dan menganalisis daya dukung infrastruktur kawasan TOD. Lokasi penelitian ini adalah Kawasan TOD Dukuh Atas dan Kawasan TOD Lebak Bulus. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan survey instani, survey lapang, dan penyebaran kuisioner. Analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis Sistem Informasi Geografis, analisis trend dan proyeksi, dan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan lahan kawasan TOD dalam kondisi sangat baik dan baik, sementara itu kondisi ketersediaan air dalam kondisi baik. Mobilitas pergerakan penumpang stabil karena aktivitas bekerja setiap hari. Aktivitas ekonomi terjadi karena pergerakan penumpang dan fasilitas ekonomi di sekitar kawasan TOD. Kualitas hidup meningkat karena manfaat ekonomi, manfaat sosial, dan manfaat lingkungan yang dirasakan. Jalur pejalan kaki, jalur sepeda, guna lahan campuran, dan ruang terbuka hijau terancang pada Kawasan TOD Dukuh Atas, sedangkan pada Kawasan TOD Lebak Bulus hanya jalur pejalan kaki dan guna lahan campuran. Daya dukung lingkungan alami pada Kawasan TOD Dukuh Atas dan Kawasan TOD Lebak Bulus masih dalam kondisi baik. Daya dukung sosial ekonomi pada Kawasan TOD Dukuh Atas dan Kawasan TOD Lebak Bulus berada pada kondisi baik. Daya dukung infrastruktur pada kawasan TOD Dukuh Atas dan Kawasan TOD Lebak Bulus berada pada kondisi baik.

Population growth rapidly in the urban area causing environmental change, becoming environmental problems. One of the ways to reduce environmental problems is landuse planning. One way of implementing landuse planning is by developing the Transit-Oriented Development (TOD) area. The application of the TOD concept in an urban area should consider geographical, environmental, and socio-economic conditions of community understanding as carrying capacity of the environment. The research objective is to analyze the natural environment carrying capacity, socio-economic carrying capacity, and infrastructure carrying capacity of a TOD area. The research located in the TOD of Dukuh Atas and Lebak Bulus. Data collecting in this research is surveying given institutions, TOD areas, and distributing the questionnaire. Data analysis in this research is using Geographical Informations System (GIS), trend and projection analysis, and descriptive analysis. The result shows that the land capability of the TOD areas is outstanding and excellent; meanwhile, the water availability of the TOD areas is excellent. The movement mobility of ridership is stable due to work activities every day. The economic activities come about for ridership movement and commercial facilities around TOD areas. Life quality increasing as an economic benefit, social benefit, and environmental benefit perceived by the ridership. Pedestrian track, cycling track, mix land use, and open green space are designed in the TOD of Dukuh Atas, while pedestrian track and mix land use only in the TOD of Lebak Bulus. The natural environment carrying capacity of the TOD of Dukuh Atas and Lebak Bulus is excellent. The socio-economic carrying capacity of the TOD of Dukuh Atas and Lebak Bulus is excellent. The infrastructure carrying capacity of the TOD of Dukuh Atas and Lebak Bulus is excellent.
"
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2020
T54614
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>