Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 64281 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Robi Prasetio
"Kehadiran layanan Financial Technology (Fintech) Syariah di Indonesia mampu memberikan pilihan bagi masyarakat yang ingin melakukan transaksi keuangan dengan penerapan hukum islam. Layanan Financial Technology (Fintech) Syariah juga mampu memberikan tempat bagi para pelaku bisnis UMKM yang ingin mendapatkan pendanaan melalui platform Financial Technology (Fintech) Syariah. Financial Techonology (Fintech) Syariah sebagai sebuah teknologi modern membutuhkan feedback dari para pengguna layanan agar mengetahui bagaimana tingkat kepuasan pengguna dalam menggunakan layanan Financial Techonology (Fintech) Syariah. Pemodelan yang dapat digunakan dalam mengukur tingkat kepuasan pengguna adalah model UTAUT. Namun, model UTAUT yang dikembangkan dalam penelitian ini merupakan sebuah model baru dengan penambahan konstruk atau variabel Principle of Islamic (PI). Hal tersebut dikarenakan layanan Financial Technology (Fintech) Syariah menerapkan hukum islam dalam transaksi keuangan. Pengembangan model baru UTAUT ini memiliki 5 (lima) konstruk sebagai variabel independen yakni Performance Expectancy (PE), Effort Expectancy (EE), Social Influence (SI), Facilitating Conditions (FC), dan Principle of Islamic (PI) serta 1 (satu) konstruk sebagai variabel dependen yakni Use Behavior (US). Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa 5 (lima) konstruk atau variabel independen yakni Performance Expectancy (PE), Effort Expectancy (EE), Social Influence (SI), Facilitating Conditions (FC), dan Principle of Islamic (PI) memiliki pengaruh positif (+) terhadap variabel dependen yakni Use Behavior (US) dengan memberikan nilai Fhitung sebesar 12.520 dimana nilai tersebut lebih besar atau > nilai pada Ftabel yang artinya bahwa 100 responden yang di uji dalam penelitian ini memiliki tingkat kepuasan yang signifikan terhadap layanan Financial Technology (Fintech) Syariah.

The presence of Sharia Financial Technology (Fintech) services in Indonesia can provide options for people who want to carry out financial transactions by applying Islamic law. Sharia Financial Technology (Fintech) services are also able to provide a place for MSME business players who want to get funding through the Sharia Financial Technology (Fintech) platform. Sharia Financial Technology (Fintech) as a modern technology requires feedback from service users to find out how the level of user satisfaction is in using Sharia Financial Technology (Fintech) services. The model that can be used in measuring the level of user satisfaction is the UTAUT model. However, the UTAUT model developed in this study is a new model with the addition of the Principle of Islamic (PI) construct or variable. This is because Sharia Financial Technology (Fintech) services apply Islamic law in financial transactions. The development of the new UTAUT model has 5 (five) constructs as independent variables, namely Performance Expectancy (PE), Effort Expectancy (EE), Social Influence (SI), Facilitating Conditions (FC), and Principle of Islamic (PI) and 1 (one) construct as the dependent variable, namely Use Behavior (US). The results of research show that 5 (five) constructs variables, namely Performance Expectancy (PE), Effort Expectancy (EE), Social Influence (SI), Facilitating Conditions (FC), and Principle of Islamic (PI) ) has a positive (+) effect on the Use Behavior (US) by providing a value on Fhitung of 12,520 where the value is greater or > the value on Ftable which means that 100 respondents tested in this study have a significant level of satisfaction to Sharia Financial Technology (Fintech) services. "
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cholila Djavad Nammah
"Pengajar menerima dan menggunakan teknologi internet untuk persiapan bahan ajar dan pengumpulan tugas siswa Penelitian ini mengadopsi Unified Theory of Acceptance and Use of Technology UTAUT sebagai konsep model penerimaan oleh pengajar SMA di Kota Bogor Analisis dilakukan menggunakan metode Structural Equation Modeling dan Path Analysis Hasil penelitian menunjukkan bahwa performance expectancy secara signifikan mempengaruhi behavioral intention sedangkan effort expectancy dan social influence tidak berpengaruh serta facilitating conditions tidak mempengaruhi use behavior Behavioral intention secara signifikan mempengaruhi use behavior pada wanita sedangkan pada pria keduanya tidak berpengaruh Sekolah sebaiknya memfokuskan nilai manfaat dalam sosialisasi teknologi internet bagi pengajar

Internet technology is growing rapidly each year which is accepted by teachers in academic environment to prepare teaching materials and collect assignments This research adopted the Unified Theory of Acceptance and Use of Technology UTAUT as the concept of high school teachers rsquo acceptance The analysis performed by using Structural Equation Modeling and Path Analysis The findings of research tells that performance expectancy has a significant relationship with behavioral intention whereas effort expectancy and social influence do not Facilitating conditions is not found to influence use behavior Behavioral intention significantly influences use behavior for female teachers but not for male teachers Schools should consider performance expectancy when adopting internet technology for teaching "
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Anna Emilyn Sarah
"Perkembangan teknologi dan informasi yang terjadi diseluruh dunia telah mempengaruhi banyak industri dan seluruh aspek, termasuk industri layanan keuangan. Pengaruh teknologi pada layanan keuangan pula meliputi munculnya financial technology dengan layanan pembayaran secara digital. Pembayaran digital merupakan layanan keuangan yang ditawarkan untuk meminimalisir pembayaran dengan cara konvensional, sehingga menggunakan fitur teknologi dalam memenuhi kebutuhan pembayaran dan transaksi. Namun, layanan yang disediakan tersebut belum dilakukan secara menyeluruh oleh sebagian banyak pengguna karena terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi intensi pengguna dalam melakukan adopsi teknologi dalam hal transaksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami faktor penentu yang menjadi intensi pengguna khususnya pada generasi milenial dalam menggunakan teknologi keuangan dalam pembayaran digital dan transaksi keuangan. Penelitian ini dilakukan dengan berdasar pada kuesioner dengan berdasar pada pendekatan bagian metode dari technology acceptance model, yaitu Unified Theory of Acceptance and Use of Technology II (UTAUT2). Metode UTAUT 2 merupakan metode yang mengkonstruksikan penentu penerimaan dari suatu sistem atau teknologi dan perilaku pengguna. Adapun pengumpulan dan proses kemudian dianalisis dengan structural equation modeling, tepatnya dengan Partial Least Square Method. Penelitian ini juga berdasarkan pada penelitian sebelumnya mengenai penerimaan pengguna dengan metode TAM atas penggunaan financial technology yang berkaitan dengan mobile payment atau digital transactions. Survei yang dilakukan dengan kuesioner diperoleh 310 responden menghasilkan penemuan penelitian yaitu faktor perceived ease of use, perceived usefulness, social influence, trust, promotional offers dan perceived risk berpengaruh pada behavioral intention to use mobile payment dalam fintech.

Technological and information developments have affected many industries and all aspects, including the financial services industry. The influence of technology on financial services also includes the emergence of financial technology with digital payment services. Digital payments are financial services that minimize payments in conventional ways to use technology features to meet payment and transaction needs. However, the services provided have not been carried out comprehensively because there are factors that affect the user's intention to adopt technology in terms of transactions. This study aims to understand the determinants of users' intentions in using financial technology in digital payments and financial transactions, specifically among millennials. This research was conducted based on a questionnaire based on the user acceptance approach, the Unified Theory of Acceptance and Use of Technology II (UTAUT2). The UTAUT2 method constructs to determine the acceptance of both the system or technology and user behavioral. The data collecting and process then analyzed using structural equation modeling, precisely the partial least square method. This study provides on previous research regarding the acceptance of users with the UTAUT2 method to use financial technology related to mobile payments or digital transactions. A survey conducted with a questionnaire obtained 310 respondents resulting in research findings, namely the factors of perceived ease of use, perceived usefulness, social influence, trust, promotional offers, and perceived risk, which affect behavioral intention to use mobile payment."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadhirotul Ulfa Septamia
"E-filing merupakan bentuk modernisasi administrasi pajak dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada wajib pajak dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi. E-filing bertujuan untuk memberikan kemudahan pelayanan, akses bagi wajib pajak dalam menyampaikan SPT, serta meningkatkan kepatuhan wajib pajak orang pribadi untuk melaporkan SPT Tahunan PPh OP. Namun, e-filing masih belum digunakan oleh seluruh wajib pajak orang pribadi yang ditunjukkan dengan penurunan tingkat kepatuhan pelaporan SPT Tahunan PPh OP. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerimaan pengguna wajib pajak orang pribadi dalam penggunaan e-filing menggunakan Model Unified Theory Acceptance and Use of Technology (UTAUT). Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif dengan teknik purposive sampling. Sampel yang digunakan sebanyak 142 responden dengan survei menggunakan kuesioner. Pengaruh yang kuat ditunjukkan oleh hubungan Performance Expectancy terhadap Behavioral Intention dan Behavioral Intention terhadap Use Behavioral. Sedangkan, pengaruh yang lemah ditunjukkan oleh hubungan Effort Expectancy terhadap Behavioral Intention.

E-filing is form of modern tax administration as one of the way to improve community service using the improvement of technologies. E-filing has purposes to give an easy service for individual taxpayer submitting tax return and also to improve the individual taxpayer compliance to report Individual Annual Income Tax Returns. However, e-filing is not used by all individual taxpayers yet. It is shown by the decrease number of compliance level of Annual Income Tax Return report. This research is to acknowledge user acceptance of e-filing using Unified Theory Acceptance and Use of Technology (UTAUT) Model. Research method is using an descriptive quantitative approach with a purposive sampling technique. The sample was used 142 respondents with a survey using a questionnaire. The strong effects is shown by the correlation between performance expectancy to behavioral intention and behavioral intention to use behavioral. Whereas, the weak effects is shown by the correlation between effort expectancy to behavioral intention.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rio Novira
"Sistem Manajemen Pengetahuan Knowledge Management System merupakan salah satu layanan teknologi informasi yang ada di Kementerian Komunikasi dan Informatika sebagai sarana berbagi data, informasi dan pengetahuan antar pegawai di internal Kementerian. Sistem mulai digunakan pada awal tahun 2014, hingga tahun 2016 target jumlah pengguna sistem masih belum tercapai.
Penelitian ini ingin mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi penerimaan pengguna sistem dengan menggunakan model penerimaan UTAUT2 yang dimodifikasi sesuai kondisi subyek penelitian. Model penerimaan terdiri atas 6 variabel independen yaitu performance expectancy, effort expectancy, social influence, habit, system quality, information quality dan 2 variabel dependen yaitu behavioral intention dan use behavior serta 3 variabel moderator yaitu age, gender dan experience.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang disebar ke 260 orang pegawai Kementerian Kominfo yang terdaftar sebagai kontributor serta 61 orang pegawai Kementerian Kominfo yang pernah mengikuti sosialisasi penggunaan KMS.
Metode pengolahan dan analisis data menggunakan Partial Least Square Structural Equation Model PLS-SEM. Aplikasi yang digunakan untuk membantu pengolahan data adalah Microsoft Excel dan SmartPLS versi 3.2.7.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa habit menjadi salah satu faktor yang mendorong penggunaan KMS oleh user. System quality dan Information Quality menjadi faktor yang mendorong niat user untuk menggunakan KMS, dimana faktor System Quality menjadi faktor pendorong terkuat.

Knowledge Management System is one of the information technology services in the Ministry of Communication and Technology Information as a means of data, information, and knowledge sharing among employees. Launched in early 2014, the target number of system users is still not reached until 2016.
This research aims to investigate influencing factors of system user acceptance based on modified UTAUT2. The acceptance model consists of 6 independent variables ie performance expectations, social influences, habits, system quality, information quality and 2 dependent variables are behavioral intention and use behavior and 3 moderator variables are age, gender and experience.
Data was collected using questionnaires that distributed to 260 employees who were contributors and 61 employees who had participated in the socialization of KMS.
Method of processing and data analysis using Partial Least Square Structure Equation Model PLS SEM. Microsoft Excel and SmartPLS version 3.2.7 are used to assist data processing.
The results show the habit to be one of the factors that encourage the use of KMS by the user. System and Information quality are the factors that drive users to use KMS, where the System Quality factor is the strongest driving factor.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Retno Ekayanti
"Pemahaman mengenai penerimaan siswa terhadap Learning Management System merupakan hal penting untuk meningkatkan penggunaan dan pengaruh LMS itu sendiri. Sebagai model penerimaan teknologi yang terkini, Unified Theory of Acceptance and Use of Technology UTAUT perluasan telah digunakan untuk mengukur penerimaan sebuah teknologi. Gandhi Memorial Intercontinental School GMIS Jakarta telah menggunakan ManageBac sebagai LMS sejak tahun 2012. Sebagai LMS, ManageBac didesain untuk mengatur perencanaan kurikulum, evaluasi, pelaporan hasil dan kehadiran serta komunikasi antara pengajar dan siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan bahwa model UTAUT perluasan teraplikasi pada model penerimaan ManageBac di GMIS Jakarta meskipun dengan adanya penambahan kesukarelaan sebagai moderator. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode kuesioner survey Likert skala 7 dan analisis SEM-PLS. Total 245 siswa yang duduk di kelas XI dan XII diambil sebagai peserta survey. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa model UTAUT perluasan tidak teraplikasi pada model penerimaan ManageBac di GMIS Jakarta. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa gender, umur dan kesukarelaan tidak berperan dalam memperkuat pengaruh seluruh konstruk terhadap niat penggunaan. Pengalaman merupakan satu-satunya moderator yang berpengaruh pada kondisi penunjang dan kebiasaan. Selain itu, penelitian ini juga mengungkapkan bahwa dari tujuh konstruk penelitian, hanya terdapat empat konstruk yang mempengaruhi niat penggunaan secara signifikan, yakni kondisi penunjang, motivasi hedonis, nilai harga dan kebiasaan.Kata kunci: UTAUT perluasan, sistem manajemen pembelajaran.

Understanding students rsquo acceptance towards a Learning Management System is a crucial issue for improving its usage and effects. As recent model of technology acceptance, extended Unified Theory of Acceptance and Use of Technology extended UTAUT , has been used to measure user rsquo s acceptance on technology. Gandhi Memorial Intercontinental School GMIS , Jakarta has used ManageBac as LMS since 2012. As LMS, ManageBac has been designed to manage curriculum planning, evaluation, outcome reporting, attendance and communication between teachers and students. The purpose of this research was to prove that the model of extended UTAUT was applied into ManageBac rsquo s acceptance model at GMIS Jakarta even though with the addition of voluntariness as moderator. This research employed quantitative approach with survey method using 7 scale Likert questionnaire and SEM PLS analysis. A total of 245 students of grade XI and XII were taken as survey rsquo s participants. The result of finding revealed that the model of extended UTAUT was not applied into ManageBac rsquo s acceptance model at GMIS Jakarta. This study depicted that gender, age and voluntariness did not play significant role to enhance the effect of all constructs towards behaviour intention. Experience became the only moderator which strengthened the effect of facilitating condition and habit. This study also revealed that from all seven constructs, there were only four constructs which affected behaviour intention significantly facilitating condition, hedonic motivation, price value and habit. Key words Extended UTAUT , Learning Management System"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
T50829
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Tajhok Meugat Indra
"ABSTRAK
Indonesia dengan potensi geografis dan demografi memiliki kesempatan untuk dapat lebih mensejahterakan masyarakatnya yang berada di kawasan perbatasan dan pulau-pulau terpencil dengan memanfaatkan teknologi keuangan financial technology untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup serta meningkatkan kemampuan finansial secara lebih merata di seluruh wilayah Indonesia. Penulisan tesis ini membahas mengenai bagaimana akses masyarakat terhadap layanan keuangan serta strategi pemerintah dalam menghubungkan fragmentasi serta kesenjangan dalam kesejahteraan masyarakat diantara pulau- pulau di Indonesia melalui sektor jasa keuangan yang menggunakan teknologi sebagai jembatan penghubung dalam menjangkau masyarakat hingga ke pelosok nusantara. Melalui metode penelitian normatif dalam mengkaji regulasi yang dimiliki serta komparasi terhadap peraturan yang ada di negara-negara lain sebagai pembanding. Hasil penelitian menyarankan agar ditingkatkannya pemahaman masyarakat terhadap literasi keuangan untuk memahami penggunaan financial technology agar lebih tepat sasaran serta merata di seluruh wilayah. Kemudian percepatan terhadap pembangunan infrastruktur pendukung layanan keuangan yang berbasis teknologi tersebut agar penetrasi layanan lebih berkualitas dan tidak menghambat perkembangan perekonomian di dalam masyarakat.

ABSTRACT
Indonesia with geographical and demographic are potentially to be more prosperous from the border areas through remote islands by utilizing financial technology to meet their needs of life and improving financial capability across Indonesia. This thesis discusses how public access to financial services and government strategies in connecting fragmentation and gaps in the welfare among islands in Indonesia through the financial services sector that uses technology as a bridge in reaching the community through the corners of the archipelago. Through normative research methods by reviewing the regulation and comparative regulations from other countries as a comparison. The results suggest that enhancing the public understanding of financial literacy to use financial technology more effective and distributed throughout the region. Then the acceleration of the development of technology based financial services support infrastructure so that service penetration is more qualified and does not hinder the development of the economy in the community."
2017
T48647
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Yulita
"Penelitian ini mengkaji dampak Fintech syariah terhadap pendapatan dan tingkat kemiskinan petani kecil subsektor hortikultura pada masa pandemi COVID-19. Penelitian ini menggunakan teknik cluster random sampling dan simple random sampling untuk mengumpulkan data sebanyak 252 responden yang terdiri dari petani mitra dan petani non-mitra yang tersebar di wilayah Jawa Barat, Jawa Timur, dan Sumatera Utara, Indonesia. Penelitian ini menggunakan teknik regresi Ordinary Least Square (OLS) dan regresi Logistik dengan menggunakan aplikasi SPSS 25. Secara keseluruhan, penelitian ini menemukan bahwa Fintech syariah, yang tercermin dari variabel ukuran pembiayaan, biaya pembiayaan, dan model pembiayaan mampu memberikan dampak positif dan signifikan terhadap pendapatan dan tingkat kemiskinan petani kecil. Fintech syariah memberikan dampak signifikan jika status kemiskinan diukur dengan standar kemiskinan nasional, namun dampaknya minim jika diukur dengan standar kemiskinan internasional seperti standar kemiskinan ekstrim dan moderat, atau menghasilkan US$1 dan US$2 per kapita per hari seperti yang diadopsi oleh World Bank. Selain itu, Petani yang memperoleh pembiayaan Mudharabah memiliki kehidupan yang lebih baik dibandingkan petani yang memperoleh pembiayaan Murabahah.

This study examines the impact of Islamic Fintech on income and poverty levels of smallholders in the horticulture subsector during the COVID-19 pandemic. This study uses cluster random sampling and simple random sampling techniques to collect 252 respondents consisting of partner farmers and non-partner farmers scattered in West Java, East Java, and North Sumatra, Indonesia. This study uses the Ordinary Least Square (OLS) regression technique and Logistic regression using the SPSS 25 application. Overall, this study finds that Islamic Fintech, which is reflected in the variable size of financing, financing costs, and financing model, can positively and significantly impact smallholder income and poverty levels. Sharia fintech has a significant impact if national poverty standards measure poverty status. However, the impact is minimal if measured by international poverty standards such as extreme and moderate poverty standards, or produces US $ 1 and the US $ 2 per capita per day as adopted by World Bank. In addition, farmers who receive Mudharabah financing have a better life than farmers who receive Murabahah financing."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Dzikri Fakhrudin
"Bali Fintech Agenda adalah seperangkat 12 elemen kebijakan dari International Monetary Funds atau IMF dan Bank Dunia untuk membantu negara anggotanya memanfaatkan keuntungan dan peluang dari pesatnya perkembangan teknologi finansial atau tekfin. Indonesia di sini sangat berperan cukup aktif terhadap agenda ini di saat negaranya masih memiliki kendala dalam tekfin, masih tertinggal di dalam sistem dan memiliki rekam sejarah yang kurang baik dengan IMF. Dalam menganalisis fenomena ini, penulis akan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deduksi atas teori tipe kepentingan nasional dalam kebijakan luar negeri oleh Donald Nuechterlein didukung dengan data dari studi pustaka dan beberapa sumber primer serta sekunder. Kebijakan luar negeri Indonesia terlihat sangat mendukung tata kelola tekfin global Bali Fintech Agenda dengan menjadi tuan rumah dan mendukung adanya tata kelola tekfin internasional sebelum dan bahkan sesudah agenda ini keluar. Penulis melihat peran aktif ini didasari bahwa Indonesia memiliki kepentingan ekonomi yaitu untuk mendorong pasar keuangan yang kompetitif, menjaga data konsumen, meningkatkan inklusi keuangan pada individu dan pelaku UMKM, membuka lapangan kerja baru bagi generasi milenial dan mendorong infrastruktur. Kepentingan tatanan dunia Indonesia untuk mengatasi ketimpangan tekfin dan menunjukkan peran bridge builder dengan kerja sama dalam sistem keuangan internasional. Kepentingan ideologi Indonesia adalah mendukung nilai light touch dan safe harbour serta agenda inklusi keuangan yang sebenarnya bagian dari ideologi neoliberalisme. Hanya kepentingan keamanan yang kurang terlihat dalam isu ini dan yang ada hanya ekspektasi.

The Bali Fintech Agenda is a set of 12 policy element considerations from the International Monetary Funds or IMF and the World Bank to help member countries utilize the advantages and opportunities of the rapid development of financial technology or fintech. Indonesia here has played an active role in this agenda at a time when the country still has problems in fintech industries, not the advanced one in the system and has an unfavorable history with the IMF. In analyzing this phenomenon, the author will use qualitative research methods with a deductive approach to the theory of the type of national interest in foreign policy by Donald Nuechterlein supported by data from literature studies and several primary and secondary sources. Indonesia's foreign policy seems to strongly support global fintech governance of Bali Fintech Agenda by hosting and supporting international fintech governance before and even after this agenda comes out. The author sees this active role because Indonesia has an economic interest such as to encourage competitive financial markets, safeguard consumer data, increase financial inclusion for individuals and MSME, open new job opportunities for the millennial generation and improving infrastructure. mendorong infrastruktur. Indonesian world order interests are to overcome fintech inequality and to demonstrate the role bridge builder in existing international financial system. Indonesian ideological interests are to support the value of light touch and safe harbour as well as the financial inclusion agenda which all of it was part of neoliberalism. Only security interest is less visible in this issue with only one expectation that is visible."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Alief Fano
"Reformasi administasi perpajakan mendorong pemerintah untuk melakukan digitalisasi sistem perpajakan. Pemerintah harus mengoptimalkan pelayanan sehingga wajib pajak dapat menyelesaikan kewajiban pajaknya dengan mudah sehingga meningkatkan kepuasan masyarakat. Sebagai bentuk reformasi administrasi perpajakan yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pajak maka diluncurkan aplikasi M-Pajak agar masyarakat mendapatkan pelayanan pajak yang lebih personal dan cepat. Aplikasi tersebut dapat digunakan oleh pelaku UMKM untuk melakukan pencatatan, menghitung pajak, serta membayar pajaknya. Dalam penelitian skripsi ini bertujuan untuk menganalisis faktorfaktor yang mempenaruhi penerimaan dan penggunaan teknologi pada aplikasi M-Pajak berdasarkan teori Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) oleh Venkatesh. Pendekatan yang digunakan dalam penelitan ini adalah kuantitatif; metode pengumpulan data menggunakan kuesioner dan pengolahannya menggunakan SmartPLS. Hasil penelitian menunjukan bahwa empat hipotesis diterima dan satu hipotesis ditolak. Hipotesis yang diterima adalah Perfromance Expectancy berpengaruh terhadap Behvaioral Intention, Social Influence berpengaruh terhadap Behvaioral Intention, Facilitating Conditions berpengaruh terhadap Behvaioral Intention, dan Behavioral Intention berpegnaruh terhadap Use Behavior.

Tax administration reform encourages the government to digitize the tax system. The government must optimize services so that taxpayers can complete their tax obligations easily, thereby increasing public satisfaction. As a form of tax administration reform carried out by the Directorate General of Taxes, the M-Pajak application was launched so that people get more personalized and faster tax services. This application can be used by MSMEs to record, calculate taxes and pay taxes. In this thesis research, the aim is to analyze the factors that influence the acceptance and use of technology in the M-Pajak application based on the Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) by Venkatesh. The approach used in this research is quantitative; The data collection method uses a questionnaire and processing uses SmartPLS. The research results showed that four hypotheses were accepted and one hypothesis was rejected. The accepted hypothesis is that Performance Expectancy influences Behavioral Intention, Social Influence influences Behavioral Intention, Facilitating Conditions influences Behavioral Intention, and Behavioral Intention influences Use Behavior."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>