Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10927 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Desiyani Nani
Jakarta: Penebar Plus+, 2018
613.94 DES f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Astri Anggun Prinarti
"Infeksi Saluran Reproduksi (ISR) semakin disadari telah menjadi masalah kesehatan dunia yang berdampak kepada laki-laki dan perempuan. Pada perempuan, ISR jauh lebih tinggi dibandingkan laki-laki (WHO, 2000). Di Poli Divisi Infeksi Menular Seksual Departemen Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Perjan RS Dr. Cipto Mangunkusumo, pada tahun 2004, Infeksi Genitalia Non Spesifik (IGNS) pada wanita merupakan penyakit yang terbanyak yaitu 104 dari 541 kunjungan baru pasien wanita (IDAI, 2013). Infeksi saluran reproduksi dapat terjadi tidak hanya ditemukan pada pekerja seks komersial seperti asumsi masyarakat kebanyakan namun sudah banyak ditemukan pada wanita remaja (Depkes, 2008). Tinggal di daerah tropis seperti Indonesia yang panas membuat kita sering berkeringat. Keringat ini membuat tubuh kita lembab, terutama pada organ seksual dan reproduksi yang tertutup dan berlipat. Akibatnya bakteri mudah berkembang biak dan eksosistem di vagina terganggu sehingga menimbulkan bau tak sedap serta infeksi. Untuk itulah kita perlu menjaga keseimbangan ekosistem vagina (Depkes, 2000).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilkau menjaga kebersihan organ saluran reproduksi pada remaja putri di Sekolah Menengah Pertama di Kecamatan "A" Jakarta Utara. Perilaku yang termasuk didalam menjaga yaitu hygiene menstruasi, pencegahan infeksi dan pola kebiasaan sehari-hari remaja putri.Penelitian ini menggunakan analisis data pendekatan kuantitatif dengan analisis bivariat. Data yang dikumpulkan adalah data primer yang diperoleh dengan menyebarkan kuesioner. Pemilihan informan dilakukan dengan metode rapid survey dengan sampel klaster bertingkat.
Hasil penelitian diperoleh hasil yaitu jumlah responden yang berperilaku kurang baik dalam menjaga kebersihan organ saluran reproduksinya sebesar 137 responden dengan presentase 65%, dilihat dari rata-rata responden yang dapat menjawab dengan benar. Responden terpapar media tinggi memiliki peluang 1.3 kali berperilaku menjaga kebersihan organ saluran reproduksi yang benar dibandingkan dengan responden yang tidak terpapar media. Hasil dari kelengkapan sarana yaitu responden dengan sarana lengkap memiliki peluang 0.7 kali memiliki perilaku menjaga kebersihan organ saluran reproduksi benar dibandingkan responden dengan sarana tidak lengkap.

Reproductive Tract Infections (ISR) has become increasingly aware of health issues that affect the world of men and women. In women, the ISR is much higher than men (WHO, 2000). In the Division of Sexually Transmitted Infections Poly Department of Dermatology and Venereology Hospital Dr Testament. Cipto Mangunkusumo, in 2004, Genitalia Non Specific Infections (IGNS) in women is a disease that is 104 of the 541 most recent visit female patients (IDAI, 2013). Reproductive tract infections can occur not only found on commercial sex workers such assumptions, but most people are already common in adolescent women ( DepKes, 2008). Living in tropical regions such as Indonesia that heat makes us sweat often. Sweat makes our bodies moist, especially on sexual and reproductive organs were closed and folded. As a result, easy to breed bacteria in the vagina undisturbed ecosystems and causing odor and infection . For that we need to maintain the balance of the vaginal ecosystem (DepKes, 2000).
This study aims to determine perilkau maintain the cleanliness of the reproductive tract organs in girls at junior high schools in the District "A" North Jakarta . Behavior including menstrual hygiene in maintaining namely , prevention of infection and pattern of daily habits putri.Penelitian teen uses quantitative data analysis approach with bivariate analysis. The data collected is primary data obtained by distributing questionnaires. The selection of informants was conducted using a rapid survey with stratified cluster sample.
The research results that the number of respondents who behave poorly in maintaining the cleanliness of the reproductive tract organs by 137 respondents with a percentage of 65 %, judging from the average respondent to answer correctly. Respondents had a high media exposure opportunities hygiene 1.3 times behave correct reproductive tract organs as compared to respondents who were not exposed to the media. Results of completeness means that respondents with complete facilities had 0.7 times the chance of having behavior hygiene reproductive tract organs correctly than respondents with no means complete.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S53250
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Health and hygiene of the reproductive system of rural women in Indonesia; collection of articles."
Malang: YPP Press dan The Ford Foundation, 2001
613 SKE
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Laitupa, Sitti Asma Kurniyati
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T49330
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Santoso Gunardi
Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2007
612.6 SAN a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Kartono Mohamad
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1998
612.6 KAR k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Bagus Permana
Jakarta: Kantor Menteri Negara Kependudukan RI, 1998
612.6 IDA k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Merry Sri Widyanti Kusumayarni
"Salah satu dampak dari penurunan TFR dan 1MR adalah perubahan struktur umur penduduk, diantaranya adalah terjadinya peningkatan jumlah penduduk usia remaja. Remaja yang berumur 15-24 tahun pada tahun pada tahun 2000 adalah seperlima dari seluruh penduduk Indonesia. Kesehatan reproduksi pada masa remaja menjadi penting karena akan berkaitan dengan kesehatan reproduksi di masa dewasanya. Oleh karena itu penting untuk mempelajari perilaku reproduksi remaja, seperti dalam perilaku pacaran berisiko, yang dapat berdampak pada kondisi kesehatan reproduksi. Deklarasi Kairn menyatakan bahwa isu kesehatan remaja termasuk kehamilan tidak diinginkan, aborsi yang tidak aman dan Penyakit Menular Seksual serta HIV/AIDS merupakan hal-hal yang harus diangkat dan dihindari dengan setiap negara diharuskan menjamin adanya perhatian dan program yang tidak membatasi remaja untuk mendapatkan akses terhadap informasi dan pelayanan kesehatan reproduksi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor dan pengaruhnya pada perilaku pacaran remaja yang dalam studi ini menjadi variable terikat dengan kategori (1) risiko rendah (pegangan tangan), (2) risiko sedang (pelukan dan ciuman) serta (3) risiko tinggi (meraba alat kelamin dan melakukan hubungan seks). Faktor-faktor yang diduga mempengaruhinya atau variable bebas adalah kontak dengan media informasi yang memuat pornografi, informasi tentang teman sebaya pendidikan dan komunikasi antara anak dan orang tua. Selain itu diperhatikan pula karakteristik sosial demografis remaja seperti umur, jenis kelamin, tempat tinggal dan pendidikan. Data yang dipergunakan adalah hasil survai Kesehatan Reproduksi Remaja tahun 2002. Analisis yang dipergunakan adalah deskriptif dan inferensial. Analisis deskriptif berupa tabulasi silang antara variabel bebas dan variabel terikat. Analisis inferensial menggunakan model regresi multinomial logistik mengingat varibel terikat dalam studi ini terdiri dari tiga kategori.
Analisis deskriptif menunjukkan bahwa menunjukkan bahwa remaja berperilaku pacaran risiko tinggi, yang pendidikan ibunya SLTP ke atas persentasenya lebih rendah dibandingkan remaja berperilaku sama yang ibunya berpendidikan lebih rendah. Remaja yang terpapar media pornografi persentase yang melakukan perilaku pacaran berisiko lebih tinggi dibanding yang tidak terpapar. Hasil regresi menunjukkan bahwa (1) media yang bermuatan pornografi (dalam hal ini adalah buku dan film), (2) pengetahuan teman yang lakukan seks-pra nikah, (3) berbicara dengan orang tua tentang kesehatan reproduksi, (4) daerah tempat tinggal remaja, (5) jenis kelamin remaja dan (6) umur remaja, keenam variabel ini memiliki pengaruh yang berarti pada perilaku pacaran remaja. Sedangkan pendidikan orang tua, pendidikan remaja, diskusi dengan teman, pengetahuan teman hamil pra nikah, orang tua sebagai sumber informasi akil baligh merupakan faktor yang mempengaruhi perilaku remaja tetapi tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T18769
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Global Alliance for Workers and Communities - Indonesia, 2003
612.3 TAN
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Eufrasia Agatha Murwani Setyaningsih
"Penelitian ini bertujuan mengungkapkan pemahaman dan pengalaman remaja awal (preteen) tentang seksualitas dan kesehatan reproduksi. Bagaimana para remaja usia preteen memahami informasi yang masuk dan menerapkannya dalam kesehariannya dan pandangan-pandangan mereka bedasarkan pemahaman dan pengalaman mereka tentang seksualitas dan kesehatan reproduksi. Penggalian pemahaman dan pengalaman mengenai seksualitas dan kesehatan reproduksi dengan berpatokan pada kata-kata kunci yaitu, pacaran, ciuman, seksi, merangsang, VCD porno, perempuan baik-baik, mimpi basah, sperma, menstruasi, bersetubuh, diperkosa, dan hamil. Informan dalam penelitian ini adalah lima orang perempuan remaja usia awal dan tiga orang remaja laki-laki usia awal. Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara kelompok dari wawancara mendalam. Penelitian ini menggunakan teori-teori feminis yang menyangkut seksualitas dan kesehatan reproduksi dan psikologi. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa pemahaman dan pengalaman remaja usia awal (preteen) sudah sangat jauh melebihi yang diduga dipahami dan diaiami remaja usia awal (preteen). Hal ini dipengaruhi oleh media, lingkungan, dan kelompok sebayanya. Beberapa pemahaman dan tindakan remaja awal (preteen) yang kurang benar dan cenderung salah ditemukan dalam penelitian ini. Hal ini berdampak tidak baik bagi perkembangan seksualitas dan kesehatan reproduksinya.

This thesis is aims to discover understanding of sexuality and reproductive health and the experiences of preteen. This thesis examine how preteen internalize the information relating to sex and reproductive health and apply it in their daily life, their views based on their own experience and understanding. There are key words in the interview; dating, kissing, sexy, blue VCD, good girl, wet dream, sperm, menstruation, having sex, raped, and pregnant. There are eight informants, five girls and three boys in this research. In depth interviews and group discussions have been used in order to obtain accurate data. Feminist theories about psychoanalysis, sexuality and reproductive health are used. Findings show that preteens know more about sexuality than the researcher expected. Preteens are very much influenced by the media, their environment, and peer group. The misunderstanding that occur, have a negative effect on their sexuality and reproductive health."
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006
T20282
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>