Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 125067 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Stefanus Nandiwardhana Mahardhika
"Peningkatan kesadaran masyarakat Indonesia terhadap environment sustainability
telah mencapai tingkat yang cukup tinggi. Selain itu, terdapat juga korelasi positif
antara corporate sustainability terhadap valuasi saham perusahaan di Indonesia.
Kedua hal ini mendorong pemerintah untuk membuat standarisasi penilaian
efisiensi produk peranti pengkondisi udara (AC) yang di jual di Indonesia. Salah
satu bentuk upaya tersebut adalah dengan dikeluarkannya Peraturan Menteri ESDM
No 7 Tahun 2015 tentang penerapan standar kinerja energi minimum dan
pencantuman label tanda hemat energi untuk peranti pengkondisi udara. Dengan
dikeluarkannya Permen ini, timbul kebutuhan akan psychrometric chamber yang
mampu mengetes peranti AC dalam kondisi yang sesuai dengan standar-standar
yang telah ditetapkan. Salah satu bagian dari psychrometric chamber yang memiliki
peran vital dalam memindahkan kalor adalah sistem water loop. Sistem water loop
ini harus mampu mengkondisikan ruangan indoor agar bertahan di temperatur 27°C
dan RH 47%, dan mengkondisikan ruangan outdoor agar bertahan di temperatur
35°C, keduanya dengan beban pemanasan dan pendinginan yang hidup. Penelitian
ini bertujuan untuk merancang suatu sistem water loop yang mampu
mengkondisikan udara yang ada di dalam psychrometric chamber agar mencapai
ketentuan standar yang telah ada untuk kapasitas AC yang mencapai 27.000 BTU

The increased awareness of corporate sustainability among Indonesians has reached
a high level. Additionally, there is a positive correlation between corporate
sustainability and the valuation of company shares in the Indonesian stock market.
Both of these factors have encouraged the government to standardize the energy
efficiency measurement of air conditioning products sold in Indonesia. One
example of this effort is the issuance of the Minister of Energy and Mineral
Resources Regulation No 7 of 2015, concerning the application of a minimum
energy performance standards and the inclusion of energy-saving labels on air
conditioning devices sold in Indonesia. The issuance of this regulation arose the
need for a psychrometric chamber that is capable of testing air conditioning devices
in conditions that comply with predetermined standards. A component of the
psychrometric chamber that has a vital role in transferring heat between the
chamber and the environment is the water loop system. The water loop system must
be able to condition the indoor chamber to withstand a temperature of 27°C and
relative humidity of 47%, as well as maintaining the outdoor chamber at a
temperature of 35°C, both with a live heat and cooling load. This study aims to
design a water loop system that is capable of conditioning the air inside of the
psychrometric chamber to comply with existing standards for air conditioning units
of up to 27.000 BTU/h capacity.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ananda Reno Andi Bahar
"Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki jumlah sumber daya yang melimpah. Selain itu, Indonesia termasuk ke dalam negara beriklim tropis dengan suhu yang relatif hangat sehingga perlunya penggunaan air conditioner dalam kegiatan sehari-hari. Penggunaan air conditioner yang tergolong besar ini menyebabkan meningkatnya penggunaan listrik. Hal ini membuat pemerintah turun tangan dengan membuat Peraturan Menteri ESDM No.57 Tahun 2017 mengenai ketentuan pelabelan energi dari unit pengkondisi udara yang dipasarkan secara umum. Dalam peraturan tersebut disebutkan bahwa salah satu metode yang dapat digunakan untuk menguji sebuah unit pengkondisi udara adalah metode entalpi udara dengan spesifikasi AC maksimal 27,000 BTU per jam. Metode ini membutuhkan suatu ruangan atau kamar yang disebut dengan nama psychrometric chamber yang merupakan ruang isolasi yang temperatur dan kelembabannya dapat diatur. Ruang ini memiliki dua bagian, yaitu outdoor dan indoor. Salah satu komponen terpenting dalam psychrometric chamber ini adalah Air Handling Unit (AHU) yang dibutuhkan untuk pengatur suhu dan kelembaban ruang. Di dalam AHU sendiri terdapat coil pendingin, coil pemanas, fan, filter dan humidifier. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan hasil analisa distribusi udara dari kondisi aktual pada sirkulasi udara (air loop) psychrometric chamber simulasi kondisi ideal menggunakan perhitungan Computational Fluid Dynamics (CFD).

As the largest archipelagic country in the world, Indonesia has abundant resources. In addition, Indonesia belongs to a tropical country with relatively warm temperatures, so it is necessary to use air conditioning in daily activities. The use of this large air conditioner causes the use of electricity. This prompted the government to intervene by issuing the Minister of Energy and Mineral Resources Regulation No. 57 of 2017 regarding the provisions for labeling energy from air conditioning units that are marketed in general. The regulation states that one method that can be used to test an air conditioning unit is the enthalpy method of air with a maximum AC specification of 27,000 BTU per hour. This method requires a room or room called a psychrometric chamber which is an isolation room whose temperature and humidity can be adjusted. This space has two parts, namely outdoor and indoor. One of the most important components in this psychrometric chamber is the air handling unit (AHU) which is needed to regulate the temperature and humidity of the room. Inside the AHU itself there are cooling coils, heating coils, fans, filters and humidifiers. The purpose of this study is to obtain the results of the analysis of air distribution from the actual conditions in the air circulation (air loop) psychrometric chamber simulation of ideal conditions using CFD calculations."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ryanson Jonathan
"Indonesia telah mengalami peningkatan iklim dan memiliki ancaman peningkatan iklim lebih lanjut di masa depan. Hal ini mengakibatkan peningkatan pemakaian pengkondisi udara. Pemerintah mengeluarkan Permen ESDM No. 14 Tahun 2021 untuk memberikan regulasi terhadap pengkondisi udara yang digunakan di Indonesia, agar setiap pengkondisi udara yang digunakan di Indonesia memiliki standar kinerja energi, yang harus memenuhi standar energy efficiency ratio (EER) yang didapat dari hasil pengujian pengkondisi udara. Psychrometric chamber merupakan ruangan yang diciptakan khusus untuk pengujian pengkondisi udara, yang dapat mengatur dan mempertahankan temperatur dan kelembapan udara pada ruangan secara merata. Untuk mencapai kondisi ruangan tersebut, dibutuhkan sebuah sistem yang memiliki kapabilitas akuisisi data: mampu membaca data berupa kondisi temperatur, kelembapan, dan tekanan udara dan menampilkan data tersebut dalam bentuk grafik yang akan terus diperbaharui. Sistem juga harus memiliki kapabilitas kontrol yang baik, yang dapat mengambil input berupa temperatur yang diinginkan pengguna dan memberikan output berupa buka-tutup katup yang mengalirkan air panas ataupun dingin untuk menjaga kondisi ruangan dengan sistem feedback yang memenuhi standar SNI ISO 5151:2015. Penelitian ini berhasil mengembangkan sistem akuisisi data psychrometric chamber sehingga data dapat diperoleh dan ditampilkan. Sistem dapat memenuhi standar pengujian ruangan dengan variasi ruangan indoor ±0.2°C dan ruangan outdoor ±0.3°C.

Indonesia has undergone an increasing climate change with a threat of further increase. This phenomenon results in a usage increase of air conditioning systems. The government has issued Permen ESDM No. 14 Tahun 2021 to create a regulation on air conditioning systems used in Indonesia, which must satisfy a certain energy efficiency ratio (EER). Air conditioning systems must be tested to get the EER of each of the systems. A psychrometric chamber is a room created with the sole purpose of testing air conditioning equipment. It can produce and maintain constant temperature and humidity across the room. To obtain such conditions, a system with the capabilities of acquiring room temperature, humidity, and air pressure data and visualizing the data into a real-time updating graph is needed. A control system with the capabilities of taking user input of desired temperature and giving output in the form of opening and closing valve to make hot or cold-water flow to maintain room conditions with a feedback system fulfilling SNI ISO 5151:2015 standards is also needed. This study managed to develop the data acquisition system on the psychrometric chamber so that data is obtained and visualized. The control system can meet the maximum temperature variation requirement, with ±0.2°C indoor room variation and ±0.3°C outdoor room variation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fahreza Ramadhan
"Saat ini penggunaan Air Conditioner (AC) sudah menjadi suatu kebutuhan bagi masyarakat di berbagai belahan dunia, khususnya di Indonesia yang memiliki iklim tropis, dengan temperatur udara rata-rata mencapai 35°C. Mulai dari gedung perkantoran, pusat perbelanjaan hingga daerah pemukiman penduduk sebagian besar menggunakan Air Conditioner (AC) sebagai sarana agar dapat melakukan kegiatan dengan kondisi yang tenang, baik, dan nyaman. Namun dikarenakan semakin meningkatnya jumlah penduduk Indonesia yang membutuhkan sumber energi listrik yang semakin besar, energi yang dibutuhkan oleh AC untuk membuat ruangan seperti yang diinginkan oleh pengguna juga akan menjadi semakin besar. Peningkatan energi yang dibutuhkan inilah yang menjadi pusat perhatian pemerintah Indonesia dalam menemukan solusi untuk membantu mengurangi konsumsi energi dari sumber listrik tak terbarukan sambil tetap memenuhi permintaan dari masyarakat. Salah satu solusi dari pemerintah Indonesia yaitu Kementrian ESDM adalah menerapkan label energi untuk penggunaan AC dengan menggunakan Energy Efficiency Ratio (EER) sebagai parameter. Untuk menghitung EER dari AC, sebuah ruangan terkontrol yang bernama Psychrometric Chamber dibutuhkan. Salah satu data yang dibutuhkan adalah aliran udara dari evaporator. Pengukuran aliran udara dapat dihitung dari perbedaan tekanan antara inlet dan outlet dari divergent nozzle. Pressure transmitter adalah alat yang dapat mengukur perbedaan tekanan tersebut. Hasil akhir dari penelitian ini adalah telah rampungnya perancangan dan analisis dari alat ukur aliran udara yang mana terdiri dari kotak nozzle, pressure transmitter, Inverter fan dan Centrifugal fan serta penentuan pembukaan nozzle di dalam kotak nozzle. Dalam penentuan pembukaan nozzle didapatkan variasi tipe pembukaan dengan menggunakan diameter nozzle 65 mm, 65 mm, dan 95 mm.

Currently the use of Air Conditioners (AC) has become a necessity for people in various parts of the world, especially in Indonesia which has a tropical climate, with average temperatures reaching 35 °C. Starting from office buildings, shopping centers to residential areas, most of them use Air Conditioner (AC) to be able to carry out activities with conditions that are calm, good, and comfortable. However, due to the increasingly large number of Indonesian people who need a source of electricity, the energy needed by the AC to make the room as desired by the user will also become even greater. The increase in energy needed is the focus of the Indonesian government's attention in finding solutions to help reduce energy consumption from non-renewable electricity sources while still meeting the demands of the community. One solution from the Indonesian government, the Ministry of Energy and Mineral Resources, is applying energy labels for the use of air conditioners by using the Energy Efficiency Ratio (EER) as a parameter. To calculate the EER of an AC, a controlled room called the Psychrometric Chamber is needed. One of the data needed is the air flow from the evaporator. Measurement of air flow can be calculated from the pressure difference between the inlet and outlet of the divergent nozzle. Pressure transmitter is a device that can measure the difference in pressure. The final result of this research is the completion of the design and analysis of air flow measuring devices which consist of nozzle boxes, pressure transmitters, inverter fans, centrifugal fans and the determination of the opening of the nozzle in the nozzle box. In determining the opening of the nozzle, get variations of the opening type using nozzles with diameters of 65 mm, 65 mm, and 95 mm."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aldi Pradana
"Saat ini Air Conditioner adalah salah satu alat yang sudah menjadi kebutuhan bagi masyarakat seluruh dunia termasuk Indonesia yang memiliki iklim tropis, dengan suhu udara rata-rata mencapai 35°C. Sebagian besar rumah, gedung perkantoran hingga pusat perbelanjaan menggunakan Air Conditioner untuk meningkatkan kenyamanan. Oleh karena itu penggunaan listrik karena AC di Indonesia tergolong besar dan selalu meningkat seiring bertambahnya jumlah penduduk. Hal inilah yang menjadi perhatian pemerintah karena peningkatan energi yang dibutuhkan semakin banyak. Pemerintah ingin berusaha menurunkan konsumsi energi listrik akibat penggunaan AC tanpa mengurangi kebutuhan AC untuk masyarakat. Salah satu solusi pemerintah Indonesia yaitu Kementerian ESDM adalah menerapkan label energi untuk penggunaan AC dengan menggunakan Energy Efficiency Ratio (EER) sebagai parameter untuk menghitung seberapa besar EER pada AC. Untuk mencapai hal tersebut dibutuhkan ruangan yang terkontrol bernama Psychrometric Chamber yang dimana temperatur serta kelembaban udara dapat diatur sesuai dengan kebutuhan. Psychrometric Chamber terdiri dari 1 ruangan yang dibagi menjadi 2 ruang yaitu ruang untuk kondisi indoor dan outdoor. Psychrometric Chamber memiliki 3 komponen utama yaitu AHU, Psychrometric Box dan Nozzle Box. Penelitian ini bertujuan untuk melengkapi sistem humidifier pada ruangan chamber. Hasil dari penelitian ini adalah rancangan sistem humidifier sebagai pengatur kelembaban pada Psychrometric Chamber.

Currently, the Air Conditioner is one of the tools that has become a necessity for people all over the world, including Indonesia, which has a tropical climate, with an average air temperature of 35°C. Most homes, office buildings to shopping centers use Air Conditioners to increase comfort. Therefore, the use of electricity due to air conditioning in Indonesia is quite large and always increases with the increase in population. This is the government's concern because the increase in energy required is increasing. The government wants to try to reduce the consumption of electrical energy due to the use of air conditioning without reducing the need for air conditioning for the community. One of the solutions of the Indonesian government, namely the Ministry of Energy and Mineral Resources, is to apply an energy label for the use of air conditioners by using the Energy Efficiency Ratio (EER) as a parameter to calculate how much EER is in air conditioners. To achieve this, a controlled room called the Psychrometric Chamber is needed where the temperature and humidity of the air can be adjusted as needed. Psychrometric Chamber consists of 1 room which is divided into 2 rooms, namely room for indoor and outdoor conditions. Psychrometric Chamber has 3 main components, namely AHU, Psychrometric Box and Nozzle Box. This study aims to complete the humidifier system on the chamber room. The result of this research is the design of a humidifier system as a humidity control system in the Psychrometric Chamber."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
John Audrick
"Salah satu penyebab perubahan iklim di Indonesia adalah meningkatnya penggunaan listrik. Sebagian besar dari energi listrik yang digunakan diperlukan untuk pengkondisi udara. Karena itu, pemerintah Indonesia membuat Peraturan Menteri ESDM No. 57 Tahun 2017 tentang pengkondisi udara memiliki standar tingkat Energy Efficiency Ratio (EER). Untuk itu diperlukan Psychrometric chamber untuk mengatur kondisi lungkingan pengujian pengkondisi udara. Sensor diperlukan untuk membaca keadaan udara pada chamber tersebut sebagai input untuk sistem kontrol dan akan direspon dengan mengubah atau mempertahankan kondisi ruangan tersebut. Pada pengukuran oleh sensor pasti terdapat uncertainty, maka terdapat batasan uncertainty maksimum untuk temperatur yang ada diruangan harus sesuai dengan standar ISO 5151:2015 yaitu dengan variasi rata-rata error aritmatika ± 0.3°C dan variasi maksimum ±0.5°C. Untuk mengurangi uncertainty, dilakukan kalibrasi untuk sensor yang belum memenuhi standar. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimasikan pembacaan sensor pada psychrometric chamber untuk menghasilkan bacaan cooling capacity yang memenuhi standar. Uncertainty teromokopel yang dihasilkan masih memenuhi standar yaitu 0.05°C. Uncertainty differential pressure sensor sebesar 1.4% yang masih dibawah standar yaitu 2%. Total uncertainty adalah sebesar 1.41%.

One of the main reasons for climate change in Indonesia is increased electricity usage. Most of the electricity is used for air conditioning. The government has noticed this issue and created Peraturan Mentri ESDM No. 57 Tahun 2017 about air conditioning and Energy Efficiency Ratio (EER). A psychrometric chamber will set the ideal environmental conditions for testing. Sensors will help read the chamber conditions and use them as input for the control system, and the control system will respond by changing or maintaining the current condition. Uncertainty will always be present during measurements. Therefore, the conditions in the chamber have to comply with the ISO 5151:2015 standards with the maximum arithmetic error of 0.3°C and variance of 0.5°C, and relative humidity of 47% - 50% for the indoor temperature of 27°C. The inaccurate sensors need some calibration to comply with the standards. This research aims to optimize the sensor readings in the psychrometric chamber to give an accurate cooling capacity reading. The uncertainty of the thermocouple is below 0.05°C, which corresponds to the standard. Differential pressure uncertainty is 1.4%, still under the 2% minimum standard. The total uncertainty for cooling capacity is 1.41%."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elang Pramudya Wijaya
"Penggunaan peralatan pengkondisian udara di dunia selalu meningkat setiap tahunnya sejalan dengan pertumbuhan jumlah penduduk dunia. Sekitar 45% penggunaan listrik pada gedung maupun perumahan dibebankan pada peralatan pengkondisian udara (Air Conditioner). Untuk menekan beban konsumsi listrik, dibutuhkan regulasi yang mengatur mengenai labelling peralatan pengkondisian udara. Maka dari itu, ruang psikrometrik dirancang dan dibuat untuk melakukan pengujian pada peralatan tata udara. Ruang psikrometik adalah dua buah ruangan yang dapat mengkondisikan temperature, kelembaban relative, dan kecepatan aliran udara. Sistem ruang psikrometrik terdiri dari sistem sirkulasi air, sistem sirkulasi udara, dan sistem kontrol. Studi ini bertujuan untuk merancang dan mengembangkan ruang psikrometrik sehingga dapat memenuhi standar yang berlaku. Agar pengujian untuk pengkondisian udara dapat dilakukan, ruangan harus sesuai dengan standar variasi rata-rata error aritmatika ± 0,3 °C dan variasi maksimum ± 0,5 °C. Pengambilan data dilakukan dengan variasi temperatur pada standar ISO 5151. Hasil perancangan dan pengembangan ini ruang psikrometrik mempunyai nilai variasi terbesar sistem berkisar ± 0.5 °C pada beberapa setpoint yang diujikan, hal ini memenuhi syarat dari standar yang berlaku.

The use of air conditioning equipment in the world always increases every year in line with the growth of the world's population. Around 45% of electricity use in buildings and housing is charged to air conditioning equipment. To reduce the burden of electricity consumption, regulations governing the labeling of air conditioning equipment are needed. Therefore, a psychrometric chamber is designed and built to perform tests on air conditioning equipment. The psychrometric room is two rooms that can condition temperature, relative humidity, and air flow velocity. The psychrometric chamber system consists of a water circulation system, an air circulation system, and a control system. This study aims to design and develop a psychrometric room so that it can meet the applicable standards. Test for air conditioning must be carried out, the room must comply with the standard variation of the arithmetic mean error of ± 0.3 °C and the maximum variation of ± 0.5 °C. Data retrieval was carried out with temperature variations on the ISO 5151 standard. The results of this design and development of the psychrometric room have the largest system variation value ranging from ± 0.5 °C at several setpoints tested, this fulfills the requirements of the applicable standard."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gema Akbar Ilhamsyah
"Indonesia yang merupakan negara kepulauan yang memiliki iklim tropis, penggunaan Air Conditioner (AC) atau alat pengkondisi udara sangat signifikan. Dimana pemakaian AC yang menggunakan listrik cukup besar ini diatur melalui Peraturan Menteri ESDM No.14 Tahun 2021 sebagai acuan penerapan standar kinerja energi minimum. Untuk mencapai persyaratan tersebut diperlukan pengujian untuk mendapatkan data penggunaan listrik. Psychrometric Chamber yang merupakan ruang isolasi dengan temperatur, tekanan dan kelembaban udara yang dapat diatur menjadi salah satu alat untuk pengujian persyaratan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk merancang sistem daya serta instalasi instrument elektrikal. Dimana hasil dari perancangan tersebut adalah wiring diagram dan diagram skematik Piping & Instrumentation Diagram (P&ID).

Indonesia which is an archipelagic country that has a tropical climate, the use of Air Conditioner (AC) is very significant. Where the use of air conditioners that use large amounts of electricity is regulated through the Minister of Energy and Mineral Resources Regulation Number 14 of 2021 as a reference for the application of minimum energy performance standards. To achieve these requirements, testing is needed to obtain electricity usage data. Psychrometric Chamber, which is an isolation room with adjustable temperature, pressure and humidity, is one of the tools to test these requirements. This study aims to design an electric power system and installation of electrical instruments. Where the results of the design are the wiring diagram and the Piping & Instrumentation Diagram (P&ID) schematic diagram."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutagalung, Yori Elfrado Hasiholan
"Penerapan konsep bangunan hijau pada sektor bangunan dan konstruksinya memiliki potensi yang besar dalam mengurangi konsumsi energi akhir dan emisi gas rumah kaca secara global. dalam penerapannya, perlu dilakukan analisis secara sistematis terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi suatu gedung agar dapat dikelompokkan sebagai bangunan hijau. Tujuan utama dari penelitian untuk menentukan apakah gedung i-Cell Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FT UI) dapat dikelompokkan sebagai bangunan hijau. Akan dilakukan analisis penerapan konsep bangunan hijau berdasarkan 3 kategori kelompok kriteria pada perangkat penilaian Greenship, yaitu Sumber dan Siklus Material, Kesehatan dan Kenyamanan Dalam Ruang, dan Efisiensi dan Konservasi Energi. Penulis juga memberikan rekomendasi yang diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pihak FT UI untuk dapat meningkatkan nilai bangunan hijau dari gedung i-Cell. Dalam perangkat penilaian Greenship juga dibahas mengenai Overall Thermal Transfer Value (OTTV) yang merupakan salah satu indeks performa selubung bangunan. Penulis mengembangkan spreadsheet kalkulator sebagai alat perhitungan nilai OTTV yang dibuat berdasarkan SNI 03-6389-2011 tentang Konservasi Energi Selubung Bangunan pada Bangunan Gedung sebagai acuan perhitungannya. Kalkulator ini akan digunakan untuk menghitung nilai OTTV dari gedung i-Cell dan diharapkan kalkulator ini dapat aplikatif untuk digunakan sebagai alat hitung nilai OTTV dari gedung lainnya yang ada di Indonesia.

The implementation of green building concepts on the building and its construction sector has great potential in reducing global final energy consumption and greenhouse gas emissions. It is necessary to systematically analyze the influencing factors for classifying green building. The objective of this research is to determine whether the i-Cell building can be classified as a green building. This research will analyze the implementation of green building concepts based on 3 categories of criterias inside Greenship assesment tool, which are Material Resources and Cycle, Indoor Health and Comfort, and Energy Efficiency and Conservation. Author will provide some recommendations in the hope of helping FT UI to escalate the green building value on i-Cell building. The Greenship assessment tool also discusses about Overall Thermal Transfer Value (OTTV), which is one of the building envelope performance indices. Author will develop a spreadsheet calculator as a tool for calculating the OTTV value which is made based on SNI 03-6389- 2011. This calculator will be used to calculate the OTTV value of the i-Cell building and the expectancy that this calculator can also be applied to calculate the OTTV value of other buildings in Indonesia."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cahya Tri Anggara
"Beberapa tahun terakhir pengembangan teknologi pipa kalor melingkar (LHP) terus dilakukan. Pengembangan pipa kalor melingkar LHP banyak digunakan dalam berbagai bidang teknologi, seperti manajemen termal dari sistem pesawat ruang angkasa [3], solar kolektor [4] pendingin elektronik [5] dll. Beberapa penelitian juga melakukan pengembangan pada bentuk evaporator, sumbu kapiler dan fluida kerja pada pipa kalor. Meskipun pipa kalor telah dipelajari dan digunakan pada manajemen termal secara luas, masih sulit untuk mengetahui perilaku perubahan fase dalam evaporator dan kondensor hanya dengan bantuan pengukuran temperature dari permasalahan tersebut akan dilakukan sebuah penelitian tentang compensation chamber pipa kalor melingkar, Oleh karena itu, diperlukan untuk membuat visualisasi Pipa Kalor Melingkar (LHP) untuk memiliki pemahaman yang mendalam tentang perubahan fase dalam LHP.
Pada penelitian ini akan dibagi menjadi dua parameter pengujian, yaitu yang pertama akan melakukan pengujian kinerja perpindahan panas compensation chamber LHP dan parameter pengujian kedua yaitu dengan melakukan visualisasi dengan membuat compensation chamber LHP dengan menggunakan kaca pyrex untuk mengamati fenomena perubahan fase. Dengan divariasikannya rasio pengisian dan jenis fluida kerja. Dari penelitian ini fluida kerja dengan rasio pengisian 60% dari volume total dan fluida kerja nano fluia Al2O3-Air 3% menghasilkan kinerja terbaik.

The last few years the development of loop heat pipes technology (LHP) continues. Development of loop heat pipes LHP widely used in various fields of technology, such as thermal management of spacecraft systems [3], solar collectors [4] electronic cooling [5] etc.. Some studies also doing development in the form of an evaporator, a capillary wick and a working fluid in the loop heat pipe. Although the loop heat pipe has been studied and used extensively in thermal management, it is still difficult to determine the behavior of phase change in the evaporator and condenser temperature measurement only with the help of these issues will be carried out a study on compensation chamber heat pipe circular, therefore, necessary to make visualization on loop Heat Pipe (LHP) to have a deep understanding of phase changes in the LHP.
In this study will be divided into two testing parameters, namely the first one to do performance testing of heat transfer LHP compensation chamber and the second test parameters by performing the visualization by making LHP compensation chamber using a pyrex glass to observe the phase change phenomena. With filling ratio and the type of working fluid as variations. From this study, the working fluid with filling ratio of 60% of the total volume and the working fluid nanofluids Al2O3-water 3% yield the best performance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T41570
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>