Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 99405 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Narita Nugrahani
"Selama masa pendudukan Jepang, banyak cara yang telah dilakukan pemerintah militer Jepang untuk menarik dan mendapatkan dukungan masyarakat Indonesia, salah satunya dengan menggunakan propaganda. Fokus penelitian ini adalah tentang program propaganda Jepang di Indonesia, pada masa Perang Dunia II, dengan acuan khusus pada kegiatan program media film yang dipandang sebagai ujuang tombak program propaganda Jepang di Jawa. Sumber data studi ini berasal dari dua sumber, yakni, data primer, berupa film. Sedangkan data sekunder berasal dari koleksi data yang ada di perpustakaan Universitas Indonesia, Pusat Studi Jepang, dan The Japan Foundation, Jakarta. Pengorganisasian data seperti buku, jurnal, majalah, dan surat kabar yang diterbitkan dalam bahasa Indonesia, Inggris, dan Jepang menggunakan metode sejarah. Berdasarkan analisis yang disajikan dalam studi ini, saya berpendapat bahwa operasionalisasi kebijakan propaganda Jepang, melalui media film, telah dan terus digunakan untuk menghasilkan hasil politik yang diinginkan Jepang.

During the Japanese occupation, in order to attract and to get support from the Indonesian people, the Japanese military government carried out various policies, one of which was by using propaganda. This study focuses on Japan’s propaganda program in Indonesia, during World War II, with special reference to film media programs activities which are seen as the main agents of Japan's propaganda programs in Java. This analysis makes use of two types of sources: primary and secondary data. Primary data was based on film, and secondary sources were based on data collection from library of university of Indonesia, Center for Japanese Studies, and The Japan Foundation, Jakarta. Literature and materials such as books, journals, magazines, and newspapers which are published in Indonesian, English, and Japanese were used in order that the historical methods of organizing the data may be achieved. Based from the analysis presented in this study, I argue that the operationalization of Japan's propaganda policy, through media film, was and continue to be used to produce the desired political results of Japan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indoneisa, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nurdiana
"Propaganda merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mempengaruhi pola tingkah laku seseorang agar bertingkah laku sesuai dengan yang diharapkan oleh propagandis. Demikian pula dengan propaganda yang dilakukan oleh Jepang, dengan mengajarkan bahasa Jepang kepada masyarakat Hindia Belanda, maka diharapkan masyarakat Hindia Belanda dapat memiliki pola pikir seperti Jepang, sehingga nantinya masyarakat Hindia Belanda dapat membantu Jepang dalam berbagai perang yang diikuti oleh Jepang.
Pada skripsi ini tujuan penulis adalah untuk mengetahui apakah pengajaran bahasa Jepang termaksud propaganda. Skripsi ini membahas kegiatan propaganda Jepang yang dikemas dalam bentuk pengajaran bahasa Jepang kepada masyarakat Hindia Belanda pada tahun 1942-1945. Hingga akhirnya dapat disimpulkan bahwa pengajaran bahasa Jepang yang diberikan oleh Jepang merupakan kegiatan propaganda.

Propaganda actually an activity to influence the action of other people so that other people do the propagandist desire. At the same case of Japanese propaganda that taught Japanese language to Hindia Belanda societies so the Japanese hope that the societies could help the Japanese in any war.
In this thesis, the writer's purpose is to know that is the teaching of Japanese language as a propaganda. The focus of this study is about the Japanese propaganda in teaching of Japanese language to Hindia Belanda societies in 1942-1945. The writer suggest that the teaching of Japanese language is a propaganda."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S13751
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dhyayi Warapsari
"Skripsi ini membahas peran Shūmubu dalam kegiatan propaganda Jepang terhadap umat Islam di Hindia Belanda. Shūmubu merupakan sebuah badan di bawah pemerintahan militer Jepang di Hindia Belanda yang mengurusi persoalan umat Islam. Kegiatan-kegiatan Shūmubu banyak bersentuhan langsung dengan umat Islam. Jepang memanfaatkan kegiatan-kegiatan Shūmubu itu untuk menyebarkan propaganda kepada umat Islam. Skripsi ini bertujuan untuk menganalisis peran Shūmubu dalam kegiatan propaganda Jepang terhadap umat Islam. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan metode penulisan deskriptif analisis dan historiografi. Kegiatan-kegiatan Shūmubu yang digunakan untuk menyebarkan popaganda Jepang dianalisis hingga mendapatkan hasil penelitian bahwa peran Shūmubu dalam kegiatan propaganda Jepang terhadap umat Islam adalah sebagai penghubung antara Jepang dengan umat Islam.

The focus of this research is Shūmubu's role in Japanese propaganda towards Islamic community in Dutch East Indies. Shūmubu was a body under the Japanese military government in Dutch East Indies that deal about Islamic community issues. Shūmubu's activities directly involved with Islamic community. Japan used Shūmubu's activites to spread propanda to Islamic community. The purpose of this research is to analyze Shūmubu's role in Japanese propaganda toward Islamic community. This research is qualitative using historiography and analytical descriptive method. Shūmubu's activities that were used to spread Japan propaganda are analyzed in this research. The conclusion of this research is that Shūmubu's role in Japan propaganda toward Islamic community is as connector between Japan and Islamic community."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42298
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kania Permata Sukma
"Upaya ekspansi dan pendudukan Jepang ke wilayah Indonesia pada tahun 1942-1945, khususnya Pulau Jawa untuk mendapat dukungan moril dan materiil demi menghadapi Perang Asia Pasifik tidak lepas dari peran masyarakat muslim Jawa pada saat itu. Karakter khas masyarakat muslim Jawa yang tumbuh dalam lingkungan pendidikan pesantren menjadi landasan bagi pemerintah Jepang dalam melancarkan propagandanya. Melalui analisis terhadap teknik propaganda pada artikel majalah Pandji Poestaka tahun 1942 dan 1943 serta koran Asia Raya tahun 1944 dan 1945, didapati bahwa teknik Transfer, Glittering generalities, dan Bandwagon lebih dominan digunakan dibanding teknik propaganda lainnya. Hal ini berkaitan dengan karakter masyarakat muslim Jawa hasil didikan pesantren yang memiliki kecenderungan taat pada ulama, bersemangat juang tinggi ketika yang digaungkan adalah memperjuangkan kemerdekaan dan kebangkitan Islam.

The expansion and occupation of Japanese colonial government to Indonesian territory in 1942-1945, especially Java island in order to get moral and material support for facing the Asia Pacific War, could not be separated from the role of Javanese Muslim society at that time. The distinctive characters of Javanese Muslim society growing up in Pesantren-based environment become the basis for the Japanese government in doing their propaganda. Through an analysis of propaganda techniques on Pandji Poestaka magazine articles in the period of 1942 and 1943 as well as Asia Raya newspaper articles in the period of 1944 and 1945, it is found that the technique of Transfer, Glittering generalities, and Bandwagon are dominantly used than the other propaganda techniques. This relates to the Javanese Muslim society as the outcomes of Pesantren educational system that are likely own characters of following scholars and high-spirited when it comes to the independence and the rise of Islam."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S62587
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Syamsuddin
"Setelah tentara Jepang dapat menguasai Indonesia, maka Pemerintah Pendudukan segera membuat beberapa kebija_kan yaitu menata segala aspek kehidupan masyarakat, baik di bidang social, politik, ekonomi maupun kebudayaan, yang bertujuan agar masyarakat tidak bergejolak untuk melawan Pemerintah Pendudukan bahkan sebaliknya mereka diarahkan agar turut serta berperang melawan pasukan sekutu. Kebijakan dalam bidang kebudayaan adalah dibentuk_nya Departemen Propaganda (Sandenbu) yang salah satunya adalah Lembaga Pusat Kebudayaan (Keimin Bunka Shidosho) yang didirikan tanggal 1 April 1943. Tujuannya untuk menghapus Kebudayaan Barat serta faham Kesenian untuk Kesenian, membantu Kebudayaan Timor dan menghimpun para seniman agar mau membantu dalam Perang Asia Timur Raya. Pembentukan Lembaga Pusat Kebudayaan mendapat sambutan dari para Seniman dan Sastrawan Indonesia. Mereka tidak saja diperkanankan untuk berkarya tetapi diberi kesempatan untuk memimpin didalamnya. Meskipun beberapa dari karya mereka mendapat sensor yang ketat, namun tidak dipungkiri bahwa dari hasil karya para Seniman dan Sastrawan Indonesia, semangat Nasionalisme yang telah tumbuh sebelumnya menjadi semakin kokoh yang ternyata kemudian berguna pada masa Revolusi Indonesia"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S12215
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Isna Fitriya
"Penelitian ini mengenai gerakan menabung dan media propaganda pada masa pendudukan Jepang di Jawa yang bertujuan untuk memperkuat ekonomi perang. Jepang memaksimalkan gerakan ini dengan cara melakukan propaganda melalui media film, lagu, foto, dan sayembara. Berdasarkan salah satu sumber penulisan skripsi ini seperti surat kabar Asia Raya dan Tjahaja dapat digambarkan bahwa tujuan gerakan ini dianggap berhasil. Hal ini terlihat dalam perkembangan terakhir, jumlah tabungan di Tyokin Kyoku mengalami peningkatan setiap bulannya.

This research tries to expose a Japanese saving movement and propaganda media on Java was meant to support finance The War. The Japanese propagate this movement via propaganda medias, such as movies, songs, magazine, news papers, photos, and a public contest. According to some sources, like Tjahaya and Asia Raya, this movement was a successful one. The rise of monthly savings in Tyokin Kyoku at the latest show this successfulness."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S54587
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Anastasia Louis
"White Snake: The Origin (2019) merupakan film animasi yang menceritakan kisah persaudaraan yang kompleks antara Siluman Ular Putih (Xiao Bai) dan Siluman Ular Hijau (Xiao Qing). Film adaptasi ini merupakan film adaptasi pertama dari cerita mitologi Legenda Siluman Ular Putih yang disajikan dalam bentuk animasi dan menceritakan kisah awal mula terjadinya legenda tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk membahas penerapan prinsip xinren dalam film tersebut dengan menganalisis kompleksitas hubungan persaudaraan Xiao Bai dan Xiao Qing. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan prinsip xinren dalam hubungan antara Xiao Bai dan Xiao Qing mempengaruhi dinamika hubungan mereka. Selain itu, kompleksitas penerapan prinsip xinren dalam hubungan persaudaraan antara Xiao Bai dan Xiao Qing membuat karakter dan peran dari tokoh Xiao Bai dan Xiao Qing dan hubungan mereka dalam film menjadi lebih kuat dan kompleks. Melalui penerapan prinsip xinren, film ini juga dapat menciptakan refleksi dan pembelajaran mendalam terhadap norma dan etika yang relevan bagi masyarakat modern.

The film White Snake: The Origin (2019) is an animated film that tells the story of a complex relationship between the White Snake Demon (Xiao Bai) and the Green Snake Demon (Xiao Qing). This film adaptation is the first film adaptation of the mythological story The Legend of the White Snake Demon which is presented in animated form and tells the story of how the legend began. This research aims to discuss the application of the xinren principle in the film by analyzing the complexity of Xiao Bai and Xiao Qing's sibling relationship. The method used in this research is qualitative method. The research results show that the application of xinren principles in the relationship between Xiao Bai and Xiao Qing influences the dynamics of their relationship. Apart from that, the complexity of applying the xinren principle in the sibling relationship between Xiao Bai and Xiao Qing makes the characters and roles of Xiao Bai and Xiao Qing and their relationship in the film stronger and more complex. Through the application of xinren principles, this film can also create in-depth reflection and learning regarding norms and ethics that are relevant to modern society."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anton WP
Solo: bukuKatta, 2010
398.205 2 ANT i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ressa Rizky Andriani
"Skripsi ini membahas mengenai aktivitas perempuan Indonesia yang menjadi objek dalam pelaksanaan kebijakan propaganda Pemerintah Pendudukan Jepang yang diterapkan di Indonesia, khususnya Jawa. Dalam melakukan propagandanya terhadap kaum perempuan, Pemerintah Pendudukan Jepang memanfaatkan pers sebagai sarana propagandanya, salah satunya adalah melalui Majalah Djawa Baroe. Majalah Djawa Baroe banyak menampilkan gambar-gambar yang memperlihatkan aktifitas perempuan di masa perang. Gambar-gambar yang ditampilkan dalam Djawa Baroe membentuk imej perempuan yang sempurna untuk masa perang. Dalam kehidupan nyata, aktivitas perempuan yang ditampilkan tersebut tidaklah sama, karena sebenarnya mereka mengalami penderitaan dalam menjalani kehidupan di masa perang.

This thesis discusses the activities of women who became objects in the implementation of government_s propaganda policy applied by Japanese Colonial Government in Indonesia, particularly in Java. In conducting propaganda to the women, the Government used the press as a medium; one of them was Djawa Baroe Magazine. Djawa Baroe Magazine displayed many pictures showing the activities of women in war. Pictures displayed in the Djawa Baroe formed a perfect image for women during the war. Whereas, in the real life, women_s activities was not the same because they were actually suffering at the time."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S12388
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>