Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 196381 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adnin Fairuzy Putri
"Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) merupakan salah satu program dari Proyek Strategis Nasional Indonesia yang memiliki urgensi tinggi untuk dapat direalisasikan dalam kurun waktu yang singkat. Namun pada kenyataannya, banyak faktor signifikan yang muncul selama pelaksanaan pekerjaan mekanikal dan elektrikal yang menyebabkan keterlambatan pada proyek pembangunan PLTU di Indonesia. Oleh karena itu, kontraktor perlu untuk melakukan perencanan lingkup yang matang dengan mengantisipasi semua kemungkinan sehingga potensi keterlambatan dapat diminimalisir. Dengan WBS, risiko yang memengaruhi kinerja waktu dapat diidentifikasi pada elemen terkecil hingga level sumber daya untuk menghindari pembengkakan waktu penyelesaian pekerjaan secara efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan standar WBS berbasis risiko untuk meningkatkan kinerja waktu pekerjaan mekanikal dan elektrikal proyek pembangunan PLTU. Data dikumpulkan menggunakan survey dari sejumlah kontraktor yang terlibat dalam proyek pembangunan PLTU dan dianalisis menggunakan metode Delphi dan analisis risiko kualitatif. Hasil dari penelitian ini adalah standar WBS pekerjaan mekanikal dan elektrikal proyek pembangunan PLTU yang menstrukturkan lingkup pekerjaan hingga 8 level. Penelitian ini juga mengidentifikasi 47 respon terhadap 13 risiko tertinggi yang berpengaruh terhadap kinerja waktu proyek sebagai masukan pengembangan standar WBS berbasis risiko dalam upaya untuk mencegah, mengurangi, atau menghilangkan potensi peristiwa yang dapat memperlambat selesainya proyek pembangunan PLTU.

The construction of a Coal-Fired Steam Power Plant in Indonesia has a high urgency to be realized in a short period. However, many significant factors arise during mechanical and electrical works that cause delays. Therefore, contractors need to plan the project carefully by anticipating all possibilities to minimize potential delays. With WBS, delay risks can be identified in smaller elements up to the resources level to avoid project time overrun effectively. This study aims to develop a risk-based WBS standard to improve mechanical and electrical works' time performance in Coal-Fired Steam Power Plant Construction Projects. Data was collected using questionnaire surveys from contractors involved in Coal-Fired Steam Power Plant Construction Projects and analyzed using the Delphi method and qualitative risk analysis. The result of this study is a WBS standard for mechanical and electrical works of a Coal-Fired Steam Power Plant Construction Project that contains the scope of works up to 8 levels. This study also identifies 47 responses of the 13 highest risks which affect project time performance as input for risk-based standardized WBS development to prevent, reduce, or eliminate possible events that can delay the completion of the Construction Project."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Didik Bintoro Jati
"Seluruh rangkaian aktivitas pekerjaan pada suatu proyek konstruksi dapat mengalami gangguan yang dikarenakan oleh berbagai hal, yang pada akhirnya tentu dapat mengakibatkan terjadinya keterlambatan penyelesaian pekerjaan. Identifikasi dan analisis awal potensi risiko pada setiap paket pekerjaan, metode pelaksanaan, aktivitas pekerjaan, dan
sumber daya yang ada pada Work Breakdown Structure (WBS) dapat mencegah terjadinya
keterlambatan penyelesaian pekerjaan. Dengan demikian kebutuhan terhadap standarisasi WBS sangat penting dalam menyajikan penilaian risiko, penyebab, dampak, dan tindak lanjut
yang timbul. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan standar WBS berbasis risiko dalam meningkatkan kinerja waktu pada proyek konstruksi kereta cepat. Hasil dari penelitian ini adalah standar WBS konstruksi kereta cepat, variable risiko dominan yang berpengaruh terhadap kinerja waktu pelaksanaan pekerjaan, dan rekomendasi pengembangan standar WBS berbasis risiko, sebagai suatu upaya dalam meningkatkan kinerja waktu pada proyek konstruksi kereta cepat.

The whole series of work activities on a construction project can be disrupted due to various things, which in turn can certainly lead to delays in completion of work. Initial identification and analysis of potential risks in each work package, construction methods, work activities, and resources available in the Work Breakdown Structure (WBS) can prevent delays in completion of work. Thus the need for WBS standardization is very important in presenting risk assessments, causes, impacts, and follow-ups that arise. The purpose of this study is to develop a risk-based standardized WBS in improving time performance on highspeed railway construction projects. The results of this study are a standardized WBS for highspeed railway construction, dominant risk variables that affect the time performance of construction work, and recommendations for the development of risk-based standardized WBS, as an effort to improve time performance on highspeed railway construction projects."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Miralia Rajasa
"Work Breakdown Structure WBS merupakan dasar bagi proses manajemen proyek. Meskipun setiap proyek adalah unik, tetapi pekerjaan-pekerjaan pada konstruksi bangunan tinggi dan elemen-elemennya adalah relatif sama dan ini dapat distandarisasi serta digunakan sebagai dasar untuk sebuah program yang universal bagi pekerjaan konstruksi. Standarisasi dari pekerjaan akan memungkinkan otomatisasi proses perencanaan proyek dan karenanya akan mengurangi biaya-biaya yang tidak perlu dalam proses perencanaan proyek.
Penelitian ini mengusulkan pengembangan WBS Standar untuk estimasi biaya pekerjaan Mekanikal Elektrikal dan menganalisis risiko yang muncul pada pelaksanaan proyek serta memperhitungkan risiko-risiko tersebut untuk proses estimasi. Penelitian difokuskan pada risiko-risiko yang ada pada paket pekerjaan dalam WBS Standar untuk proyek konstruksi apartemen dan didapatkan 36 risiko dalam 6 kategori.
Hasil dari analisis risiko menemukan 7 risiko tinggi dari 4 kategori. Pengembangan WBS standar merekomendasikan 5 butir tindakan yang dimasukkan sebagai masukan manajemen, masukan untuk WBS pada paket pekerjaan yang bersangkutan, masukan untuk WBS paket pekerjaan lain, masukan sebagai persyaratan proyek dan perubahan koefisien produktivitas. Temuan penelitian ini diharapkan dapat membantu kontraktor dalam proses estimasi dengan mengantisipasi risiko yang muncul pada pelaksanaan konstruksi.

The Work Breakdown Structure WBS forms the base for most project management processes. Despite each project being unique, most building retain cognate, elemental options that provide the basis for any structure, and these can be standardized and used as a basis for a universal programme of construction works. The standardization of task would enable the automation of project planning processes and hence would result in reduced management cost.
This study proposes the development of WBS Standard for cost estimation of Mechanical Electrical work and analyzing the possible risks that arise in project implementation then consider those risks for estimation process. Data was gathered using questionnaire survey from contractors who have built apartments. Investigations on the risk factor involved 36 risk factors classified in 6 categories derived from WBS's levels.
Risk analysis found 7 high risks in 4 categories. The development of the WBS standard recommends 5 items of action entered as, management inputs, inputs for WBS on the corresponding work packages, inputs for other WBS's work packages, inputs as project's requirements, and changes in productivity coefficients. These findings are expected to assist the contractor in the estimation process by anticipating the risks that arise in the construction implementation.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T48736
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pasaribu, Budiarto
"Keberhasilan suatu proyek sangat dipengaruhi oleh tahap pendefinisian proyek, lingkup proyek dan pembuatan work breakdown structure (WBS). WBS merupakan suatu proses perincian deliverable dan pekerjaan proyek menjadi komponen yang lebih kecil dan dapat dikelola. Kesesuaian dengan spesifikasi kualitas merupakan pengukuran penting kinerja dari setiap proyek konstruksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Standar WBS yang berbasis risiko untuk meningkatkan kinerja kualitas pada proyek saluran/irigasi. Penelitian ini dilakukan dengan metode analisis risiko kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan standar WBS berbasis risiko untuk proyek saluran/irigasi yang terdiri dari 6 level dan 10 variabel risiko dominan terhadap kinerja kualitas mutu proyek, dan rekomendasi respon risiko sebagai pengembangan WBS standar.

The success of a project is greatly influenced by the stage of defining the project, the scope of the project and the creation of a work breakdown structure (WBS). WBS is a process of detailing deliverables and project work into smaller and manageable components. Compliance with quality specifications is an important measurement of the performance of each construction project. This study aims to develop a risk-based WBS Standard to improve quality performance in channel / irrigation projects. This research was conducted with qualitative risk analysis methods. The results of this study indicate a risk-based WBS standard for channel / irrigation projects consisting of 6 levels and 10 dominant risk variables on the performance of project quality quality, and risk response recommendations as the development of standard WBS."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T52593
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmanta Tri Atmaja
"Suatu proyek konstruksi tidak terlepas dari rangkaian kegiatan yang berupa aktivitas. Aktivitas yang berlangsung pada suatu proyek dapat terganggu dikarenakan berbagai hal, Salah satu penyebab terganggunya aktivitas proyek
adalah terjadinya kecelakaan kerja pada proyek konstruksi. Risiko kecelakaan konstruksi dapat dicegah dengan adanya identifikasi dan analisa awal akan potensi bahaya yang ada pada setiap aktivitas yang terdapat dalam WBS. Kebutuhan akan WBS yang terstandar secara terintegrasi mulai dari tahap perancangan dan pembangunan berbasis risiko sangat berperan penting dalam mencegah terjadinya risiko kecelakaan konstruksi karena akan menyajikan penilaian risiko, dampak, dan frekuensi yang timbul akibat kecelakaan konstruksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan standar WBS pada pekerjaan struktur tahap perancangan dan pembangunan Gedung Bertingkat Tinggi secara terintegrasi dengan kontrak rancang-bangun berbasis risiko untuk meningkatkan kinerja keselamatan konstruksi. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan strategi penelitian berupa analisis arsip, survei dengan kuesioner untuk validasi kepada pakar serta studi kasus. Adapun hasil dari penelitian ini adalah standar WBS berbasis risiko tahap perancangan dan pembangunan terinterasi pada pekerjaan struktur Gedung bertingkat tinggi, identifikasi risiko yang mempengaruhi kinerja keselamatan, dan pengembangan WBS berbasis risiko yang sudah terstandarisasi. Dengan adanya standar WBS berbasis risiko akan mempengaruhi peningkatan pada lima indikator kinerja keselamatan konstruksi sebagai wujud pencegahan, mengurangi bahkan menihilkan risiko kecelakaan kerja (zero accidents) dalam pelaksanaan proyek konstruksi.

A construction project is inseparable from a series of tasks in the form of Activities. Activities that take place on a project can be disrupted due to various Reasons, one of the causes of the disruption of project activities are accidents on Construction projects. The risk of workplace accidents can be prevented with early identification and analysis of the potential danger that exist in every activity contained in the project’s WBS. The need for Standarized WBS in an integrated manner starting from the stage of design and risk-based development plays an important role in preventing the risk of construction accidents, because it would present a risk assessment, impact and frequency arising from construction workplace accidents. This study aims to develop WBS standars on the design and construction structure work of High-Rise Buildings in an integrated manner with risk-based for design and build contracts to improve construction safety performance. The method used in this study is descriptive qualitative approach, with research strategies in the form of archive analysis, surveys with questionnaires for validation to experts and case studies. The results of this study are risk-based WBS standars at the stage of design and construction structure work interned on high-rise building projects, identification of potential risks of danger, standarized WBS development with additional activities. The existence of risk-based WBS standards will affect the improvement of five construction safety performance indicators as a form of prevention, reduce and even eliminate the risk of work accidents (zero accidents) in the implementation of construction projects."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitohang, Daniel Tampak Raja Tua
"Proyek pengembangan pelabuhan udara termasuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional Indonesia yang ditetapkan dalam Peraturan Presiden no.58 / 2017. Pemerintah berkomitmen untuk mewujudkan kemandirian ekonomi dengan meningkatkan pembangunan infrastruktur dan salah satunya dengan menggerakkan sektor ekonomi yang harus didukung oleh salah satunya adalah pembangunan pelabuhan udara di daerahdaerah yang dapat memacu dampak ekonomi. Namun dalam prakteknya, sering ada keterlambatan dalam proses pelaksanaan pembangunan pelabuhan udara yang berdampak negatif terhadap pemangku kepentingan yang terkait dengan proyek. Pada kajian dari beberapa literatur didapat bahwa pelaku konstruksi masih belum terlalu familiar membuat WBS yang benar.
WBS yang umum dilakukan pada praktik pengelolaan proyek WBS yang tidak formal yang hanya mengacu pada Bill of Quantity sehingga menimbulkan persepsi yang tidak akurat dan sama antar pihak dalam mengelola proyek. Jadi dibutuhkan manajemen proyek konstruksi pelabuhan udara yang baik dan tepat untuk menghilangkan fenomena ini agar tercipta keseragaman pemahaman mengenai harapan terhadap konstruksi bandar udara dan pengelolaan yang lebih baik dan detail. Work Breakdown Structure (WBS) adalah dekomposisi aktivitas proyek yang dipecah menjadi beberapa elemen kerja berdasarkan hirarki. WBS membuat manajemen proyek lebih spesifik sehingga risiko terhadap kelemahan kinerja waktu dapat diantisipasi dan dikelola di tingkat sumber daya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan standar WBS berbasis risiko untuk meningkatkan kinerja waktu konstruksi proyek bandara. Hasil dari penelitian ini adalah standar WBS pelabuhn udara yang berisi hingga level paket pekerjaan,level metode pelaksanaan, level aktivitas, dan level sumber daya material, peralatan, dan tenaga kerja, serta respon monitoring terhadap potensi risiko tertinggi yang berpengaruh terhadap kinerja waktu proyeksebagai upaya dalam mencegah, mengurangi atau menghilangkan potensi peristiwa yang dapat memperlambat selesainya proyek pembangunan pelabuhan udara. Dihasilkan 6 level WBS hingga kepada sumber daya dengan metode sebagai penghubung antara paket pekerjaan dengan aktivitas. Penelitian ini juga menghasilkan 13 variabel risiko dominan yang mempengaruhi kinerja waktu proyek dan rekomendasi respon risiko yang menjadi dasar pengembangan WBS standar. 

The airport development project is included in the list of Indonesian National Strategic Projects stipulated in Presidential Regulation no.58 / 2017. The government is committed to realizing economic independence by increasing infrastructure development and one of them is by moving the economic sector which must be supported by one of them areas that can spur economic impacts. But in practice, there are often delays in the process of implementing airport development which has a negative impact on stakeholders related to the project. In a study from several literature, it was found that construction actors are still not too familiar to make the correct WBS.
A common WBS is carried out in the informal management practices of the WBS project which only refers to the Bill of Quantity, giving rise to inaccurate and similar perceptions between parties in managing the project. So it is necessary to have a good and appropriate airport construction project management to eliminate this phenomenon in order to create a uniform understanding of airport construction and better and more detailed management. Work Breakdown Structure (WBS) is a decomposition of project activities that is broken down into several work elements based on hierarchy. WBS makes project management more specific so that risks to weaknesses in time performance can be anticipated and managed at the resource level.
This study aims to develop risk-based WBS standards to improve the performance of airport project construction times. The results of this study are the WBS standards for air ports that contain up to the level of work packages, the level of implementation methods, the level of activity, and the level of material resources, equipment, and labor, and monitoring responses to the highest potential risks that affect project performance prevent, reduce or eliminate potential events that can slow the completion of an airport development project. Produced 6 levels of WBS to resources with methods as a link between work packages and activities. This study also produced 13 dominant risk variables that affect project time performance and risk response recommendations which are the basis for developing standard WBS.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T52599
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amelia Anggraini
"Work Breakdown Structure (WBS) membentuk dasar dari sebagian besar proses manajemen proyek. Terlepas dari keunikan masing-masing proyek, sebagian besar bangunan mengandung pilihan unsur yang serumpun yang menjadikannya dasar bagi banyak struktur. Ini dapat distandarisasi dan digunakan sebagai dasar program universal untuk pekerjaan konstruksi. Aktivitas kerja dalam proyek konstruksi dapat mengalami gangguan yang mungkin disebabkan oleh banyak faktor. Salah satu faktor tersebut adalah terjadinya kecelakaan kerja. Pencegahan kecelakaan tersebut dapat dilakukan dengan melakukan identifikasi dan analisis awal potensi bahaya di setiap paket kerja, metode, aktivitas, sumber daya, dan lingkungan WBS. Ini memunculkan kebutuhan akan WBS standar yang menjadi dasar penyajian penilaian risiko, dampak, dan frekuensi kecelakaan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan standar WBS berbasis risiko untuk perencanaan keselamatan pembangunan stadion. Hasil dari penelitian ini adalah standar WBS, metode implementasi, kegiatan, sumber daya, potensi risiko bahaya dan perencanaan keselamatan menggunakan WBS berbasis risiko dari pekerjaan konstruksi stadion. Selain itu, standar WBS berbasis risiko akan membantu mencegah, mengurangi, menghilangkan, dan bahkan menihilkan risiko kecelakaan yang terjadi dalam pekerjaan konstruksi.

The Work Breakdown Structure (WBS) forms the base of most project management processes. Despite the uniqueness of each project, most buildings contain cognate, elemental options that makes for the bases of many structures. These can be standardized and used as the basis of a universal program for construction works. Work activities in construction projects can suffer disruptions that may be caused by numerous factors. One of these factors is the occurrence of work accidents. The prevention of said accidents can be done by conducting an identification and early analysis of potential hazards in every work package, method, activity, resource and environment of the WBS. This brings up the need for a standardized WBS from which the presentation of risk, impact, and frequency assessments of workplace accidents will be based. This study aims to develop a risk-based WBS standard for the safety planning of stadium construction. The outcome of this study are the WBS standards, implementation methods, activities, resources, potential hazard risks and safety planning using risk-based WBS of a stadium construction work. Furthermore, the risk-based WBS standard will help to prevent, reduce, eliminate and even nullify the risk of accidents occuring in the construction work.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratu Safira Ramadhanty
"

Pada suatu proyek konstruksi, dibutuhkan sumber daya dan metode untuk menjalankan setiap elemen pekerjaan yang ada. Perencanaan sumber daya menjadi penting karena dapat meningkatkan kualitas manajemen dari proyek itu sendiri. Perincian pekerjaan hingga tingkat paling spesifik dapat meminimalisir risiko kejadian kecelakaan dan secara tidak langsung dapat meningkatkan kinerja K3. Namun di luar sana, masih banyak proyek yang tidak merincikan hal tersebut. Maka dari itu, pada penelitian ini, diuraikanlah seluruh elemen pekerjaan menjadi sumber daya dengan berbasis WBS (Work Breakdown Structure). Metodologi yang digunakan adalah validasi ahli, survei responden dan wawancara dan dianalisis menggunakan analisis statistik dan analisis inferensial. Dari penelitian ini, akan menghasilkan kamus WBS dan checklist dan faktor Risiko dominan pada pekerjaan mekanikal dan elektrikal pada stadion.


In a construction project, resources and methods are needed for each element of the existing work. Resource planning is important because it can improve the quality of management of the project itself. Job breakdown to the most specific level can minimize the risk of accidents and indirectly improve safety performance. But on the other hand, there are still many projects that do not specify this. Therefore, in this study, all elements of work are described as resources based on WBS (Work Breakdown Structure). The methodology used is expert validation, respondent surveys and interviews and analyzed using statistical analysis and inferential analysis. From this research, will produce a WBS dictionary and checklist and dominant risk factors in mechanical and electrical work at the stadium.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Made Widhi Adnyana Surya Pratita
"Work Breakdown Structure WBS adalah perincian deliverable dan pekerjaan proyek menjadi komponen yang lebih kecil sehingga dapat dikelola lebih baik. Kualitas proyek juga penting untuk dikontrol dan pendekatan risiko kini disyaratkan untuk keseluruhan proses manajemen mutu. Oleh karena itu, pengembangan WBS berbasis risiko diusulkan untuk perencanaan kualitas pekerjaan flyover.
Penelitian yang dilakukan terdiri dari beberapa tahap dengan metode analisis risiko kualitatif. Hasilnya menunjukkan bahwa standar WBS terdiri dari 6 level dengan 5 variabel risiko dominan pada kualitas kinerja dan direkomendasikan respon risiko sebagai pengembangan standar WBS.

Work Breakdown Structure WBS is a breakdown of project works into smaller components so it can be better managed. It is also known that the quality of project works is also important to controlled in order to avoid mismatch. The approaches of risk considerations are now required for the whole process on quality management. Therefore, the development of risk based standardized WBS is proposed for quality planning of flyover works.
The conducted research consists of several stages with qualitative risk analysis method. The result indicate that standardized WBS consists of 6 level with 5 dominant risk variables on quality performance and recommended risk responses as the development of standardized WBS.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T50742
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kallista Alsadila
"Dalam menjaga kualitas dan keandalan bangunan sesuai dengan standar yang berlaku selama umur pakainya, diperlukan kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang teratur. Dengan adanya kegiatan tersebut, berbagai aspek dapat terpenuhi selama pemanfaatan gedung, seperti keselamatan, kesehatan, kenyamanan, kemudahan, dan efisiensi. Di Universitas Indonesia, terjadi beberapa fenomena yang mengakibatkan kerusakan gedung dan kerugian lain seperti, biaya dan waktu. Setelah ditelusuri, penyebabnya adalah kegiatan pemeliharaan yang kurang baik akibat tidak adanya pedoman yang lengkap, sehingga menyebabkan kerusakan komponen mekanikal. Padahal, komponen mekanikal merupakan komponen yang paling berpengaruh dalam menentukan kinerja gedung. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat pedoman standar pelaksanaan berdasarkan metode dekomposisi yang telah teruji yaitu, Work Breakdown Structure. Variabel bebas dari penelitian ini adalah komponen dari WBS, sedangkan variabel terikat adalah standar pelaksanaan pekerjaan mekanikal. Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur dan teknik delphi, dan validasi dengan berbagai pakar. Hasil dari penelitian ini adalah terbentuknya pedoman standar pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan dan perawatan komponen mekanikal yang mencakupi beberapa jenis gedung, sehingga dapat dijadikan acuan dan diaplikasikan di kawasan lain.

In maintaining the quality and reliability of buildings in accordance with standards that apply during their useful life, regular maintenance and treatment work are required. With these activities, various aspects can be fulfilled during building utilization, such as safety, health, comfort, convenience, and efficiency. At the University of Indonesia, several phenomena have resulted in building damage and other losses such as costs and time. The poor maintenance activities due to the absence of complete guidelines, causing damage to the mechanical components. In fact, the mechanical component is the most influential component in determining building performance. The purpose of this study is to develop a standard implementation guideline based on a proven decomposition technique, the Work Breakdown Structure (WBS). The independent variables used are WBS level, from work types until technical specifications. The research method used is the study of literature, Delphi's techniques, and validation with various experts. The results of this study are the establishment of standard guidelines for the implementation of maintenance and treatment work of mechanical components for Universitas Indonesia that cover several type buildings and environment, that can be used as references and applied in other buildings."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>