Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 147705 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Talitha Ardelia Syifa Rabbani
"Program pendidikan dan pelatihan (diklat) memiliki peranan penting dalam meningkatkan kompetensi profesional dan pedagogis pembelajar bahasa. Oleh karena itu, kontribusi program diklat di dalam praktik pembelajaran sepatutnya mendapat perhatian lebih. Penelitian kualitatif berbentuk studi kasus ini mendeskripsikan praktik seorang pembelajar yang mengikuti Diklat Metodologi Pengajaran Bahasa berbasis Higher Order Thinking Skills (HOTS) dan mengidentifikasi tantangan yang dihadapinya ketika mengajar bahasa Jerman yang berorientasi HOTS. Lebih lanjut, ditelaah pula kontribusi diklat di atas serta persepsi pemelajar terhadap praktik pembelajaran tersebut. Data penelitian diperoleh dari observasi kelas dan wawancara, serta didukung dengan kuesioner pradiklat, kuesioner praobservasi, dan kuesioner persepsi pemelajar. Hasil observasi kelas dan wawancara menunjukkan bahwa walaupun keikutsertaan pembelajar dalam diklat berpengaruh terhadap perubahan persepsinya mengenai HOTS, pengaplikasiannya dalam praktik pembelajaran di dalam kelas belum maksimal. Persepsi pemelajar turut menguatkan simpulan tersebut. Empat tantangan yang melatarbelakanginya, yakni minimnya waktu persiapan yang dimiliki pembelajar, kemampuan bahasa pemelajar yang belum mumpuni, materi ajar yang tidak dapat memfasilitasi pembelajaran berorientasi HOTS, dan hambatan teknis dalam menyelenggarakan pembelajaran. Berdasarkan pembahasan hasil penelitian, diberikan saran pedagogis untuk pembelajaran bahasa Jerman berorientasi HOTS, saran bagi pengembangan program diklat, dan bagi penelitian berikutnya.

A professional development programme plays an important role in enhancing the professional and pedagogic competence of language teachers. Thus, the contribution of professional development programme on the teaching practice should be paid more attention. This qualitative case study describes HOTS-oriented German language teaching practice of a teacher who had participated in the Training on HOTS-based Language Teaching Methodology and identifies the challenges faced in the practice. Further, the study elucidates the contribution of the aforementioned professional development programme and the students’ perception of the HOTS-oriented German language teaching practice. The research data was gathered from class observation and interview, supported by pre-training questionnaire, pre-observation questionnaire and students’ perception questionnaire. The result from the observation and interview showed that the professional development programme materials influenced teachers’ perception on HOTS, but yet, the application of the HOTS-oriented teaching practice was not maximal. The students’ perception strengthened the result as well. The four challenges behind it were the lack of preparation time for the teacher, students’ limited language skills, teaching material that could not facilitate HOTS and technical difficulties. Based on the discussion of the research results, pedagogical suggestions as well as suggestions for programme development and further research are provided."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuni Widiastuti
"[Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa bagaimana program pelatihan pembelajaran sains bagi guru TK sebagai upaya meningkatkan kemampuan mengajarkan berpikir kritis pada siswa TK B. Pelatihan pembelajaran sains dikembangkan berdasarkan program Preschool Pathway to Science (PrePS) (Gelman et al., 2010). Menggunakan desain posttest only non-equivalent control group design, tujuh orang guru TK B di wilayah Serpong dilibatkan dalam
penelitian. Empat orang guru dari kelompok eksperimen diberikan pelatihan pembelajaran sains yang didalamnya terdapat penjelasan konsep berpikir kritis, anak usia dini, pembelajaran sains, dan peran guru dalam mengajarkan berpikir kritis siswa. Analisis data dilakukan dengan membandingkan kemampuan guru kelompok eksperimen dengan tiga orang guru dari kelompok kontrol yang tidak diberikan pelatihan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa setelah mengikuti
program terlihat perbedaan yang signifikan pada kemampuan guru kelompok eksperimen dalam mengajarkan berpikir kritis pada siswa TK B dibanding dengan kelompok kontrol. Lebih lanjut peneliti juga menemukan bahwa terjadi perubahan konsep berpikir kritis, perkembangan anak usia dini dan pembelajaran sains pada guru yang mengikuti pelatihan;The study aimed at the effectivity of science learning training program to improve teacher’s ability in teaching critical thinking. Science learning training program were being constructed from preschool pathway to science (PrePS) program
(gelman et al., 2010). Using posttest only non-equivalent control group design, seven kindergarten teachers were asked to participate in the research. Four of them were grouping as experimental group, and received science learning training with critical thinking concept, early childhood, science learning and teacher’s role in teaching critical thinking were conducted to this group. Meanwhile three teachers were grouping in to control group which not received any training. The study found that teachers who joining the training program show significant differences in teaching critical thinking to kindergarten student compare to control group. Furthermore, the study also found that teacher’s knowledge to critical thinking concept, early childhood development, and science learning were increases.;The study aimed at the effectivity of science learning training program to improve
teacher’s ability in teaching critical thinking. Science learning training program
were being constructed from preschool pathway to science (PrePS) program
(gelman et al., 2010). Using posttest only non-equivalent control group design,
seven kindergarten teachers were asked to participate in the research. Four of
them were grouping as experimental group, and received science learning
training with critical thinking concept, early childhood, science learning and
teacher’s role in teaching critical thinking were conducted to this group.
Meanwhile three teachers were grouping in to control group which not received
any training. The study found that teachers who joining the training program
show significant differences in teaching critical thinking to kindergarten student
compare to control group. Furthermore, the study also found that teacher’s
knowledge to critical thinking concept, early childhood development, and science
learning were increases., The study aimed at the effectivity of science learning training program to improve
teacher’s ability in teaching critical thinking. Science learning training program
were being constructed from preschool pathway to science (PrePS) program
(gelman et al., 2010). Using posttest only non-equivalent control group design,
seven kindergarten teachers were asked to participate in the research. Four of
them were grouping as experimental group, and received science learning
training with critical thinking concept, early childhood, science learning and
teacher’s role in teaching critical thinking were conducted to this group.
Meanwhile three teachers were grouping in to control group which not received
any training. The study found that teachers who joining the training program
show significant differences in teaching critical thinking to kindergarten student
compare to control group. Furthermore, the study also found that teacher’s
knowledge to critical thinking concept, early childhood development, and science
learning were increases.]"
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
T44012
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Udi Samanhudi
"Upaya pengembangan pembelajaran menulis dalam bahasa Inggris di Indonesia tidak dapat dipisahkan dari peran beragam hasil penelitian kualitatif yang dilakukan oleh guru maupun paraktisi dalam bidang ini. Penelitian kualitatif yang dilakukan tersebut lazimnya ditujukan untuk mengeksplorasi beragam problematika maupun solusi atas permasalahan dalam kegiatan pembelajaran bahasa Inggris. Penelitian ini ditujukan untuk menguji peran dan kontribusi penelitian kualitatif dalam bidang pembelajaran bahasa Inggris di Indonesiakhususnya dalam pembelajaran menulis yang selama ini ditengarai masih menghadapi banyak tantangan. Hasil analisis menunjukan bahwa penelitian kualitatif sangat tepat diterapkan dalam konteks pembelajaran bahasa Ineeris di Indonesia karena mampu mengekplorasi, menggambarkan, menawarkan solusi atas beragam permasalahan yang ada serta berperan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran bahasa Ingggris khususnya pada keterampilan menulis."
Serang: Kantor Bahasa Banten, 2017
400 BEBASAN 4:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dwi Putri Ningsih
"Tesis ini membahas peran gaya belajar dan persepsi pemelajar mengenai penggunaan strategi metakognitif dalam pembelajaran kemahiran menyimak bahasa Jerman. Pendekatan penelitian adalah penelitian kombinasi kuantitatif dan kualitatif dengan desain penelitian pra-eksperimen. Penelitian ini melibatkan pemelajar bahasa Jerman dari dua kelas yang berbeda, yang kemudian dikelompokkan menjadi kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas kontrol mendapatkan pengajaran kemahiran menyimak secara konvensional, sedangkan kelas eksperimen mendapatkan pengajaran kemahiran menyimak dengan menggunakan siklus pedagogis metakognitif.
Hasil penelitian menujukkan bahwa peran gaya belajar memiliki hubungan yang signifikan dengan persepsi pemelajar terhadap penggunaan strategi metakognitif dalam pembelajaran kemahiran bahasa Jerman. Pemberian perlakuan pengajaran strategi metakognitif dengan siklus pedagogis pada kelas eksperimen ini memberikan dampak pada peningkatan pemerolehan hasil pembelajaran kemahiran menyimak pemelajar. Walau demikian, hasil uji-t sampel kecil ini menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan atas pemerolehan hasil pembelajaran kemahiran menyimak dari kelas eksperimen dan kelas kontrol.

This paper examines the role of learning styles and learners’ perspective towards metacognitive strategies instructions to improve German language learners’ listening skill. The research method used was mixed method with pre-experimental design. There are experiment class and control class. Control class was having conventional instructions meanwhile experiment class was having classroom instructions with metacognitive pedagogical cycle.
The results showed that learners learning style and their perspective towards metacognitive strategies are having a significant correlation. The results of post-test score of experiment class were increasing from the pre-test result, meanwhile control class post-test scores’ were not increasing. These results showed that the metacognitive strategies instruction can help learners to increase their scores in listening. Whilst the result of t-test small sample showed that there is no significant difference between post-test results from experiment and control classroom.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
T52961
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Waitatiri
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai teknik pengajaran kosakata pada tiga situs web pembelajaran bahasa Jerman secara Elektronik, yakni Duolingo, Memrise dan Babbel. Kosakata merupakan hal yang sangat penting untuk dikuasai dalam mempelajari bahasa asing. Dengan teknik dan strategi pengajaran kosakata yang tepat, pembelajar dapat lebih mudah dan cepat menguasai bahasa asing. Dengan menggunakan teori Wortschatzvermittlung oleh Quetz sebagai teori utama dan teori pemilihan kosakata oleh Baldegger, Müller, dan Schneider sebagai teori penunjang, skripsi ini membandingkan teknik pengajaran kosakata dan jenis kosakata yang digunakan dalam ketiga situs web.

ABSTRACT
This study focuses on vocabulary teaching technique used in three German learning websites, namely Duolingo, Memrise and Babbel. Vocabulary plays a big role in learning foreign languages. With the correct vocabulary teaching technique and strategy, it will be easier for the students to learn foreign languages. Using the Wortschatzvermittlung theory by Quetz as main theory and vocabulary selection theory by Baldegger, Müller, dan Schneider as supporting theory this study compares the vocabulary teaching technique and vocabulary types used in the three websites."
2016
S65699
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khatiyem
"Penelitian ini membahas pengaruh aplikasi busuu terhadap pembelajaran kosakata bahasa Jerman mahasiswa semester II Program Studi Sastra Jerman. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh aplikasi busuu sebagai m-learning terhadap pembelajaran kosakata bahasa Jerman serta keunggulan dan kelemahannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif dengan metode eksperimen. Data diperoleh melalui borang penilaian dan kuesioner. Responden dipilih menggunakan metode purposive sampling.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran kosakata melalui aplikasi busuu memberikan pengaruh positif pada 92 responden. Pengaruh tersebut berupa penambahan pengetahuan kosakata yang sebelumnya tidak diketahui. Keunggulan aplikasi busuu terletak pada komponen multimedianya, sedangkan kelemahannya terdapat bagian-bagian pelajaran hanya untuk pengguna berbayar.

This study discusses the effects of busuu application on German vocabulary learning of semester two students of German Literature Studies Program. This study aims to determine the effect of busuu application as m learning on German vocabulary learning as well as its advantages and disadvantages. This research uses quantitative and qualitative approaches with experimental method. Data were obtained through assesment forms and questionnaire.
The results show that vocabulary learning through busuu application gives a positive effect on 92 of respondents. The effect is the addition of vocabulary knowledge that was previously unknown. The advantages of busuu application are brought by its multimedian components, while its weakness is that there are parts of the lesson only for paid users.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S69601
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Lenny Brida
"Era globalisasi menuntut adanya kemampuan komunikasi yang dapat dipahami secara internasional, terutama kemampuan berbahasa Inggris. Akan tetapi dari laporan hasil pengawasan dan pemeriksaan pengajaran bahasa Inggris, secara nasional penguasaan bahasa Inggris siswa disimpulkan masih rendah. Dalam hal ini masalah kurikulum, PBM, sarana, mutu pengajar, jumlah siswa perkelas sering dianggap sebagai penyebabnya, sementara faktor karakteristik pembelajar kurang diperhatikan, terutama yang berkaitan dengan faktor-faktor psikologis.
Sebagaimana yang dipaparkan oleh Mackey (1979) banyak faktor yang mempengaruhi kemampuan berbahasa asing dan Mackey mengelompokkannya ke dalam tiga kelompok, yaitu faktor linguistlk, faktor sosial budaya dan faktor psikologis. Faktor psikologis yang menjadi fokus penelitian ini adalah faktor berpikir, yaitu berpikir kreatif dan berpikir komprehensi, karena biaanya orang dewasa lebih mengandalkan strategi kognitifnya dalam mempelajari sesuatu, temmasuk mempelajari bahasa asing.
Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat seberapa besar sebenarnya kontribusi kemampuan berpikir kreatif dan berpikir komprehensi terhadap penguasaan bahasa Inggis mahasiswa Administrasi. Bisnis Poiiteknik Negeri Jakarta Dengan demikian hail penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai dasar dalam upaya pengintegrasian aspek kreativitas dalam pengajaran bahasa Inggris.
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :
a. Terdapat kontribusi yang signilikan dan posiiif antara kemampuan berpikir kreatif dengan penguasaan bahasa Inggris (Hal).
b. Terdapat kontribusi yang signihkan dan positif antara kemampuan berpikir komprehensi dengan penguasaan bahasa Inggris (Ha2)
c. Terdapat kontdbusi yang signilikan dan positif antara kemampuan berpikir kreatif dan kemampuan berpikir komprehensi terhadap penguasaan bahasa Inggris (Ha3).
d. Kedua prediktor secara simultan bergabung memberi kontribusi lebih besar terhadap penguasaan bahasa Inggris, dibanding ketika masing-masing prediktor berdiri secara terpisah (Ha4).
Untuk membuktikan hipotesis di atas, penclitian ini menggunakan meiode regresi multivariat untuk mengkaji akibat-akibat dan besarnya akibat dan dua variabel bebas terhadap satu variabel terikat Sampel dipilih berdasarkan strata dan dengan mempcrhatikan proporsinya berdasarkan banyaknya subjek dalam masing-masing strata. Instrumen-instrumen yang digunakan untuk mernperoleh data yang diperlukan adalah Tes Kreativitas Verbal (TKV) untuk mengukur kemampuan berpikir kreatif, Cloze Test (CT) digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir komprehensi dan English Proficiency Test (EPT) digunakan untuk mengukur penguasaan bahasa inggris subjek penelilian Sebelum digunakan untuk mengumpulkan data penelitian terleblh dahulu instrumen diujicoba dan dianalisis validilas dan reliabilitasnya dengan menggunakan Uji slaristik Cronbach Alpha dan Analisis Faktor. Data utama yang diperoleh dianalisis dengan teknik analisis regresi linear sederhana dan regresi linear ganda, dengan menggunakan bantuan komputer, yaitu program SPSS 7.5 dan tingkat signifikansi yang dipilih adalah 5% atau P 0.05. Dari hasil analisis tersebut ditemukan :
Terdapat kontribusi yang signifikan dan positif antara kemampuan berpikir kreatif dengan penguasaan bahasa lnggris mahasiswa Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Jakarta Besaran kontribusi adalah 3l,9% dengan tingkat probabilitas 0.000. Dengan demikian hipotesis kerja pertama (Hal) diterima. Terdapat kontribusi yang signifikan dan positif antara kemampuan berpikir komprehensi dengan penguasaan bahasa lnggris mahasiswa, dengan bsaran konuibusi yang tidak terlalu besar, yaitu hanya l0,8%, tetapi dengan tingkat probabilitas 0,002 (lebih kecil dari 0.05). Dengan demikian hipotesis kerja kedua (Hal) diterima. Terdapat kontribusi gabungan yang signifikan dan positif antara kemampuan berpikir kreatlf dan berpikir komprehensi terhadap penguasaan bahasa Inggris, yaitu sebesar 57,3% dengan tingkat probabilitas 0.000. Dengan demikian hipotesis kerja ketiga (l-la3) diterima. Hal ini menunjukkan bahwa penguasaan bahasa Inggris mahasiswa Administrasi Bisnis Politeknik Negexi Jakarta berkaitan dengan variahel lain yang tidak 'diteliti dengan besaran 42,7 %. Hasil kontribusi gabungan jauh lebih tinggi dari konttibusi variabel bebas secara sendiri-sendiri. Besaran kontribusi gabungan adalah 57,3 % > 3l,9% (TKV) > l0,8% (CT). Dari hasil analisis ini dapat disimpulkan prediktor TKV lebih besar kontribusinya dari pada predilctor CT, tetapi prediktor gabungan (TKV dan CT) lebih besar kontribusinya dari pada prediktor terpisah. Dengan demikian secara terpisah kemampuan berpikir kreatif lebih besar kontribusinya terhadap penguasaanbahasa lnggris dibanding kemampuan berpikir kornprehemi, sementara gabungan antara kemampuan berpikir kreatif dan kemampuan berpikir komprehensi memberi kontribusi yang lebih besar lagi. Dengan demikian hipotesis kerja keempat (Ha4) dapat diterima Dari hasil temuan di atas dapat disarankan agar teknik-teknik pengembangan berpikir kreatif diintegrasikan ke dalam pengajaran bahasa Inggris dan penelinan ini perlu dikembangkan dalam populasi yang lebih besar, dan dengan komposisi jenis kelamin yang lebih seimbang sehingga dapat diperoleh gambaran hasil yang lebih akurat."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ines Rizkia
"Bahasa Norwegia memiliki banyak kata serapan yang diambil dari Bahasa Jerman dan bahasa-bahasa yang mendahului bahasa Jerman seperti Bahasa Jerman Hilir dan Bahasa Jerman Hilir Pertengahan akibat supremasi politik dan ekonomi yang terjadi pada Liga Hansa tahun 1250-1450 di mana sejumlah populasi besar dari penutur Bahasa Jerman Hilir Pertengahan bermigrasi ke Norwegia. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan menganalisis kemiripan dan perbedaan antara bahasa Jerman dan Norwegia, kelaziman pengajaran bahasa Jerman di Norwegia, dan bagaimana pembelajar bahasa Norwegia beradaptasi dengan bahasa Jerman melalui kata-kata serapan tersebut. Penelitian ini menggunakan analisis kontrastif untuk menguraikan faktor-faktor yang membangun kemiripan dan perbedaan antara bahasa Jerman dan bahasa Norwegia, dan menggunakan metode penelitian kualitatif melalui wawancara one-on-one terbuka dengan tiga narasumber yang mempelajari bahasa Jerman dan Norwegia secara bersamaan di mana mereka diminta untuk menyebutkan kata-kata serupa dalam bahasa Jerman dan Norwegia yang terlintas di benak mereka, sehubungan dengan tujuan penulis mengumpulkan bukti perihal seberapa familiar mereka dengan bahasa Jerman ketika mereka telah mempelajari bahasa Norwegia, dan sebaliknya.

The Norwegian language has many loan words derived from German and the languages that preceded German such as Middle Low German and Low German due to the political and economic supremacy that occurred in the Hanseatic League back in 1250 to 1450 where a huge population of Middle Low German speakers migrated to Norway. Thus, this research aims to analyze the similarities and differences between German and Norwegian, the prevalence of German language teaching in Norway, and the way Norwegian language learners adapt with the German language through the said loan words. This research uses contrastive analysis to decipher factors that helped build the similarities and differences between German and Norwegian, and uses a qualitative research method through a one-on-one, open-ended interview with three interviewees that are learning German and Norwegian simultaneously where they were asked to mention similar words in German and Norwegian that crossed their minds as the writer aims to collect evidences regarding how familiar they are with German when they have learned Norwegian, and vice versa."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>