Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 187501 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ananda Reno Andi Bahar
"Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki jumlah sumber daya yang melimpah. Selain itu, Indonesia termasuk ke dalam negara beriklim tropis dengan suhu yang relatif hangat sehingga perlunya penggunaan air conditioner dalam kegiatan sehari-hari. Penggunaan air conditioner yang tergolong besar ini menyebabkan meningkatnya penggunaan listrik. Hal ini membuat pemerintah turun tangan dengan membuat Peraturan Menteri ESDM No.57 Tahun 2017 mengenai ketentuan pelabelan energi dari unit pengkondisi udara yang dipasarkan secara umum. Dalam peraturan tersebut disebutkan bahwa salah satu metode yang dapat digunakan untuk menguji sebuah unit pengkondisi udara adalah metode entalpi udara dengan spesifikasi AC maksimal 27,000 BTU per jam. Metode ini membutuhkan suatu ruangan atau kamar yang disebut dengan nama psychrometric chamber yang merupakan ruang isolasi yang temperatur dan kelembabannya dapat diatur. Ruang ini memiliki dua bagian, yaitu outdoor dan indoor. Salah satu komponen terpenting dalam psychrometric chamber ini adalah Air Handling Unit (AHU) yang dibutuhkan untuk pengatur suhu dan kelembaban ruang. Di dalam AHU sendiri terdapat coil pendingin, coil pemanas, fan, filter dan humidifier. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan hasil analisa distribusi udara dari kondisi aktual pada sirkulasi udara (air loop) psychrometric chamber simulasi kondisi ideal menggunakan perhitungan Computational Fluid Dynamics (CFD).

As the largest archipelagic country in the world, Indonesia has abundant resources. In addition, Indonesia belongs to a tropical country with relatively warm temperatures, so it is necessary to use air conditioning in daily activities. The use of this large air conditioner causes the use of electricity. This prompted the government to intervene by issuing the Minister of Energy and Mineral Resources Regulation No. 57 of 2017 regarding the provisions for labeling energy from air conditioning units that are marketed in general. The regulation states that one method that can be used to test an air conditioning unit is the enthalpy method of air with a maximum AC specification of 27,000 BTU per hour. This method requires a room or room called a psychrometric chamber which is an isolation room whose temperature and humidity can be adjusted. This space has two parts, namely outdoor and indoor. One of the most important components in this psychrometric chamber is the air handling unit (AHU) which is needed to regulate the temperature and humidity of the room. Inside the AHU itself there are cooling coils, heating coils, fans, filters and humidifiers. The purpose of this study is to obtain the results of the analysis of air distribution from the actual conditions in the air circulation (air loop) psychrometric chamber simulation of ideal conditions using CFD calculations."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhani Tadashi Hendrayana
"Kebutuhan udara bersih menjadi keharusan di ruang kelas terlebih di era pandemi kemarin. Oleh karena itu dilakukan simulasikan laju aliran di kelas dengan menggunakan air purifier dengan tujuan untuk melihat persebaran dan distribusi dari Age of Air di ruang kelas tersebut. Metode dilakukan dengan pengukuran geometri langsung yang selanjutnya dibuat 3D Model, lalu disimulasikan di ANSYS CFX 2019. Simulasi Computational Fluid Dynamics divariasikan mulai dari ruang kelas tanpa air purifier, 2-unit air purifier dengan perbedaan penempatan dengan laju aliran pada kondisi sebenarnya dan 2 purifier dengan aliran menggunakan perhitungan dari 5 Air Change per Hour. Hasil yang diukur berupa grafik yang didapatkan dari titik koordinat yang tersebar di kelas dan visual dari kontur Age of Air dari bidang area global. Grafik menunjukan bahwa nilai Age of Air paling kecil berada di variasi 2 purifier kondisi sebenarnya dengan geometri B. Sementara nilai Age of Air terbesar dipegang oleh variasi nol purifier dan 2 purifier dengan besar aliran dari perhitungan 5 Air Change per Hour. Kecepatan tertinggi dipegang oleh kedua tipe 2 purifier kondisi sebenarnya pada geometri A dan B, dengan pada geometri A memiliki nilai terbesar pada titik 2, dan geometri B pada titik 5. Kecepatan terendah pada titik 1,3,5 dipegang oleh 2 purifier 5 Air Change per Hour dan pada titik 2,4 dipegang oleh variasi nol purifier Hal ini membuktikan terjadinya sirkulasi dengan disuplainya udara segar ke ruangan dengan visual yang ditunjukan di pintu depan dimana terdapat dua aliran yang memasuki dan keluar ruangan.

The need for clean air is a must in the classroom, especially in the era of the pandemic. Therefore, it is necessary to simulate the flow rate in the classroom using an air purifier to see the distribution and distribution of Age of Air in the classroom. The method is carried out by building a 3D model, then simulated in ANSYS CFX 2019. The Computational Fluid Dynamics simulations are varied starting from a classroom without an air purifier, 2-unit air purifier with different placements with the flow rate in actual conditions, and 2 purifiers with flow using a calculation of 5 Air Changes per Hour. The measured results are in the form of graphs obtained from coordinate points spread over the class and visuals of Age of Air contours from the global area. The graph shows that the smallest Age of Air value is in the variation of 2 purifiers in actual conditions with geometry B. Meanwhile, the largest Age of Air values ​​are held by variations of zero purifiers and 2 purifiers with a large flow from the calculation of 5 Air Changes per Hour. The highest speed is held by both type 2 purifiers in real conditions at geometry A and B, with geometry A having the largest value at point 2, and geometry B at point 5. The lowest speed at point 1,3,5 is held by 2 purifiers 5 Air Change per hour and at point 2.4 it is held by zero variation of purifier. This proves that circulation occurs by supplying fresh air to the room visually shown at the front door where there are two streams entering and leaving the room.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stefanus Nandiwardhana Mahardhika
"Peningkatan kesadaran masyarakat Indonesia terhadap environment sustainability
telah mencapai tingkat yang cukup tinggi. Selain itu, terdapat juga korelasi positif
antara corporate sustainability terhadap valuasi saham perusahaan di Indonesia.
Kedua hal ini mendorong pemerintah untuk membuat standarisasi penilaian
efisiensi produk peranti pengkondisi udara (AC) yang di jual di Indonesia. Salah
satu bentuk upaya tersebut adalah dengan dikeluarkannya Peraturan Menteri ESDM
No 7 Tahun 2015 tentang penerapan standar kinerja energi minimum dan
pencantuman label tanda hemat energi untuk peranti pengkondisi udara. Dengan
dikeluarkannya Permen ini, timbul kebutuhan akan psychrometric chamber yang
mampu mengetes peranti AC dalam kondisi yang sesuai dengan standar-standar
yang telah ditetapkan. Salah satu bagian dari psychrometric chamber yang memiliki
peran vital dalam memindahkan kalor adalah sistem water loop. Sistem water loop
ini harus mampu mengkondisikan ruangan indoor agar bertahan di temperatur 27°C
dan RH 47%, dan mengkondisikan ruangan outdoor agar bertahan di temperatur
35°C, keduanya dengan beban pemanasan dan pendinginan yang hidup. Penelitian
ini bertujuan untuk merancang suatu sistem water loop yang mampu
mengkondisikan udara yang ada di dalam psychrometric chamber agar mencapai
ketentuan standar yang telah ada untuk kapasitas AC yang mencapai 27.000 BTU

The increased awareness of corporate sustainability among Indonesians has reached
a high level. Additionally, there is a positive correlation between corporate
sustainability and the valuation of company shares in the Indonesian stock market.
Both of these factors have encouraged the government to standardize the energy
efficiency measurement of air conditioning products sold in Indonesia. One
example of this effort is the issuance of the Minister of Energy and Mineral
Resources Regulation No 7 of 2015, concerning the application of a minimum
energy performance standards and the inclusion of energy-saving labels on air
conditioning devices sold in Indonesia. The issuance of this regulation arose the
need for a psychrometric chamber that is capable of testing air conditioning devices
in conditions that comply with predetermined standards. A component of the
psychrometric chamber that has a vital role in transferring heat between the
chamber and the environment is the water loop system. The water loop system must
be able to condition the indoor chamber to withstand a temperature of 27°C and
relative humidity of 47%, as well as maintaining the outdoor chamber at a
temperature of 35°C, both with a live heat and cooling load. This study aims to
design a water loop system that is capable of conditioning the air inside of the
psychrometric chamber to comply with existing standards for air conditioning units
of up to 27.000 BTU/h capacity.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Singgih Prabowo
"Zona circular pada ruang bakar cukup diperlukan dalam perannya untuk proses mixing dengan bahan bakar dan masalah flame stability. Pada mini turbin GT-852 ini menggunakan atau memanfaatkan swirler dengan sistem toroidal menggunakan beberapa tube di sekelilingnya. Maka itu pada tulisan ini akan dicoba dibandingkan dengan swirler berbasis blade dengan konfigurasi menyesuaikan keadaan pada ruang bakar GT-852. Secara cold flow model dengan simulasi CFD akan dicoba dibandingkan keduanya. Disamping itu, penggunaan plat penutup bagian bawah (cap) membuat sistem pengaturan tersendiri terhadap komponen axial dan tangensial yang berimbas pada nilai swirl number sebagai salah satu parameter mixing dan stability dari flame (khususnya pada saat low load seperti start up).

Circulation zone in combustion chamber is needed as the roll of it in mixing process and to handle flame stability problem. In mini gas turbine GT-852, it uses swirler with toroidal system which has some small tubes around. Therefore in this research will compare between old design of swirler (default swirler of GT-852) and blade swirler which has configuration compatible to GT-852 combustion chamber. Using CFD (computational fluid dynamic) simulation in cold flow model (with neglect the combustion effect), it compares each other performance both mixing and stability. Furthermore, additional part to cover bottom side of swirler (cap) is used as adjustment system for axial and tangential components. At last both components will influence the value of swirler number as one of parameter mixing and flame stability (especially in low load like start up)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S50886
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Indra Siswantara
"Air Siphon merupakan salah satu jenis ejector yang mempergunakan udara sebagai fluida penggerak untuk monghisap air sebagai fluida hisap. Seperti ejector, Air Siphon tidak mempunyai bagian yang berputar sehingga tidak diperlukan pelumasan dan dapat meminimalisasi terjadinya getaran. Selain itu, konstruksinya sederhana dan juga mudah dalam pengoperasiannya. Efisiensi dan air siphon dipengaruhi oleh beberapa hal seperti jenis fluida penggerak dan fluida hisap yang dipergunakan, yang mana hal ini berhubungan dengan transfer momentum. Selnin itu, konstruksi dari air siphon sangatlah berpengaruh terhadap unjuk kerja dari alat ini.
Sementara perkembangan dari komputer, baik hardware maupun sofware, melaju dengan tingkat kecepatan yang menakjubkan. Salah satu software yang berkembang pesat, adalah software simulasi yang sangat membantu perkembangan dunia engineering yang pada akhimya membentuk sebuah bidang baru dalam dunia engineering yaitu CFD (Computational Fluid Dynamics). CFD sering disebut sebagai the third approach untuk melengkapi dua bidang lainnya, yaitu pure theory dan pure experiment, Dengan CFD proses eksperimen dapat diminimalisir. Hal ini membantu menghemat biaya, tenaga dan waktu dengan hasil yang cukup memuaskan, walaupun pada kenyataannya teknologi CFD ini tetap memillki keterbatasan
Dalam penelitian ini, dipergunakan salah satu software CFD, yaitu ANSYS 5.4 untuk melakukan simulasi mencari efisiensi terbaik dari air siphon. Dalam simulasi ini, digunakan kombinasi dari perbandingan diameter nose dan diameter ruang pencampurau (d/D 0.286 dan 0.250), dan diameter saluran hisap (6 mm, 8 mm, 10 mm, 12 mm, 14 mm)pada tekanan masuk 1 kg/cm^2, 2 kg/cm^2, dan 3 kg/cm^2."
Depok: Universitas Indonesia, 2002
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Hery Prabowo
"Indonesia memiliki hasil alam yang sangat banyak, yang pada pengolahannya sering membutuhkan proses pengeringan dan diantaranya pengering semprot (spray dryer). Kelebihan pengering jenis ini terutama adalah untuk material yang sensitif terhadap panas. Laju perpindahan panas dan perpindahan massa untuk suatu tetesan yang bergerak didalam pengering semprot adalah tinggi. Jadi karena laju penguapan sangat tinggi maka droplet terjaga pada temperatur rendah. Namun pengering jenis ini umumnya mempunyai kapasitas yang besar sehingga untuk kapasitas kecil masih banyak kendala. Sedangkan kapasitas yang kecil ini banyak dibutuhkan baik untuk industri farmasi maupun untuk industri sari buah-buahan dalam bentuk serbuk. Selain itu spray dryer dengan kapasitas kecil dibutuhkan terutama untuk industri mikro bahkan industri rumahan.
Penelitian ini bermaksud melakukan eksperimen dan mengetahui karakteristik bahan dari pengujian dengan spray dryer (kapasitas kecil ± 5 kg larutan tiap jam). Eksperimen dilakukan dengan parameter yang akan divariasikan pada alat ini meliputi laju aliran bahan (larutan), laju aliran udara pengering, dan temperatur udara pengering.
Hasil dari eksperimen dan simulasi CFD pada pengering semprot kapasitas kecil ini adalah diperoleh antara data eksperimen dengan simulasi didapat laju penguapan yang hampir sama. Dimana semakin tinggi suhu udara maka laju penguapan semakin kecil. Untuk pengujian, bahan yang diuji adalah air dan sari buah belimbing.

Indonesia has a natural outcome very much, which in its processing often requires the process of drying and spray drying them (spray dryer). The advantages of this type of dryer is mainly for heat-sensitive material. The rate of heat transfer and mass transfer for a droplet moving in a spray dryer is high. So because the evaporation rate is very high then the droplet was maintained at low temperatures. However, this type of dryer generally has a large capacity so that for small capacities are still many obstacles. While the capacity of this small muchneeded good for the pharmaceutical industry as well as for the fruit juice industry in the form of powder. Also spray dryer with a small capacity needs, especially for micro industries and even a cottage industry.
This study intends to conduct experiments and investigate the characteristics of the test material with a spray dryer (small capacity ± 5 kg of solution per hour). Experiments carried out with the parameters to be varied in this tool include material flow rate (solution), drying air flow rate and drying air temperature.
Results from experiments and CFD simulations on small capacity spray dryers is obtained between experimental data obtained by simulating the evaporation rate is almost the same. Where the higher the air temperature the smaller the evaporation rate. For testing, the material tested is water and starfruits juice.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50934
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Muslim
"Indonesia memiliki hasil alam yang sangat banyak, yang pada pengolahannya sering membutuhkan proses pengeringan dan diantaranya pengering semprot (spray dryer). Kelebihan pengering jenis ini terutama adalah untuk material yang sensitif terhadap panas. Laju perpindahan panas dan perpindahan massa untuk suatu tetesan yang bergerak didalam pengering semprot adalah tinggi. Sehingga dengan laju penguapan sangat tinggi, maka temperatur droplet dapat dijaga tetap rendah. Namun pengering jenis ini umumnya mempunyai kapasitas yang besar sehingga untuk kapasitas kecil masih banyak kendala. Sedangkan kapasitas yang kecil ini banyak dibutuhkan baik untuk industri farmasi maupun untuk industri sari buah-buahan dalam bentuk serbuk. Selain itu spray dryer dengan kapasitas kecil juga dibutuhkan terutama untuk industri mikro dan industri rumahan. Eksperimen dilakukan dengan variasi laju aliran bahan (larutan), laju aliran udara pengering, dan temperatur udara pengering. Simulasi CFD diterapkan pada penelitian untuk menentukan diameter droplet pengering.
Penelitian menunjukkan untuk bahan air panas pengeringan 4.3x104 (kJ/kg) dicapai pada laju udara 5.0x102 m³/jam sedangkan untuk aliran airgaram 2%, panas pengeringan 8.1x104 (kJ/kg) dicapai pada laju udara 6x102 m³/jam.Titik optimum bahan air sebesar 1.5 (kJ/s) dan laju aliran udara sebesar 1.9x102 m³/jam, dan titik optimum bahan air-garam 2% adalah 13.8 (kJ/s) dan laju aliran udara sebesar 4x102 m³/jam.

Indonesia has a natural outcome very much, which in processing often requires the process of drying and spray drying them (spray dryer). The advantages of this type of dryer is mainly for heat-sensitive material. The rate of heat transfer and mass transfer for a droplet moving in a spray dryer is high. So with very high evaporation rate, the droplet temperature can be kept low. However, this type of dryer generally has a large capacity so that for small capacities are still many obstacles. While the capacity of this small much-needed good for the pharmaceutical industry as well as for the fruit juice industry in the form of powder. Also spray dryer with a small capacity is also needed especially for micro industries and a cottage industry. Experiments carried out by varying material flow rate (lateness), drying air flow rate and drying air temperature. CFD simulations applied to the study to determine the droplet diameter dryer.
Research has shown for materials hot water drying 4.3x104 (kJ / kg) was achieved at a rate of 5.0x102 m³/hr air to flow while the water-salt 2%, heat drying 8.1x104 (kJ / kg) was achieved at a rate of 6x102 m³/hr air. Optimum point of water at 1.5 (kJ / s) and air flow rate of 1.9x102 m³/hr, and the optimum point of water-salt 2% is 13.8 (kJ / s) and air flow rate of 4x102 m³/hr.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50901
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
M. Muamar Faruq
"Heat Recovery Steam Generator atau yang disebut HRSG merupakan salah satu penemuan di bidang pembangkit yang berfungsi untuk memanfaatkan entalpi yang terkandung dalam gas sisa buangan gas turbine. Sistem HRSG yang dibangun haruslah memiliki Effectiveness yang tinggi tanpa menambah biaya yang besar, dengan kata lain, harus meningkatkan Overall Heat Transfer Sistem HRSG tersebut.
Berdasarkan studi literatur, ternyata material yang digunakan pada umumnya memiliki konduktivitas termal yang tidak besar seperti CS (Carbon Steel) maupun SS (Stainless Steel). Tembaga memiliki konduktivitas termal yang tinggi sehingga sangat cocok untuk aplikasi perpindahan panas. Dari analisis menggunakan CFD (Computational Fluid Dynamic), tembaga terbukti efektif dalam memindahkan kalor sehingga dapat memangkas biaya material. Di samping itu, bentuk pipa spiral, meningkatkan bilangan Reynold pada gas buang sehingga menambah laju perpindahan panas.

Heat Recovery Steam Generator or HRSG that is called is one of the discoveries in the field of power which function to use the enthalpy contained in the gas turbine waste gas. HRSG system that is built must have a high Effectiveness without adding a huge cost, in other words, should increase the Overall Heat Transfer System for the HRSG.
Based on literature study, was the material used in generally have thermal conductivity is not large, such as CS (Carbon Steel) and SS (Stainless Steel). Copper has high thermal conductivity so it is suitable for heat transfer applications. From the analysis using CFD (Computational Fluid Dynamics), copper proved to be effective in removing heat so as to cut material costs. In addition, the shape of a spiral pipe, increasing the number Reynold in the flue gas thereby increasing the heat transfer rate.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50898
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Luthfan Hawari Putranto
"ABSTRAK
Analisis karakteristik aerodinamika merupakan salah satu tahapan yang paling menentukan dalam mendesain sebuah kendaraan yang dapat terbang. Terdapat dua metode untuk mendapatkan karakteristik aerodinamika sebuah desain, yaitu dengan cara eksperimental menggunakan wind tunnel atau dengan cara simulasi menggunakan alat bantu software komputer dengan basis ComputationalFluidDynamics CFD. Namun untuk melakukan eksperimen dengan wind tunnel, dibutuhkan biaya dan waktu yang banyak. Sehingga pada penelitian ini digunakan metode simulasi menggunakan software CFD ANSYS 18.2 dengan solver CFX. Simulasi ini bertujuan untuk mendapatakan nilai-nilai aerodinamika koefisien gaya angkat lift dan gaya hambat drag terhadap kenaikan sudut serang dari geometri uji. Simulasi dilekukan pada keadaan atmosfir sealevel dengan tekanan relatif 0 Pa dan kerapatan utara atau densitas sebesar 1.225 kg/m3 serta kecepatan aliran sebesar 83.3 m/s. sudut serang dimasukkan dengan mengatur komponen kecepatan pada inlet serta opening farfield sesuai sudut terhadap sumbu x dan y masing-masing. Model turbulensi diatur menjadi model SST atau shear stress transport. Untuk mengetahui lebih detail tentang karakteristik gaya hambat pada masing-masing komponen, Simulasi yang dilakukan dibagi menjadi dua kali dengan perbedaan kelengkapan komponen pada konfigurasi keseluruhan. Simulasi satu menggunakan konfigurasi tanpa komponen fender dan roda beserta sambungan suspensinya dan simulasi dua dilakukan menggunakan konfigurasi dengan keseluruhan komponen. Hal ini dapat diketahui merupakan pengaruh desain yang kurang baik pada komponen-kompoenen penunjang tersebut. Hasil simulasi kemudian dapat dijadikan dasar untuk iterasi berikutnya agar desain lebih optimum.

ABSTRACT
Aerodynamics analysis is one of the major components on flying vehcle design process. There are two methods in order to obtain the aerodynamics characteristics of a flying vehicle, one of which is by experimental approach in use of wind tunnel and the other is by simulation approach aided by computer software based that is widely known as Computational Fluid Dynamics CFD. Nevertheless, using wind tunnel is costly and time consuming to begin with. Therefore in order to save time and money, this study of conceptual design of a flying vehicle uses simulation approach with an aid of ANSYS 18.2 with CFX Solver. This simulation goal is to obtain the aerodynamics forces acting on the conceptual design of flying vehicle such as lift coefficient and drag coefficient with changing angles of attack. The data collected then is used to construct graphic to show trends of the aerodynamic performances of the design. The simulation is set to sea level condition with relative pressure 0 Pa and density of 1.225 kg m3 also with speed of flow of 83.3 m s. Setting Angles of Attack is by mean of setting the velocity cartesian components on the inlet and opening farfield boundary conditions with each corresponded x and y values with the equations of trigonometry. Turbulence model used in this study is Shear Stress Transport. The simulation will be devided into 2 parts which one is with less component and the other is full configuration with all components attached. The results show that the components affect significantly to the total drag. The result obtained will then be used to do another iterations to optimize the design aerodynamically."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurokhman Arief
"ABSTRAK
Penggunaan sistem ruang bersih dalam ruang operasi dirumah
sakit sangat diperlukan untuk mencegah terjangkitnya infeksi khususnya
ketika operasi sedang dilakukan. Tingkat keberhasilan dari suatu sistem
ruang bersih salah satunya ditentukan dari tingkat distribusi kontaminan
dari ruangan tersebut.
Dalam kondisi tersebut, hal yang paling
berpengaruh adalah distribusi kecepatan dan tekanan dari ruangan tersebut.
Dalam penelitian kali ini program PHOENICS sebagai salah satu
software CFD (Computational Fluid Dynamics), dipakai untuk
menghasilkan simulasi keadaan ruang operasi. Dari proses pengambilan
data didapatkan kecepatan pada laminanser sebesar 2,96 m/s,
sedangkan kecepatan pada tirai udara sebesar 1,44 m/s. Untuk
temperatur pada laminariser dan tirai udara didapatkan sebesar 18 °C.
Pada posisi dua laminariser dibuat tidak memiliki jarak satu dengan
lainnya untuk melihat pengaruhnya dibandingkan dengan simulasi kondisi
sebenarnya. Data-data tersebut di atas digunakan sebagai input data
program CFD.
Analisa dilakukan terhadap distribusi kecepatan dan kontur
tekanan, yang dihasilkan dari program tersebut setelah sebelumnya diberi
masukan data yang diambil dari lapangan. Dari data di lapangan di
dapatkan bilangan Archimedes sebesar 0,34 yang menandakan bahwa
aliran yang mungkin terjadi adalah laminar.
Berdasarkan hasil simulasi CFD, distribusi kecepatan di atas meja
operasi sudah menunjukkan pola aliran laminar. Dua laminariser yang
dibuat tidak berjarak dapat menghilangkan pola aliran bersirkulasi yang
dapat terjadi jika dua laminariser memiliki jarak satu dengan yang lain.
Tekanan di atas meja operasi lebih tinggi dari daerah sekitarnnya dan
tekanan rendah terkonsentrasi di bagian bawah ruang operasi.

"
2000
S36854
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>