Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 121142 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nenden Solihatul Zannah
"Tagetes erecta merupakan tanaman yang memiliki bunga berwarna kuning hingga Oranye yang mengandung senyawa α-terthienyl (2,2′:5′,2′′-Terthiophene) yang bersifat nematosidal dan toksik terhadap eritrosit dan kulit manusia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kandungan senyawa α-terthienyl (2,2′:5′,2′′-Terthiophene) dalam bunga Tagetes erecta Indonesia yang berasal dari beberapa daerah di Jawa Barat, yaitu Cipanas, Lembang, dan Rancaekek. Bunga yang digunakan adalah bunga berwarna kuning dan Oranye. Bunga diekstraksi dengan menggunakan waterbath shaker pada suhu 65 oC selama 1 jam menggunakan pelarut n-heksan, kemudian n-heksan diuapkan dan ekstrak kental yang dihasilkan dilarutkan dengan etanol dengan bantuan sonikasi. Ekstrak etanol kemudian dianalisis secara secara KLT, HPLC, dan LC-MS/MS. Berdasarkan hasil KLT, semua bunga mengandung senyawa α-terthienyl (2,2′:5′,2′′-Terthiophene) yang ditandai dengan adanya bercak yang sejajar dengan baku α-terthienyl (2,2′:5′,2′′-Terthiophene) dengan warna yang sama, yaitu warna biru keunguan yang diamati di bawah sinar 366 nm. Kandungan α-terthienyl (2,2′:5′,2′′-Terthiophene) yang diuji dengan HPLC dan LC-MS/MS memberikan hasil yang sama, dimana pada setiap daerah, bunga berwarna Oranye memiliki kandungan α-terthienyl (2,2′:5′,2′′-Terthiophene) yang lebih tinggi dari bunga berwarna kuning.

Tagetes erecta is a plant that has yellow to orange flowers containing α-terthienyl (2,2′:5′,2′′-Terthiophene) compounds which are nematocidal and toxic to erythrocytes and human skin. This study aims to analyze the content of α-terthienyl (2,2′:5′,2′′-Terthiophene) compounds in Indonesian Tagetes erecta flowers originating from several regions in West Java, namely Cipanas, Lembang, and Rancaekek. The flowers used are yellow and orange flowers. The flowers were extracted using a waterbath shaker at 65 oC for 1 hour using n-hexane solvent, then the n-hexane was evaporated and the resulting viscous extract was dissolved with ethanol by sonication. The ethanol extract was then analyzed using TLC, HPLC, and LC-MS/MS. Based on the TLC results, all flowers contain the compound α-terthienyl (2,2′:5′,2′′-Terthiophene) which is characterized by the presence of spots parallel to the standard α-terthienyl (2,2′:5′,2′′-Terthiophene) with the same color, namely the purplish-blue color observed under 366 nm of light. The content of α-terthienyl (2,2′:5′,2′′-Terthiophene) analysed by HPLC and LC-MS/MS gave the same results, where in each region, orange-colored flowers contained α-terthienyl (2,2′:5′,2′′-Terthiophene) which is higher than yellow flowers."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika Putri, auhtor
"Skripsi ini membahas komponen makna kembang dan bunga dalam bahasa Indonesia. Kamus BesarBahasa Indonesia digunakan sebagai korpus utama, sedangkan Majalah Ayah Bunda, Majalah Sindo, dan Majalah Trubus digunakan sebagai korpus tambahan dalam penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan komponen makna kembang dan bunga, menguraikan bentuk turunan bunga dan kembang dari penggunaannya dalam konteks, dan menemukan etimologi kata bunga dan kembang. Teori makna yang berdekatan dari satuan leksikal yang berbeda, teori komponen makna, dan teori relasi makna digunakan untuk tercapainya tujuan tersebut. Hasil dari penelitian ditentukan bahwa bunga memiliki lima komponen makna, sedangkan kembang memiliki dua komponen makna. Dari komponen makna ini diperoleh hubungan taksonomi, bunga sebagai superordinat dan kembang sebagai subordinat. Bentuk turunan yang muncul dalam konteks dipengaruhi oleh etimologi kembang dan bunga.

This thesis discusses component meaning of kembang and bunga in Indonesian literature. The writer used Kamus Besar Bahasa Indonesia as the main reference, and Majalah Ayah Bunda, Majalah Sindo, and Majalah Trubus as the additional references. The objectives of this study are to determine component meaning of kembang and bunga, outline the derivative forms of kembang and bunga from their usages in context, and find the etymology of kembang and bunga. Theory of simillar meaning from different lexical units, theory of component meaning, and theory of relative meaning were used to fulfill the objectives. The result of this study shows that ?bunga? has five component meanings while ?kembang? has two. Taxonomic relation is obtained from the component meaning, bunga as the superordinate and kembang as the subordinate. The derivative forms in context are affected by the etymology of kembang and bunga."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S59367
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Annisa Putri
"Telah dilakukan penelitian mengenai pola pewarisan warna bunga Zinnia elegans pada kelompok white dan red purple. Penelitian bertujuan untuk mengetahui warna bunga Z. elegans yang muncul dari parental berwarna putih (white group) dan pink keunguan (red purple group), sekaligus mengetahui pola pewarisan warna bunga Z. elegans yang tumbuh di alam. Penelitian dilakukan selama ±6 bulan dari bulan Januari sampai Juni 2020 menggunakan lima bunga, terdiri atas 2 set dari kelompok white (F0) dan 2set dari kelompok red purple (F0), dan 1 set dari kelompok red purple (F1) yang dijadikan sebagai parental. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sifat warna bunga dari masing-masing parental diturunkan pada keturunannya. Warna baru dihasilkan dari set 1 kelompok white red purple. Warna bunga pada Zinnia elegans dapat dikelompokkan menjadi kelompok red, red purple, orange, yellow, dan white. Berdasarkan daftar warna (colour chart), masing-masing kelompok warna bunga memiliki intensitas warna yang beragam. Warna bunga yang dihasilkan dari kelompok pink keunguan lebih beragam daripada kelompok putih. Berdasarkan perhitungan chi-square, sebagian besar pola pewarisan Z. elegans yang dibiarkan tumbuh di alam mengikuti pola pewarisan dengan Z. elegans yang disilangkan oleh manusia, dan memiliki pola pewarisan yang berbeda dengan Z. elegans yang telah dimutasi.

Research on the inheritance pattern of Zinnia elegans from white and red-purple groups has been carried out. This research studies the color of Z. elegans flowers produced from white and red-purple flowers, while knowing the inheritance pattern of Z. elegans flowers in nature. This research was conducted for about six months from January to June 2020 and used four flowers, consisting of 2 sets of white groups (F0), two sets of red-purple groups (F0), and one set of red-purple groups (F1) to be used as parental. The results show the color nature of each parent produced in their generation. New colors are produced from set 1 of the white and red-purple group. The color of flowers in Z. elegans can be grouped into red, red-purple, orange, yellow, and white. Based on the color chart, each flower color group has a variety of color intensities. The color of the flowers produced from the red-purple group is more diverse than the white group. Based on the Chi-square calculation, most of the inheritance patterns of Z. elegans that are allowed to grow in nature follow the pattern resulting from crossing by humans and have different inheritance patterns from Z. elegansobtained from mutation."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nina Triana
"Jurnal ini membahas mengenai makna bunga dalam puisi Sanyunhwa hasil karya Kim Sowol dan puisi Kkot yang ditulis oleh Kim Chunsu. Di Korea, ada banyak puisi yang menggunakan kata bunga dalam bahasa puisinya, namun interpretasi makna bunga dalam setiap puisi-puisi tersebut berbeda. Begitu pula dengan kedua puisi ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan membandingkan makna bunga yang terdapat dalam kedua puisi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan intrinsik dan ekstrinsik puisi.
Hasil dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan antara makna bunga dalam kedua puisi terlepas dari perbedaan penulis dan latar belakang waktu penulisan. Dalam puisi Sanyuhwa makna bunga yang dimaksud adalah bunga sebagai tumbuhan namun dalam puisi Kkot, makna bunga yang dimiliki adalah sebagai kiasan. Hasil ini didapatkan berdasarkan analisis dengan menggunakan teori relasi makna dan medan makna.

This paper explains about the meaning of flower in a poetry entitled Sanyuhwa by Kim Sowol and a poetry entitled Kkot written by Kim Chunsu.In Korea, there are many poetries that use „flower‟ word for the lyrics, but with different interpretation in every poetry. So do these two poetries. The purpose of this research is to analyze and compare the meaning of "flower" between two poetries. The method of this research is qualitative methods approached with intrinsic and extrinsic theory related to poetry.
The result of this result is that there is a difference in the meaning of flower between Sanyuhwa and Kkot regardless both poetries are written by two different poets and both poetries are made from different time. In Sanyuhwa, the meaning of flower is the real flower as a plant but in Kkot, the meaning of flower is only metaphor. The result is from analyze based on semantic relations and semantic fields theory.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Raisha Anindra Pascasiswi
"Jurnal ini menganalisis penokohan Yu Mo dalam film The Flowers of War. Yu Mo berperan penting dalam membangun cerita di dalam film. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkapkan analisis penokohan tokoh Yu Mo serta memaparkan perubahan karakter yang terlihat pada Yu Mo dalam film The Flowers of War. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan intrinsik yang pada dasarnya memusatkan pada unsur-unsur yang ada dalam karya sastra itu sendiri. Analisis unsur instrinsik penokohan pada film ini merupakan landasan penulis untuk menganalisis penokohan Yu Mo dalam film. Penelitian ini menganalisis karakter Yu Mo untuk mengetahui pengaruhnya terhadap alur film The Flowers of War.

This journal analyzes the characterizations of Yu Mo in The Flowers of War. Yu Mo plays an important role in building the story in the film. The purpose of this research is to reveal character analysis of Yu Mo as well as describe the character changes seen on Yu Mo in The Flowers of War. Research is done by using an intrinsic approach that basically focuses on the elements that exist in the literary work itself. Analysis of the intrinsic elements of characterization in this film is the foundation of the author to analyze the characterization of Yu Mo in the film. This research was conducted to analyze the character of Yu Mo to know its influence on the plot of The Flowers of War."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Syalwa Shafira
"Penelitian mengenai analisis jumlah kromosom Zinnia elegans pada bentuk bunga single, double, dan pompom telah dilakukan pada bulan April 2020 hingga Oktober 2020. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variasi jumlah kromosom pada bentuk bunga yang berbeda dari beberapa kultivar Z. elegans serta mengidentifikasi morfologi bunga. Kultivar yang digunakan meliputi Z. elegans ‘California Giant’, ‘Lilliput’, dan ‘Cactus Flowered Mix’. Analisis jumlah kromosom dilakukan dengan metode squashing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga kultivar merupakan tanaman yang diploid (2n = 24) dengan morfologi bunga yang bervariasi. Ditemukan variasi jumlah kromosom pada bentuk bunga pompom dari ‘California Giant’ (2n = 22, 24, 48) dan bentuk bunga double dari ‘Cactus Flowered Mix’ (2n = 9, 13, 15, 24). Dua kultivar yaitu ‘California Giant’ dan ‘Cactus Flowered Mix’ berhasil digunakan dalam analisis citra kromosom menggunakan Chromosome Image Analyzing System (CHIAS) IV. Hasil statistik dari uji t (α = 0,05) menunjukkan bahwa ukuran kromosom pada ‘Cactus Flowered Mix’ (2n = 24) tidak sama dengan ‘California Giant’ (2n = 24). Kromosom satelit ditemukan pada kedua kultivar tersebut.

Research on the analysis of the chromosome numbers in Zinnia elegans with single, double, and pompom flowers has been carried out from April 2020 to October 2020. This research aims to determine the variation of the chromosome numbers in different flowers from several cultivars of Z. elegans and to identify the morphology of the flowers. The cultivars used included Z. elegans 'California Giant', 'Lilliput', and 'Cactus Flowered Mix'. Chromosomes were analyzed by the squashing method. The results showed that the three cultivars are diploid plants (2n = 24) with varying flower morphology. Chromosome numbers variation was found in the pompom flower of 'California Giant' (2n = 22, 24, 48) and the double flower of 'Cactus Flowered Mix' (2n = 9, 13, 15, 24). Two cultivars, i.e. 'California Giant' and 'Cactus Flowered Mix' were successfully used in the analysis of chromosome images using Chromosome Image Analyzing System (CHIAS) IV. The statistical results of the t test (α = 0.05) showed that the chromosome size of 'Cactus Flowered Mix' (2n = 24) was not the same as 'California Giant' (2n = 24). Chromosome satellite of both cultivars was found in this research."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bernadetta Nurani Prima Dwiratri
"Dendrophthoe pentandra (L.) Miq. merupakan tumbuhan hemiparasit yang dikenal
sebagai tanaman obat dan memiliki beragam potensi bioaktivitas, salah satunya
antioksidan. Dendrophthoe pentandra yang tumbuh pada inang berbeda, diketahui
memiliki kandungan metabolit sekunder yang berbeda pula, sehingga dapat memengaruhi
potensi aktivitas antioksidannya. Pengujian bioaktivitas D. pentandra umumnya
menggunakan ekstrak metanol. Namun, pada penelitian ini digunakan ekstrak air D.
pentandra, yang didasarkan pada praktik masyarakat lokal dalam pemanfaatan D.
pentandra secara tradisional. Tujuan penelitian ini, yaitu membandingkan aktivitas
antioksidan dan total senyawa fenol atau flavonoid, serta mengetahui korelasi antara
aktivitas antioksidan dan total senyawa fenol atau flavonoid ekstrak air bunga D.
pentandra dari lima spesies inang (Melia azedarach, Cordia subcordatus, Syzygium
aqueum, Trachelospermum jasminoides, dan Lagerstomia speciosa). Berdasarkan uji
ANOVA diketahui adanya perbedaan secara signifikan nilai IC50 yang didapat dari uji
2,2-difenil-2-pikrilhidrazin (DPPH), serta kandungan fenol dan flavonoid di antara lima
spesies inang. Hasil analisis korelasi juga menunjukkan adanya korelasi kuat antara nilai
IC50 dengan total kandungan fenol dan flavonoid. Aktivitas antioksidan tertinggi
dihasilkan oleh S. aqueum (IC50 = 128,43 μg/mL) dan M. azedarach (IC50 = 132,78
μg/mL) dengan kadar fenol dan flavonoid berturut-turut pada kedua spesies tersebut
sebesar 157,19 mg Gallic Acid Equivalent (GAE)/g dan 355,78 mg Quercetin Equivalent
(QE)/g (S. aqueum), dan 146,17 mg GAE/g dan 349,67 mg QE/g (M. azedarach).
Kesimpulan dari penelitian ini adalah aktivitas antioksidan dan kadar fenol dan flavonoid
D. pentandra berbeda-beda bergantung spesies inang, serta senyawa fenol dan flavonoid
terbukti memberikan kontribusi kuat dalam aktivitas antioksidan.

Indonesian mistletoe, Dendrophthoe pentandra (L.) Miq. is a hemiparasitic plant known
as a medicinal plant with various potential bioactivities, including antioxidant activity.
Dendrophthoe pentandra individuals living in different host plants may presented varied
secondary metabolites in either composition or concentration. Thus, antioxidant activity
of D. pentandra may be varied according to the host species. Most of D. pentandra studies
about bioactivity were performed using methanolic extract. However, based on traditional
practices, D. pentandra often be used by boiling it in water. Thus, in this study, we used
water as the extraction solvent. The aims of this study were to compare antioxidant
activity, total phenols and flavonoids content between D. pentandra individuals lived in
five host species (Melia azedarach, Cordia subcordatus, Syzygium aqueum,
Trachelospermum jasminoides, dan Lagerstomia speciosa), and to analyze the correlation
between antioxidant activity and total phenols and flavonoids content of D. pentandra
extracts. The ANOVA test result showed that there was significant difference of IC50
value obtained from the 2,2-difenil-2-pikrilhidrazin (DPPH), as well as total phenols and
flavonoids content between the samples. Besides, the IC50 value presented significant
correlation to total phenols and flavonoids. The highest antioxidant activity was presented
by extracts obtained from S. aqueum (IC50 = 128,43 μg/mL) and M. azedarach (IC50 =
132,78 μg/mL), with total phenols and flavonoids of the two extracts respectively 157,19
mg Gallic Acid Equivalent (GAE)/g and 355,78 mg Quercetin Equivalent (QE)/g (S.
aqueum); 146,17 mg GAE/g and 349,67 mg QE/g (M. azedarach). These results
suggested that antioxidant activity as well as phenols and flavonoids concentration of D.
pentandra flowers were varied according to the host species, and that phenols and
flavonoids might contribute as the antioxidant agent in D. pentandra flower extract.
"
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karisma Maharani A.
"Penelitian ini menganalisa pengaruh tipe kepemilikan terhadap perilaku bank umum dalam menanggapi perubahan tingkat suku bunga BI yang dicerminkan dengan tingkat kredit bank pada sektor perbankan Indonesia periode 2006-2009. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menginvestigasi efektifitas dari bank lending channel pada mekanisme transmisi kebijakan moneter oleh Bank Indonesia dan bagaimana tipe kepemilikan bank berperan dalam perilaku bank.
Penelitian ini menemukan bahwa kepemilikan bank berpengaruh terhadap perilaku bank dalam menanggapi perubahan tingkat suku bunga BI. Dibandingkan dengan Bank Swasta, Bank Persero cenderung lebih tidak sensitive terhadap perubahan tingkat suku bunga BI baik naik maupun turun. Sementara BPD cenderung lebih sensitive terhadap perubahan tingkat suku bunga BI dengan melakukan penurunan dan kenaikan pengeluaran kredit. Kebijakan pengeluaran kredit juga dipengaruhi oleh permodalan, likuiditas, profitabilitas, dan size bank, serta factor permintaan pasar dari pertumbuhan industry.

This research aims to analyze the impact of bank ownership towards bank behavior in response to BI Rate Change in Indonesia during 2006-2009 periods. The purpose is to investigate the effectiveness of bank lending channel in the transmission mechanism of monetary policy by Bank Indonesia and how bank ownership plays role in its behavior.
This research finds that bank ownership affects to the bank behavior in response to BI Rate Change. Relative to the private bank, the state-owned bank tends to insensitive against BI Rate Change, while the city commercial bank (BPD) is more sensitive. Bank credit disbursal policy is affected by bank capitalization, liquidity, profitability, size, and also the demand factor in market that measured by industry growth.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S46133
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kaur, Rupi
"A transcendent journey about growth and healing, ancestry and honoring one's roots and expatriation, and rising up to find a home within yourself."
Jakarta: POP, 2019
811.6 KAU s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Kaur, Rupi
Jakarta: POP, 2022
811.6 KAU s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>