Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 182595 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andrean Mohammad Irham Rasyid
"Indonesia memiliki potensi zakat yang besar, selain memiliki jumlah umat Islam terbesar di dunia, Indonesia juga merupakan negara yang paling dermawan di dunia (World Giving Index, 2018). Namun, pada tahun 2019 Indonesia hanya mampu menghimpun 4.39% dari total potensi dana zakat dan 85% dari dana yang dihimpun dapat disalurkan (BAZNAS, 2020). Penggunaan dana zakat guna mencapai kesejahteraan sosial memiliki dampak yang sangat signifikan bagi masyarakat miskin dan membutuhkan. Hal ini akan berdampak tidak langsung pada masyarakat dan perekonomian Indonesia (Riyadi et al, 2021). Tujuan penelitian dilakukan untuk menguji dan membuktikan pengaruh zakat yang berhasil dihimpun terhadap kesejahteraan dan perekonomian di Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu pendekatan analisis meta yang digunakan untuk menguji hipotesis dan menjelaskan hasil perhitungan yang telah dilakukan. Hasil meta analisis menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan negatif penyaluran zakat terhadap kemiskinan yaitu dengan nilai (r̅) sebesar -0.2180. Hubungan signifikan positif antara penyaluran zakat terhadap kesejahteraan dengan nilai (r̅) yaitu 0.6027, dan pendapatan dengan nilai (r̅) yaitu 0.3958.

Indonesia has great zakat potential, besides having the largest number of Muslims in the world, Indonesia is also the most generous country in the world (World Giving Index, 2018). However, in 2019 Indonesia was only able to collect 4.39% of the total potential zakat funds and 85% of the funds raised could be distributed (BAZNAS, 2020). The use of zakat funds to achieve social welfare has a very significant impact on the poor and needy. This will have an indirect impact on the Indonesian people and economy (Riyadi et al, 2021). The purpose of this research is to test and prove the effect of zakat that has been collected from the welfare and economy in Indonesia. This study uses an approach, namely a meta-analysis approach that is used to test hypotheses and explain the results of calculations that have been carried out. The results of the meta-analysis show that there is a significant relationship between zakat and poverty with a value (r) of -0.2180. positive relationship between zakat on welfare with a value (r) of 0.6027, and income with a value (r̅) of 0.3958."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sukoco
"Studi ini bertujuan untuk melakukan evaluasi kebijakan penurunan tarif bea masuk impor, penurunan biaya transaksi perdagangan dan gabungan penurunan tarif bea masuk impor dan penurunan biaya transaksi perdagangan. Penulis mengkaji dampak kebijakan-kebijakan ini terhadap kinerja perekonomian, kemiskinan, dan ketimpangan distribusi pendapatan dengan menggunakan pendekatan komputasi keseimbangan umum.
Penulis menemukan bahwa kebijakan penurunan tarif bea masuk impor di sektor pertanian dan di sektor industri pertanian meningkatkan kinerja perekonomian. Sementara itu kebijakan penurunan tarif bea masuk impor di sektor industri non pertanian menurunkan PDB riil. Kebijakan penurunan biaya transaksi perdagangan dan gabungan penurunan tarif bea masuk impor dan penurunan biaya transaksi perdagangan meningkatkan kinerja perekonomian dengan besaran yang lebih besar. Insiden kemiskinan di perkotaan menurun namun di perdesaan dan di tingkat nasional meningkat akibat kebijakan penurunan tarif di sektor pertanian. Kebijakan penurunan tarif di sektor industri pertanian menunjukkan penurunan insiden kemiskinan di perkotaan dan di tingkat nasional namun netral di perdesaan. Sementara itu penurunan tarif di sektor industri non pertanian menunjukkan penurunan kemiskinan di perkotaan, di perdesaan dan di tingkat nasional. Kebijakanan penurunan biaya transaksi perdagangan dan gabungan penurunan tarif bea masuk impor dan biaya transaksi perdagangan menurunkan insiden kemiskinan di perkotaan, di perdesaan dan di tingkat nasional dengan keuntungan lebih besar pada rumah tangga di perdesaan.
Ketimpangan distribusi pendapatan di perdesaan meningkat akibat penurunan tarif di sektor pertanian, penurunan tarif di sektor industri pertanian dan menurun akibat penurunan tarif di sektor industri non pertanian, penurunan biaya transaksi perdagangan, gabungan penurunan tarif di sektor industri pertanian dan biaya transaksi perdagangan, gabungan penurunan tarif di sektor industri non pertanian dan biaya transaksi perdagangan serta netral akibat gabungan penurunan tarif di sektor pertanian dan biaya transaksi perdagangan. Sementara itu ketimpangan distribusi pendapatan di perkotaan meningkat akibat penurunan tarif di sektor pertanian, gabungan penurunan tarif di sektor pertanian dan biaya transaksi perdagangan, gabungan penurunan tarif di sektor industri pertanian dan biaya transaksi perdagangan dan menurun akibat penurunan tarif di sektor industri non pertanian, gabungan penurunan tarif di sektor industri non pertanian dan biaya transaksi perdagangan serta netral akibat penurunan tarif di sektor industri pertanian, penurunan biaya transaksi perdagangan.

This study aims to evaluate the policy to reduce import tariffs, reduction in trade transaction costs and the combined reduction in import tariffs and reduced trade transaction costs. Author examines the impact of these policies on the performance of the economy, poverty, and inequality of income distribution using computational general equilibrium approach.
The authors found that the policy of reduction in import tariffs in the agricultural sector and in the agricultural industry sector improve economic performance. While the policy to reduction in import tariffs on non-agricultural sector lowers real GDP. Policy to reduction in trade transaction costs and the combined reduction in import tariffs and trade transaction costs increase the performance of the economy. The incidence of poverty in urban and rural decline but at a national level rise due to tariffs reduction policies in the agricultural sector. Tariffs reduction policies in the agricultural sector showed a decrease in the incidence of poverty in urban areas and at the national level but is neutral in the rural areas. While the policy to reduction in import tariffs on non agricultural sector showed a decline in urban poverty, in rural areas and at the national level. Policy to eduction in trade transaction costs and the combined reduction in import tariffs and trade transaction costs reduce the incidence of poverty in urban areas, in rural areas and at the national level with a greater advantage in rural households.
Inequality of income distribution in rural areas increased due to tariffs reduction in agriculture sector, tariffs reduction in agriculture industrial sector and decreased due to tariffs reduction policies in the non agricultural sector, reduction in trade transaction costs, the combined tariffs reduction in the agriculture industry sector and trade transaction costs, the combined tariffs reduction in the non-agricultural industry sector and trade transaction costs as well as neutral due to the combined tariffs reduction in the agriculture sector and trade transaction costs. While the inequality of income distribution in urban areas increased due to tariffs reduction in the agriculture sector, the combined tariffs reduction in the agriculture sector and trade transaction costs, the combined tariffs reduction in the agriculture industry sector and trade transaction costs and decrease due to reduction in import tariffs of non agricultural sector, the combined tariffs reduction in the non-agricultural industry sector and trade transaction costs as well as neutral due to tariffs reduction in the agricultural sector, reduction in trade transaction costs.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diny Tri Winarni
"Berdasarkan Social Accounting Matrix Indonesia 2015 dan metode micro-simulation, penelitian ini menunjukkan bagaimana pertumbuhan sektoral mempengaruhi ketimpangan pendapatan dan kemiskinan di Indonesia, serta peran Usaha Kecil Menengah (UKM) sektor manufaktur terhadap penurunan ketimpangan pendapatan. Dari 24 sektor, hanya pertumbuhan di 10 sektor saja akan menurunkan ketimpangan pendapatan, dengan penurunan terbesar di sektor pertanian tanaman lainnya. UKM tidak memiliki peran khusus terhadap penurunan ketimpangan pendapatan di Indonesia, yang berpengaruh adalah sektor dari UKM tersebut. Diketahui juga bahwa semua pertumbuhan sektor ekonomi akan menurunkan kemiskinan dengan kontribusi yang berbeda-beda. Pertumbuhan di sektor pertanian tanaman lainnya memiliki kontribusi terbesar dalam pengentasan kemiskinan di Indonesia.

Based on extended Indonesia’s Social Accounting Matrix (SAM) 2015 and using micro-simulation method, this study shows how sectoral growth affects income inequality and poverty in Indonesia, also the contribution of Small and Medium Enterprises (SMEs) manufacturing sector in reducing income inequality. Of the 24 sectors in Indonesia, only growth in 10 sectors can reduce income inequality, with the largest reduction is growth in other corp agricultural sector. SMEs have no special effect in reducing income inequality. The impact depends on which sector the SME is in. This study also shows that growth in all economic sectors have an impact on poverty alleviation in different contributions. Growth in other crop agriculture sector had the largest contribution to poverty alleviation in Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akhmad Ali Rusdi
"Penelitian ini bertujuan untuk menjawab hasil hasil penelitian yang bervariasi (yang menyimpulkan orientasi kewirausahaan berpengaruh kuat, sedang, dan tidak berpengaruh terhadap kinerja usaha bahkan berpengaruh negative) yang berasal  dari 400 artikel penelitian yang meneliti hubungan orientasi kewirausahaan dan kinerja UKM/UMKM yang dilakukan di Indonesia yang telah diterbitkan oleh berbagai jurnal sejak  Januari 2015-Juni 2023. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan meta analisis dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari jurnal hasil penelitian di Indonesia yang tedapat pada pangkalan data Science and Technology Index (SINTA), Copernicus, EBSCO, Google scholar, dan Scopus yang berisi topik pengaruh orientasi kewirausahaan terhadap kinerja. Hasil: Pada periode sebelum dan selama pandemi orientasi kewirausahaan memberikan pengaruh positif terhadap kinerja UKM/UMKM di Indonesia yang sama dengan nilai pengaruh r 0.26 – 0.35 (0.30) dengan p < 0.001 dan r 0.24 – 0.32 (0.28) dengan p<0.001 yang menurut Cohen classified effect pengaruhnya kecil-sedang namun signifikan. Hal ini berarti pengaruh orientasi kewirausahaan pada berbagai turbulensi lingkungan bisnis adalah sama.

This study aims to answer the results of varied research results (which conclude that entrepreneurial orientation has a strong, medium, and no effect on business performance or even has a negative effect) originating from 400 research journals examining the relationship between entrepreneurial orientation and SME/MSME performance conducted in Indonesia which have been published by various journals from January 2015 – June 2023. Method: This study uses a meta-analysis approach using secondary data obtained from research articels in Indonesia date base in the Science and Technology Index (SINTA), Copernicus, EBSCO, Google scholar, and Scopus which contain topics on the influence of entrepreneurial orientation on performance. Results: In the pre-pandemic and pandemic period, entrepreneurial orientation had a same positive effect on the performance of SMEs/MSMEs in Indonesia with an influence value of r 0.25 – 0.34 (0.30) with p < 0.001 and r 0.24 – 0.32 (0.28) with p < 0.001 which according to Cohen classified the effect was small-moderate but significant. This means that the influence of entrepreneurial orientation on the various turbulences of the business environment is the same."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muthia Muharani
"ABSTRAK
Zakat merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang memiliki kecukupan harta. Zakat yang disalurkan tersebut merupakan bentuk aliran dana dari yang berkecukupan kepada masyarakat yang membutuhkan, yang dapat menjadi tambahan pendapatan bagi penerimanya, serta secara langsung juga menjadi tambahan pengeluaran. Hal tersebut dapat mendorong peningkatan konsumsi agregat masyarakat. Penyaluran zakat dalam jangka panjang dapat mendorong menurunnya tingkat kemiskinan, hal ini dimungkinkan dengan perpindahan masyarakat mustahik menjadi muzakki seiring dengan besarnya jumlah zakat yang disalurkan. Pergeseran golongan masyarakat tersebut dapat mendorong meningkatnya tingkat tabungan masyarakat, karena semakin banyaknya golongan muzakki. Namun, Indonesia yang merupakan negara dengan mayoritas penduduk Muslim, dan telah menyelenggarakan pengelolaan zakat sejak lama, masih belum memperlihatkan keberhasilan zakat, yaitu berkurangnya jumlah masyarakat miskin. Penelitian ini menganalisa bagaimana pengaruh yang ditimbulkan oleh penyaluran zakat terhadap konsumsi agregat, tingkat kemiskinan, dan tingkat tabungan di Indonesia. Menggunakan analisis korelasi kanonikal, penelitian ini akan melihat korelasi antar variabel tersebut. Hasilnya, diperoleh bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara penyaluran zakat terhadap peningkatan konsumsi agregat, penurunan tingkat kemiskinan, dan kenaikan tingkat tabungan di Indonesia.

ABSTRACT
Zakat is an obligation for each Muslim who has asset in the specific amount. The payment of zakat forms a wealth circulation from the wealthy to the needy people. The wealth circulation becomes an addition of income, and simultaneously becomes spending by the zakat receiver. It can be a stimulator to increase aggregate consumption in the country. In the long term, by increasing of zakat distribution, it can also stimulate poverty alleviation. It is will be showed by the shift of needy people to wealthy people. The shift will also increase saving rate in the country, because of the increasing of wealthy people. Meanwhile, Indonesia with large number of Muslim citizen country have long story about zakat management, but it doesn rsquo t showed the success of zakat to reduce the number of poverty. This research analyzes the impact caused by zakat distribution to aggregate consumption, poverty rate, and saving rate in Indonesia. Using canonical correlation analysis method, the result shows that zakat distribution has significance correlation toward increasing of aggregate consumption, decreasing of poverty rate, and increasing of saving rate in Indonesia."
2018
T51342
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Fitriyani
"ABSTRAK
Simulasi potensi zakat perlu dilakukan untuk menentukan apakah zkat memiliki pengaruh terhadap pengurangan ketimpangan distribusi pendapatan atau tidak. alasannya adalah Indonesia saat ini masih mengalami permasalahan ketimpangan distribusi pendapatan, terlebih lagi pada tahun 2015, ketimpangan di Indonesia mengalami ketimpangan yang paling tinggi dari lima tahun sebelumnya yakni 0,42. Penelitian ini akan menghitung potensi zakat berdasarkan PDB Sektoral dan DPK se-Indonesia serta mensimulasikan potensi zakat tersebut dengan model Social Accounting Matrix (SAM). Hasilnya adalah potensi zakat Indonesia 2010 sampai 2015 berkisar 2,5%-2,7% dari PDB Sektoral serta pemberlakuan kebijakan distribusi zakat, efektif dalam mengatasi masalah ketimpangan distribusi pendapatan pada sektor Rumah Tangga Indonesia yang terbukti angka ketimpangan distribusi pendapatan mendekati angka 0

ABSTRACT
Zakah Potential Simulation need to be done to determine whether zakah has an impact on the reduction of income distribution imbalance or not. The reason is that Indonesia is still having problems related to disparity of income distribution, mainly in 2015, Indonesia has the highest imbalance which was 0.42 compared to the last five years. This researched conducted will calculate zakah potential based on Gross Domestic Product by the Sectoral and Third Party Funds in Indonesia also simulating that zakat potential using Sosial Accounting Matrix (SAM) model. The result of this research is the zakah potential in Indonesia from 2015 is around 2,5% 2,7% from GDP Sectoral also imposing zakah distribution polic, effectively overcoming the problem of disparity of income distribution in domestic sector of Indonesia that is proven the number of disparity of income distribution is almost zero."
2016
S64046
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Abdul Aziz
"Dana zakat memiliki potensi besar dalam mengurangi kemiskinan dan ketimpangan pendapatan bila disalurkan dengan maksimal dan mengimplementasikan konsep pemberdayaan mustahik. Perhitungan kemiskinan dan ketimpangan yang digunakan adalah headcount index, poverty gap index, income gap index, Sen index, Foster Greer Thorbecke index, Gini coefficient, Atkinson index dan membuat Lorenz curve. Setelah menganalisa 205 rumah tangga sebagai responden penelitian ini, studi ini menemukan bahwa pemberdayaan mustahik yang dilakukan LAZ Dompet Dhuafa mampu mengurangi kemiskinan sebesar 41,9 persen. Kesenjangan kemiskinan berkurang sebesar Rp 73.780. Selanjutnya kedalaman kemiskinan dapat dikurangi 28,8 persen. Tingkat keterbatasan kesenjangan kemiskinan berkurang sebesar 23 persen dan keparahan kemiskinan berkurang sebesar 25,5 persen. Kemudian, zakat juga mampu meningkatkan pendapatan bulanan rumah tangga sebesar 91,4 persen. Secara umum, keberadaan zakat membantu menurunkan ketimpangan pendapatan 17,7 persen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kehadiran zakat membuat lebih baik income loss responden 38,8 persen

Zakat funds have great potential in reducing poverty and income inequality by maximal distribution and empowerment mustahik`s concept implementation. The data processing model of this research measured by headcount index, poverty gap index, income gap index, Sen index, Foster Greer Thorbecke index, Gini coefficient, Atkinson index and Lorenz curve. After analyzing 205 household as the respondent, this study found Empowering Mustahik`s Role Through Zakat by LAZ DompetDhuafa is able to decrease the poverty incidence of 41.9%. The gap of poverty can be reduced as the poverty gap show can be reductions of Rp. 73,780. The depth of poverty can be reduced as the income gap show the reductions 28.8%. Similarly, the severty of poverty can also be lower as evidenced from 23% increase in the Sen index and 25% increase in the FGT index. Zakat has increased monthly income of the household 91.4%. In general, the presence of zakat helps lower the income inequality an average of 17.7%. The suggest that the presence of zakat has make better the income loss of the respondent of 38.8%."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puri Shifa Rusdiana
"Sebagai negara dengan masyarakat muslim terbanyak di dunia, Indonesia memiliki peluang untuk mengembangkan perekonomian syariah khususnya di bidang filantropi Islam untuk mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan. Dalam pengelolaan zakat, BAZNAS hadir sebagai lembaga pengelola zakat nasional di Indonesia memberikan fasilitas untuk mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia dengan menyediakan program-program zakat khususnya zakat produktif. Maka dari itu, tujuan pada penelitian ini adalah untuk melihat keterkaitan antara zakat produktif dengan kesejahteraan masyarakat Depok sebagai salah satu komponen filantropi Islam dengan metode penghitungan Indeks Kesejahteraan BAZNAS. Indeks tersebut terdiri dari tiga indeks penyusun lainnya seperti Indeks kesejahteraan CIBEST, Modifikasi Indeks Pembangunan Manusia, dan Indeks Kemandirian. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer dengan jumlah responden sebanyak 42 mustahik yang menerima Program Depok Sejahtera BAZNAS Kota Depok. Kemudian penggunaan data sekunder pada penelitian ini adalah informasi mengenai data lokasi mustahik. Hasil penelitian menggunakan indeks kesejahteraan BAZNAS menunjukkan angka indeks sebesar 0,65. Hal ini menunjukkan keterkaitan zakat produktif dengan kesejahteraan masyarakat Depok dalam kategori baik. Kemudian hasil tersebut mengartikan bahwa adanya zakat produktif memberikan dampak kepada kesejahteraan masyarakat Depok.

As a country with the largest Muslim communities in the world, Indonesia has the opportunity to develop a sharia economy especially Islamic philanthropy to alleviate poverty and improve welfare. In managing zakat, BAZNAS presents as a national zakat management institution in Indonesia to provide facilities to alleviate poverty and improve the welfare of the Indonesian people by providing zakat programs, especially productive zakat. Therefore, this study aims to see the relationship between productive zakat and Depok Community Welfare as one of the components included in Islamic philanthropy through BAZNAS Prosperity Index method. The main index supported by three other indexes such as the CIBEST welfare index, Modification of the Human Development Index, and the Independence Index. The data that used in this study are primary data with a number of respondents as many as 42 mustahik who received the productive zakat from BAZNAS named Depok Sejahtera. Then the use of secondary data in this study is information about the location of mustahik. The results of the study using BAZNAS Prosperity Index showed an index of 0.65. This shows the relationship of productive zakat and Depok Community welfare in the good category. This means that the relationship of productive zakat has an impact to the welfare of mustahik."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ali Kifayatullah
"Kemiskinan energi merupakan masalah global yang berdampak signifikan terhadap kesejahteraan rumah tangga. Menurut International Energy Agency (IEA), pada tahun 2022, masih terdapat sekitar 774 juta individu yang tidak memiliki akses terhadap listrik dan 2,2 miliar orang yang tidak memiliki akses terhadap bahan bakar masak yang bersih. Sebagai negara berkembang, Indonesia sendiri masih mencatat adanya 11,5% rumah tangga yang mengalami kemiskinan energi. Beberapa penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa kemiskinan energi ini dapat berdampak negatif terhadap kesejahteraan rumah tangga dalam berbagai aspek, termasuk kesehatan dan pendidikan. Namun, masih belum banyak studi yang bertujuan untuk melihat secara empiris dampak kemiskinan energi terhadap kesehatan dan pendidikan sekaligus di Indonesia. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengisi celah riset tersebut dengan menganalisis dampak dari kemiskinan energi multidimensi yang mencakup dimensi aksesibilitas dan keterjangkauan terhadap kesejahteraan rumah tangga dalam bentuk kesehatan dan pendidikan di Indonesia. Penelitian ini menggunakan model persamaan simultan dengan metode regresi Two-Stage Least-Square (2SLS) untuk mengukur kemiskinan energi multidimensi melalui dua dimensi, yaitu aksesibilitas dan keterjangkauan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dimensi aksesibilitas memengaruhi kondisi kesehatan secara signifikan. Adapun dalam model pendidikan, seluruh bentuk kemiskinan energi memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap status pendidikan anak dalam rumah tangga.

Energy poverty is a global problem that has a significant impact on household well-being. According to the International Energy Agency (IEA), by 2022, there will still be around 774 million individuals without access to electricity and 2.2 billion people without access to clean cooking fuel. As a developing country, Indonesia alone still records 11.5% of households experiencing energy poverty. Several previous studies have shown that energy poverty can negatively impact household well-being in various aspects, including health and education. However, there are still not many studies that aim to empirically examine the impact of energy poverty on health and education in Indonesia. Therefore, this study aims to fill the research gap by analyzing the impact of multidimensional energy poverty that includes the accessibility and affordability dimensions on household welfare in the form of health and education in Indonesia. This study uses a simultaneous equation model with the Two-Stage Least-Square (2SLS) regression method to measure multidimensional energy poverty through two dimensions, namely accessibility and affordability. The results show that the accessibility dimension significantly affects health conditions. As for the education model, all forms of energy poverty have a significant negative effect on the educational status of children in the household."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ivonne
"This study investigates the impact of fiscal spending on social welfare, particularly on healthcare, education, and social expenditure to multidimensional poverty. Employing multidimensional poverty as a measure beyond income underscore the importance of understanding poverty in a multifaceted context. The study employs data from the World Bank Development Indicators and Multidimensional Poverty Index (MPI) by using multiple regression analysis. The findings of this study reveal that increased government spending in healthcare and social expenditure has a significant impact to multidimensional poverty, with healthcare affects negatively and social expenditure affects positively. This study also looks more specifically to Sub-Saharan Africa region, reveals that both healthcare and social expenditure has a more negative significant effect to multidimensional poverty compared to the global data level regression. This study highlights the necessity of targeted and sustained investments in social services to achieve meaningful poverty reduction.

Studi ini menginvestigasi dampak dari pengeluaran fiskal terutama di bidang kesehatan, pendidikan, dan sosial untuk kesejahteraan sosial. Mengunakan pengukuran kemiskinan multidimensi sebagai alat ukur selain kemiskinan berdasarkan pendapatan menekankan pentingnya untuk memahami konteks kemiskinan yang berdimensi. Studi ini menggunakan data dari World Bank Development Indicators dan Multidimensional Poverty Index (MPI) dengan analisis regresi berganda. Hasil dari studi ini menemukan bahwa peningkatan pengeluaran pemerintah di bidang kesehatan dan sosial memiliki dampak signifikan terhadap kemiskinan multidimensi, dengan bidang kesehatan memiliki dampak negatif, sementara bidang sosial memiliki dampak positif. Studi ini juga melihat secara spesifik terhadap Sub-Saharan Africa, mendapat bahwa baik bidang kesehatan maupun sosial memiliki dampak yang lebih negatif yang signifikan terhadap kemiskinan multidimensi, bila dibandingkan dengan hasil regresi tingkat global. Penelitian ini menekankan pentingnya investasi yang berkelanjutan dan tepat sasaran dalam layanan publik untuk mencapai pemberantasan kemiskinan.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>