Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 87391 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ariane Rosa
"Kontak yang terjadi antarbahasa dapat menimbulkan adanya penggunaan kata pinjaman pada suatu bahasa, seperti kontak antara bahasa Inggris dengan bahasa Prancis yang dikenal dengan anglicisme. Artikel ini akan membahas mengenai jenis anglicisme dan bagaimana proses pembentukan kata serapan bahasa Inggris, serta mengetahui apakah kata serapan sesuai dengan kebijakan kata serapan yang diberlakukan oleh Académie Française. Data yang digunakan adalah artikel musim semi/panas 2020 dari majalah Vogue Paris. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan teknik studi kepustakaan. Teori yang digunakan untuk mengklasifikasikan kata serapan bahasa Inggris adalah teori klasifikasi anglicisme oleh Picone (1996) dan untuk menganalisis pembentukan kata adalah teori pembentukan kata oleh Lehmann dan Martin-Berthet (2000). Hasil penelitian ini adalah kata serapan yang digunakan termasuk dalam beberapa bentuk anglicisme dan adapun yang terbentuk melalui proses derivasi dan komposisi. Selain itu, kata serapan yang digunakan tidak semua kata diterima penggunaannya oleh Académie Française. Hal ini menunjukkan gaya penulisan artikel dalam majalah Vogue Paris mengabaikan kebijakan bahasa yang diberlakukan oleh Académie Française dan pemerintah Prancis.

Contacts that occur between languages can lead to the use of loanwords in a language, for example, a contact between English and French, known as anglicism. This article will discuss the types of anglicism and the process of forming English loanwords, as well as find out whether loanwords are formed in accordance with the loanword policy imposed by Académie Française. The data used is the articles of the 2020 spring/summer season by Vogue Paris. This research is a qualitative research with literature study. The theory used to classify the English loanwords is the anglicism classification theory by Picone (1996) and to analyse how English loanwords are formed is the morphological theory by Lehmann and Martin-Berthet (2000). The results found of this study are that loanwords used are included in several types of anglicism and are formed through the process of derivation and composition. Moreover, not all loanwords that were used are accepted by Académie Française, this shows that the writing style of Vogue Paris’ articles still ignore the language policy imposed by Académie Française and the French government."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ariane Rosa
"Kontak yang terjadi antarbahasa dapat menimbulkan adanya penggunaan kata pinjaman pada suatu bahasa, seperti kontak antara bahasa Inggris dengan bahasa Prancis yang dikenal dengan anglicisme. Artikel ini akan membahas mengenai jenis anglicisme dan bagaimana proses pembentukan kata serapan bahasa Inggris, serta mengetahui apakah kata serapan sesuai dengan kebijakan kata serapan yang diberlakukan oleh Académie Française. Data yang digunakan adalah artikel musim semi/panas 2020 dari majalah Vogue Paris. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan teknik studi kepustakaan. Teori yang digunakan untuk mengklasifikasikan kata serapan bahasa Inggris adalah teori klasifikasi anglicisme oleh Picone (1996) dan untuk menganalisis pembentukan kata adalah teori pembentukan kata oleh Lehmann dan Martin-Berthet (2000). Hasil penelitian ini adalah kata serapan yang digunakan termasuk dalam beberapa bentuk anglicisme dan adapun yang terbentuk melalui proses derivasi dan komposisi. Selain itu, kata serapan yang digunakan tidak semua kata diterima penggunaannya oleh Académie Française. Hal ini menunjukkan gaya penulisan artikel dalam majalah Vogue Paris mengabaikan kebijakan bahasa yang diberlakukan oleh Académie Française dan pemerintah Prancis.

Contacts that occur between languages can lead to the use of loanwords in a language, for example, a contact between English and French, known as anglicism. This article will discuss the types of anglicism and the process of forming English loanwords, as well as find out whether loanwords are formed in accordance with the loanword policy imposed by Académie Française. The data used is the articles of the 2020 spring/summer season by Vogue Paris. This research is a qualitative research with literature study. The theory used to classify the English loanwords is the anglicism classification theory by Picone (1996) and to analyse how English loanwords are formed is the morphological theory by Lehmann and Martin-Berthet (2000). The results found of this study are that loanwords used are included in several types of anglicism and are formed through the process of derivation and composition. Moreover, not all loanwords that were used are accepted by Académie Française, this shows that the writing style of Vogue Paris’ articles still ignore the language policy imposed by Académie Française and the French government.
"
Jakarta: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Budi Susanti
"Penelitian yang saya lakukan adalah penelitian fonotaktik kata serapan hahasa inggris dalam bahasa Indonesia. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya kata serapan yang masuk ke dalam kosa kata bahasa Indonesia. Kata serapan bahasa Inggris ini bila tidak diatur proses penyerapannya dapat merusak sistem fonologi bahasa Indonesia. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat sejauhmana kata serapan tersebut masuk ke dalam bahasa Indonesia, terutama dari segi fonotaktiknya. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kepustakaan dengan cara mendaftarkan sejumlah kata serapan bahasa Inggris yang terdapat dalam Kompas bulan Juli sampai Desember 1997. Kata-kata itu kemudian dianalisis berdasarkan struktur suku kata yang membentuknya, gugus konsonan, deret konsonan, diftong, dan deret vokal. Hasil dari analisis tersebut adalah didapatkannya konstruksi kata serapan bahasa Inggris dalam bahasa Indonesia. Konstruksi tersebut ternyata mengikuti konstruksi kata yang terdapat dalam bahasa Indonesia, yaitu cenderung berpola KV. Gugus konsonan atau KK dapat muncul bila mengikuti rumusan yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia_"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1999
S11092
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bliss, Alan J.
London: Routledge & Kegan Paul, 1966
R 422.403 BLI d
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Novita Laily Fariana Isada
"Kontak bahasa terjadi karena adanya interaksi antar komunitas bahasa sehingga memberi kesempatan lahirnya proses peminjaman kata. Proses peminjaman berlangsung baik dalam lisan maupun tulisan termasuk genre fantasi . Popularitas genre fantasi di Rusia ditampilkan di media cetak dan film mereka. Di media cetak, majalah khusus dalam genre fantasi juga menerapkan kata-kata pinjaman. Salah satunya adalah Mir Fantastiki. Mir Fantastiki dikhususkan untuk ulasan media, baik sastra, film, atau Acara TV. Penelitian ini membahas tentang peminjaman kata ke dalam bahasa Rusia dari bahasa asing di bidang perfilman pada majalah Mir Fantastiki menggunakan metode deskriptif-analitis oleh Anderson dan Arsenault 2005. Analisis ini menggunakan teori peminjaman kata berdasarkan aspek Arnold 2012, teori karakterikstik kata pinjaman bahasa Rusia oleh Rakhmanova dan Suzdaltseva 1997 dan Marinova 2013, teori morfologi kata benda bahasa Rusia oleh Savko 2005 dan teori pembentukan kata bahasa Rusia Popov 1986 dan Starichenka 2012. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kata-kata pinjaman ke bahasa Rusia dalam bidang perfilman diadaptasi secara fonetis, morfemis, dan pinjam terjemah yang diikuti dengan penyesuaian aturan bahasa Rusia. Dalam penelitian ditemukan pula bentuk peminjaman kata yang tidak mengikuti aturan bahasa Rusia melainkan ditulis sesuai dengan bentuk asli dari bahasa sumber. Kata-kata tersebut merupakan nama merek dan terminologi baru.

Language contacts occur because of the interactions between language communities, which creates opportunity for the process of borrowing words between languages. This process takes place in both spoken and written registers, including the fantasy genre, whose popularity in Russia is evident in their print media and movies. Magazines specializing in fantasy genre also apply word borrowing. One of them is Mir Fantastiki, which is devoted to media reviews, including literature, movies, and TV shows. This study examines the adaptations of loanwords into the Russian language from foreign languages in the area of cinematography in Mir Fantastiki magazine using descriptive analytical method by Anderson and Arsenault 2005. This analysis uses the loanword theory based on aspects by Arnold 2012, the theory of characteristic of loanwords in Russian by Rakhmanova and Suzdaltseva 1997 and Marinova 2013, the theory of Russian morphology focusing on nouns by Savko 2005 and the theory of the formation of the Russian word by Popov 1986 and Starichenka 2012. The results of this study indicate that the loanwords into the Russian language in cinematography vocabulary are phonetically, morphemically, and loan translation adapted followed by adjustment of Russian language rules. In this study also found the form of borrowing words that do not follow the rules of Russian language but written in accordance with the original form of the source language. Those words are brand names and new terminology."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan , 1996
R 499.221 IND s (1)
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1995
R 499.221 IND s
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Kamil Sakato
"Kata serapan muncul karena adanya kontak bahasa. Bahasa Indonesia banyak menyerap kata-kata dari bahasa Belanda, termasuk kata-kata dalam bidang mode. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan perubahan makna pada kata-kata serapan bahasa Indonesia dari bahasa Belanda dalam bidang mode. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah 93 kata serapan dari buku `A to Z Istilah Fashion di Indonesia`. Makna dari kata-kata serapan yang telah dikumpulkan didasarkan pada Kamus Besar Bahasa Indonesia dan Van Dale Groot Woordenboek van de Nederlandse Taal. Analisis dilakukan untuk mengelempokkan jenis perubahan makna dari kata-kata serapan tersebut berdasarkan komponen maknanya. Hasil analisis menunjukkan bahwa sebagian besar kata serapan dalam bidang mode (85%) tidak mengalami perubahan makna. Hanya 14 kata yang mengalami perubahan makna, yaitu meluas, menyempit, dan berubah total.

Loanwords emerge from contact between languages. A lot of words in Indonesian were absorbed from Dutch, including terms of fashion. This aims of this study is mapping the meaning changes in Indonesian loanwords from Dutch in terms of fashion. The data used in this paper consist of 93 loanwords from the book titled `A to Z Fashion di Indonesia`. The meaning of the loanwords that have been collected are based on Kamus Besar Bahasa Indonesia and Van Dale Groot Woordenboek van de Nederlandse Taal. The analysis aims to categorize the type of meaning change from the loanwords based on the componential meaning. The result shows that the meaning of the most loanwords in terms of fashion (85%) do not undergo meaning change. Only 14 words have changed of meaning, namely: extension, narrowing, and totally changed.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Gayatri Prangwardani
"ABSTRAK
Penelitian mengenai produktivitas imbuhan serapan asing dalam bahasa Indonesia bertujuan mencari frekuensi imbuhan serapan asing dengan menggunakan data koran selama tiga bulan 1995 dan kamus. Setelah memperoleh frekuensi, dilihat keberterimaan imbuhan serapan tersebut dalam bahasa Indonesia dengan cara menggabungkan imbuhan serapan asing yang memiliki frekuensi penggunaan tinggi, apakah berterima atau tidak. Dengan demikian diharapkan dapat ditentukan produktivitasnya. Pengumpulan data dilakukan dengan metode kuantitatif, kemudian menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada responden untuk melihat keberterimaan suatu imbuhan serapan yang memiliki frekuensi tinggi.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa imbuhan-imbuhan serapan yang produktif adalah awalan antar- (13%), anti- (26%), eks- (4%), ekstra- (3%), kontra- (1%), non- (22%), pasca- (!0%), pra- (17%), pro- (4%), dan akhiran -isisi (29%), -isme (59%), -wan (12%). Apabila dilihat naka frekuensi yang tinggi belum tentu menunjukkan bahwa suatu imbuhan serapan tersebut produktif. Penentuan produktivitasnya adalah berdasarkan keberterimaan imbuhan serapan tersebut pada bentuk dasar baru dalam hal ini bahasa Indonesia. Jadi meskipun suatu imbuhan serapan memiliki frekuensi sedikit seperti awalan kontra- dan ekstra- dapat dianggap produktif dalam bahasa Indonesia karena berterima dengan bentuk-bentuk dasar berbagai kategori dalam bahasa Indonesia, maupun hanya berterima dalam satu kategori tetapi dapat berterima dengan semua bentuk berkategori yang sama tersebut."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1996
S10994
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>