Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 32399 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Budi Waluyo
"Gerakan Perubahan Pembelajaran Seni Rupa dari STSRI ASRI Yogyakarta menjadi ISI Yogyakarta, merupakan upaya penyesusaian dengan perkembangan dan situasi jaman. ISI Yogyakarta dalam melaksanakan operasinya sebagai lembaga pendidikan tinggi seni di tengah globalisasi melakukan pembenahan cara pembelajaran bersertakurikulumnya. Penelitian ini adalah penelitian sejarah yangmenggunakan metode penelitian sejarah. Penelitian ini merekonstruksi nilai filosofis penggabungan, merekonstruksi perkembangan ISI Yogyakarta dan merekonstruksi dinamika ISI Yogyakarta hingga 2014. Sumber data dalam penelitian ini meliputi: arsip, surat-surat keputusan yang dikeluarkan lembaga, buku panduan dan silabus, brosur-brosur, foto-foto kegiatan maupun foto-foto karya mahasiswa pada kurun waktu 1968—2014. Hasil kajian menunjukkan dengan adanya gerakan pembaharuan dari STSRI ASRI menjadi ISI lebih efisien. Gerakan Pembaharuan tersebut juga mempererat kerja sama antarcabang seni; para mahasiswa saling mengenal dan menghargai bidang profesi masing-masing, dan menunjukan bahwa perubahan dari STSRI ASRI ke ISI pada tahun 1984 memiliki dampak positif terhadap perkembangan
pendidikan seni rupa di Indonesia.

Movement for the Change of Fine Arts Learning from STSRI ASRI Yogyakarta to ISI Yogyakarta, is an effort to address the development and situation of the times. ISI in carrying out its operations as an institution of higher education of art in a globalized world to reform the curriculum along the way learning. This research is historical research that uses historical research methods. This study reconstructs the philosophical value of the
merger, reconstructs the development of ISI Yogyakarta and reconstructs the dynamics of ISI Yogyakarta to 2014. Sources of data in this study include: archives, decrees issued by institutions, handbooks and syllabus, brochures, activity photos and photographs of student work during the period 1968—2014. The results show that with the reform movement from STSRI ASRI to ISI is more efficient. The Reform Movement also strengthened inter-art collaborations; the students knew and appreciated each other's fields of profession, and showed that the change from STSRI ASRI to ISI in 1984 had a positive impact on the development of art education in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Waluyo
"Gerakan Perubahan Pembelajaran Seni Rupa dari STSRI ASRI Yogyakarta menjadi ISI Yogyakarta, merupakan upaya penyesusaian dengan perkembangan dan situasi jaman. ISI Yogyakarta dalam melaksanakan operasinya sebagai lembaga pendidikan tinggi seni di tengah globalisasi melakukan pembenahan cara pembelajaran berserta kurikulumnya. Penelitian ini adalah penelitian sejarah yang menggunakan metode penelitian sejarah. Penelitian ini merekonstruksi nilai filosofis penggabungan, merekonstruksi perkembangan ISI Yogyakarta dan merekonstruksi dinamika ISI Yogyakarta hingga 2014. Sumber data dalam penelitian ini meliputi: arsip, surat-surat keputusan yang dikeluarkan lembaga, buku panduan dan silabus, brosur-brosur, foto-foto kegiatan maupun foto-foto karya mahasiswa pada kurun waktu 1968—2014. Hasil kajian menunjukkan dengan adanya gerakan pembaharuan dari STSRI ASRI menjadi ISI lebih efisien. Gerakan Pembaharuan tersebut juga mempererat kerja sama antarcabang seni; para mahasiswa saling mengenal dan menghargai bidang profesi masing-masing, dan menunjukan bahwa perubahan dari STSRI ASRI ke ISI pada tahun 1984 memiliki dampak positif terhadap perkembangan pendidikan seni rupa di Indonesia

Movement for the Change of Fine Arts Learning from STSRI ASRI Yogyakarta to ISI Yogyakarta, is an effort to address the development and situation of the times. ISI in carrying out its operations as an institution of higher education of art in a globalized world to reform the curriculum along the way learning. This research is historical research that uses historical research methods. This study reconstructs the philosophical value of the merger, reconstructs the development of ISI Yogyakarta and reconstructs the dynamics of ISI Yogyakarta to 2014. Sources of data in this study include: archives, decrees issued by institutions, handbooks and syllabus, brochures, activity photos and photographs of student work during the period 1968—2014. The results show that with the reform movement from STSRI ASRI to ISI is more efficient. The Reform Movement also strengthened inter-art collaborations; the students knew and appreciated each other's fields of profession, and showed that the change from STSRI ASRI to ISI in 1984 had a positive impact on the development of art education in Indonesia"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta Selatan: Yayasan Estetika Prima, 1989
AS
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Katamsi, RJ
Djakarta Kementrian PP dan K 1955
700.92 K 20
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Agustiawan Agustiawan
"Citation Analysis of the Use of Online Journals Published by ISI Yogyakarta in the Final Project of ISI Yogyakarta Students. This study aims to determine the level of citation of the use of online journals published by ISI Yogyakarta in the final project of ISI Yogyakarta students (Graduates Period 1 of 2022). This research is a type of quantitative research and is descriptive. The method used in this research is to use the form of documentation. This research was conducted at the UPT ISI Yogyakarta Library by accessing the final work of students who have been included in the list of graduates for the period one of the year 2022 and have carried out independent uploads of their final position in the library repository via http://digilib.isi.ac.id. In this study, the authors determined that the research population was the last project of 382 graduate students for the period one of the year 2022 and will use purposive sampling, namely a sampling technique with specific considerations, namely those that have been uploaded independently in the ISI Yogyakarta library repository which at the time of data collection there were 260 who had already been uploaded. Do a self-upload. In this study, the documentation method is used, namely verifying the data of online journal articles published by ISI Yogyakarta, which students cited in compiling their final work (Graduates Period 1 the Year 2022). From the results of this study, it is known that 12.6% (33 people) of students use journals published by ISI Yogyakarta as a reference in compiling the final project of graduating students for period one, the year 2022, at ISI Yogyakarta. From this percentage, it can be concluded that the usability of journals published by ISI Yogyakarta is deficient because it is included in the 0-20% scale range. The results of this study can be used as a joint evaluation material between journal managers, lecturers, and librarians to promote further the use of online journals published at ISI Yogyakarta to be a reference in compiling students' final work at ISI Yogyakarta. This is important so that science and research results in the journal will continue to develop. Besides that, the value and usefulness of the journal will be increasingly felt to support the preparation of the final project at ISI Yogyakarta."
Yogyakarta: Institut Seni Indonesia Yogyakarta, 2023
020 JPK 3:2 (2023)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1984
643.095 ISI
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
F.X. Harsono
Magelang, Jawa Tengah: Langgeng Gallery, 2009
709.598 HAR s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jessica Widjaja
"Kawasan glodok dikenal sebagai Desa Wisata Pecinan yang memiliki warisan budaya yang terpendam, padahal kawasan ini memiliki storynomics yang dapat menarik wisatawan lokal dan global. Glodok merupakan hasil akulturasi budaya Cina dan Betawi. Pengetahuan budaya Cina diturunkan melalui generasi ke generasi, namun perlahan ditinggalkan oleh generasi muda pada masa ini. Hal ini dikarenakan masyarakat tidak memilki akses untuk belajar bahasa dan budaya Cina di area Glodok. Pada laporan akhir ini dipaparkan desain arsitektur Pusat Pembelajaran Seni Cina sebagai solusi kebangkitan budaya Cina di Glodok melalui wadah pembelajaran seni seperti kaligrafi, melukis, tembikar dan kerajinan tangan yang terbuka untuk masyarakat luas.

The Glodok area is known as the Chinatown Tourism Village which has a hidden cultural heritage, even though this area has storynomics that can attract local and global tourists. Glodok is the result of acculturation of Chinese and Betawi culture. Chinese cultural knowledge is passed down from generation to generation, but is slowly being abandoned by the younger generation at this time. This is because the community does not have access to learning Chinese language and culture in the Glodok area. This final report describes the architectural design of the Chinese Arts Learning Center as a solution to the revival of Chinese culture in Glodok through art learning platforms such as calligraphy, painting, pottery and handicrafts that are open to the wider community."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sapardal Hardasukarta
Jakarta: Proyek Penerbitan Buku Bacaan [dan] Sastra Indonesia dan Daerah, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,, 1981
899.29 SAP t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Widya Rahayu
"[ABSTRAK
Bagian 1 Analisis SituasiSeni rupa berperan penting untuk membantu perkembangan kecerdasan emosional dan fisik anBagian 1 : Analisis Situasi
Seni rupa berperan penting untuk membantu perkembangan kecerdasan, emosional, dan fisik anak. Namun, pembelajaran seni rupa di sekolah masih belum maksimal disebabkan oleh banyak faktor. Selain itu media seni rupa untuk anak di Indonesia masih minim. Oleh karena itu, Indonesia membutuhkan media seni rupa untuk anak.
Bagian 2 : Manfaat dan Tujuan Pengembangan Prototyp​e
Manfaat bagi Khalayak :
1. Memperoleh informasi seputar seni rupa Nusantara.
2. Memberikan edukasi mengenai seni rupa.
3. Membantu anak untuk mengapresiasi karya seni rupa Nusantara.
4. Menjadi hiburan bagi anak dengan konten yang interaktif dan menarik.
Manfaat bagi Penerbit:
1. Menjadi institusi yang mengedukasi anak melalui seni rupa.
2. Menjadi institusi yang dapat membantu anak mengapresiasi karya seni rupa.
3. Memperoleh keuntungan
Tujuan :
1. Memenuhi kebutuhan informasi anak mengenai seni rupa Nusantara.
2. Membuka wawasan dan mengedukasi anak mengenai keragaman seni rupa Nusantara
3. Membantu anak mengapresiasi karya seni rupa NUsantara
4. Mencari keuntungan finansial
Bagian 3 : Prototype yang Dikembangkan
Majalah digital Kreasi Seru memberikan informasi seputar keragaman karya seni rupa di Indonesia yang dikhususkan untuk anak. Selain itu, majalah ini juga memberikan beberapa panduan pembuatan karya seni yang dapat membantu anak untuk meningkatkan kreativitas. Khalayak sasaran adalah anak berusia 7-11 tahun, SES A dan B yang tertarik dengan seni rupa. Majalah ini terbit satu bulan sekali.
Bagian 4 : Evaluasi
Pre-test, dilakukan sebelum majalah diterbitkan, menggunakan instrumen kuesioner. Evaluasi dilakukan setiap edisi dan setiap akhir tahun. Evaluasi ini mencakup tiga aspek yaitu evaluasi input, output, dan outcome. Evaluasi ini bertujuan untuk menganalisa kesesuaian antara kebutuhan khalayak dan pemenuhannya melalui media yang dibuat. Evaluasi ini juga dapat menganalisa apakah tujuan media ini tercapai atau tidak. Alat ukur dalam evaluasi ini adalah kuesioner, observasi, metrics, dan statistik data kunjungan pembaca ke situs e-magazine Kreasi Seru.
Bagian 5 : Anggaran
Investasi awal : Rp 232.340.100
Pengeluaran Setiap Bulan : Rp 95.500.000
Pengeluaran Setiap Tahun : Rp 1.226.700.000
Target Pendapatan Tahun 1 : Rp 832.028.500
Target Pendapatan Tahun 2 : Rp 2.026.375.000
BEP dicapai pada tahun kedua bulan pertamaak Namun pembelajaran seni rupa di sekolah masih belum maksimal disebabkan oleh banyak faktor Selain itu media seni rupa untuk anak di Indonesia masih minim Oleh karena itu Indonesia membutuhkan media seni rupa untuk anak Bagian 2 Manfaat dan Tujuan Pengembangan Prototyp eManfaat bagi Khalayak 1 Memperoleh informasi seputar seni rupa Nusantara 2 Memberikan edukasi mengenai seni rupa 3 Membantu anak untuk mengapresiasi karya seni rupa Nusantara 4 Menjadi hiburan bagi anak dengan konten yang interaktif dan menarik Manfaat bagi Penerbit 1 Menjadi institusi yang mengedukasi anak melalui seni rupa 2 Menjadi institusi yang dapat membantu anak mengapresiasi karya seni rupa 3 Memperoleh keuntunganTujuan 1 Memenuhi kebutuhan informasi anak mengenai seni rupa Nusantara 2 Membuka wawasan dan mengedukasi anak mengenai keragaman seni rupa Nusantara3 Membantu anak mengapresiasi karya seni rupa NUsantara4 Mencari keuntungan finansialBagian 3 Prototype yang DikembangkanMajalah digital Kreasi Seru memberikan informasi seputar keragaman karya seni rupa di Indonesia yang dikhususkan untuk anak Selain itu majalah ini juga memberikan beberapa panduan pembuatan karya seni yang dapat membantu anak untuk meningkatkan kreativitas Khalayak sasaran adalah anak berusia 7 11 tahun SES A dan B yang tertarik dengan seni rupa Majalah ini terbit satu bulan sekali Bagian 4 EvaluasiPre test dilakukan sebelum majalah diterbitkan menggunakan instrumen kuesioner Evaluasi dilakukan setiap edisi dan setiap akhir tahun Evaluasi ini mencakup tiga aspek yaitu evaluasi input output dan outcome Evaluasi ini bertujuan untuk menganalisa kesesuaian antara kebutuhan khalayak dan pemenuhannya melalui media yang dibuat Evaluasi ini juga dapat menganalisa apakah tujuan media ini tercapai atau tidak Alat ukur dalam evaluasi ini adalah kuesioner observasi metrics dan statistik data kunjungan pembaca ke situs e magazine Kreasi Seru Bagian 5 AnggaranInvestasi awal Rp 232 340 100Pengeluaran Setiap Bulan Rp 95 500 000Pengeluaran Setiap Tahun Rp 1 226 700 000Target Pendapatan Tahun 1 Rp 832 028 500Target Pendapatan Tahun 2 Rp 2 026 375 000BEP dicapai pada tahun kedua bulan pertama;Part 1 : Situation Analysis

ABSTRACT
The fine arts play an important role to help the development of children?s intelligence, emotional, and physical. But, learning the fine arts at school is not really effective due to certain factors. In addition, the fine arts media in Indonesia is still limited. Therefore, Indonesia needs fine arts media for children.
Part 2 : Benefits and Objectives
Benefits for Readers:
1. Children gets information related to Indonesia?s fine arts.
2. Giving fine arts education.
3. Helping children to appreciate fine arts more.
Benefits for Publisher:
1. Becoming an institution that has the role to educate children through fine arts.
2. Becoming an institution that help children to appreciate fine arts more.
3. To get profit from advertisers.
Objectives :
1. To fulfill the readers needs.
2. To educate children about the variety of Indonesia?s fine arts.
3. To help children to appreciate fine arts more.
4. To get profits
Part 3 : Develop Prototype
Kreasi Seru digital fine arts magazine is a magazine that gives fine arts education to children . This magazine also gives tutorial that can help children to develop their creativity. Kreasi Seru?s target audience is reader whose age is between 7-11, SES A and B, and who is interested in fine arts.This magazine is published once a month.
Part 4 : Evaluation
Pre-test, is conducted before the launching of this magazine. The instrument of the pre-test is a questionnaire. Evaluation is conducted monthly and annually. Evaluation is consist of three aspects, which is input, output, and outcome. Evaluation aims to analyze the suitability between the needs of readers and its fulfilment through the program that is created. This evaluation can also analyze whether this media objectives is successfully reached or not. Measurement tools that used is questionnaire, observation, metrics, and statistical data on how many reader visit this magazine?s sites.
Part 5 : Budgeting
Initial Investment : Rp 232.340.100
Monthly Expenditures Total : Rp 95.500.000
Annual Expenditures Total : Rp 1.226.700.00
First Year Revenue Estimation : Rp 832.028.500
Second Year Revenue Estimation: Rp 2.026.375.000
BEP is assumed should be contained in the second year., Part 1 : Situation Analysis
The fine arts play an important role to help the development of children’s intelligence, emotional, and physical. But, learning the fine arts at school is not really effective due to certain factors. In addition, the fine arts media in Indonesia is still limited. Therefore, Indonesia needs fine arts media for children.
Part 2 : Benefits and Objectives
Benefits for Readers:
1. Children gets information related to Indonesia’s fine arts.
2. Giving fine arts education.
3. Helping children to appreciate fine arts more.
Benefits for Publisher:
1. Becoming an institution that has the role to educate children through fine arts.
2. Becoming an institution that help children to appreciate fine arts more.
3. To get profit from advertisers.
Objectives :
1. To fulfill the readers needs.
2. To educate children about the variety of Indonesia’s fine arts.
3. To help children to appreciate fine arts more.
4. To get profits
Part 3 : Develop Prototype
Kreasi Seru digital fine arts magazine is a magazine that gives fine arts education to children . This magazine also gives tutorial that can help children to develop their creativity. Kreasi Seru’s target audience is reader whose age is between 7-11, SES A and B, and who is interested in fine arts.This magazine is published once a month.
Part 4 : Evaluation
Pre-test, is conducted before the launching of this magazine. The instrument of the pre-test is a questionnaire. Evaluation is conducted monthly and annually. Evaluation is consist of three aspects, which is input, output, and outcome. Evaluation aims to analyze the suitability between the needs of readers and its fulfilment through the program that is created. This evaluation can also analyze whether this media objectives is successfully reached or not. Measurement tools that used is questionnaire, observation, metrics, and statistical data on how many reader visit this magazine’s sites.
Part 5 : Budgeting
Initial Investment : Rp 232.340.100
Monthly Expenditures Total : Rp 95.500.000
Annual Expenditures Total : Rp 1.226.700.00
First Year Revenue Estimation : Rp 832.028.500
Second Year Revenue Estimation: Rp 2.026.375.000
BEP is assumed should be contained in the second year.]"
2015
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>