Ditemukan 117982 dokumen yang sesuai dengan query
Astri Jumiari
"Artikel ini memaparkan laporan kasus pemenuhan kebutuhan dasar respirasi pada pasien Covid-19. Metode yang digunakan single case study untuk mengevaluasi intervensi keperawatan nasal irigasi dalam meningkatkan kenyamanan bernapas. Partisipan yaitu klien terkonfirmasi Covid-19 dengan gejala ringan pada saluran pernapasan atas. Intervensi dilakukan 2 kali sehari selama 5 hari. Nasal irigasi dilakukan supervisi dan mandiri. Evaluasi menggunakan kuesioner Total Nasal Symptom Score dan Nursing Outcome Classification: Status Pernafasan: Kepatenan Jalan Nafas dengan indikator kemampuan mengeluarkan sekret. Evaluasi dilakukan sebelum dan setelah nasal irigasi. Gejala saluran pernapasan atas berkurang setelah klien melakukan nasal irigasi. Kenyamanan klien dalam bernapas meningkat sehingga dapat memenuhi kebutuhan respirasi sebagai kebutuhan dasar fisiologis.
This article is a case reports of basic respiratory needs in Covid-19 patients. This case report used a single case study to evaluate the effectiveness of nasal irrigation in improving the quality of breathing. Participans is a client confirmed Covid-19 with mild symptoms in upper respiratory tract. The intervention was carried out 2 times a day for 5 days. Nasal irrigation was conducted with supervision and also independence by patient. The Total Nasal Symptom Score dan Nursing Outcome Classification: Respiratory Status: Airway Patency with indicator of ability to secrete, were used as a evaluation tool. Evaluation was performed before and after nasal irrigation. Upper respiratory tract is diminished after the clients performs nasal irrigation. The client’s comfort in breathing increases thus satisfy the needs of respiration as a basic physiological need."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Artati
"Ventilasi mekanik digunakan pada pasien ARDS ( Acute Respiratory distress syndrome) akibat Covid-19 di ruang Intensive Care Unit ( ICU). Salah satu intervensi yang direkomendasikan untuk meningkatkan saturasi oksigen yaitu dengan posisi prone. Metode yang digunakan berupa laporan kasus yang telah dikelola selama 4 hari pada pasien terdiagnosa positif Covid-19 yang dirawat di Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita dengan penyakit komorbid jantung dan terpasang ventilasi mekanik. Hasil menunjukkan bahwa terdapat peningkatan saturasi oksigen sebesar (11%) pada hari pertama, (8%) pada hari kedua, dan penurunan oksigen pada alat ventilasi mekanik sebesar (14%) dan peningkatan kadar oksigen pada hasil analisa gas darah sebesar 21mmhg. Kesimpulannya, prone position dapat meningkatkan saturasi oskigen pada pasien yang terpasang ventilasi mekanik, dan merupakan rekomendasi intervensi yang murah dan efektif
Mechanical ventilation is used in ARDS (acute respiratory distress syndrome) patients due to Covid-19 in the Intensive Care Unit (ICU). One of the recommended interventions to increase oxygen saturation is the prone position. The method used is a case report that has been managed for 4 days in patient diagnosed as positive for Covid-19 at Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Hospital with comorbid heart disease and mechanical ventilation installed. The result showed that there was an increase in oxygen saturation (11%) on first day, (8%) on the second day, and a decrease in oxygen on mechanical ventilation devices by 14% and an increase in oxygen levels on the results of blood gas analysis by 21 mmhg. In conclusion, the prone position can increase oxygen saturation in mechanically ventilated patients, and is a recommended inexpensive and effective intervention."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Asep Kristiandi
"Rasional: COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV-2). Virus ini menginfeksi sel-sel pada saluran napas yang melapisi alveoli dengan reseptor angiotensin-converting enzyme 2. Virus ini diketahui menyebabkan pneumonia bilateral berat dan ARDS yang dapat menyebabkan kesulitan bernapas. Fokus pasien: Seorang perempuan berusia 55 tahun memiliki riwayat hipertensi datang dengan keluhan sesak napas, batuk, mual, muntah, diare dan hasil swab antigen positif. Diagnosis: Gangguan pertukaran gas, ansietas dan risiko jatuh. Intervensi: Pasien dirawat di unit perawatan intensif mendapatkan intervensi pemantauan respirasi, terapi oksigen, reduksi ansietas dan pencegahan jatuh. Hasil: Pertukaran gas meningkat, tingkat ansietas menurun, tingkat jatuh menurun dan pasien dapat dipindahkan ke ruang rawat isolasi COVID-19 setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 7 hari di ruang intensif. Pelajaran: Deteksi dini dan pemantauan penting dilakukan untuk mencegah terjadinya perburukan kondisi pasien.
Rationale: COVID-19 is an infectious disease caused by the Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV-2). This virus infects cells in the airways lining the alveoli with the angiotensin-converting enzyme 2 receptor. This virus is known to cause severe bilateral pneumonia and ARDS which can cause breathing difficulties. Patient concern: A 55-year-old woman with a history of hypertension came with complaints of shortness of breath, cough, nausea, vomiting, diarrhea and positive antigen swab results. Diagnosis: Impaired gas exchange, anxiety and risk of falls. Interventions: Patients admitted to the intensive care unit received interventions for respiratory monitoring, oxygen therapy, anxiety reduction and fall prevention. Outcome: Gas exchange increased, anxiety levels decreased, fall rates decreased and patients could be transferred to the COVID-19 isolation ward after 7 days of nursing intervention in the intensive care unit. Lesson learn: Early detection and monitoring are important to prevent worsening of the patient's condition."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Wita Widiani
"Pijat oksitosin adalah pemijatan pada sepanjang tulang belakang vertebrae sampai tulang costae kelima-keenam yang dapat merangsang hormon prolaktin dan oksitosin setelah melahirkan. Pijatan ini berfungsi untuk meningkatkan hormon oksitosin yang dapat menenangkan ibu, sehingga Air Susu Ibu ASI keluar dengan lancar. Pasien berusia 38 tahun dengan status multipara. Berdasarkan pengkajian, pasien memiliki riwayat menyusui yang belum berhasil pada anak sebelumnya. Masalah keperawatan utama yang muncul adalah kesiapan peningkatan menyusui. Masalah yang terjadi pada proses menyusui sebelumnya, salah satunya yaitu kurangnya produksi ASI. Tujuan dari karya ilmiah ini adalah untuk menganalisis asuhan keperawatan pada ibu postpartum dengan riwayat masalah kurangnya produksi ASI. Hasil analisis setelah diberikan intervensi pijat oksitosin menunjukan adanya peningkatan produksi ASI dengan indikator berat badan bayi, frekuensi menyusu, frekuensi Buang Air Kecil BAK , dan lama tidur setelah menyusu. Karya tulis ini diharapkan dapat dijadikan data yang berkaitan dengan asuhan keperawatan pada ibu postpartum dengan masalah ketidakberhasilan dalam pemberian ASI.
The massage of oxytocin is a massage along the spine to the fifth-sixth costae bone that can stimulate the prolactin and oxytocin hormone after delivered. This massage works to increase the oxytocin hormone that can calm the mother, so that the breastmilk come out smoothly. A 38-year-old patient with multiparous status. Based on the assessment, the patient has a history of breastfeeding that she had not been successful in the previous child. The main nursing problem that arises is the increased readiness of breastfeeding. Problems that occur in previous breastfeeding process, one of which is the lack of milk production. The purpose of this scientific work is to analyze nursing care in postpartum mothers with a history of problems of lack of breastmilk production. The results of the analysis after the intervention of oxytocin massage showed an increase in breastmilk production with indicator of infant weight, frequency of suckling, frequency of urination, and duration of sleep after breastfeeding. This paper is expected to be used as data related to nursing care in postpartum mothers with the problem of non-success in breastfeeding."
2020
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Novita Lianasari
"Hipertensi masih menjadi masalah kesehatan nasional di Indonesia khususnya pada agregat dewasa di wilayah perkotaan. Faktor stres dan tekanan sosial ekonomi menjadi penyebab hipertensi. Terapi musik klasik menjadi salah satu cara untuk menurunkan stres di masyarakat. Karya ilmiah akhir ini bertujuan untuk menggambarkan keefektifan terapi musik klasik dalam menurunkan tekanan darah pada keluarga Bapak S dengan dukungan keluarga. Metode yang digunakan adalah asuhan keperawatan keluarga dan studi kasus mulai dari tahap pengkajian sampai dengan tahap evaluasi. Hasil intervensi menunjukkan terjadi penurunan tekanan darah Ibu E 30 mmHg pada tekanan sistolik dan 10 mmHg pada tekanan diastolik selama 7 minggu. Terapi musik klasik diberikan dalam rentang 30 menit selama 13 kali kunjungan. Penelitian ini merekomendasikan penerapan terapi musik klasik disertai dengan dukungan keluarga pada klien hipertensi untuk menurunkan tekanan darah.Kata kunci: Hipertensi, stres, terapi musik klasik
ABSTRACTHypertension is still a major problem in Indonesia, especially in adult population in urban areas. Stress factor and socio-economic pressure may contribute to hypertension. Classic music therapy is among interventions that may reduce stress in urban citizens. This paper aimed to identify the effectiveness of classical music therapy in managing hypertension in Mr. S rsquo; family. The study method was by conducting a nursing intervention based on the nursing processes, from assessment to evaluation. After 13 sessions consisting of 30 minutes of classical music therapy, the evaluation result indicated a decrease about 30 mmHg in Mrs. E rsquo;s systolic blood pressure, while the diastolic blood pressure decreased about 10 mmHg. This study suggested implementation of classical music therapy and family support for patient with hypertension in order to maintain blood pressure. Keywords: classic music therapy, hypertension, stress"
2020
Pr-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Rizla Syabanni
"Motor neuropati adalah salah satu komplikasi dari diabetes melitus tipe 2. Tanda dan gejalanya adalah kelemahan otot, atrofi otot, otot berkedut dan kram, kekakuan sendi serta paralisis otot. Kondisi dari motor neuropati yang terjadi terus-menerus tanpa penanganan dapat mengakibatkan ulserasi kaki atau amputasi kaki serta lebih lanjut mengakibatkan penurunan kualitas hidup individu dengan diabetes melitus. Karya ilmiah ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas dari latihan ROM sebagai bentuk intervensi untuk menurunkan tanda dan gejala motor neuropati pada pasien selama 30 menit satu kali setiap hari dalam lima hari. Hasil intervensi dievaluasi menggunakan alat ukur Goniometer dan dilakukan pada saat sebelum dan sesudah intervensi. Hasil menunjukkan terdapat peningkatan sudut sendi pergelangan kaki dan jari-jari kaki setelah dilakukan latihan ROM. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa latihan ROM dapat diaplikasikan sebagai salah satu intervensi untuk menangani masalah motor neuropati pada pasien DM tipe II di rumah sakit.
Motor Neuropathy is a complication of diabetes melitus type 2. The signs and symptoms of motor neuropathy are muscle weakness, muscle athropy, muscle twitch and cramps, joint stiffness and paralysis. The condition of motor neuropathy that occurs continuously without treatment can lead to foot ulceration or amputation of the foot, as well as further, result in decreased the quality of life of individuals with diabetes mellitus. This paper aims to determine the effectiveness of ROM exercises as a form of intervention to reduce signs and symptoms of motor neuropathy in patient for 30 minutes once daily in five days. The results of intervention were evaluated by using the Goniometer measurements and performed at pre and post intervention. The showed an increase in angle of ankle joints and metatarsophalangeal joints. Based on this analysze, can be concluded that ROM exercise can be applied as one of intervention to handle motor neuropathy problem in patient with type II of DM in hospital."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Retno Budiarti
"Stroke dengan gejala kelemahan fisik menyebabkan gangguan mobilisasi. Kondisi imobilisasi menyebabkan pasien sulit melakukan aktifitas untuk memenuhi kebutuhan hariannya. Ketidakmampuan dalam beraktifitas menyebabkan kondisi tirah baring yang lama sehingga berisiko terhadap kejadian luka tekan. Pencegahan luka tekan dapat dilakukan dengan pemberian pengaturan posisi pada pasien stroke iskemik. Penulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk menganalisis asuhan keperawatan pada pasien stroke dan menganalisis penerapan intervensi pengaturan pisisi pada pasien stroke. Pengaturan posisi adalah merubah posisi dari miring kanan, terlentang dan miring kiri secara bergantian setiap 2 jam sekali.Hasil karya ilmiah ini menunjukkan bahwa pengaturan posisi yang diberikan selama 6 hari perawatan berpengaruh terhadap penurunan risiko luka tekan. Skala Braden meningkat dari hari pertama sampai dengan hari terahir yaitu 8,8,9,11,13,13 . Dari peningkatan Skala Braden tersebut, dapat disimpulkan bahwa pengaturan posisi dengan alih baring setiap dua 2 jam efektif untuk meningkatkan sirkulasi jaringan yang tertekan pada pasien stroke yang mengalami kelemahan ekstremitas. Integritas kulit tetap terjaga, tidak ditemukan tanda-tanda kemerahan, udem dan adanya luka tekan. Karya ilmiah ini diharapkan dapat menjadi studi kasus pencegahan luka tekan pada pasien stroke yang kemudian dapat dikembangkan menjadi penelitian dan landasan pemberian intervensi pengaturan posisi pada pasien stroke.
Stroke with symptoms of physical weakness leads to disruption of mobilization. Immobilization makes patient difficult to perform activities to meet their daily needs. The inability to perform activity in long period increases the risk of pressure ulcer. Prevention of pressure ulcer can be performed by positioning arrangements in patient with ischemic stroke. This paper aimed to analyze nursing care in stroke patients and analyze the application of positioning in patient with stroke. Positioning is to set patient positioning into right sloping, supine and left slant alternately every 2 hours. The results indicated that setting the position given for 6 days of treatment affected the reduction of risk of bed sore. The Braden scale increased from the first day to the last day 8,8,9,11,13,13 . An increase inscore of Braden Scale implied that positioning in two 2 hours were effective to improve the circulation of depressed tissue in stroke patients with limb weakness. The integrity of the skin was maintained, there were no signs of redness, oedema and the presence of pressure sores. This paper is expected to be utilized as study case to prevent pressure ulcer in patients with stroke and may be developed into research and guideline of positioning in stroke patients. "
2020
Sp-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Salwa Muniroh
"Kerusakan lingkungan yang terjadi di area perkotaan dapat memicu munculnya berbagai masalah kesehatan. Salah satu masalah kesehatan yang berisiko lebih tinggi terjadi di perkotaan adalah Systemic Lupus Erythematosus SLE . SLE dapat menimbulkan masalah psikososial, salah satunya ketidakberdayaan. SLE juga dapat memengaruhi hubungan pasien dengan keluarga atau pun orang terdekatnya. Karya Ilmiah Akhir Ners ini berutjuan untuk menggambarkan asuhan keperawatan dengan masalah ketidakberdayaan pada pasien dan keluarga pasien dengan SLE. Penulis melakukan asuhan keperawatan yang berfokus pada ketidakberdayaan dan penurunan koping keluarga selama delapan hari. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa tanda dan gejala ketidakberdayaan pada pasien sudah berkurang. Namun, kondisi penyakit Bapak S yang memburuk menyebabkan masalah tersebut muncul kembali. Di sisi lain, keluarga pasien sudah lebih mampu dalam merawat pasien.
Environmental damage in urban areas may cause many health problems. One of health problems which have higher risk to develop in urban areas is Systemic Lupus Erythematosus SLE . SLE may induce psychosocial problems, such as powerlessness. The aim of this paper was to describe nursing care of powerlessness in family and patient with SLE. Author conducted a nursing care which focused on powerlessness and compromised family coping problems for eight days. The evaluation result showed that sign and symptom of powerlessness in patient has decreased. However, the deterioration of patient rsquo;s health conditions causes the powerlessness signs to reappear. On the other hand, patient rsquo;s family already capable of taking cares of the patient."
Pr-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Rahmadevita Septika A.M.
"Teori Konservasi Levine merupakan model keperawatan praktis dengan menggunakan prinsip konservasi yang berfokus pada keseimbangan energi anak sakit kritis untuk kesehatan dan penyembuhan. Keseimbangan energi ini dapat diperoleh dari asupan nutrisi yang adekuat. Hal ini ditemui pada lima kasus kelolaan yang dibahas dalam karya ilmiah akhir ini, dan ditemukan masalah ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan. Menurut teori Konservasi, ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan dapat diatasi dengan menggunakan prinsip konservasi energi, integritas sruktural, personal dan sosial, yakni pemberian nutrisi secara adekuat, sehingga dapat mengimbangi kebutuhan energi yang didapat dengan yang diperlukan tubuh. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa kemajuan kesehatan setiap kasus berbeda, tergantung pada kondisi penyakit anak, yang ditandai dengan pindah ke ruang rawat lain atau meninggal dunia.
Levine Conservation Theory is a practice nursing model with conservation principles that focused in critical ill child energy balancing for health and healing. Energy balancing is got from the adequate intake nutrition. It was found in five cases that discused in this Final Assignment, with the problem was nutrition imbalance less than body requirement. According to Conservation theory, nutrition imbalance less than body requirement could be solved by implementing principles of energy conservation, structural conservation, personal conservation dan social conservation, that gave adequate nutrition so could make the balance of energy supply and demand. Result of the evaluation showed that the health progress in the cases was different, depend on child disease condition, that marked with moved to the other ward and death."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Fadhilah Rizka Utami
"Penyakit ginjal kronik dengan pruritus dialami oleh pasien yang menjalani dialisis dan tanpa dialisis. Masalah keperawatan gangguan rasa nyaman dapat muncul dari respon gatal akibat gejala penyakit ginjal kronik berupa akumulasi ureum dan kondisi kulit yang kering. Tujuan karya ilmiah ini untuk menganalisis keefektifan intervensi pemberian petroleum jelly untuk mengatasi masalah gangguan rasa nyaman pada pasien gagal ginjal kronik dengan pruritus. Metode yang digunakan dalam karya ilmiah ini yaitu studi kasus dengan satu pasien kelolaan yang diberikan intervensi pemberian petroleum jelly dua kali sehari setiap setelah mandi pagi dan sore selama lima hari. Hasil intervensi berupa penurunan keluhan gatal yang dievaluasi dengan skoring Visual Analogue Score VAS , dan kondisi kulit yang lebih lembab serta turgor kulit yang baik. Rekomendasi dari studi kasus ini adalah agar perawat dapat mengaplikasikan intervensi petroleum jelly untuk mengatasi masalah keperawatan gangguan rasa nyaman pada pasien gagal ginjal kronik dengan pruritus.
Pruritus is common symptom that could affects chronic kidney patients who undergo both routine dialysis or not. Patient rsquo;s reported itchiness that could impaired patients comfort as a potential nursing diagnosis. This study aimed to analyze the effectiveness of petroleum jelly application in managing discomfort on chronic kidney patient with pruritus. This paper used case study approach on one patient which being intervented by petroleum jelly twice a day for 5 days long. The result of the intervention was the reduction of itchy complaints evaluated by Visual Analogue Score VAS scores, and the moist skin condition and the good skin turgor. The intervention is recommended to be applied in managing discomfort on chronic kidney disease patient with pruritus. "
Pr-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library