Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 189897 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kamila Firdausy Khalidin
"Salah satu hal yang berpengaruh terhadap pendapatan industri farmasi adalah rendemen yang dihasilkan dari proses produksi. Jika nilai rendemen meningkat maka akan meningkatkan nilai laba bersih. Sebaliknya jika rendemen menurun maka akan menurunkan nilai laba bersih sehingga pendapatan menurun. Karya ilmiah ini bertujuan untuk mengetahui potensi penurunan rendemen pada proses produksi tablet serta upaya peningkatannya untuk mengurangi penurunan rendemen dan memperoleh rendemen yang maksimal. Setelah ditelusuri dari setiap stage proses produksi, ditemukan beberapa faktor pada proses compounding, drying, tableting dan packaging yang berpotensi dapat menimbulkan reject. Kemudian dari faktor tersebut diusulkan beberapa upaya untuk mengurangi potensi terjadinya reject sehingga meningkatkan rendemen.

One of the things that affect the income of the pharmaceutical industry is the yield generated from the production process. If the yield value increases, it will increase the net profit value. Conversely, if the yield decreases, it will reduce the value of net income so that income falls. This scientific work aims to determine the potential for yield reduction in the tablet production process and efforts to increase it to reduce yield reduction and obtain the maximum yield. After being traced each stage of the production process, the author founds a few factors in the compounding, drying, tableting and packaging processes that could potentially cause rejects. Then from these factors, several efforts are proposed to reduce the potential for rejects so as to increase the yield."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Vellyana Gustika
"Pembiayaan pelayanan kesehatan pasien COVID-19 di rumah sakit dapat di klaimkan kepada Kementerian Kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis biaya pelayanan pasien rawat jalan COVID-19 di RSUD Matraman dan perbandingannya dengan tarif Kementerian Kesehatan. Desain penelitian ini adalah penelitian operasional dengan mengumpulkan data kuantitatif dan kualitatif. Variabel penelitian meliputi jenis kelamin, usia, diagnosa, komorbid pasien, dan biaya rata-rata pelayanan pasien rawat jalan. Kemudian dilakukan analisis perbandingan biaya pelayanan pasien di rumah sakit dan tarif Kementerian Kesehatan. Biaya pelayanan pasien COVID-19 ditinjau berdasarkan perspektif rumah sakit (health provider) dengan melihat komponen tagihan biaya konsultasi, bmhp, obat, tindakan medis dan pemeriksaan penunjang. Dari 84 berkas tagihan pasien didapatkan biaya rata-rata pelayanan pasien rawat jalan COVID-19 yang terbesar adalah Suspek COVID-19 dengan komorbid (Rp. 654.331) dan yang terkecil pada Terkonfirmasi COVID-19 dengan komorbid (Rp. 330.817). Komponen biaya terbesar adalah biaya tindakan medis dan penunjang (77%). Terdapat perbedaan rata-rata biaya yang signifikan antara variable usia, jenis kelamin, diagnosa, komorbid terhadap biaya pelayanan pasien rawat jalan COVID-19 (p <0.005). Selisih antara biaya pelayanan dengan tarif kementerian kesehatan terbesar adalah pada suspek COVID-19 dengan komorbid (-) Rp. 208.069/Pasien, Evaluasi biaya pada pelayanan pasien COVID-19 sangat perlukan untuk meningkatkan kendali mutu dan kendali biaya di rumah sakit.

The cost of health services for COVID-19 patients in hospitals can be claimed to the Ministry of Health. This study aims to analyze the cost of outpatient services for COVID-19 at RSUD Matraman and its comparison with the Ministry of Health's rates. The design of this research is operational research by collecting quantitative and qualitative data. The research variables included gender, age, diagnosis, patient comorbidities, and the average cost of outpatient services. Then performed a comparative analysis of the cost of patient care at the hospital and the Ministry of Health rates. Covid-19 patient service costs are reviewed from the perspective of the hospital (health provider) by looking at the components of the bill for consultation fees, consumable medical cost, drugs, medical actions and supporting examinations. From 84 patient bill files, the largest average cost of outpatient services for COVID-19 was Suspect COVID-19 with comorbid (Rp. 654,331) and the smallest was Confirmed COVID-19 with comorbid (Rp. 330,817). The largest cost component was the cost of medical and supporting actions (77%). There was a significant difference in the average cost between age, sex, diagnosis, and comorbid variables on the cost of outpatient services for COVID-19 (p <0.005). The biggest difference between the service fee and the Ministry of Health's tariff is the suspected COVID-19 with comorbid (-) Rp. 208.069 / Patient, Evaluation of costs on COVID-19 patient services is urgently needed to improve quality control and cost control in hospitals."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Apriningsih
"Tesis ini membahas hubungan mutu fungsional layanan kesehatan dan minat
pasien kembali menggunakan layanan rawat inap RSIA Buah Hati tahun 2009.
Penelitian ini menggunakan metode cross sectional dengan pendekatan
kuantitatitf Penilaian Mutu fimgsional layanan diukur berdasarkan dimensi
servqual yang disesuaikarf dengan keadaan di RSIA Buah Hati. Dari penelitian didapatkan bahwa secara statistik ada hubungan bermakna antara mutu iimgsional layanan rawat inap RSIA Buah hati dengan minat pasien kernbali, dengan dimensi assurance dan responsiveness sebagai variabel dominan dan variabel penganjur sebagai variabcl perancu _ Faktor yang memiliki nilai kepuasan pasien terendah adalah perawat menunnm posisi dan cara menyusukan bayi, perawat memastikan pelaksanaan IMD, petugas mempromosikan asi ekslusiil petugas tidak membuat pasien menunggu terlalu lama, petugas memiliki sikap yang bersahabat dan murah senyurn, petugas memberikan penjelasan yang dibutuhkan pasien, kejelasan informasi
pemakaian atau kegunaan obat oleh petugas, dan keluhan pasien diberikan tanggapan, sehingga perlu ditingkatkan ketrampilan petugas untuk menangani masalah yang dihadapi pasien dan berorientasi terhadap pelanggan.
Kata Kunci: Mutu iimgsional Layanan Kesehatan, Minat Pasien kembali
menggunakan layanan rawat inap"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T33927
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hendryk Kasienjer
"Dengan pendekatan kualitatif, tesis ini menggambarkan Pelaksanaan Subsidi Langsung Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Kecamatan Koja. Kesimpulan penelitian ini adalah kebiajakn subsidi langsung pelayanan kesehatan belum dapat dipahami terutama stakeholder pelaksana kebijakan. Peningkatan pelayanan kesehatan hanya sebatas fasilitas sarana dan prasarana. Faktor penghambat pelaksanaan subsidi langsung pelayanan kesehatan diantaranya: sumber daya manusia, komunikasi, isi kebijakan, koordinasi antar sektoral, dan anggaran kesehatan.

With a qualitative approach, this thesis describes the implementation of Direct Subsidy Health Service District Health Clinics Koja. The conclusion of this study is kebiajakn direct subsidy of health care can not be understood primarily stakeholder policy implementers. Improvement of health services was limited infrastructure facilities. Factors inhibiting the implementation of direct subsidy of health care such as: human resources, communications, policy content, intersectoral coordination, and health budgets."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Berliana Novianita
"ABSTRAK
Praktek Kerja Profesi Apoteker di Apotek Atrika, PT. Anugerah Pharmindo Lestari dan PT. Abbott Indonesia Periode Juli-Oktober 2019.

ABSTRACT
Internship at Apotek Atrika, PT. Anugerah Pharmindo Lestari and PT. Abbott Indonesia Period July-October 2019"
2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Desy Wulandari
"Praktik Kerja di PT. Novell Pharmaceutical Laboratories, PT. Anugerah Pharmindo Lestari, dan Apotek Hidup Baru Periode Juli-Oktober 2019


Internship at PT. Novell Pharmaceutical Laboratories, PT. Anugerah Pharmindo Lestari, and Apotek Hidup Baru Period July-October 2019"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Farah Nur Khalida
"ABSTRAK
Praktik Kerja Profesi Apoteker di PT Novell Pharmaceutical Laboratories, Apotek Atrika, dan PT Enseval Putera Megatrading Periode Bulan Juli-Oktober 2019.

ABSTRACT
Internship at PT Novell Pharmaceutical Laboratories, Apotek Atrika, and PT Enseval Putera Megatrading Period July-October 2019"
2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Noel Arsenius
"Industri Farmasi adalah badan usaha yang memiliki izin sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan untuk melakukan kegiatan pembuatan obat atau bahan obat. Pada pembuatan obat, pengendalian menyeluruh  sangat esensial untuk menjamin bahwa konsumen menerima obat yang bermutu tinggi. Pembuatan secara sembarangan tidak dibenarkan bagi produk yang digunakan untuk menyelamatkan jiwa, atau memulihkan atau memelihara kesehatan. Tidaklah cukup bila produk jadi hanya sekedar lulus dari serangkaian pengujian, tetapi yang lebih penting adalah bahwa mutu harus dibentuk ke dalam produk tersebut. Mutu obat tergantung pada bahan awal, bahan pengemas, proses produksi dan pengendalian mutu, bangunan, peralatan yang dipakai dan personel yang terlibat.

Berdasarkan UU No. 40 tahun 2004, bangsa Indonesia telah memiliki sistem Jaminan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Untuk mewujudkan tujuan sistem jaminan sosial nasional perlu dibentuk badan penyelenggara yang berbentuk badan hukum publik berdasarkan prinsip kegotongroyongan, nirlaba, keterbukaan, kehatihatian, aakuntabilitas, aportabilitas, kepesertaan bersifat wajib, dana amanat, dan hasil pengelolaan Dana Jaminan Sosial dipergunakan seluruhnya untuk pengembangan programadan sebesar-besarnya untuk kepentingan peserta. Salah satu program jaminan sosial yang diadakan pemerintah jaminan kesehatan nasional, yaitu jaminan berupa perlindungan kesehatan agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan Kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan ke setiap orang yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh pemerintah.


Pharmaceutical Industry is a business entity that has a license in accordance with the provisions of laws and regulations to carry out drug manufacturing activities or drug ingredients. In drug manufacturing, comprehensive control is essential to ensure that consumers receive high quality drugs. Indiscriminate manufacture is not permitted for products used to save lives, or restore or maintain health. It is not enough that the finished product simply passes a series of tests, but what is more important is that quality must be built into the product. Drug quality depends on starting materials, packaging materials, production processes and quality control, buildings, equipment used and personnel involved.

Based on Law no. 40 of 2004, the Indonesian people already have a Social Security system for all Indonesian people. In order to realize the objectives of the national social security system, it is necessary to establish an organizing body in the form of a public legal entity based on the principles of mutual cooperation, non-profit, openness, prudence, accountability, portability, mandatory participation, mandated funds, and the results of the management of the Social Security Fund are used entirely for program development and to the maximum extent possible. for the benefit of the participants. One of the social security programs held by the government is the national health insurance, namely a guarantee in the form of health protection so that participants get the benefits of health care and protection in meeting basic health needs which is given to everyone who has paid dues or whose contributions are paid by the government"

Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Badriyanti Sutantoputri
"Apoteker merupakan salah satu profesi dari tim tenaga kesehatan yang memiliki peranan penting dalam pekerjaan kefarmasian. Untuk dapat menjadi apoteker yang profesional, suatu hal penting yang harus dilakukan oleh seorang apoteker adalah berpartisipasi secara langsung dalam melaksanakan praktik kefarmasian. Oleh karena itu, calon apoteker dituntut agar dapat menjalani praktik profesi sebagai bekal ilmu dan pengalaman dalam memahami peran sebagai seorang apoteker serta untuk meningkatkan kompetensi diri sebelum terjun ke dalam dunia pekerjaan. Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) dilaksanakan di PT. Novell Pharmaceutical Laboratories periode Januari – Februari 2022, Apotek Kimia Farma 96 Kemanggisan periode Maret 2022, dan PT. Anugerah Pharmindo Lestari periode April 2022. Dengan dilaksanakannya kegiatan praktik kerja di industri farmasi, apotek, dan pedagang besar farmasi, calon apoteker diharapkan mampu memperluas wawasan, pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman yang dapat diterapkan dalam melakukan pekerjaan kefarmasian di masa yang akan datang.

Pharmacists, as part of healthcare professionals, have a significant role in the pharmaceutical practice. One of the most important things that must be done to become a professional pharmacist is to participate directly in carrying out the pharmaceutical practice. Therefore, prospective pharmacists are required to be able to undergo professional practice as a provision of knowledge and experience in understanding the role of a pharmacist, and also to improve self-competence before entering their professional career journey. Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) was held at PT. Novell Pharmaceutical Laboratories for the January – February 2022 period, Apotek Kimia Farma 96 Kemanggisan for the March 2022 period, and PT. Anugerah Pharmindo Lestari for the period of April 2022. With the implementation of professional practice in the pharmaceutical industry, pharmacies, and pharmaceutical distribution companies, prospective pharmacists are expected to be able to broaden their horizons, knowledge, skills, and experience that can be applied in doing pharmaceutical work in the future."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Arimbi Purinada Miandari
"Ilmu farmasi merupakan salah satu ilmu kesehatan yang akan terus berkembang seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Ruang lingkup farmasi begitu luas sehingga bentuk praktik kefarmasian juga sangat beragam. Dalam menjalankan praktik kefarmasiannya, seorang apoteker dituntut memiliki standar kompetensi. Standar kompetensi ini dapat dilatih dalam praktik kefarmasian, sehingga dilakukan praktik kerja profesi apoteker dibeberapa tempat dan berbagai bidang, diantaranya adalah Apotek Atrika, PT. Hexpharm Jaya, PT. Anugrah Pharmindo Lestari dan Puskesnas Kramat Jati. Secara keseluruhan apoteker belajar melakukan praktik kefarmasian secara professional dan etik, menggunakan komunikasi yang efektif dan menggunakan keterampilan organisasi sehingga dapat meningkatkan hubungan interpersonal yang baik dengan pasien maupun dengan teman sejawat. Pada bidang pelayanan, apoteker harus mengoptimalisasi penggunaan, dispensing, pemberian informasi terkait sediaan farmasi dan alat kesehatan. Apoteker juga dapat mengupayakan hal yang preventif maupun promotive untuk meningkatkan kesehatan masyarakat. Dalam bidang industri, apoteker belajar terkait pengelolaan sediaan farmasi, dimulai dari tahap formulasi, produksi hingga pendistribusian. Selain belajar memenuhi standar kompetensi yang harus dimiliki apoteker, pada kesempatan praktik kerja, apoteker juga diberikan persoalan yang akan dibahas pada masing-masing laporan hasil praktik kerja profesi apoteker.

Pharmacy is one of the health sciences that will continue to develop along with the development of science and technology. The scope of pharmacy is so broad that the forms of pharmaceutical practice are also very diverse. In carrying out its pharmacy practice, a pharmacist must have competency standards. These competency standards can be trained in pharmaceutical practice so that pharmacists' professional work practices are carried out in various fields, including Apotek Atrika, PT. Hexpharm Jaya, PT. Anugrah Pharmindo Lestari and the Puskesmas Kramat Jati. Overall, pharmacists learn to practice pharmacy professionally and ethically, use effective communication, and use organizational skills to improve good interpersonal relationships with patients and colleagues. Pharmacists must optimize the use, dispensing, and providing of information related to pharmaceutical preparations and medical devices in the service sector. Pharmacists can also seek preventive and promotive things to improve public health. In the industrial sector, pharmacists learn about the management of pharmaceutical preparations, from formulation and production to distribution stages. In addition to learning to meet the competency standards that pharmacists must possess, on work practice opportunities, pharmacists are also given issues that will be discussed in each report on the results of the pharmacist's professional practice."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>