Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 34506 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Achmad Djakaria
"Kapal merupakan salah satu alat transportasi laut yang sering digunakan oleh para nelayan, dilihat pada tahun 2018 terdapat 2,6 juta nelayan yang ada di Indonesia. jumlah nelayan yang sengat banyak tersebut di antaranya memiliki kesulitan dalam melakukan pembuatan kapal ikan dengan model streamline, dikarenakan tidak adanya alat bending, mahalnya alat-alat, serta langkanya material kayu. Kapal pelat datar ini menjadikan salah satu opsi untuk mengatasi masalah tersebut, kapal tersebut dibuat dengan menggunakan konstruksi bentuk lambung yang disederhanakan tanpa adanya proses bending. Namun dengan dibuatnya kapal pelat datar ini tentunya nilai hambatan kapal ikan tersebut akan menjadi lebih besar dibandingkan dengan kapal ikan konvensional akan tetapi memiliki kelebihan yaitu konstruksi lambung yang lebih sederhana, biaya yang lebih murah, dan mempermudah para nelayan dalam proses pembuatan dan perbaikan. Oleh karena itu dibuatlah 3 model jenis kapal ikan pelat datar dengan variasi lebar chine yaitu 1 m, 1,5 m, 2 m dan pada tiap kondisi pembebanan yaitu kondisi 1 saat kapal ingin berangkat, kondisi 2 saat muatan paling berat dan kondisi 3 saat kapal pulang. Model dan variasi tersebut akan dilakukan pengujian hambatan kapal ikan dengan bantuan aplikasi. Pengujian hambatan kapal ikan dilakukan pada kecepatan 6-10 knot yang dilakukan pada tiap model dan tiap kondisi. Proses pengujian ini dilakukan agar mendapatkan model kapal pelat datar yang memiliki nilai hambatan yang paling kecil di antara lainya. Hasil simulasi menemukan bahwa kapal ikan pelat datar bahwa model kapal 1 dengan lebar chine 1 m memiliki nilai hambatan paling kecil di antara model lainya yaitu sebesar 3514,2 N pada kecepatan 10 Knot
Ships are one of the sea transportation tools that are often used by fishermen, seen in 2018 there were 2.6 million fishermen in Indonesia. A number of fishermen who are stinging a lot them have difficulties in making fishing boats with a streamlined, due to the absence of bending, expensive tools, and the scarcity of wood materials. This flat plate ship is one option to overcome this problem, the ship is made using a simplified hull construction without any bending. However, with the construction of this flat plate ship, of course, the resistance value of the fishing vessel will be greater than that of a conventional fishing vessel, but it has the advantages of simpler hull construction, lower costs, and easier for fishermen in the manufacturing and repair process. Therefore, 3 models of flat plate fishing vessels were made with variations in chine width, namely 1 m, 1.5 m, and 2 m and for each loading condition, namely condition 1 when the ship wanted to depart, condition 2 when the cargo was the heaviest and condition 3 when the ship go home. These models and variations will be tested for fishing vessel resistance with the help of applications. The fishing vessel resistance test was carried out at a speed of 6-10 knots which was carried out on each model and in each condition. This testing process is carried out in order to get a flat plate ship model that has the smallest resistance value among others. The simulation results found that the flat plate fishing vessel model 1 with a chine width of 1 m has the smallest resistance value among other models, which is 3514.2 N at a speed of 10 knots.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Miftah Dhia Falah
"Kapal pelat datar merupakan salah satu bentuk pengembangan dari kapal konvensional dengan meniadakan proses pelengkungan pada pelat kapal, peniadaan proses pelengkungan ini membuat lambung kapal cenderung tidak streamline. Pada penerapannya kapal pelat datar jenis monohull dengan lambung yang tidak streamline juga memiliki performa stabilitas yang kurang, penambahan cadik dapat menjadi salah satu solusi dalam penggunaan kapal pelat datar jenis monohull ini. Cadik sendiri merupakan bentuk lambung kecil tambahan pada kedua sisi kapal dan sangat umum digunakan pada kapal nelayan tradisional Indonesia untuk meningkatkan performa stabilitas. Namun penambahan cadik tentunya mempunyai potensi untuk menambah nilai hambatan total, terlebih lagi bentuk kapal pelat datar yang tidak streamline ini memiliki karakter nilai hambatan yang lebih besar dari kapal konvensional. Dengan adanya penambahan cadik, interferensi gelombang sangat mungkin terjadi dengan nilai yang berbeda beda bergantung pada konfigurasi jarak clearance dan stagger cadik. Secara umum kapal pelat datar yang tidak streamline ditambah dengan adanya tambahan cadik pada kedua sisinya tentu sangat berpengaruh terhadap hambatan yang dihasilkan dan menjadi tujuan analisis penelitian ini. Pengujian ini dilakukan pada Froude number 0,3 – 0,6 dengan interval 0,1 dan konfigurasi jarak clearance 2, 2,5; 3 meter dari center line kapal dengan posisi cadik pada bagian tengah (S/L = 0,2) dan belakang (S/L = 0) kapal. Penelitian ini diharapkan dapat memperlihatkan pengaruh penambahan cadik pada kapal ikan pelat datar pada tiap konfigurasi clearance dan stagger terhadap nilai hambatan kapal. Hasil simulasi menemukan bahwa konfigurasi S/L = 0; C/L = 0,182 (2 meter dari center line pada bagian belakang kapal) memiliki nilai rata -rata penambahan hambatan total paling kecil dengan 45,92%.

A flat plate vessel is a form of development from a conventional vessel by eliminating the bending process on the ship's plate; eliminating this bending process makes the ship's hull tend not to be streamlined. In its application, a monohull flat plate ship with a hull that is not streamlined also has poor stability performance; the addition of an outrigger can be one of the solutions for this monohull type flat plate vessel. The outrigger is an additional form of the small hull on both sides of the ship and is commonly used on Indonesian traditional fishing vessels to improve stability performance. However, the addition of outriggers certainly can increase the total resistance value. Moreover, the non-streamlined flat plate hull has a higher resistance value than the conventional streamline hull. With the addition of outriggers, wave interference is very likely to occur with different values depending on the configuration of the outrigger clearance and stagger distance. In general, flat plate ships with a non-streamlined hull and additional outriggers on both sides are certainly very influential on the resulting significant resistance. This research simulation was carried out on Froude numbers 0.3 – 0.6 by 0.1 intervals with clearance configuration distances of 2, 2.5, 3 meters from the centreline of the ship, the outrigger position in the middle of the ship (S/L = 0.2) and at rear (S/L = 0) of the ship. This study is expected to show the effect of adding outriggers on flat plate fishing vessels in each configuration of clearance and stagger to the value of ship resistance. The simulation results found that the configuration S/L = 0; C/L = 0.182 (2 meters from the centreline at the rear of the ship) has a minor average value addition of total resistance with 45.92%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saddam Abdul Azziz
"Industri galangan kapal menghasilkan produk seperti bangunan apung, struktur bangunan lepas pantai, dan kapal, termasuk kapal ikan. Namun pembuatan sebuah kapal memerlukan waktu lama dan cukup mahal dikarenakan bentuk lambung kapal yang streamline sehingga memerlukan proses bending. Maka dibuat sebuah alternatif yaitu berupa kapal pelat datar dengan tujuan untuk memudahkan proses manufaktur sehingga proses produksi kapal dapat dilakukan di galangan kecil dan dapat menekan biaya. Pada penerapannya kapal pelat datar jenis monohull yang berbentuk V memiliki stabilitas yang kurang baik saat berlayar. Maka dibuat sebuah desain kapal pelat datar dengan jenis semi trimaran sebagai solusi dari masalah tersebut. Namun perubahan jenis lambung ini tentunya akan berpengaruh kepada nilai hambatan total kapal. Pada penelitian ini dirancang suatu kapal ikan pelat datar semi trimaran 5 GT dengan variasi sudut semi trimaran 0°, 10°, dan 15° yang akan diuji nilai hambatan totalnya pada kondisi pembebanan saat kapal berangkat (kondisi 1), telah menangkap ikan (kondisi 2), dan saat pulang (kondisi 3). Pengujian ini dilakukan pada kecepatan 6 – 10 knot dengan menggunakan software Maxsurf Resistance dan ANSYS Fluent. Hasil dari simulasi didapatkan bahwa kapal dengan variasi sudut trimaran 0° memiliki nilai hambatan total paling kecil pada kecepatan 10 knot kondisi 2 yaitu 4992.9 N
The shipbuilding industry produces products such as floating structures, offshore, and ships, including fishing vessels. However, making a ship takes a long time and is quite expensive due to the streamlined hull shape that requires a bending process. Then an alternative was made in the form of a flat plate vessel with the aim of facilitating the manufacturing process so that the ship production process can be carried out in small shipyards and can reduce costs. In its application, the V-shaped monohull type flat plate vessel has poor stability while sailing. Then made a flat plate vessel design with semi trimaran type as a solution to this problem. However, this change in the type of hull will certainly affect the total resistance value of the ship. In this study, a 5 GT semitrimaran flat plate fishing vessel was designed with a semi trimaran angle variation of 0°, 10°, and 15° which will be tested for the total resistance value under loading conditions when the ship departs (condition 1), has caught fish (condition 2 ), and on return (condition 3). This test was carried out at a speed of 6 – 10 knots using Maxsurf Resistance and ANSYS Fluent software. The results of the simulation show that the ship with a semi trimaran angle variation of 0° has the smallest total resistance value at a speed of 10 knots in condition 2, which is 4992.9 N."
Depok : Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Fatchur Utama
"Indonesia merupakan negara maritim yang memiliki potensi sumber daya kelautan dan perikanan yang sangat besar, khususnya di wilayah perairan Laut Jawa. Dalam hal ini, kapal ikan diperlukan sebagai transportasi untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya tersebut. Kapal dengan ukuran 21-30 GT menjadi menarik untuk dikembangkan mengingat dari segi ukuran tidak terlalu besar serta jumlahnya masih sedikit dibandingkan ukuran lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan desain kapal ikan 30 GT sebagai langkah awal untuk optimalisasi sumber daya kelautan di Indonesia. Pembuatan desain kapal menggunakan material baja dibuat menggunakan perangkat lunak Maxsurf dan AutoCAD yang pada prosesnya terdiri melalui beberapa tahap, diantaranya yaitu pembuatan lines plan, general arrangement, midship section, dan shell expansion. Di sisi lain, pengembangan kapal penangkap ikan di Indonesia mulai diminati oleh investor lokal yang ditandai dengan meningkatnya pemesanan pada industri galangan kapal. Untuk menanggapi hal tersebut, pada penelitian ini dilakukan kajian mengenai analisis kelayakan investasi kapal ikan berukuran 30 GT di area perairan Laut Jawa. Dari hasil desain dan perhitungan kapal ikan baja 30 GT yang telah dilakukan, dapat diketahui dimensi kapal yang baik dengan panjang kapal = 16m, lebar kapal = 4m, tinggi kapal = 1.85m, dan draft kapal= 1.2m. Kapal ikan berbahan baja ini dapat menggantikan kapal ikan berbahan kayu karena material kayu sudah langka. Berdasarkan analisis keuangan yang telah dilakukan, diperoleh nilai NPV dan IRR yang positif, sehingga diharapkan kapal ikan bahan baja ini dapat menarik perhatian investor untuk berinvestasi di dalamnya.

Indonesia is a maritime country that has enormous potential for marine and fishery resources, especially in the Java Seawaters. In this case, fishing vessels are needed as transportation to optimize the utilization of those resources. Ships with a size of 21-30 GT are interesting to develop considering that in terms of size, they are not too large and the number is still small compared to other sizes. This study aims to develop a 30 GT fishing vessel design as the first step for optimizing marine resources in Indonesia. Ship design using steel material is done using Maxsurf and AutoCAD software which in the process consists of several stages, including the manufacture of lines plan, general arrangement, midship section, and shell expansion. On the other hand, the development of fishing vessels in Indonesia is starting to attract local investors, which is known by an increase in orders from the shipbuilding industry. To respond this circumstance, this study was conducted to analyze the feasibility of investment in fishing vessels 30 GT in the Java Sea waters area. From the results of the design and calculation of the 30 GT steel fishing vessel that has been carried out, it can be seen that the dimensions of a good ship with ship length = 16m, ship width = 4m, ship height = 1.85m, and ship draft = 1.2m. This steel fishing vesselcan replace wooden fishing vessel because wooden materials are scarce. Based on the financial analysis that has been carried out, positive NPV and IRR values were obtained, so it is hoped that this steel fishing vessel can attract the attention of investors to invest in it."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fauzan Azhima
"Kapal pelat datar merupakan salah satu solusi dari penerapan teknologi manufaktur kapal yang memungkinkan nelayan untuk memiliki kapal berbahan baja dengan harga yang relatif murah. Akan tetapi, karena bentuk lambung kapal pelat datar tidak streamline hal tersebut menyebabkan tingginya hambatan kapal sehingga dalam operasionalnya kapal pelat datar cenderung lebih boros bahan bakar. Maka dari itu untuk mengatasi masalah tersebut maka diperlukannya optimasi bentuk kapal pelat datar tersebut agar memiliki performa yang lebih baik. Dalam penelitian ini, dilakukan optimasi dengan metode Trial and Error dengan memvariasikan ratio panjang dan lebar kapal ikan 5 GT. Simulasi dilakukan dengan menggunakan Ansys Fluent untuk mensimulasikan hambatan kapal pada perairan tenang. Panjang kapal divariasikan dari 10 hingga 12 meter dengan lambung Monohull (Type 1) dan Semitrimaran. Kecepatan 6 hingga 10 knot. Dari hasil penelitian didapatkan hasil bahwa kapal Monohull 12 meter unggul dari semua jenis yang diujikan pada kecepatan 6, 8, 9, dan 10 knot sehingga dapat disimpulkan merupakan desain paling optimal pada penelitian ini.

Flat plate ships are one of the solutions to the application of ship manufacturing technology that allows fishermen to have ships made of steel at relatively low prices. However, because the shape of the hull is not streamlined, it causes high resistance so that in its operation flat plate ships tend to be more fuel-intensive. Therefore, to overcome this problem, it is necessary to optimize the shape of the flat plate ship in order to have better performance. In this study, optimization was carried out using the Trial and Error method by varying the ratio of the length and width of the 5 GT fishing vessel. Simulations are carried out using Ansys Fluent to simulate ship resistance in calm waters. Vessel length varies from 10 to 12 meters with Monohull (Type 1) and Semitrimaran hulls. Speed 6 to 10 knots. From the results of the study, it was found that the 12 meter Monohull ship was superior to all types tested at speeds of 6, 8, 9, and 10 knots so that it could be concluded that it was the most optimal design in this study.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shidqy Rhaditya
"Nelayan tradisional pengguna kapal kayu hampir tidak mendapatkan penghasilan dari hasil laut pada bulan Januari, Februari, dan Desember diakibatkan oleh cuaca yang kurang mendukung serta musim ikan yang sepi. Keunggulan catamaran convertible pelat datar 5m adalah memiliki daya muat yang lebih banyak dibandingkan perahu nelayan tradisional dan dapat dengan mudah berubah fungsi dari kapal nelayan menjadi kapal wisata. Perencanaan ini bertujuan menciptakan cara agar nelayan tradisional mendapatkan penghasilan yang lebih menentu, dengan menciptakan sistem operasi kapal dual fungsi. Kapal hasil desain dengan beberapa software, jenis catamaran pelat datar yang memiliki deck convertible dari flat deck menjadi seat deck. Perbandingan dilakukan antara penghasilan nelayan tradisional pengguna perahu nelayan sesuai hasil survei, dengan estimasi penghasilan nelayan jika menggunakan kapal catamaran convertible. Kesimpulan, penghasilan bersih nelayan dapat bertambah 280.72% menggunakan catamaran convertible. Penggunaan kapal catamaran convertible hanya untuk menangkap ikan saja, tanpa penggunaan jasa penyeberangan, menghasilkan penurunan pendapatan sebesar 63.11%.

Traditional fishermen using their conventional wooden boat mostly don't get income from fishing in january, february, and december. The main cause of the problem is bad weather, which then causes fishermen to have severe dificulties in catching fish. The 5m flat hull convertible catamaran can hold more load on its deck compared to the fishermen’s conventional wooden boat, and it is able to be easily converted from fishing boat mode to tour boat mode. The motive of this planning is to find a way for the traditional fishermen to get more stable income by creating a dual-functioned ship operating system. The prototype is designed on several softwares, it is a flat hull catamaran with convertible deck; from flat deck to seat deck. Comparison is done between the income of a fisherman using the conventional fishing boat, calculated with survey data, and the estimated income of a fisherman using the convertible catamaran. The conclusion is; the fisherman using the convertible catamaran could gain up to 280.72% of profit compared to the conventional operation use. Usage of the boat for fishing only causes profit decline of 63.11%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54954
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Linny Firdaus
"Skripsi ini membahas penerapan upah layak untuk awak kapal perikanan di Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman Jakarta dalam konteks perlindungan yang diatur dalam peraturan perundang-undangan di Indonesia. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan upah awak kapal perikanan belum sesuai dengan peraturan perundang-undangan sebagai akibat dari ketidakserasian dan kekosongan hukum, sistem upah yang eksploitatif, penerapan perjanjian kerja laut sebagai “formalitas belaka”, rendahnya kesadaran dan pengetahuan hukum, tumpang-tindih kewenangan dalam pemerintah, serta rendahnya pengawasan dan penegakan hukum. Penulis menyarankan adanya harmonisasi peraturan perundang-undangan, evaluasi kerja pada pemerintah, dan revolusi mental awak kapal perikanan
This thesis focuses on the implementation of decent wage for fishers at Nizam Zachman Jakarta Fishing Port as regulated in Indonesian legal framework. This research is qualitative research with a descriptive design. This research shows that the wage for fishers has not been implemented as regulated in the legal framework as the result of a disharmonious and unregulated law, an exploitative wage system, “mere formality” work agreements, poor legal awareness and knowledge, overlapping authorities in government, and inadequate law supervision and enforcement. The author suggests a harmonization in legal framework, a work evaluation in government, and a mental revolution in fishers."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia , 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ru`In Fatimah
"Dengan berjalannya perkembangan teknologi, kapal kayu yang digunakan nelayan sudah mulai ditinggalkan. Selain material yang sulit didapatkan, dapat merusak lingkungan, dan proses pembuatannya tidak praktis, serta sulitnya diasuransikan. Pada skripsi ini, penulis melakukan revitalisasi pada kapal nelayan menggunakan kapal yang berbahan dasar baja dengan terobosan lambung pelat datar. Tujuan pembuatan kapal baja lambung pelat datar adalah untuk pengaplikasian teknologi menjadi kapal Nasional, dan membuat kampung nelayan Marunda menjadi kampung nelayan percontohan yang membuat, merawat, mengoperasikan serta pengurusan pengasuransiannya dilakukan secara mandiri. Perhitungan premi asuransi pada penulisan tugas akhir ini sebesar 4%.

As technology keep rapidly growing, a wooden boat has been starting to be abandoned. Beside to difficultly of obtaining the required material, it also has a potential to damage the environmet, tha manufacturing process is not practical, and also hard to be insured. In this research, the writer is doing a revitalization to fisherman boat by a using steel-based boat with flat hull. The making purpose of steel-based boat with flat hull is a technological implementation to be a national boat, and to make Kampung Nelayan Marunda become a model fishing village, wich creates, maintain, operates, and also does insurances process independently. The calculation estimation of insurance premium in this research is 4%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S60431
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rendy Prima
"Efek Giroskop pada kapal ikan logikanya dapat membuat keadaan ruang muat dari kapal ikan tetap stabil. Dengan keadaan lebih stabil, maka peluang ikan untuk tetap hidup menjadi lebih besar dan memiliki nilai jual yang tinggi. Adanya ruang muat efek giroskop tersebut tentu mempengaruhi stabilitas dari kapal. Apakah kapal tersebut menjadi lebih baik stabilitasnya, atau malah memperburuk stabilitas kapal.
Tujuan penelitian ini adalah mencari tahu fenomena yang ditimbulkan dari efek giroskop tersebut terhadap kemiringan sudut kapal dan periode oleng kapal. Dengan variasi nilai batas air kapal, dilakukan pengambilan data. Hasil penelitian membuktikan bahwa efek dari giroskop dapat mempercepat periode oleng kapal, sehingga efek dari giroskop itu berperan dalam membuat kapal memiliki stabilitas lebih baik.

Gyroscope effect on fishing vessel can logically fit the fish hold of the fishing vessel remain stable. With this situation, then the chances for survival of fish become larger and have a high selling value. The existance of the gyroscope effect of the fish hold would affect the stability of the ship. Does the ship has a better stability, or even become worse.
The purpose of this research is to find out phenomenon resulting from the gyroscope effect of slope angle tilt the ship and their rolling period. With the variation on value of draft from the ship, performed data acquisition. Research shows that the effect of the gyroscope can accelerate the ship rolling period, so the effect of the gyroscope's role in making the ship has a better stability.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S52195
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Muslih
"Upaya memanfaatkan sumber daya perikanan nusantara secara optimal masih menghadapi berbagai kendala. Salah satunya adalah penyediaan armada kapal penangkapan ikan yang dirancang tidak disertai dengan fasilitas yang mencukupi. Keterbatasan sarana dan prasarana penangkapan, khususnya fasilitas untuk membawa ikan dalam keadaan hidup. Melihat persoalan di atas maka dipilihlah satu alternatif kapal berjenis trimaran yang memiliki tiga buah lambung digunakan sebagai kapal penangkap ikan sekaligus sebagai alat transportasi ikan hidup. Kapal ikan jenis trimaran ini terdiri dari tiga lambung dimana lambung utamanya yang di tengah memiliki kolam ikan untuk tempat ikan hasil tangkapan para nelayan dalam keadaan hidup, karena pada dekade akhir-akhir ini ikan hasil tangkapan lebih cenderung dipasarkan dalam kondisi hidup hal tersebut dikarenakan ikan dalam keadaan hidup mempunyai nilai jual yang lebih tinggi. Hal yang penting dilakukan adalah merencanakan sistem sirkulasi air dan udara pada kolam ikan kapal ikan trimaran khususnya untuk ikan kerapu agar ikan tetap hidup. Sistem sirkulasi air dan udara dengan menggunakan dua buah pompa masing - masing untuk sirkulasi air bersih dan air kotor serta pendingin untuk mengatur sekaligus menjaga suhu ikan. Sehingga pada akhirnya ikan kerapu bisa tetap hidup.

Effort for exploiting the national fishing resource optimally is still facing many opstacles. These opstacles among others are the properly designed fishing fleet, the limitation of the catching facilities, and life fish transport fasilities. Based the above condition a trimaran fishing vessel has been chosen as an alternative. This vessel has three hulls, the middle hull is used as fish hold and water circulation pump room, and the side hulls are used as engine and propulsion compartements. Reason for the design is due to increasing demand for life fish, because of the high price of the life fish. The thesis is focused on the design of the water and air circulation in the fish hold especially for trout fish using two pumps, one is for sucking the dirty water and the other is for distributing the clean water and maintaining the cool temperature in the fish hold, in order to keep the trout fish alive."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S38107
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>