Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 35287 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Peter Leonaldy Ngapa Djami
"Rendahnya minat masyarakat dalam berkunjung menjadi permasalahan museum sejak lama. Padahal, museum menawarkan hal-hal menarik untuk dikunjungi. Salah satu cara relevan mengomunikasikan nilai jual museum masa kini adalah lewat strategi komunikasi pemasaran digital. Museum Bekasi sebagai museum baru berkonsep digital membutuhkan strategi komunikasi pemasaran digital untuk meningkatkan kesadaran dan kunjungan dari khalayak sasarannya. Lewat analisis situasi baik eksternal dan internal, lalu perumusan posisi, serta penetapan tujuan dan objektif, maka program komunikasi pemasaran digital yang diusulkan adalah Susuraksi (Susuri, Beraksi, dan Selebrasi) Museum Bekasi yang menggunakan model pemasaran Inbound Marketing Flywheel. Program ini dilakukan selama enam bulan, dan akan menyampaikan pesan kunci "Rasakan Pengalaman Baru Berwisata" lewat dua fase, yaitu, susuri dan beraksi pada triwulan pertama, serta beraksi dan selebrasi pada triwulan kedua dengan evaluasi program di akhir linimasa.

The low interest of the public visit has been being a problem for museum since a long time ago. In fact, the museum offers interesting things to visit. One of the relevant way to communicate the unique selling points of the museum nowadays is through a digital marketing communication strategy. The Museum of Bekasi as a new museum with a digital concept requires a digital marketing communication strategy to increase awareness and visits from its target audience. Through analysis of both external and internal situations, then the formulation of positions, as well as setting goals and objectives, the proposed digital marketing communication program is Susuraksi (Browse, Act, and Celebrate) The Museum of Bekasi which uses the Inbound Marketing Flywheel model. This program will be implemented for six months, and will convey the key message "Feel the New Experience of Visiting Museum" through two phases, namely, browse and act in the first quarter, and act and celebrate in the second quarter with program evaluation at the end of the timeline."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Naomi Christiari
"Fokus dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi komunikasi apa saja yang sudah dilakukan oleh Museum Nasional terkait dengan usahanya untuk menlngkatkan minat masyarakat Wltuk berkonjung ke Museum Nasional. Penelitian ini adalah penelitian knalitatif dengan deasin deslaiptif. Hasil penelitian menyarankan bahwa Museum Nasional perlu lebih mengembangkan program­ program yang menawarkan pengalaman lebih banyak kepada pengunjung, juga perlunya urnukmenyediakan filsilitas dan sarana y1111g mendakung.

The focus of this study is to know the marketing conunu.oication strategy that National Museum has done to increase tba public interest to visit National Museum. This study is using qualitative study, with descriptive design. The researcher found that Museum Nasional has done several communication strategy to increase public interest. The researcher suggest that National Museum need to use more of marketing mix in offering the visitor experience, and need to increase the quality of liability.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T32448
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Febrika Widharini Widyaka
"Museum merupakan organisasi non-profit yang membutuhkan pengunjung sehingga perlu melakukan kegiatan pemasaran. Museum kini bukan lagi sekadar tempat penyimpanan benda-benda kuno yang pasif, melainkan sebagai sarana bermain dan belajar interaktif bagi semua kalangan. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kesenjangan (gap analysis) antara persepsi konsumen dan persepsi manajemen terkait kesadaran merek (brand awareness) museum yang dilihat dari enam elemen komunikasi pemasaran terpadu (integrated marketing communication), yaitu: periklanan (advertising), hubungan masyarakat (public relations), penjualan personal (personal selling), promosi penjualan (sales promotion), pemasaran langsung (direct marketing), pemasaran internet (internet marketing).
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif agar mampu memahami secara mendalam mengenai strategi komunikasi pemasaran terpadu dengan terlibat langsung dengan museum sebagai subjek penelitian. Paradigma post-positivism juga digunakan untuk mengungkapkan asumsi mengenai adanya gap pada strategi komunikasi pemasaran museum, antara pihak manajemen dan pengunjung museum. Gap-gap tersebut ditemukan dari hasil triangulasi dalam melakukan analisis data, yang dilakukan dengan cara melakukan korelasi dengan teori dan konsep yang digunakan, kemudian disajikan dalam bentuk narasi deskriptif agar lebih mudah dipahami. Setelah itu, dianalisis menggunakan open, selective, axial coding. Gap yang ditemukan dalam strategi komunikasi pemasaran dapat diminimalisir dengan cara melakukan evaluasi terbuka, demi menjangkau masyarakat yang lebih luas.

Museum is a non-profit organization that needs visitors so it needs to do marketing activities. The museum is now no longer just a passive storage of ancient objects, but as a means of interactive learning and play for all people. This research was conducted to analyze the gap between consumer perceptions and management perceptions related to brand awareness seen from six elements of integrated marketing communication, namely: advertising, public relations, personal selling, sales promotion, direct marketing, internet marketing.
This study uses a qualitative approach to be able to understand deeply about integrated marketing communication strategies by directly engaging with museums as research subjects. The post-positivism paradigm is also used to express assumptions about gaps in the museum's marketing communication strategy, between management and museum visitors. These gaps are found from the results of triangulation in conducting data analysis, which is done by correlating with the theories and concepts used, then presented in the form of descriptive narrative to make it easier to understand. After that, analyzed using open, selective, axial coding. The gap found in marketing communication strategies can be minimized by conducting open evaluations, in order to reach the wider community.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
T55379
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bernadette Ajeng Romanauli
"KoreanUpdates adalah sebuah media online berbasis di Indonesia yang menyajikan berita terbaru tentang Korean Wave sejak tahun 2010. Di tahun 2016, KoreanUpdates ingin mengalahkan para pesaingnya, KoreanIndo serta Korean Wave Indonesia untuk menjadi media online khusus Korean Wave terbaik di Indonesia. hasil riset terhadap para penggemar Korean Wave di Indonesia menunjukkan bahwa brand awareness dan engagement KoreanUpdates cenderung rendah, dan customer loyalty yang lemah.
Dengan tujuan untuk memperkuat positioning sebagai media online khusus Korean Wave terbaik dan terpercaya di Indonesia, serta untuk memperkuat customer loyalty, KoreanUpdates akan menghadirkan The K-Way, kurasi tips dan trik terlengkap, termudah dan terkreatif di jejaring sosial tentang Korea Selatan, bagi mereka para penggemar Korean Wave di Indonesia yang juga tertarik dengan budaya lain Korea Selatan. Biaya untuk kampanye dan produksi konten The K-Way adalah Rp 58.066.650,- dan akan diadakan juga evaluasi di akhir kampanye dan monitoring selama kampanye The K-Way berlangsung.

KoreanUpdates is an Indonesia-based online media for Korean Wave-related news that have been actives since 2010. In 2016, KoreanUpdates wants to be above KoreanIndo and Korean Wave Indonesia, to be the best online media for Korean Wave-related news in Indonesia. Research that was conducted to Korean Wave fans in Indonesia shows that the problems KoreanUpdates is currently facing are the low brand awareness and engagement for their brand, and low customer loyalty from Korean Wave fans in Indonesia.
With the aim to strengthen the positioning as the best and trusted Korean Wave-related online media in Indonesia, and to strengthen customer loyalty, KoreanUpdates will launch the social media-based curated informational content, The K-Way, that provides complete , creative and easy tips and tricks about South Korea culture; for the Korean Wave fans in Indonesia that also interested in other South Korean other cultures. The budget for the whole campaign is IDR 58,066,650. Evaluation program after the campaign is over and the monitoring activities during the campaign will also be conducted.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Indira Dinar Ardiyani
"ABSTRAK
Tugas Karya Akhir ini membahas tentang Perencanaan Strategi Komunikasi Pemasaran Terpadu Cerelac Bubur Susu, sebuah produk premium dari Cerelac. Cerelac merupakan produk makanan bayi yang diproduksi oleh Nestlé, sebuah perusahaan Fast-Moving Consumer Goods (FMCG) yang berdiri pada tahun 1867. Analisis permasalahan ditemukan dengan menggunakan Model Consumer Decision Making. Berdasarkan riset yang dilakukan, input yang diberikan oleh pemasar berupa usaha pemasaran telah berhasil, yang dapat dilihat melalui tingginya awareness pada khalayak sasaran. Namun, permasalahan ditemukan pada tahap pre-purchase search. Khalayak sasaran kesulitan mencari informasi mengenai produk, sehingga mencoba brand lain yang menyediakan informasi lebih akan produknya. Karena masa konsumsi produk yang sangat singkat, maka akan dibuat kampanye yang bertujuan untuk mempertahankan market share dengan cara yang sama dengan strategi meningkatkan market share, yaitu dengan meningkatkan trial purchase, meningkatkan brand preference, dan meningkatkan brand loyalty terhadap produk. Biaya yang dianggarkan untuk kampanye ini yaitu sebesar Rp 2.374.597.500,00 untuk kurun waktu 6 bulan. Kemudian, untuk mengukur efektivitas kampanye ini, akan diadakan rencana evaluasi dan pengawasan sebelum dan sesudah kampanye berlangsung.

ABSTRACT
This final assignment discuss about Integrated Marketing Communication Strategy Planning of Cerelac Bubur Susu, a premium product of Cerelac. Cerelac is a baby food product produced by Nestlé, a Fast-Moving Consumer Goods (FMCG) company established in 1867. The problem analysis of the product was found using the Consumer Decision Making Model. Based on a research done in the process, the input that was given by marketers using marketing efforts is considered successful, shown by the high level of awareness on target audience towards the brand. Unfortunately, a problem was discovered on the pre-purchase search phase. Lack of product information given by the company has caused target audience to try other brands, as those brands give out more product information than Cerelac does. Because of the short consumption span of the product, maintaining the market share has to be done the same way a company increases its market share, by increasing trial purchase, increasing brand preference, and increasing brand loyalty towards the product. The estimated budget of this campaign is Rp 2.374.597.500,00 for 6 months of campaign. Then, this program will be evaluated and monitored before and after the campaign runs to measure its effectiveness."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ramadhika Vebryto
"Autoforza merupakan sebuah portal digital fotografi otomotif berbahasa Inggris asal Indonesia yang dibentuk oleh Jason Benedikto Wijaya dan Ubaydah Syawal Tore pada 13 Mei 2015. Autoforza pada awalnya dibentuk sebagai penyedia jasa dokumentasi kegiatan-kegiatan otomotif kelas sport, premium, dan mewah. Saat ini, Autoforza turut menghadirkan artikel-artikel, video, dan liputan terkait gaya hidup otomotif kelas. Hanya saja, hingga kini Autoforza belum dapat memaksimalkan awareness khalayak sasaran dan masih tertinggal dibanding kompetitor-kompetitornya.
Pada tahun 2017, Autoforza menargetkan memaksimalisasi aset-aset digital yang dimilikinya agar dapat meningkatkan jumlah pengikut secara signifikan. Dengan begitu, Autoforza dapat menandingi kompetitor dikelasnya dan juga dapat membuka peluang-peluang baru dalam memonetisasi usaha. Hal tersebut sejalan dengan hasil temuan riset pendahuluan yang menyatakan bahwa tingkat awareness Autoforza masih belum sebaik pesaing-pesaingnya serta adanya peluang untuk memanfaatkan aset-aset digital yang ada untuk mencapai target yang diinginkan.
Untuk mencapai target tersebut, dibuatlah suatu perencanaan strategi komunikasi pemasaran terpadu berbentuk web series “The Petrolheads” pada akun Youtube yang kemudian didukung dengan konten-konten yang sejalan dengan web series pada tiap-tiap kanal digital yang dimiliki oleh Autoforza. Program yang berjalan selama semester pertama tahun 2017 tersebut diprediksi menghabiskan dana sebesar Rp.15.791.000,- dari sejak awal hingga akhir pelaksanaannya.

Autoforza is an English-based digital automotive photography portal from Indonesia, founded by Jason Benedikto Wijaya and Ubaydah Syawal Tore on May 13th, 2015. In the beginning, Autoforza was created to provide documentary services for sport, premium, and luxurious automotive events. Now, Autoforza also provide its audience with articles, videos, and coverages on high class automotive lifestyle. But until today, Autoforza has not been able to maximize its awareness to the target audience and also a bit behind of its competitors.
On the year 2017, Autoforza targeted to maximize the usage of its digital assets to improve the numbers of followers significantly. By that mean, Autoforza may exceeds its rivals and also open up possibilities of monetizing the business. These matters were also sustained by the fact from the preliminary research explained that Autoforza still had less awareness than its competitors and the fact that opportunities to utilize its digital assets to accomplish the target achievements are still wide open.
To accomplish the targets above, an integrated marketing communication strategy plan was made in the form of a web series called "The Petrolheads" on Autoforza's Youtube Account and be supported by various contents related to the web series through every channels owned by Autoforza. The whole program will be held on the first half of the year 2017 and predicted to cost around Rp.15.791.000,- from its beginning to the end.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Maya Nabila Roxanne
"Bourjois merupakan perusahaan kosmetik dari Perancis lahir pada tahun 1863 dan terus berinovasi Bourjois di Indonesia masih dapat dikatakan pemain baru meskipun sudah banyak perempuan yang mulai melirik Bourjois namun brand ini belum menjadi pilihan pertama dari perempuan Indonesia. Masalah yang ditemukan pada Bourjois dianalisis menggunakan model AISAS. Hasil riset menyatakan bahwa awareness konsumen terhadap brand telah tinggi namun beberapa di antaranya berhenti pada tahapan search to action. Dengan big idea ldquo Express Yourself rdquo kampanye ini memiliki tujuan pemasaran yang diharapkan dapat mendorong konsumen untuk melakukan trial intentions atau keinginan untuk mencoba produk sehingga disinyalir akan turut mendorong meningkatnya jumlah pengguna Bourjois yang berdampak pada kenaikan sales. Kampanye akan dilaksanakan selama enam bulan dengan jumlah anggaran sebesar Rp2 194 775 000. Kemudian untuk mengukur efektivitas serta efisiensi dari kampanye ini maka akan dilakukan pula rencana evaluasi dan monitoring sebelum selama dan setelah kampanye berlangsung.

Bourjois is a cosmetics company from France established in 1863 and continues to innovate Bourjois in Indonesia can be said to be new players despite the fact that women start to put some interest on the brand Bourjois still not been the first choice of Indonesian women. The analysis of the problems found is using the AISAS model where research found that consumer awareness towards the brand is high but some of them stopped at the search to action stage. With 'Express Yourself' as the big idea so the marketing objectives of this campaign is to encourage consumers to do trial intentions or desire to try the product so that it can increasing number of Bourjois users which will increase the sales number as well. The campaign will run for six months with a total budget of Rp2 194 775 000 Then to measure the effectiveness and efficiency of this campaign there will be an evaluation plan and monitoring held before during and after the campaign progresses.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Gienzalfa Azizah Wibowo Putri
"Belgareti Farm merupakan home industry yang bergerak pada bidang spesialis minuman herbal olahan rosella. Belgareti Farm menjual produk rosella meliputi minuman sari rosella yang ready-to-drink, rosella kering, dan teh celup rosella. Semua proses produksi dari setiap produk Belgareti Farm diolah secara mandiri dengan lokasi industri di wilayah Leuwiliang, Bogor, Jawa Barat.

Belgareti Farm is a home industry that specializes in rosella herbal drinks. Belgareti Farm sells rosella products including ready-to-drink roselle juice, dried rosella, and rosella tea bags. Each products is processed independently at industrial locations in the Leuwiliang area, Bogor, West Java."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khalda Azzahra Jayputri
"Roro atau @rorororo_line (Instagram) merupakan brand apparel lokal bertema “playful pieces from traditional Indonesian fabrics”. Roro menggunakan kain yang diambil langsung dari para pengrajin tenun tradisional di Indonesia untuk dijadikan pakaian ready to wear dengan bentuk yang sesuai dengan tren fashion wanita. Dengan kondisi pasar brand apparel lokal yang banyak bermunculan dengan menjual produk sejenis, pemasaran serupa, dan harga yang sama, brand apparel Roro harus memperkuat positioning brand agar unggul dibanding kompetitor dengan pembangunan brand foundation. Brand foundation tersebut akan diimplementasikan pada program komunikasi pemasaran digital "Travel through Fabrics" yang akan memberikan konsumen pengalaman cerita traveling melalui pakaian yang dikenakan. Kampanye ini dieksekusi dengan memperhatikan rangkaian AISAS dengan program content marketing, participative marketing, dan influencer marketing. "Travel through Fabrics" akan berjalan selama empat bulan dengan thematical plan yang terdiri dari The Story of Roro, The Story of our Product, Wear Your Journey, dan Travel with Roro. Tujuan dari kampanye ini adalah untuk meningkatkan awareness & engagement khalayak sasaran terhadap brand apparel Roro.
..... Roro or @rorororo_line (Instagram) is a local apparel brand with the theme “playful pieces from traditional Indonesian fabrics”. Roro uses fabrics taken directly from traditional weaving craftsmen in Indonesia to make ready-to-wear clothes with shapes that match women's fashion trends. With the market conditions for local apparel brands that have sprung up by selling similar products, similar marketing, and the same prices, Roro must strengthen its brand positioning to compete with its competitors by building a brand foundation. The brand foundation will be implemented in the digital marketing communication program "Travel through Fabrics" which will provide a traveling experience to consumers through the clothes they wear. This campaign is executed by using AISAS with the implementation of content marketing, participative marketing, and influencer marketing programs. "Travel Through Fabrics" will run for four months with a thematic plan consisting of The Story of Roro, The Story of our Product, Wear Your Journey, and Travel with Roro. The purpose of this campaign is to increase brand awareness & brand of Roro."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Pardede, Joshia Maldini H.
"Diluncurkan pada awal 2014, Volkswagen Polo adalah mobil dari Volkswagen yang memiliki performa dan kualitas mobil buatan Eropa yang mampu memberikan kepuasan berkendara yang melebihi apa yang selama ini diinginkan oleh konsumen otomotif kendaraan roda empat. Namun keadaan pasar dan konsumen di Indonesia tidak mendukung Volkswagen untuk memasarkan produknya secara besar-besaran, khususnya produk Volkswagen Polo ini yang memililki permasalahan harga yang cukup tinggi dibandingkan produk mobil Jepang lain yang berada di kelasnya yaitu kelas hatchback. Volkswagen Polo memerlukan komunikasi pemasaran dan strategi yang terintegrasi agar bisa meningkatkan penjualannya dan mampu membuka mata konsumen bahwa sekarang saatnyalah konsumen otomotif Indonesia mulai melirik mobil produk dari Eropa, terutama Jerman. Karena itu, perlu dilakukan strategi komunikasi yang tepat untuk meraih target khalayak dan meningkatkan kesadaran terhadap Volkswagen Polo ini.
Strategi komunikasi pemasaran terpadu "More Than Enough" ini menyasar kepada anak muda yang sehari-harinya memiliki mobilitas tinggi dengan menggunakan kendaraan roda empat, mengajak mereka untuk beralih kepada mobil Eropa yang secara performa dan kualitas tidak kalah dari mobil Jepang. Tahapan yang digunakan menggunakan model AISAS yang dikemukakan oleh Dentsu, dengan menggunakan media digital sebagai tulang punggung alat promosi. Menyasar kepada konsumen yang belum pernah merasakan Volkswagen Polo sebelumnya, tujuan dari kampanye adalah menjadikan Volkswagen Polo sebagai preferensi mobil kelas hatchback yang berkualitas dan memiliki performa mobil Eropa yang melebihi mobil Jepang pada kelasnya.
Dengan menggunakan media digital, biaya kampanye yang berlangsung selama 6 bulan ini adalah sebesar Rp. 1.933.125.000. Evaluasi dan pengawasan juga akan dilakukan untuk mengukur efektivitas dari pelaksanaan kampanye ini.

Launched on early 2014, the Volkswagen Polo is a car made by Volkswagen which has European Car performance and quality that can give driving satisfaction more than anything that automotive consumer ever wanted. But unfortunately, the market and consumer condition in Indonesia are not supporting Volkswagen to establish heavy marketing for it?s product, spesifically for the Volkswagen Polo which has high-pricing problem comparing to other Japan cars in hatchback-type class. The Polo needs an integrated marketing communication and strategy to boost sales and can open the consumer eyes to see that the Indonesian automotive consumer should have a glance at European car product, especially German cars. So, the Polo needs a precise communication strategy to gain target audience and awareness of this car.
The integrated marketing communications strategy "More Than Enough" is targeting to young people that have high daily mobility with cars, pursuade them to shift to European cars that in performance and quality are comparable to Japan cars. The process that will be used for this campaign is the AISAS model by Dentsu, using digital media as the backbone of the promotion. Targeting to the consumer that never experienced Volkswagen Polo before, the purpose of this campaign is to make the Volkswagen Polo as the preferenced hatchback-type car with European quality and performance that exceed Japan cars in hatchback-type class.
Using the digital media, the budget for this 6 months campaign is 1.933.125 million Rupiah. There will be also evaluation and monitoring to measure the effectiveness of this campaign.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>