Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 128888 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Daniel Janthinus Kristianto
"Pemanfaatan dross aluminium sebagai pengganti sebagian pasir untuk bahan baku pembuatan beton pada lingkungan asam (HCl), diharapkan meningkatkan mutu beton sehingga dapat meningkatkan ketahanan asam dengan memperlambat degradasi beton akibat larutan asam (HCl). Penggunaan dross aluminum sebagai pengganti bahan pasir dengan kandungan 0%, 5%, 8% dan 16% memberikan fenomena dimana kandungan maksimal dross aluminium sebagai campuran pengganti pasir pada beton yang disarankan tidak mencapai angka 16 %. Hal ini disebabkan peninkatan kandungan nano partikel aluminium dengan area permukaan yang lebih luas sehingga membuat penyerapan air yang lebih besar yang membuat beton tidak mengeras sempurna dan hancur. Penambahan dross aluminium berbanding terbalik dengan penurunan nilai densitas beton yang berbanding lurus dengan peningkatan prosentase kandungan rongga udara dalam struktur beton. Pemuaian juga terjadi pada beton dengan dross aluminium, yang mengakibatkan penurunan kekuatan tekan. Perlakuan immerse-dry pada beton dengan variasi 4, 8, dan 12 hari untuk mengetahui ketahanan beton terhadap asam (HCl) dipengaruhi oleh kadar dross aluminium dalam beton. Beton dengan kandungan dross aluminium lebih tinggi memiliki ketahanan yang lebih baik dalam larutan asam. Beton dengan kandungan dross aluminium 0 % selama 12 hari mendapatkan prosentase tertinggi untuk pengikisan sebesar 10.14 % sedangkan beton dengan kandungan dross aluminium sebesar 8 % mengalami pengikisan hanya sebesar 4.09 %. Biaya yang dibutuhkan akan lebih menguntungkan untuk bangunan penyimpanan asam dengan menggunakan dross aluminium sebagai campuran. Perhitungan didapatkan dari perbandingan beton 0 % dross aluminium dan dengan menggunakan 8 % dross aluminium.

The use of aluminum dross as a partial substitute for sand as raw material for making concrete in an acidic environment (HCl), is expected to improve the quality of concrete so that it can increase acid resistance by slowing down the degradation of concrete due to acid solution (HCl). The use of dross aluminum as a substitute for sand with a content of 0%, 5%, 8% and 16% gives a phenomenon where the maximum content of aluminum dross as a mixture of sand substitutes in the recommended concrete does not reach 16%. This is due to the increase in the content of aluminum nanoparticles with a wider surface area, resulting in greater water absorption which makes the concrete unable to harden completely and crumble. The addition of aluminum dross is inversely proportional to the decrease in the density of concrete which is directly proportional to the increase in the percentage of air voids in the concrete structure. Expansion in concrete also occurs in concrete with aluminum dross which causes a decrease in compressive strength. Immersedry treatment of concrete with variations of 4, 8, and 12 days to determine the resistance
of concrete to acid (HCl) is affected by the aluminum dross content in the concrete. Concrete with a higher dross aluminum content has better resistance in acid solutions.
Concrete with 0% aluminum dross content for 12 days got the highest percentage for erosion of 10.14% while concrete with 8% aluminum dross content experienced only 4.09% erosion. The required cost will be more profitable for acid storage buildings using aluminum dross as a mixture. Calculations are obtained from the ratio of 0% aluminum
dross concrete and by using 8% aluminum dross.
"
Depok: Fakultas Teknik, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daniel Janthinus Kristianto
"Pemanfaatan dross aluminium sebagai pengganti sebagian pasir untuk bahan baku pembuatan beton pada lingkungan asam (HCl), diharapkan meningkatkan mutu beton sehingga dapat meningkatkan ketahanan asam dengan memperlambat degradasi beton akibat larutan asam (HCl). Penggunaan dross aluminum sebagai pengganti bahan pasir dengan kandungan 0%, 5%, 8% dan 16% memberikan fenomena dimana kandungan maksimal dross aluminium sebagai campuran pengganti pasir pada beton yang disarankan tidak mencapai angka 16 %. Hal ini disebabkan peninkatan kandungan nano partikel aluminium dengan area permukaan yang lebih luas sehingga membuat penyerapan air yang lebih besar yang membuat beton tidak mengeras sempurna dan hancur. Penambahan dross aluminium berbanding terbalik dengan penurunan nilai densitas beton yang berbanding lurus dengan peningkatan prosentase kandungan rongga udara dalam struktur beton. Pemuaian juga terjadi pada beton dengan dross aluminium, yang mengakibatkan penurunan kekuatan tekan. Perlakuan immerse-dry pada beton dengan variasi 4, 8, dan 12 hari untuk mengetahui ketahanan beton terhadap asam (HCl) dipengaruhi oleh kadar dross aluminium dalam beton. Beton dengan kandungan dross aluminium lebih tinggi memiliki ketahanan yang lebih baik dalam larutan asam. Beton dengan kandungan dross aluminium 0 % selama 12 hari mendapatkan prosentase tertinggi untuk pengikisan sebesar 10.14 % sedangkan beton dengan kandungan dross aluminium sebesar 8 % mengalami pengikisan hanya sebesar 4.09 %. Biaya yang dibutuhkan akan lebih menguntungkan untuk bangunan penyimpanan asam dengan menggunakan dross aluminium sebagai campuran. Perhitungan didapatkan dari perbandingan beton 0 % dross aluminium dan dengan menggunakan 8 % dross aluminium.

The use of aluminum dross as a partial substitute for sand as raw material for making concrete in an acidic environment (HCl), is expected to improve the quality of concrete so that it can increase acid resistance by slowing down the degradation of concrete due to acid solution (HCl). The use of dross aluminum as a substitute for sand with a content of 0%, 5%, 8% and 16% gives a phenomenon where the maximum content of aluminum dross as a mixture of sand substitutes in the recommended concrete does not reach 16%. This is due to the increase in the content of aluminum nanoparticles with a wider surface area, resulting in greater water absorption which makes the concrete unable to harden completely and crumble. The addition of aluminum dross is inversely proportional to the decrease in the density of concrete which is directly proportional to the increase in the percentage of air voids in the concrete structure. Expansion in concrete also occurs in concrete with aluminum dross which causes a decrease in compressive strength. Immerse-dry treatment of concrete with variations of 4, 8, and 12 days to determine the resistance of concrete to acid (HCl) is affected by the aluminum dross content in the concrete. Concrete with a higher dross aluminum content has better resistance in acid solutions. Concrete with 0% aluminum dross content for 12 days got the highest percentage for erosion of 10.14% while concrete with 8% aluminum dross content experienced only 4.09% erosion. The required cost will be more profitable for acid storage buildings using aluminum dross as a mixture. Calculations are obtained from the ratio of 0% aluminum dross concrete and by using 8% aluminum dross. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rochman Rochiem
"Paduan aluminium tipe 2024 adalah paduan yang mempunyai sifat ringan, tahan korosi dan heat trea table, Dengan diberi perlakuan panas (heat treatment) sifat mekanis paduan ini diharapkan dapat dimodifikasi lebih sesuai dengan tujuan pemakaian komponen/peralatan teknis.
Dalam penelitian ini dilakukan proses perlakuan panas yaitu pengerasan pengendapan (precipitation hardening) yang meliputi solution tretment pada T = 500 C dan artificial aging pada T = 190 C dan waktu penahan aging (t) = 6 8 dan 10 jam terhadap paduan aluminium tipe 2024 T3. Pengujian sifat mekanik yang dilakukan meliputi pengujian tarik, kekerasan dan kelelahan. Hasil pengujian memperlihatkan, pada T = 10 Jam, diperojleh kekerasan dan kekuatan tarik tertinggi yaitu HV 153 dan 58.429 psi. Dari kurva S-N ditunjukkan bahwa umur lelah tertinggi juga diperoleh pada t = 10 jam.

Alluminium alloy 2024 tipe is a light, corrosion resistant and heat treatable alloy. Heat treatment is applied in order to make this alloy to be modified easily for technical equipment application.
In this research heat treatment carried out is precipitation hardening including solution treatment at T = 500 c and artificial aging at T = 190 C and aging time (t) at 6, 8, and 19 hours for alluminium alloy 2024 T3 type Mechanical test applied are tension, hardness and fatigue test. The result show that, at t = 10 hours maximum hardness and tensile stregth are HV 153 and 58.429 psi respectively. S-N curve shows that maximum fatigue life is at t = 10 hours also.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2000
T39887
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Budiarto
"Dross aluminium yang dihasilkan oleh industri peleburan aluminium dapat menyebabkan polusi udara dan pencemaran lingkungan, untuk itu pemanfaatan ulang dross aluminium sebagai pengganti sebagian pasir pada struktur beton diharapkan bisa mengurangi masalah lingkungan yang ditimbulkan dan bisa menjadi sumber bahan baku alternatif pengganti pasir. Dampak fraksi filler dross aluminium 0%, 5% dan 8% terhadap kekuatan tekan dikarakterisasi dengan compressive strength test pada umur beton 1, 3, 7 dan 28 hari. Ketahanan korosi struktur beton dipelajari dengan potentiodyanamic polarization dan electrochemical impedance spectroscopy. Kandungan ion klorida dianalisis menggunakan X-ray fluorescence spectrometry per ketebalan 10 mm dan perubahan struktur setelah siklus dry-immerse beton di lingkungan klorida selama 30, 60 dan 90 hari dievaluasi dengan scanning electron microscope. Hasil investigasi sifat mekanik beton menampilkan kekuatan tekan cenderung menurun dengan naiknya fraksi dross aluminium. Hasil uji elektrokimia menampilkan ketahanan korosi cenderung meningkat dengan naiknya fraksi dross aluminium, selain itu hasil polarisasi potensiodinamik juga menampilkan perpanjangan rentang pasivasi baja tulangan. Hasil karakterisasi X-ray fluorescence spectrometry menunjukkan peningkatan ion klorida terhadap waktu paparan dan kenaikan fraksi dross aluminium. Pengamatan struktur mikro membuktikan bahwa peningkatan konsentrasi ion klorida dipengaruhi oleh pola retak dan munculnya rongga udara dalam struktur beton. Kesimpulan menunjukkan bahwa modifikasi konsentrasi dross aluminium memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap struktur beton, kekuatan tekan dan ketahanan korosi.

Aluminum dross was produced by the aluminum smelting industry can induce air pollution and environmental defilement, therefore reused of aluminum dross as a partial replacement of sand in a concrete structure is intended to diminish the environmental problems and it can be an option source of raw material to replace sand. The impact of aluminum filler fraction of 0%, 5% and 8% on compressive strength was analyzed by compressive strength tests on concrete age of 1, 3, 7 and 28 days. Corrosion resistance of concrete structures was studied by potentiodyanamic polarization and electrochemical impedance spectroscopy. The chloride ion content was analyzed using X-ray fluorescence spectrometry every 10 mm thickness and structure evolution after concrete dry-immerse in the chloride environment for 30, 60 and 90 days were evaluated by scanning electron microscope. The results of the mechanical properties examination indicated compressive strength tend to alleviate with the increase the aluminum dross fraction. Electrochemical test results display that corrosion resistance tends to increase with increasing aluminum dross fraction, furthermore, potentiodynamic polarization results also indicate an extended range of reinforced bar passivation. The results of X-ray fluorescence spectrometry characterization showed a chloride ions enhancement towards the exposure time and aluminum dross fraction escalation. Micro structure verification prove that the concentration of chloride ions escalation is influenced by crack patterns and the appearance of air cavities in concrete structures. The consequences illustrate the strong influence of aluminum dross on concrete structure, compressive strength and corrosion resistance of concentrate modification."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asman
"Perkembangan teknofogi makanan dan minuman pada dasa warsa terakhir rneningkat sangat cepat dan menuntut pula perkembangan khusus dibidang indus.tri kemasan. PT. Arjuna Terang Prima adalah salah satu pei-usahaan yang tergabung dalam. PT. An col Terang Metal Printing Industri. Jakarta, yang membuat dan mengembangkan teknologi kemasan kaleng dengan berbagai jenis kegunaannya.
Produksi kernasan kaleng khusus Two Piece Aluminium Can merupakan jenis industri manufacturing dimana berkaitan dengan bahan dan produksi lstan yang berupa makanan dan minuman yang dikonsumsi manusia, sehingga tidak lepas dari masalah kesehatan dan juga menyangkut pasaran lokal dan internasional yang berkaltan dengan daya tarik visual ferifomance dan unsur keindahan.
Bahan baku yang digunakan untuk pembuatan produk adalah Aluminium Alloy 3004- H 19 dengan ketebalan 0"305 mm, Iebar 1466,4 mm. beru lembaran dengan panjang 3500 meter digulung berupa coi[ dengan berat total kurang lebih 5 ton. Pembuatan produk dilakukan melalui proses yang bertahap dan dimana setiap berat pemakaian bahan baku yang digunakan tidak hanya itu tetapi juga akan mempengaruhi ketinggian kaleng yang dikehendaki, terlalu tebal kaleng menjadi pendek da11 kelebihan extra material terbuang dengan sia-sia dibawa kaleng yang berarti production cost menjadi tinggi, Langkah - langkah untuk mencegah variasi yang terjadi pada dinding kaleng pada beberapa percobaan dapat didekati dengan melakukan penetapan penyusunan ironing dies tepat, dengan proses redution penipisan ketebalan tldak melebihl 40 prosen setiap tahapan proses dan penentuan profil transition punch s.leevs juga harus betul karena pada bagian ini seringkati menjadi masatah baru selatn variasi wall side juga bisa menyebabkan leher kaleng menjadi cacat yang diakibatkan ketebaian bahan yang berlebihan dan ini harus dihindarkan.
Dari perancangan dies untuk pembentukan badan kaleng pada proses tron1ng yang dilakukan dimesln pembentukan body ( body maker machine ) djes ditentukan susunannya yaitu redraw, ironing ring satu, dua, dan tiga yang dilengkapi dengan punch sleevs sebagai alunya, sehingga dengan proses ini dapat menghasilkan kaleng dengan ketebalan dtnding terdiri dari tiga bagian yaitu thickwall ( topwaU ). thinwall, dan domewalL Pada bagian domewall dinding kaleng terjadi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S37710
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Generousdi
"Tesis ini merupakan hasil penelitian proses canal panas yang dilanjutkan dengan proses canal dingin paduan Aluminium 2024, dengan tujuan menguasai teknologi canal dan pengaruh parameter temperatur serta persen reduksi terhadap perubahan struktur mikro, sifat fisik dan sifat mekanik material. Bahan baku paduan Aluminium 2024 dihornogenisasi pada temperatur 490 °C serama waktu 10 jam agar dihasilkan paduan yang bebas dari segregasi mikro dan inklusi serta distribusi presipitat yang tersebar merata dalam matriks a sehingga hasil canal panas yang dilanjutkan dengan canal dingin mempunyai kualitas baik. Bahan baku paduan Aluminium 2024 hasil homogenisasi tersebut didefornmasi dengan menggunakan proses canal panas pada temperatur 350.°C dan 400 °C dengan persen reduksi masing-masing 30 % dan 50 %. Kemudian hasil canal panas tersebut dideformasi lebih lanjut dengan menggunakan proses canal dingin dengan persen reduksi sebesar 50 %. Dari penelitian didapat bahwa setelah proses canal panas terjadi proses rekristalisasi butir, dimana nilai kekerasan menjadi relatif sama (homogen) pada seluruh permukaan material. Proses canal panas yang dilakukan mengakibatkan terjadinya peningkatan kekerasan paduan Aluminium 2024 dari 62 HB menjadi 88 HB dan 91 HB (kondisi: temp. 350°C reduksi 30 % dan 50 96) serta menjadi 80 HB dan 89 HB (kondisi: temp. 400 °C reduksi 30 % dan 50 96). Dari struktur mikro terlihat bahwa hair berubah menjadi pipih . Temperatur canal panas yang optimal terletak pada 350 °C, karena pada kondisi tersebut terdapat peningkatan nilai kekerasan yang lebih tinggi dari canal pada temperatur 400 °C . Proses canal dingin dengan reduksi 509a terhadap material hasil canal panas, akan mental kekerasan sebesar 3094 maka canal dingin paduan AI-2024 tidak lebih dari 60 % (maksirnal reduksi kumulatif), karena reduksi yang lebih tinggi akan menyebabkan material menjadi retak dan pecah. Dari struktur mikro terlihat bahwa setelah canal dingin butir menjadi sangat pipih dan memanjang sehingga kekerasan material meningkat. Dari hasil analisa, hal tersebut diakibatkan karena adanya tegangan dalam dan kerapatan dislokasi yang tinggi. Proses perlakuan panas (solution treatment, T4) pada temperatur 495 °C selanaa 50 menit dan dicelup dingin (quench) sampai mencapai temperatur ruang menurunkan kekerasan dan meningkatkan kekuatan tarik material dari kondisi sebelum dilakukan proses perlakuan panas. Dari struktur mikro terlihat bahwa hal tersebut karena presipitat telah tersebar merata dalam matrik."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
T2027
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"The present study explores the effectiveness of typha domingensis leaf powder for simultaneous removal of aluminium,iron,zinc and lead ions from aqueous solution...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Erwin
"Paduan Aluminium AC2B memiliki ketahanan aus dan kekerasan yang rendah. Untuk meningkatkan kekerasan dan ketahanan aus dari material AC2B dilakukan perubahan komposisi kimia dan perlakuan panas. Proses perlakuan panas yang dilakukan yaitu Solid Solution Hardening dan Aging, akan dilakukan pada paduan Aluminium AC2B, sehingga hasil dari setiap tahap proses yang dilakukan diambil dan selanjutnya spesimen (benda uji) yang memiliki nilai kekerasan yang tinggi, akan diambil sebagai hasil optimum untuk dilakukan Aging. Hasil dari proses Aging akan diperoleh nilai Kekerasan, Keausan dan Kuat Tarik yang berbeda pada setiap kondisi temperatur dan waktu Aging yang dilakukan."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1997
T8253
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"The research was aimed to study the responses of plant growth and nutrient level to the application of humic acid,mycorrhizal fingi and rhizobium on acid and high al level of growth media,and their relationship to the adaptability LCC species through physiological mechanism of tolerance to al stress....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Non autoclaved aerated concrete (NAAC) had been developed by using aluminium paste as an
aerated agent. Aluminium powder as much as 1.5% and 2.25%mass was added into the mixture, before it
was cured in room temperature for 28 days. NAAC was succesfully produced with this method with the
density of I 020 and 1130 kg/m3 and the compressive strength of 2. 35 and 2. 74 MPa, respectively.
"
Jurnal Teknologi, 21 (2) Juni 2007 : 135-139, 2007
JUTE-21-2-Jun2007-135
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>