Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 212994 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Shahifa Assajjadiyyah
"Skripsi ini meneliti hubungan antara kualitas institusi dengan stok FDI yang masuk di ASEAN menggunakan dua jenis analisis, yaitu analisis jangka pendek dan jangka panjang. Metode System Generalized Method of Moments (System GMM) dengan data tahun 2012-2019 digunakan dalam analisis jangka pendek, sedangkan metode Panel Autoregressive Distributed Lag (Panel ARDL) dengan data tahun 1996-2019 digunakan untuk analisis jangka panjang. Kontribusi literatur dari penelitian ini adalah penerapan analisis jangka panjang antarvariabel yang diteliti. Selain itu, dalam penelitian ini data FDI yang digunakan adalah FDI dalam bentuk stok di ASEAN, sehingga lebih akurat menggambarkan kondisi sebenarnya. Terdapat dua model yang digunakan dalam penelitian ini. Model pertama menggunakan variabel kualitas institusi yang merupakan rata-rata dari tiga indikator institusi yaitu efektivitas pemerintah, stabilitas politik, dan pengendalian korupsi. Sedangkan dalam model kedua, kualitas institusi dibagi menjadi tiga variabel terpisah yaitu efektivitas pemerintah, stabilitas politik, dan pengendalian korupsi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa di jangka pendek, kualitas institusi secara keseluruhan terbukti signifikan mempengaruhi stok FDI di ASEAN. Sedangkan berdasarkan model kedua yang membagi kualitas institusi menjadi tiga indikator, hanya indikator efektivitas pemerintah yang signifikan mempengaruhi FDI. Sedangkan tingkat pengendalian korupsi dan stabilitas politik tidak signifikan mempengaruhi FDI. Adapun di jangka panjang, kualitas institusi tidak lagi signifikan mempengaruhi FDI.

The focus of this study is the relationship between institutional quality and inward FDI stocks in ASEAN using two types of analysis, namely short-term and long-term analysis. The GMM System method with 2012-2019 data is used for short-term analysis, while the ARDL Panel method with 1996-2019 data is used for long-term analysis. The literature contribution offered from this study is the application of long-term analysis between the variables studied, considering that previous studies only included short-term analysis. In addition, in this study the FDI data used is FDI in the form of stocks, so that it more accurately describes the actual conditions. There are two models used in this study. The first model uses the variable quality of institutions which is the average of three institutional indicators, namely government effectiveness, political stability, and corruption control. Whereas in the second model, the quality of institutions is divided into three separate variables, namely government effectiveness, political stability, and corruption control. The results show that in the short term, the overall quality of institutions has been shown to significantly influence FDI stocks in ASEAN. Meanwhile, based on the second model which divides the quality of institutions into three indicators, only government effectiveness indicators significantly affect FDI. The level of corruption control and political stability did not significantly affect FDI. In the long term, the quality of institutions will no longer significantly affect FDI."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Haikal
"Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dinamika peran mediasi institusi pemerintah dalam konteks transfer teknologi yang diakibatkan oleh Foreign Direct Investment (FDI) di kawasan ASEAN Plus Three. Menggunakan Structural Equation Model (SEM) untuk menganalisis data historis antara tahun 2002 dan 2021, studi ini memeriksa bagaimana FDI mempengaruhi transfer teknologi, tidak hanya secara langsung tetapi juga melalui interaksi dengan institusi keuangan dan pemerintahan. Penelitian ini mengungkap bahwa FDI berkontribusi signifikan terhadap dinamika inovasi teknologi, dengan institusi memainkan peran penting sebagai mediator yang memfasilitasi dan mengatur aliran pengetahuan dan teknologi baru. Temuan ini menyoroti pentingnya kualitas dan kapasitas institusi dalam memaksimalkan potensi efek spillover FDI dalam hal mendorong transfer teknologi.

This study aims to explore the dynamics of the mediating role of government institutions in the context of technology transfer induced by Foreign Direct Investment (FDI) in the ASEAN Plus Three region. Using Structural Equation Model (SEM) to analyze historical data between 2002 and 2021, this study examines how FDI affects technological change, not only directly but also through interactions with financial institutions and government. This research reveals that FDI significantly contributes to the dynamics of technological innovation, with government playing a crucial role as mediators that facilitate and regulate the flow of new knowledge and technology. These findings highlight the importance of the quality and capacity of institutions in maximizing the potential spillover effects of FDI in terms of promoting technological change."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusuf Hafizh Delpiero Inzaghi
"FDI menjadi salah satu instrumen penting bagi pertumbuhan ekonomi suatu negara. FDI pun membawa sejumlah dampak positif yang terhadap perekonomian host country seperti transfer teknologi, peningkatan SDM, dan pendapatan pajak bagi negara. Sejumlah penelitian pun membuktikan bahwa FDI memiliki peranan penting bagi pertumbuhan ekonomi, baik bagi kelompok developed maupun emerging economies. Namun, terlepas dari kontribusinya, arus masuk FDI menimbulkan sejumlah perdebatan karena berpotensi memberikan dampak buruk terhadap lingkungan seperti peningkatan emisi lingkungan ataupun kerusakan lingkungan bagi host country. Hal ini seringkali diakibatkan oleh sejumlah perusahaan yang memaksimalkan keuntungan dengan berinvestasi di negara-negara yang peraturan lingkungannya tidak memadai sehingga menimbulkan eksternalitas negatif bagi lingkungan host country. Lebih lanjut, kualitas institusi politik memainkan peranan penting dalam kualitas lingkungan yang dimiliki suatu negara. Sejumlah studi pun menemukan hasil yang berbeda mengenai dampak FDI dan kualitas institusi politik terhadap degradasi lingkungan, seperti hubungan positif antara FDI serta kualitas kelembagaan terhadap degradasi lingkungan atau FDI dan institusi politik yang justru menurunkan degradasi lingkungan. Lebih lanjut, bagaimana fenomena yang terjadi baik pada kelompok developed maupun emerging countries di Asia Pasifik?. Dalam rangka mengetahui dampak FDI dan institusi politik terhadap degradasi lingkungan, peneliti menggunakan metode regresi data panel Fully Modified OLS (FMOLS). Penelitian ini menemukan hasil yang berbeda antara kelompok developed dan emerging economies terkait dampak FDI dan institusi politik terhadap degradasi lingkungan. Hal ini disebabkan karena terdapat sejumlah perbedaan karakteristik antar kelompok.

FDI is one of the important instruments for the economic growth of a country. FDI also brings a number of positive impacts on the host country's economy, such as technology transfer, human resource development, and tax revenue for the country. A number of studies also prove that FDI has an important role for economic growth, both for the developed and emerging economies groups. However, regardless of its contribution, FDI inflows have caused a number of debates because they have the potential to have a negative impact on the environment such as increased environmental emissions or environmental damage to the host country. This is often caused by a number of companies maximizing profits by investing in countries where the environmental regulations are inadequate, creating negative externalities for the host country's environment. Furthermore, the quality of political institutions plays an important role in the quality of a country's environment. A number of studies also found different results regarding the impact of FDI and the quality of political institutions on environmental degradation, such as a positive relationship between FDI and institutional quality on environmental degradation or FDI and political institutions that actually reduce environmental degradation. Furthermore, how is the phenomenon that occurs in both the developed and emerging countries groups in Asia Pacific? In order to determine the impact of FDI and political institutions on environmental degradation, the researcher uses the Fully Modified OLS (FMOLS) panel data regression method. This study found different results between the developed and emerging economies groups regarding the impact of FDI and political institutions on environmental degradation. This is because there are a number of differences in characteristics between groups. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indinesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ramadhany Nuzula Nanda Putra
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak dari Foreign Direct Invesment (FDI) dan kualitas institusi terhadap human capital di negara-negara berkembang. Selain itu, peneltitian ini juga menguji dampak dari interaksi FDI dengan kualitas institusi terhadap human capital negara-negara berkembang. Data yang digunakan merupakan data dari 80 negara berkembang di Dunia dari tahun 2002-2018. Dimensi human capital yang digunakan dalam peneltian ini adalah pendidikan, dengan lebih spesifik yaitu school enrollment rate untuk tingkatan primary, secondary dan tertiary. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi panel data menggunakan metode estimasi Twostep system Generalized Method of Moment (GMM). Hasil dari estimasi model penelitian menunjukkan bahwa FDI, institusi, interaksi FDI dengan kualitas institusi berpengaruh positif dan signifikan terhadap school enrollment rate, namun hasilnya berbeda pada masing-masing tingakatan. FDI dan interaksi FDI dengan Institusi berepangaruh positif dan signifikan pada tingkatan secondary dan tertiary. Sedangkan kualitas institusi berpengaruh positif dan signifikan pada tingkatan primary enrollment rate.

This study aims to determine the impact of FDI and Institutional Quality on human capital in developing countries. In addition, this research also examines the impact of the interaction of FDI with Institutional Quality on the human capital of developing countries. The data used is data from 80 developing countries in the world from 2002-2018. The dimension of human capital used in this research is education with a more specific school enrollment rate for primary, secondary and tertiary levels. The method used in this study is panel data regression using the Twostep system Generelize Method of Moment (GMM) estimation method. The results of the research model estimation show that FDI, institution quality, FDI interaction with Institution quality have a positive and significant effect on school enrollment rate, but the results are different at each level. FDI and the interaction of FDI with institutional quality have a positive and significant effect at the secondary and tertiary levels. Meanwhile, institutional quality has a positive and significant effect on the primary enrollment rate."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dieno Asshidqy Dasril
"Penelitian ini akan membahas mengenai pengaruh tindakan inovasi atas tingkat pengembalian perusahaan yang diukur melalui tingkat penjualan per pekerja. Setelah megetahui pengaruhnya, akan dilakukan analisis mengenai pengaruh kualitas institusi atas tingkat pengembalian perusahaan melalui tindakan inovasi yang dilakukan. Sampel pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur dari 6 negara ASEAN (Indonesia, Malaysia, Vietnam, Filipina, Myanmar, dan Laos) dengan sumber data World Bank Enterprise Survey (WBES) tahun 2015, World Governance Indicator (WGI), dan Heritage Foundation. Melalui model Ordinary Least Square (OLS), hasil menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan atas tindakan inovasi terhadap tingkat pengembalian perusahaan. Temuan lanjutan menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan atas satu variabel institusi terhadap tingkat pengembalian inovasi perusahaan, yakni kualitas penegakkan hukum. Dua variabel institusi lain yang diuji, yakni kualitas regulasi dan proteksi hak milik, tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap tingkat pengembalian inovasi perusahaan.

This study will discuss the effect of innovation on firm’s rate of return as measured by the level of sales per worker. After the effect is determined, an analysis will be carried out regarding the influence of institutional quality on the level of firm’s returns through innovative actions taken. The sample in this research are manufacturing companies from 6 ASEAN countries (Indonesia, Malaysia, Vietnam, Philippines, Myanmar, and Laos) with the 2015 World Bank Enterprise Survey (WBES) as main data source, while World Governance Indicator (WGI) and Heritage Foundation complements the data. Through the Ordinary Least Square (OLS) model, the results show that there is a significant effect of innovation activities on the rate of return for the firms. Further findings show that there is a significant effect of one institutional variable on the rate of return on corporate innovation, namely the rule of law. Two other institutional variables tested, namely regulatory quality and property rights protection, did not show a significant effect on the rate of return of firm’s innovation."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pieter Handoyo
"Penelitian ini bertujuan meneliti pengaruh underground economy terhadap hubungan antara FDI dengan Kualitas Insitusi pada negara berkembang di Asia. Penelitian menggunakan sampel dari 41 negara berkembang di Asia yang tercatat pada World Bank pada tahun 2009-2018. Metode penelitian yang digunakan adalah regresi panel dengan metode estimasi feasible generalized least square. Penelitian ini menemukan terdapatnya pengaruh negative dari adanya underground economy terhadap hubungan FDI dengan kualitas institusi. Semakin tingginya tingkat underground economy di suatu negara akan membuat koefisien/besaran hubungan positif antara FDI dengan kualitas institusi terus berkurang, bahkan dapat menimbulkan detrimental effect antara FDI dengan Kualitas Institusi pada level underground economy tertentu.

This study aims to examine the influence of the underground economy on the relationship between FDI and Institutional Quality in developing countries in Asia. The study used samples from 41 developing countries in Asia recorded at the World Bank in 2009-2018. The research method used is panel regression with a feasible generalized least square estimation method. This study found that there is a negative effect of the existence of an underground economy on the relationship between FDI and institutional quality. The higher the level of the underground economy in a country, the coefficient/size of the positive relationship between FDI and the quality of institutions will continue to decrease, it can even cause a detrimental effect between FDI and the quality of institutions at a certain underground economy level."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adinda Putri Safira
"ABSTRAK
Hingga tahun 2019, lebih dari dua pertiga perdagangan dunia terjadi melalui Global Value Chain (GVC). Proses produksi yang tersebar di berbagai negara menyebabkan semakin pentingnya peran sistem transportasi nasional dalam memfasilitasi perpindahan barang input maupun output. Namun, performa sistem transportasi negara anggota ASEAN yang diukur menggunakan indeks kualitas infrastruktur transportasi WEF masih menunjukkan tingkat yang cukup bervariasi. Sebagai akibatnya, terjadi kesenjangan performa perdagangan internasional dan FDI antar negara anggota yang berujung pada rapuhnya kerja sama ekonomi ASEAN. Berdasarkan regresi GLS menggunakan data panel tahun 2009-2018, penelitian ini menemukan bahwa secara umum perbaikan sistem transportasi nasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap performa ekspor, impor, serta FDI ASEAN. Selanjutnya, penelitian ini menemukan adanya pergeseran orientasi pada sistem transportasi negara anggota ASEAN dalam memfasilitasi aktivitas impor dan FDI ASEAN, yakni dari intra-regional menuju inter-regional. Temuan ini mengimplikasikan pentingnya aktivitas perdagangan dan FDI inter-regional dalam proses konvergensi ekonomi ASEAN.

ABSTRACT
Up to 2019, more than two-thirds of world trade occurs through Global Value Chains (GVCs). The production processes that are fragmented across countries induce an increasing importance of national transportation system in facilitating the movement of input and output goods. However, the performance of ASEAN Member States (AMS) transportation system that measured by the WEF Transportation Infrastructure Quality Index still shows varying performance. As a result, there is a gap in the international trade and FDI performance between AMS which leads to the vulnerability of ASEAN economic cooperation. Based on the GLS regression using 2009-2018 panel data, this study found that in general, the improvement of national transportation system has a positive and significant impact on ASEAN export, import, and FDI performance. Furthermore, this study found the shifting of AMS transportation system orientation in facilitating ASEAN import and FDI activities, which is from intra-regional to inter- regional. This finding implies the importance of inter-regional trade and FDI activities in ASEAN economic convergence process.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ginting, Joshua Breinhmamana
"Banyak temuan empiris yang menekankan pentingnya peran negara untuk menjaga kualitas institusinya karena akan memengaruhi proses penciptaan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat di negara tersebut. Apabila negara tidak mampu menjaga kualitas institusinya, cepat atau lambat masyarakat akan semakin hidup sengsara, dan negara berada dibawah bayangan kegagalan. Oleh karena itu, penelitian ini mencoba melakukan analisis pada data panel kabupaten/kota di Indonesia untuk mengetahui asosiasi dari kualitas institusi terhadap kemiskinan di Indonesia. Dengan menggunakan Fixed Effect Model (FEM), penelitian ini secara empiris mengidentifikasi bahwa kualitas institusi dalam dimensi efektivitas pemerintah yang diproksikan melalui nilai indeks Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (SAKIP) dan Reformasi Birokrasi berasosiasi negatif terhadap kemiskinan di Indonesia. Akan tetapi, hanya variabel SAKIP yang secara statistik memiliki asosiasi yang signifikan terhadap kemiskinan di Indonesia. Lebih lanjut, hasil penelitian membuktikan bahwa setiap kenaikan nilai SAKIP sebesar 1 poin berasosiasi terhadap penurunan kemiskinan di Indonesia sebesar 0,13%.

Various empirical findings emphasized the main key role of the state to maintain the quality of institutions since it would influence the wealth creation process for all people in its country. Whether the state is incapable of maintaining the quality of its institutions, sooner or later the people will be more miserable, and the state is going to be under the shade of failure. Accordingly, this study endeavors to examine panel data from districts and cities in Indonesia to determine the association of institution quality under government effectiveness dimension which proxied by index of government performance accountability system and bureaucracy reform on poverty in Indonesia. This study used the Fixed Effect Model (FEM) to empirically ascertain that the indicators of institutional quality, as defined by government performance accountability systems and bureaucracy reform variables, exhibit a negative association with poverty in Indonesia. Nevertheless, only the government performance accountability system variable exhibits a statistically significant association with poverty in Indonesia. Furthermore, the findings reveal that a one-point increase in SAKIP scores is associated with a 0,13% reduction in poverty rates in Indonesia."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Umara Ardra
"ABSTRAK
Sejumlah penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya telah menyimpulkan bahwa perkembangan pada sektor pariwisata suatu negara akan berdampak positif terhadap perkembangan ekonomi negara tersebut ((Fayissa, Nsiah & Tadasse, 2007), (Fayissa, Nsiah & Tadasse, 2009), dan (Gokovali & Bahar, 2006)). Penelitian ini menggunakan data dari 8 negara ASEAN (Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, Vietnam, Brunei Darussalam, and Laos) selama 15 tahun (1998 - 2013) dan telah menemukan hasil penelitian melalui model regresi data panel dan model kausalitas Granger, dengan menggunakan variabel sosial ekonomi pembangunan (GDP per kapita, tingkat kemiskinan, dan index pembangunan manusia). Dari regresi data panel, studi ini menemukan bahwa kedatangan wisatawan memiliki hubungan yang signifikan dan positif terhadap HDI, tetapi tidak terhadap GDP per kapita. Dari hasil kausalitas Granger, studi ini telah menunjukan bahwa beberapa negara ASEAN memiliki dampak positif antara kedatangan wisatawan dan hasil pembangunan, Thailand telah berhasil menurunkan tingkat kemiskinan melalui kunjungan wisatawan, sementara Malaysia, Filipina, dan Laos memiliki hubungan dua arah kausalitas Granger antara HDI dan kedatangan wisatawan.

ABSTRACT
Numerous studies found that tourism development in a country will have a positive impact towards the socio economic development of the country itself ((Fayissa, Nsiah & Tadasse, 2009), (Fayissa, Nsiah & Tadasse, 2007), and (Gokovali & Bahar, 2006)). This study utilizes data from 8 ASEAN countries (Indonesia, Singapore, Malaysia, Thailand, Philippines, Vietnam, Brunei, and Laos) over 15 years (1998 - 2013) and have found the research results through the panel data regression model and the Granger causality model, by using the socio economic variables and outcomes (GDP per capita, Level of Poverty, and Human Development Index). From the panel data regression, this study found that tourist arrivals have significant and positive correlation towards HDI, but not towards GDP per capita. From the Granger causality results, it has shown that some of the ASEAN countries have a positive impact between tourist arrivals and development outcomes. Thailand have succeeded in decreasing their poverty level through tourist arrivals, while Malaysia, Philippines, and Laos have bidirectional Granger causality between HDI and tourist arrivals.
"
2016
S63205
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suyanni Apriani
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kualitas modal manusia dalam distribusi arus masuk investasi asing langsung di Kawasan ASEAN dalam tahun 2010-2018. Pengembangan model oleh Nimesh (2016) dilakukan dengan memasukkan variabel agama Islam sebagai salah satu pembeda produktivitas negara-negara yang mayoritas Islam dan non-Islam. Analisis ini dilakukan dengan mengidentifikasi kualitas modal manusia yang dilihat dari indikator pendidikan dan kesehatan serta modal manusia secara Islami dalam menarik arus masuk investasi asing. Hasil regresi menunjukkan bahwa dalam periode 9 tahun tersebut kualitas modal manusia yang di proksi dengan kesehatan tidak mempengaruhi arus masuk investasi asing, dan proksi pendidikan memiliki pengaruh yang tidak stabil. Kondisi tersebut mungkin dipengaruhi oleh fokus pemerintah untuk menarik investasi pada investasi padat karya, industri pengolahan berbasis sumber daya alam, dan industri yang berorientasi ekspor disamping sektor ekonomi lainnya yang kurang membutuhkan kualitas pendidikan sebagai prasyaratnya
This study aims to analyze the effect of the quality of human capital in the distribution of foreign direct investment inflows in the ASEAN Region in 2010-2018. Model development by Nimesh (2016) was carried out by incorporating Islamic religious variables as a differentiator in the productivity of countries that are predominantly Muslim and non-Islamic. This analysis is carried out by identifying the quality of human capital as seen from education and health indicators as well as Islamic human capital in attracting foreign investment inflows. Regression results indicate that in the 9-year period the quality of human capital in proxy with health does not affect the inflow of foreign investment, and the education proxy has an unstable effect. This condition may be influenced by the focus of the government to attract investment in labor-intensive investment, natural resource-based manufacturing industries, and export-oriented industries in addition to other economic sectors that lack the quality of education as a prerequisite."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>