Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 112082 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ero Prahara Mahardika
"Seiring terbatasnya ruang di Jakarta, perguruan tinggi mulai memanfaatkan lahan dengan membangun fasilitas pendidikan berupa bangunan bertingkat tinggi. Bangunan bertingkat tinggi khususnya gedung perkuliahan memiliki potensi bahaya kebakaran yang dapat menyebabkan kerugian besar. Dalam hal tindakan preventif, penanganan pada saat terjadinya kebakaran, dan tindakan pasca terjadinya kebakaran diperlukan fire safety management agar bahaya kebakaran tersebut dapat diminimalisir. Risiko kebakaran adalah termasuk salah satu faktor yang harus diminimalisirkan dalam suatu pengoperasian bangunan dimana asuransi adalah sebagai salah satu cara mengalihkan risiko tersebut. Akan tetapi, besaran biaya premi asuransi kebakaran di berbagai lembaga asuransi sangat beragam dikarenakan perbedaan faktor penentu biaya premi asuransi. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi penerapan fire safety management pada gedung perkuliahan bertingkat tinggi di Jakarta dan menentukan faktor penentu biaya premi yang dipengaruhi oleh implementasi fire safety management. Faktor penentu tersebut sebagai alat bantu untuk menentukan besaran biaya premi asuransi kebakaran perusahaan asuransi. Penelitian ini mengacu pada studi literatur, survei, wawancara dan data yang didapat menggunakan instrumen kuesioner. Penelitian ini menggunakan work breakdown structure sebagai alat bantu untuk mendetailkan indikator yang memenuhi kriteria fire safety management dan data dianalisis menggunakan software SmartPLS 3.0. Berdasarkan hasil survei, data menunjukkan bahwa gedung perkuliahan bertingkat tinggi di Jakarta belum sepenuhnya mengimplementasikan fire safety management. Penerapan tertinggi pada dimensi pencegahan kebakaran pada bangunan gedung sebesar 83% dan terendah pada dimensi keselamatan orang pada saat terjadi kebakaran sebesar 78%. Dimensi yang paling signifikan mempengaruhi penentuan biaya premi asuransi yaitu dimensi pencegahan kebakaran pada bangunan gedung dan yang kurang signifikan mempengaruhi penentuan biaya premi asuransi yaitu dimensi keselamatan orang pada saat terjadi kebakaran.

As space is limited in Jakarta, universities have begun to utilize the land by building educational facilities in the form of high-rise buildings. High-rise buildings, especially
Lecture Buildings, have the potential for fire hazards which can cause large losses. In
terms of preventive action, handling when a fire occurs, and post-fire action, fire safety management is required so that the fire hazard can be minimized. Fire risk is one of the
factors that must be minimized in a building operation where insurance is a way of
transferring the risk. However, the amount of fire insurance premiums in various
insurance institutions varies greatly due to differences in the determinants of insurance premium costs. The purpose of this study is to evaluate the application of fire safety
management in high-rise lecture buildings in Jakarta and determine the determinants of
premium costs that are influenced by the implementation of fire safety management. This
determining factor is a tool to determine the amount of the insurance company's fire insurance premiums. This research refers to literature studies, surveys, interviews, and data obtained using a questionnaire instrument. This study uses the work breakdown
structure as a tool to detail indicators that meet the fire safety management criteria and
the data are analyzed using the SmartPLS 3.0 software. Based on the survey results, the data shows that the lecture buildings in Jakarta haven’t fully implemented fire safety
management. The highest implementation is in the dimension of fire protection in buildings 83% and the lowest is in the dimension safety of people in the event of a fire 78%. The dimension that most significantly affects the determination of the cost of insurance premiums is the dimension of fire prevention in buildings and the less
significant one influences the determination of the cost of insurance premiums, namely
the dimension of safety of people in the event of a fire.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Prasetyaningrum
"Kebakaran merupakan bencana yang merugikan bagi semua pihak, baik pemilik bangunan, pengelola/pengguna atau masyarakat lainnya yang berada dalam gedung. Bangunan-bangunan tinggi, terutama di Jakarta menghadapi ancaman serius dari kebakaran yang dapat menyebabkan kerugian besar. Menurut NFPA, bangunan perkantoran memiliki jalur penyelamatan yang membingungkan dan tidak langsung, sering terjadi disebabkan oleh tata letak kantor atau susunan ruang yang disewakan. Untuk mengantisipasi dan menanggulangi risiko kebakaran tersebut, maka pemilik gedung tinggi bekerja sama dengan suatu perusahaan asuransi sebagai bentuk transfer risiko. Penetapan tarif Premi kebakaran diatur pada Lampiran surat edaran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 6/SEOJK05/2017. Dalam Lampiran tersebut besar tarif Premi ditetapkan batas bawah dan batas atas yang dibagi hanya berdasarkan Okupansi bangunan dan Kelas Konstruksinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengusulkan faktor faktor penentu premi yang dipengaruhi oleh penerapan fire safety management pada bangunan bertingkat tinggi fungsi perkantoran. Pada penelitian ini digunakan WBS dalam perincian indikator yang memenuhi kriteria fire safety management agar lebih sistematis dan mendetail. Berdasarkan studi literatur terdahulu , Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa sebagian besar bangunan tinggi perkantoran belum menerapkan system FSM dengan baik dan konsisten. Selain itu tidak diperoleh relasi yang jelas mengenai peran asuransi dalam pembiayaan proteksi kebakaran pada bangunan gedung. Untuk mengatasi ini, kami mengusulkan untuk mempertimbangkan sejauh mana Gedung melakukan penerapan fire safety management dalam penentuan tarif premi asuransi untuk meningkatkan penerapan manajemen keselamatan kebakaran pada bangunan bertingkat tinggi . Setelah dilakukan penyebaran kuesioner dihasilkan bahwa dari 36 gedung kantor bertingkat tinggi belum sepenuhnya menerapkan fire safety management dengan nilai terendah pada dimensi Keselamatan orang yaitu 89% dan tertinggi pada dimensi Pencegahan Kebakaran yaitu 93%. Hal ini sejalan dengan hasil hubungan Fire safety management dan biaya Premi Asuransi yang menunjukan bahwa Pencegahan Kebakaran berhubungan berbanding terbalik signifikan sedangkan Keselamatan orang tidak signifikan.

Fire is a disaster that is detrimental to all parties, whether the owner of the building, manager/user, or other communities in the building. Tall buildings, especially in Jakarta face a serious threat from fires that can cause major losses. According to NFPA, office buildings have confusing and indirect rescue lines, often caused by the layout of offices or the arrangement of rented space. To anticipate and overcome the fire risk, the owner of a tall building cooperates with an insurance company as a form of risk transfer. The determination of fire premium rates is stipulated in the Attachment to the Circular letter of the Financial Services Authority (OJK) Number 6/SEOJK05/2017. In the Appendix, the premium rate is set the lower limit and the upper limit which is divided only based on the occupancy of the building and its Construction Class. This study aims to propose the determining factor of premiums influenced by the application of fire safety management in high-rise building office functions. In this study, WBS is used in the breakdown of indicators that meet the criteria of fire safety management to be more systematic and detailed. Based on previous literature studies, the reality in the field shows that most high office buildings have not implemented the FSM system properly and consistently. Besides, there is no clear relationship regarding the role of insurance in fire protection financing in building buildings. To address this, we propose to consider the extent to which the Building conducts the application of fire safety management in determining insurance premium rates to improve the application of fire safety management in high-rise buildings. After the dissemination of the questionnaire resulted that 36 high-rise office buildings have not fully implemented fire safety management with the lowest value in the dimension of the safety of people is 89% and the highest in the dimension of Fire Prevention is 93%. This is in line with the results of fire safety management relationships and insurance premium costs that show that Fire Prevention is related inversely significant while people's safety is not significant."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deby Sinantya Purbodewi
"Jumlah hotel bertingkat tinggi di Jakarta meningkat, menciptakan tantangan bagi manajemen keselamatan kebakaran. Kebakaran hotel di Jakarta hampir terjadi setiap tahun dan menyebabkan kerugian besar pada bangunan dan korban jiwa, yang membuktikan bahwa manajemen keselamatan kebakaran di gedung hotel di Jakarta belum optimal. Dalam mencapai keselamatan kebakaran, risiko juga dapat dialihkan dengan asuransi. Namun, besaran asuransi dari berbagai lembaga sangat bervariasi, karena regulasi yang memiliki batas luas. Penelitian ini bertujuan untuk mengusulkan faktor penentu premi yang dipengaruhi oleh fire safety management di gedung hotel bertingkat tinggi. Untuk memenuhi tujuan ini, sejumlah besar data dikumpulkan melalui studi literatur, survei, wawancara mendalam dan instrumen penelitian. Penelitian ini menggunakan work breakdown structure dalam pemecahan indikator yang memenuhi kriteria fire safety management agar lebih sistematis dan detail. Berdasarkan hasil survei, data menunjukkan bahwa beberapa hotel bertingkat tinggi belum sepenuhnya menerapkan manajemen keselamatan kebakaran. Selain itu, tidak ada hubungan yang jelas mengenai peran asuransi dalam pembiayaan proteksi kebakaran di gedung hotel. Untuk mengatasinya, diusulkan untuk mempertimbangkan sejauh mana hotel bertingkat tinggi menerapkan fire safety management dalam menentukan tingkat premi asuransi untuk meningkatkan penerapan fire safety management di gedung-gedung bertingkat tinggi, dengan memproses data menggunakan SmartPLS 3.0 dan analisis rata-rata untuk mendapatkan faktor prioritas dalam manajemen keselamatan kebakaran yang dapat digunakan sebagai penentu biaya premi yang realistis. Hasilnya, faktor paling prioritas dalam manajemen keselamatan kebakaran yang dapat digunakan sebagai penentu biaya premi yang realistis adalah pencegahan kebakaran di gedung hotel, dan faktor yang paling tidak prioritas adalah keselamatan orang jika terjadi kebakaran.

The number of high-rise hotel in Jakarta is increasing, creating challenges for fire safety management. Hotel fires in Jakarta almost occur every year and cause substantial loss to buildings and casualties, which proves that the fire safety management in hotel buildings in Jakarta is not optimal. In achieving fire safety, risk can also be transferred by insurance. However, the amount of insurance from various institutions varies significantly, due to the regulations that has a broad limit. This study aims to propose the determining factor of premiums influenced by the application of fire safety management in high-rise hotel buildings. To meet this goal, a large amount of data is collected through literature studies, surveys, in- depth interviews and research instruments. This study uses work breakdown structure in the breakdown of indicators that meet fire safety management criteria to be more systematic and detailed. Based on the results of the survey, data shows that some high-rise hotels have not fully implement fire safety management. In addition, there is no clear relation regarding the role of insurance in fire protection financing in hotel buildings. To address this, proposed to consider the extent to which high-rise hotels implement fire safety management in determining insurance premium rates to improve the application of fire safety management in high-rise buildings, by processing the data using SmartPLS 3.0 and average analysis in order to obtain priority factors in fire safety management which can be used as a determinant of realistic premium costs. As the result, the most priority factor in fire safety management which can be used as a determinant of realistic premium costs is fire prevention in hotel buildings, and the least priority factor is safety of people in the event of fire."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Paulus Setyo Nugroho
"Selama ini standar biaya premi asuransi di Indonesia menggunakan peraturan dari lembaga Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yaitu Surat Edaran OJK No. 6/SEOJK.05/2017 Tentang Penetapan Tarif Premi. Nilai premi asuransi kebakaran dikelompokkan berdasarkan fungsi dan ketinggian bangunan gedung berdasarkan kelas risiko. Pada prakteknya setiap perusahaan asuransi menterjemahkan dengan nilai yang bervariasi dimana nilainya berbeda dengan besaran hingga 4 x (empat kali) dibandingkan lembaga asuransi lainnya.
Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi penerapan fire safety management pada bangunan gedung, mengkaji hubungan antar variabel terhadap biaya premi asuransi kebakaran, dan mengembangkan model biaya premi asuransi kebakaran pada bangunan gedung tinggi.
Jenis data terdiri dari data primer dan sekunder. Data primer didapat dengan bantuan instrumen kuesioner dan wawancara pakar. Data sekunder berasal dari data yang dimiliki oleh stakeholder gedung dan data hasil penelitian terdahulu.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor penentu biaya premi asuransi kebakaran pada bangunan gedung bertingkat tinggi fungsi hotel dan kantor dari yang terbesar pengaruhnya berturut-turut adalah penerapan Fire Safety Management (FSM), Work Breakdwon Structure (WBS), Stakeholder Gedung, Kebijakan Pemerintah, Okupansi Bangunan, dan Building Information Modelling (BIM). Peningkatan penjaminan keselamatan kebakaran pada bangunan gedung tinggi dilakukan dengan cara melakukan treatment dengan prioritas dimulai dari penerapan FSM.

So far, the standard cost of insurance premiums in Indonesia uses regulations from the Financial Services Authority (OJK), namely OJK Circular No. 6/SEOJK.05/2017 Regarding Premium Rate Determination. The value of fire insurance premiums is grouped based on the function and height of the building based on the risk class. In practice, each insurance company translates with varying values ​​where the value differs by up to 4 x (four times) compared to other insurance institutions.
The purpose of this study is to evaluate the application of fire safety management in buildings, examine the relationship among variables on the cost of fire insurance premiums, and develop a model for the cost of fire insurance premiums in high-rise buildings.
The type of data consists of primary and secondary data. Primary data was obtained with the help of questionnaires and expert interviews. Secondary data comes from data held by building stakeholders and data from previous research.
The results showed that the determinants of the cost of fire insurance premiums in high-rise buildings with hotel and office functions, from the greatest influence, respectively, were the application of Fire Safety Management (FSM), Work Breakdown Structure (WBS), Building Stakeholders, Government Policy, Building Occupancy, and Building Information Modeling (BIM). Increased fire safety assurance in high-rise buildings is carried out by conducting treatment with priority starting from the application of FSM.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fahmy Kautsar
"Penilitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penerapan keselamatan kebakaran gedung dengan menggunakan perangkat lunak Computerized Fire Safety Evaluation System (CFSES) di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Evaluasi dilakukan dengan menilai 12 Safety Parameter dan persyaratan tambahan yang terdapat pada NFPA 101A: Alternate Approach to Life Safety dIsesuaikan dengan standard dari NFPA 101: Life Safety Code. Gedung Fakultas Psikologi Universitas Indonesia yang dievaluasi adalah gedung A, C, D, dan H. Didapatkan kesimpulan bahwa tidak satupun gedung yang dievaluasi memenuhi nilai persyaratan keselamatan minimum pada NFPA 101: Life Safety Code.

This study has the purpose to evaluate the fire safety of buildings using software Computerized Fire Safety Evaluation System (CFSES) at the Faculty of Psychology, University of Indonesia. Evaluation is done by assessing 12 Safety parameters and additional requirements contained in NFPA 101A: Alternate Approach to Life Safety adjusted to the standard of the NFPA 101: Life Safety Code. Faculty of Psychology, University of Indonesia, which is evaluated is building A, C, D, and H. Obtained conclusion that none of the evaluated buildings meet minimum safety requirements on the value of NFPA 101: Life Safety Code."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S57100
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mutiara Mutia Rani
"Kasus kejadian kebakaran pada gedung pendidikan masih cenderung tinggi. Gedung pendidikan merupakan tempat dimana civitas akademika beraktivitas, dan banyak menyimpan arsip, dokumen yang bernilai tinggi dan berguna bagi ilmu pengetahuan. Penelitian skripsi ini bertujuan mengevaluasi penerapan keselamatan kebakaran gedung pada gedung Fakultas Hukum Universitas Indonesia yang terletak di daerah Depok, Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan pendekatan semi kuantitatif dengan desain penelitian deskriptif sesuai dengan NFPA 101A: Guide on Alternative Approaches to Life Safety dan dibantu dengan menggunakan perangkat lunak Computerized Fire Safety Evaluation System (CFSES). Evaluasi dilakukan berdasarkan kesesuaian 12 safety parameter dan persyaratan tambahan yang ada pada NFPA 101A: Alternate Approaches to Life Safety. Sampel gedung dievaluasi terdiri dari tiga gedung yaitu gedung A, gedung B, dan gedung C. Berdasarkan hasil penelitian, penerapan keselamatan kebakaran pada ketiga gedung tersebut belum memenuhi persyaratan keselamatan minimum pada NFPA 101: Life Safety Code.

Cases of fires in educational buildings are tend to be high. Educational building is a place where academic communities do the activities and store many archives, high-value documents and useful for knowledge. This research aims to evaluate the implementation of the fire safety on the building of the Faculty of Law, University of Indonesia located in Depok, West Java. This study used a semi-quantitative approach with a descriptive research design in accordance with NFPA 101A: Guide on Alternative Approaches to Life Safety and assisted with the use of software Computerized Fire Safety Evaluation System (CFSES). The evaluation is done based on the suitability of 12 safety parameters and additional requirements that exist in NFPA 101A: Alternate Approaches to Life Safety. Samples were evaluated consists of three buildings, namely building A, building B, and C. Based on the results of the research, the application of fire safety in the whole buildings are under the minimum safety requirements of NFPA 101: Life Safety Code."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S56494
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Charla Delvi Putri
"Tingginya jumlah kebakaran yang terjadi setiap tahun di Jakarta menjadi indikasi bahwa implementasi sistem keselamatan bangunan (fire safety management) terhadap bahaya kebakaran masih belum berjalan dengan optimal. Berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja No.186/MEN/1999, bangunan hotel termasuk dalam klasifikasi bangunan dengan bahaya kebakaran ringan yang artinya bangunan tersebut memiliki jumlah dan kemudahan terbakar yang rendah. Tetapi, risiko terjadinya kebakaran akan tetap ada, karena didalam hotel banyak fasilitas yang mudah terbakar, maka sistem proteksi kebakaran di bangunan hotel yang sesuai dengan peraturan harus tetap diperhatikan. Pengalihan resiko yang ditimbulkan oleh kebakaran sangat dibutuhkan, yaitu dengan pengadaan asuransi. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah lembaga yang berwenang untuk menentukan biaya premi asuransi yang menggunakan aspek okupansi bangunan dan kelas konstruksi dengan rate batas atas dan batas bawah. Tetapi antar perusahaan asuransi masih memiliki kesenjangan hingga empat kali lipat dalam menentukan tarif premi, dikarenakan setiap perusahaan memiliki dasar penentuan yang berbeda. Penentuan premi yang realistis dengan mempertimbangkan aspek lain yang mempengaruhi biaya premi asuransi sangat dibutuhkan agar perang tarif premi antar perusahaan dapat teratasi. Penelitian ini akan membahas fire safety management, kebijakan, stakeholder, work breakdown structure (WBS), dan building information modelling (BIM) yang mempengaruhi biaya premi asuransi kebakaran. Pengolahan data penelitian ini menggunakan metode Structural Equation Modelling (SEM) dengan bantuan perangkat lunak SMART-PLS. Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa kebijakan, stakeholder, work breakdown structure, okupansi bangunan, building information modelling, dan fire safety management berpengaruh terhadap biaya premi asuransi kebakaran dengan model penelitian yang didapatkan untuk perhitungan biaya premi asuransi kebakaran adalah A= (F:E) + (-0,235 X1 – 0, 213 X2 – 0,205 X3 – 0,239 X4 – 0,193 X5 – 0, 250 X6)+e.

The high number of fires that occur every year in Jakarta is an indication that the implementation of fire safety management system against fire hazards is still not running optimally. Based on The Decree of the Minister of Manpower No.186/MEN/1999, hotel buildings are included in the classification of buildings with a mild fire hazard which means the building has a low number and fire facilities. However, the risk of fire will remain, because in the hotel many facilities are flammable, then the fire protection system in the hotel building in accordance with the regulations should be kept in mind. The risk transfer posed by fire is urgently needed, namely by the procurement of insurance. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) is an institution authorized to determine the cost of insurance premiums that use aspects of occupation of buildings and construction classes with upper and lower limit rates. But insurers still have a gap of up to four times in determining premium rates, because each company has a different basis for determination. The determination of realistic premiums taking into account other aspects that affect the cost of insurance premiums is urgently needed so that the war on premium rates between companies can be resolved. This research will discuss fire safety management, regulation, stakeholders, work breakdown structure (WBS), and building information modelling (BIM) that affect the cost of fire insurance premiums. Data processing of this research using Structural Equation Modeling (SEM) method with the help of SMART-PLS software. The results of this research were obtained that policies, stakeholders, work breakdown structure, Building occupancy, building information modelling, and fire safety management affect the cost of fire insurance premiums with research models obtained for the calculation of the cost of fire insurance premiums are A= (F:E) + (-0.235 X1 – 0.213 X2 – 0.205 X3 – 0.239 X4 – 0.193 X5 – 0.250 X6)+e."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yosua Pardamean Samuel
"Kebakaran pada gedung perkantoran di Jakarta seringkali terjadi dan menimbulkan kerugian yang cukup besar. Kebanyakan dari kebakaran tersebut disebabkan oleh implementasi fire safety management (FSM) yang tidak maksimal. Salah satu cara untuk menanggulangi kerugian karena kebakaran adalah dengan menggunakan jasa perusahaan asuransi. Kerugian yang dialami oleh pengelola gedung akan ditutupi dengan biaya premi yang harus dibayarkan. Lembaga yang diberi kewenangan untuk menentukan biaya premi tersebut adalah Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dalam penentuan nya OJK menggunakan dua aspek yaitu kelas konstruksi dan okupasi bangunan dan akan menghasilkan tarif atas dan tarif bawah. Prakteknya dalam penentuan biaya premi antar perusahaan asuransi memiliki nilai perbedaan yang cukup signifikan bahkan sampai empat kali lipat. Setiap perusahaan asuransi memiliki dasar penentuannya masing-masing sehingga berbeda-beda. Penentuan premi yang hanya berdasarkan dua komponen belum secara realistis menggambarkan keadaan sebenarnya dari suatu bangunan. Penelitian ini akan menggunakan metode structural equation modeling dengan menggunakan perangkat lunak SmartPLS 3.0. Berdasarkan hasil analisa tersebut didapatkan bahawa kebijakan, stakholder, WBS, okupansi bangunan, BIM dan FSM berpengaruh terhadap biaya premi. Model yang didapatkan untuk biaya premi adalah A= (F:E) + (-0,218 X1 – 0, 194 X2 – 0,256 X3 – 0,243 X4 – 0,175 X5 – 0, 285 X6) + e.

Fires at office buildings in Jakarta often occur and cause considerable losses. Most of these fires were caused by the implementation of fire safety management (FSM) that was not optimal. One way to deal with losses due to fire is to use the services of an insurance company. Losses suffered by the building manager will be covered by the premium that must be paid. The institution that is given the authority to determine the premium fee is the Financial Services Authority (OJK). In its determination, OJK uses two aspects, namely construction class and building occupation and will produce upper and lower rates. In practice, in determining the cost of premiums between insurance companies, the difference is quite significant, even up to four times. Each insurance company has a basis for determining each, so it varies. The determination of the premium based only on two components does not realistically describe the actual condition of a building. This study will use a structural equation modeling method using SmartPLS 3.0 software. Based on the results of the analysis, the variables that affect the cost of fire insurance premiums will be obtained, and a realistic fire insurance premium cost estimation model. Based on the results of the analysis, it was found that policies, stakholder, WBS, building occupancy, BIM and FSM affect the cost of premiums. The model obtained for premium costs is A = (F: E) + (-0,218 X1 - 0,194 X2 - 0,256 X3 - 0,243 X4 - 0,175 X5 - 0,285 X6) + e."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tika Prasetyani
"Angka kebakran gedung perkantoran di DKI Jakarta masih cukup tinggi. Pada umumnya gedung perkantoran pemerintahan di DKI Jakarta merupakan bangunan tua dengan proteksi kebakaran belum memadai. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penerapan keselamatan kebakaran di gedung Sekretariat Wakil Presiden Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia. Metodologi menggunakan desain studi deskriptif yang bersifat observasional dengan pendekatan semi kuantitatif dan dibantu dengan Computerized Fire Safety Evaluation System (CFSES) yang mengacu pada 12 parameter keselamatan yang ada di NFPA 101A: Guide on Alternate Approaches to Life Safety dengan standar NFPA 101: Life Safety Code. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan keselamatan kebakaran di Gedung Sekretariat Wakil Presiden, Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia belum memenuhi persyaratan keselamatan minimum NFPA 101A Guide on Alternate Approaches to Life Safety.
Figures fire office buildings in Jakarta are still quite high. Government office buildings in Jakarta is an old building with inadequate fire protection. This study aimed to evaluate the application of fire safety in the Secretariat Vice President building of Ministry of State Secretariat of Republic Indonesia. The methodology using descriptive study design, was an observational semi-quantitative approach and aided by Computerized Fire Safety Evaluation System (CFSES) which refers to the 12 safety parameters in NFPA 101A: Guide on Alternate Approaches to Life Safety standards NFPA 101: Life Safety Code. The results showed that the application of fire safety in the Secretariat of the Vice President building, Ministry of State Secretariat of Republic Indonesia does not meet the minimum safety requirements of NFPA 101A Guide on Alternate Approaches to Life Safety."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55469
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deni Andrias
"Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja Manajemen dan Penerapan Sistem Keselamatan Kebakaran pada Bangunan Gedung di Kawasan Kampus Universitas Indonesia, Depok dengan metode penelitian Semi Kuantitatif dan desain Deskriptif Analitik. Evaluasi dilakukan berdasarkan kesesuaian 12 safety parametes dan persyaratan tambahan pada NFPA 101A: Alternate Approaches to Life Safety dengan standar NFPA 101: Life Safety Code. ®. Variabel yang dianalisis adalah komponen Manajemen, Penerapan Sistem Keselamatan dan Proteksi Kebakaran. Hasil penelitian menunjukan kinerja sistem keselamatan kebakaran cenderung kurang baik, hal tersebut dipengaruhi manajemen yang kurang baik, hasil evaluasi dimaksudkan untuk tindak lanjut perbaikan dan peningkatan kinerja sistem keselamatan kebakaran yang diterapkan.

This research is aimed to evaluate the performance of management and the application of the Fire Safety Systems Building in the area of University of Indonesia, Depok, by Semi-Quantitative research methods Descriptive Analytical design. The evaluation is based on conformity 12 safety parameters and the additional requirements in NFPA 101A: Alternate Approaches to Life Safety standards NFPA 101: Life Safety Code. ®. The variables analyzed were components of Management, Implementation of Safety and Fire Protection Systems. The results showed the performance of fire safety systems tend to be less good, it is influenced by poor management, the results of the evaluation is intended for the follow-up fixes and performance improvements of are applicable fire safety systems are applicable."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T41949
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>