Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 36935 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dwi Rizky Putri Amalia
"Jalan Braga merupakan salah satu jalan bersejarah di Kota Bandung dan merupakan bagian dari kawasan cagar budaya yang memiliki daya tarik tersendiri karena sejarah serta bangunan peninggalan masa kolonial yang kini ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya. Jalan yang pada dahulu dikenal sebagai jalanan elit karena berbagai pertokoan kelas satu, kini mengalami banyak perubahan dan permasalahan seperti banyaknya bangunan terbengkalai dan kemacetan yang sering kali terjadi dan belum dapat diselesaikan. Hal ini dapat berdampak pada munculnya berbagai persepsi masyarakat Kota Bandung terhadap Jalan Braga yang dapat dilihat dari place brand image yang terbentuk di Jalan Braga berdasarkan kondisi masa kini. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara mendalam, observasi lapang dan mental map. Hasil wawancara kemudian dilakukan triangulasi dengan observasi lapang, studi literatur, artikel daring serta jawaban informan dengan topik yang sama guna meningkatkan derajat kepercayaan pada data yang didapatkan sehingga hasil penelitian dapat dipercaya. Hasil dari penelitian ini mengungkapkan terdapat beberapa brand image yang terbentuk di Jalan Braga yakni Jalan Braga kini disebut sebagai “Kota Tua”, “Kota Wisata”, “Pusat Kuliner” yang termasuk pada brand image positif serta “Pusat Kemacetan” dan “Tempat Kumuh” yang termasuk pada brand image negatif. Brand image positif tersebar di seluruh segmen Jalan Braga sedangkan brand image negatif hanya terdapat di segmen 3 dan 4.

Braga Street is one of the historical streets located in Bandung. It is part of a cultural heritage area that is attractive because of its historical value and colonial heritage buildings that have been designated as cultural heritage buildings. The street was once renowned as an elite street due to its many first-class shops, but it is now undergoing various changes and problems including many abandoned buildings and frequent traffic jams. These changes and problems can cause a variety of perceptions among Bandung people as evidenced by the place brand image that has formed on Braga Street in response to present circumstances. This research is qualitative research with data collection techniques such as in-depth interviews, field observations, and mental maps. The results of the interviews were triangulated with field observations, literature studies, online articles, and answers from other informants on the same topic. The results showed that there are numerous brand images formed on Braga Street such as “Old Town”, “Tourism City” and “Culinary Center” which are included in the positive brand images. On the other hand, “Congestion Center”, “Slum Place” are included in the negative brand images. Positive brand images are spread in all segments of Braga Street while the negative brand images can only be found in segment 3 and 4."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Amalia Ichsani
"Sense of place merupakan perasaan tertentu yang dimiliki individu terhadap suatu tempat yang dihasilkan oleh interaksi orang tersebut dengan suatu tempat. Sense of place dapat mendorong visualisasi tempat yang dalam hal ini merupakan representasi mental seseorang terhadap tempat termasuk citra kota. Citra kota merujuk pada bagaimana orang membentuk persepsi spasial lingkungan perkotaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sense of place mahasiswa Indonesia terhadap citra Kota London. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan purposive sampling. Data primer diperoleh dari wawancara mendalam, pemetaan mental, dan observasi. Data sekunder diperoleh melalui studi literatur. Analisis data dilakukan dengan teknik analisis konten, teknik interpretasi, dan triangulasi sumber data. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ruang kognitif mempengaruhi berkembangnya sense of place antara mahasiswa Indonesia dengan Kota London melalui pengetahuan, pengalaman dan interaksi. Skala intensionalitas menunjukkan bahwa mahasiswa Indonesia di London mampu mengetahui berada di suatu tempat hingga dapat mengidentifikasi diri dengan tujuan tempat. Jenis hubungan dengan tempat didominasi oleh hubungan commodified. Berdasarkan sense yang dimiliki oleh mahasiswa terhadap tempat tertentu, mahasiswa dapat mengenali elemen-elemen citra kota berdasarkan subjektivitas mereka, termasuk elemen landmark, nodes, path, district, dan edge. Tempat yang dikenali sebagai elemen citra kota umumnya berkaitan dengan faktor keakraban mahasiswa dengan tempat, dan faktor fisik elemen yang menonjol dan menarik perhatian

Sense of place is a certain feeling that an individual developed towards a place that is generated by the person's interaction with a place. Sense of place can encourage the visualization of a place, which in this study, is a person's mental representation of a place, including the image of a city. City image refers to how people form spatial perceptions of the urban environment. This study aims to determine the sense of place of Indonesian students towards the image of the City of London. The method used in this research is qualitative with purposive sampling. In-depth interviews, mental mapping, observation, and literature study were conducted to gather data. Data analysis was carried out using content analysis techniques, interpretation techniques, and data source triangulation. The results of this study indicate that cognitive space influences the development of a sense of place between Indonesian students and the City of London through knowledge, experience and interaction. The intentionality scale of Indonesian students in London ranges from having knowledge of being located in a place to being able to identify themselves with the place goals. The type of relationships with place is dominated by commodified. Based on the sense that students have towards certain places, they can identify London’s city image based on their subjectivity, including the elements of landmarks, nodes, paths, districts, and edges. Places that are visualized as elements of city image are generally related to factors of students' familiarity with places, and physical factors of the element that are outstanding and eye-catching"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Feby Rahmawati
"Aktivitas pemasaran tidak hanya dilakukan oleh perusahaan dalam memasarkan produk yang mereka tawarkan. Saat ini pemerintah kota juga melakukan aktivitas pemasaran dan city branding untuk mempromosikan kota mereka dengan tujuan tertentu. Dalam menentukan strategi city branding, pemerintah kota harus mengetahui atribut-atribut yang dimiliki oleh kota dan menjadikan atribut tersebut sebagai fitur dari kota tersebut.
Dalam penelitian ini membahas tentang faktor-faktor yang menjadi city brand image kota Jakarta beserta atribut yang ada di dalamnya yang dipersepsikan oleh tiga stakeholder kota Jakarta yaitu penduduk, wisatawan domestik, dan wisatawan mancanegara. Penelitian ini menggunakan kuisioner sebagai alat survey. Kuisioner yang disebarkan terdiri dari dua tipe kuisioner, yaitu pertanyaan terbuka untuk menanyakan atribut kota Jakarta yang ada di dalam benak responden, dan kuisioner tertutup yang menguji atribut kota Jakarta yang telah didapatkan dari hasil pertanyaan terbuka dan studi literatur.
Penelitian ini menggunakan metode exploratory factor analysis untuk mencari faktor-faktor yang menjadi city brand image kota Jakarta berdasarkan persepsi penduduk, wisatawan domestik, dan wisatawan mancanegara, serta city brand attribute yang menjadi komponen di dalam faktor-faktor yang telah terbentuk. Penelitian ini dapat digunakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengevaluasi aktivitas city branding yang telah dilaksanakan dan menyusun strategi city branding untuk masa yang akan datang.

Marketing activity is not only done by companies to promote its products. City governments are also doing marketing activity and city branding to promote their city for some diverse goals. To determine city branding strategy, government of the city must knows the attributes that the city has and make it as city features.
This research identifies the attributes of Jakarta and factors that will be the city brand image of Jakarta that perceived by three stakeholders of Jakarta, the citizens, domestic tourist, and foreign tourist. This research uses two types questionnaire as survey tools. First questionnaire is open ended questionnaire which used to ask the Jakarta's attributes as perceived by the respondents, and the second questionnaire is closed questionnaire which used to test the attributes of Jakarta obtained through the result of literature study and the result of first questionnaire.
This research use exploratory factor analysis (EFA) to analyzing factors that will be the city brand image of Jakarta as perceived by those three stakeholders, and city brand attribute which become components of developed factors. This research may used by Tourism Department of Jakarta City Government to evaluate city branding that has been done, whether the city brand image and city brand attributes that perceived by citizens, domestic tourist, and foreign tourist as it expected, and make the city branding strategies for the future.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karyadi
"Place marketing merupakan salah satu cara untuk meningkatkan nilai dari suatu lokasi atau tempat, baik itu gedung, pulau, kota atau bahkan negara. Kota depok yang terletak di perbatasan Jawa Barat dan DKI Jakarta merupakan tempat yang strategis untuk dapat menarik kunjungan orang-orang di sekitarnya. Penelitian tentang analisis pelaksanaan place marketing Kota Depok (studi kasus: upaya Kota Depok menarik kunjungan wisatawan) bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan bauran-bauran place marketing oleh Kota Depok untuk bisa menarik kunjungan wisatawan ke Kota Depok. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui hambatan-hambatan yang dihadapi Kota Depok dalam menarik kunjungan wisatawan. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis, pendekatan kualitatif dan bersifat deskriptif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kota Depok belum sepenuhnya melaksanakan place marketing dalam rangka menarik kunjungan wisatawan.
...Place marketing is one of the best concept to apply in order to increase the value of one location, whether it is a building, an island, a city, or even a nation. Depok city located within the border of West Java and DKI Jakarta. Thus made it strategic place to gather the interest of people surround it. Tourist or the people who purposively go to a place to get some pleasure has been known widely as a tool to increase city revenue. In addition of that, the purpose of this research is to address the application of place marketing mixes in order to attract tourist for coming to Depok city and the obstacles surround it. Constructivist paradigm was used in this research with qualitative approach. All data was collected by using deeply interview, participative observation, and literature study. The result of this research showed that Depok city government has not yet entirely apply place marketing concept on their planning to attract tourist visitation."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Faatih Natasha Putri
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variabel yang berpengaruh signifikan di dalam model Destination Branding Image yang terdiri dari tiga dimensi destination image yakni cognitive image, unique image, dan affective image terhadap intention to revisit dan intention to recommend wisatawan nasional yang pernah berwisata ke Kota Solo.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa cognitive image, unique image, dan affective image secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap intention to revisit dan tidak signifikan terhadap intention to recommend. Variabel yang satusatunya berpengaruh signifikan dalam model ini adalah unique image. Unique image dapat dijadikan sebagai strategi jika suatu destinasi wisata ingin berbeda dengan destinasi wisata lainnya.

This research is aimed to find out significant variables in destination branding image model. The model contains of three destination image dimensions: cognitive image, unique image, and affective image toward intention to revisit and intention to recommend domestic tourists who have ever travelled to Solo.
The result shows that cognitive image, unique image, and affective image significantly influence intention to revisit altogether. However, it does not significantly influence intention to recommend. The only one significant variable in this model is unique image. Unique image can be a strategy for a region to be different from other tourists destination.
"
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S45801
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oky Pratama
"Branding tempat merupakan salah satu langkah untuk meningkatkan daya saing sebuah destinasi wisata. Terutama di dalam era globalisasi yang berimbas kepada persaingan antar tempat yang semakin intensif. Namun pada beberapa aspek, branding sebuah destinasi wisata masih belum dirumuskan dengan baik dan benar, hal ini berkonsekuensi dengan adanya brand sebuah destinasi wisata yang tidak merepresentasikan identitas dari destinasi wisata tersebut. Salah satu destinasi wisata utama di Jakarta adalah Kota Tua. Pemerintah sendiri dalam hal ini Menteri Pariwisata Indonesia telah merumuskan branding terhadap Kota Tua, yaitu 'Manhattan of Asia'. Maka hadirnya penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kesesuaian antara identitas tempat dan konsep branding tersebut.
Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan mengkombinasikan wawancara, kajian literatur dan observasi di dalam pengumpulan datanya. Untuk wawancara sendiri mengambil wisatawan dan masyarakat lokal sebagai informan kunci. Dalam analisisnya menggunakan studi kasus yang merepresentasikan tipologi identitas Kota Tua di dalam perspektif wisatawan dan masyarakat lokal. Tipologi itu sendiri dihasilkan oleh perbedaan karakteristik informan yang mempengaruhi pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki oleh masng-masing informan di Kota Tua. Sehingga didapatkan identitas Kota Tua sebagai ruang publik, tempat bersejarah dan tempat yang bernilai edukasi. Di dalam melakukan identifikasi kesesuaian branding Kota Tua dan identitas Kota Tua menggunakan model brand identity yang merujuk kepada atribut fisik, afektif dan konatif. Dari masing-masing atribut yang membentuk branding tersebut menunjukan tidak adanya hubungan secara langsung antara identitas Kota Tua dan branding Manhattan of Asia yang akan diangkat. Dengan kata lain branding tersebut masih belum mampu merepresentasikan identitas Kota Tua yang ada hari ini.

Place branding is one of ways to increase tourism destination competitive capability, especially in globalisation era that triggered competition in tourism context. On the other hand, in several aspects, tourism branding had been developed by wrong process, so the branding cannot represent the destination tourism identity. One of tourism destination that had been gave branding by government is Old Town Jakarta. The branding is ldquo Manhattan of Asia rdquo. This research should appear with the purpose to identify the conformity between branding ldquo Manhattan of Asia rdquo and the identity of Old Town Jakarta.
This research used qualitative methode that combined several ways for data collecting. The ways is observation, interview and literatur study. Interview activity has taken 3 differents kind of informans tourist, local people, expert base on their own personal characteristic. This reseacrh used case study analysis to identify the tipology of old town Jakarta identity, it can be concluded that the identity of Old Town Jakarta is the public space for society, place for education and the The Most Memorable Place of Batavia. Analysing the conformity between brand and the identity of Old Town Jakarta used the brand identity model that had been developed by Lipping Chain 2002. So the conclusion is brand Manhattan of Asia cannot represent the identity of Old Town Jakarta
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S67407
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sofi Isnaeni Haqi
"Adanya persaingan bisnis global masa kini salah satunya mendorong masing-masing daerah untuk berinovasi dengan lebih memanfaatkan potensi daerahnya masing-masing, khususnya di sektor pariwisata, agar dapat meningkatkan sektor ekonomi. Salah satu cara untuk meningkatkan pendapatan melalui peningkatan kunjungan adalah dengan menciptakan destinasi wisata/kota yang dikenal oleh wisatawan maupun wisatawan potensial. Oleh karena itu, terdapat upaya masing-masing daerah, khususnya Kota Sukabumi, dalam menciptakan atau membangun karakter daerahnya agar mudah dikenali oleh target pasar wisatawa.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi persepsi wisatawan domestik dan wisatawan domestik potensial mengenai pemetaan potensi wisata Kota Sukabumi untuk dijadikan sebagai dasar pembangunan city brand atau citra Kota Sukabumi sekaligus dasar perumusan strategi pemasaran citra Kota Sukabumi.
Dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, data diperoleh melalui penyebaran kuesioner dengan teknik simple random sampling yang disebarkan pada 97 responden. Kriteria dari responden salah satunya adalah pernah mengunjungi Kota Sukabumi dan/atau pernah terpapar atau mencari informasi mengenai Kota Sukabumi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan persepsi wisatawan domestik dan wisatawan domestik potensial mengenai pemetaan potensi wisata Kota Sukabumi.

The fact that there are global business competition to the present time, it rsquo s encourage many local government to innovate and using more their potential, especially in tourism, in order to enhance their economic sector. One of the ways to raise the income through the increasing visitation number, it caused by the city or the tourist destinations are well known by domestic tourist and domestic tourist potential. Hence, there are efforts of each region, especially Sukabumi City, in creating or building the character of the region so as to be easily identified by market target, or tourist.
This research was conducted for the purpose to identify perception of domestic tourists and domestic tourists potential or travelers on mapping tourism potential of Sukabumi city. The result will used as a base for development of city brand of Sukabumi city as well as its marketing strategy.
Using the quantitative approach, data is collected by distribution of questionnare to 97 responden with simple random sampling technique. One of the criteria of respondents is ever visite Sukabumi city and or ever been exposed or looking information about Sukabumi city.
The results show that there are differences of perception of domestic tourists and domestic tourists potential or travelers on mapping tourism potential of Sukabumi city.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah Nabila
"ABSTRACT
Pembahasan dalam skripsi ini adalah, bagaimana hubungan place branding yang dapat diidentifikasi dengan identitas tempat dan aspek. Hubungan antara place branding dan aspek pariwisata memengaruhi image keseluruhan dari kampung yang membawa dampak positif. Kampung ini memiliki aspek pembentuk image pariwisata dengan adanya potensi kampung yang bersinggungan dengan teori aspek pariwisata. Identitas tempat ditentukan dengan kondisi fisik dan kondisi non-fisik kampung. Studi kasus dilakukan di Kampung Krapu, Tongkol, dan Lodan yang berlokasi di Jakarta Utara. Kampung ini berdekatan dengan area wisata Kota Tua. Kampung Tongkol sudah mulai berkembang dari kampung lainnya, namun kampung ini kurang terekspos, kegiatan pariwisata yang jelas, dan kurangnya perawatan terhadap gudang bersejarah. Pembahasan ini dilakukan dengan mengelaborasikan dan menyimpulkan kajian teori, survei lapangan, dokumentasi, dan wawancara terhadap masyarakat kampung dan peserta Eco City 2018. Kesimpulan dari skripsi ini adalah, studi place branding menunjukkan bahwa pihak eksternal dan masyarakat harus bekerjasama dalam mengembangkan dan merencanakan kampung untuk meningkatkan Kampung Tongkol sebagai tujuan wisata.

ABSTRACT
This thesis aims to discuss the relation between place branding and tourism aspects. The relation between place branding and tourism, affect the whole image of kampung which has giving the positive impact. This kampung has some potentials that create tourism image of the kampung which intersect with tourism theory. Place identity determined by physical and non physical condition. A case study was taken in Kampung Krapu, Tongkol, and Lodan or it can be shortened to Kampung Tongkol in North Jakarta, Indonesia. This kampung located near the tourism area called Jakarta Old City Kota Tua which known as a historical tourism area. Kampung Tongkol is already developing compared to others but does not have much exposure, clean tourism activities, and lack of care of the historical site. Data were collected by using field surveys, documentation, and interviews with kampung rsquo s communities. This study finds out that Kampung Tongkol has the distinctive and authentic identity that make it suitable to do place branding as a tourism destination. Based on findings, this study suggests that authorities should develop appropriate kampung tourism products as a planning threshold to boost Kampung Tongkol as a tourism destination."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Amanda Puspita Aprilia
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh atribut celebrity endorsement (trustworthiness, familiarity, expertise) yang dimiliki selebritas CFW terhadap place attachment pengunjung CFW melalui atribut brand equity (trustworthiness, familiarity, expertise). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan explanatory research design. Teknik pengambilan sampel adalah non-probability sampling dengan pendekatan purposive sampling. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 406 responden. Instrumen pada penelitian ini menggunakan kuesioner yaitu Google-Form dan kuesioner disebarkan secara hybrid yakni, online (media sosial) dan langsung di lokasi CFW (depan MRT Dukuh Atas, Jakarta). Analisis data menggunakan SEM-PLS (Structural Equation Modeling-Partial Least Square) dengan pengolahan data menggunakan perangkat lunak SMARTPLS-3. Hasil dari penelitian menunjukkan seluruh hubungan yang ada di dalam penelitian ini memiliki hubungan positif dan signifikan. Studi ini memberikan rekomendasi untuk menciptakan keterikatan pengunjung dengan lokasi, maka perlu meningkatkan ekuitas merek atau nilai tambah event Citayam Fashion Week ataupun event lokal sejenisnya. Hal ini dapt dilakukan dengan pengelolaan event yang terencana, mulai dari mempopulerkan event, menjaga citra positif event, mematuhi peraturan setempat, serta menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan. Tujuannya agar pengunjung merasa puas setelah datang ke lokasi dan terbentuk loyalitas pengunjung. Kajian ini menunjukkan bahwa loyalitas sangat memengaruhi keterikatan pengunjung dengan lokasi Citayam Fashion Week.

This study aims to analyze the effect of celebrity endorsement attributes (trustworthiness, familiarity, expertise) owned by CFW celebrities on the place attachment of CFW visitors through brand equity attributes (trustworthiness, familiarity, expertise). This study uses a quantitative approach with an explanatory research design. The number of samples in this study was 406 respondents. The instrument in this study used a questionnaire, namely the Google Form. The questionnaire was distributed in a hybrid manner, namely, online (social media) and directly at the CFW location (in front of the Dukuh Atas MRT, Jakarta). Data analysis used SEM-PLS (Structural Equation Modeling-Partial Least Square) with data processing using SMARTPLS-3 software. The results of this study indicate that all the relationships in this study have a positive and significant relationship. This study provides recommendations to create visitor engagement with the location, it is necessary to increase brand equity or added value for the Citayam Fashion Week event or similar local events. This can be done by managing planned events, starting from popularizing the event, maintaining a positive image of the event, complying with local regulations, and maintaining environmental security and order. The goal is that visitors feel satisfied after coming to the location and form visitor loyalty. This study shows that loyalty greatly influences visitor attachment to the Citayam Fashion Week location."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>