Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 51156 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mohamad Egi Destiartono
"Studi empiris ini bermaksud menginvestigasi dampak dan hubungan antara urbanisasi dan deforestasi di Asia Tenggara menggunakan data dari sembilan negara periode 1996 – 2018. Metode estimasi Pooled Mean Group (PMG) digunakan untuk menyelidiki hubungan jangka panjang. Hasil studi mengkonfirmasi bahwa hubungan antara urbanisasi dengan deforestasi tidak linier, tetapi mengikuti kurva U-terbalik. Urbanisasi menyebabkan deforestasi pada tahap pembangunan awal, kemudian mencapai ambang batas, dan pada gilirannya mendorong luas tutupan hutan meningkat. Titik balik terjadi ketika level urbanisasi mencapai 73,26%. Dibutuhkan integrasi kuat antara kebijakan pembangunan kota dan tata kelola hutan untuk mengurangi potensi dampak negatif urbanisasi terhadap deforestasi.

This empirical study proposes to investigate the effect and relationship between urbanization and deforestation in Southeast Asia using data from nine countries for the period 1996 – 2018. The Pooled Mean Group (PMG) estimation method is employed to investigate the long-term relationship. The study results confirm that the relationship between urbanization and deforestation is non-linear, but follows an inverted U-curve. Urbanization causes deforestation in the early stages of development, then reaches a threshold, and in turn causes forest cover to increase. The turning point occurred when the level of urbanization reached 73.26%. Strong integration between urban development policies and forest governance is required to reduce the potential negative impacts of urbanization on deforestation
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"“Urbanization in Southeast Asia: Issues and Impacts is a landmark study on the increasingly urbanized condition of Southeast Asia. It is important because it presents a powerful argument for the role of regional action in developing policy and practical responses to the challenges of urbanization. Thus it offers important lessons for other parts of the world. This study, written by expert authors from within the region, outlines the challenges of urban sustainability, liveability and economic growth that Southeast Asia faces in the 21st century. Thus it provides a valuable roadmap for all concerned with the future of urbanization in Southeast Asia.”
—Professor Terry McGee
Professor Emeritus, University of British Columbia, Vancouver, B.C., Canada"
Singapore: Institute of South East Asia Studies, 2012
e20442474
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1996
307.24 PEN
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Santoso Putra
"Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari karakteristik dan faktor-faktor yang berkaitan dengan kehamilan remaja pada empat negara di Asia Tenggara, yaitu Indonesia, Filipina, Kamboja, dan Myanmar dengan menggunakan analisis multilevel regresi logistik. Data Demographic and Health Survey digunakan sebagai data pada level individu. Data level kontekstual menggunakan data indikator sosial dan ekonomi dari masing-masing negara.
Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh bahwa penentu utama kejadian kehamilan remaja adalah variabel individual. Durasi lama pendidikan, status sosial ekonomi, dan pengetahuan tentang alat kontrasepsi berhubungan dengan kehamilan remaja di empat negara. Analisis data yang bersifat cross sectional menjadi keterbatasan dalam penelitian ini.

This study aims to analyze the characteristics and factors related to teenage pregnancy in four countries in Southeast Asia: Indonesia, Philippines, Cambodia and Myanmar by using multilevel logistic regression analysis. Demographic and Health Survey data is used as data at the individual level. Contextual level data uses social and economic indicator data from each country.
The results of data processing obtained that the main determinant of the incidence of teenage pregnancy is an individual variable. The years of schooling, socioeconomic status, and knowledge about contraception are related to teenage pregnancy in four countries.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T54404
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salsabila Bratandari Nazief
"ABSTRACT
The purpose of this paper is to investigate the effect of capital control on capital flows. The method I use is to apply capital control as a determining variable FDI and FPI. Foreign investors who buy 10% or more of local company shares are classified as an FDI investor, while investors who buy less than 10% are classified as
FPI investors. FDI investors also get the right to control the company temporarily FPI's goal is more inclined to achieve monetary benefits. The author's regression method use are Fixed-Effects Panel Regression Estimates for the FDI model and Panel Regression Estimates Random-effect for FPI models using datasets from 6 ASEAN countries namely Indonesia, Thailand, Singapore, Malaysia, the Philippines, and Vietnam from 2000 to 2017. Along research, the authors found: (1) Capital control proved to be a significant determinant for FPI but not significant for the FDI model, furthermore the two results also have a relationship strong negative with capital controls; (2) Imposing high control intensity or
low has each of the consequences as shown by data analysis -
because the low control intensity causes the inflow to become unstable, whereas high-intensity controls have a small chance of getting the amount of inflows tall one; (3) Determinants of FDI and FPI each have different significant variables with different fundamental reasons that are expected to produce insights and suggestions which is useful for policy makers.

ABSTRACT
Tujuan dari makalah ini adalah untuk menyelidiki pengaruh kontrol modal terhadap aliran modal. Metode yang saya gunakan adalah menerapkan kontrol modal sebagai variabel penentu FDI dan FPI. Investor asing yang membeli 10% atau lebih saham perusahaan lokal digolongkan sebagai investor FDI, sedangkan investor yang membeli kurang dari 10% diklasifikasikan sebagai investor asing.
Investor FPI. Investor FDI juga mendapatkan hak untuk mengendalikan perusahaan sementara tujuan FPI lebih cenderung untuk mencapai manfaat moneter. Metode regresi yang digunakan penulis adalah Estimasi Regresi Panel Fixed-Effects untuk model FDI dan Estimasi Regresi Panel acak-efek untuk model FPI menggunakan dataset dari 6 negara ASEAN yaitu Indonesia, Thailand, Singapura, Malaysia, Filipina, dan Vietnam dari 2000 hingga 2017 Sepanjang penelitian, penulis menemukan: (1) Kontrol modal terbukti menjadi penentu yang signifikan untuk FPI tetapi tidak signifikan untuk model FDI, selanjutnya kedua hasil juga memiliki hubungan negatif kuat dengan kontrol modal; (2) Memaksakan intensitas kontrol tinggi atau rendah memiliki masing-masing konsekuensi seperti yang ditunjukkan oleh analisis data -
karena intensitas kontrol yang rendah menyebabkan aliran masuk menjadi tidak stabil, sedangkan kontrol intensitas tinggi memiliki peluang kecil untuk mendapatkan jumlah aliran masuk yang tinggi; (3) Faktor-faktor penentu FDI dan FPI masing-masing memiliki variabel signifikan yang berbeda dengan alasan fundamental berbeda yang diharapkan menghasilkan wawasan dan saran yang berguna bagi pembuat kebijakan.
"
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Usman Arief
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari kandungan informasi privat pada
proses unnatural price discovery atau yang lebih dikenal sebagai jump ketika
kejadian makroekonomi tidak dapat menjelaskan proses terjadinya jump di pasar
saham. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jump yang terjadi di pasar saham
di Asia Tenggara dipengaruhi oleh informasi privat dimana nilai imbal hasil secara
statistik signifikan lebih tinggi/ lebih rendah pada hari dimana terjadi informasi
privat. Kami juga menemukan pola bahwa informasi privat yang terjadi di pasar
saham Indonesia secara konsisten terkonsentrasi pada hari tertentu yaitu hari Jumat.
Sedangkan pola pada pasar saham di negara lain menunjukkan informasi privat
yang datang tidak terkonsentrasi pada hari tertentu melainkan secara random.
Hasil penelitian ini selanjutnya menemukan bahwa informasi privat mampu
menjelaskan imbal hasil individu perusahaan di Indonesia dan Thailand secara
konsisten untuk semua interval waktu yaitu; 1 menit, 5 menit, 10 menit, dan 30
menit. Menggunakan konsep dari Aït-Sahalia, Cacho-Diaz, and Laeven (2015)
kami menemukan spillover informasi privat yang konsisten dan signifikan hanya
di pasar saham Singapura dan Indonesia sedangkan untuk pasar saham negara lain kami tidak menemukan adanya spillover.

ABSTRACT
This research studies the private information from unnatural price discovery
or jump when the absence of macroeconomic announcements. This study reveals that private information significantly explain jump in the Southeast Asia stock ..markets. Private information affects return on the day when the informed traders
execute their information resulting extreme value of return. We find a pattern that
the arrival of private information in Indonesian stock market is consistently
concentrated on Friday while other stock markets are random.
This paper empirically shows that private information is consistently explain
individual return in Indonesia as well as Thailand stock market. Using the concept
from Aït-Sahalia, Cacho-Diaz, and Laeven (2015), we discover spillover of private
information from Singapore to Indonesia whereas there is no private information
spillover in other stock markets"
2018
T52221
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fahmi Rismawan Subarkah
"Keberadaan internet terbukti dapat meningkatkan pendapatan rumah tangga. Ketikap endapatan meningkat, jumlah tenaga kerja yang bekerja di sektor pertanian beralih ke sektor manufaktur atau jasa. Pergeseran itu merupakan karakteristik dari transformasi struktural. Indonesia mengalami peningkatan pengguna internet yang sangat besar dalam sepuluh tahun terakhir. Indonesia juga mengalami transformasi struktural yang ditandai dengan penurunan jumlah lapangan kerja di bidang pertanian dan peningkatan tenaga kerja di bidang manufaktur dan jasa. Penelitian ini bertujuan untuk melihat secara empiris apakah internet mempengaruhi transformasi struktural melalui pergeseran tenaga kerja di Indonesia. Penelitian ini menggunakan desa-desa di Indonesia sebagai unit observasi. mayoritas pekerja di suatu desa dijadikan sebagai variabel dependen dan menggunakan keberadaan BTS sebagai proxy dari internet. Penelitian ini menggunakan data “Potensi Desa” dari Badan Pusat Statistik tahun 2011, 2014, 2018, dan 2021 yang menggunakan metode fixed effect panel data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa internet berdampak pada transformasi struktural Indonesia, terlihat dari pergeseran pekerjaan dari pertanian ke sektor lain seperti manufaktur dan jasa. Temuan mengatakan bahwa kekuatan sinyal dan teknologi jaringan seluler mempengaruhi transformasi struktural

The existence of the Internet is proven to increase household income. When income rises, the number of employees working in the farming sector can shift to the manufacturing or services sector. That shift is a characteristic of structural transformation. Indonesia has experienced a very large increase in internet users in the last ten years. Indonesia also undergoing a structural transformation marked by a decrease in the number of jobs in agriculture and an increase in workers in manufacturing and services. This study aims to see empirically whether the Internet influences structural transformation through employment shifts in Indonesia. This study uses all villages in Indonesia as observation units. the majority of employment in a village is used as the dependent variable and uses the presence of BTS as a proxy for the Internet. This study use "Potensi Desa" data from the Central Bureau of Statistics in 2011, 2014, 2018, and 2021 which employs the panel data fixed effect method. The findings demonstrate that the Internet impacted Indonesia's structural transformation, evident in a shift in employment from agriculture to other sectors like manufacturing and services. The findings said that the signal strength and mobile network generation influenced the structural transformation"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rima Novita Sari
"Studi ini menganalisis mengenai investasi Jepang di Asia Tenggara dengan mengambil studi kasus Indonesia periode 2010-2016. Pada periode tersebut, Jepang mengalami persaingan dari negara Cina. Melalui teori triangular diplomacy, studi ini berargumen bahwa terdapat hubungan antara dukungan pemerintah Jepang kepada pebisnis Jepang di Indonesia karena diplomasi ekonomi Jepang mendukung perusahaan untuk melakukan ekspansi bisnis. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif menggunakan data primer dan wawancara dengan pebisnis Jepang di Indonesia. Hasil analisis ditemukan bahwa Jepang berusaha mempertahankan posisi sebagai investor melalui keterlibatan bisnis. Tiga relasi yang terbentuk adalah Government-Government G-G , Company-Company C-C , dan Government-Company G-C . Berdasarkan hasil analisis tersebut, studi ini menyimpulkan bahwa peran aktor non-negara khususnya kelompok bisnis dalam upaya diplomasi ekonomi semakin menjadi signifikan sebagai pendukung investasi.

This study analyzes Japan rsquo s investment in Southeast Asia with case study of Indonesia from 2010 to 2016. In the stated period, Japan facing investment competition from China. Through the theory of triangular diplomacy, this study argues a connection between Japan government support to Japanese businesspeople in Indonesia to expand their business. The research method used is qualitative using primary data and interview with Japanese businessman in Indonesia. The results of the analysis found that Japan is trying to maintain its position as an investor through business involvement. The three relationships formed are Government Government G G , Company Company C C , and Government Company G C . Based on the results, this study concludes that the role of non state actors, especially business groups in the effort of economic diplomacy becomes increasingly significant.
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2018
T51404
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angga Alexander
"Tujuan penelitian ini untuk menginvestigasi, mengeksplorasi, dan menganalisis pengaruh antara perpajakan terhadap ketimpangan pendapatan untuk negara-negara di kawasan Asia Tenggara yang tergabung dalam ASEAN untuk periode 1998-2019 dengan model data panel. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik estimasi two stage least square (2SLS) dengan fixed effect dan variabel instrumen. Instrumen perpajakan dibagi menjadi dua, volume pajak yang diwakili oleh tax ratio dan struktur pajak yang diwakili oleh pajak langsung, pajak tidak langsung dan pajak penghasilan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa instrumen pajak yang mempunyai peran untuk mengurangi ketimpangan pendapatan adalah tax ratio, pajak langsung dan pajak penghasilan.

The purpose of this study is to investigate, explore, and analyze the effect of taxation on income inequality for countries in the Southeast Asian region that are members of ASEAN for the period 1998 to 2019 with a panel data model. The method used in this study is a two-stage least square (2SLS) estimation technique with fixed effects and instrumental variables. The tax instrument is divided into two, the volume of taxes represented by the tax ratio and the tax structure defined by direct taxes, indirect taxes and income taxes. The results of this study indicate that tax instruments that have a role in reducing income inequality are the tax ratio, direct tax and income tax."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hardy Agusman
"Dalam menghadapi isu pengungsi, Asia Tenggara tidak memiliki kerangka hukum dalam organisasi kawasan dan persisten dalam menolak norma-norma tentang perlindungan pengungsi. Kondisi ini yang mendorong kemunculan Asia Pacific Refugee Rights Network (APRRN) sebagai jejaring transnasional yang dapat berperan dalam politik global mewakili kepentingan pengungsi. Banyak literatur yang menggambarkan signifikansi APRRN sebagai champion organisasi yang menangani pengusi di kawasan Asia Pasifik seperti Kneebone (2014), Taylor (2016), Nah (2016), Choi (2019; 2022). Hal senada tergambar dalam APRRN Annual Report dan Positive Practice in Refugee Protection in the Asia-Pacific Region. Sayangnya, dalam literatur dan dokumen resmi tersebut, capaian APRRN di Asia Tenggara bersifat insidental dan hanya ada pada kategori Partnerships for Supportive Operating Environment. Berbeda dengan capaian APRRN di kawasan lain di Asia Pasifik yang berhasil mendorong solusi jangka panjang bagi perlindungan pengungsi (durable solution). Oleh karena itu, penelitian ini mempertanyakan “Mengapa APRRN-sebagai sebuah jejaring transnasional-tidak berperan signifikan dalam upaya advokasi perlindungan pengungsi di Asia Tenggara?”. Dengan pendekatan kualitatif dan metode analisis process tracing, penelitian ini menemukan bahwa tidak signifikannya peranan APRRN tersebut disebabkan oleh tiga faktor, yaitu: kompleksitas rezim, kelemahan tata kelola internal dan perubahan orientasi strategi. Ketiga faktor tersebut berada pada dimensi yang berbeda namun saling mempengaruhi.

Facing the issue of refugees, Southeast Asia lacks a regional legal framework and persistently rejects norms regarding refugee protection. This condition has led to the emergence of the Asia Pacific Refugee Rights Network (APRRN) as a transnational network that can play a role in global politics, representing refugees voice. Many studies describe the significance of APRRN as a champion organization addressing the refugee issue in the Asia Pacific region, such as Kneebone (2014), Taylor (2016), Nah (2016), Choi (2019; 2022). Similar views are reflected in the APRRN Annual Report and Positive Practice in Refugee Protection in the Asia-Pacific Region. However, unfortunately, in the literature and official documents, APRRN's achievements in Southeast Asia are incidental and only fall under the category of Partnerships for Supportive Operating Environment. This is in contrast to other region’s achievement in the Asia Pacific that have succeeded in promoting long-term solutions for refugee protection (durable solutions). Therefore, this research questions, "Why does APRRN, as a transnational network, not play a significant role in advocating for refugee protection in Southeast Asia?" Using a qualitative approach and process tracing analysis method, this study finds that the insignificance of APRRN's role is due to three factors: regime complexity, internal governance weaknesses, and shifting strategies employed. These three factors exist in different dimensions but interconnected influence each other."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>