Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 185911 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mega Arista Sari
"Penilaian kinerja merupakan proses kontrol kinerja karyawan yang dievaluasi berdasarkan standar tertentu.Tujuan untuk menganalisa hubungan kepuasan kerja dan sosiodemografi terhadap kepuasan kerja perawat puskesmas. Metode rancangan penelitian yang digunakanadalah analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah 594 perawat di 84 Puskesmas Wilayah Jakarta Timur. Pengambilan data dengan menggunakan kuesioner google form. Analisis hubungan dengan mengunakan uji Chi-square dan α = 0.05. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perawat dengan kepuasan kerja sebesar 58,2% dan perawat yang memiliki kinerja yang baik sebesar 57,6%. Variabel tingkat pendidikan (ρ=0,029), kepuasan kerja (ρ=0,019), memiliki pengaruh terhadap kinerja perawat.

Performance appraisal is a process of controlling employee performance which is evaluated based on certain standards. The aim is to analyze the relationship between job satisfaction and sociodemography on the job satisfaction of nurses in puskesmas. The research design method used in this research is analytic with a cross sectional approach. The population in this study were 594 nurses in 84 Health Centers in East Jakarta. Collecting data using a google form questionnaire. Analysis of the relationship using the Chi-square test and = 0.05. The results of this study indicate that nurses with job satisfaction are 58.2% and nurses who have good performance are 57.6%. Variabel level of education (ρ = 0.029), job satisfaction (ρ = 0.019), has an influence on the performance of nurses."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ricky Fathoni
"Pendahuluan: Pandemi COVID-19 sangat mempengaruhi seluruh dunia. Pengaruh tersebut juga dirasakan oleh rumah sakit, sehingga tingkat kepuasan tenaga kesehatan menjadi sangat penting untuk dapat dipertahankan atau bahkan ditingkatkan. Pada tahun 2020 dan 2021 RSUD Dr. Adjidarmo mengalami kesulitan pada masa pandemi, hal ini terlihat pada turunnya angka kunjungan pasien Instalasi Gawat Darurat (IGD). Kunjungan pasien IGD pada tahun 2019 berjumlah 19.271 pasien, sedangkan pada tahun 2020 berjumlah 13.682 pasien dan pada tahun 2021 berjumlah 11.374. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa hubungan tingkat kepuasan kerja tenaga kesehatan terhadap kinerja di RSUD Dr. Adjidarmo. Metode penelitian: Penelitian menggunakan desain potong lintang dengan metode analisis kuantitatif. Penelitian berlokasi di RSUD Dr. Adjidarmo Kec. Rangkasbitung, Kab. Lebak, Banten, dan dilakukan pada bulan Juni tahun 2022. Penelitian ini menggunakan instrumen Job Satisfaction Survei (JSS) oleh Spector tahun 1994 dengan 36 pertanyaan yang sudah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia. Penilaian kepuasan kerja yang dilakukan untuk menilai kepuasan kerja tahun 2021, sehingga diberikan penjelasan kepada responden bagaimana perasaannya terhadap kepuasan kerja setelah melihat penilaian hasil kinerja pada tahun 2021. Hasil dan diskusi: Kepuasan kerja secara umum dari tenaga kesehatan di RSUD Dr. Adjidarmo adalah 134,38 dengan jumlah tenaga kesehatan yang puas sejumlah 84 responden atau sebesar 35,3%. Tinggi rendahnya hasil kepuasan kerja ini kemungkinan disebabkan perbedaan tempat penelitian, jumlah dan jenis profesi responden, standar gaji tenaga kesehatan, serta waktu penelitian sebelumnya yang dilakukan sebelum kondisi pandemi COVID-19. Pada hasil analisis bivariat mencari hubungan kepuasan kerja dengan kinerja didapatkan hasil nilai p >0,05. Dengan demikian kepuasan kerja secara umum tidak berhubungan dengan hasil kinerja. Pada hasil penelitian dengan analisis multipel regresi logistik untuk menguji sejauh mana kesembilan komponen kepuasan kerja (pekerjaan itu sendiri, penghargaan dan pengakuan, promosi, gaji, supervisi, manfaat kerja, kebijakan dan prosedur, hubungan interpersonal dengan atasan, dan hubungan interpersonal dengan rekan kerja) diperiksa untuk memprediksi hasil kinerja. Didapatkan hasil nilai p >0,05 untuk seluruh komponen kepuaan kerja, dengan demikian komponen kepuasan kerja tidak berhubungan dengan hasil kinerja. Hal ini kemungkinan disebabkan faktor organisasi, profesionalisme tenaga kesehatan dan sistem penilaian kinerja.

Introduction: The COVID-19 pandemic has greatly affected the whole world. This influence is also felt by the hospital, so that the level of satisfaction of health workers is very important to be maintained or even increased. In 2020 and 2021 Dr. Adjidarmo regional public hospital experienced difficulties during the pandemic, this was seen in the
decrease in the number of patient visits to the Emergency Room (ER). The number of ER patient visits in 2019 was 19,271 patients, while in 2020 the number was 13,682 patients and in 2021 the number was 11,374. The purpose of this study was to analyze the relationship between the level of health workers' goals on performance in Dr. Adjidarmo regional public hospital. Research method: This study used a cross-sectional design with quantitative analysis methods. The research is located in Dr. Adjidarmo regional public hospital, Rangkasbitung Districts, Lebak Regency, Banten Province, and conducted in June 2022. This research uses the Job Satisfaction Survey (JSS) instrument by Spector in 1994 with 36 questions translated into Indonesian. Job satisfaction assessment is carried
out to assess job satisfaction in 2021, so that an explanation is given to respondents how job satisfaction is after seeing the performance results in 2021. Results and discussion: General job satisfaction of health workers at Dr. Adjidarmo regional public hospital is 134.38 with a number of satisfied health workers as many as 84 respondents or 35.3%.
This high or low job satisfaction result may be due to differences in research locations, the number and type of respondents' professions, salary standards for health workers, and the time of previous research conducted before the COVID-19 pandemic. In the results of the bivariate analysis looking for the relationship between job satisfaction and
performance, it was found that p-value > 0.05. Thus job satisfaction in general is not related to performance results. In the results of research with multiple logistic regression analysis to examine the extent to which the nine components of job satisfaction (the wrok itself, rewards and recognition, promotions, salary, supervision, fringe benefits, policies
and procedures, interpersonal relationships with superiors, and interpersonal relationships with coworkers) examined to predict performance outcomes. The results obtained p-value
> 0.05 for all components of job satisfaction, thus the component of job satisfaction is not related to performance results. This is probably due organizational factors, professionalism of health workers and performance appraisal system.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iwan Wahyudi
"Latar Belakang: Pelayanan keperawatan di Puskesmas saat ini belum sepenuhnya menampilkan kemandirian profesi keperawatan sehingga kinerja dan kepuasan kerja perawat terkait pemberian asuhan keperawatan menjadi tidak optimal. Model Tata Kelola Klinis Pelayanan Keperawatan INPRO merupakan upaya penataan kegiatan pelayanan keperawatan dalam gedung puskesmas untuk meningkatkan kinerja dan kepuasan kerja perawat puskesmas. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektifitas model tata kelola klinis pelayanan keperawatan INPRO terhadap peningkatan kinerja dan kepuasan perawat di Puskesmas. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian operasional dengan tiga tahap penelitian. Tahap pertama yakni penelitian eksplorasi melalui studi kuantitatif dan kualitatif dengan jumlah responden studi kuantitatif sebanyak 96 responden dan 18 partisipan untuk studi kualiatif. Tahap kedua, proses pengembangan model melibatkan 3 pakar dan 7 responden untuk uji keterbacaan .Tahap ketiga merupakan uji efektivitas model dengan disain kuantitatif kuasi eksperimen pre-post test with control group, dengan jumlah responden sebanyak 56 responden yang terbagi dalam dua kelompok. Hasil: Penelitian tahap 1 teridentifikasi 6 temuan yang menunjukkan bahwa perlu upaya penataan pelayanan keperawatan didalam gedung puskesmas. Tahap 2 dihasilkannya model tata kelola pelayanan keperawatan INPRO dalam gedung Puskesmas yang berlandaskan pada otonomi profesi, kepemimpinan dan hubungan profesional. Tahap 3 diperoleh hasil terdapat perbedaan signifikan peningkatan rerata kepuasan kerja (p<0,05) dan kinerja perawat (p<0,05) sebelum dan sesudah intervensi pada kelompok intervensi. Kesimpulan: Model tata kelola klinis pelayanan keperawatan Inpro efektif dapat meningkatkan kepuasan dan kinerja perawat. Saran: Model ini dapat digunakan pada pelayanan keperawatan dalam gedung puskesmas untuk meningkatkan kepuasan dan kinerja perawat.

Background: Nursing services at Community Health Centers (Puskesmas) currently do not fully display the independence of the nursing profession so that Nurse performance and job satisfaction regarding to providing the nursing care was not optimal. The INPRO Nursing Service Clinical Governance Model is an effort to manage nursing service activities for increasing the satisfaction and performance of nurses. This study aims to examine the effectiveness of the INPRO nursing service clinical governance model for increasing nurse satisfaction and performance at community health center. Methods: This study used an operational research with three stages of research. The first stage is exploratory research through quantitative and qualitative studies with 96 respondents and 18 participants for qualitative studies. The second stage is the model development process involved 3 experts and 7 respondent to test readability.. The third stage is a test of the effectiveness of the model with a quasi experiment pre-post test with control group design, with a total of 56 respondents divided into two groups. Results: Stage 1 research identified 6 findings that showed that efforts were needed to manage nursing services. stage 2 produced a clinical governance model of INPRO nursing services at Puskesmas based on professional autonomy, leadership and professional relationships. Stage 3 obtained the results that there was a significant difference in the average increase in job satisfaction (p<0.05) and nurse performance (p<0.05) before and after the intervention for the intervention group. Conclusion: The clinical governance model of Inpro nursing services can effectively improve nurse satisfaction and performance. Suggestion: This model can be used for nursing services at puskesmas to improve nurse satisfaction and performance."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Frima Ulfa Agustina
"ABSTRAK
Sosialisasi keselamatan pasien telah dilakukan secara rutin oleh rumah sakit, namun pengetahuan perawat tentang keselamatan pasien yang pada akhirnya akan mempengaruhi sikap keselamatan perawat masih belum optimal.
Tujuan: Untuk mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi sikap keselamatan yang dimiliki oleh perawat.
Metode: Penelitian kuantitatif dengan rancangan analitic-corelational dan pendekatan cross-sectional ini dilakukan pada 376 perawat yang diambil dengan menggunakan metode purposive sampling. Instrumen penelitian terdiri dari kepuasan kerja, beban kerja, stress kerja, fungsi manajemen kepala ruangan, kondisi kerja, dan sikap keselamatan perawat. Hasil uji validitas dan reliabilitas instrumen kepuasan kerja adalah 0,356-0,575 (Cronbach alpha's 0,724), beban kerja adalah 0,338-0,613 (Cronbach alpha's 0,736), stres kerja adalah 0,542-0,719 (Cronbach alpha's 0,756), fungsi manajemen kepala ruangan adalah 0,401-0,822 (Cronbach alpha's 0,760), kondisi kerja adalah 0,488-0,670 (Cronbach alpha's 0,767) dan sikap keselamatan adalah 0,300-0,827 (Cronbach's alpha 0,771) sehingga dikatakan valid dan reliabel.
Hasil: Rata-rata perawat berusia 37 tahun, berjenis kelamin perempuan, masa kerja 12 tahun, jenjang karir PK II, berpendidikan DIII Keperawatan, bekerja di Unit Perawatan Intensif, bekerja 40 jam per minggu, kepuasan kerja sebesar 75,14%, pernah mengikuti pelatihan keselamatan pasien sebanyak 59,0%, memiliki beban kerja sebesar 69,41%, stres kerja sebesar 57,30%, kondisi kerja sebesar 76,00%, sikap keselamatan sebesar 80,46%, ada hubungan antara umur (p=0,001), pengalaman kerja (p=0,001), kepuasan kerja (p=0,001), jenis kelamin (p=0,025), jenjang karir perawat klinik (p=0,001), pelatihan keselamatan pasien (p=0,032), beban kerja (p=0,001), stres kerja (p=0,009), fungsi manajemen kepala ruangan (p=0,001), dan kondisi kerja (p=0,001) dengan sikap keselamatan perawat. Faktor yang paling mempengaruhi sikap keselamatan adalah beban kerja (Original Sample=-0,776), yang berarti setiap peningkatan beban kerja akan menurunkan 0,776 sikap keselamatan perawat.
Kesimpulan: Ada hubungan antara usia, jenis kelamin, pengalaman kerja, jenjang karir, kepuasan kerja, pelatihan keselamatan pasien, beban kerja, stres kerja, fungsi manajemen kepala ruangan, kondisi kerja dengan sikap keselamatan, dan faktor yang paling memengaruhi sikap keselamatan adalah beban kerja. Rekomendasi yang diberikan adalah rumah sakit harus memperhatikan kepuasan kerja, beban kerja, stres kerja, kondisi kerja perawat, dan mengoptimalkan peran dan fungsi kepala ruang untuk meningkatkan sikap keselamatan yang dimiliki perawat.

ABSTRACT
Patient safety socialization has been carried out routinely by the hospital, but the knowledge of nurses about patient safety which in turn will affect the safety attitude of nurses is still not optimal.
Objective: To identify and analyze the factors that influence the safety attitudes of nurses.
Methods: This quantitative research with an analytic-corelational design and cross-sectional approach was conducted on 376 nurses who were taken using purposive sampling method. The research instrument consisted of job satisfaction, workload, work stress, head nurses management function, working conditions, and nurses safety attitude. The results of the validity and reliability test of the job satisfaction instrument were 0.356-0.575 (Cronbach's alpha's 0.724), workload was 0.338-0.613 (Cronbach's alpha's 0.736), job stress was 0.542-0.719 (Cronbach's alpha's 0.756), head nurse's management function was 0.401-0.822 (Cronbach's alpha 0.760), working conditions are 0.488-0.670 (Cronbach's alpha's 0.767) and nurse' safety attitude is 0.300-0.827 (Cronbach's alpha 0.771), so it was valid and reliable.
Results: The average nurse is 37 years old, female, work period 12 years, career path PK II, Diploma in nursing, works in the Intensive Care Unit, works 40 hours per week, job satisfaction is 75.14%, has attended safety training patients is 59,0%, have a workload of 69.41%, work stress is 57.30%, work conditions are 76.00%, safety attitudes are 80.46%, relationships among age (p=0,001), work experience (p=0,001), job satisfaction (p=0,001), gender (p=0,025), clinical nuses career path (p=0,001), patient safety training (p=0,032), workload (p=0,001), work stress (p=0,009), head nurse's management function (p=0,001), and working conditions (p=0,001) with nurses' safety attitude. The factor that most influenced nurses' safety attitude was workload (Original Sample=-0,776), results showed that an increase in workload, 0.776 times will reduce the nurses' safety attitude.
Conclusion: There was a relationship between age, gender, work experience, clinical nuses career path, job satisfaction, patient safety training, workload, work stress, head nurse's management function, and working conditions with nurses' safety attitude. The hospital need to pay attention for nurses' job satisfaction, work load, work stress, working conditions, and had to optimizing the head nurse's management function to improve nurses' safety attitudes."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Viorentina Yofiani
"Peran yang dimiliki oleh Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya, kini menjadi lebih penting lagi karena harus ikut andil dalam penanggulangan Covid-19. Di mana, Puskesmas turut turut berkecimpung dalam prevensi, deteksi, serta respon, dengan tidak melupakan penyelenggaraan UKM dan UKP dalam rangka pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM). Penambahan tanggung jawab ini dapat berimbas pada kepuasan kerja perawat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kepuasan kerja perawat Puskesmas di Kota Bekasi pada masa Pandemi Covid-19 tahun 2022. Penelitian menggunakan desain potong lintang, pengumpulan data melalui pengisian kuesioner daring pada 86 perawat Puskesmas Kota Bekasi. Hasil penelitian menunjukkan 54,7% perawat Puskesmas di Kota Bekasi memiliki kepuasan kerja yang rendah pada masa Pandemi Covid-19. Uji bivariat menggunakan Chi-square menunjukkan bahwa pengakuan, prestasi, kemungkinan pengembangan diri, tanggung jawab, dan pekerjaan itu sendiri berhubungan secara signifikan dengan kepuasan kerja perawat Puskesmas. Namun pada uji regresi logistik ganda, hanya variabel tanggung jawab yang menunjukkan hubungan yang signifikan. Persepsi tanggung jawab merupakan faktor yang paling dominan berhubungan dengan kepuasan kerja perawat Puskesmas di Kota Bekasi pada masa Pandemi Covid-19 tahun 2022.

The role that Primary Health Center (PHC) has as the spearhead of public health services in its working area has now become even more critical because it has to take part in the prevention of Covid-19. Where, PHC is also involved in prevention, detection, and response, by not forgetting the implementation of Community Health Efforts and Individual Health Efforts in the context of fulfilling Minimum Service Standards (MSS). This additional responsibility can have an impact on nurse job satisfaction. This study aims to determine the factors related to the job satisfaction of PHC’s nurses in the City of Bekasi during the Covid-19 Pandemic in 2022. The study used a cross-sectional design, collecting data by filling out online questionnaires on 86 PHC’s nurses in Bekasi City. The results showed that 54.7% of PHC’s nurses in Bekasi City had low job satisfaction during the Covid-19 pandemic. The bivariate test using Chi-square showed that recognition, achievement, the possibility of self-development, responsibility, and the work itself were significantly related to the job satisfaction of PHC’s nurses. However, in the multiple logistic regression test, only the responsibility variable showed a significant relationship. Perception of responsibility is the most dominant factor related to job satisfaction of PHC’s nurses in Bekasi City during the Covid-19 Pandemic in 2022."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rika Melianita
"Keadilan distributif, keadilan prosedural, keadilan interpersonal dan keadilan informasional merupakan empat dimensi yang menjadi konstruk dalam keadilan organisasi. Persepsi pegawai tentang keadilan organisasi diprediksi berhubungan dengan motivasi kerja pegawai. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara persepsi keadilan organisasi pada penilaian prestasi kerja pegawai negeri sipil dengan motivasi kerja pegawai. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan eksplanatori. Sampel yang digunakan pada  penelitian ini menggunakan total sampling dengan melibatkan 91 pegawai di Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan.  Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner yang diisi langsung oleh responden. Analisis yang digunakan untuk menguji hubungan antara variabel independen dan dependen dengan menggunakan uji Chi Square, selanjutnya dilakukan analisis regresi logistik ganda pemodelan faktor resiko pada analisis multivariat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara persepsi keadilan organisasi gabungan dari seluruh dimensi dengan motivasi kerja. Dan  berdasarkan dimensi keadilan organisasi hanya dimensi keadilan prosedural dan keadilan interpersonal yang memiliki hubungan yang signifikan dengan motivasi kerja. Persepsi dimensi keadilan interpersonal pada penilaian prestasi kerja PNS merupakan dimensi yang paling dominan mempengaruhi motivasi kerja pegawai. Dan variabel yang menjadi perancu (konfonder) hubungan dimensi persepsi keadilan organisasi dengan motivasi kerja adalah jabatan/kelas jabatan. Peran dan partisipasi pimpinan dalam memberikan motivasi langsung kepada pegawai sangat penting dalam menumbuhkan kerjasama tim yang baik.

Distributive justice, procedural justice, interpersonal justice and informational justice is the fourth dimension into the construct of organizational justice. Employee perceptions of organizational justice is predicted to relate to employee motivation. The purpose of this study was to analyze the corellation between perceptions of organizational justice in performance appraisal of civil servants with employee motivation. This research is a quantitative study with explanatory research. The sample used in this study using total sampling involving 91 employees at the Center For Health Human Resources For Health Education. The technique of collecting data using questionnaires filled out directly by the respondent. The analysis is used to examine the corellation between independent and dependent variables using Chi Square test, then performed multiple logistic regression analysis modeling of risk factors in the multivariate analysis. The results of this study indicate that there is a significant relationship between perceptions of organizational justice of all dimensions combined with work motivation. And based on the dimensions of organizational justice only dimension procedural justice and interpersonal justice has a significant corellation with work motivation. Perception of interpersonal justice dimensions on performance appraisal of civil servants is the dimension most dominant influence employee motivation. And that became the confounding variables relations dimension of perceived organizational justice and work motivation is job title/grade position. The role and participation of leaders in delivering directly to employee motivation is very important in fostering good teamwork."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sandy Fajar Iman
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari stres kerja, burnout, dan kepuasan kerja terhadap intensi turnover perawat. Dimensi stres kerja yang diteliti meliputi kematian pasien dan pasien sekarat, konflik dengan dokter, persiapan yang tidak memadai, masalah dengan rekan kerja, masalah dengan supervisor, beban kerja, ketidakpastian dalam perawatan, pasien dan keluarga mereka, dan diskriminasi. Sedangkan dimensi burnout yang diteliti meliputi kelelahan emosional, depersonalisasi, dan prestasi pribadi. Data kuantitatif didapatkan dari 116 responden perawat Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta yang diolah dengan metode Structural Equation Modeling (SEM) menggunakan program LISREL 8.8 for Windows.
Temuan dari penelitian ini adalah (1) stres kerja tidak memiliki pengaruh negatif terhadap kepuasan kerja perawat; (2) stres kerja tidak memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap intensi turnover perawat; (3) burnout memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap kepuasan kerja perawat; (4) burnout tidak memiliki pengaruh positif terhadap intensi turnover perawat; (5) kepuasan kerja memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap intensi turnover perawat. Temuan ini dapat menjadi panduan bagi rumah sakit yang ingin memperbaiki strateginya dalam mengurangi stres kerja dan burnout yang dialami perawat untuk meningkatkan kepuasan kerja dan menjaga tingkat turnover perawat tetap rendah.

The objective of this research is to analyze the effect of job stress, burnout, and job satisfaction on nurses' turnover intention. Job stress dimensions examined included patients' death and dying, conflicts with physician, inadequate preparation, problems with peers, problem with supervisor, work load, uncertainty concerning treatment, patients and their families, and discrimination. Whereas burnout dimensions examined included emotional exhaustion, depersonalization, and personal accomplishment. Quantitative data obtained from 116 respondents nurses of Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta, which was processed by the method of Structural Equation Modeling (SEM) using LISREL 8.8 for Windows.
The results of this study were (1) job stress does not have a negative effect on nurses' job satisfaction; (2) job stress does not have a significant positive effect on nurses' turnover intention; (3) burnout has a significant negative effect on nurses' job satisfaction; (4) burnout does not have a positive effect on nurses' turnover intention; (5) job satisfaction has a significant negative effect on nurses' turnover intention. These findings can be a guidance for hospitals to improve their strategy in reducing nurses' job stress and burnout to improve nurses' job satisfaction and maintaining the nurses' turnover rate remains low.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S58149
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hafiati Pracitasari
"Skripsi ini membahas tentang gambaran dan faktor-faktor organisasi yang berhubungan dengan pencapaian kinerja Sub Seksi Kesehatan, Keselamatan Kerja, dan Lingkungan di Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta Tahun 2011. Adapun faktor-faktor organisasi yang diteliti dalam penelitian ini adalah sumber daya, kepemimpinan, imbalan, struktur organisasi, desain pekerjaan, dan supervisi di Sub Seksi Kesehatan, Keselamatan Kerja, dan Lingkungan. Latar belakang penelitian ini adalah hasil pencapaian kinerja Sub Seksi Kesehatan, Keselamatan Kerja, dan Lingkungan tahun 2010 sebesar 52,58%.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor organisasi yang berhubungan dengan pencapaian kinerja Sub Seksi Kesehatan, Keselamatan Kerja, dan Lingkungan di Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta Tahun 2011. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan faktor organisasi yang berhubungan dengan pencapaian kinerja Sub Seksi Kesehatan, Keselamatan Kerja, dan Lingkungan di Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta Tahun 2011 adalah sumber daya, struktur organisasi, desain pekerjaan, dan supervisi
This thesis discusses about description and organizational factors related to the performance achievement Sub-Section of Occupational Health, Safety, and Environment at the Harapan Kita Cardiac and Blood Vessel Hospital Jakarta in 2011. Organizational factors in this study are resources, leadership, compensation, organizational structure, job design, and supervise in Sub-Section of Occupational Health, Safety, and Environment. Background of this research is the performance achievement Sub-Section of Occupational Health, Safety, and Environment in 2010 was to 52.58%.
Aims of this study is to know the organizational factors associated with performance achievement Sub-Section of Occupational Health, Safety, and Environment at the Harapan Kita Cardiac and Blood Vessel Hospital Jakarta in 2011. This study used qualitative descriptive interpretive approach. The data were collected by means of deep interview.
The results of this study indicate that organizational factors related to the performance achievement Sub-Section of Occupational Health, Safety, and Environment at the Harapan Kita Cardiac and Blood Vessel Hospital Jakarta in 2011 are the resources, organizational structure, job design, and supervision.
"
Depok: Unversitas Indonesia. Fakultas Kesehatan Masyarakat, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Utami Budi Rahayu Hariyadi
"Tugas akhir ini mengemukakan usulan perbaikan sistem kinerja (performance appraisal) karyawan dari sebuah perusahaan penyedia jasa profesional (professional service firm = PSF) di bidang akuntansi publik dan konsultasi perpajakan.
SunshineValley Jakarta merupakan berafiliasi kepada SunshineValley Global, sebuah perusahaan penyedia jasa profesional yang terdapat di 144 negara dan mempunyai Iebih dari 120 ribu karyawan. Di tingkat nasional SunshineValley Jakarta menduduki tempat kedua paling besar dari perusahaan sejenis dengan total karyawan 700 orang.
Sumber daya manusia menjadi tulang punggung PSF karena itu sistem pengelolaan sumber daya manusia ternasuk sistem penilaian kinerja (performance appraisal system) menjadi perhatian utama dari manajemen.
SunshineValley telah menerapkan sistem penilaian kinerja secara online yang berlaku untuk seluruh jajaran karyawan. Kekuatan dari sistem ini terletak pada kesederhanaannya. Namun demikian, kesederhanaan sistem perlu diimbangi dengan penjelasan yang komprehensif tentang semua fitur dan fasilitas yang disediakan oleh sistem. Berdasarkan pengamatan penulis, penjelasan komprehensif yang juga ramah pengguna (user-friendly) belum mendukung penggunaan sistem ini.
Penulis mengusulkan pembuatan panduan komprehensif tercetak dan penyelenggaraan sesi¬sesi sosialisasi sistem. Mengingat beragamnya kepakaran dan jenjang status karyawan di SunshineValley Jakarta, penulis menyarankan agar membuat panduan komprehensif tercetak untuk kelompok associates yaitu kelompok yang baru saja bergabung dengan SunshineValley Jakarta dengan masa kerja 0 sampai dengan 5 tahun. Dasar pemikiran dari pemilihan kelompok ini adalah agar sejak awal para karyawan di SunshineValley memahami sepenuhnya proses penilaian kinerja sehingga jika masanya tiba bagi mereka untuk menjadi penilai, diharapkan mereka akan menjadi penilai yang objektif dan fair.
Program sosialisasi dan pengenalan sistem dengan dukungan panduan komprehensif tercetak perlu diselenggarakan segera.

This final paper is to propose some improvements for the employee performance appraisal system of a professional service firm that gives accounting and taxation services.
SunshineValley Jakarta is affiliated to SunshineValley Global, a global professional service firm that has offices in 144 countries and has over 120 employees. Nationally, SunshineValley Jakarta is the second biggest among similar firms, having 700 employees in total.
Human resource is the backbone of a professional service firm which makes human resource management including performance appraisal system ultimately important.
SunshineValley has already implemented an online performance appraisal system that applies for all staff. The system' strength lies on its simplicity. However, it is thought that simplicity should be balanced with comprehensive guidance on how to utilise all features and facilities provided by the system. Based on the writer's observation, the system has not yet been supported with a comprehensive guideline that is also expected to be user-friendly.
The writer proposes the making of comprehensive printed guide, and socialisation sessions on how to utilise and use the system. Because of the variety of expertise and level status of staff in SunshineValley Jakarta, the writer proposes to prepare a printed guide for associates, a group of staff who have just joined the firm with 0 to 5 years of length of service. It is expected that from the very beginning of their career with Sunshine Valley they have to fully understand the process of the performance appraisal so that when the time comes for them as the appraisers, they would become fair and objective appraisers.
The socialization and introductory sessions supported by a comprehensive, printed system guide has to be done very soon.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T18831
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudo Aji Susanto
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan sistem penilaian kinerja personil di satuan Yonzipur 16/DA Kodam Iskandar Muda Provinsi Aceh dan faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan sistem penilaian kinerja satuan Yonzipur 16/DA Kodam Iskandar Muda Provinsi Aceh. Penelitian ini menggunakan konsep paradigma post-positivism dan merupakan penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Adapun hasil analisis menunjukkan bahwa penerapan sistem penilaian kinerja personil di Yonzipur 16/DA berjalan dengan baik dimana dapat dilihat dari beberapa indicator, seperti indikator dimensi monitoring dan ketersediaan data serta dimensi penilaian tahunan sudah dilaksanakan dengan optimal dimana satuan Yonzipur 16/DA. Sedangkan indikator penerapan sistem penilaian kinerja yang belum dilaksanakan secara optimal antara lain dimensi menyusun tujuan awal, terutama dalam kegiatan sosialisasi tujuan dari metode penilaian kinerja personil, dimensi pelaksanaan inspeksi mendadak dan dimensi penerapan proses umpan balik secara berkelanjutan belum optimal. Adapun faktor pendorong yang mempengaruhi penilaian kinerja diantaranya adalah dimensi kemampuan, motivasi, dukungan yang diterima, keberadaaan pekerjaan yang dilakukan serta hubungan dengan organisasi. Sedangkan faktor yang belum dioptimalkan dalam pelaksanaan penilaian kinerja diantaranya dimensi faktor kemampuan dalam penentuan posisi jabatan belum semuanya sesuai dengan latar belakang pendidikan/keahlian sehingga faktor kemampuan sangat mempengaruhi penerapan penilaian kinerja dan dimensi faktor motivasi belum optimal berpengaruh karena masih terdapat anggota yang melanggar.

This study aims to analyze the implementation of the personnel performance appraisal system in the 16th Combat Engineer Battalion Iskandar Muda Military Regional Command in Aceh Province and the factors that influence the implementation of the system. This study used the concept of post-positivism paradigm and was a descriptive analytic study using a qualitative approach. The results of the analysis showed that the implementation of the personnel performance appraisal system in the 16th Combat Engineer Battalion was running well, and this could be seen from several indicators, including indicators of monitoring dimensions and data availability, and also the dimensions of the annual assessment had been carried out optimally where the 16th Combat Engineer Battalion unit. Meanwhile, indicators of the implementation of the performance appraisal system that had not been implemented optimally included the dimensions of setting initial goals, especially in the socialization of the objectives of the personnel performance appraisal method, the dimensions of implementing sudden inspections and the dimensions of implementing the continuous feedback process that are not yet optimal. The driving factors that influence the performance appraisal included the dimensions of ability, motivation, support received, the existence of work carried out and relationships with the organization. While the factors that had not been optimized in the implementation of performance appraisals include the dimensions of the ability factor in determining the position of the position not all of them are in accordance with the educational background or skills so that the ability factor greatly affects the implementation of the personnel performance appraisal and the dimensions of the motivational factor have not been optimally influential because there are still members who violate."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>