Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 123349 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Novia Kurnia Sari
"Penelitian ini membahas tentang nilai nasionalisme yang direpresentasikan oleh tokoh Go Ae-shin dalam drama Mr. Sunshine. Mr. Sunshine merupakan drama Korea Selatan yang disutradarai oleh Lee Eung-bok dan tayang perdana pada pertengahan tahun 2018. Drama ini menceritakan tentang perjuangan lima tokoh dalam mempertahankan Joseon dari pengaruh Jepang dan berlatar belakang di akhir abad ke-19. Pada akhir abad ke-19 pula, paham nasionalisme dan pergerakan nasional di Korea pertama kali muncul. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan nilai nasionalisme yang direpresentasikan oleh tokoh Go Aeshin. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Representasi Stuart Hall dan nasionalisme Korea. Hasil penelitian ini menunjukkan terjadinya perubahan peran perempuan Korea yang didasari oleh sikap nasionalisme yang direpresentasikan oleh tokoh Go Ae-shin. Selain itu, ada pula nilai nasionalisme Korea pada tokoh Go Ae-shin yaitu keinginan mempertahankan bangsa dan menentukan nasib bangsa sendiri, nilai kesetiaan dan rela berkorban, serta keterlibatan dalam gerakan nasionalis Euibyeong.

This study discusses the value of Korean nationalism represented by character Go Ae-shin in drama Mr. Sunshine. Mr. Sunshine is a South Korean drama directed by Lee Eung-bok and premiered in the mid-2018. This drama tells about the struggles of five characters in defending Joseon from Japanese influences in the late 19th century. At the end of the 19th century, the notion of nationalism and the national movement in Korea first emerged. The purpose of this study is to explain the value of nationalism represented by character Go Ae-shin. This research was conducted using a descriptive qualitative method. The theory used in this study is Stuart Hall’s Representation theory and Korean nationalism. The result of this study indicates a change in the role of Korean women based on the attitude of nationalism represented by the character Go Ae-shin. In addition, there is also the value of Korean nationalism in Go Ae-shin’s character, namely the desire to defend the nation and determine the fate of the nation itself, the value of loyalty and self-sacrifice, and involvement in the Euibyeong nasionalist movement."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Lee, Chong-Sik
Berkeley: University of California Press, 1963
951.9 LEE p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Karima Dwi Oktavia
"Penelitian ini membahas mengenai nasionalisme yang terkandung dalam lagu Korea berjudul `Dokdoneun Uri Ttang` karya Park Mun Young. Lagu ini merupakan salah satu alat propaganda Korea mengenai kepemilikan Pulau Dokdo. Dalam lagu tersebut, Park Mun Young mengilustrasikan faktor objektif nasionalisme, yaitu sejarah, budaya, kondisi sosial, dan geografi Pulau Dokdo, yang memiliki kesamaan dengan Semenanjung Korea. Penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan melakukan penerjemahan bebas terhadap lirik lagu lalu mengaitkan lirik lagu dengan teori nasionalisme dan menganalisis lirik tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nasionalisme yang terkandung dalam lirik lagu merupakan nasionalisme yang didasari oleh adanya ancaman dari luar. Dalam hal ini adalah Jepang, karena Dokdo merupakan wilayah sengketa antara Korea dan Jepang. Namun, untuk membangun nuansa nasionalismenya, Park Mun Young menggunakan faktor objektif nasionalisme dalam lirik lagu `Dokdoneun Uri Ttang`
This research was conducted to examine the sense of nationalism in a Korean song called `Dokdoneun Uri Ttang` which was created by Park Mun Young. This song is one of the propaganda media of Korea about ownership of Dokdo. Through the song, Park Mun Young has illustrated that Dokdo has similarities with the Korea Peninsula in its history, culture, social, and geographic characteristics. This research has been used with a qualitative descriptive analysis method and free translation technique to translate the song lyrics. Next, the researcher has analyzed the lyrics with nationalism theory. The result of research has shown that nationalism contained in song lyrics is nationalism based on external threats. In this case it is Japan, because Dokdo is a disputed territory between Korea and Japan. However, to build the nuances of nationalism, Park Mun Young used the objective factor of nationalism in the lyrics of the song `Dokdoneun Uri Ttang`"
2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Said
"Sepak bola adalah salah satu olahraga paling populer di dunia saat ini. Di Asia, Korea Selatan dikenal sebagai salah satu kekuatan sepak bola yang terbaik. Perkembangan sepak bola di Korea Selatan hingga sekarang berkaitan erat dengan satu hal, yaitu nasionalisme. Dengan latar belakang sejarah terjajah oleh Jepang, nasionalisme menjadi kekuatan dalam sepak bola di Korea Selatan. Sepak bola menjadi alat perjuangan bagi masyarakat Korea Selatan saat masa penjajahan Jepang, menang melawan Jepang di atas lapangan hijau akan membangkitkan jati diri bangsa dan semangat nasionalisme saat itu. Hingga saat ini, Korea Selatan menganggap Jepang adalah rival yang harus dikalahkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa sejarah yang melatarbelakangi tumbuhnya nasionalisme rakyat Korea Selatan khususnya dalam rivalitas sepak bola dengan Jepang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitis dan pendekatan secara diakronis dengan menggunakan sumber-sumber yang berkaitan dengan rivalitas Korea Selatan dengan Jepang di atas lapangan hijau. Dari penelitian ini dapat ditemukan bahwa rivalitas dengan Jepang dalam sepak bola telah menciptakan tren nasionalisme di Korea Selatan. Pertandingan sepak bola melawan Jepang adalah pertandingan yang mempertaruhkan harga diri bangsa sehingga harus dimenangkan.
Football is currently one of the most popular types of sports in the world. In Asia, South Korean football is renowned as one of the best. The development of South Korean football until now is strongly related to its nationality. With the historical background of Japanese colonialization, nationalism became the strength in South Korean football. Football was used as a means of fight during the Japanese colonialization period, and winning against Japan on the football field would spurt the nation`s pride and the spirit of nationalism. Until now, South Korea views Japan as a rival to be defeated. The purpose of this research is to analyze history that lies behind the growth of the nationalism of the people in South Korea, especially in the rivalry of football with Japan. From this investigation, it is found that the football rivalry with Japan created a nationalism trend in South Korean society. Football matches against Japan serves as matches of pride thus needed to be won over."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Seoul, Korea: Research Center for Peace and Unification, 1979
951.9 NAT
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Shin, Yong-ha
Seoul : Korea Research Foundation, 1990
320.54 SHI f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Kim, Sang-ung
Soul-si: Inmul kwa Sasang,, 2005
KOR 959.1 KIM j
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Munnazakiyatul Hayati
"ABSTRAK
Karya ilmiah ini menjelaskan amanat tentang patriotisme dalam drama Mr. Sunshine. Isu patriotisme di Korea sudah ada pada zaman Joseon. Oleh karena itu penulis akan meneliti drama Mr. Sunshine untuk melihat pesan patriotisme yang ada dalam drama tersebut. Untuk penelitian ini penggunaan drama dibatasi pada episode 1, episode 7, episode 8, episode 9, episode 17, episode 18, episode 22, dan episode 24 dari 24 episode yang ada. Rumusan masalah dari penelitian ini yaitu bagaimana penyampaian isu tentang patriotisme yang terdapat dalam drama Mr.Sunshine. kemudian penulis menggunakan metode kualitatif deskriptif. Langkah-langkah penelitiannya yaitu pertama menonton drama Mr. Sunshine berulang-ulang, kemudian mempelajari dan mendalami teori patriotisme, dilanjutkan dengan mencari adegan-adegan dalam drama Mr. Sunshine yang terdapat isu tentang patriotisme untuk selanjutnya dianalisis penyampaian isu patriotisme seperti apa yang terdapat pada drama tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai-nilai patriotisme yang ada di dalam drama ini terdapat nilai cinta tanah air dan benci hal yang berbau asing, nilai berkorban sepenuhnya demi mempertahankan Joseon saat perang, nilai kerasionalan dalam patriotisme disertai dengan adanya misi dalam melawan musuh, nilai yang mendahulukan kepentingan membantu sesama warga negara, nilai patriotisme kreatif, dan nilai membantu sesama warga negara.

ABSTRACT
This research explains some message about patriotism in a drama entitled Mr. Sunshine. The issue of patriotism in Korea dates back to the Joseon period. The author will examine the drama to see some message of patriotism in the drama. The use of the drama is limited to episode 1, 7, 8, 9, 17, 18, 22, and 24 of the 24 episodes. The problem statement of this research is how the issue of patriotism is conveyed within the drama. This research s method is descriptive qualitative methods. The steps are, first, watching drama Mr. Sunshine repeatedly, then studied and explored the theory of patriotism, followed by searching for scenes in drama, where there is an issue about patriotism, then analyze the issue of patriotism as stated in the drama. The results indicate that the values of patriotism in this drama are the value of the love of the homeland and hate foreign things, the value of sacrificing fully to maintain Joseon during war, the rational value in patriotism accompanied by a mission to fight the enemy, the value of prioritizing the interests of helping fellow citizens, the value of creative patriotism, and the value of helping fellow citizens.
"
Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Nadhifa Ramadhani
"Kemiskinan merupakan sebuah permasalahan sosial yang genting di Korea Selatan. Anak muda di Korea adalah salah satu kelompok masyarakat yang mengalami kemiskinan di negara ini. Akibat dari kemiskinan tersebut, muncul berbagai permasalahan yang dialami masyarakat. Salah satu cara untuk menyampaikan kondisi kemiskinan anak muda di Korea adalah dengan memanfaatkan sastra salah satunya adalah melalui film. Drama Korea adalah bagian dari film yang berbentuk film series dan disiarkan di Televisi. Oleh sebab itu, drama Korea merupakan media representasi. Drama Korea juga sering menampilkan realitas kehidupan di Korea. Dalam penelitian ini, akan menjelaskan bentuk-bentuk representasi kemiskinan anak muda di Korea dalam drama Korea berjudul “Golden Spoon”. Pembahasan dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dan teori semiotika Ferdinand De Saussure. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa kemiskinan pemuda Korea Selatan drama Golden Spoon yaitu mengalami kesulitan di ekonomi keluarga, relasi dengan teman, perundungan sekolah, dan tempat tinggal.

Poverty is critical social trouble in South Korea. One of the Korean people who suffer from poverty in this country is youth. The effect of this poverty is lot of problems which faced by people affected. One of the steps to shows the youth poverty condition in South Korea is using literature, one of which is through film. Korean drama is type of movie in the format of film series and airs on television. Hence, korean drama is representative appliance. Korean drama also generally convey the reality life in South Korea. This research will portray various kinds of representations of youth poverty in South Korea in the Korean drama named “Golden Spoon.” This study applies descriptive qualitative method and Ferdinand De Saussure’s semiotic theory for argument. The results of this study of Korean Youth Poverty in Golden Spoon drama are facing struggles in family economy, relationship with friend, school bullying and housing."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Muthia Hasna
"Penelitian ini bertujuan menganalisis representasi feminitas perempuan berdasarkan gender sebagai dampak dari globalisasi yang ditampilkan dalam drama televisi Jepang For You in Full Blossom (2007) dan Pretty Proofreader (2016) serta drama televisi Korea Full House (2004) dan Fight for My Way (2017). Perempuan modern terkait feminitas, dihadapkan dengan maskulinitas dalam struktur masyarakat Jepang dan Korea. Dengan unit analisis perilaku, penampilan, dan gaya hidup, penelitian antardisiplin ini menganalisis representasi dari keempat drama televisi sebagai korpus penelitian. Metode analisis isi digunakan sebagai teknik penelitian untuk membuat simpulan yang sahih dan dapat direplikasi dari teks ke konteks penggunaannya, melalui empat tahapan: merumuskan tujuan dan konseptualitas, menyusun kategorisasi unit sampling, mencatat unit sampling, dan terakhir mengkaji hasil pencatatan dengan memberikan interpretasi. Hasil penelitian keempat drama televisi tersebut merepresentasikan perempuan Jepang dan Korea sebelum dan sesudah 2010 sebagai titik pergeseran perilaku dan penampilan perempuan dalam nilai-nilai feminitas yang dihadapkan dengan maskulinitas di Asia Timur. Perempuan Jepang dan Korea memahami tuntutan masyarakat untuk berbaur demi menjaga harmoni yang menjadi nilai penting dalam masyarakat Asia Timur, tanpa mengesampingkan individualitasnya.

This study aims to analyze the representation of women’s femininity according to gender as the impact of globalization shown in the Japanese television dramas For You in Full Blossom (2007) and Pretty Proofreader (2016), and Korean television dramas Full House (2004) dan Fight for My Way (2017). Modern women related to femininity faced masculinity in Japanese and Korean social structures. With behavior, appearance, and lifestyle as analysis units, this interdisciplinary study analyzed the representation in those four television dramas as the corpus of research. The context analysis method is used as a research technique to make a valid and replicable conclusion from text to the usage context through four steps: formulate the purpose and concept of research, arrange a set of sampling unit categorizations, record the sampling unit, and study the data record by giving the interpretation. The study shows that these four television dramas represented Japanese and Korean women before and after 2010 as a shift point of behavior and appearance in femininity values faced masculinity values in East Asia. Japanese and Korean women acknowledged the requirements to mingle in their society to maintain harmony as one of the essential values in East Asian society without neglecting their individualities.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>