Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 55801 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Astari Sekar Sastimayang
"Simbol kupu-kupu sering kali digunakan di dalam pembuatan karya sastra Korea sejak dulu. Salah satu drama Korea yang menggunakan simbol kupu-kupu adalah drama Korea tahun 2021 yang merupakan drama berbasis cerita webtoon dengan judul Nevertheless. Di dalam drama Nevertheless peneliti melihat banyak simbol kupu-kupu yang dihadirkan, baik dalam bentuk penamaan tokoh, hewan peliharaan, patung, tato, dan kalimat ajakan. Bentuk-bentuk simbol kupu-kupu itu memiliki makna yang beragam. Terkait dengan itu, penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan makna simbol kupu-kupu yang dihadirkan di dalam drama Nevertheless. Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan semiotik Roland Barthes. Dari kajian ini disimpulkan bahwa terdapat keragaman makna simbol kupu-kupu di dalam drama Nevertheless. Makna tersebut adalah kebahagiaan, perempuan, laki-laki, ketidakbebasan, dan ajakan untuk bercinta. Dari keberagaman makna simbol kupu-kupu yang ditemukan, terdapat makna umum kupu-kupu yang berlaku di Korea, yaitu kebahagiaan dan perempuan. Di samping terdapat makna umum, terdapat makna khusus yang menyatakan bahwa kupu-kupu merupakan simbol laki-laki, ketidakbebasan, dan ajakan untuk bercinta.

The butterfly symbol has been used in Korean literature for a long time. One of the Korean dramas that uses the butterfly symbol is the 2021 drama based on a webtoon with the title Nevertheless. In the drama, the researcher saw many butterfly symbols presented in the form of character’s name, pet, statue, tattoo, and invitation words. The shapes of the butterfly symbols have various meanings. Related to that, this study aims to reveal the meaning of the butterfly symbols which are presented in the drama Nevertheless. To achieve this goal, this study uses a qualitative descriptive method with Roland Barthes’s semiotic approach. From this study, it can be concluded that there are various meanings for the butterfly symbol in the drama Nevertheless. The meanings are happiness, women, men, freedom, and an invitation to make love. From the variety of meanings found, there are general meanings of butterfly that apply in Korea, namely happiness and women. In addition to those general meanings, there are also special meanings that state that butterfly is a symbol of man, freedom, and an invitation to make love."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Syifa Muthia Hanifah
"Lirik lagu merupakan karya sastra yang mengandung simbol-simbol kebahasaan yang memiliki makna. Simbol dapat digunakan untuk mengekspresikan pesan yang ingin disampaikan dengan lebih baik. Penelitian ini mengkaji makna yang direpresentasikan oleh kura-kura dalam lirik lagu Geobugi oleh Davichi. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan makna kura-kura dalam lirik lagu Geobugi oleh Davichi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif untuk mendeskripsikan secara sistematis pemaknaan dari simbol dalam lirik lagu. Analisis denotasi, konotasi, dan mitos pada setiap tanda yang teridentifikasi dalam lirik lagu menggunakan teori semiotika Roland Barthes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kura-kura dalam lirik lagu Geobugi menyimbolkan kehati-hatian, kesabaran, ketegaran, harapan, cerminan kehidupan manusia, dan perlindungan. Dalam lirik lagu ini, kesedihan yang sedang dirasakan oleh seseorang seolah dibayangkan pada seekor kura-kura. Simbol kura-kura yang ditampilkan dalam lirik lagu ini memberi perspektif yang berbeda dari pandangan umum Korea terhadap seseorang yang bertindak lamban, tegar menerima keadaan diri sendiri, melakukan hal satu per satu dengan perlahan, serta menarik diri dari masalah.

Song lyrics are literary works that comprise linguistic symbols that possess meaning. Symbols can be used to express the message that aims to be conveyed better. This study examined the meaning represented by the turtle in the lyrics of the song Geobugi by Davichi. The purpose of this study is to describe the meaning of the turtle in the lyrics of the song Geobugi by Davichi. This study used qualitative descriptive methods to systematically describe the meaning of symbols comprised in the song lyrics. The theory of semiotics by Roland Barthes is used to analyze the denotations, connotations, and myths associated with the identified signs in the song lyrics. The research results showed that the turtle in the lyrics of the song Geobugi symbolizes prudence, patience, obstinacy, hope, a reflection of human life, and protection. In the lyrics of this song, the sadness that is being felt by a person seems to be imagined as a turtle. The presented turtle symbols in the lyrics of this song gives a different perspective from the general Korean view of a person who acts sluggishly, is tough in accepting one’s own self, does things one by one slowly, and also withdraws from problems."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Chairrudin Nurfrianto
"ABSTRAK
Dalam Bahasa Mandarin, terdapat kata yang memiliki kemiripan makna, contohnya adalah kata 连
忙liánmáng dengan kata 赶忙gǎnmáng. Makna dari kedua kata ini mirip, yakni ‘segera’, ‘buruburu’.
Di dalam kalimat, keduanya berfungsi untuk menjelaskan suatu perbuatan yang dilakukan
secara terburu-buru. Penelitian ini membahas konteks pemakaian dari kedua kata tersebut.
Penelitian ini menggunakan Teori Konteks Situasi yang dikemukakan oleh Halliday-Hasan (1992).
Berdasarkan penelitian, ditemukan ada perbedaan konteks pada pemakaiannya, yakni dalam medan
wacana kedua kata tersebut.

ABSTRACT
In Mandarin, there are words that have similar meaning, such as 连忙liánmáng and 赶忙
gǎnmáng. The meaning of these words is ‘promptly’, ‘hastily’. In a sentence, both are used to
describe an action, which is done hastily. This research analyzes the use of context in those two
words. The research used The Theory of Context of Situation, which is proposed by Halliday-Hasan
(1992). Based on the analysis, there is differentiation in terms of the context on its application, that
is in the field of discourse to both words."
Depok: [Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia;;, ], 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Salma Fathia Pramesti
"Film The Falls 《瀑布》 (Pùbù) adalah film dengan tema drama keluarga yang disutradarai oleh Zhong Menghong. Film ini berlatar belakang pandemi COVID-19 yang mengisahkan kehidupan seorang janda bernama Pin Wen bersama putrinya, Xiao Jing. Suasana menegangkan terlihat ketika Pin Wen menderita gangguan mental. Misteri dalam film akhirnya terungkap ketika Pin Wen mengaku bahwa selama ini ia mendengar ilusi suara gemuruh air terjun yang membuatnya gelisah. Penelitian-penelitian terdahulu tentang film ini lebih menyoroti segi psikologi dan hubungan antar ibu-anak. Sementara itu, penelitian ini akan menganalisis apa makna dari air terjun dalam film ini sebab visualisasi air terjun sama sekali tidak dihadirkan hingga akhir film. Hasil penelitian menemukan bahwa air terjun merepresentasikan perjalanan hidup Pin Wen dan Xiao Jing. Layaknya air terjun besar yang menghantam ke permukaan beberapa air terjun kecil di bawahnya hingga membentuk suara gemuruh, lalu mengalir dengan tenang ke sungai. Pin Wen dan Xiao Jing telah melalui berbagai permasalahan, namun akhirnya sampai pada tahap keikhlasan.

The Falls 《瀑布》 (Pùbù) is a family drama film directed by Zhong Menghong. Set against the background of the COVID-19 pandemic, the movie follows the life of a widow named Pin Wen and her daughter, Xiao Jing. The tense scene is seen when Pin Wen suffers from mental illness. The mystery in the movie is finally revealed when Pin Wen confesses that she has been hearing the illusion of the roaring sound of a waterfall that makes her anxious. Previous studies of this film have focused more on psychology and mother-daughter relationships. Meanwhile, this research will analyze the meaning of the waterfall in the film since the visualization of the waterfall is not presented at all until the end of the film. This research found that the waterfall represents the life journey of Pin Wen and Xiao Jing. Like a large waterfall slams into the surface of several smaller waterfalls below to form a roaring sound, then flows calmly into the river. Pin Wen and Xiao Jing have gone through complicated problems, but finally come to the stage of sincerity."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Berliany Putri
"Penelitian ini membahas pengaruh pergeseran makna dalam lagu kebangsaan “Indonesia Raya” yang diterjemahkan ke bahasa Jerman pada pesan dalam lagu sumber dengan menggunakan dua jenis metode, yaitu metode penelitian kualitatif deskriptif untuk menjelaskan pergeseran makna dan metode penelitian kuantitatif dengan survei menggunakan GoogleForm yang berisi penggalan lirik dalam bahasa Jerman dan jawaban iya/tidak untuk melihat kenaturalan terjemahan. Analisis ini menggunakan teori pergeseran makna Leuven-Zwart (1989) dan teori Skopos Vermeer (1978), serta strategi penerjemahan lagu Low (2003), dikenal dengan pentathlon principle, sebagai pendukung teori Skopos. Hasilnya menunjukkan bahwa 83% lirik mengalami pergeseran. Meskipun begitu, pergeseran tersebut tidak mengubah pesan, hanya mengubah kesan dari lagu sumber. Lalu, hanya ditemukan enam kata dan frasa yang tidak natural bagi penutur jati sehingga tidak memberikan pengaruh besar terhadap pergeseran makna. Setelah dianalisis lebih lanjut, ditemukan juga tujuan lain dari penerjemahan ini, yaitu agar dapat dinyanyikan kembali.

This study discusses the effect of shifts in translation of the national anthem "Indonesia Raya" translated into German to the message in the source song by using two types of methods, there are descriptive qualitative method to explain shifts in translation and quantitative method with survey using GoogleForm, which contains German lyrics and yes/no answers to see the naturalness of the translation. The analysis use the theory of shifts in translation by Leuven-Zwart (1989) and Skopos theory by Vermeer (1978), as well as Low's (2003) song translation strategy known as the pentathlon principle to support Skopos theory. The results show 83% lyrics are shifting. However, the shifts do not change the message, only change the impression of the source song. Then, there are only six words and phrases are not natural for native speakers so that they do not have big effect on the shifts. Furthermore, it is also found another purpose of this translation was to be sing it again."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sella Rachmawati
"ABSTRAK
Lagu merupakan salah satu unsur pendukung dalam film atau drama. Lirik dalam lagu membantu penontonnya untuk lebih memahami kisah dalam film atau drama dengan lebih jelas. Penelitian ini melakukan pendekatan ilmu linguistik, yaitu semantik. Semantik adalah ilmu yang mempelajari tentang makna. Tujuan penulisan jurnal ini adalah untuk mengetahui dan menjelaskan makna konotasi cinta yang ada di dalam empat lirik lagu dari drama Goblin, yaitu . lagu lsquo;Cheot-nun-chereom Neo-ege Ga-gett-da rsquo; oleh Ailee, lsquo;Cheot Nun rsquo; oleh Jung Joonil, lsquo;Beautiful rsquo; oleh Crush dan lsquo;Heaven rsquo; oleh Roy Kim dan Kim Yeji. Drama Goblin adalah drama Korea Selatan yang telah ditayangkan pada akhir November 2016 hingga akhir Januari 2017 di tvN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ditemukan makna konotasi cinta positif dan negatif pada keempat lirik lagu drama Goblin. Pada penelitian ini, makna konotasi cinta positif lebih banyak ditemukan dibandingkan dengan makna konotasi cinta yang negatif. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada pembaca.

ABSTRACT
Song is one of the supporting elements in a movie or drama. The lyrics in the song help the audience to better understand the story in the movie or drama more clearly. This research approach linguistic science, that is semantic. Semantics is the study of meaning. The purpose of writing this journal is to know and explain the meaning of the connotation of love that is in the four lyrics of the song from the drama Goblin, that is. 39 Cheot Nun 39 by Ailee, 39 Cheot Nun 39 by Jung Joonil, 39 Beautiful 39 by Crush and 39 Heaven 39 by Roy Kim and Kim Yeji. Goblin is a South Korean drama that has aired in late November 2016 until the end of January 2017 on tvN. This study used descriptive qualitative method. The results found the positive and negative connotation meaning of love in the four lyrics of Goblin rsquo s songs. From this study, the positive connotation meaning of love is a lot more than the negative connotation meaning of love. This study is expected to provide information to the reader."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Azarine Zhafirah Zahra
"Pada dasarnya manusia tidak lepas dari sistem simbol karena simbol digunakan sebagai sarana untuk menyampaikan sebuah makna atau pesan sehari-hari. Sistem simbol sangat penting bagi manusia, hal ini tercermin dalam karya sastra drama yang menunjukkan betapa pentingnya sistem simbol. Extraordinary Attorney Woo adalah salah satu drama yang menghadirkan simbol ikan jeda di beberapa adegannya. Drama ini mengisahkan Woo Young Woo, seorang pengacara masalah yang bekerja di sebuah firma hukum terkemuka di Korea Selatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan makna simbol ikan jeda dalam drama Extraordinary Attorney Wooserta menganalisis pesan yang disampaikan oleh tokoh utama melalui simbol jeda. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan teori semiotika Roland Barthes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa simbol ikan jeda dalam drama ini dimaknai sebagai 'kekeluargaan', 'ketidakbebasan', dan 'kesepian'. Dari ketiga makna tersebut, pesan yang disampaikan tokoh utama adalah ikan jeda dan manusia memiliki beberapa kesamaan sebagai makhluk hidup. Seperti halnya manusia, ikan paus memiliki sifat kekeluargaan yang selalu hidup bersama keluarganya. Ikan jeda memiliki hak sebagai makhluk hidup, yakni hak kebebasan untuk hidup di habitat aslinya. Manusia tidak bisa lepas dari rasa kesepian, begitu pun dengan ikan jeda yang memiliki rasa kesepian karena terpaksa berpisah dari kelompoknya.

Manusia dan sistem simbol pada dasarnya saling terkait karena simbol digunakan sebagai media untuk menyampaikan makna dan pesan sehari-hari. Sastra drama yang menunjukkan pentingnya sistem simbol bagi manusia, menunjukkan betapa pentingnya sistem simbol itu. Salah satu drama yang menggunakan simbol ikan paus dalam beberapa sekuennya adalah Extraordinary Attorney Woo. Protagonis dari drama ini adalah Woo Young Woo, seorang pengacara disabilitas yang bekerja di sebuah firma hukum ternama di Korea Selatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi signifikansi simbol paus yang digunakan dalam drama Extraordinary Attorney Woo dan untuk mengkaji pesan yang direpresentasikan oleh simbol paus untuk tokoh utama. Sebagai acuan dalam penelitian, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan semiotika Roland Barthes. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa makna paus dalam drama ini adalah "kekeluargaan", "kurangnya kebebasan", dan "kesepian". Pesan tokoh utama dapat ditemukan dari ketiga interpretasi tersebut. Paus dan manusia memiliki banyak kesamaan sebagai makhluk hidup. Seperti halnya manusia, paus memiliki kekerabatan yang selalu hidup berkelompok. Paus memiliki hak sebagai makhluk hidup, yaitu hak kebebasan untuk hidup di habitat aslinya. Manusia tidak bisa lepas dari rasa kesepian, begitu juga paus yang memiliki rasa kesepian karena terpaksa harus berpisah dari kelompoknya padahal paus sudah terbiasa hidup bersama kelompoknya. yaitu hak kebebasan untuk hidup di habitat aslinya. Manusia tidak bisa lepas dari rasa kesepian, begitu juga paus yang memiliki rasa kesepian karena terpaksa harus berpisah dari kelompoknya padahal paus sudah terbiasa hidup bersama kelompoknya. yaitu hak kebebasan untuk hidup di habitat aslinya. Manusia tidak bisa lepas dari rasa kesepian, begitu juga paus yang memiliki rasa kesepian karena terpaksa harus berpisah dari kelompoknya padahal paus sudah terbiasa hidup bersama kelompoknya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Faqih Zakaria
"Penelitian ini membahas makna-makna ’amr dalam surat An-Nisa. Kalimat perintah adalah kalimat pertama yang diwahyukan melalui malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad dalam surat Al-‘Alaq ayat 1-5. Surat An-Nisa adalah surat urutan keempat di dalam Al Qur’an yang berisi tentang takwa, keluarga, waris dan ilmu penting lainnya. Penelitian ini menganalisis makna ’amr dalam surat An-Nisa menggunakan metode deskriptif kualitatif dan teori yang digunakan yaitu teori makna ’amr yang dikemukakan oleh Ali Al-Jarim dan Musthafa Amin dalam buku Al-Balagah al-Wadihah (2017). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ayat mana saja dalam surat An-Nisa yang terdapat ’amr dan apa saja makna dari ’amr yang terdapat dalam surat An-Nisa. Ali Al-Jarim dan Musthafa Amin membagi makna ’amr menjadi 10 jenis. Di dalam surat An-Nisa, peneliti menemukan 101 kalimat ’amr yang terbagi menjadi 7 jenis makna ’amr dengan rincian sebagai berikut: makna haqiqi 54 kalimat, irsyad 32 kalimat, du‘a 3 kalimat, tamanni 1 kalimat, takhyir 2 kalimat, taswiyah 4 kalimat, dan ibahah 5 kalimat.

This study discusses the meaning of ’amr in surah An-Nisa. Command sentence is the first sentence that was revealed through Jibril to Prophet Muhammad in surah Al-‘Alaq verses 1-5. Surah An-Nisa is the fourth surah in order in Al-Qur'an which discusses takwa, family, inheritance, and other important knowledges. This study analyzes ’amr meanings in surah An-Nisa using a qualitative descriptive method and using theory of ’amr meanings by Ali Al-Jarim and Mustafa Amin in their book Al-Balagah al-Wadihah (2017). This study aims to find out which verses in surah An-Nisa that contain ’amr and what are the meanings of ’amr which contained in surah An-Nisa. Ali Al-Jarim and Mustafa Amin divided ’amr meanings into 10 types. In surah An-Nisa, researcher found 101 ’amr sentences which were divided into 7 types of ’amr meanings with the following details: the meaning of haqiqi 54 sentences, irsyad 32 sentences, du‘a 3 sentences, tamanni 1 sentence, takhyir 2 sentences, taswiyah 4 sentences, and ibahah 5 sentences."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rini Yunita
"[ABSTRAK
Peta merupakan organisasi terbesar yang melindungi hak-hak binatang di seluruh dunia. Peta membidik segala usia, mulai dari remaja hingga dewasa. Dalam berkampanye, peta turut serta mengajak tokoh-tokoh terkenal sebagai model dalam iklan-iklannya. Hal tersebut bertujuan untuk dapat lebih menarik perhatian pembaca. Dalam iklan-iklannya, PETA tidak hanya menggunakan kata-kata denotasi, tetapi juga tidak jarang menggunakan kata-kata konotasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan kata-kata denotasi, konotasi dan asosiasi yang terdapat dalam iklan layanan masyarakat yang dikeluarkan oleh PETA. Metode kualitatif yang bersumber pada kajian pustaka digunakan untuk menganalisis sepuluh iklan PETA yang menjadi korpus data. Berdasarkan hasil penelitian, selalu terdapat makna denotasi, konotasi dan asosiasi di dalam masing-masing iklan. kata-kata denotasi diterjemahkan sesuai dengan kata sebenarnya yang terdapat di dalam kamus. Kata-kata konotasi dan asosiasi diterjemahkan sesuai dengan pengalaman kebahasaan masyarakat pemakainya.ABSTRACT PETA is the largest animal rights organization in the world. They target on supporters from plenty of groups of people in different age. They also involves celebrities on its most campaigns in order to attract more readers?s attentions. Through their advertisements, they don?t just use denotation lexis but they also use connotation ones. The research?s objective is to analyze the use of dennotation words as well as their connotation and associations contained in PETA advertisements. Qualitative methods which resources is taken from library research are employed in the analysis of 10 PETA adverts, which applies as its corpus data. According to the research results, there are denotation and connotion lexis associations in each ad. The denotation lexis are literally translated from the words in the dictionaries. Meanwhile, the connotation and its lexical associations are translated in such words based on the readers? language experiences.;PETA is the largest animal rights organization in the world. They target on supporters from plenty of groups of people in different age. They also involves celebrities on its most campaigns in order to attract more readers?s attentions. Through their advertisements, they don?t just use denotation lexis but they also use connotation ones. The research?s objective is to analyze the use of dennotation words as well as their connotation and associations contained in PETA advertisements. Qualitative methods which resources is taken from library research are employed in the analysis of 10 PETA adverts, which applies as its corpus data. According to the research results, there are denotation and connotion lexis associations in each ad. The denotation lexis are literally translated from the words in the dictionaries. Meanwhile, the connotation and its lexical associations are translated in such words based on the readers? language experiences.;PETA is the largest animal rights organization in the world. They target on supporters from plenty of groups of people in different age. They also involves celebrities on its most campaigns in order to attract more readers?s attentions. Through their advertisements, they don?t just use denotation lexis but they also use connotation ones. The research?s objective is to analyze the use of dennotation words as well as their connotation and associations contained in PETA advertisements. Qualitative methods which resources is taken from library research are employed in the analysis of 10 PETA adverts, which applies as its corpus data. According to the research results, there are denotation and connotion lexis associations in each ad. The denotation lexis are literally translated from the words in the dictionaries. Meanwhile, the connotation and its lexical associations are translated in such words based on the readers? language experiences.;PETA is the largest animal rights organization in the world. They target on supporters from plenty of groups of people in different age. They also involves celebrities on its most campaigns in order to attract more readers?s attentions. Through their advertisements, they don?t just use denotation lexis but they also use connotation ones. The research?s objective is to analyze the use of dennotation words as well as their connotation and associations contained in PETA advertisements. Qualitative methods which resources is taken from library research are employed in the analysis of 10 PETA adverts, which applies as its corpus data. According to the research results, there are denotation and connotion lexis associations in each ad. The denotation lexis are literally translated from the words in the dictionaries. Meanwhile, the connotation and its lexical associations are translated in such words based on the readers? language experiences., PETA is the largest animal rights organization in the world. They target on supporters from plenty of groups of people in different age. They also involves celebrities on its most campaigns in order to attract more readers’s attentions. Through their advertisements, they don’t just use denotation lexis but they also use connotation ones. The research’s objective is to analyze the use of dennotation words as well as their connotation and associations contained in PETA advertisements. Qualitative methods which resources is taken from library research are employed in the analysis of 10 PETA adverts, which applies as its corpus data. According to the research results, there are denotation and connotion lexis associations in each ad. The denotation lexis are literally translated from the words in the dictionaries. Meanwhile, the connotation and its lexical associations are translated in such words based on the readers’ language experiences.]"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Larasati
"enelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi makna konotatif dari beberapa kata dan frasa khas yang digunakan dalam lirik lagu bertema cinta dan patah hati NIKI. Penelitian kualitatif deskriptif ini menggunakan teori makna yang diusulkan oleh Leech (1981) dan Corpus of Contemporary American English (COCA) untuk mengkonfirmasi keunikan pilihan kata NIKI dengan memeriksa frekuensi kemunculan kata dan frasa serta kolokasinya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan dua belas makna konotatif yang terdiri dari delapan makna konotatif positif dan empat makna konotatif negatif. Di antara dua belas makna konotatif tersebut, terdapat empat pergeseran makna konotatif yang terdiri dari konotasi netral ke positif, konotasi netral ke negatif, konotasi negatif ke positif, dan konotasi positif ke negatif. Selain itu, beberapa makna tetap mempertahankan konotasinya. Mayoritas pergeseran adalah dari konotasi negatif ke positif. Frekuensi kata-kata unik dalam lirik lagu NIKI lebih sering muncul dalam genre seperti majalah dan buku-buku yang termasuk dalam ranah fiksi. Penelitian lebih lanjut dapat mengeksplorasi bagaimana makna konotatif dalam lirik lagu NIKI berhubungan dengan konteks budaya tertentu, khususnya budaya Indonesia. Hal ini dapat melibatkan studi perbandingan antara makna konotatif dalam lagu-lagu NIKI dan lagu-lagu dari artis lain dari budaya yang berbeda untuk memahami bagaimana budaya mempengaruhi interpretasi konotatif dalam bahasa.

This study aims to identify connotative meanings of some distinctive words and phrases used in NIKI's love and heartbreak-themed song lyrics. This descriptive qualitative study uses the theory of meaning proposed by Leech (1981) and the Corpus of Contemporary American English (COCA) to confirm the uniqueness of NIKI’s word choice by examining the frequency of occurrence of the words and phrases and their collocations. The results of this study show twelve connotative meanings consisting of eight positive connotations and four negative connotations. Among these twelve connotative meanings, there are four shifts in connotative meaning consisting of neutral to positive connotations, neutral to negative connotations, negative to positive connotations, and positive to negative connotations. Additionally, some meanings retain their connotations. The majority of the shift is from negative to positive connotations. The frequency of the unique words in NIKI’s song lyrics appears more frequently in genres such as magazines and books within the realm of fiction. Further research could explore how the connotative meanings in NIKI's song lyrics relate to specific cultural contexts, particularly Indonesian culture. This may involve comparative studies between the connotative meanings in NIKI's songs and those of other artists from different cultures to understand how culture influences connotative interpretation in language."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>