Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 160775 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sarah Siti Mintosih
"Artikel ini membahas dan menganalisis hasil terjemahan yang dihasilkan oleh mesin penerjemah otomatis yang terdapat pada media sosial Twitter. Twitter adalah salah satu media sosial yang sangat populer dan masih sering digunakan di seluruh dunia. Media awam dan para selebritis menampilkan cuitan-cuitan mereka lewat media sosial ini. Dewasa ini, Twitter juga sudah memiliki mesin penerjemah otomatis yang berfungsi untuk menerjemahkan cuitan-cuitan ke dalam berbagai bahasa antara lain bahasa Rusia dan bahasa Indonesia. Beberapa penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan hasil terjemahan mesin menyebutkan bahwa, mesin penerjemah otomatis masih sering melakukan kesalahan. Dalam artikel ini, akan menganalisis hasil terjemahan cuitan twitter yang dilakukan oleh mesin penerjemahan dari bahasa Rusia ke bahasa Indonesia. Setiap hasil terjemahan cuitan yang diteliti diambil dari akun twitter «ТАСС» TASS yang merupakan akun resmi kantor berita Rusia. Cuitan dari akun ini akan diterjemahkan dari bahasa Rusia ke bahasa Indonesia oleh mesin penerjemah. Setelah itu, semua hasil penerjemahan akan dilihat dan dikelompokkan ke dalam beberapa kesalahan penerjemahan yang didasarkan pada teori Newmark dan Koponen.

This article discusses and analyses the translation results generated by automatic translation machines on Twitter social media. Twitter is a social media that is very popular and still frequently used around the world. The news agency and celebrities display their tweets through this social media. Nowadays, Twitter also has been equipped with an automatic translation machine that functions to translate tweets into various languages, including Russian and Indonesian. Some previous research related to machine translation results mentioned that automatic machine translators still often make mistakes. This article the author will analyse the translation of tweets on twitter produced by machine translation from Russian to Indonesian. Every tweet from the researched twitter were taken from the Russian news media account «ТАСС» TASS, which is the official account of the Russian news agency. Tweets from this account will be translated from Russian to Indonesian by a machine translator. After that, all translation results will be viewed and grouped into several translation errors based on the Newmark and Koponen translation theories."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ram Marcellino
"ABSTRAK
Penelitian ini mengkaji pola hasil terjemahan frasa nominal posesif Bahasa Inggris BI ke BJ pada GT. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-kualitatif. Data pada penelitian ini adalah frasa nominal posesif BJ yang merupakan hasil terjemahan dari BI pada GT. Langkah awal yang dilakukan adalah mengumpulkan bahan berupa nomina BI, kemudian membentuknya menjadi frasa nominal posesif BI, lalu dilakukan uji coba penerjemahan pada mesin. Frasa nominal BI tersebut merupakan hasil penggabungan dari penentu posesif BI deteriminer dan nomina inti head . Hasil terjemahan tersebut kemudian dianalisis berdasarkan perbandingan dengan kaidah baku BJ. Analisis difokuskan pada dua hal, yakni pola konstruksi dan hasil terjemahan pronomina posesif BI. Dilihat dari bentuk konstruksi, hasil terjemahan frasa nominal posesif BI ke BJ dapat berupa kata monomorfemis, kata polimorfemis dan frasa. Berdasarkan data, hasil terjemahan pronomina posesif BI ke BJ dalam GT yang tidak sesuai dengan kaidah BJ dapat berupa: a pronomina persona bahasa Indonesia, b pronomina demonstratif BJ, c kata sandang BJ, dan d bentuk lain.

ABSTRACT
This research aims to discuss the translation pattern of possessive nouns phrases from English EN into Javanese JV generated by Google Translate GT . This research employs qualitative descriptive method. The data used in the research are the phrases of Javanese possessive nouns that are translated from EN using GT. The research is initialized by gathering EN nouns, then converting the nouns into EN possessive nouns phrases, and then put the phrases on the machine to test the translation result. The EN noun phrases are constructed from the combination of an EN possessive determiner and a noun head. The result of the translation is analyzed by comparing it with the general linguistic rules of JV. The analysis focuses on two things the pattern construction and the translation of EN possessive pronouns. Identified from its forms of construction, the translation of possessive noun phrases from EN into JV can appear in the form of monomorpheme, polymorpheme, and phrase. Based on the data, the translation results of possessive pronouns from EN into JV using GT that do not comply the JV linguistic rules comprise the errors in the production of a Indonesian personal pronouns, b JV demonstrative pronouns, c JV article, and d other forms. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astari Amalia Putri
"Tesis ini berisi terjemahan novel The Seed and the Sower ke dalam Bahasa Indonesia serta anotasinya untuk memberi penjelasan padanan yang digunakan dalam menghadapi masalah-masalah penerjemahan terutama dalam unsur kebudayaan Afrika Selatan dan Jepang, serta kesalahan tata bahasa. Novel ini dipilih karena pekat dengan unsur budaya akibat banyak kebudayaan yang terlibat, serta terdapat banyak situasi komunikasi orang
asing yang berbahasa Inggris salah akibat latar belakang novelnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan terjemahan yang sesuai dengan skoposnya dan bertanggung jawab terhadap terjemahan itu dengan anotasi yang sesuai. Ada tiga masalah yang dijabarkan dalam penelitian ini: 1 masalah penerjemahan yang dihadapi saat menerjemahkan, 2 teknik penerjemahan yang digunakan, dan 3 ideologi penerjemahan yang dipilih dan pengaruhnya terhadap penerjemahan kata bermuatan budaya dalam TSu. Unit datanya adalah kata dan frasa yang bermuatan budaya. Data
diambil dari bab dua bagian keenam novel The Seed and the Sower. Dalam penelitian ini, ditemukan bahwa teknik penerjemahan yang paling banyak muncul adalah teknik amplifikasi. Kesalahan tata bahasa dalam TSu lebih baik diterjemahkan menjadi tata bahasa yang salah juga dalam Bahasa Indonesia. Dari temuan tersebut, dapat disimpulkan bahwa penggunaan teknik penerjemahan dalam menerjemahkan satu teks dapat berbeda-beda tergantung skoposnya. Ideologi pengasingan juga lebih unggul dalam terjemahan, tetapi pada dasarnya kedua ideologi dapat digunakan bersamaan apabila sesuai dengan tujuan penerjemahan.

This thesis is about the translation of The Seed and the Sower novel from English to Indonesia along with its annotation to give an explanation about the equivalent words used to face translation problems especially in the culture of South Africa and Japanese, and also the grammar mistake made deliberately in the source text. The novel is chosen because it has a lot of cultural elements because a variety of cultures are involved. It also has a lot of communication situations in which foreigners speak broken English grammar due to the storys background situation. The purpose of this research is to make a translation which is true to its skopos and to be responsible to the translation with the proper annotation. The researcher is dealing with three problems in this research: 1 translation problems faced while translating the source text, 2 translation techniques used for the translation, and 3 translation ideology chosen and its effect on translating cultural terms. The unit data are words and phrases which have cultural
meaning. The data are taken from the second chapter and sixth section of the novel. The finding shows that translation technique with most appearance is amplification technique. The broken grammar that appears in the source text is also better to be translated in broken Indonesian grammar. From the finding, it can be concluded that different translation technique can be used to translate a text, depending on the skopos. In addition, foreignisation is the superior ideology for translation, but the two translation
ideologies can basically used alternately if it suits the translations goal.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
T54455
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fuad Fahrudin
"Penerjemahan berita adalah bidang yang penting pada ilmu penerjemahan karena berita memberi informasi yang sedang terjadi untuk masyarakat. Meskipun masih ada berita yang menggunakan media cetak, berita juga berkembang dalam bentuk media digital. Penelitian ini akan menganalisa metode, prosedur, dan ideologi penerjemahan dari artiker berita pada situs web resmi Real Madrid. Situs web Resmi Real Madrid dipilih karena mereka bukanlah suatu media berita, tapi tetap menulis berita pada media digital. Artikel berita dianalisis dengan menggunakan analisis tesktual untuk menjelaskan dan menginterpretasikan pesan, struktur, dan fungsi dari teks. Metode penerjemahan komunikatif dan metode penerjemahan bebas adalah metode yang palinng dominan, sedangkan prosedur pemadanan berkonteks, padanan kultural, penambahan, dan penghapusan merupakan prosedur yang paling dominan. Ideologi penerjemahan cenderung ke arah domestikasi. Penerjemahan pada situs web resmi Real Madrid menggunakan strategi yang membuat teks sasaran menjadi lebih dekat dengan konteks dan budaya Indonesia.

News translation is an important field of translation studies because news informs people about things that are going around. News has also evolved into a digital form, although there is still a printed form of news. This paper analyses the methods, procedures, and translation ideology from the news articles in Real Madrid official website. Real Madrid official website is chosen because it is not a news company, yet it still produces news in a digital form. The news articles were analysed by using textual analysis to describe and interpret the message, structure, and use of the text. Communicative and free translation methods are the dominant methods, while the dominant procedures are contextual conditioning, cultural equivalent, addition, and omission. Translation`s ideology tends to be the domestication ideology. The translation in Real Madrid official website uses strategies that make the target text closer to the Indonesian`s context and culture.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Mira Trissan Hapsari
"ABSTRAK
Tesis ini membahas terjemahan beranotasi bagian 3 dan 4 dari novel anak berjudul Gulliver’s Travels oleh Martin Woodside. Novel anak ini merupakan hasil penceritaan kembali dari novel karya Jonathan Swift dengan judul yang sama. Teks sumber dalam tesis ini adalah teks ekspresif yang berjenis petualangan fantastik. Metode yang digunakan dalam menerjemahkan teks ini adalah gabungan antara metode semantis dan komunikatif. Berbagai masalah yang ditemui selama proses penerjemahan digolongkan dalam tujuh kategori yaitu nama diri, istilah yang mengalami pergeseran makna, idiom, kata budaya, jarak, gelar kehormatan, dan ungkapan. Dalam usaha untuk memecahkan permasalahan ini digunakan berbagai prosedur penerjemahan di antaranya transferensi, calque, modulasi, dan padanan budaya. Dengan menganotasi penerjemah memberikan pertanggungjawabannya atas padanan yang dianggap sesuai.

ABSTRACT
The focus of this study is the annotated translation of part 3 and 4 of the children’s novel Gulliver’s Travels by Martin Woodside. This children’s novel is a retold version from a novel by Jonathan Swift with the same title. The source text in this study is an expressive text and the text’s genre is fantasy adventure. Translation methods applied in this study are semantic and communicative. Problems found during the translation process are categorized into seven groups: self-identification, mean shifting of terms, idioms, cultural words, units of length, titles of respect, and expressions. In order to solve these problems, the translator applied some procedures such as transference, calque, modulation, and cultural equivalence. By giving annotation the translator justifies the equivalence chosen in the translation."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
T33308
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Egi Tri Hartati
"Penerjemahan berita sangat penting karena berita memungkinkan kita mengakses informasi dari seluruh dunia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis prosedur, metode, dan ideologi penerjemahan dalam terjemahan berita VICE dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia berjudul What It's Like When Your Tiny YouTube Channel Suddenly Goes Viral. Metode deskriptif kualitatif digunakan untuk melakukan penelitian ini. Dari analisis tersebut, ditemukan prosedur penerjemahan, seperti modulasi, pemadanan berkonteks, penambahan, penghapusan, naturalisasi, penerjemahan idiomatis, dan penerjemahan dengan transferensi atau kata pungutan, yang teridentifikasi di artikel berita VICE. Metode penerjemahan bebas dan komunikatif, serta ideologi penerjemahan domestikasi diterapkan dalam penerjemahan ini. Mencermati temuan tersebut, dapat dikatakan bahwa prosedur dan metode penerjemahan ini diperlukan karena penerjemahan berita menggunakan modifikasi dan kreativitas untuk menerjemahkan berita dari teks sumber ke teks sasaran. Dengan demikian, penerjemah lebih menekankan pada bahasa sasaran dalam menerjemahkan berita ini meskipun ada beberapa kata dalam teks bahasa sasaran yang sama dengan teks bahasa sumber karena tidak memiliki padanan kata dalam bahasa sasaran.

News translation is essential because news allows us to access information from around the world. This research aims to analyze translation procedures, methods, and ideology in VICE news translation from English to Indonesian titled What It's Like When Your Tiny YouTube Channel Suddenly Goes Viral. The descriptive qualitative method was used to conduct this research. From the analysis, translation procedures, such as modulation, contextual conditioning, addition, deletion, naturalization, idiomatic translation, and transference or borrowing, are identified in VICE News. Free and communicative translation methods, as well as domestication ideology, are applied in this translation. Considering these findings, it can be said, these translation procedures and methods are needed because news translation uses modification and creativity to translate news from the source text to the target text. Thus, the translator places more emphasis on the target language in translating this news, even though some words in the target language text are identical with the source language text because they do not have equivalent words in the target language."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Hartati Wijono
"Terjemahan mesin adalah program komputer yang menerjemahkan kata dari satu bahasa ke bahasa lain. Neural Machine Translation (NMT) merupakan salah satu jenis terjemahan mesin yang menggunakan hasil pelatihan corpus paralel untuk menerjemahkan kata. Proses NMT dengan pelatihan menggunakan corpus paralel dalam jumlah besar (high resource) dapat memberikan hasil terjemahan sangat baik. Tetapi proses NMT yang dilatih menggunakan corpus paralel dalam jumlah kecil (low-resource) tidak mampu memberikan penerjemahan kata dengan baik akibat adanya out-of-vocabulary (OOV). Salah satu cara mengurangi OOV pada low-resourse NMT adalah melatih NMT menggunakan subword dari hasil segmentasi kata. Canonical segmentation dipilih untuk mengsegmentasi kata bahasa Jawa dan bahasa Indonesia menjadi subword afiks dan subword root word yang mengalami alomorf. Hal ini dikarenakan kedua hasil subword tersebut memiliki makna linguistik yang dapat digunakan untuk mengurangi OOV. Proses canonical segmentation tersebut dilakukan menggunakan encoder-decoder Transformer dengan memanipulasi masukannya sebagai usulan dari penelitian. Penelitian ini juga mengembangkan algoritma untuk membuat dataset canonical segmentation bahasa Jawa yang digunakan untuk melatih Transformer. Manipulasi masukan Transformer tersebut berupa penggunaan tag fitur afiks dan root word atau tag fitur afiks dan urutan root word yang digabungkan ke setiap karakter masukan untuk membantu proses pembelajaran Transformer. Manipulasi usulan ini menghasilkan akurasi segmentasi sebesar 84,29% untuk semua kata, 69,82% untuk kata berimbuhan dan 56,09% untuk kata berimbuhan canonical. Nilai F1 yang dihasilkan 92,89% untuk semua kata, 98,69% untuk kata berimbuhan dan 96,81% untuk kata berimbuhan canonical. Subword hasil proses segmentasi ini selanjutnya digabung dengan tag fitur berupa afiks dan root word untuk menguji low-resource NMT. Metode ini dapat eningkatkan nilai BLEU sebesar +3,55 poin dibandingkan penggunaan kata tanpa segmentasi dan meningkat +2,57 poin dibandingkan penggunaan subword BPE yang banyak dipakai saat ini.

Machine translation is a machine that translates words from one language to another. Neural Machine Translation (NMT) is a type of machine translation that uses the results of parallel corpus training to translate words. The NMT process with training using a large number of the parallel corpus (high resource) can give excellent translation results. But the NMT process, which was trained using a parallel corpus in small numbers (low resources), could not provide good word translation due to out-of-vocabulary (OOV). One way to reduce OOV in low-resource NMT is to train NMT using subwords from word segmentation results. Canonical segmentation was chosen to segment Javanese and Indonesian words into affix and root word subwords that experience allomorphism. This segmentation method was chosen because the two subword results have linguistic meanings that can be used to reduce OOV. The canonical segmentation process is conducted using Transformer encoder-decoder by manipulating the input as a research proposal. This research also develops an algorithm to create a corpus parallel canonical segmentation in the Java language used to train Transformers. Manipulating the Transformer input uses affix and root word feature tags or affix and root word sequences concatenated with each input character to help the Transformer learning process. This proposed manipulation produces a segmentation accuracy of 84.29% for all words, 69.82% for affixed words and 56.09% for canonical affixed words. The resulting F1 value is 92.89% for all words, 98.69% for affixed words and 96.81% for canonical affixed words. The subwords resulting from the segmentation process are then combined with feature tags in the form of affixes and root words to test low-resource NMT. This method can increase the BLEU value by +3.55 points compared to using words without segmentation and +2.57 points compared to using BPE subwords which are widely used today."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dianty Hevy Kartini
"Penelitian ini membahas bagaimana idiom diterjemahkan berdasarkan tingkat keidiomatisannya. Data yang akan digunakan komik, karena komik mengandung unsur visual. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskusikan bagaimana proses idiom diterjemahkan dari bahasa Jerman ke dalam bahasa Indonesia jika dilihat dari sudut pandang tingkat keidiomatisannya.
Teori yang menjadi landasan penelitian ini adalah teori tingkat keidiomatisan yang menurut Palm (1995:12-13), teori penerjemahan idiom menurut Nida dan Taber (1969:12) dan teori prosedur penerjemahan menurut Machali (2009:62). Dalam penelitian ini ditemukan sebanyak 16 idiom, sembilan idiom termasuk ke dalam frasa metaforis transparan, tiga idiom termasuk ke dalam frasa metaforis legap dan empat idiom termasuk ke dalam frasa khusus.
Hasil penelitian membuktikan bahwa idiom yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menggunakan penerjemahan idiom ke non idiom. Selain itu, untuk menerjemahkan idiom yang merupakan frasa metaforis transparan membutuhkan sedikit prosedur penerjemahan dibandingkan dengan idiom yang merupakan frasa metaforis legap dan frasa khusus.

This research discusses how idioms are translated based on level of idioms. The Data will be used comics because the comics contain visual elements. The aim of this research to discuss how the idioms are translated from German into the Indonesian language based on level of idioms.
The theories of this research are the level of idioms concept according to Palm (1995:12-13), the theory of the translation of idioms according to Nida and Taber (1969:12) and the theory of the translation procedure according to Machali (2009:62). In this study found as many as 16 idioms, nine idioms included in the transparent metaphorical phrases, three idioms included into the non-transparent metaphorical phrases and four idioms included in the special phrase.
The results of this research proved that the idioms are translated into Bahasa Indonesia used the translation of idioms to non-idioms. Also, to translate idioms which are the phrase transparent metaphorical, need fewer steps of the translation procedures than idioms which are the phrases of the non-transparent metaphorical and special phrases.
Teori yang menjadi landasan penelitian ini adalah teori tingkat keidiomatisan yang menurut Palm (1995:12-13), teori penerjemahan idiom menurut Nida dan Taber (1969:12) dan teori prosedur penerjemahan menurut Machali (2009:62).  Dalam penelitian ini ditemukan sebanyak 16 idiom, sembilan idiom termasuk ke dalam frasa metaforis transparan, tiga idiom termasuk ke dalam frasa metaforis legap dan empat idiom termasuk ke dalam frasa khusus.
Hasil penelitian membuktikan bahwa idiom yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menggunakan penerjemahan idiom ke non idiom. Selain itu, untuk menerjemahkan idiom yang merupakan frasa metaforis transparan membutuhkan sedikit prosedur penerjemahan dibandingkan dengan idiom yang merupakan frasa metaforis legap dan frasa khusus.

This research discusses how idioms are translated based on level of idioms. The Data will be used comics because the comics contain visual elements. The aim of this research to discuss how the idioms are translated from German into the Indonesian language based on level of idioms.
The theories of this research are the level of idioms concept according to Palm (1995:12-13), the theory of the translation of idioms according to Nida and Taber (1969:12) and the theory of the translation procedure according to Machali (2009:62). In this study found as many as 16 idioms, nine idioms included in the transparent metaphorical phrases, three idioms included into the non-transparent metaphorical phrases and four idioms included in the special phrase.
The results of this research proved that the idioms are translated into Bahasa Indonesia used the translation of idioms to non-idioms. Also, to translate idioms which are the phrase transparent metaphorical, need fewer steps of the translation procedures than idioms which are the phrases of the non-transparent metaphorical and special phrases."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Miracellia Bo
"ABSTRAK
Saat ini, para pemerhati isu-isu sosial dan budaya memilih untuk mengekspresikan kepedulian mereka melalui berbagai produk audiovisual, seperti video, film pendek, dan film dokumenter. Sayangnya, perbedaan bahasa sering kali membatasi kemampuan mereka untuk berinteraksi dengan jumlah penonton yang lebih besar. Di sinilah peran penerjemah dan subtitle yang berkualitas diperlukan. Terjemahan beranotasi ini disusun untuk 1 memperlihatkan berbagai masalah yang muncul dalam proses menerjemahkan dialog video, dan 2 menjelaskan strategi pengalihan pesan yang tepat agar tercapai terjemahan yang berkualitas. Hasil penelitian menunjukkan adanya dua masalah utama yang muncul dalam proses penerjemahan yang dilakukan. Masalah pertama terkait aspek kebahasaan, seperti ekspresi idiom, metaforis, istilah slang, kata umpatan, kata budaya, dan kata-kata berkonotasi seksual. Masalah kedua terkait aspek nonlinguistik, seperti keterbatasan waktu dan karakter, keselarasan subtitle dengan visual, serta ketepatan pemahaman pragmatis. Masalah-masalah tersebut diselesaikan dengan menerapkan metode dan prosedur penerjemahan yang relevan, serta dengan merujuk pada teori-teori penerjemahan audiovisual.

ABSTRACT
Nowadays, social cultural activists prefer to express their concerns through a variety of audiovisual products, such as video, short movie, and documentary. Unfortunately, the language barrier often hinders their ability to interact with audience in larger number. This is where a good translator places an important role, and a good subtitle is required. This article aims to 1 show various issues in subtitling, and 2 give plausible solutions to the issues. The finding revealed two main issues that arose in the subtitling process. The first issue is related to linguistic aspects, such as idiomatic and metaphorical expressions, slang terms, swearing terms, cultural terms, and terms that have sexual connotations. The second issue is related to nonlinguistic aspects, such as the limitation of time and space, the congruence between subtitle and visual image, and the accuracy of pragmatic understanding. Those problems were solved by applying relevant theories of English Indonesian language, translation, and subtitling."
2016
T47442
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Trias Noverdi
"Penelitian terjemahan beranotasi ini menjelaskan pertanggungjawaban penerjemah atas pilihan padanan. Sumber data penelitian adalah buku nonfiksi the Soul of the Indian karya Charles Alexander Eastman. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi dalam melakukan penerjemahan dan menemukan solusi terbaik untuk mengatasinya. Data penelitian ini adalah masalah yang ditemukan dan dikelompokkan sesuai kategori anotasinya. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan model teoretis penerjemahan berupa analisis komparatif. Temuan penelitian mencakup dua hal utama. Pertama, dari 27 data anotasi yang dikumpulkan, terdapat 8 data anotasi nama atau sebutan untuk Tuhan atau Deitas, 1 nama seremoni, 1 sebutan untuk tokoh spiritual, 1 nama praktik spiritual, 4 majas, 9 istilah khusus, dan 3 kolokasi. Terdapat 8 macam prosedur penerjemahan; prosedur yang mengombinasikan dua prosedur atau lebih (kuplet, triplet, kuartet) adalah yang paling dominan. Kedua, kesulitan yang dihadapi terkait dengan masalah penerjemahan diatasi dengan menerapkan teori, metode dan prosedur penerjemahan relevan. Temuan menunjukkan bahwa spiritualisme bangsa Indian dan budaya masyarakatnya saling terkait satu sama lain sehingga data anotasi yang ditemukan tidak hanya bersifat spiritual, tetapi juga kultural. Oleh karena itu, penerjemah harus memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas mengenai spiritualisme dan budaya masyarakat bahasa sumber dan bahasa sasaran.

This is an annotated translation research which explains the researcher’s accountability with regard to the translation equivalents being chosen. The data source in this research is a nonfiction book T he Soul of the Indian by Charles Alexander Eastman. This study aims at identifying the problems encountered by the researcher in the course of translating the source texts and seeking the best solution to solve them. The data of this study are the problems collected and classified according to their annotation categories. The qualitative method has been employed using a comparative analysis translation model. The findings of this research reveal two important things. First, out of 27 elements of annotation data collected, 8 are names or designations for a God or Deity, 1 is the name for ceremony, 1 is a designation for a spiritual figure, 1 is a name of a spiritual practice, 4 are figures of speech, 9 are specific terminologies, and 3 are collocations. There are 8 translation procedures being employed, with combined procedures being the dominant ones (couplets, triplets, quadruplets). Second, the difficulties encountered in dealing with the problems are solved by employing relevant translation theories, methods, and procedures. Such findings demonstrate that Indian spiritualism and culture are interrelated so that the annotation data obtained are not only spiritual in nature, but also cultural. Thus, a translator should be well equipped with extensive knowledge and insight not only about spiritualism, but also culture, both of the source and target language community."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
T52243
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>