Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 129990 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wahyuni Anggita Sari
"Penelitian ini mengkaji naskah Wulang Utami Tigang Prakawis (selanjutnya disingkat: WUTP). WUTP merupakan naskah koleksi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dengan kode koleksi NB 816. Satu dari tiga ajaran dalam WUTP membahas mengenai kebahagiaan. Pembahasan mengenai kebahagiaan dipilih karena ketiga ajaran yang terkandung dalam teks WUTP memiliki keterkaitan dengan kebahagiaan. Namun, standar kebahagiaan mengalami perbedaan makna sesuai dengan kebudayaan yang melingkupinya. Oleh karena itu, masalah utama dalam penelitian ini adalah bagaimana kebahagiaan berdasarkan perspektif kebudayaan Jawa dalam teks WUTP? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebahagiaan dalam perspektif kebudayaan Jawa yang dikemukakan dalam teks WUTP sebagai salah satu perspektif dari naskah kuno Jawa. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode dan langkah kerja filologi serta dikaitkan dengan teori kebutuhan Abraham Maslow. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Kebahagiaan dimaknai sebagai hal utama, diketahui banyak orang, dapat digapai dengan usaha, serta memiliki keterkaitan dengan kebutuhan; (2) Tingkatan kebutuhan Maslow dapat dicapai dengan pemenuhan faktor-faktor kebahagiaan dalam WUTP; dan (3) Kebahagiaan yang disampaikan dalam teks WUTP merupakan gambaran ideal mengenai kebahagiaan pada paruh pertama abad ke-20. Berdasarkan hasil penelitian, dapat dinyatakan bahwa teks WUTP merupakan ideologi yang memaknai kebahagiaan memiliki keterkaitan dengan kebutuhan pokok manusia.

This study examines the text of Wulang Utami Tigang Prakawis (WUTP). WUTP is a manuscript collection of National Library of Indonesia with the collection code, NB 816. One of the three teachings of WUTP discusses on happiness. Happiness was chosen because all of the teachings in the WUTP text are related to it. However, happiness has different meaning depends on the culture. The main problem in this study is how is happiness based on the WUTP text? The purpose of this study is to find out happiness in the perspective of Javanese culture which is stated in the WUTP text. Qualitative study is applied in this study with the use of philological work methods and the needs theory by Abraham Maslow. The results indicate that: (1) Happiness is a main thing, well-known, achieveable, and has relationship with needs. (2) Maslow's hierarchy of needs can be achieved by fulfilling the happiness factors in the WUTP text, and (3) Happiness in the WUTP text is an ideal picture of happiness in the first half of the 20th century. Based on the results, it can be states that the WUTP text is an ideology that interprets happiness as relating to basic human needs."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Dokumentasi  Universitas Indonesia Library
cover
Titi Mumfangati
"ABSTRACT
Serat Wulang Pandhita Tekawardi merupakan salah satu karya sastra Jawa yang berisi piwulang atau ajaran. Piwulang atau ajaran tersebut pada dasarnya berupa nilai-nilai luhur hasil pemikiran nenek moyang pada masa lampau. Kehidupan masa lampau tercermin dalam karya sastra kuna, khusunya Serat Wulang Pandhita Tekawardi. Naskah ini sesuai dengan judulnya berisi piwulang atau ajaran, teridiri dari dua bagian: bagian pertama adalah ajaran atau piwulang yang diberikan oleh Pendeta Purwaduksina kepada isterinya: bagian kedua berisi ajaran pendeta Tekawardi yang berada di Gunung Malinggeretna kepada para muridnya. Permasalah dalam kajian ini adalah apa saja kandungan nilai budaya dalam Serat Wulang Pandhita Tekawardi. Selain itu akan dilihat relevansinya dalam kehidupan masyarakat sekarang. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mengungkap nilai-nilai budaya dalam Serat Wulang Pandhita Tekawardi. Pengumpulan data menggunakan metode kepustakaan. Selanjutnya data yang telah terkumpul dianalisis secara deskriptif analisis. Hasil kajian menujukan bahwa Serat Wulang Pandhita Tekawardi berisi nilai-nilai yang masih dapat dimanfaatkan dan diterapkan dalam kehidupan masa sekarang. Nilai-nilai tersebut yaitu nilai religius, nilai kesetiaan, nilai moral, nilai etika, dan nilai didaktis. Oleh karena itu, mempelajari, mengungkapkan, dan melaksanakan ajaran-ajaran yang ada dalam teks tersebut merupakan tindakan yang tepat. Hal ini dimaksudkann agar nilai-nilai luhur tersebut tidak lenyap begitu saja bahkan mampu menjadi ciri jati diri bangsa Indonesia pada umumnya, masyarakat Jawa pada khususnya."
Yogyakarta: Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Yogyakarta, 2017
959 PATRA 18:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Immaculatus Djoko Marihandono
Depok: Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 1996
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Ahsan
"Karya sastra lirik lagu berisi tentang kenyataan sosial beserta cara menghadapinya. Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana strategi menghadapi kehidupan sosial era peralihan Orde Lama ke Orde Baru yang direpresentasikan di dalam lirik lagu APN karya Koes Plus. Penelitian ini bertujuan sebagai alternatif rujukan untuk memahami kondisi masyarakat di era peralihan Orde Lama ke era Orde Baru beserta cara menghadapinya. Objek penelitian ini adalah karya sastra berupa lirik lagu Aja Padha Nelangsa karya Koes Plus yang diterbitkan pada tahun 1974 dalam album pop Jawa Vol.1. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Analisis data dilakukan dengan cara menerjemahkan secara harfiah teks lirik lagu Aja Padha Nelangsa dengan berpedoman pada kamus Bausastra Jawa. Kemudian, hasil terjemahan tersebut dianalisis mendasarkan pada konteks kehidupan sosial yang terjadi pada era peralihan Orde Lama ke Orde Baru menggunakan pendekatan sosiologi sastra yaitu mimetik menurut Meyer Howard Abrams. Penelitian ini mendapatkan temuan pesan moral berupa strategi bagaimana sebaiknya dalam menghadapi jaman rêkasa atau kehidupan serba sulit yang dialami masyarakat pada masa tersebut. Kondisi serba sulit tersebut seyogyanya dijalani dengan sikap nrima ing pandum sesuai nilai ajaran budaya Jawa agar hati senantiasa tenteram serta menumbuhkan kesadaran pada Tuhan. Dengan begitu, hasil kerja yang demikian akan menghasilkan hidup mulia (berkecukupan).

Song lyrics are a form of literary work that depict social realities within society. This research Literary works of song lyrics contain social realities and how to deal with them. The formulation of the research problem is how to deal with social life strategies during the transition from the Old Order to the New Order as represented in the lyrics of the APN song by Koes Plus. This research aims to serve as an alternative reference for understanding the conditions of society in the era from the transition from the Old Order to the New Order era and how to deal with it. The object of this research is a literary work in the form of the lyrics of the song Aja Padha Nelangsa by Koes Plus which was published in 1974 in the Javanese pop album Vol.1. The method used in this research is a descriptive qualitative method. Data analysis was carried out by literally translating the lyric text of the song Aja Padha Nelangsa, guided by the Javanese Bausastra dictionary. Then, the results of the translation were analyzed based on the context of social life that occurred during the transition from the Old Order to the New Order using a literary sociology approach, namely mimetic, according to Meyer Howard Abrams. This research found moral messages in the form of strategies on how best to face the era of hardship or the difficult life experienced by society at that time. These difficult conditions should be endured with a nrima ing pandum attitude in accordance with the values ​​of Javanese cultural teachings so that the heart remains at peace and awareness of God grows. That way, the results of such work will produce a noble (sufficient) life."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rivan Ditrama
"

Abstrak

Cerita Menak di lingkungan masyarakat Jawa adalah cerita yang berkisah tentang kehidupan masyarakat di suatu kerajaan yang juga dibumbui oleh kisah cinta dan penyebaran agama Islam. Demikian banyak naskah serat menak, satu diantaranya adalah serat Menak Cina.  Serat Menak Cina ini ditulis oleh R.Ng. Yasadipura I dan sudah yang dialih aksara dan diterjemahkan oleh Hadi Soetjipto SZ dan Soeparno (1982). Data dalam penelitian ini sepenuhnya menggunakan data yang ada dalam karya sastra yaitu serat Menak Cina.Dalam penelitian ini, fokus penelitian ini adalah satu tokoh saja yaitu tokoh cerita yang bernama Dewi Adaninggar dengan alasan tokoh ini memiliki interaksi yang cukup tinggi dengan tokoh-tokoh lainnya yang terdapat dalam cerita. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang akan mengolah data, mengklarifikasi data dan mereduksi data sesuai dengan kepentingan penelitian ini. Hal yang penting diperhatikan adalah interpretasi terhadap  data dapat dilakukan sesuai dengan konteks yang ada dalam masyarakat dan teks tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk menunjukan kedudukan penting tokoh Dewi Adaninggar di dalam alur cerita serat Menak Cina. Sebagai tokoh cerita Dewi Adaninggar memiliki keterkaitan dengan tokoh-tokoh yang lain. Berbeda dengan tokoh Wong Agung Menak Jayengmurti, yang menjadi judul utama cerita ini, Dewi Adaninggar justru mengisi alur sebagian besar cerita. Alur cerita yang cukup padat yang terdiri dari sejumlah rangkaian peristiwa  berkait erat dengan berbagai peristiwa yang dialami oleh Dewi Adaninggar.  Pada titik itulah terlihat bahwa Dewi Adaninggar merupakan tokoh penting selain wong Menak Jayengmurti.

 

Kata Kunci:  cerita, istimewa, tokoh, kepentingan, perang.

 


Abstract

Menak story in the environment of Javanese society is a story that tells the life of people in a kingdom which is also spiced by the love story and the spread of Islam. So many manuscripts of scary fiber, one of which is the fiber of Menak China. This Chinese Menak fiber was written by R.Ng. Yasadipura I and those who were transcribed and translated by Hadi Soetjipto SZ and Soeparno (1982). The data in this study fully use existing data in literary works, namely Menak Chinese fibers. In this study, the focus of this study is just one character, a character named Dewi Adaninggar, on the grounds that this character has a high enough interaction with other figures who contained in the story. This study uses qualitative research methods that will process data, clarify data and reduce data in accordance with the interests of this study. The important thing to note is that interpretation of the data can be done in accordance with the existing context in the community and the text. The purpose of this study is to show the important position of the figure of Dewi Adaninggar in the fiber line of Menak Chinese. As a character Dewi Adaninggar has a relationship with other characters. In contrast to the character of Wong Agung Menak Jayengmurti, who became the main title of this story, Dewi Adaninggar actually filled the plot of most of the stories. The storyline is quite dense which consists of a series of events closely related to various events experienced by Dewi Adaninggar. At that point it appears that Dewi Adaninggar is an important figure besides wong Menak Jayengmurti.

 

Keywords: story, special, figure, interests, war.

 

"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nurweni Saptawuryandari
"Skripsi ini mencoba mengetengahkan mengenai 30 Teks puisi Dolanan Anak-anak yang Diajarkan Di Taman Muda Siswa Ibu Pawiyatan Yogyakarta. Ke 30 teks tersebut merupakan sebagian dari teks-teks yang diajarkan di Taman Muda Taman siswa Ibu Pawiyatan Yogyakarta. Pembahasan 30 teks puisi tersebut pertama-tama, dilakukan dengan mendeskripsikan bentuk, isi, dan menginterpretasikan teks tersebut secara satu persatu. Setelah teks-teks tersebut dideskripsikan bentuk, isi, dan diinterpretasikan, maka selanjutnya teks-teks tersebut dianalisis. Analisis yang dilakukan berdasarkan metode intrinsik. Dari hasil analisis ini nantinya akan terlihat betapa fungsi yang terkandung dalam tiap-tiap teks puisi dolanan tersebut berfungsi sebagai alat pendidikan, yang meliputi fungsi pendidikan mental, moral, budi pekerti, agama, keindahan, dan kecerdasan. Fungsi ini semua ternyata sesuai dengan maksud pendidikan kesenian di Taman_siswa, yaitu bahwa pendidikan kesenian menurut Tamansiswa adalah syarat mutlak untuk mendidik jasmani, rohani, dan budi pekerti (Ki Hajar Dewantara, 1954:92). Dan sesuai pu_la dengan tujuannya yaitu mendidik manusia yang estetis, yang aktif, kreatif, dan berpribadi (Mohammad Said, 1954: 77)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S11480
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pusat Bahasa. Departemen Pendidikan Nasional, 2000
899.222 KAJ
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Haryatmo
Jakarta: Pusat Bahasa. Departemen Pendidikan Nasional, 2003
899.222 MAC
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yusro Edy Nugroho
"Wulang Putri (WP) adalah nama salah satu teks didaktik moralistik bagi wanita dalam kesusastreraan Jawa klasik. Dari sejumlah teks piwulang wanita, WP karya Nyi Adisara adalah salah satu dari sedikit teks didaktik yang yang lahir dari tangan wanita. Teks WP ditulis dalam bentuk fembcmg mencapai yang berisi tuntunan hidup bagi wanita yang hidup di lingkungan kraton Jawa khususnya pada kurun waktu akhir abad XIX. Karya yang ditulis oleh Nyi Adisara ini terbukti cukup banyak diminati pembaca sehingga banyak dilakukan penyalinan terutama oleh kerabat raja dan tersebar hingga ke kraton-kraton Jawa yang Iain di luar kraton Surakarta.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana memahami dan mengerti eksistensi karya sastra piwuiang karya seorang wanita Jawa pada kurun waktu kurang lebih satu abad yang lalu. Memahami sebuah teks yang lahir pada masa lalu, dengan bahasa dan latar belakang sosial yang berbeda, tentu saja tidak semudah memahami teks yang lahir pada dunia kekinian. Usaha untuk mengerti sebuah teks sastra Jawa klasik dengan segala latar belakang sosialnya selanjutnya dicoba dilakukan melalui pendekatan hermeneutika.
Tujuan penelitian ini yang mula-mula adalah menghadirkan suntingan teks WP karya Nyi Adisara dan selanjutnya mencoba mengerti isi ajarannya dengan cara membuka tabir maknanya dalam dua tingkat pemahaman, yaitu interpretasi gramatikal dan interpretasi psikologis.
Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah teks WP yang pada mulanya beljumlah 13 naskah, namun karena adanya perbedaan versi naskah yan cukup jauh maka hanya 9 naskah saja yang dikaji dalam penelitian ini. Kesembilan naskah itu meripakan naskah yang diyaldni dapat dikelompokkan ke dalam satu versi dan diberi nama WP versi Nyi Adisara
Hasil penelitian terhadap teks WP karya Nyi Adisara menunjukkan bahwa secara gramatikal teks piwulang itu dapat diinterpretasikan sebagai sebuah wacana nasihat yang dituturkan dalam sebuah kalimat panjang tentang sikap hidup yang harusnya dimiliki oleh wanita, khususnya para putrl kraton Surakarta yang hidup di akhir abad XIX. Sementara secara psikologis gagasan Nyi Adisara dalam teks WP dapat ditafsirkan sebagai produk pengajaran bagi wanita yang tidak semata-mata menonjolkan ketrampilan mempercantik diri secara fisik saja, namun lebih dari im seorang wanita, putri kraton tentunya, harus marnpu rnengendalikan did terhadap sifat-sifat buruk manusia dan menjalankan rapabrata hingga dilimpahi rahrnat oleh Tuhan Yang Maha Esa. Ajaran yang disampaikan oleh pengarang Iebih rnenekankan pada usaha pembentulckan kepribadian wanita secara ideal untuk menyikapi situasi dan zaman yang sangat tidak memihak pada kepentingan wanita_ Nyi Adisara menyarankan agar wanita seialu cermat dalam hidup, bemsaha selalu berintrospeksi, Serta mampu mengendalikan hati dari dorongan-dorongan nafsu indrawi. Teks WP merupakan kata hati seorang wanita Jawa yang berusaha menyikapi zaman dengan bahasa batin yang sangat halus, menyiapkan generasi penerusnya agar mampu meredarn nafsu indrawi dan mendekatkan did kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Wulang Putri (Teachings for Women) is one of didactic moralistic texts, in Javanese classical literature, for women. Out of many texts of teachings for women, WP written by Nyi Adisara was born from a female?s hands. WP texts are written in the form of macapat (a specific kind of song) which contain guidance for life for women living in Javanese Palaces, particularly during the period of late 19 century. This work of Nyi Adisara attracts a fairly big number of readers that it had been copied quite considerably by royal families and had also spread over Javanese Palaces other than Surakarta palace.
The main issue in this study was how the existence of a work of teachings written one century ago by a Javanese woman can be understood. Understanding a text which was born in an ancient time and which has different language and social background is certainly not as easy as understanding texts born in present time. To understand this
Javanese classical work with all of its social background, then a hermeneutic approach had been used.
This study was intended first to present a Nyi Adisara?s WP text and then to disclose their meanings in two types of understandings, i.e. grammatical and psychological interpretations.
The data source used for this study was initially 13 WP texts. However, because there were quite significant differences in the versions of' the texts, only 9 texts were reviewed in this study. These nine texts can be conceived as having properties that allow the grouping of them into one single version called Nyi Adisara?s version of WP.
The review on these WP texts of Nyi Adisara. shows that grammatically these texts of teachings can be interpreted as advises presented in a long sentence illustrating the attitudes in life that should be adopted by women, particularly the royal females of Surakartan palace of late 19 century. Psychologically, Nyi Adisara?s ideas contained in her WP texts can be interpreted as the products of teachings for women. According to Nyi Adisara, women should not just emphasize the skills in showing OE their bodily beauties, but should also be able to refrain themselves from bad conducts and undergo tapabrata (a hermeneutic conduct), in order that the God will always bless them. The teachings conveyed by Nyi Adisara emphasize more on attempts that should be made by women for establishing ideal personalities suitable for acting on the situations and eras not favorable for the interests of women, Nyi Adisara recommends that women should always be careful in life, sensible, introspective and able to refrain from the temptations of sensory desires. WP texts constitute the voices of the deepest heart of a Javanese woman trying to act on her era by using the finest inner body language and to prepare her younger generations who should be able to control their sensory desires and to keep close to the God.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2001
T4916
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Woro Aryandini
Jakarta: UI-Press, 2000
306.089 9 WOR c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>