Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 201079 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dona Sartika
"Gout merupakan salah satu penyakit yang belum memadai penatalaksanaannya. Gout dapat menimbulkan komplikasi pada sendi dan organ lainnya seperti ginjal, serta dapat berdampak pada penurunan produktifitas agregat dewasa. Tujuan studi ini adalah untuk memberi gambaran tentang penerapan Inovasi Program CEPAT ATASI terhadap pengendalian kadar asam urat pada agregat dewasa dengan gout di Kelurahan Curug Kota Depok. Metode yang digunakan adalah studi kasus dengan jumlah sampel sebanyak 34 orang dewasa dengan gout yang ada di Kelurahan Curug Kota Depok. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Hasil studi menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan agregat dewasa dengan gout sebelum dan sesudah intervensi dengan p < 0,05, dan terdapat penurunan kadar asam urat menjadi dalam batas normal sebanyak 58,8%. Rekomendasi program CEPAT ATASI dapat diterapkan oleh perawat untuk pengendalian gout pada agregat dewasa di komunitas.

Gout is a disease that has not been adequately managed. Gout can cause complications in joints and other organs such as the kidneys, and can have an impact on decreasing adult aggregate productivity. The purpose of this study is to provide an overview of the effect of the CEPAT ATASI Program Innovation on controlling uric acid levels in adult aggregates with gout in Curug, Depok City. The method used is a case study with a sample of 34 adults with gout in Curug, Depok City. Sampling using purposive sampling technique. The results showed an increase in the aggregate knowledge and skills of adults with gout before and after the intervention with p < 0.05, and there was a decrease in uric acid levels to within normal limits of 58.8%. Recommendations for the CEPAT ATASI Program can be applied by nurses for the control of gout in adult aggregate in the community."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aspiah Mahmud
"Kekurangan berat badan merupakan salah satu indikator utama gizi pada anak dan permasalahan pertumbuhan yang merupakan ketidakseimbangan gizi yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara asupan dan kebutuhan zat gizi atau konsumsi, penyerapan, dan konsumsi makanan. Kejadian berat badan kurang pada balita cukup tinggi baik di dunia maupun di Indonesia. Tujuan penulisan ini adalah untuk memberikan gambaran penerapan program EMANIREST dalam asuhan keperawatan keluarga dan komunitas. Sampel sebanyak 40 ibu balita dan 10 keluarga binaan di Kelurahan Curug Kota Depok. Hasil penerapan program menunjukan adanya perbedaan yang signifikan pada nilai pre dan post-test terkait pengetahuan, sikap, keterampilan, berat badan dan status gizi balita (p value <0,05). Hasilnya merekomendasikan agar perawat komunitas menggunakan inovasi EMANIREST sebagai intervensi yang komprehensif dalam mengatasi masalah berat badan kurang pada balita di setting komunitas dan keluarga.

Underweight is one of the main indicators of nutrition in children and growth problems which are nutritional imbalances caused by an imbalance between intake and nutritional needs or consumption, absorption, and consumption of food. The incidence of underweight in children under five is quite high both in the world and in Indonesia. The purpose of this paper is to provide an overview of the implementation of the EMANIREST program in family and community care. The samples were 40 mothers of children under five years old and 10 assisted families in Curug Village, Depok City. The results of the program implementation showed a significant difference in pre and post-test scores related to knowledge, attitudes, skills, weight and nutritional status of children under five (p value <0.05). The results of the recommendation that community nurses use the EMANIREST innovation as a comprehensive intervention in overcoming the problem of malnutrition in children under five in the community and family."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
T. Widya Naralia
"Penyakit Diabetes Mellitus masih menjadi salah satu penyakit tidak menular dengan angka kejadian yang terus meningkat dan menyebabkan komplikasi berbagai organ bagi penderitanya. Lansia menjadi populasi paling berisiko terkena Diabetes Mellitus karena telah mengalami penurunan fungsi organ pankreas sehingga terjadi kegagalan sekresi hormon insulin.  Lansia dengan diabetes mellitus membutuhkan dukungan baik dari keluarga maupun komunitas disekitarnya untuk dapat menjalankan perawatan diri. Intervensi keperawatan melalui pendekatan pada keluarga dan kelompok dinilai dapat meningkatkan perilaku perawatan diri lansia DM. Karya ilmiah akhir spesialis ini bertujuan untuk memberikan gambaran pengaruh penerapan Cegah dan Rawat Diabetes melalui Serat, Aktivitas dan Relaksasi (CERDAS SERASI) sebagai bentuk praktik keperawatan berbasis fakta pada lansia DM di keluarga dan komunitas. Metode penelitian dalam karya ilmiah ini adalah studi kasus terhadao keluarga dan kelompok binaan. Hasil evaluasi terhadap 10 keluarga binaan menunjukkan terjadinya peningakatan kemandirian keluarga setelah diintervensi selama 6 bulan. Selain itu baik keluarga maupun kelompok yang dilakukan intervensi CERDAS SERASI menunjukkan terjadi peningkatan perilaku perawatan diri lansia DM meliputi peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam melakukan perawatan diri DM. Hasil menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan pada perilaku perawatan diri dan penurunan kadar glukosa darah lansia DM sebelum dan sesudah intervensi (p=0.000) dan perubahan pada status kemandirian fungsional lansia setelah dilakukan intervensi kelompok (p=0.000). Intervensi CERDAS SERASI efektif dalam meningkatkan perilaku perawatan diri, penurunan kadar glukosa darah, dan peningkatan status kemandirian fungsional lansia. Intervensi ini sebaiknya dilakukan berkelanjutan untuk mempertahankan status kesehatan dan meningkatkan kualitas hidup lansia dengan maslah penyakit diabetes mellitus.

Diabetes Mellitus is still a non-communicable disease with an increasing incidence and causing complications in various organs for sufferers. The elderly are the population most at risk of developing Diabetes Mellitus because they have experienced a decrease in the function of the pancreas organ resulting in failure of insulin secretion. The elderly with diabetes mellitus need support from both their family and the surrounding community to be able to carry out self-care. Nursing interventions through approaches to families and groups are considered to be able to improve self-care behavior of DM elderly. This specialist's final scientific work aims to provide an overview of the effect of implementing Prevent and Treat Diabetes through Fiber, Activity and Relaxation (CERDAS SERASI) as a form of fact-based nursing practice for DM elderly in the family and community. The research method in this paper is a case study of families and target groups. The results of the evaluation of 10 assisted families showed an increase in family independence after 6 months of intervention. In addition, both families and groups with the CERDAS SERASI intervention showed an increase in self-care behavior for the elderly with DM including increased knowledge, attitudes and skills in self-care for DM. Further analysis showed that there were significant differences in self-care behavior and a decrease in blood glucose levels in DM elderly before and after the intervention (p=0.000) and changes in the functional independence status of the elderly after group intervention (p=0.000). The SMART SERASI intervention was effective in improving self-care behavior, decreasing blood glucose levels, and increasing the functional independence status of the elderly. This intervention should be carried out continuously to maintain health status and improve the quality of life of the elderly with diabetes mellitus."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lukman Handoyo
"Klien dewasa dengan hipertensi di tatanan komunitas berisiko untuk terpapar stresor dari berbagai sumber yang dapat memperparah penyakitnya, termasuk stresor psikologis. Di sisi lain, mereka juga memiliki kecenderungan untuk tidak patuh berkunjung ke layanan kesehatan guna melakukan pengontrolan kondisinya. Manajemen hipertensi yang tepat perlu dilakukan agar klien dapat terhindar dari komplikasi. Inovasi Aktif Konsultasi dan Verifikasi Kondisi Hipertensi serta Terapi Psikodinamika (AKU INVESTASI) dapat menjadi salah satu intervensi yang dapat membantu klien untuk mengelola stres yang dirasakan serta memfasilitasi klien untuk dapat
konsultasi dan self-report mengenai kondisinya kepada perawat komunitas. Instrumen Perceived Stress Scale (PSS) digunakan untuk mengukur tingkat stres sedangkan pengukuran tekanan darah dilakukan menggunakan sphygmomanometer. Intervensi AKU INVESTASI dilakukan dengan dua metode, yaitu metode offline dan online. Metode offline dilakukan dengan berfokus pada pengelolaan stres dengan terapi psikodinamika. Sedangkan, metode online dilakukan dengan berfokus pada pendayagunaan website yang memfasilitasi telenursing. Intervensi dilakukan
antara tanggal 16 Desember 2021 hingga 19 Mei 2022. Terapi psikodinamika diimplementasikan selama 6 sesi dalam waktu 6 minggu (sesi offline) pada 33 klien hipertensi. Sedangkan untuk sesi online dilakukan selama kurang lebih 5 minggu (uji coba prototipe) terhadap 8 klien dewasa dengan hipertensi. Hasil implementasi terapi psikodinamika offline menunjukkan: 1) terdapat penurunan rata-rata tekanan darah dari yang tadinya 156/86 mmHg menjadi 151/83 mmHg (penurunan sistole=5 dan diastole=3); 2) penurunan skor tingkat stres dari yang tadinya rata-
rata=14 (stres sedang) menjadi 12 (stres ringan). Pada intervensi uji coba prototipe website AKU INVESTASI, terjadi penurunan rata-rata tekanan darah sebesar 5 mmHg dan penurunan skor stres 2 poin. Terapi psikologis perlu dilakukan secara berkelanjutan pada klien dewasa dengan hipertensi yang dipandu oleh perawat komunitas dengan memerhatikan kebutuhan dan tingkat stres klien.

Adult clients with hypertension in community settings are at risk for exposure to stressors from various sources that can exacerbate their disease, including psychological stressors. On the other hand, they also have a tendency to disobey visiting health services to control their condition. Proper management of hypertension needs to be implemented so that clients can avoid complications. Active Innovation Consultation and Verification of Hypertension Conditions and Psychodynamic Therapy (AKU INVESTASI) can be the intervention that can help clients to manage their perceived stress and facilitate clients to be able to consult and self-report about their
condition to community nurses. The Perceived Stress Scale (PSS) instrument was used to measure stress levels, while blood pressure was measured using a sphygmomanometer. The AKU INVESTASI intervention was carried out with two methods, namely offline and online methods. The offline method was conducted by focusing on stress management with psychodynamic
therapy. Meanwhile, the online method was carried out by focusing on the utilization of websites that facilitate telenursing. The intervention was carried out between December 16, 2021 to May 19, 2022. Psychodynamic therapy was implemented for 6 sessions within 6 weeks (offline sessions) on 33 hypertensive clients. Meanwhile, online sessions were conducted for
approximately 5 weeks (prototype trial) on 8 adult clients with hypertension. The results of the implementation of offline psychodynamic therapy showed: 1) there was a decrease in the average
blood pressure from 156/86 mmHg to 151/83 mmHg (a decrease in systolic = 5 and diastolic = 3); 2) a decrease in the stress level score from the average = 14 (moderate stress) to 12 (mild stress). In the trial intervention of the AKU INVESTASI website prototype, there was an average decrease in blood pressure of 5 mmHg and a decrease in stress score of 2 points. Psychological therapy needs to be carried out continuously on adult clients with hypertension guided by community nurses by paying attention to the needs and stress levels of the client.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Made Candra Citra Sari
"Penderita DM (diabetesi) tidak hanya kalangan lansia tetapi juga sudah banyak diderita oleh kalangan pada usia produktif. Permasalahan terkait dengan perawatan diri sering ditemukan pada diabetesi yang baru saja didiagnosa atau sudah lama didiagnosa DM. Beberapa hambatan yang terjadi pada diabetesi dalam melaksanakan perilaku peraatan diri yaitu keterbatasan dalam pengetahuan dan keterampilan dalam penyusunan menu, kekurangan informasi kurangnya aktivitas fisik, kepatuhan terhadap pengobatan yang rendan dan juga dukungan dari keluarga dan lingkungan sekitar yang minim.Pengendalian DM pada diabetesi sangata diperlukan untuk mengurangi komplikasi DM. Berdasarkan kondisi tersebut dikembangkan program GEPARI. Tujuan dari program ini adalah meningkatkan perilaku perawatan diri para diabetesi. Metode yang digunakan yaitu studi kasus keluarga dan aggregate dewasa DM menggunakan pendekatan proses keluarga dan komunitas yang melibatkan 10 keluarga dan 34 diabetesi dewasa. Program ini didasarkan pada lima pilar pengendalian DM yaitu edukasi, manajemen nutrisi, aktivitas fisik, pengobatan dan juga pemeriksaan gula darah yang dilaksanakan selama 12 sesi. Evaluasi terhadap pengetahuan, sikap dan keterampilan dan tingkat kemandirian keluarga menggunakan kuesioner sedangkan gula darah sewaktu diukur menggunakan glucometer yang dilaksanakan sebelum dan sesudah pelaksanaan program GEPARI. Hasil implementasi didapatkan hasil bahwa terjadi peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan (p>0,05), penurunan glukosa darah sewaktu dan peningkatan kemandirian keluarga. Program GEPARI disarankan dapat dilaksanakan dalam pelayanan kesehatan komunitas. 

People with DM (diabetes) are not only among the elderly but also have suffered by many people of productive age. Problems related to self-care are often found in people with diabetes who have just been diagnosed or have been diagnosed with diabetes for a long time. Some of the obstacles that occur in diabetes in carrying out self-care behavior are limitations in knowledge and skills in preparing menus, lack of information, lack of physical activity, low adherence to medication and also minimal support from family and the surrounding environment. reduce DM complications. Based on these conditions, the GEPARI program was developed. The aim of this program is to improve self-care behavior of diabetics. The method used is a family case study and aggregated adult DM using a family and community process approach involving 10 families and 34 adult diabetes. This program is based on the five pillars of DM control, namely education, nutrition management, physical activity, medication and also blood sugar checks which were carried out for 12 sessions. Evaluation of knowledge, attitudes and skills and level of family independence using a questionnaire, while blood sugar is measured using a glucometer which is carried out before and after the implementation of the GEPARI program. The results of the implementation showed that there was an increase in knowledge, attitudes and skills (p>0.05), a decrease in blood glucose and an increase in family independence. The GEPARI program is recommended to be implemented in community health services."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Indrayanti
"Hipertensi merupakan masalah penyakit tidak menular yang terus meningkat dari tahun ketahun. Gaya hidup yang tidak sehat seperti aktivitas yang kurang, obesitas, dan komsumsi tinggi lemak dan garam menjadi faktor risiko penyebab utama hipertensi, diperlukan intervensi untuk meningkatkan kesadaran sehingga perawatan hipertensi dapat dipertahankan agar tekanan darah dapat terkontrol. Studi ini bertujuan untuk mengetahui perubahan kemampuan dan penurunan tekanan darah sesudah intervensi MOLUCA pada agregate dewasa hipertensi. Desain studi ini menggunakan evidence base practice, pengumpulan data dilakukan dengan purposive sampling dan diperoleh sampel sebesar 58 orang responden. Intervensi MOLUCA diberikan selama 8 sesi, dan 1 sesi dalam I minggu. Hasil intervensi MOLUCA terdapat penurunan rerata tekanan darah sistolik 21,16 mmHg dan diastolik 12,63 mmHg. Perawat komunitas perlu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan untuk mengembangkan diri dengan mengikuti berbagai pelatihan untuk pengendalian hipertensi di masyarakat seperti intervensi keperawatan komunitas MOLUCA untuk meningkatkan pengendalian tekanan darah pada agregat dewasa hipertensi.

Hypertension is an infectious disease problem that continues increase from year to year. Unhealthy lifestyles such as less activity , obesity, consumption of high feed and salt is the main risk factor caused hypertension, need intervention to raised awareness, so hypertension treatment can be maintained so that the pressure can be controlled. This study aims to determine changes in ability and decrease in blood pressure after MOLUCA intervention in agregate adult hypertension. The design of this study uses evidence base practice, data collection by purposive sampling and obtained sample of 58 respondents. MOLUCA intervention is given for 8 sessions and 1 session in 1 week. The result of MOLUCA intervention was decreased mean systolic blood pressure 21,16mmHg and diastolic 12,63mmHg. Community nurses need to improve their knowledge and skills to develop themselves by participating in various trainings for controlling hypertension in community like nursing community intervention MOLUCA to improve blood pressure control in agregate adult hypertension.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Defrima Oka Surya
"ABSTRAK
Pemberian asuhan keperawatan keluarga dan komunitas untuk mencegah komplikasi kaki pada diabetisi dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan teori family centered nursing, community as partner dan health belief model. Intervensi yang diberikan early self management interventions Es-Mager . Es-Mager adalah kombinasi intervensi edukasi tentang Diabetes Melitus DM , pencegahan komplikasi kaki dengan deteksi dini, perawatan kaki, pengontrolan diet dan latihan. Metode yang dilakukan pada asuhan keperawatan keluarga adalah studi kasus dengan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Metode yang dilakukan pada asuhan keperawatan komunitas adalah quasi eksperimen dengan teknik pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling. Asuhan keperawatan keluarga diberikan kepada 10 keluarga dengan agregat dewasa yang mengalami DM di RW 05 Kelurahan Curug Kota Depok. Asuhan keperawatan komunitas diberikan kepada 42 diabetisi di Kelurahan Curug Kota Depok. Hasil pelaksanaan asuhan keperawatan keluarga dan komunitas dengan intervensi Es-Mager dapat meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan diabetisi, meningkatkan kontrol glukosa darah, sensitivitas kaki serta menurunkan resiko komplikasi kaki. Perawat diharapkan dapat memberikan asuhan keperawatan keluarga dan komunitas dengan intervensi Es-Mager untuk mencegah komplikasi kaki pada diabetisi.

ABSTRACT
Provision of family and community nursing care to prevent foot complications in people with diabetes can be done by using the theory of family centered nursing, community as partner and health belief model. Intervention that have been given early self management interventions Es Mager . Es Mager is a combination of educational interventions about Diabetes Mellitus DM , prevention of foot complications with early detection, foot care, diet control and exercise. The Methods on family nursing care was a case study with sampling techniques using purposive sampling. The method on community nursing care was quasi experiment with sampling technique using consecutive sampling. Family nursing care is given to 10 families with adults aggregate who have DM in RW 05 Kelurahan Curug Kota Depok. Community nursing care was given to 42 people with diabetes in Kelurahan Curug Kota Depok. The results of the implementation of family and community nursing care with Es Mager interventions can increase the knowledge, attitude and skills of people with diabetes, improve blood glucose control, foot sensitivity and reduce the risk of foot complications. Nurses are expected to provide family and community nursing care with Es Mager interventions to prevent foot complications in people with diabetes."
2017
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Iin Suryatmana
"Diabetes melitus merupakan penyakit metabolik dengan karakteristik peningkatan kadar gula darah (hiperglikemi) akibat terganggunya fungsi produksi dan kerja insulin pada pangkreas. Dampak hiperglikemi yang tidak teratasi akan menyebabkan komplikasi/keparahan pada penderita diabetes. Inovasi MARI THERAPI merupakan intervensi keperawatan berupa manajemen diri diabetes yang terdiri dari edukasi, manajemen nutrisi, latihan fisik, perawatan kaki, minum obat, pemeriksaan kadar glukosa darah dan relaksasi hipnosis lima jari dengan therapi musik, yang diberikan pada dewasa dengan diabetes melitus pada keluarga maupun di komunitas. Intervensi ini diimplementasikan kepada dewasa diabetes sebanyak 31 orang selama 55-60 menit setiap sesi sebanyak 13 minggu (6 tahap=13 sesi pertemuan). Hasil implementasi di keluarga didapatkan bahwa rerata skor kepatuhan hidup sehat meningkat 29,8, dan rerata skor hiperglikemi menurun 203gr/dl setelah diberikan asuhan keperawatan keluarga. Hasil implementasi di komunitas didapatkan rerata skor kepatuhan hidup sehat 15,26 dan rerata skor hiperglikemi menurun 127,74 gr/dl setelah diberikan asuhan keperawatan komunitas intervensi MARI THERAPI. Hasil dependent t tes didapatkan bahwa intervensi MARI THERAPI berpengaruh untuk meningkatkan kepatuhan hidup sehat dan menurunkan hiperglikemi dewasa dengan diabetes (p<0,05). Intervensi MARI THERAPI dapat digunakan sebagai pilihan intervensi keperawatan dan direkomendasikan pada individu, keluarga, kelompok maupun masyarakat pada dewasa dengan diabetes melitus.

Diabetes mellitus is a metabolic disease characterized by increased blood sugar levels (hyperglycemia) due to disruption of insulin production and action in the pancreas. The impact of unresolved hyperglycemia will cause complications/severity in diabetics. MARI THERAPY innovation is a nursing intervention in the form of diabetes self-management which consists of education, nutrition management, physical exercise, foot care, taking medication, checking blood glucose levels and relaxing five-finger hypnosis with music therapy, which is given to adults with diabetes mellitus in their families and families. in the community. This intervention was implemented to 31 diabetic adults for 55-60 minutes each session for 13 weeks (6 stages = 13 sessions). The results of the implementation in the family showed that the average score for healthy living increased by 29.8, and the average score for hyperglycemia decreased by 203gr/dl after being given family nursing care. The results of the implementation in the community showed that the average score for healthy living was 15.26 and the average hyperglycemia score decreased by 127.74 g/dl after being given community nursing care with the MARI THERAPY intervention. The results of the dependent t test showed that the MARI THERAPY intervention had an effect on increasing adherence to healthy living and reducing hyperglycemia in adults with diabetes (p<0.05). The MARI THERAPY intervention can be used as a nursing intervention option and is recommended for individuals, families, groups and communities in adults with diabetes mellitus."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Syamikar Baridwan Syamsir
"TB paru masih menjadi masalah kesehatan masyarakat tidak hanya di level nasional tetapi juga di level global. Usia dewasa merupakan salah satu kelompok yang memiliki resiko terkena TB. Bahkan WHO menyebutkan bahwa sebagian besar penderita TB banyak menyerang kelompok usia produktif. Kepatuhan pengobatan dan perilaku pencegahan penularan merupakan salah satu faktor yang berkontribusi untuk meningkatkan angka kesembuhan pasien TB sehingga dapat menekan laju penularan dan mencegah terjadinya resistensi obat. Tujuan disusunnya Karya Ilmiah ini adalah untuk memberikan gambaran pelaksanaan asuhan keperawatan komunitas yang dilakukan oleh residen ners spesialis keperawatan komunitas kepada kelompok dewasa dengan TB paru. Sampel yang digunakan pada program inovasi ini yakni 32 pasien. Pengambilan sampe menggunakan teknik total sampling. Upaya yang diinisiasi oleh perawat bernama Program Menu STOP TB (Mencegah Penularan Melalui Upaya Suluh, Temukan, Obati dan Pertahankan Pengobatan) yang terdiri dari 8 sesi, diantaranya sesi selection of participans, sesi intervensi psikoedukasi, sesi restrukturisasi kognitif, sesi latihan pernapasan, sesi activity scheduling, sesi problem solving, sesi tutorial aplikasi web menu stop tb; sesi maintain health behaviours. Pelaksanaan inovasi ini menggunakan pendekatan terapi dukungan kelompok. Hasil dari pelaksanaan program inovasi ini, sebagai berikut : (1) adanya rerata peningkatan rerata tingkat pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam pencegahan penularan TB sebelum dan setelah intervensi Menu STOP TB; (2) adanya rerata peningkatan tingkat persepsi dan efikasi diri dalam pencegahan penularan TB sebelum dan setelah intervensi Menu STOP TB; (3) adanya perbedaan yang bermakna pada rerata pengetahuan, sikap dan keterampilan, persepsi dan efikasi diri dalam upaya pencegahan penularan TB sebelum dan setelah intervensi Menu STOP TB dengan nilai p Value < 0,05. Pelaksanaan program Menu STOP TB efektif meningkatkan perilaku dan persepsi pencegahan penularan pada kelompok dewasa TB. Perawat dapat menggunakan pendekatan terapi dukungan kelompok untuk meningkatkan perilaku dan persepsi pada klien.

Pulmonary tuberculosis (TB) is still a public health problem not only at the national level but also at the global level. Adult age is one of the groups that have a risk of developing TB. In fact, WHO states that most TB sufferers attack the productive age group. Treatment adherence and transmission prevention behavior are factors that contribute to increase the cure rate for TB patients so that they can reduce the rate of transmission and prevent drug resistance. The purpose of this scientific paper is to provide an overview of the implementation of nursing care for communities carried out by community nurses to groups of adults with pulmonary TB. The sample used in this innovation program is 32 patients through total sampling technique.The effort initiated by the nurse was called the Menu STOP TB Program (Preventing Transmission Through Efforts to Examine, Find, Treat and Maintain Treatment) which consisted of 8 sessions, including selection of participants, psychoeducational intervention session, cognitive restructuring session, breathing exercise session, activity scheduling session, problem solving session, menu stop tb web application tutorial session; maintain health behavior session. The implementation of this innovation uses a support group therapy approach. The results of the implementation of this innovation program are as follows: (1) an increase in the average level of knowledge, attitudes and skills in preventing TB transmission before and after the Menu STOP TB intervention; (2) the average increase in the level of perception and self-efficacy in preventing TB transmission before and after the Menu STOP TB intervention; (3) there is a significant difference in the average knowledge, attitudes and skills, perceptions and self-efficacy in preventing TB transmission before and after the Menu STOP TB intervention with p-value <0.05. The implementation of the Menu STOP TB program is effective in increasing the behavior and perception of prevention of transmission in the TB adult group. Nurses can use a support group therapy approach to improve client behavior and perceptions."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rasdiyanah
"Prevalensi hipertensi di usia dewasa mengalami peningkatan setiap tahunnya. Hipertensi di usia dewasa disebabkan oleh berbagai faktor risiko salah satunya adalah stres, sehingga diperlukan intervensi yang tepat dalam pengendalian tekanan darah dan stres. Intervensi edukasi kelompok hipertensi dan relaksasi autogenik (EKSOTERIK) merupakan inovasi intervensi keperawatan berupa pemberian edukasi terkait manajemen hipertensi dan relaksasi autogenik. Tujuan Inovasi praktik ini adalah untuk mengidentifikasi pengaruh “Eksoterik” terhadap tekanan darah dan tingkat stres pada kelompok dewasa hipertensi di Kelurahan Curug Kota Depok. Metode yang digunakan adalah Evidence Based Nursing Practice (EBNP) pada 94 kelompok dewasa dengan hipertensi, selama 12 minggu dengan frekuensi pertemuan satu kali perminggu. Intervensi “Eksoterik” juga dilakukan di keluarga melalui kunjungan rumah 1-2 kali/minggu. Hasil penerapan inovasi tersebut diuji dengan menggunakan paired t test, hasil menunjukkan adanya pengaruh intervensi “Eksoterik” sebelum intervensi terhadap TDS 142,45±10,845 dan TDD 93,30±6,115 dan setelah intervensi penurunan TDS menjadi 133,49±6,566 dan TDD menjadi 85,11±4,015, serta penurunan tingkat stres sebelum intervensi 24,69±8,533 dan setelah intervensi 17,51±6,295. Kesimpulan : Hasil tersebut menunjukkan adanya pengaruh yang siginifikan dari pemberian intervensi eksoterik terhadap perubahan tekanan darah dan tingkat stres kelompok dewasa dengan hipertensi.

Hypertension prevalence in adult age increases every year. Hypertension in adult age is caused by various risk factors, one of them is stress. It requires an appropriate intervention strategy to control blood pressure and stress changes. Eksoterik is a combination of self-management education intervention and autogenic relaxation exercise. Self-management education includes the education about things that the adult group needs to do in controlling hypertension. Autogenic relaxation is given by "heavy" and "warm" suggestions on body parts. The purpose of the study was to identify the effect of "Eksoterik" on blood pressure and stress levels in adult hypertension group at Curug subdistrict, Depok City. The application was conducted in 94 adults with hypertension for 12 weeks with once-a-week meetings. The result of the study with paired t test showed the decrease of blood pressure systole mean 6,49-8,35 mmHg and diastole mean 6,33-7,02 mmHg and the decrease of stress level mean 3,53-8,3. Conclusions: The result showed a significant effect of eksoterik intervention on blood pressure and stress levels changes in adult group with hypertension."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>